LAPORAN PRAKTIKUM HAMA DAN PENYAKIT PASCA PANEN
KERUSAKAN HASIL PADA KOMODITI BERAS
Oleh Mahbub Al Qusaeri 071510401050
JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2011
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Tinjauan Tinjauan Pustaka Pustaka
Pasca panen mencakup pemanenan hasil dan pemrosesan gabah hingga saip digunakan digunakan konsumen. konsumen. Penyimpan Penyimpanan an merupakan merupakan salah satu tahap penting kareana pada periode tersebut proses penurunan kwalitas dan kuantitas terjadi (Andales, 1988; Syarief dan Halid, 1993). Setelah dipanen, padi biasanya disimpan dalam bentuk beras atau gabah. Penyimpanan perlu dilakukan karena padi dipanen secara musiman , sementara kebutuhan beras tiap hari. Penyimpanan juga berguna sebagai upanya menstok pangan untuk mengatasi masa-masa sulit seperti musim kekeringan dan banjir yang mengakibatkan gagal panen (Andales, 1988; Kabir, 2006). Sala Salah h satu satu masa masalah lah yang yang selam selamaa ini ini menj menjad adii masal masalah ah dala dalam m pros proses es penyimpanan yaitu serangan hama gudang. Di Asia Tenggara Tenggara yang beriklim tropis dan lembab, kerusakan pascapanen padi diperkirakan mancapai 30% (Hayasi, 2003). 2003). 5-15% 5-15% di antara antaranya nya diseba disebabka bkan n oleh oleh hama hama gudang gudang (Manalab (Manalabe, e, 1988; 1988; 1999a; Hoffman et al ., ., 2000). Hama gudang menimbulkan kerusakan pada gabah menjadi kotor, timbul bau apek, berjamur, saling melekat atau menggumpal, dan adakalanya adakalanya berkecambah berkecambah.. Kondisi Kondisi tersebut tersebut mengundan mengundang g hama sekunder sekunder untuk merusak gabah sehingga menambah parah tingkat kerusakan (Peng dan MoralloRejesus, 1988; Tran, 1999b; Ebeling, 2002; Enery, 2005). Dampak ekonomi lebih lanjut yaitu penurunan reputasi dan kepercayaan konsumen terhadap produk. Oleh sebab sebab itu pengen pengendal dalian ian terhad terhadap ap hama hama gudang gudang sangat sangat pentin penting g untuk untuk menjag menjagaa kwalitas dan kwantitas dari suatu produk terutama komoditi beras dan jagung sehingga produk yang dihasilkan mampu bersaing dipasaran.
1.2 Tujuan ujuan
Untu Untuk k
meng menget etah ahui ui
pres presen enta tase se
Sithophilus sp. pada komoditi beras
keku kekura rang ngan an
hasi hasill
akib akibat at
sera serang ngan an
BAB 2. METODE PRAKTIKUM
2.1 Alat dan Bahan 2.1.1 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini, antara lain: Luv, gelas aqua, kuas, kertas saring, timbangan.
2.1.2 Bahan
Bahan Bahan yang yang diguna digunakan kan dalam dalam prakti praktikum kum ini, ini, antara antara lain: lain: beras, beras, hama hama
Sithophilus spp
2.2 Cara Kerja
1. Menyia Menyiapka pkan n alat dan dan bahan bahan yang yang dipe diperluk rlukan an 2. Menimbang Menimbang beras beras sebany sebanyak ak 40 gram gram dan dan memasukk memasukkan an kedalam kedalam gelas gelas aqua aqua 3. Mengambil hama ama Sithophilus spp
10 buah dan memasukkan kedalam
gelas aqua yang berisi beras 4. tutup tutup gelas gelas aqua aqua denga dengan n kain kain kasa kasa 5. amati amati perub perubaha ahan n berat berat beras beras dan jumlah jumlah Sithophilus spp.
BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil No
Gambar Hama pada Beras
Keterangan
1
Sitophilus sp
Jumlah hama ini bertambah yang semula 10 buah menjadi 15 buah
2
Larva Sitophilus sp
Larva dari hama ini kami temukan sebanyak 4 buah
3
Beras
Dari timbangan awal sebanyak 40 gram sekarang menjadi 32 gram
3.2 Pembahasan
Dari hasil yang diperoleh dari pengamatan hama gudang Sitophilus sp. Yang kami tempatkan di media gelas gelas aqua yang semula berisi beras 40 gram dan hama Sitophilus sp sebanyak 10 buah, setalah kami amati menunjukkan hasil yang cukup terlihat perbedaan dilihat dari beratnya beras yang menurun menjadi 32 gram hal ini berarti hama Sitophilus sp ini cukup merusak dari beras yang terdapat pada pada media sehigga sehigga menguran mengurangi gi hasil sebanyak sebanyak 80 %
hal ini menunjuk menunjukkan kan
tingkat kerusakan dari hama Sitophilus sp ini cukup tinggi mencapai 80 % hal ini kemungkin kemungkinan an disebabkan disebabkan oleh hama Sitophilus sp yang yang bera berasa sall dari dari temp tempat at pembiakan sebelumnya beras yang didalamnya sudah kotor dan banyak sekali serbuk-serbuk serpihan sisa makan dari hama Sitophilus sp, sehingga cadangan makanan untuk Sitophilus sp ini menurun dan terjadi persaingan antara hama
Sitophilus sp, sehingga pada saat dipindah pada media baru Sitophilus sp ini makan dengan lahapnya. Kumbang beras ( Sitophilus Sitophilus oryzae) dewasa berwarna coklat tua, dengan bentuk tubuh yang langsing dan agak pipih. Pada bagian pronotumnya terdapat enam pasang gerigi yang menyerupai gigi gergaji. Bentuk kepala menyerupai segitiga. Pada sayap depannya terdapat garis-garis membujur yang jelas. Terdapat 4 bercak berwarna kuning agak kemerahan pada sayap bagian depan, 2 bercak pada sayap sebelah kiri, dan 2 bercak pada sayap sebelah kanan. Panjang tubuh kumban kumbang g dewasa dewasa ± 3,5-5 3,5-5 mm, tergan tergantun tung g dari tempat tempat hidup hidup larvany larvanya. a. larva larva kumban kumbang g tidak tidak berkak berkaki, i, berwarn berwarnaa putih putih atau jernih jernih dan ketika ketika berger bergerak ak akan akan membentuk dirinya dalam keadaan agak membulat. Pupa kumbang ini tampak seperti kumbang dewasa. Kumbang betina dapat mencapai umur 3-5 bulan dan dapat menghasilkan telur telur sampai sampai 300-40 300-400 0 butir butir.. telur telur diletak diletakkan kan pada pada tiap butir beras beras yang yang telah telah dilubangi terlebih dahulu. Lubang gerekan biasanya dibuat sedalam 1 mm dan telur yang dimasukkan ke dalam lubang tersebut dengan bantuan moncongnya adalah telur yang berbentuk lonjong. Stadia telur berlangsung selama ± 7 hari. Larva yang telah menetas menetas akan langsung langsung menggerek menggerek butiran beras yang menjadi tempat tempat hidupn hidupnya. ya. Selama Selama beberap beberap waktu, waktu, larva larva akan akan tetap tetap berada berada di lubang lubang gerekan, demikian pula imagonya juga akan berada di dalam lubang selama ± 5 hari. Siklus hidup hama ini sekitar 28-90 hari, tetapi umumnya selama ± 31 hari. Panjan Panjang g pendek pendeknya nya siklus siklus hidup hidup ham ini tergan tergantun tung g pada pada tempera temperatur tur ruang ruang simpan, kelembapan di ruang simpan, dan jenis produk yang diserang. Gejala serangan yang ditimbulkan mirip dengan gejala serangan Necrobia
rufipes tetapi liang gerekannya sempit dan bercabang-cabang. Kumbang betina meletakkan telur pada celah-celah atau di antara butiran-butiran bahan secara
tersebar atau terpisah-pisah. Dari data pengamatan diatas menunujukkan bahwa populasi Sitophilus sp ini ini bert bertamb ambah ah dari dari 10 menj menjad adii 15 buah hama hama hal hal ini ini menunjukkan bahwa hama tersebut berkembang dengan baik pada komoditi beras, karena terlihat dari beberapa beras menunjukkan bekas dari gerekan Sitophilus sp dan larva yang merusak butiran beras. Panjang larva dewasa kira-kira dua kali pan panjan jang g kumb kumban angn gnya ya.. Apab Apabil ilaa akan akan menj menjad adii kepo kepomp mpon ong, g, larv larvaa ters terseb ebut ut menempatkan diri pada lekuk-lekuk atau celah-celah bahan, dengan sedikit ikatan benang sutera pada bagian ujung abdomennya. Sering larva membuat semacam kokon yang tidak sempurna di sudut-sudut tempat simpanan atau bahan yang diserang. Selanjutnya, butiran beras yang terserang menjadi mudah pecah dan remuk seperti tepung yang sperti saya amati terlihat bahwa dibagian bawah botol aqua ada serpihan beras yang bentuknya seperti tepung. Kualitas beras akan rusak sama sekali akibat serangan hama ini yang bercampur dengan air liur hama. Pengendalia Pengendalian n serangga serangga hama sitophilus oryzae dapat dilakukan dilakukan dengan dengan menggunakan Musuh alami hama ini antara lain Anisopteromalus calandrae How (parasit larva), semut merah dan semut hitam yang berperan sebagai predator dari larva dan telur hama. Selain itu, penjemuran produk simpanan pada terik matahari merupa merupakan kan salah salah satu satu cara cara pengen pengendal dalian ian yang yang baik, baik, karena karena dengan dengan adany adanyaa penjemuran ini hama Sitophilus oryzae dapat terbunuh, dengan pengaturan tempat penyimpanan yang baik yang di tunjang dengan fasilitas penyimpanan lainnya , dan dengan melakukan fumigasi terhadap produk yang disimpan
BAB 4. KESIMPULAN
Dari keseluruhan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu : 1. Hama gud gudang Tribolium sp dan dan Sitophilus sp merupa merupakan kan hama hama yang yang penting sehingga perlu dikendalikan 2. Keru Kerusa saka kan n yang yang diak diakib ibat atka kan n Sitophilus sp dapa dapatt untu untuk k meng mengur uran angi gi kwalitas dan kuantitas 3. Keru Kerusa saka kan n yang yang diak diakib ibat atka kan n oleh oleh Sitophilus sp menyeb menyebabk abkan an tempat tempat simpan pada gelas aqua bagian bawah terdapat serbuk-serbuk beras.
DAFTAR PUSTAKA
Anda Andale les, s, S.C. S.C. 1988 1988.. “ Summ Summar ary y Requ Require ireme ment ntss Dor Dor Safe Safe Grain Grain Stro Stroge ge”. ”. In Semp Semple, le, R,L. R,L. et al. al. (Ed) (Ed).. Toward owardtt Inte Integr grete eted d Comm Commod odit ity y and and Pest Pest Management in Grain Strage. Philippines, Departement of Agriculture Kartasaputra. 1991. Hama Hasil Tanaman Dalam Gudang. PT RINKA: Jakarta.
Pederson, /. R., R. Higgins, & F. R. Henderson. 1996. Stored products pest contro control. l. Pestici Pesticide de Applica Applicatio tion n Trainin Training. g. www. www. Oznet Oznet lesn lesn edu/ edu/ Iibrary/entmlg/516p. Suyo Suyono no dan dan D. Suka Sukarn rna. a. 1991 1991,, Hama Hama Pasc Pascaa dan dan Peng Pengen enda dalia liann nnya ya.. Dalam Dalam:: Soen Soenar arjo jo,, E, et al.( al.(Ed Ed), ), Padi Padi Buku Buku 3. Bogo Bogorr : Pusa Pusatt Pene Penelit litia ian n dan dan Pengembangan Tanaman Tanaman Pangan. Hlm. 801 – 844