Aqsamul Qur’an BAB I PENDAHULUAN
A. Definisi Aqsamul Qur’an
Secara etimologi aqsam merupakan bentuk jamak dari kata qasam. Kata qasam memiliki makna yang sama dengan dua kata lain yaitu : halaf dan yamin yang berarti sumpah. Sumpah dinamakan juga dengan yamin karena kebiasaan orang Arab ketika bersumpah saling memegang tangan kanannya masing-masing. Secara terminologi qasam didefinisikan sebagai : “Mengikatkan jiwa (hati) untuk tidak melakukan sesuatu perbuatan perbuatan atau untuk untuk melakukann melakukannya, ya, yang diperkuat dengan sesuatu yang diagungkan bagi orang yang bersumpah, baik secara nyata ataupun keyakinan saja.”
B. Penggunaan Sumpah
Penggu Penggunaa naan n sumpah sumpah terkait terkait dengan dengan mukhatabnya (obyeknya) (obyeknya) terbagi terbagi menjadi tiga : 1. Mtidar Yaitu apabila apabila mukhatabnya merupa merupakan kan orang orang yang yang berhat berhatii koson kosong, g, yang yang beium memiiiki persepsi akan pernyataan yang diterangkan padanya. Maka perkataan yang disampaikan kepadanya tidak pertu memakai penguat penguat (ta'kid). 2. Thatabi. Yaitu apabila mukhatabnya ragu-ragu terhadap kebenaran pernyataan yang disam disampa paik ikan an kepa kepada dany nya. a. Perk Perkat ataan aan untu untuk k oran orang g sepe sepert rtii ini ini seba sebaik ikny nyaa diperkuat dengan suatu penguat guna menghilangkan keraguannya. 3. Inkari. Yaitu Yaitu apabit apabitaa mukhatabnya mengin mengingka gkari ri atau atau menqta menqtak k isi pernya pernyataan taan.. Perkataan Perkataan untuk orang seperti ini harus disertai penguat sesuai dengan kadar keingkarannya; kuat atau lemah.
C. Tujuan Qasam
Tujuan qasam adalah untuk mengukuhkan dan mewujudkan muqsam alaih (jawab (jawab qasam, qasam, pernya pernyataan taan yang yang kerena kerenanya nya qasam qasam diucap diucapkan kan). ). Oleh Oleh karena itulah muqsam muqsam alaih haruslah berupa hal-hal yang layak didatangkan qasam baginya, seperti hal-hal ghaib dan tersembunyi jika qasam itu diaksudkan untuk menetapkan keberadaannya.
BAB II PEMBAHASAN
A. UnsurUnsur-uns unsur ur Qasam Qasam Fi’il Qasam (Yang di Muta’addikan Muta’addikan Dengan Huruf Ba’)
Sighat Sighat qasam qasam baik baik yang yang berben berbentuk tuk uqsimu uqsimu ataupun ataupun yang yang berben berbentuk tuk akhlifu tidak akan berfungsi tanpa dita’adiyahkan dengan huruf ba’. Seperti yang terdapat dalam surat An-Nahl ayat 38 : :
) .......
)
Artinya : “Mereka bersumpah dengan nama Allah” Namun kadang kala dalam suatu ayat, sighat qasam langsung disebu disebutka tkan n dengan dengan huruf huruf wawu wawu pada pada isim isim dzahir dzahir,, kadang kadang kala kala langsu langsung ng disebutkan dengan huruf ta’ pada lafal jalalah. Hal ini terjadi mana kala fi’il qasam tidak disebutkan dalam ayat tersebut. Contoh : Dengan huruf wawu : :
)
)
Artinya : “Demi malam apabila menutupi (cahaya siang)” Dengan huruf ta’ : (
(
:
Artinya : “Demi Allah, sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu”
Muqassam Bih
Muqassam bih ialah lafaz yang terletak setelah qasam yang dijadikan sebag sebagai ai sanda sandaran ran dala dalam m bersu bersump mpah ah yang yang juga juga diseb disebut ut seba sebaga gaii syar syarat at.. Dalam al-qur’an, Allah bersumpah dengan zat-Nya sendiri yang Maha Agung atau dengan tanda-tanda kekuasaan-Nya yang Maha Besar. Allah bersumpah dengan zat-Nya sendiri :
(
(
: ... …
Artinya : “Katakanlah: ‘Pasti datang, demi Tuhanku Yang Mengetahui yang ghaib’.” Allah bersumpah dengan makhluk ciptaannya : - :
)
.
)
Artinya : “Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun , dan demi bukit Sinai.”
Muqassam Alaih Muqassam
alaih
ialah
bentuk
berita
yang
ingin
supaya
dipercaya/diterima oleh orang yang mendengarnya sehingga diperkuat dengan sumpah tersebut, atau disebut juga jawab qasam. Posisi muqassam alaih terkadang bisa menjadi taukid, sebagai jawaban qasam. Karena yang dikehendak dikehendakii dengan dengan qasam adalah untuk mentaukidi mentaukidi muqassam muqassam alaih (menguatkannya).
Ada empat hal yang harus dipenuhi muqassam alaih, yaitu : a. Muqassam Muqassam alaih/ alaih/ berita itu itu harus harus terdiri terdiri dari hal-hal hal-hal yang yang baik, baik, terpuji, terpuji, atau atau hal-hal yang penting. b. Muqassam alaih itu sebaiknya disebutkan dalam setiap bentuk sumpah. Jika kalimat muqassam alaih tersebut terlalu panjang, maka muqassam alaihnya boleh dibuang. Seperti yang terdapat dalam surah al-qiyamah ayat 1- 2 : - :
)
.
)
Artinya :“Aku bersumpah demi hari kiamat, dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri).” Muqassa Muqassam m alaih alaih dari dari qasam qasam tersebu tersebutt dibuan dibuang, g, karena karena terlal terlalu u panjan panjang. g. Yang menunjukkan adanya muqassam alaih adalah ayat setelahnya, yaitu ayat 3-4 : - :
)
.
)
Arti Artin nya :
“Apa “Apak kah man manusia usia meng engira, ira, bahw bahwaa
meng mengum umpu pulk lkan an
(kem (kemba bali li))
tula tulang ng
belu belula lang ngny nya? a?
Kam Kami Buka Bukan n
tid tidak akan akan demi demiki kian an,,
sebe sebena narn rnya ya Kami Kami kuas kuasaa meny menyus usun un (kem (kemba bali li)) jari jari jema jemari riny nyaa deng dengan an sempurna.” Sedangkan takdir dari muqassam alaihnya bila didatangkan ialah kalimat : “Pasti kalian akan dibangkitkan dari kubur.” c. Jika Jika jawa jawab b qasam qasamny nyaa beru berupa pa fi’il fi’il madh madhii muta mutaha harri rriff yang yang positi positiff (tid (tidak ak dinegatifkan dinegatifkan), ), maka muqassam alaihnya harus dimasuki dimasuki huruf “lam” dan “qod”. Contohnya : - :
)
.
.
.
)
Artiny Artinyaa : “Aku “Aku benar-b benar-bena enarr bersum bersumpah pah dengan dengan kota kota ini (Mekah) (Mekah),, dan kamu (Muhammad) bertempat di kota Mekah ini, dan demi bapak dan anaknya. Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.” d. Materi isi isi muqassam muqassam alaih alaih itu bisa bermacam bermacam-macam, -macam, terdiri terdiri dari dari berbagai berbagai bidang pembicaraan yang baik-baik dan penting. penting. Seperti : Keterangan bahwa Rasulullah saw adalah benar-benar utusan allah : - :
)
.
.
)
Artinya : “Yaa siin. Demi. Al-Qur’an yang penuh hikmah. Sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul.”
B. Maca Macamm-ma maca cam m Qasam Qasam
Dilihat dari segi fi’ilnya, qasam dalam Al-qur’an ada dua macam, yaitu ; 1. Qasa Qasam m dhah dhahir ir (Nam (Namp pak/j ak/jel elas as), ), yaitu aitu qasa qasam m yang ang fi’i fi’ill qasam asamn nya disebutkan bersama dengan muqassam bihnya. Seperti ayat berikut : :
) ....
)
Artiny Artinyaa : “Mereka “Mereka bersum bersumpah pah dengan dengan nama nama Allah Allah dengan dengan sumpah sumpahnya nya yang sungguh sungguh: Allah tidak akan akan membangkitkan orang yang mati.”
Dan diantaranya ada yang dihilangkan fi’il qasamnya, dan dicukupkan dengan huruf “ba’”, “wawu”, dan ta’”. Seperti :
- :
)
.
)
Artinya : “Demi waktu matahari sepenggalahan naik. Dan demi malam apabila telah sunyi (gelap).”
2. Qasam Qasam Mudhmar Mudhmar (tersimp (tersimpan/ an/sam samar) ar) yaitu qasam qasam yang didalamn didalamnya ya tidak dijelaskan atau disebutkan fi’il qasam dan muqassam bihnya. Tetapi yang menunj menunjukk ukkan an bahwa bahwa kalima kalimatt tersebu tersebutt adalah adalah qasam qasam adalah adalah kata-ka kata-kata ta setelahnya setelahnya yang diberi diberi lam taukid yang masuk kedalam jawab qasamnya. qasamnya. Seperti : :
)...
)
Artiny Artinyaa : “Kamu “Kamu sunggu sungguh-s h-sung ungguh guh akan akan diuji diuji terhad terhadap ap hartam hartamu u dan dirimu.”
C. Faedah Faedah Qasam Qasam Dalam Dalam Al-Qur’a Al-Qur’an n
Sumpah (qasam) dalam ucapan sehari-hari merupakan salah satu cara untuk untuk mengua menguatka tkan n pembic pembicaraa araan n yang yang diseli diselingi ngi dengan dengan pembuk pembuktia tian n untuk untuk mendorong lawan bicara agar bisa menerima/mempercayainya. Apakah makna sumpah dari Allah SWT? Abu Al-Qasim Al-Qusyairi menjawab bahwa sesuatu dapat dipastikan kebenarannya dengan dua cara, yaitu persaksian dan sumpah. Kedua cara itu dipergunakan Allah dalam AlQur’an sehingga sehingga mereka tidak memiliki memiliki hujjah hujjah lagi untuk membantahn membantahnya. ya. Qur’an diturunkan diturunkan untuk untuk seluruh seluruh manusia, manusia, dan manusia mempunyai sikap yang berbeda-beda berbeda-beda terhadapny terhadapnya. a. Diantaranya Diantaranya ada yang meragukan, meragukan, ada yang mengingkari dan ada pula yang amat memusuhi. Karena itu dipakailah qasam dalam dalam kalamu kalamullah llah,, guna guna menghi menghilan langka gkan n keragu keraguan, an, meleny melenyapk apkan an kesalah kesalah fahama fahaman, n, mengua menguatka tkan n berita berita,, dan meneta menetapka pkan n hukum hukum dengan dengan cara paling paling sempurna.
D. Bersumpa Bersumpah h Dengan Dengan Selain Selain Allah Allah
Dr. Dr. Bakr Bakrii Syek Syekh h Amin Amin dala dalam m buku buku At-T At-Ta’b a’bir ir Alfan Alfan Fil Fil Qur’ Qur’an an,, menceritakan kebiasaan sumpah orang Arab jahiliyah yang selalu memakai muqassam bih selain allah, misalnya dengan hidupnya, kakeknya, kepalanya, dan
sebagainya.
Maksud
dari
sumpah
tersebut
adalah
untuk
mengagungkan/memuliakan hal-hal yang dijadikan muqassam bih te rebut. Menu Menuru rutt
perat eratur uran an
bers bersu umpah mpah
dalam alam
isla islam m,
muqa muqass ssam am
bih
haru arus
menggunakan nama Allah SWT, Dzat atau Sifat-sifat-Nya. Sumpah dengan selain selain nama nama Allah Allah dihuku dihukumi mi musyri musyrik. k. Hal ini berdas berdasark arkan an hadits hadits riwaya riwayatt Umar : )
:
)
Artinya : “Barang siapa bersumpah dengan selain Allah, maka berarti dia telah kafir atau musyrik.”)H.R. Tirmidzi) Dalam hadits lain disebutkan : )
)
Artinya : “Sesungguhnya Allah bersumpah bisa dengan makhluk-Nya apa saja. Tetapi seorang pun tidak boleh bersumpah selain dengan nama Allah.” Bagi Allah boleh bersumpah dengan muqassam bih apa saja. Sebab, muqassam bih adalah berupa sesuatu yang di agungkan oleh yang bersumpah. Sedangkan bagi Allah, Dzat yang Maha Agung dan Maha Mulia, tidak ada hal yang harus di agungkan-Nya. Allah bersumpah dengan suatu makhluk, tidak untuk mengagungkan makhluk tersebut, melainkan supaya manusia mengerti bahwa makhluk yang dijadikan muqassam bih oleh Allah, itu adalah makhlukmakhluk yang penting, yang besar artinya.
BAB III KESIMIPULAN
Secara etimologi aqsam adalah jamak dari Qasam. Kata Qasam memiliki makna yang sama dengan kata Half dan Yamin. Secara terminologi memiliki defen efenis isi: i:
“Men “Mengi gik kat
hati hati
(Jiw (Jiwa) a)
untu untuk k
mela melaku kuka kan n
sesu sesuat atu u
atau atau
tid tidak. ak.
Unsur-unsur Qasam : •
Fi’il Qasam (yang muta’addikan dengan huruf Ba’, Wa’, dan Ta’)
•
Muqassam Bih
•
Muqassam Alaih
Sumpah Sumpah (qasam (qasam)) dalam dalam ucapan ucapan sehari sehari-har -harii merupa merupakan kan salah salah satu cara untu untuk k meng mengua uatk tkan an pemb pembica icara raan an yang yang dise diseli ling ngii deng dengan an pemb pembuk ukti tian an untu untuk k mendorong lawan bicara agar bisa menerima atau mempercayai.
Dalam kehidupan kehidupan sehari-hari sehari-hari orang Arab sering menggunak menggunakan an sumpah sumpah dengan dengan selain selain Allah Allah (muqsa (muqsam m bih), bih), menuru menurutt aturan aturan bersum bersumpah pah dalam dalam Islam Islam bersumpah harus menggunakan muqsam bih yaitu nama Allah, Dzat atau sifatsifat-Nya. Bagi Allah boleh bersumpah dengan muqsam bih apa saja.
DAFTAR PUSTAKA
Manna Khalil Al-Qattan. Mabahits Fi Ulumil Qur’an Dr. Bakri Syekh Amin, At-Ta’bir Alfan Fil Qur’an S41f. Blogspot.com