MODUL MATA KULIAH :
Ringkasan Praktis Sistematis dari Terjemahan Kitab " Mabahits Fi Ulumil Qur'an" karya Syeikh Manna'ul Qathan, dengan beberapa tambahan, catatan dan penyesuaian
Penyusun :
Hatta Syamsuddin, Lc
PESANTREN MAHASISWA ARROYAN SURAKARTA R M SR
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
PENGANTAR MODUL
lumul Qur'an adalah sebuah metode yang lengkap dan menyeluruh untuk membuka pintu awal dari kedalaman kandungan l-Quran. Karenanya, umat slam secara umum, ataupun secara khusus bagi mahasiswa muslim yang merindukan interaksi lebih mendalam dengan l-Quran, secara otomatis akan dituntut untuk mempelajari lumul Quran. ntuk menjawab tuntutan tersebut, maka sangat dibutuhkan pengajaran lumul Quran pada mahasiswa muslim sebagai bekal awal dalam berinteraksi lebih lanjut dengan lQuran.
Sebuah pengajaran yang sistematis, sederhana namun tidak kehilangan inti
pembahasan ulumul quran. Modul ini adalah salah satu usaha riil untuk menjawab tuntutan tersebut, sekaligus sebagai sebuah bentuk tanggung jawab saya ketika menyampaikan materi lumul Qur'an di kelas dirosah Pesantren Mahasiswa r-Royan semester pertama ini. Bentuk tanggung jawab, karena saya tidak ingin apa yang saya sampaikan dari lmu yang mulia ini hilang begitu saja atau disalah pahami oleh mahasiswa, hanya karena salah dalam mencatat, atau kurang konsentrasi di perkuliahan.
Saya mengharapkan, modul ini tidak sekedar menjadi teman
menjelang ujian, tapi lebih dari itu menjadi amanah bagi para santrisantriwati
untuk
dipahami, dikembangkan lalu diajarkan di tengah masyarakat di kemudian hari. Modul ini sejujurnya hanya sekedar "ringkasan" dari sebuah Kitab lumul Qur'an yang terkenal di dunia akademisi di Timur Tengah, yaitu Mabahits fii Ulumul Qur'an karya Syeikh Manna'ul Qatthan, yang penyusun berkesempatan mempelajarinya di semester pertama perkuliahan di Sudan. walnya saya ingin menyarankan agar para santri menggunakan terjemahan buku ini sebagai rujukan utama di mata kuliah lumul Qur'an ini, namun saya menyadari dari sisi biaya yang cukup merepotkan, plus bahasa terjemahan yang terkadang membingungkan, belum lagi gaya bahasa khas timur tengah yang panjang dan naratif, membuat saya berpikir bahwa para santri akan kerepotan. palagi jika melihat kesibukan mereka juga di perkuliahan umumnya sehari-hari. Maka akhirnya muncullah ide untuk membuat ringkasan dari terjemahan Kitab tersebut, tentu saja ditambah beberapa catatan, tambahan dan penyesuaian yang didapat dari referensi lumul Quran yang lain.
2
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
khirnya, terima kasih penyusun ucapkan terima kasih pada segenap jajaran pimpinan dan pengurus Pesma rroyan atas kerja sama dan kepercayaannya selama ini, juga kepada seluruh santrisantriwati yang selalu memberi inspirasi dan motivasi bagi penyusun untuk terus berkarya. Modul ini bisa digandakan sebanyak mungkin, dan tidak untuk dijualbelikan. Penyusun akui, karena terbatasnya waktu maka masih banyak "PR" di kemudian hari untuk menyempurnakan
Modul
ini.
Segala
kritik
dan
saran
bisa
di
kirimkan
ke
[email protected].
Solo, anuari
Hatta Syamsuddin, Lc www.hattasyamsuddin.blogspot.com
3
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
SILABUS MATERI ULUMUL URAN
NO
TEMA
POKOK-POKOK MATERI a. rti lumul Quran
Pengantar lumul Quran
b. Sejarah dan Latar Belakang c.
Perkembangan lumul Quran
d. bjek Pembahasan lumul Quran : a. Makna l-Quran
Tentang l-Quran
b. ama dan Sifat-sifat l-Quran c.
Perbedaan dengan adits abawi ,adits Qudsi
d. Karakteristik l-Quran a.
Mukjizat l-Quran
Pengertian 'jaz dan Mukjizat
b. Pembagian enis Mukjizat c.
Perbedaan l-Quran dengan Mukjizat Lainnya
d. Sisi Mukjizat l-Quran a. Pengertian Wahyu
Tentang Wahyu
b. Proses turunnya wahyu llah pada Rasul-ya c.
Proses turunnya wahyu melalui ibril as
d. Tuduhan orientalis seputar wahyu dan bantahannya
Turunnya l-Quran
a. Tahapan turunnya l-Quran b. ikmah turunnya l-Quran secara berangsur-angsur a. Pengertian dan Perbedaan
yat Mekah dan Madinah
b. Kekhususan dan ciri-ciri ayat Makkiyah& Madaniyah c.
ikmahManfaat mengetahui Makkiyah & Madaniyah
Yang Pertama dan
a. yat yang pertama turun dan perbedaan pendapat
Terakhir turun dari l-
b. yat yang terakhir turun dan perbedaan pendapat
Quran
c.
ikmah dan manfaat dari pembahasan ini
a. Pengertian asbabun nuzul
sbabun uzuul
b. Metode mengetahui asbabun nuzul c.
ikmah mengetahui asbabun nuzul
d. Berbagai permasalahan berkaitan asbabun nuzul
4
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
a. Pengertian am'ul Quran
Pengumpulan l-Quran
b. Tiga Tahapan Pengumpulan l-Quran c.
Penertiban yat dan Surat
a. Latar Belakang Pembahasan b. Dalil diturunkannya l-Quran dengan tujuh uruf
Turunnya l-Quran dengan Tujuh uruf
c.
Perbedaan pendapat ulama seputar pengertian tujuh huruf
d. ikmah dari turunnya l-Quran dengan tujuh huruf a. Pengertian Qiroat
Qiroat (Tata Baca) lQuran dan para hlinya
b. Sejarah & Perkembangan lmu Qiroat c.
Macam-macam Tata Baca (Qiroat) l-Quran
d. Profil Tujuh Qurro' yang Masyhur e. ikmah keragaman Qiroat l-Quran a. Pengantar Singkat lmu Tajwid
Tajwid dan dab Tilawah
b. Kesalahan dalam Praktek Tajwid c.
Keutamaan Tilawah
d. dab Tilawah
5
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Pengantar Ulumul uran Kode : Q
Pokok-pokok Materi : . Pengertian lumul Quran . bjek Pembahasan lumul-Quran . Sejarah & Perkembangan lumul Quran
. PENGERTIAN ULUMUL URAN
Kata u`lum jamak dari kata i`lmu. i`lmu berarti al-fahmu wal idraak (faham dan menguasai). Kemudian arti kata ini berubah menjadi permasalahan yang beraneka ragam yang disusun secara ilmiah. adi, yang dimaksud dengan u`luumul qu`ran ialah ilmu yang membahas masalahmasalah yang berhubungan dengan l-Quran dari segi asbaabu nuzuul."sebab-sebab turunnya al-qur`an", pengumpulan dan penertiban Qur`an, pengetahuan tentang surah-surah Mekah dan Madinah,n-asikh wal mansukh, l-Muhkam wal Mutasyaabih dan lain sebagainya yang berhubungan dengan Qur`an. Terkadang ilmu ini dinamakan juga ushuulu tafsir (dasar-dasar tafsir) karena yang dibahas berkaitan dengan beberapa masalah yang harus diketahui oleh seorang Mufassir sebagai sandaran dalam menafsirkan Qur`an .
. OBJEK PEMBAHASAN ULUMUL URAN
bjek Pembahasan lumul Qur'an dibagi menjadi tiga bagian besar : a. Sejarah & Perkembangan Ulumul Qur'an ,
meliputi : sejarah rintisan ulumul quran di masa Rasulullah SW, Sahabat, Tabi'in, dan perkembangan selanjutnya lengkap dengan nama-nama ulama dan karangannya di bidang ulumul quran di setiap zaman dan tempat. b. Pengetahuan tentang Al-Quran .
Meliputi : Makna Quran, Karakteristik l-Quran, ama-nama al-Quran, Wahyu, Turunnya l-Quran, yat Mekkah dan Madinah, sbabun uzul, dst. c.
Metodologi Penafsiran Al-Quran
6
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Meliputi : Pengertian Tafsir & Takwil, Syarat-syarat Mufassir dan dab-adabnya, Sejarah & Perkembangan ilmu tafsir, Kaidah-kaidah dalam penafsiran l-Quran, Muhkam & Mutasyabih, am & Khoos, asikh wa Mansukh, dst.
. SEJARAH & PERKEMBANGAN ULUMUL URAN :
Sejarah perkembangan ulumul quran dimulai menjadi beberapa fase, dimana tiap-tiap fase menjadi dasar bagi perkembangan menuju fase selanjutnya, hingga ulumul quran menjadi sebuah ilmu khusus yang dipelajari dan dibahas secara khusus pula. Berikut beberapa fase tahapan perkembangan ulumul quran.
A. ULUMUL URAN pada MASA RASULULLAH SAW
Embrio awal ulumul quran pada masa ini berupa penafsiran ayat l-Quran langsung dari Rasulullah SW kepada para sahabat, begitu pula dengan antusiasime para sahabat dalam bertanya tentang makna suatu ayat, menghafalkan dan mempelajari hukum-hukumnya.
a. Rasulullah SW menafsirkan kepada sahabat beberapa ayat.
Dari qbah bin mir ia berkata : " aku pernah mendengar Rasulullah SAW berkata diatas mimbar, "dan siapkan untuk menghadapi mereka kekuatan yang kamu sanggupi Anfal , ingatlah bahwa kekuatan disini adalah memanah" (R Muslim)
b. ntusiasme sahabat dalam menghafal dan mempelajari l-Quran. Diriwayatkan dari bu bdurrrahman as-sulami, ia mengatakan : " mereka yang membacakan qur'an kepada kami, seperti Ustman bin Affan dan Abdullah bin Mas'ud serta yang lain menceritakan, bahwa mereka bila belajar dari Nabi sepuluh ayat mereka tidak melanjutkannya, sebelum mengamalkan ilmu dan amal yang ada didalamnya, mereka berkata 'kami mempelajari qur'an berikut ilmu dan amalnya sekaligus.'"
c.
Larangan Rasulullah SW untuk menulis selain qur'an, sebagai upaya menjaga kemurnian lQuran. Dari bu Saad al- Khudri, bahwa Rasulullah SW berkata: Janganlah kamu tulis dari aku; barang siapa menuliskan aku selain qur'an, hendaklah dihapus. Dan ceritakan apa
7
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
yang dariku, dan itu tiada halangan baginya, dan barang siapa sengaja berdusta atas namaku, ia akan menempati tempatnya di api neraka." (R (R Muslim)
B. ULUMUL URAN MASA KHALIFAH
Pada masa khalifah, tahapan perkembangan awal (embrio) ulumul quran mulai berkembang pesat, diantaranya dengan kebijakan-kebijakan para khalifah sebagaimana berikut :
a. Khalifah Abu Bakar :dengan Kebijakan PengumpulanPenulisan l-Quran yg pertama yang diprakarsai oleh mar bin Khottob dan dipegang oleh Zaid bin Tsabit b. Kekhalifahan Usman Ra : dengan kebijakan menyatukan kaum muslimin pada satu mushaf, dan hal itupun terlaksana. Mushaf itu disebut mushaf mam. Salinan-salinan mushaf ini juga dikirimkan ke beberapa propinsi. Penulisan mushaf tersebut dinamakan ar-Rosmul 'smani yaitu dinisbahkan kepada sman, dan ini dianggap sebagai permulaan dari ilmu Rasmil Qur'an. c.
kekalifahan Ali Ra dengan kebijakan perintahnya kepada
bu 'aswad d-Du'ali
meletakkan kaidah-kaidah nahwu, cara pengucapan yang tepat dan baku dan memberikan ketentuan harakat pada qur'an. ni juga disebut sebagai permulaan Ilmu I'rabil Qur'an.
C. ULUMUL URAN MASA SAHABAT & TABI'IN
a. Peranan Sahabat dalam Penafsiran Al-Quran & Tokoh-tokohnya.
Para sahabat senantiasa melanjutkan usaha mereka dalam menyampaikan maknamakna al-qur'an dan penafsiran ayat-ayat yang berbeda diantara mereka, sesuai dengan kemampuan mereka yang berbeda-beda dalam memahami dan karena adanya perbedaan lama dan tidaknya mereka hidup bersama Rasulullah SW , hal demikian diteruskan oleh murid-murid mereka , yaitu para tabi'in.
Diantara para Mufasir yang termashur dari para sahabat adalah: . Empat orang Khalifah ( bu Bakar, mar, tsman dan li ) .
bnu Masud,
8
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
. bnu bbas, . bai bin Kaab, . Zaid bin sabit, . bu Musa al-sy'ari dan . bdullah bin Zubair. Banyak riwayat mengenai tafsir yang diambil dari bdullah bin bbas, bdullah bin Masud dan bai bin Kaab, dan apa yang diriwayatkan dari mereka tidak berarti merupakan sudah tafsir Quran yang sempurna. Tetapi terbatas hanya pada makna beberapa ayat dengan penafsiran apa yang masih samar dan penjelasan apa yang masih global.
b. Peranan Tabi'in dalam penafsiran Al-Quran & Tokoh-tokohnya
Mengenai para tabi'in, diantara mereka ada satu kelompok terkenal yang mengambil ilmu ini dari para sahabat disamping mereka sendiri bersungguh-sungguh atau melakukan ijtihad dalam menafsirkan ayat. Yang terkenal di antara mereka , masing-masing sebagai berikut :
. Murid bnu bbas di Mekah yang terkenal ialah, Sa'id bin ubair, Mujahid, 'iKrimah bekas sahaya ( maula ) bnu bbas, Tawus bin kisan al Yamani dan 'ta' bin abu Rabah. . Murid bai bin Kaab, di Madinah : Zaid bin slam, abul liyah, dan Muhammad bin Ka'b al Qurazi. . bdullah bin Masud di raq yang terkenal : 'lqamah bin Qais, Masruq al swad bin Yazid, 'mir as Sya'bi, asan l Basyr i dan Qatadah bin Di'amah as Sadusi.
Dan yang diriwayatkan mereka itu semua meliputi ilmu tafsir, ilmu Gharibil Qur'an, ilmu sbabun uzul, ilmu Makki Wal madani dan imu asikh dan Mansukh, tetapi semua ini tetap didasarkan pada riwayat dengan cara didiktekan.
D. MASA PEMBUKUAN TADWIN
Perkembangan selanjutnya dalam ulumul quran adalah masa pembukuan ulumul Quran , yang juga melewati beberapa perkembangan sebagai berikut :
9
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
a. Pembukuan Tafsir Al-uran menurut riwayat dari Hadits, Sahabat & Tabi'in
Pada abad kedua hijri tiba masa pembukuan ( tadwin ) yang dumulai dengan pembukuan hadist denga segala babnya yang bermacam-macam, dan itu juga menyangkut hal yang berhubungan dengan tafsir. Maka sebagian ulama membukukan tafsir Qur'an yang diriwayatkan dari Rasulullah SW dari para sahabat atau dari para tabi'in. Diantara mereka yang terkenal adalah, Yazid bin arun as Sulami, ( wafat ), Syu'bah bin ajjaj ( wafat ), Waqi' bin arrah ( wafat ), Sufyan bin 'uyainah ( wafat ), dan burrazaq bin ammam ( wafat ). Mereka semua adalah para ahli hadis. Sedang tafsir yang mereka susun merupakan salah satu bagiannya. amun tafsir mereka yang tertulis tidak ada yang sampai ketangan kita.
b. Pembukuan Tafsir berdasarkan susunan Ayat
Kemudian langkah mereka itu diikuti oleh para ulama'. Mereka menyusun tafsir Qur'an yang lebih sempurna berdasarkan susunan ayat. Dan yang terkenal diantara mereka ada Ibn Jarir at abari wafat .
Demikianlah tafsir pada mulanya dinukil ( dipindahkan ) melalui penerimaan ( dari muluit kemulut ) dari riwayat, kemudian dibukukan sebagai salah satu bagian hadis, selanjutnya ditulis secara bebas dan mandiri. Maka berlangsunglah proses kelahiran at Tafsir bil Ma'sur ( berdasarkan riwayat ), lalu diikuti oleh at Tafsir bir Ra'yi ( berdasarkan penalaran ).
c.
Munculnya Pembahasan Cabang-cabang Ulumul uran selain Tafsir
Disamping ilmu tafsir lahir pula karangan yang berdiri sendiri mengenai pokok-pokok pembahasan tertentu yang berhubungan dengan quran, dan hal ini sangat diperlukan oleh seorang mufasir, diantaranya :
. Ulama abad ke- ijri
10
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
♣
li bin al Madini ( wafat ) guru Bukhari, menyusun karangannya mengenai asbabun nuzul
♣
bu 'baid al Qasim bin Salam ( wafat ) menulis tentang asikh Mansukh dan qira'at.
♣
bn Qutaibah ( wafat ) menyusun tentang problemaka Quran ( musykilatul quran ).
. Ulama Abad Ke- ijri ♣
Muhammad bin Khalaf bin Marzaban ( wafat ) menyusun al- awi fa 'Ulumil Qur'an.
♣
bu muhammad bin Qasim al nbari ( wafat ) juga menulis tentang ilmuilmu qur'an.
♣
bu Bakar s Sijistani ( wafat ) menyusun Garibul Qur'an.
♣
Muhammad bin li bin al-dfawi ( wafat ) menyusun al Istigna' fi 'Ulumil Qur'an.
. Ulama Abad Ke- dan setelahnya ♣
bu Bakar al Baqalani ( wafat ) menyusun 'jazul Qur'an,
♣
li bin brahim bin Sa'id al u ( wafat )menulis mengenai 'rabul Qur'an.
♣
l Mawardi ( wafat ) menegenai tamsil-tamsil dalam Qur'an ( 'msalul Qur'an ).
♣
l zz bin bdussalam ( wafat ) tentang majaz dalam Qur'an.
♣
'lamuddin skhawi ( wafat ) menulis mengenai ilmu Qira'at ( cara membaca Qur'an ) dan qsamul Qur'an.
d. Mulai pembukuan secara khusus Ulumul uran dengan mengumpulkan cabangcabangnya.
Pada masa sebelumnya, ilmu-ilmu al-quran dengan berbagai pembahasannya di tulis secara khusus dan terserak, masing-masing dengan judul kitab tersendiri. Kemudian, mulailah masa pengumpulan dan penulisan ilmu-ilmu tersebut dalam pembahasan khusus yang lengkap, yang dikenal kemudian dengan lumul Qur'an. Di antara ulama-ulama yang menyusun secara khusus ulumul quran adalah sebagai berikut :
11
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
. li bin brohim Said ( ) yang dikenal dengan al Hufi dianggap sebagai orang pertama yang membukukan 'lumul Qur'an, ilmu-ilmu Qur'an. . bnul auzi ( wafat ) mengikunya dengan menulis sebuah kitab berjudul fununul Afnan fi 'Aja'ibi 'ulumil Qur'an.
. Badruddin az-Zarkasyi ( wafat ) menulis sebuah kitab lengkap dengan judul AlBurhan fii ulumilQur`an .
. alaluddin l-Balqini (wafat ) memberikan beberapa tambahan atas l-Burhan di dalam kitabnya Mawaaqi`ul u`luum min mawaaqi`innujuum. . alaluddin s-Suyu ( wafat ) juga kemudian menyusun sebuah kitab yang
terkenal Al-Itqaan fii u`luumil qur`an.
Catatan : kitab l-Burhan ( Zarkasyi) dan l-tqon ( s-Suyuti) hingga hari ini masih dikenal sebagai referensi induk terlengkap dalam masalah lumul Qur'an. Tidak ada peneliti tentang ulumul quran, kecuali pasti akan banyak menyandarkan tulisannya pada kedua kitab tersebut.
E. ULUMUL UR'AN MASA MODERN / KONTEMPORER
Sebagaimana pada periode sebelumnya, perkembangan ulumul quran pada masa kontemporer ini juga berlanjut seputar penulisan sebuah metode atau cabang ilmu l-Quran secara khusus dan terpisah, sebagaimana ada pula yang kembali membali menyusun atau menyatukan cabang-cabang ulumul quran dalam kitab tersendiri dengan penulisan yang lebih sederhana dan sistematis dari kitab-kitab klasik terdahulu.
. Kitab yang terbit membahas khusus tentang cabang-cabang ilmu uran atau pembahasan khusus tentang metode penafsiran Al-uran di antaranya :
a.
Kitab i`jaazul quran yang ditulis oleh Musthafa Shadiq r-Rafi`i,
b. Kitab t-Tashwirul fanni fiil qu`an dan masyaahidul qiyaamah fil qur`an oleh Sayyid Qutb, c.
Tarjamatul qur`an oleh syaikh Muhammad Musthafa l-Maraghi yang salah satu pembahasannya ditulis oleh Muhibuddin al-hatib,
d. Masalatu tarjamatil qur`an Musthafa Sabri, e. n-naba`ul adziim oleh DR Muhammad bdullah Daraz dan
12
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
f.
Muqaddimah tafsir Mahaasilu ta`wil oleh amaluddin l-qasimi.
. Kitab yang membahas secara umum ulumul quran dengan sistematis, diantaranya :
a.
Syaikh Thahir l-jazaairy menyusun sebuah kitab dengan judul At-tibyaan fii u`luumil qur`an.
b. Syaikh Muhammad li Salamah menulis pula Manhajul furqan fii u`luumil qur`an yang berisi pembahasan yang sudah ditentukan untuk fakultas ushuluddin di Mesir dengan spesialisasi da`wah dan bimbingan masyarakat dan diikuti oleh muridnya, c.
Muhammad bdul a`dzim az-zarqani yang menyusun Manaahilul i`rfaan fii u`lumil qur`an.
d. Syaikh hmad li menulis muzakkiraat u`lumil qur`an yang disampaikan kepada mahasiswanya di fakultas ushuluddin jurusan dakwah dan bimbingan masyarakat. e. Kitab Mahaabisu fii u`lumil qur`an oleh DR Subhi s-Shalih.
Pembahasan tersebut dikenal dengan sebutan u`luumul qur`an, dan kata ini kini telah menjadi istilah atau nama khusus bagi ilmu-ilmu tersebut.
Catatan : Kitab Mabahitsul Quran yang ditulis Manna'ul Qattan ini juga termasuk kitab ulumul quran kontemporer yang banyak mendapat sambutan di universitas-universitas di Timur Tengah dan Dunia slam pada umumnya. Kitab ini juga dijadikan modul untuk perkuliahan lumul Quran semester di niversitas nternaonal frika, Khartoum Sudan, sebagai Mata Kuliah mum untuk semua mahasiswa di berbagai jurusannya.
13
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Tentang Al-uran Kode : Q
Pokok-pokok Materi . Pengertian Definisi l-Quran . ama dan Sifat l-Quran . Perbedaan l-Quran dengan adits abawi dan Qudsi . Karakteristik l-Quran
. PENGERTIAN / DEFINISI AL-URAN
Pengertian l-Quran meliputi dua hal, yaitu secara bahasa dan secara istilah, masing-masing sbb :
a. Pengertian Al-Quran secara bahasa
Lafadzh Qara`a mempunyai arti mengumpulkan dan menghimpun, dan qira`ah berarti menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lain dalam suatu ucapan yang tersusun rapih. Qur`an pada mulanya seperti qira`ah , yaitu masdar (infinitif) dari kata qara` qira`atan, qur`anan. Sebagaimana dalam firman llah SWT :
( ) Aِ rtinya
: "Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya dan membacanya.
Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu`. (Al;-iyaa :-
Qur`anah berarti qiraatun (bacaannya/cara ebacanya. Jadi kata itu adala asdar
enurut wazan (tasrif, konjugasi`fu`lan` dengan vokal `u` seperti `gufran` dan `syukran`.Kita dapat engatakan qara`tuu , qur`an, qira`atan wa qur`anan, artinya saa saja. Di sini aqru` (apa yang dibaca diberi naa ur`an (bacaan; yakni penaaan af`ul dengan asdar.
b. Pengertian Al-Quran secara Istilah
Para
ulaa
enyebutkan
definisi
uran
yang
ebedakannya dari yang lain dengan enyebutkan bawa:
14
endekati
akananya
dan
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Artinya : Quran adalah kalam atau firman Allah yang diturunkan kepada Muhamad saw. Yang pembacanya merupakan suatu ibadah `.
Penjelasan Arti uran secara istila, adala sebagai berikut : . Definisi`kala`(ucapan erupakan kelopok jenis yang eliputi segala kala. Dan dengan engubungkannya dengan Alla ( kalaulla berarti tidak seua asuk dala kala anusia, jin dan alaikat. . Batasan dengan kata-kata (alunazzal`yang diturunkan` aka tidak terasuk kala Alla yang suda kusus enjadi ilik-Nya. Sebagaiana disebutkan dala Firan Alla :`Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu ` .(al-Ka: .
. Batasan dengan definisi anya `kepada Muaad saw` Tidak terasuk yang diturunkan kepada nabi-nabi sebelunya seperti taurat, injil dan yang lain. . Sedangkan batasan (al-muta'abbad bi tilawatihi `yang pebacanya erupakan suatu ibada` engecualikan adis aad dan adis-adis qudsi .
Catatan : Perlu saya tabakan definisi lain tentang Al-uran yang lebi lengkap yaitu :
. Artinya : Kala Alla yang bersifat ukjizat, yang diturunkan kepada Muaad SAW, tertulis di usaf , diriwayatkan secara utawattir, dan ebacanya adala ibada.
. NAMA DAN SIFAT AL-QURAN :
A. Nama-nama Al-Quran :
Alla enaakan uran dengan beberapa naa, diantaranya:
15
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
. Qur`an
`Al Qur`an ini memberikan petunjuk kepada yang lebih lurus `.( al-Israa:
. Kitab
`Sesungguhnya telah Kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu`.(al-Anbiaa:
. Furqan
Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam`,(al-Furan:
. Zikr
`Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur`an, dan sesungguhnya Kami benarbenar memeliharanya`.( al-ir :
. Tanzil
Dan sesungguhnya Al Qur`an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam` ,(as-Suaraa: .
Catatan : Penyebutan Al-uran dan al-kitab lebi populer dari naa-naa yang lain. Dala al ini Dr. Muaada Daraz berkata: ` ia dinaakan uran karena ia `dibaca` dengan lisan, dan dinaakan al- kitab karena ia `ditulis` dengan pena. Kedua kata ini enunjukkan akna
16
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
yang sesuai dengan kenyataannya`. Penaaan uran dengan kedua naa ini eberikan isyarat bawa selayaknyala ia dipeliara dala bentuk afalan dan tulisan.
B. Sifat-sifat Al-Quran :
Alla tela elukiskan uran dengan beberapa sifat, diantaranya ;
.
Nur (cahaa :
`Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang `.(an-nisaa :
. uda ( petunuk , Sifa` ( obat , Rahmah ( rahmat ,dan Mauizah ( nasehat :
`Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orangorang yang beriman`.( unus : .
. Mubin ( ang menerangkan :
`Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan`.( al-Maidah : .
Dan sifat-sifat yang lain sebagaiana disebutkan dala banyak ayatnya, seperti : Mubarak ( yang diberkati , Busyra ( kabar gebira ,`Aziz ( yang ulia , Majid ( yang diorati , Basyr ( pebawa kabar gebira .
. PERBEDAAN ANTARA QURAN DENGAN ADIS QUDSI DAN ADIS NABAWI
Definisi uran tela dikeukakan pada alaan terdaulu. Dan untuk engetaui perbedaan antara definisi uran dengan adis kudsi dan adis nabawi, aka disini kai keukakan dua definisi berikut ini :
17
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
a. adis Nabawi Hadis ( baru dala arti baasa lawan qadi ( laa . Sedang enurut istila pengertian adis iala apa saja yang disandarkan kepada Nabi saw. Baik berupa perkataan, perbuatan persetujuan atau sifat. ♣
Yang berupa perkataan, seperti perkataan Nabi saw. : ` Sesungguhnya sahnya amal itu disertai dengan niat. Dan setiap orang bergantung pada niatnya….`
♣
Yang berupa perbuatan iala seperti ajaranya pada saabat engenai bagaiana caranya engerjakan salat, keudian ia engatakan : ` Shalatlah seperti kamu melihat aku melakukan shalat`. juga engenai bagaiana ia
elakukan ibada aji, dala al ini Nabi saw. Berkata : ` Ambilah dari padaku manasik hajimu`. ♣
Sedang yang berupa persetujuan iala : seperti ia enyetujui suatu perkara yang dilakukan sala seorang saabat, baik perkataan ataupun perbuatan, dilakukan diadapannya atau tidak, tetapi beritanya sapai kepadanya. Misalnya : engenai akanan baiwak yang diidangkan kepadanya, dan persetujuannya
♣
Dan yang berupa sifat adala riwayat seperti : `bawa Nabi saw. Itu selalu beruka cera, berperangai alus dan lebut, tidak keras dan tidak pula kasar, tidak suka berteriak keras, tidak pula bernicara kotor dan tidak juga suka encela.`.
b. adis Qudsi Lafadz qudsi dinisbakan sebagai kata quds, nisba ini engesankan rasa orat, karena ateri kata itu enunjukkan kebersian dan kesucian dala arti baasa. Maka kata taqdis berarti enyucikan Alla. Taqdis saa dengan tathiir, dan taqddasa saa dengan tatahhara (suci, bersi Alla berfiran dengan kata-kata
alaikat-Nya : `……pada hal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan diri kami karena Engkau.` (al-Baarah : yakni ebersikan diri
untuk-Mu. Secara Istila, Hadis udsi iala adis yang ole Nabi saw, disandarkan kepada Alla. Maksudnya Nabi eriwayatkannya bawa itu adala kala Alla. Maka rasul enjadi perawi kala Alla ini dari lafal Nabi sendiri.
18
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Cara Periwaatan adits Qudsi : Bila seseorang eriwayatkan adis qudsi aka dia eriwayatkannya dari Rasululla SAW dengan disandarkan kepada Alla, dengan engatakan :
. `Rasululla SAW engatakan engenai apa yang diriwayatkannya dari Tuannya`, atau ia engatakan: ….. Contoh : `Dari Abu Huraira Ra. Dari Rasululla SAW engenai apa yang
diriwayatkannya dari Tuannya Azza Wa Jalla, tangan Allah itu penuh, tidak dikurangi oleh nafakah, baik di waktu siang atau malam hari….`
. `Rasululla SAW engatakan : Allah Ta`ala telah berfirman atau berfirman Allah Ta`ala.` Contoh: `Dari Abu Huraira Ra, bawa Rasululla SAW berkata : ` Alla ta`ala
berfrian : Aku menurut sangkaan hamba-Ku terhadap-Ku. Aku bersamanya bila ia menyebut-Ku.bila menyebut-KU didalam dirinya, maka Aku pun menyebutnya didalam diri-Ku. Dan bila ia menyebut-KU dikalangan orang banyak, maka Aku pun menyebutnya didalam kalangan orang banyak lebih dari itu….`
c.
Perbedaan Quran dengan adis Qudsi
Ada beberapa perbedaan antara uran dengan adis udsi,yang terpenting diantaranya iala : Al-uranul Kari adala uran adala ukjizat yang abadi ingga ari kiaat, bersifat tantangan (I'jaz bagi yang ingkar untuk ebuat yang serupa dengannya, sedang adis udsi tidak untuk enantang dan tidak pula untuk ukjizat.
Al- uranul kari anya dinisbakan kepada Alla, seingga dikatakan: Alla ta`ala tela berfiran, sedang adis udsi- seperrti tela dijelaskan diatas-terkadang diriwayatkan dengan disandarkan kepada Alla; seingga nisba adis udsi kepada Alla itu erupakan nisba yang dibuatkan.
Seluru isi uran dinukil secara utawatir, seingga kepastiannya suda utlak. Sedang adis-adis udsi kebanyakannya adala khabar aad, seingga kepastiannya
19
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
asi erupakan dugaan. Ada kalanya adis udsi itu sai, terkadang asan ( baik dan terkadang pula da`if (lea.
Al-uranul Kari dari Alla, baik lafal aupun aknanya. Maka dia adala wayu, baik dala lafal aupun aknanya. Sedang adis udsi aknanya saja yang dari Alla, sedang lafalnya dari Rasululla SAW . adis udsi iala wayu dala akna tetapi bukan dala lafal.
Mebaca Al-uranul Kari erupakan ibada, karena itu ia dibaca didala salat. Sedang adis kudsi tidak disurunya ebaca didala salat. Alla eberikan paala ebaca adis udsi secara uu saja. Maka ebaca adis udsi tidak akan eperole paala seperti yang disebutkan dala adis engenai ebaca uran bawa pada setiap uruf akan endapatkan kebaikan.
. KARAKTERISTIK AL-QURAN
Dr. Yusuf aradawi eaparkan beberapa karakteristik Al-uran dala kitabnya " Kaifa Nata'amal ma'al al-Quran",( Bagaiana berinteraksi dengan Al-uran, secara
singkatnya sebagai berikut :
Al-Quran adalah Kitab Ilahi Al-uran berasal dari Alla SWT, baik secara lafal aupun akna. Diwayukan ole Alla SWT kepada Rasul dan Nabi-Nya; Muaad saw elalui 'wayu al-jaliy' wayu yang jelas. Yaitu dengan turunnya alaikat utusan Alla, Jibril a.s untuk enyapaikan wayu kepada Rasululla SAW yang anusia, bukan elalui jalan wayu yang lain ; seperti ila, peberian inspirasi dala jiwa, ipi yang benar atau cara lainnya.
( ) Artinya : Alif laam raa, (Inilah) suatu Kitab yang ayat-ayatNya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci yang diturunkan dari sisi (Allah) yang Maha Bijaksana lagi Maha tahu ( uud
Al-Quran adalah Kitab Suci ang terpelihara
20
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Diantara karakteristik Al-uran yang lainnya adala ia erupakan kitab suci yang terpeliara keasliannya. Dan Alla SWT sendiri yang enjain peeliaraannya, serta tidak ebebankan al itu pada seorang pun. Tidak seperti yang dilakukan pada kitabkitab suci selainnya, yang anya dipeliara ole uat yang enerianya. Hal ini sebagaiana dijelaskan dala firan Alla SWT :
…. disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab A llah … (Al-Maidah
Adapun akna dipeliaranya al-uran adala Alla SWT eeliaranya dari pealsuan dan perubaaan teradap teks-teksnya, seperti yang terjadi teradap Taurat, Injil, dan sebelunya.
Al-Quran adalah Kitab suci ang menadi Mukizat Diantara karakteristik Al-uran adala keukjizatannya. Ia adala ukjizat terbesar yang diberikan kepada Nabi Muaad SAW seingga bangsa arab anya enyebutnyebut ukjizat itu saja, tidak yang lainnya, eskipun dari beliau terjadi ukjizat yang lain yang tidak teritung julanya.
Al-Quran adalah Kitab Suci ang menadi Penelas dan dimudahkan Pemahamanna Al-uran adala kitab yang eberi penjelasan dan uda dipaai. Tidak seperti kitab filsafat, yang cenderung untuk enggunakan sibol-sibol dan penjelasan yang sulit, tidak pula seperti kitab sastra yang enggunakan perlabang-perlabang, yang berlebian dala enyebunyikan substansi, seingga sulit dipaai akal. Alla SWT enurunkan Al-uran agar akna-aknanya dapat ditangkap, ukuukunya dapat diengerti, raasia-raasianya dapat dipaai, serta ayat-ayatnya dapat ditadabburi. Ole karena itu Alla SWT enurunkan Al-uran dengan jelas dan eberi penjelasan, tidak saar dan sulit dipaai. Sebagaiana firan Alla SWT :
Artinya : Dan Sesungguhnya Telah kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran? (Al-Qomar
21
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Al-Quran adalah Kitab Suci ang Lengkap
Al-uran adala kitab agaa yang enyeluru, pokok agaa dan ru wujud isla. Darinya disipulkan konsep akida Isla, tatacara ibada, tuntutan aklak, juga pokokpokok legislasi dan uku. Alla SWT berfiran :
Artinya :
..dan kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala
sesuatu (An-Nahl
Al-Quran adalah Kitab Suci Seluruh Zaman
Makna Al-uran sebagai kitab keseluruan zaan adala ia erupakan kitab yang abadi, bukan kitab bagi suatu asa tertentu, yang keudian abis asa berlakunya. Maksudnya, uku-uku Al-uran, perinta dan larangannya, tidak berlaku secara teporer dengan suatu kurun waktu tertentu, keudian abis asanya.
Al-Quran adalah Kitab suci bagi Seluruh Umat Manusia
Al-uran bukanla kitab yang anya ditujukan pada suatu bangsa, seentara tidak kepada bangsa yang lain, tidak juga untuk anya satu warna kulit anusia, atau suatu wilaya tertentu. Tidak juga anya bagi kalangan yang rasional, dan tidak enyentu ereka yang eosional dan berdasarkan intuisi.Tidak juga anya bagi roaniawan, seentara tidak enyentu ereka yang aterialis. Al-uran adala kitab bagi seluru golongan anusia. Alla SWT berfiran :
Artinya : Al-Quran itu tiada lain hanyalah peringatan bagi alam semesta (At-Takwir
Deikian beberapa karakteristik Al-uran, untuk penjelasan yang lebi lengkap dan enyeluru, rujuk kebali kitab ardawi yang disebutkan di atas.
22
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
I'az Al-Quran (Kemukizatan Al-Quran Kode /A/
Pokok-pokok Materi : . Pengertian I'jaz dan Mukjizat . Pebagian Jenis Mukjizat & Hikanya . Perbedaan Mukjizat uran dengan Nabi sebelunya . Maca-aca Mukjizat uran
. PENGERTIAN IJAZ QURAN DAN MUKJIZAT
a. Pengertian i’jaz enurut baasa: Kata I’jaz adala isi asdar dari ‘ajaza-yu’jizu-i’jazan yang epunyai arti “ketidakberdayaan atau keluputan” (naqid al-az. Kata i’jaz juga berarti “terwujudnya ketidakapuan”, seperti dala conto: a’jaztu zaidan “ aku endapati Zaid tidak apu".
b. Pengertian i’jaz secara istila: -
Penapakan kebenaran pengklaian kerasulan nabi Muaad SAW dala ketidakapuan orang Arab untu enandingi ukjizat nabi yang abadi, yaitu aluran.
-
Perbuatan seseorang pengklai bawa ia enjalankan fungsi ilaiya dengan cara elanggar ketentuan uku ala dan ebuat orang lain tidak apu elakukannya dan bersaksi akan kebenaran klainya.
c.
Pengertian ukjizat:
Mukjizat adala Sebua perkara luar biasa (koriqun lil ‘ada yang disertai tantangan (untuk enirunya, yang Selaat dari pengingkaran, dan uncul pada diri seorang yang engaku nabi enguatkan /enyesuaikan dakwanya.
Catatan : Dari pengertian ukjizat di atas, aka ada beberapa syarat disebut ukjizat,yaitu :
23
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Hal yang di luar kebiasaan : seperti tongkat beruba ular, engidupkan orang ati, dll Disertai Tantangan : untuk eniru, agar ereka yang ditantang erasa 'tidak apu' untuk keudian engakui bawa itu dari Alla SWT Selaat dari pengingkaran : artinya tantangan itu berupa sebua tantangan yang layak bukan sesuatu yang tidak asuk akal. Misalnya : tantangan ebuat Al-uran untuk orang Arab yg berbaasa Arab, bukan untuk orang Jawa. Muncul dari Nabi : untuk enguatkan risala kenabiannya, jika bukan dari nabi biasa disebut dengan Karoa.
. PEMBAGIAN JENIS MUKJIZAT & IKMANA
Secara uu ukjizat dapat digolongkan enjadi dua klasifikasi, yaitu: a Mu’jizat Indrawi (Hissiyyah) Mukjizat jenis ini diderivasikan pada kekuatan yang uncul dari segi fisik yang engisyaratkan adanya kesaktian seorang nabi. Secara uu dapat diabil conto adala ukjizat nabi Musa dapat ebela lautan, ukjizat nabi Daud dapat elunakkan besi serta ukjizat nabi-nabi dari bani Israil yang lain.
b) Mukjizat Rasional (’aqliyah)
Mukjizat ini tentunya sesuai dengan naanya lebi banyak ditopang ole keapuan intelektual yang rasional. Dala kasus al-uran sebagai ukjizat nabi Muaad atas uatnya dapat diliat dari segi keajaiban ilia yang rasional dan ole karena itula ukjizat al-uran ini bias abadi sapai ari iaat.
ikmah pembagian Mukizat : Ia Jalaludin as-Suyuti, berkoentar engenai ika pebagian ukjizat tersebut diana beliau berpendapat bawa kebanyakan aukjizat yang ditanpakkan Alla pada diri para nabi yang diutus kepada bani Israil adala ukjizat jenis fisik.
Beliau
enabakan al itu dikarenakan atas lea dan keterbelakangan tingkat intelegensi bani Israil. Seentara, sebab yang elatarbelakangi diberikannya ukjizat rasional atas uat nabi Muaad adala keberadaan ereka yang suda relative atang dibidang intelektual.
24
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Beliau enabakan, ole karena itu al-uran adala eukjizat rasional, aka sisi i’jaznya anya bisa diketaui dengan keapuan intelektual, lain alnya dengan ukjizat fisik yang bias diketaui dengan instruent indrawi. Meskipun al-uran diklasifikasian sebagai ukjizat rasional ini tidak serta erta enafikan ukjizat-ukjizat fisik yang tela dianugerakan Alla kepadanya untuk eperkuat dakwanya.
. PERBEDAAN MUKJIZAT QURAN DENGAN NABi-NABI SEBELUMNA
Ada beberapa perbedaan besar antara ukjizat Al-uran dengan ukjizat para Nabi-nabi sebelunya, antara lain : a Mukjizat Nabi sebelunya bersifat fisik (issiya, aka abis sesuai dengan berlalunya zaan. Generasi setelanya tidak lagi bisa enyaksikan ukjizat tersebut. Seentara Al-uran adala ukjizat yang terjaga, abadi dan berkelanjutan. Karenanya ingga ari ini asi banyak teuan-teuan tentang ukjizat Al-uran. b Mukjizat Nabi-nabi sebelunya terfokus pada 'penakjuban pandangan', seentara ukjizat Al-uran engara pada 'pebukaan ati dan penundukan akal', karena itu daya pengarunya laa dan bertaan. Seentara ukjizat 'pandangan' kadang begitu uda terlupakan. c
Mukjizat Nabi sebelunya di luar konteks isi risala ereka dan tidak bersesuain, karena fungsinya utaanya anya untuk enguatkan kenabian atau ebuktikan bawa ereka adala utusan Alla SWT. Conto : engidupkan orang ati, tongkat enjadi ular, tidak ada ubungan langsung dengan isi kitab Taurat dan Injil. Seentara Al-uran benar-benar ukjizat yang bersesuaian dan enguatkan isi risala kenabian.
. BIDANG MUKJIZAT AL-QURAN
Mukjizat al-uran terdiri dari berbagai aca segi ukjizat, antara lain :
A. Segi bahasa dan susunan redaksinya ( I'jaz Lughowi)
Sejara tela enyaksikan bawa bangsa Arab pada saat turunnya al-uran tela encapai tingkat yang belu perna dicapai ole bangsa satu pun yang ada didunia ini, baik sebelu dan sesuda ereka dala bidang kefasian baasa
25
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
(balaga. Mereka juga tela eraba jalan yang belu perna diinjak orang lain dala kesepurnaan enyapaikan penjelasan (al-bayan, keserasian dala enyusun kata-kata, serta kelancaran logika. Ole karena bangsa Arab tela encapai taraf yang begitu jau dala baasa dan seni sastra, karena sebab itula al-uran enantang ereka. Padaal ereka eiliki keapuan baasa yang tidak bias dicapai orang lain seperti keairan dala berpuisi, syi’ir atau prosa (natsar, eberikan penjelasan dala langga sastra yang tidak sapai ole selain ereka. Naun walaupun begitu ereka tetap dala ketidakberdayaan ketika diadapkan dengan al-uran.
B. Segi isarat ilmiah ( I'az Ilmi
Peaknaan keukjizatan al-uran dala segi iliyya diantaranya : Dorongan serta stiulasi al-uran kepada anusia untuk selalu berfikir keras atas dirinya sendiri dan ala seesta yang engitarinya. Al-uran eberikan ruangan sebebas-bebasnya pada pergulan peikiran ilu pengetauan sebagaiana alnya tidak diteukan pada kitab-kitab agaa lainnya yang ala cenderung restriktif. Al-uran dala engeukakan dalil-dalil, arguent serta penjelasan ayat-ayat ilia, enyebutkan isyarat-isyarat ilia yang sebagaiannya baru terungkap pada zaan ato, planet dan penaklukan angkasa luar sekarang ini. Diantaranya adala : a. Isyarat tentang Sejarah Tata Surya .
Alla SWT berfiran : “Dan Apaka orang-orang yang kafir tidak engetaui bawasanya langit dan bui itu keduanya daulu adala suatu yang padu, keudian Kai pisakan antara keduanya. Dan dari air Kai jadikan segala sesuatu yang idup. Maka Mengapaka ereka tiada juga berian?” (S. AlAnbiya’: . b. Isyarat tentang Fungsi Angin dalam Penyerbukan Bunga
Alla SWT berfiran : “Dan Kai tela eniupkan angin untuk engawinkan (tubu-tubuan dan Kai turunkan ujan dari langit, lalu Kai beri inu kau dengan air itu, dan sekali-kali bukanla kau yang enyipannya.” (S. AlHijr:
26
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
c.
Isyarat tentang Sidik Jari manusia
Alla SWT berfiran : “ Bukan deikian, Sebenarnya kai Kuasa enyusun (kebali jari jearinya dengan sepurna" . (S Al-iyaa
Catatan : Banyak buku yang suda di tulis engenai asala Keajaiban Ilia Al-uran, ada yang enyebutnya dengan Mukjizat Ilia, dan ada pula yang ebuat baasan lain dan enyebutnya dengan Tafsir Ilia. Beberapa ulaa berbeda pendapat tentang tafsir Ilia, kususnya jika yang terjadi adala eaksakan ayat-ayat uran untuk koeren dengan teoriteori ilia asil penelitian anusia. Rujuk kebali perbedaan seputar ini dala kitab : Bagaiana berinteraksi dengan Al-uran (Kaifa nata'amal ma'al quran) -Dr.Yusuf aradawi.
C. Segi Searah & pemberitaan ang ghaib (I'az tarikhi
Surat-surat dala al-uran encakup banyak berita tentang al gaib. Kapabilitas aluran dala eberikan inforasi-inforasi tentang al-al yang gaib seakan enjadi prasyarat utaa penopang eksistensinya sebgai kitab ukjizat. Diantara contonya adala:
. Sejara / Kegaiban asa lapau. Al-uran sangat jelas dan fasi seklai dala enjelaskan cerita asa lalu seakan-akan enjadi saksi ata yang langsung engikuti jalannya cerita. Dan tidak ada satupun dari kisa-kisa tersebut yang tidak terbukti kebenarannya. Diantaranya adala: Kisa nabi Musa & Firaun, Ibrai, Nabi Yusuf, bakan percakapan antara anak-anak Ada as.
. Kegaiban Masa Kini Diantaranya terbukanya niat busuk orang unafik di asa rasululla. Alla SWT berfiran : Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, Padahal ia adalah penantang yang paling keras.(S. Al-Baqoro:
. Raalan kejadian asa endatang
27
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Diantaranya raalan keenangan Roawi atas Persia di awal surat ar-Ruu.
D. Segi petunuk penetapan hukum ( I'az Tasri'i
Diantara al-al yang encengangkan akal dan tak ungkin dicari penyebabnya selain bawa al-uran adala wayu Alla, adala terkandungnya syari’at paling ideal bagi uat anusia, undang-undang yang paling lurus bagi keidupan, yang dibawa al-uran untuk engatur keidupan anusia yang encakup seluru aspek keidupan anusia. Meskipun eang banyak aturan uku dari Al-uran yang secara ' kasat ata' terliat tidak adil, keja dan sebagainya, tetapi sesunggunya di balik itu ada kesepurnaan uku yang tidak teringga.
Diantara produk uku Al-uran yang enakjubkan dan penu ika tersebut antara lain : a. Hukuan Hudud bagi pelaku Zina, Pencurian, dsb (S An-Nuur - b. Hukuan isos bagi Pebunuan ( S Al-Baqoro - c.
Huku Waris yang detil (S An- Nisa -
d. Huku Transaksi Keuangan dan Perdagangan.(S Al-Baqoro e. Huku Perang & Perdaaian. (S Al-Anfal f.
Dan lain-lain
28
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Tentang Wahu Kode /A/
Pokok-pokok Materi : . Arti Wayu . Proses Wayu Alla pada Malaikat . Proses Turunnya Wayu Kepada Nabi . Beberapa Tuduan & Jawaban seputar Wayu
. ARTI WAU
a. Pengertian Wahu secara Bahasa Dikatakan wahaitu ilaih dan auhaitu, bila kita berbicara kepadanya agar tidak diketaui orang lain. Wayu adala isyarat yang cepat. Itu terjadi elalui pebicaran yang berupa ruus dan labang, dan terkadang elalui suara seata, dan terkadang pula elalui isyarat dengan sebagian anggota badan. Al-wahy atau wayu adala kata asdar ( infinitif ; dan ateri kata itu enunjukkan
dua pengertian dasar, yaitu ; tersebunyi dan cepat. Ole sebab itu aka dikatakan bawa wayu adala
: pemberitahuan secara tersembunyi dan cepat dan khusus
ditujukan kepada orang yang diberitahu tanpa diketahui orang lain.
b. Pengertian Wahu dalam Istilah Sar'i Secara istila wayu didefinisikan sebagai : kalam Allah yang diturunkan kepada seorang Nabi` . Definisi ini enggunakan pengertian af`ul, yaitu al ua ( yang diwayukan .
stadz Muaad Abdu ebedakan antara wayu dengan ila . Ila itu intuisi yang diyakini jiwa seingga terdorong untuk engikuti apa yang diinta, tanpa engetaui dari ana datangnya. Hal sepeti itu serupa dengan rasa lapar, aus sedi da senang.
. CARA WAU TURUN PADA MALAIKAT
Didala Al- uranul Kari terdapat nas engenai kala Alla kepada para alaikatnya : diantaranya :
29
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
`Ingatla ketika Tuanu berfiran kepada para Malaikat: `Sesunggunya Aku endak enjadikan seorang kalifa di uka bui.` Mereka berkata: `Mengapa Engkau endak enjadikan di bui itu orang yang akan ebuat kerusakan padanya .`( alBaqara : . Juga terdapat nas tentang wayu Alla kepada ereka : `Ketika Tuanu ewayukan kepada para alaikat : `Sesunggunya Aku bersaa kau, aka tegukan orang-orang yang tela berian`.( al-Anfal : . Disaping itu ada pula nas tentang para alaikat yang engurus urusan dunia enurut perinta-Nya. `Dei alaikat yang ebagi-bagi urusan.`( ad-dzariyat : .
Nas-nas diatas dengan tegas enunjukkan bawa Alla berbicara kepada para alaikat tanpa perantaraan dan dengan pebicaraan yang dipaai ole para alaikat itu. Hal itu diperkuat ole adis dari Nawas bin Sa`an r.a yang engatakan : Rasululla SAW berkata : `Apabila Allah hendak memberikan wahyu mengenai suatu urusan, Dia berbicara melalui wahyu; maka langitpun tergetarlah dengan getaran- atau Dia mengatakan dengan goncangan-yang dahsyat karena takut kepada Allah Azza wa jalla. Apa bila penghuni langit mendengar hal itu, maka pingsan dan bersujudlah mereka itu kepada Allah. Yang pertama sekali mengangkat muka diantara mereka itu adalah jibril, maka Allah membicarakan wahyu itu, kepada jibril menurut apa yang dikehendaki-Nya. Kemudian jibril berjalan melintasi para malikat, setiap kali dia melalui satu langit, maka bertanyalah kepadanya malaikat langit itu; apa yang telah dikatakan oleh Tuhan kita wahai jibril ? jibril menjawab : Dia mengatakan yang hak. Dan Dialah yang maha tinggi lagi Maha Besar. Para malikatpun mengatakan seperti apa yang dikatakan jibril. Lalu jibril menyampaikan wahyu itu seperti apa yang diperintahkan Allah azza wajalla.`
Hadits di atas enjelaskan bagaiana wayu turun. Pertaa Alla berbicara, dan para alikatnya endengar-Nya. Dan pengaru wayu itupun sangat dasyat; apa bila pada lairnya- didala perjalanan jibril untuk enyapaikan wayu-adis diatas enunjukkan turunnya wayu kusus engenai uran, akan tetapi adis tersebut juga enjelaskan cara turunnya wayu secara uu.
. CARA WAU ALLA TURUN KEPADA PARA RASUL
30
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Alla eberikan wayu kepada para rasul-Nya ada yang elalui perantaraan dan ada yang tidak.
CARA PERTAMA : TANPA MELALUI PERANTARAAN.
Diantaranya iala dengan :
Mimpi ang benar didalam tidur. `Dari Aisya r.a dia berkata : sesungguhnya apa yang mula-mula terjadi pada Rasulullah SAW adalah mimpi yang benar diwaktu tidur, beliau tidaklah melihat mimpi kecuali mimpi
itu
datang bagaikan terangnya di waktu pagi hari .`
Di antara alasan yang enunjukkan bawa ipi yang benar bagi para Nabi adala wayu yang wajib diikuti, iala ipi Nabi Ibrai agar enyebeli anaknya, Isail. `( asSaat : - . Mipi yang benar itu tidakla kusus bagi para rasul saja, ipi yag deikian itu tetap ada pada kau ukinin, sekalipun ipi itu bukan wayu.al itu seperti dikatakan ole Rasululla SAW : ` Wahyu telah terputus, tetapi berita-berita gembira tetap ada, yaitu mimpi orang mukmin.`
Mipi yang benar bagi para nabi diwaktu tidur itu erupakan bagian pertaa dari sekian aca cara Alla berbicara seperti yang disebutkan didala firan- Nya:
`Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana. `(as-Syuraa : .
Kalam ilahi dari balik tabir tanpa melalui perantara.
Yang deikian itu terjadi pada Nabi Musa a.s. Sebagaiana firan Alla SWT :
31
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Artinya :Dan tatkala Musa datang untuk pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman kepadanya, berkatalah Musa: `Ya Tuhanku, nampakkanlah kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau`.( al-Araaf : .
Deikian pula enurut pendapat yang paling sa, Alla pun tela berbicara secara langsung kepada Rasul kita Muaad saw. Pada ala isra` dan i`raj. Yang deikian ini yang terasuk bagian kedua dari apa yang disebutkan ole ayat diatas ( atau dari balik tabir .
CARA KEDUA MELALUI PERANTARAAN MALAIKAT
Ada dua cara penyapaian wayu ole alaikat kepada Rasul :
Cara pertama : Datang kepadanya suara seperti dencingan lonceng dan suara yang aat kuat yang epengarui faktor-faktor kesadaran, seingga ia dengan segala kekuatannya siap eneria pengaru itu. Cara ini yang paling berat baat Rasul. Apa bila wayu yang turun kepada Rasululla SAW dengan cara ini aka ia engupulkan seua kekuatan kesadarannya untuk eneria, engafal dan eaainya. Dan ungkin suara itu sekali suara kepakan sayap-sayap alaikat, seperti diisyaratkan didala adis .
Cara kedua : Malaikat enjela kepada rasul sebagai seorang laki-laki dala bentuk
anusia. Cara ini lebi ringan dari pada yang sebelunya. Karena ada kesesuaian antara pebicara dan pendengar. Rasul eraa senang sekali endengar dari utusan pebawa wayu itu. Karena erasa seperti anusia yang beradapan saudaranya sendiri.
Keduanya cara di atas disebutkan dala adis yang diriwayatkan dari Aisya ul Mu`inin r.a bawa aris bin Hisya r.a bertanya kepada Rasululla SAW engenai al itu dan jawab Nabi : ` Kadang-kadang ia datang kepadaku bagaikan dencingan lonceng, dan itulah yang paling berat bagiku, lalu ia pergi, dan aku telah menyadari apa yang dikatakannya. Dan terkadang malaikat menjelma kepadaku sebagai seorang laki-laki, lalu dia berbicara kepadaku, dan akupun memahami apa yang ia katakan`.
32
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Aisya juga eriwayatkan apa yang dialai Rasululla SAW berupa kepayaan , dia berkata : ` Aku pernah melihatnya tatkala wahyu sedang turun kepadanya pada suatu hari yang amat dingin, lalu malaikat itu pergi. Sedang keringatpun mengucur dari dahi Rasulullah `.
. TUDUAN & JAWABAN SINGKAT SEPUTAR WAU
Perasalaan wayu sering enjadi sasaran tuduan kau jailiyan dari dulu ingga sekarang ( kafir qurays ingga orientalis asa kini dala rangka engkaburkan keyakinan kau usliin dan enjaukan ereka dari Al-uran, diantaranya sebagai berikut :
Pertama : Meraka mengira bahwa Qur`an dari pribadi Muhammad; dengan menciptakan maknanya dan dia pula yang menyusun ` bentuk gaya bahasanya` ; Qur`an bukanlah wahyu
.
Kita jawab dengan, bagaiana dengan ayat-ayat Al-uran yang jelas-jelas 'eperingatkan' & 'enyalakan' Rasululla SAW dala beberapa oentu, seperti ketika Rasululla SAW endaulukan endakwai pebesar quraiys dan tidak epedulikan Abdulla bin i Maktu ? (S Abasa -, atau saat Rasululla SAW eutuskan untuk enyerakan tawanan perang Badr dengan tebusan ?. Maka jika itu benar buatan Nabi, sunggu ustail Nabi berbuat sesuatu lalu enegur dirinya sendiri.
Begitu pula saat oentu lain, dengan peristiwa yang dikenal sebagai haditsul ifki , diana keoratan keluarga nabi tercoreng dengan isu yang elanda seisi kota tentang ketidaksetiaan ibunda Aisya. Kasus ini cukup laa ebuat Madina bergejolak, tapi Rasululla SAW bergeing dan enunggu jawaban tuntas dari Al-uran untuk ebebaskan ibunda Aisya dari tuduan tersebut. Sekiranya nabi sendirila yang ebuat al-uran, aka estinya ia tidak perlu repot-repot enunggu turunnya wayu dengan kondisi yang segenting itu.
Kedua : Mereka menyangka bahwa Rasulullah SAW mempunyai ketajaman otak, kedalaman penglihatan, kekuatan firasat, kecerdikan yang hebat, kejernihan jiwa dan renungan yang benar, yang menjadikannya memahami ukuran ukuran yang baik dan yang buruk, benar dan salah melalui ilham ( inspirasi ), serta mengenali perkara-perkara yang rumit melalui kasyaf.
33
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Sehingga Qur`an itu tidak lain dari pada hasil penalaran intelektual dan pemahaman yang diungkapkan oleh Muhammad dengan gaya bahasa dan retorikanya.
Kita Jawab, bawa segi berita yang erupakan bagian terbesar dala uran tidak diragukan ole orang yang berakal bawa apa yang diterianya anya berdaarkan kepada peneriaan dan pengajaran. ur`an tela enyebutkan berita-berita tentang uat terdaulu, golongan-golongan dan perisiwa sejara dengan kejadian-kejadiannya yang benar dan cerat, seperti alnya yang disaksikan ole saksi ata. Sekalipun asa yang dilalui ole sejara itu suda aat jau. Bakan sapai pada kejadian pertaa ala seesta ini. Begitu pula ayat yang enjelaskan tentang ari kiaat, serta gabaran surga dan neraka dengan lengkap. Hal deikian tentu tidak dapat eberikan tepat bagi penggunaan pikiran dan keceratan firasat. Secerdas apapun anusia, bakan ingga ari ini dengan zaan yang penu teknologi, tetap tidak bisa enyentu peberitaan-peberitaan gaib tersebut. Ketiga : Mereka menyangka bahwa Muhammad telah menerima ilmu-ilmu Quran dari seorang guru.
Kita jawab bawasanya Muaad SAW tubu dan idup dala keadaan buta uruf dan tak seorang pun diantara asyarakatnya yang ebawa sibol ilu dan pengajaran, ini adala kenyataan yang disaksikan ole sejara, dan tidak dapat diragukan. Bakan kita juga enyaksikan bawa beliau di asa kecilnya tidak tubu dengan bibingan kusus dari ayaandanya dan juga kakeknya. Ole paannya Abu Tolib, Muaad SAW justru lebi diarakan untuk enjadi pedagang, ingga ikut serta dala perjalanan dagangnya ke negri Sya yang akirnya berteu dengan pendeta Bukaira. Tetapi eskipun dengan pendeta tersebut, Muaad SAW yang asi kecil waktu itu tidak sekalipun eniba ilu apapun dari pendeta tersebut.
34
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Turunna Al-Quran Kode : /A/
Pokok-pokok Materi : . Taapan Turunnya Al-uran dan Pendapat laa seputarnya . Hika Turunnya Al-uran dengan berangsur-angsur
. TAAPAN TURUNNA AL-QURAN
Alla SWT enjelaskan secara uu tentang turunnya Al-uran dala tiga tepat dala Al-uran, asing-asing :
a Al-uran diturunkan pada bulan Raadan
Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al Qur`an ( al-Baqara: .
b Al-uran diturunkan pada ala Lailatul adar
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya pada malam lailatul qadar.` ( al-adr :
c
Al-uran diturunkan pada ala yang diberkai
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya ( Qur`an ) pada malam yang diberkahi. ` (S
ad-Dukan: .
Ketiga ayat diatas tidak bertentangan, karena ala yang diberkai adala ala lailatul qadar dala bulan raadan. Tetapi lair ( zair ayat-ayat itu bertentangan dengan keidupan nyata Rasululla SAW , diana ur`an turun kepadanya selaa dua pulu tiga taun. Dala al ini para ulaa epunyai dua adzab pokok , dan satu adzab lainnya:
35
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Madzhab pertama aitu, pendapat Ibn Abbas dan seumlah ulama serta ang diadikan pegangan oleh umumna para ulama.
Yang diaksud dengan turunnya ur`an dala ketiga ayat diatas adala turunnya ur`an sekaligus di Baitul `Izza dilangit dunia agar para alaikat engorati kebesarannya. Keudian sesuda itu ur`an diturunkan kepada rasul kita Muaad saw. Secara bertaap selaa dua pulu tiga taun. sesuai dengan peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian sejak dia diutus sapai wafatnya. Pendapat ini didasarkan pada berita-berita yang sai dari Ibn Abbas dala beberapa riwayat. Antara lain:
a. Ibn Abbas berkata: ` ur`an sekaligus diturunkan ke langit dunia pada ala lailatul qadar, keudian setela itu ia diturunkan selaa dua pulu taun.` Lalu ia ebacakan: `Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu sesuatu yang ganjil, melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya .`( al-Furqan : .
`Dan Al Qur`an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian.` (al-Isra` : .
b. Ibn Abbas r.a berkata: ` Qur`an itu dipisahkan dari az-Zikr, lalu diletakkan dai baitul Izzah di langit dunia. Maka jibril mulai menurunkannya kapada Nabi saw.` c.
Ibn Abbas r.a engatakan : ` Allah menurunkan Qur`an sekaligus kelangit dunia , temmponya turunnya secara berangsur-angsur. Lalu Dia menurunkannya kepada Rasulnya bagian demi bagian.`
d. Ibn Abas r.a berkata : `Qur`an diturunkan pada malam lailatul qadar, pada bulan ramadhan ke langit dunia sekaligus; lali ia diturunkan secara berangsur-angsur .`
Madzhab kedua, aitu ang diriwaatkan oleh as-Sa`bi .
Bawa yang diaksud dengan turunnya uran dala ketiga ayat diatas adala perulaan turunnya ur`an pada Rasululla SAW. Permulaan turunnya uran itu di ulai
36
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
pada ala lailatul qadar di bulan raadan, yangv erupakan ala yang di berkai. Keudian turunnya berlanjut sesuda itu secara bertaap sesuai dengan kejadian dan peristiwa-peristiwa sela kurang lebi dua pulu tiga taun. Dengan deikian ur`an anya satu aca cara turun, yaitu turun secara bertaap kepada Rasululla SAW seba yang deikian inila yang dinyatakan dala ur`an :
`Dan Al Qur`an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian.` (al-Isra`:
Madzhab ketiga
Bawa ur`an diturunkan kelangit dunia selaa dua pulu tiga ala lalilatul qadar yang pada setiap alanya selaa ala-ala lailatul qadar itu ada yang ditentukan Alla untuk diturunkan pada setiap taunnya. Dan jula wayu yang diturunkan kelangit dunia pada ala lailatul qadar , untuk asa satu taun penu itu keudian diturunkan secara berangsur-angsur kepada Rasululla SAW sepanjang taun. Madzab ini adala asil ijtiad sebagian ufasir.. pendapat ini tidak epunyai dalil.
KESIMPULAN : Adapun adzab kedua yang diriwayatkan dari as-Sya`bi , dengan dali-dalil yang sai dan dapat diteria,tidakla bertentang dengan adzab yang pertaa yang diriwayatkan dari Ibn Abbas. Dengan deikian aka pendapat yang kuat iala bawa Al-uran Al-Kari itu dua kali diturunkan: •
Pertaa: diturunkan secara sekaligus pada ala lailatul qadar ke baitul Izza di langit dunia.
•
Kedua: diturunkan kelangit dunia ke bui secara berangsur-angsur selaa dua pulu tiga taun.
Catatan : Ia Al-urtubi tela enukil dari Muqatil bin Hayyan riwayat tentang kesepakatan ( ija` bawa turunnya ur`an sekaligus dari lauul afuz ke baitul izza di langit dunia. Ibn
37
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Abbas eandang tidak ada pertentangan antara ke tiga ayat diatas yang berkenaan dengan turunnya ur`an dengan kejadian nyata dala keidupan Rasululla SAW bawa ur`an itu turun sela dua pulu tiga taun yang bukan bulan raadan.
. IKMA TURUNNA QUR`AN SECARA BERTAAP
Kita dapat enyipulkan ika turunnya ur`an secara bertaap dari nas-nas yang berkenaan dengan al itu. Dan kai eringkaskannya sebagai berikut :
Menguatkan atau meneguhkan hati Rasulullah SAW .
Rasululla SAW tela enyapaikan dakwanya kepada enusia, tetapi ia engadapi sikap ereka yang ebangkang dan watak yang begitu keras. Ia ditantang ole orang-orang yang berati batu, berperangai kasar dan keras kepala. Mereka senantiasa eleparkan berbagai aca gangguan dan ancaan kepada Rasul.
Wayu turun kepada
Rasululla SAW dari waktu kewaktu seingga dapat enegukan atinya atas dasar kebenaran dan eperkuat keauannya untuk tetap elangkakan kaki dijalan dakwa tanpa engiraukan perlakuan jail yang diadapinya dari asyarakatnya sendiri.
Conto dari ayat-ayat tersebut, diantaranya sebagai berikut: a Ayat yang berisi anjuran langsung untuk bersabar `Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik. Dan biarkanlah Aku bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu, orang-orang yang mempunyai kemewahan dan beri tangguhlah mereka barang sebentar .`(al-Muzail:-
b Ayat dari kisa-kisa nabi dan ajakan engabil conto keteguan ereka Demikianlah hikmah yang terkandung dalam kisah para Nabi yang terdapay dalam Qur`an: `Dan kisah rasul-rasul kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami terguhkan hatimu.` (Hud :
c
Ayat yang berisi janji-janji keenangan `Allah telah menetapkan: `Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang`. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.` (al-Mujadala: .
38
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Setiap kali penderitaan Rasululla SAW bertaba karena didustakan ole kaunya dan erasa sedi karena penganiayaan ereka, aka ur`an turun untuk elepaskan derita dan engiburnya serta enganca orang-orang yang endustakan bawa Alla engetaui al iwal ereka dan akan ebalas apa yang elakukan al itu.
Menawab Tantangan dan sekaligus Mukizat.
Orang-orang usyrik senantiasa berkubang dala kesesatan dan kesobongan ingga elapaui batas. Mereka sering angajukan pertanyaan-pertanyaan dengan aksud eleakan dan enentang. ntuk enguji kenabian Rasululla. Mereka juga sering enyapaikan kepadanya al-al batil yang tak asuk akal, seperti enanyakan tentang ari kiaat, lalu turunla ayat :
Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak Mengetahui". (Al-A'roof
Jadi ika yang bisa kita tangkap disini adala, bawasanya turunnya Al-uran secara berangsur-angsur juga agar bisa enjawab tantangan-tantangan yang senantiasa diunculkan ole kau kafir qurays, yaudi, bakan juga kau unafik. Hika seperti ini tela diisyaratkan ole keterangan yang terdapat dala beberapa riwayat dala adis Ibn Abbas engenai turunnya ur`an : `Apa bila orang-orang usyrik engadakan sesuatu, aka Alla pun engadakan jawabannya atas ereka.`
Mempermudah afalan dan Pemahamanna.
Al-uran Al-Kari turun ditenga-tenga uat yang ui, yang tidak pandai ebaca dan enulis, catatan ereka adala daya afalan dan daya ingatan. Mereka tidak
39
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
epunyai pengetauan tentang tata cara penulisan dan pebukuan yang dapat eungkinkan ereka enuliskan dan ebukukannya, keudian engafal dan euainya. at yang buta uruf itu tidakla uda untuk engafal seluru ur`an apa bila Al-uran Al-Kari diturunkan sekaligus, dan tidak uda pula bagi ereka untuk eaai aknanya serta eikirkan ayat-ayatnya, jelasnya bawa Al-uran Al-Kari secara berangsur itu erupakan bantuan terbaik bagi ereka untuk engafal dan eaai ayat-ayatnya. Setiap kali turun satu atau beberapa ayat, para saabat segara engafalkannya. Meikirkan aknanya dan eaai uku-ukunya. Tradisi deikian ini enjadi suatu etode pengajaran dala keidupan para Tabi`in. •
Abu Nadra berkata,`Abu Saad al-Kudri engajar kan ur`an kepada kai, lia ayat diwaktu pagi, dan lia ayat di waktu petang. Dia eberitaukan bawa jibril enurunkan Al-uran Al-Kari lia ayat-lia ayat.`
•
Dari Kalid bin Dinar dikatakan, `Abul `Aliya berkata kepada kai `Pelajarila ur`an itu lia ayat dei lia ayat; karena Nabi saw engabil dari jibril lia ayat dei lia ayat.`
•
ar berkata, `Pelajarila uran itu lia ayat dei lia ayat, karena jibril enurunkan uran kepada Nabi saw. Lia ayat dei lia ayat.`
Kesesuaian dengan Peristiwa-peristiwa Pentahapan dalam Penetapan ukum. Manusia tidak akan uda engikuti dan tunduk kepada agaa yang bau ini seandainya Al-uran Al-Kari tidak engadapi ereka dengan cara yang bijaksanadan eberikan kepada ereka beberapa obat penawar yang apu yang dapat enyebukan ereka dari kerusakan dan kerendaan artabat. Setiap kali terjadi suatu peristiwa, diantara ereka , aka turunla uku engenai peristiwa itu yang enjelaskan statusnya dan penunjuk serta eletakkan dasar-dasar perundang-undangan bagi ereka, sesuai dengan situasi dan kondisi, satu dei satu. Dan cara ini enjadi obat bagi ati ereka.
Tahapan Pengharaman Khamr Conto yang paling jelas engenai penetapan uku yang berangsur-angsur itu iala diarakannya inuan keras, engenai al ini pertaa-taa Alla berfiran :
40
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
a Pertama, Alla SWT berfiran : Dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minimuman yang memabukkan dan rezki yang baik. Sesunggguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi orang yang memikirkan.`(an-Nal: .
Ayat ini enyebutkan tentang karunia Alla apa bila yang di aksud dengan `sakar` iala kar atau inuan keras dan yang diaksud dengan `rezeki` iala segala yang diakan dari kedua poon tersebut seperti kura dan kisis-dan inila pendapat juur ulaa- aka peberian predikat `baik` kepada rezeki seentara sakar tidak diberinya, erupakan indikasi bawa dala al ini pijian Alla anya ditujukan kepada rezeki dan bukan kepada sakar, keudian turun firan Alla: b Kedua, Alla SWT berfiran : `Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: `Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfa`at bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfa`atnya` .(al-Baqara:. .(al-Baqara:.
Ayat ini ebandingkan antara anfaat inuan keras (kar yang tibul sesuda einunya seperti kesenangan dan kegairaan atau keuntungan karena eperdagangkannya, dengan baaya yang diakibatkannya seperti dosa, baaya bagi keseatan tubu, erusak akal, engabiskan arta dan ebangkitkan dorongandorongan untuk berbuat kenistaan dan duraka. Ayat tersebut enjaukan kar dengan cara enonjolkan segi baayanya dari pada anfaatnya, keudian turun firan Alla: c
Ketiga : Alla SWT berfiran : `Wahai orang-orang yang beriman , janganlah kamu salat sedang kamu dalam keadaan mabuk .`(an-Nisa`: .`(an-Nisa`: .
Ayat ini enunjukkan larangan inuan kar pada waktu-waktu tertentu bila pengaru inuan itu akan sapai kewaktu salat, ini engingat adanya larangan endekati salat dala keadaan abuk, sappai pengaru inuan itu ilang dan ereka engetaui apa yang ereka baca dala salatnya, selanjutnya firan Alla: d Keempat :
Firan Alla :`Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya khamar,
berjudi, berhala, mengundi nasib dengan panah , adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu.` (al-Maida:- (al-Maida:-
Ini erupakan pengaraan secara pasti dan tegas teradap inuan dala segala waktu.
41
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Hika penetapan uku dengan siste bertaap ini lebi lanjut diungkapkan dala adis yang diriwayatkan ole Aisya r.a ketika engatakan : ` Sesungguhnya yang pertama kali turun dari Qur`an ilah surah Mufassal yang didalamnya disebutkan surga dan neraka, sehingga ketika manusia telah berlari kepada Islam, maka turunlah hukum haram dan halal. Kalau sekiranya yang turun pertama kali adalah `jJanganlah kamu meminum khamr` tentu meraka akan menjawab: ` Kami tidak akan meninggalkan khamr selamanya.` Dan kalau sekiranya yang pertama kali turun ialah ; janganlah kamu berzina, tentau mereka akan menjawab: `Kami tidak akan meninggalkan zina selamanya.`
Bukti ang Pasti Bahwa Al-Quran Al-Karim Diturunkan Dari Sisi ang Maha Biaksana dan Maha Terpui.
ur`an yang turun secara berangsur kepada Rasululla SAW dala waktu lebi dari dua pulu taun ini ayat-ayatnya turun dala selang waktu tertentu, dan selaa ini orang ebacanya an engkajinya sura dei sura. Ketika ia eliat rangkaiannya begitu padat, tersusun cerat sekali dengan akna yang saling bertaut, dengan gaya yang begitu kuat, serta ayat dei ayat dan sura dei sura saling terjalin bagaikkan untaian utiara yang inda yang belu ada bandingannya dala perkataan anusia . Seandainya ur`an ini perkataan anusia yang disapaikan dala berbagai situasi, peristiwa dan kejadian, tentula didalanya terjadi ketidak serasian dan saling bertentangan satu dengan yang lainnya, serta sulit terjadi keseibangan.
`Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur`an ? Kalau kiranya Al Qur`an itu bukan dari
(an-Nisa`: . sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.` (an-Nisa`:
42
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Aat Makkiah dan Madaniah Kode /A/
Pokok-pokok Materi : . Peratian laa tentang Makki dan Madaniya . Pengertian Makkiya dan Madaniya . Kekususan & Ciri ayat Makka & ayat Madaniya . Hika engetaui Makka dan Madaniya
. PERATIAN ULAMA TERADAP MAKKIA & MADANIA
Para ulaa begitu tertarik untuk enyelidiki sura-sura akki dan adani. Mereka eneliti ur`an ayat dei ayat dan sura-dei sura untuk ditertibkan, sesuai dengan nuzulnya, dengan eperatikan waktu, tepat dan pola kaliat. Bakan lebi dari itu, ereka engupulkan antara waktu, tepat dan pola kaliat. Cara deikian erupakan ketentuan cerat yang eberikan pada peneliti obyektif, gabaran engenai penyelidikan, ilia tentang ilu akki dan adani. Dan itu pula sikap ulaa kita dala elakukan pebaasan-pebaasan teradap aspek kajian ur`an lainnya.
Yang terpenting dipelajari para ulaa dala pebaasan ini adala : Yang diturunkan di ekka, Yang diturunkan di adina, Yang diperselisikan, Ayat-ayat akia dala sura-sura adania, Ayat-ayat adina dla surat akkia, Yang diturunkan di ekka sedang ukunya adani, Yang diturunkan di ekka sedang ukunya adani, Yang serupa dengan yang diturunkan di ekka ( akki dala kelopok adani, Yang serupa dengan yang diturunkan di adina ( adani dala kelopok akki; Yang dibawa dari ekka ke adina, Yang dibawa dari adina ke ekka, Yang turun di waktu ala dan siang,
43
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Yang turun diusi panas dan dingin, Yang turun diwaktu enetap dan dala perjalanan.
Inila aca-aca ilu ur`an yang pokok, berkisar disekitar akki dan adani, ole karena dinaakan ` ilul akki dan adani` .
. PENGERTIAN MAKKIA & MADANIA SERTA PERBEDAANNA
Cara menentukan Makki dan Madani : ntuk engetaui dan enentukan akki dan adani para ulaa bersandar pada dua cara utaa : •
Manhaj sima`i naqli ( etode pendengaran seperti apa adanya dan
•
Manhaj qiyasi ijtihadi ( enganalogikan dan ijtiad .
Cara sima'i naqli : didasarkan pada riwayat sai dari para saabat yang idup pada saat dan
enyaksikan turunnya wayu. Atau dari para tabi`in yag eneria dan endengar dari para saabat sebagaiaana, diana dan peristiwa apa yang berkaitan dengan turunnya wayu itu. Sebagian besar penentuan akki dan adani itu didasarkan pada cara pertaa. Dan cotoconto diatas adala bukti paling baik baginya. Penjelasan tentang penentuan tersebut tela eenui kitab-kitab tafsir bil a`tsur. Kitab asbabun Nuzul dan pebaasan-pebaasan engenai ilu-ilu ur`an.
Cara qiysi ijtihadi : didasarkan pada ciri-ciri akki dan adani. Apa bila dala sura akki
terdapat suatu ayat yang engandung ayat adani atau engandung persitiwa adani, aka dikatakan bawa ayat itu adani. Dan sebaliknya. Bila dala satu sura terdapat ciri-ciri akki, aka sura itu dinaakan sura akki. Juga sebaliknya. Inila yang disebut qiyas ijtiadi.
Perbedaan Makki dan Madani ntuk ebedakan akki dan adani, para ulaa epunyai tiga cara pandangan yang asing-asing epunyai dasarnya sendiri.
Pertama: Dari segi waktu turunna.
44
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Makki adala yang diturunkan sebelu ijra eskipun bukan diekka. Madani adala yang turun sesuda ijra eskipun bukan di adina. Yang diturunkan sesuda ijra sekalipun diekka atau Arafa adala adani Conto : ayat yang diturunkan pada taun penaklukan kota akka , firan Alla: `Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak…` ( an-Nisa` : . Ayat ini diturunkan di ekka dala ka`ba pada taun
penaklukan ekka. Pendapat ini lebi baik dari kedua pendapat berikut. Karena ia lebi eberikan kepastian dan konsisten.
Kedua : Dari segi tempat turunna. Makki adala yang turun di ekka dan sekitarnya. Seperti Mina, Arafa dan Hudaibiya. Dan Madani iala yang turun di adina dan sekitarnya. Seperti ud, uba` dan Sil`. Pendapat ini engakibatkn tidak adanya pebagian secara konkrit yang endua. Sebab yang turun dala perjalanan, di Tabuk atau di Baitul Maqdis tidak terasuk kedala sala satu bagiannya, seingga ia tidak dinaakan akki ataupun adani. Juga engakibatkan bawa yang diturunkan diakka sesuda ijra disebut makki .
Ketiga : Dari segi sasaran pembicaraan. Makki adala yang seruannya ditujukan kepada penduduk ekka dan adani ditujukan kepada penduduk adina. Berdasarkan pendapat ini, para pendukungnya enyatakan bawa ayat ur`an yang engandung seruan yaa ayyuhannas ( waai anusia adala akki, sedang ayat yang engandung seruan yaa ayyu halladziina aamanuu ( waai orang-orang yang berian adala adani.
Naun elalui pengaatan cerat, napak bagi kita bawa kebanyakan sura ur`an tidak selalu dibuka dengan sala satu seruan itu, dan ketentuan deikianpun tidak konsisten. Misalnya sura baqara itu adani, tetapi didalanya terdapat ayat akky.
. KETENTUAN & CIRI-CIRI KAS MAKKI DAN MADANI
Para ulaa telag eneliti sura-sura akki da adani; dan enyipulkan beberapa ketentuan analogis bagi keduanya, yang enerangkan ciri-ciri kas gaya baasa dan
45
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
persoalan-persoalan yang dibicarakannya. Dari situ ereka dapat engasilkan kaida-kaida dengan ciri-ciri tersebut.
Ketentuan Surat Makkiah .
a Setiap sura yang didalanya engandung `sajda` aka sura itu akki. b Setiap sura yang engandung lafal ` kalla` berarti akki. Lafal ini anya terdapat dala separu terakir dari ur`an dan di sebutkan sebanyak tiga pulu tiga kali dala lia belas sura. c
Setiap sura yang engandung yaa ayyuan naas dan tidak engandung yaa ayyual ladzinaa aanuu, berarti akki. Kecuali sura al-Hajj yang pada akir sura terdapat ayat yaa ayyual ladziina aanuur ka`u wasjudu. Naaun deikian sebagian besar ulaa berpendapat bawa ayat tersebut adala akki.
d Setiap sura yang enngandung kisa para nabi uat terdaulu adala akki, kecuali sura baqara. e Setiap sura yang engandung kisa Ada dan iblis adala akki, kecuali surat baqara. f
setiap sura yang dibuka dengan uruf-uruf singkatan seperti alif la i, alif la ra, a i dll, adala akki. Kecuali sura baqara dan ali-iran, sedang sura Ra`ad asi diperselisikan.
Tema & Gaa Bahasa Surat Makkiah
Dari segi ciri tea dan gaya baasa, ayat makky dapatla diringkas sebagai berikut :
a Ajakan kepada tauid dan beribada anya kepada Alla, pebuktian engenai risala, kebangkitan dan ari pebalasan, ari kiaat dan kengeriannya, neraka dan siksanya, surga dan nikatnya, arguentasi dengan orang usyrik dengan enggunkan bukti-bukti rasional dan ayat-ayat kaunia. b Peletakan dasar-dasar uu bagi perundang-undangan dan alak ulia yang enjadi dasar terbentuknya suatu asyarakat, dan penyingkapan dosa orang usyrik dala penupaan dara, eakan arta anak yati secara dzali. Penguburan idupidup bayi perepuan dn tradisi buruk lainnya.
46
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
c
Menyebutkan kisa para nabi dan uat-uat terdaulu sebagai pelaran bagi ereka seingga egetaui nasib orang yang endustakan sebelu ereka, dan sebagai iburan buat Rasululla SAW seingga ia taba dala engadapi gangguan dari ereka dan yakin akan enang.
d Suku
katanya
pendek-pendek
disertai
kata-kata
yang
engesankan
sekali,
pernyataannya singkat, ditelinga terasa enebus dan terdengar sangat keras. Menggetarkan ati, dan aknanya pun eyakinkan dengan diperkuat lafal-lafal supa, seperti sura-sura yang pendek-pendek . dan perkecualiannya anyasedikit.
Ketentuan Surat Madani ah
a Setiap sura yang berisi kewajiban atai ad ( sanksi adala adani. b Setiap sura yang didalanya disebutkan orang-orang unafik adala adani, kecuali sura al-ankabut adala akki. c
Setiap sura yang didalanya terdapat dialog dengan ali kitab adala adani.
Tema dan Gaa Bahasa surat Madaniah
Dari segi ciri kas, tea dan gaya baasa, dapatla diringkaskan sebagai berikut :
a Menjelaskan ibada, uaala, ad, kekeluargaan, warisan, jiad, ubungan sosial, ubungan internasiaonal baik diwaktu daai aupun perang, kaida uku dan asala perundang-undangan. b Seruan teradap ali kitab, dari kalangan yaudi dn nasrani. Dan ajakan kepada ereka untuk asuk Isla, penjelasan engenai penyipangan ereka, teradap kitab-kitab Alla, perusuan ereka teradap kebenaran, dan perselisian ereka setela ilu datang kepada ereka karena rasa dengki diantara sesaa ereka. c
Menyingkap perilaku orang unafik, enganalisi kejiwaannya, ebuka kedoknya dan enjelaskan bawa ia berbaaya bagi agaa.
d Suku kata dan ayat-ayatnya panjang-panjang dan dengan gaya baasa yang eantapkan syariat serta enjelaskan tujuan dan sasarannya.
.
FAEDA MENGETAUI MAKKI DAN MADANI
47
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Pengetauan tentang makkiyah dan madani banyak faedanya diantaranya:
Pertama : Untuk diadikan alat bantu dalam menafsirkan Qur`an,
Sebab pengetauan engenai tepat turun ayat dapat ebantu eaai ayat tersebut dan enafsirkannya dengan tafsiran yang benar. Sekalipun yangenjadi pegangan adala pengertian uu lafadz, bukan sebab yang kusus. Berdasarkan al itu seorang penafsir dapat ebedakan antara ayat yang nasik dengan yang ansuk, bila diantara kedua ayat terdapat akna yang kontradiktif. Yang datang keudian tentu erupakan nasik yang tedaulu.
Kedua : Meresapi gaa bahasa Quran dan memanfaatkanna dalam metode dakwah menuu alan Allah.
Sebab setiap situasi epunyai baasa tersendiri. Meperatikan apa yang dikeendaki ole situasi erupakan arti peling kusus dla retorika. Karakteristik gaya baasa akki dan adani dala uran pun eberikan kepada orang yang epelajarinya sebua etode dala penyapaian dakwa ke jalan Alla yang sesuai dengan kejiwaan lawan berbicara dan enguasai pikiran dan perasaaannya serta enguasai apa yang ada dala dirinya dengan penu kebijaksanaan.
Ketiga : Mengetahui searah hidup Nabi melalui aat-aat Qur`an.
Sebab turunnya wayu kepada Rasululla SAW sejalan dengan sejara dakwa dengan segala peristiwanya, baik dala periode ekka aupun adina. Sejak perulaan turun wayu ingga ayat terakir diturunkan. ur`an adala suber pokok bagi peri idup Rasululla SAW, peri idup beliau yang diriwayatka alli sejara arus sesuai denga uran; dan ur`an pun eberikan kata putus teradapa perbedaan riwayat yang ereka riwayatkan.
48
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Aat ang Turun Pertama dan Terakhir Kode : /A/
Pokok-pokok Materi : . Ayat yang pertaa turun dan Perbedaan pendapat ulaa seputarnya . Ayat yang terakir turun dan Perbedaan pendapat ulaa seputarnya . Hika dan anfaat pebaasan ini
. ANG TURUN PERTAMA KALI.
Ada dua pendapat yang dikenal tentang ayat yang turun pertaa kali, asing-asing dengan dalil sbb:
Pendapat Pertama : Surat Al-Ala -
Yang paling sai engenai yang pertaa kali turun iala firan Alla :
() () () () () Artinya : `Bacalah dengan nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar dengan perantaran kalam , Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.` (al-`Ala : -
.
Pendapat ini didasarkan pada suatu adis yang diriwayatkan ole dua syeik ali adis dan yang lain, dari Aisya r.a yang engatakan : ` Sesungguhnya apa yang mula-mula terjadi bagi Rasulullah SAW adalah mimpi yang benar diwaktu tidur. Dia melihat dimimpi itu datangnya bagaikan terangnya dipagi hari. Kemudian dia suka menyendiri, dia pergi kegua Hira` untuk beribadah beberapa malam. Untuk itu ia membawa bekal, kemudian ia pulang kepada Khadijah r.a maka Khadijah membekali seperti bekal yang dulu. Di gua Hira` dia dikejutkan oleh suatu kebenaran. Seorang malaikat datan
49
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
kepadanya dan mengatakan : ` Bacalah` Rasulullah SAW menceritakan, maka akupun menjawab `aku tidak pandai membaca` . malaikat tersebut kemudian memelukku sehingga aku merasa amat payah. Lalu aku dilepaskan, dan dia berkata lagi ` Bacalah`! maka akupun menjawab `Aku tidak pandai membaca`. Kemudian dia merangkulku dengana kedua kali, sehingga aku merasa amat payah. Kemudian ia lepaskan lagi, dan berkata ` Bacalah` Aku menjawab ` aku tidak pandai membaca` maka ia merangkulku untuk ketiga kali, sehinggga aku kepayahan, kemudian ia berkata ` Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang telah menciptakan…` samapi dengan ….` Apa yang tidak diketahuinya`, ( adis .
Pendapat Kedua : Surat Al-Muddattsir
Dikatakan pula, bawa yang pertaa kali turun adala firan Alla :
() ( wahai orang yang berselimut ).
Ini didasarkan pada adis yang diriwayatkan ole dua syaik ali adis : Dari Abu Salaa bin Abdurraan; dia berkata : Aku tela bertanya kepada Abu Jabir bin Abdulla; yang anaka diantara ur`an itu yang turun pertaa kali ? dia enjawab : Yaa ayyuhal mudassir. Aku bertanya lagi : atauka Iqra` Bisi rabbik ? dia enjawab : Aku katakan
kepadau apa yang dikatakan Rasululla SAW kepada kai : ` Sesungguhnya aku berdiam diri di gua hira`. Maka ketika habis masa diamku, aku turun dan aku telusuri lembah. Aku lihat kemuka, kebelakang, kekanan dan kekiri. Lalu aku lihat kelangit, kemudian aku melihat jibril yang amat menakutkan. Maka aku pulang ke Khadijah. Khadijah memerintahkan mereka untuk menyelimuti aku. Lalu Allah menurunkan ` Wahai orang yang berselimut; bangkitlah lalu berilah peringatan.`
Catatan : selain pendapat di atas ada juga pendapat yang enyatakan bawa yang pertaa kali turun adala surat al-fatia dan lafal basalla, tapi dalil kedua pendapat ini lea dan kurang berdasar.
Perbandingan dua Pendapat :
50
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Para ulaa uluul quran dengan kesungguan ereka encoba eperteukan pendapat di atas, dan enjelaskan beberapa al sebagai berikut :
a Maksud Jabir dala adits di atas adala sura yang diturunkan secara penu. Jabir enjelaskan bawa sura al Mudassirla yang turun secara penu sebelu sura Iqra` selesai diturunkan. Karena yang turun pertaa sekali dari sura Iqra` itu anya perulaan saja. b Atau aksud Jabir bawa surat Mudassir itu adala sura pertaa yang diturunkan setela asa terentinya wayu. c
Ada yang engatakan aksud Jabir ra : Surat al-uddatsir adala yang pertaa turun berkaitan dengan kerasulan (risala atau perinta berdakwa. Sedangkan ayat pertaa surat al-alaq adala yang pertaa turun berkaitan dengan kenabian (nubuwwa, atau pelantikan enjadi nabi.
d Ada yang engatakan juga bawa aksud Jabir ra : surat al-udattsir adala yang pertaa kali turun yang disebabkan dengan peristiwa kusus (asbabun nuzul. e Ada juga yang enyatakan : Jabir tela engeluarkan yang deikian ini dengan ijtiadnya. Akan tetapi riwayat Aisya lebi endauluinya. Jadi jika ada riwayatriwayat lain yang soi endukung riwayat Aisya, aka sebagai asil ijtiad pendapat Jabir ra bisa ditinggalkan.
. ANG TERAKIR KALI DI TURUNKAN
Pendapat ulaa seputar ayat yang terakir kali diturunkan begitu banyak, diantaranya sebagai berikut.
Dikatakan bawa ayat terakir yang diturunkan itu adala ayat engenai riba. Ini didasarkan pada adis yang dikeluarkan ole Bukari dari Ibnu Abbas, yang engatkan : ` Ayat terakir yang diturunkan adala ayat engenai riba`. Yang diaksdukan iala firan Alla :
51
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
`Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba.` (
al-Baqara : .
Dan dikatakan pula bawa ayat ur`an yang terakir turun adala firan Alla :
`Dan peliharalah dirimu dari hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah.` (al-Baqara : .
Ini didasarkan pada adis yang diriwayatkan ole an-Nasa`i dan lain-lain, dari Ibnu Abbas dan Said bin Jubair: ` Ayat ur`an terakir turun iala : `Dan peliarala diriu dari ari yang pada waktu itu kau seua dikebalikan kepada Alla.` ( alBaqara : .
Juga dikatakan bawa yang terakir turun iala ayat engenai utang . Berdasarkan adis yang diriwayatkan dari Said bin al-Musayyab: ` Tela sapai kepadanya bawa ayat ur`an yang paling uda di arsy iala ayat engenai utang.` Yang diaksudkan iala ayat :
`Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu`amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.` ( al-Baqara : .
Catatan : Ketiga riwayat di atas dapat dipadukan, yaitu bawa ketiga ayat tersebut diatas diturunkan sekaligus seperti tertib urutannya didala usaf. Ayat engenai riba, ayat peliara diriu dari azab yang terjadi pada suatu ari keudian ayat engenai utang, karena ayat-ayat itu asi satu kisa. Setiap perawi engabarkan bawa sebagian dari yang diturunkan itu sebagian yang terakir kali, dan itu eang benar. Dengan deikian aka ketiga ayat itu tidak saling ber tentangan.
Dikatakan pula bawa yang terakir kali diturunkan iala ayat engenai kalalah. Bukari dan Musli eriwayatkan dari Barra` bin `azib ; dia berkata : ` ayat yang terakir kali turun iala :
52
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
`Mereka meminta fatwa kepadamu . Katakanlah : `Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah ( an-Nisa`: .
Banyak raga pendapat lain tentang asala ayat yang terakir kali turun, seperti : •
Dikatakan pula bawa Ayat surat ( at-Tauba : - sapai akir sura.
•
Dikatakan pula bawa yang terakir kali turun adala sura al-Maida.
• • •
Juga dikatakan bawa yang terkir kali turun iala ayat surat ( al-Iran : . juga dikatakan bawa ayat terakir yang turun iala ayat : ( an-Nisa`: . Dari Ibn Abbas dikatakan ; Sura terakir yang diturunkan iala: surat An-Nasr
adi Abu bakar al Baqalani dala kitab intisar ketika engoentari berbagai riwayat engenai yang terakir kali diturunkan enyebutkan : Pendapat-pendapat ini saa sekali tidak di sandarkan kepada Nabi saw. Bole jadi pendapat itu diucapkan orang karena ijtiad atau dugaan saja. Mungkin asing-asing enreitaukan engenai apa yang terakir kali didengarnya dari Rasululla SAW pada saat ia wafat atau tak seberapa laa sebelu ia sakit. Sedang yang lain ungkin tidak secara langsung endengar dari Nabi. Mungkin juga ayat itu yang dibaca terakir kali ole Rasululla SAW bersaa-saa dengan ayat yang turun diwaktu itu. Seingga disuru untuk enuliskan sesudanya, lalu dikiranya ayat itula yang terakir diturunkan enurut tertib urutannya.`
. FAEDA MENGETAUI PEMBAASAN INI
Pengetauan engenai ayat-ayat yang pertaa kali dan terakir kali diturunkan itu epunyai banyak faeda. Yang terpenting diantaranya iala .
Menelaskan perhatian ang diperoleh Al-Quran Al-Karim guna menagana dan menguatkan aat-aatna.
Para saabat tela engayati ur`an ini ayat- dei ayat. Seingga ereka engerti kapan dan diana ayat itu diturunkan, ereka tela eneria ayat-ayat dari Rasululla SAW yang diturunkan kepadanya dengan sepenu ati, ati-ati dan percaya bawa Al-uran adala dasar agaa, penggerak ian dan suber keuliaan
53
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
dan keoratannya. Dan ini ebawa akibat positif yaitu bawa Al-uran Al-Kari selaat dari perubaan dan kekacau balauan. Alla SWT berfiran : `Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur`an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.` ( al-ijr:
Mengetahui rahasia perundang-undangan Islam menurut sumberna ang paling pokok, aitu aat-aat al-Quran.
Sesunggunya ayat-ayat al-uran engatasi persoalan kejiwaan anusia dengan petunjuk Ilai, dan engantarnya dengan cara-cara yang bijaksana dan enepatkan ereka ketingkat kesepurnaan. Ia dapat bertaan dala enetapkan ukuuku, seingga dengan deikian cara idup ereka enjadi benar dan urusan asyarakat berada pada jalan yang lurus .
Membedakan ang nasikh dan ang mansukh,
Terkadang terdapat dua ayat atau lebi dala satu asala, tetapi ketentuan uku dala satu ayat berbeda dengan ayat lain, apa bila diketaui ana yang pertaa kali diturunkan keudian enasak ( engapus ketentuan ayat yang diturunkan sebelunya.
54
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Asbabbun Nuzul Kode : /A/
Pokok-pokok Materi : . Peratian laa tentang Asbabun Nuzul . Metode Mengetaui Asbabun Nuzul . Definisi Asbabun Nuzul . rgensi Mengetaui Asbabun Nuzul . Beberapa Perasalaan seputar Asbabun Nuzul
. PERATIAN PARA ULAMA TERADAP ASBABUN NUZUL
Para peneliti ilu-ilu ur’an enaru peratian besar teradap pengetauan tentang Asbabun Nuzul. ntuk enafsirkan ur’an ilu ini diperlukan sekali, seingga ada piak yang engkususkan diri engenai pebaasan dala bidang itu.
Yang terkenal
diantaranya iala : ♣
Ali bin Madini, Guru Bukari,
♣
Abul Hasan Ali al-Waidi ( H dala kitabnya Asbabun Nuzul,
♣
Buranuddin al-Ja’bari
( H yang eringkaskan kitab al-Waidi dengan
engilangkan isnad-isnadnya, tanpa enabakan sesuatu. ♣
Syaikul Isla Ibn Hajar al-Atsqolani ( H yang engarang satu kitab engenai Asbabun Nuzul.
♣
Jalaluddin As-Suyu ( H yang engatakan tentang dirinya : ` Dala al ini, aku tela engarang satu kitab lengkap, singkat dan sangat baik serta dala bidang ilu ini belu aad satu kitab pun enyaainya. Kitab itu aku naakan Lubabul Manqul fi Asbabin Nuzul.
. PEDOMAN MENGETAUI ASBABUN NUZUL
Pedoan dasar para ulaa dala engetaui asbabun nuzul iala riwayat sahih yang berasal dari Rasululla SAW atau dari saabat. Itu disebabkan peberitauan seorang saabat engenai al seperti ini, bila jelas, aka al itu bukan sekedar pendapat ( ra’y , tetapi ia epunyai uku arfu’ (disandarkan pada Rasululla.
55
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Al- Waidi engatakan : ` Tidak alal berpendapat engenai asbabun nuzul kitab kecuali dengan berdasarkan pada riwayat atau endengar secara langsung dari orang-orang yang
enyaksikan
turunnya,
engetaui
sebab-sebabnya
dan
ebaas
tentang
pengertiannya serta bersunggu-sungggu dala encarinya.` Inila jalan yang ditepu ole ulaa salaf. Mereka aat berati-ati untuk engatakan sesuatu engenai asbabun nuzul tanpa pengetauan yang jelas.
Ole karena itu, yang dapat dijadikan pegangan dala asbabun nuzul adala:
Riwayat-ucapan ucapan saabat yang bentuknya seperti usnad, yang secara pasti enunjukkan asababun nuzul. As- Suyuti berpendapat : bawa bila ucapan seorang tabi’in secara jelas enunjukkan asbabun nuzul, aka ucapan itu dapat diteria. Dan epunyai kedudukan ursal bila penyandaran kepada tabi’in itu benar dan ia terasuk sala seorang ia tafsir yang engabil ilunya dari para saabat, seperti ujaid, Ikria dan Said bin Jubair, serta didukung ole adis ursal yang lain.
. DEFINISI ASBABUN NUZUL
Setela diteliti sebab turunnya sesuatu ayat itu berkisar pada dua al:
Pertama : Bila teradi suatu peristiwa, maka turunlah aat Qur’an mengenai peristiwa itu.
Conto dala al ini sebagaiana diriwayatkan dari Ibn Abbas, yang engatakan : " Ketika turun, ayat : dan peringatkanlah kerabat-kerabatmu yang terdekat (S Hijr , nabi pergi dan naik ke bukit safa , lalu berseru : ` Wahai kaumku !". aka ereka berkupul endekat ke nabi. Ia berkata lagi : ` bagaimana pendapatmu bila aku beritahukan kepadamu bahwa dibalik gunung itu ada sepasukan berkuda yang hendak menyerangmu, percayakah kamu apa yang aku katakan ? Mereka enjawab : : kai belu perna eliat
engkau berdusta.` Dan nabi elanjutkan: ‘aku memperingatkanmu tentang siksa yang pedih,’ ketika itu Abu Laab berkata : `celakala engkau; apaka engkau engupulkan kai anya untuk urusan ini ?’Lalu ia berdiri. Maka turunla sura ini :
56
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
……
..()
Artinya : " celakalah kedua tangan Abu lahab…..(Surat Al-Masad
Kedua : Bila Rasulullah ditana tentang sesuatu hal, maka turunlah aat Quran menerangkan tentang hukumna.
Conto al ini seperti ketika Kaula binti Sa’laba dikenakan Ziar ole suainya Aus bin Sait.lalu ia datang kepada Rasululla SAW engadukan al itu. Aisya berkata : ‘Maa suci Alla yang pendengarannya eliputi segalanya` aku enden gar ucapan Kaula binti Sa’laba itu, sekalipun tidak selurunya, ia engadukan suainya kepada Rasululla SAW , katanya : Rasululla SAW suaiku tela engabiskan asa udaku dan suda beberapa kali aku engandung karenanya, sekarang setela aku enjadi tua, dan tidak beranak lagi ia enjatukan ziar kepdaku! Ya Alla sesunggunya aku engadu kepada-Mu` Aisya berkata : ` tiba-tiba jibril turun ebawa ayat-ayat ini :
Artinya : Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan perempuan yang mengadu kepadamu tentang suaminya ( yakni aus bin samit).` (S Mujadala
Catatan : Tidak setiap ayat uran diturunkan karena adanya tibul suatu peristiwa dan
kejadian yang endauluinya, atau karena suatu pertanyaan. Tetapi ada diantara ayat ur’an diturunkan sebagai perulaan, tanpa sebab, engenai akida ian, kewajiban Isla dan syariat Alla dala keidupan pribadi dan sosial.
. PERLUNA MENGETAUI ASBABUN NUZUL
Pengetauan engenai asbabun nuzul epunyai banyak faeda yang terpenting diantaranya :
Mengetaui ika diundangkannya suatu uku dan peratian syariat teradap kepentingan uu dala engadapi segala peristiwa sebagai bentuk raat
57
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
teradap uat. Ini karena setiap peristiwa penting ternyata endapat jawaban dari aluran.
Mengkususkan ( ebatasi uku yang diturunkan dengan sebab yang terjadi. Bila uku itu dinyatakan dala bentuk uu. Ini bagi ereka yang berpendapat bawa ` yang enjadi pegangan adala sebab yang khusus dan bukannya lafal yang umum .` Sebagai conto dapat dikeukakan disini firan Alla :
Artinya : Janganlah sekali-kali kamu menyangka, hahwa orang-orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka supaya dipuji terhadap perbuatan yang belum mereka kerjakan janganlah kamu menyangka bahwa mereka terlepas dari siksa, dan bagi mereka siksa yang pedih. ` (al-Iran : .
Ada beberapa saabat yang kawatir dengan penjelasan ayat diatas lalu enanyakan pada Ibnu Abbas : sekiranya setiap orang diantar kita yang bergebira dengan apa yang tela dikerjakn dan ingin dipuji dengan perbuatan yang belu dikerjakannya iti akan disiksa, tentula kita seua akan disiksa.` Ibn Abbas enjawab : ` mengapa kamu berpendapat demikian mengenai ayat ini ? ayat ini turun berkenan dengan ahli kitab .` Keudian ia
ebaca ayat sebelunya yang berkaitan dengan ali kitab.
Apa bila lafal yang diturunkan itu lafal yang uu pengkususannya
aka
pengetauan
engenai
('aa dan terdapat dalil
asbabun
nuzul ebatasi
pengkususan itu anya teradap yang selain bentuk sebab.
Conto yang deikian digabarkan dala dua firan-Nya:
Pertama : Bahwa orang ang menuduh wanita baik-baik berzina tidak akan diampuni
Alla SWT berfiran : `Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman , mereka kena la`nat di dunia dan akhirat , dan bagi mereka azab yang
58
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
besar, pada hari , lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. Di hari itu, Allah akan memberi mereka balasan yag setimpal menurut semestinya, dan tahulah mereka bahwa Allah-lah yang Benar, lagi Yang menjelaskan
.( an-Nur : - .
Kedua : Bahwa orang ang menuduh wanita baik-baik berzina, masih bisa diampuni
Alla SWT berfiran : Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, Maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. dan mereka Itulah orang-orang yang fasik. Kecuali orang-orang yang
bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya) , Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(S An-Nuur -
Sekilas ada pertentangan dari dua ayat di atas, yaitu orang-orang yang enudu wanita baikbaik berbuat zina dikatakan tidak akan diapuni dala ayat yang pertaa, dan asi bisa diapuni pada ayat kedua. Maka Ibnu Abbas eberitaukan asbabun nazal ayat yang pertaa : bawa ayat tersebut turun dala asala Aisya dala peristiwa Haditsul ifk . Maka ereka yang enudu Aisya ra berzina tidak akan diapuni dunia akirat, seentara ayat kedua ukunya asi berlaku uu, bawa ereka yang enudu wanita baik-baik (secara uu , asi epunyai keungkinan taubat dan diapuni. Wallau a'la. Mengetaui sebab nuzul adala cara terbaik untuk eaai akna Al-uran AlKari enyingkap kesaaran yang tersebunyi dala ayat-ayat yang tidak dapat ditafsirkan tanpa engetaui sebab nuzulnya.
Conto dala asala ini adala ayat:
Artinya : `Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi`ar Allah . Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-`umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa`i antara keduanya. ( al-Baqara : .
Lafal ini secara tekstual tidak enunjukkan bawa sa’i itu wajib, sebab ketiadaan dosa untuk engerjakan al itu enunjukkan `kebolean` dan bukannya `
59
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
kewajiban` sebagian ulaa juga berpendapat deikian, karena berpegang kepada arti tekstual ayat itu. Padaal uku sebenarnya dari sa'I adala wajib, bukan sekedar bole. Lafal ayat di atas turun karena para saabat awalnya erasa keberatan bersa’i antara safa dan arwa karena perbuatan itu berasal dari perbuatan jailiya. Mereka takut itu asuk pada perbuatan dosa, karenanya Al-uran turun dengan lafad "tidak ada dosa", untuk
enjelaskan
tentang
bawa
sa'I
bukan
seperti
apa
yang
ereka
takutkan/kawatirkan.Jadi bukan untuk enjelaskan bawa uku sa'I itu 'bole', karena sa'I adala wajib.
Sebab nuzul dapat enerangkan tentang siapa ayat itu diturunkan seingga ayat tersebut tidak diterapkan kepada orang lain karena dorongan perusuan dan perselisian.
Conto adala : Bawa ketika Marwan einta agar Yazid di baiat, ia berkata: ‘( pebaiatan ini adala tradisi Abu Bakar dan ar.’ Abdurraan enolak dan enentang seraya engatakan : ‘Tradisi Hercules dan kaisar’ . Maka kata Marwan ; Inila orang yang dikatakan Alla dala ur’an :
Artinya : Dan orang yang berkata kepada ibu bapaknya: cis bagi kamu berdua…. (AlAqof
Maksudnya adala Marwan enudu Abdurraan durakan dengan enyandarkan pada ayat di atas. Keudian perkataan Marwan yang deikian itu sapai kepada Aisya, aka kata Aisya:
‘Marwan telah berdusta.demi Allah, maksud ayat itu
tidaklah demikian, sekiranya aku mau menyebutkan mengenai siapa ayat itu turun, tentulah aku sudah menyebutkannya.`
. BEBERAPA PERMASALAAN SEPUTAR ASBABUN NUZUL
Dala pebaasan tentang asbabun nuzul, ada juga perasalaan-perasaan lain yang berkaitan dengannya, yang asing-asing epunyai baasannya secara k usus, isalnya :
60
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
♣
Pebaasan Kaida : Al-Ibroh bi umumi al-lafdhi Laa bi khususi as-sababi ( Yang Menjadi Pegangan Adala Lafal yang u, Bukan Sebab yang Kusus
♣
Pebaasan seputar redaksi periwayatan asbabun nuzul
♣
Pebaasan seputar banyaknya riwayat dala asbabun nuzul sebua ayat
♣
Pebaasan seputar banyaknya ayat yang turun dengan satu sebab yang saa
♣
Pebaasan seputar beberapa ayat yang turun pada seorang yang saa.
Catatan : Karena waktu yang terbatas dan untuk eudakan santri, aka untuk
pebaasan asbabun nuzul ini yang kita baas dala perkuliaan ( dirosah adala yang berkaitan dengan kaida : Al-Ibroh bi umumi al-lafdhi Laa bi khususi as-sababi ( Yang Menjadi Pegangan Adala Lafal yang u, Bukan Sebab yang Kusus . Seingga diarapkan aasiswa/santri bisa eperdala pebaasan lainnya di buku-buku luul uran yang ada.
KAIDA : AL-IBROH BI UMUMI AL-LAFDHI LAA BI KHUSUSI AS-SABAB ( ANG MENJADI PEGANGAN ADALA LAFAL ANG UMUM, BUKAN SEBAB ANG KUSUS .
: Pertaa kali, ari kita ebedakan antara dua al, yaitu antara LAFADZ ayat dan SEBAB turunnya ayat. Begitu pula kita perlu ebedakan dengan MM dan KHSS, yang disebut "umum" dala pebaasan ini adala ('aa yaitu yang encakup seluru anusia atau kau usliin, sedangkan "kusus" yang berkaitan dengan person-person tertentu dan terbatas. Karenanya, dala kaitan antara LAFAL ayat dan SEBAB turunnya ayat, ada tiga keungkinan yang bisa terjadi yang asi-asing epunyai konsekwensi atau ukunya asing-asing. Tiga keungkinan tersebut adala sebagai berikut :
Pertama : Apa bila lafal aat bersifat umum dan sebab turunna pun secara umum. Maka ang diambil adalah bahwa hukum aat tersebut bersifat UMUM
Conto dala asala ini adala seperti firan Alla SWT :
61
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
…
Artinya : `Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: `Haidh itu adalah suatu kotoran`. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci . .. `( al-Baqara :
Lafadz " al-aiid" di atas bersifat uu yang berarti seua wanita yang aid, begitu pula sebab turunnya ayat itu bersifat uu, sebagaiana diriwayatkan ole Anas bin Malik : bawa orang-orang Yaudi pada waktu itu, ketika istri-istri ereka sedang aid ereka engusirnya dari rua, dan tidak eberi ereka akan inu dan tidak berubungan badan dengan ereka. Maka Rasululla pun ditanya asala ini. Maka turunla ayat di atas, dan Rasululla SAW bersabda : " Lakukan apa saja selain jimak " . Jadi peristiswa atau pertanyaan dari saabat kepada Rasul bersifat uu, ereka enanyakan secara uu tentang bergaul dengan istri-istri ereka yang aid secara uu, bukan satu dua perepuan atau istri ereka secara kusus. Karenanya, uku ini juga berlaku uu bagi seua wanita aid.
Kedua : Apabila lafal aat bersifat khusus dan sebab turunna pun khusus pada perseorangan tertentu, maka ang diambil adalah bahwa hukum aat tersebut bersifat KUSUS
Conto dala al ini adala firan Alla SWT:
() () () ) () Artinya : `Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu, yang menafkahkan
hartanya
untuk
membersihkannya,
padahal
tidak
ada
seseorangpun
memberikan suatu ni`mat kepadanya yang harus dibalasnya, tetapi karena mencari keridhaan Tuhannya yang Maha TInggi. Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan.` ( al-Lail : -
62
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Ayat-ayat diatas diturunkan engenai Abu Bakar. Kata al-atqa ( orang yang paling taqwa enurut tasyrif terbentuk af’al untuk enunjukkan arti superlatif, tafdil yang disertai al‘adiya ( kata sandang yang enunjukkan bawa kata yang diasukinya itu tela diketaui aksudnya , seingga ia dikususkan bagi orang yang karenanya ayat itu diturunkan. Jadi secara lafal eang kusus dan sebabnya adala kusus, karena itu ayat ini arus ditafsiri kusus tentang Abu Bakar As-Siddiq, bukan uu kepada kau usliin.
Ketiga : Jika sebab aat itu adalah hal khusus berkaitan dengan orang tertentu, sedang lafal aat ang turun berbentuk umum.
Dala kasus inila, kaida diatas enjadi perdebatan di antara ulaa usul, apaka yang dijadikan pegangan adala "lafal yang uu" atauka "sebab yang kusus" . Berikut asingasing pendapat dan dalil-dalinya.
Jumhur ulama berpendapat : bawa yang enjadi pegangan adala lafal yang uu dan bukan sebab yang kusus, seingga uku/pelajaran yang diabil adala uu berlaku pada seua orang.
Misalnya : ayat Li’an (prosesi supa antara suai istri untuk enolak dari tuduan zina yang turun engenai tuduan Hilal bin aa kepada isterinya : `
Dari Ibn Abbas, Hilal bin aya enudu isterinya tela berbuat zina dengan Syuraik bin Saa diadapan Nabi. Maka Nabi berkata
: ‘ Harus ada bukti, bila tidak maka punggungmu yang didera.’
Hilal berkata
: ‘Waai Rasululla , apa bila sala seorang diantara kai eliat
seorang laki-laki endatangi isterinya; apaka ia arus encari bukti `. Rasululla enjawab
: ‘Harus ada bukti, bila tidak maka punggungmu akan yang didera.’
Hilal berkata
:Dei yang engutus engkau dengan kebenaran, sesunggunya
perkataanku itu benar dan Alla benar-benar akan enurunkan apa yang ebebaskan punggungku dari dera.’
Maka turunla Jibril as dan enurunkan kepada Nabi ayat :
63
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
() () () () Dan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina), padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri, Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah, Sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar. Dan (sumpah) yang kelima: bahwa la'nat Allah atasnya, jika dia termasuk orang-orang yang berdusta. Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta.Dan (sumpah) yang kelima: bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar . (S Nuur -
Huku yang diabil dari lafal yang uu ini : " walladzi yarmuuna azwajahum" ( dan orang-orang yang enudu isterinya tidak anya kusus engenai peristiwa Hilal bin ayya, tetapi diterapkan pula pada kasus yang serupa lainnya tanpa eerlukan dalil lain. Inila pendapat yang kuat dan paling sai. Pendapat ini sesuai dengan keuuan ( universalitas uku-uku syariat.
Dan ini pulala jalan yang ditepu para saabat dan para ujtaid uat ini. Mereka enerapkan uku ayat tertentu kepada peristiwa-peristiwa lain yang bukan erupakan sebab turunnya ayat-ayat tersebut. Misalnya ayat ziar dala kasus Aus bin Sait, atau Salaa bin Sakr sesuai dengan riwayat engenai al itu berbeda-beda. Berdalil dengan keuuan redaksi ayat-ayat yang diturunkan untuk sebab-sebab kusus suda populer dikalangan ali.
Segolongan ulama berpendapat : bawa yang enjadi pegangan adala sebab yang kusus, bukan lafal yang uu, karena lafal yang uu itu enunjukkan bentuk sebab yang kusus. Ole karena itu untuk dapat diberlakukan kepada kasus selain sebab diperlukan dalil lain seperti qiyas dan sebagainya, seingga peindaan riwayat sebab yang kusus itu engandung faeda; dan sebab tersebut sesuai dengan usababnya seperti alnya pertanyaan dengan jawabannya.
64
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
65
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Pengumpulan dan Penertiban Al-Quran Kode Materi : /A/
Poko-pokok Materi : . Pengertian Jam'ul Qur'an (Pengupulan Al-uran . Pengupulan Al-uran pada asa Rasululla SAW . Pengupulan Al-uran pada asa Abu Bakar ra . Pengupulan Al-uran pada asa tsan Ra . Penertiban Susunan Ayat dan Surat
. PENGERTIAN JAM'UL QUR'AN / PENGUMPULAN AL-QURAN
Yang diaksud dengan pengupulan ur'an ( Ja'ul ur'an ole para ulaa adala sala satu dari dua pengertian berikut :
Pertama : Pengumpulan dalam arti menghafalkan ifdzuhu ( menghafalkanna dalam hati.
Jumma'ul Quran artinya huffazuhu ( pengafal-pengafalnya, orang yang engafalkannya
didala ati. Inila akna yang diaksudkan dala firan Alla kepada Nabi-Nabi senantiasa enggerak-gerakkan kedua bibir dan lidanya untuk ebaca ur'an ketika itu turun kepadanya sebelu jibril selesai ebacakannya, karena ingin engafalkannya:
() () () () "Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk Al Qur'an karena hendak cepat-cepat nya . Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya dan membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu. Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kamilah penjelasannya." (al-iyaa:- .
Kedua : Pengumpulan dalam arti kitabatuhu ( penulisan Qur'an
66
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Yaitu enuliskannyan baik dengan eisa-isakan ayat-ayat dan sura-suranya, atau enertibkan ayat-ayat seata dan setiap sura ditulis dala satu lebaran secara terpisa, atau enertibkan ayat-ayat dan sura-suranya dala lebaran-lebaran yang terkupul yang engipun seua sura, sebagiannya ditulis sesuda bagian yang lain.
. PENGUMPULAN QUR'AN DALAM PADA MASA NABI
Realitas pengipunan Al-uran pada asa nabi dapat dijelaskan dengan point-point sebagai berikut :
a. Pengumpulan Al-Quran dalam Penghafalan di masa Nabi.
Para saabat tela dikenal dengan kecintaan ereka dan seangat ereka dala engafal Al-uran. Dala kitab sainya Bukari tela engeukakan adanya tuju uffadz di asa saabat, elalui tiga riwayat. Mereka adala:
♣
Abdulla bin Mas'ud,
♣
Sali bin Ma'qal bekas budak Abu Huzaifa,
♣
Muaz bin Jabal,
♣
bai bin Kaab,
♣
Zaid bin Sabit,
♣
Abu Zaid bin Sakan dan Abu Darda'.
Penyebutan para afiz yang tuju atau delapan ini tidak berarti pebatasan, karena beberapa keterangan dala kitab-kitab sejara dan sunan enunjukkan bawa para saabat berloba engafalkan ur'an dan ereka eerintakan anak-anak dan ister-isteri ereka untuk engafalkannya.
b. Pengumpulan Qur'an dalam Arti Penulisanna pada Masa Nabi
Beberapa penjelasan terkait penulisan al-uran diasa nabi adala sebagai berikut :
) Rasulullah meminta beberapa sahabat untuk menuliskan wahyu
67
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Rasullulla tela engangkat para penulis wayu ur'an dari saabat-saabat terkeuka, seperti Ali, Muawiya, 'bai bin K'ab dan Zaid bin Sabit, bila ayat turun ia eerintakan ereka enulisnya dan enunjukkan tepat ayat tersebut dala sura, seingga penulisan pada lebar itu ebantu pengafalan didala ati.
) Beberapa sahabat berinisiatif menuliskan secara sendiri-sendiri.
Sebagian saabat enuliskan ur'an yang turun itu atas keauan ereka sendiri, tanpa diperinta ole nabi; ereka enuliskannya pada pelepa kura , lepengan batu, daun lontar, kulit atau daun kayu, pelana, potongan tulang belulang binatang. Zaid bin Sabit engatakan : " Kami menyusun Qur'an dihadapan Rasulullah pada kulit binatang "
) Para sahabat senantiasa menyodorkan Qur'an kepada Rasulullah baik dalam bentuk hafalan maupun tulisan ,
Tulisan-tulisan ur'an pada asa Nabi tidak terkupul dala satu usaf ; yang ada pada seseorang belu tentu diiliki orang lain. Rasululla berpulang keraatulla disaat ur'an tela diafal dan tertulis dala usaf dengan susunan seperti disebutkan diatas; ayat-ayat dan sura-sura dipisa-pisakan, atau diterbitkan ayat-ayatnya saja dan setiap sura berada dala satu lebar secara terpisa dala tuju uruf. Tetapi ur'an belu dikupulkan dala satu usaf yang enyuru (lengkap.
KENAPA AL-QUR'AN TIDAK DIBUKUKAN DALAM SATU MUSAF (PADA MASA N ABI ?
Ada beberapa jawaban yang bisa enjelaskan pertanyaan diatas, diantaranya sebagai berikut, sebagaiana disebutkan ole Muaad Ali As-Sobuni dala At-Tibyan fii Ulumul Qur'annya.
Al-ur'an diturunkan tidak sekaligus, tetapi berangsur-angsur dan terpisa-pisa. Tidakla ungkin untuk ebukukannya sebelu secara keseluruannya selesai. Sebagian ayat ada yang diansuk. Bila turun ayat yang enyatakan nasak, aka bagaiana ungkin bisa dibukukan data satu buku.
68
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Susunan ayat dan surat tidakla berdasarkan urutan turunnya. Sebagian ayat ada yang turunnya pada saat terakir wayu tetapi urutannya ditepatkan pada awal surat. Yang deikian tentunya engendaki perubaan susunan tulisan. Masa turunnya wayu terakir dengan wafatnya Rasulula SAW adala sangat pendek/dekat.Keudian Rasululla SAW berpulang ke raatulla setela sebilan ari dari turunnya ayat tersebut. Dengan deikian asanya sangat relatif singkat, yang tidak eungkinkan untuk enyusun atau ebukukannya sebelu sepurna turunnya wayu. Belu ada otifasi/ alasan yang endorong untuk engupulkan Al-ur'an enjadi satu usaf sebagaiana yang tibul pada asa Abu Bakar. Orang-orang Isla ada dala keadaan baik, ali baca qur'an begitu banyak, fitna-fitna dapat diatasi. Berbeda pada asa Abu Bakar diana gejala-gejala tela ada; banyaknya yang gugur, seingga kawatir kalau Al-ur'an akan lenyap.
. PENGUMPULAN QUR'AN PADA MASA ABU BAKAR
a. Latar Belakang Pengumpulan Quran : Abu Bakar enjalankan peerintaan Isla sesuda Rasululla. Ia diadapkan kepada peristiwa-peristiwa besar berkenaan dengan keurtadan sebagian orang arab. Karena itu ia segera enyiapkan pasukan dan engirikannya untuk eerangi orang-orang yang urtad itu. Peperangan Yaaa yang terjadi pada taun H elibatkan sejula besar saabat yang afal ur'an. Dala peperangan ini tuju pulu qari dari para saabat gugur. ar bin Katab erasa sangat kuatir eliat kenyataan ini, lalu ia engadap Abu Bakar dan engajukan usul kepadanya agar engupulkan dan ebukukan ur'an karena dikawatirkan akan usna, sebab peperangan Yaaa tela banyak ebunu para qarri'. Disegi lain ar erasa kawatir juga kalau-kalau peperangan ditepat-tepat lain akan ebunu banyak qari' pula seingga ur'an akan ilang dan usna, Abu Bakar enolak usulan itu dan berkeberatan elakukan apa yang tidak perna dilakukan ole Rasululla. Tetapi ar tetap ebujuknya, seingga Alla ebukakan ati Abu Bakar untuk eneria usulan ar tersebut
b. Pemilihan Zaid bin Tsabit
69
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Keudian Abu Bakar eerintakan Zaid bin Sabit, engingat beberapa al : ♣
kedudukannya dala qiraat dan penulisan al-quran
♣
peaaan dan kecerdasannya,
♣
serta keadirannya pada pebacaan yang terakir kali.
Abu Bakar enceritakan kepadanya kekawatiran dan usulan ar. Pada ulanya Zaid enolak seperti alnya Abu Bakar sebelu itu. Keduanya lalu bertukar pendapat, sapai akirnya Zaid dapat eneria dengan lapang dada perinta penulisan ur'an itu. Zaid bin Sabit elalui tugasnya yang berat ini dengan bersadar pada afalan yang ada dala ati para qurra dan catatan yang ada pada para penulis. Keudian lebaran-lebaran ( kupulan itu disipan ditangan Abu Bakar. Setela ia wafat pada taun H, lebaran-lebaran itu berpinda ke tangan ar dan tetap berada ditangannya ingga ia wafat. Keudian usaf itu berpinda ketangan Hafsa putri ar. Pada perulaan kekalifaan san, san eintanya dari tangan Hafsa.
c.
Metode Zaid bin Tsabit & Ketelitianna dalam Pengumpulan Al-Quran
Dala usaa pengupulan Al-ur'an Zaid bin Tsabit tela engabil langka yang tepat, teliti dan antap. Langka tersebut adala suatu jainan (yang pantas dala penulisan Al-ur'an dengan antap dan penu ketelitian. Zaid bin Tsabit tidak enganggap cukup enurut yang diafal dala ati dan yang ditulis dengan tangannya serta asil pendengaran, tetapi ia bertitik-tolak pada penyelidikan yang endala dari dua suber: Suber afalan yang tersipan dala ati para saabat; dan Suber tulisan yang ditulis pada zaan Rasululla SAW.
Dua al tersebut yaitu afalan dan tulisan arus terpenui. Karena sangat bersunggusunggu dan berati-atinya ia tidak eneria data berupa tulisan sebelu disaksikan ole dua orang yang adil bawa tulisan tersebut ditulis di adapan Rasululla SAW. Hal ini dikeukakan ole sebua adits yang diriwayatkan oleb Abu Daud dala kitab sunnanya; diana ia berkata: ar datang seraya engatakan: "Siapa yang menerima AlQur'an dari Rasulullah SAW maka cobalah datangkan, mereka menulisnya dalam lembaranlembaran kertas, papan kayu dan pelepah kurma".
70
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Sekalipun deikian ia (ar tidak au enerianya begitu saja sebelu disaksikan ole dua orang saksi. Hadits ini didukung pula ole adits lain yang juga diriwayatkan oleb Abu Daud; bawa Abu Bakar engatakan kepada ar dan Zaid: "Dudukla anda berdua di pintu asjid. Bila ada orang yang endatangiu perial Al-ur'an (Kitabulla dengan ebawa dua orang saksi, aka tulisla!" Ibnu Hajar engatakan: "Yang diaksud dengan dua orang saksi adala afalan dan tulisan, sedangkan as-Sakawy engatakan bawa yang diaksud, adala ereka berdua enyaksikan tulisan tersebut di adapan Rasululla SAW itu karena benar-benarnya usaa peantapan, ketelitian dan kesungguan yang digariskan oleb Abu Bakar Siddiq kepada Zaid bin Tsabit.
d. Beberapa Keistimewaan Mushaf Abu Bakar
Lebaran-lebaran yang dikupulkan dala satu usaf pada asa Abu Bakar eiliki beberapa keistiewaan yang terpenting:
Diperole dari asil penelitian yang sangat endetail dan keantapan yang sepurna. Yang tercatat dala usaf banyala bacaan yang pasti, tidak ada nasak bacaannya. Ija' uat teradap usaf tersebut secara utawatir bawa yang tercatat adala ayat-ayat Al-ur'an. Musaf encakup huruf sab'ah (tuju uruf yang dinukil berdasarkan riwayat yang benar-benar sai.
Keistiewaan-keistiewaan tersebut ebuat para saabat kagu dan terpesona teradap usaa Abu Bakar, diana ia eeliara Al-ur'an dari baaya keusnaan, dan itu berkat taufiq serta idaya dari Alla Azza wa Jalla.Ali berkata: "Orang yang paling berjasa dala al Al-ur'an iala Abu Bakar r.a. ia adala orang yang pertaa engupulkan Alur'an/Kitabulla.
. PENGUMPULAN QUR'AN PADA MASA USMAN a. Latar Belakang Pengumpulan
71
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Penyebaran Isla bertaba dan para urra pun tersebar di berbagai wilaya, dan penduduk disetiap wilaya itu epelajari qira'at (bacaan dari qari yang dikiri kepada ereka. Cara-cara pebacaan (qiraat ur'an yang ereka bawakan berbeda-beda sejalan dengan perbedaan 'uruf ' yang dengannya ur'an diturunkan. Apa bila ereka berkupul disuatu perteuan atau disuatu edan peperangan, sebagian ereka erasa eran dengan adanya perbedaan qiraat ini. Sebagian ereka enganggapnya waar, karena engetaui bawa perbedaan-perbedaan itu seuanya disandarkan kepada Rasululla. Ketika terjadi perang Arenia dan Azarbaijan dengan penduduk Iraq, diantara orang yang ikut enyerbu kedua tepat itu iala Huzaifa bin al-Yaan. Ia banyak eliat perbedaan dala cara-cara ebaca uran. Sebagian bacaan itu bercapur dengan kesalaan; tetapi asing-asing epertaankan dan berpegang pada bacaannya, serta enentang setiap orang yang enyalai bacaannya dan bakan ereka saling engkafirkan. Meliat kenyataan deikian Huzaifa segara engadap san dan elaporkan kepadanya apa yang tela diliatnya. san juga eberitaukan kepada Huzaifa bawa sebagian perbedaan itu pun akan terjadi pada orang-orang yang engajarkan iraat pada anak-anak. Anak-anak itu akan tubu, sedang diantara ereka terdapat perbedaan dala qiraat. Para saabat aat epriatinkan kenyataan ini karena takut kalau-kalau perbedaan itu akan enibulkan penyipangan dan perubaan. Mereka bersepakat untuk enyalin lebaranlebaran yang pertaa yang ada pada Abu Bakar dan enyatukan uat isla pada lebaranlebaran itu dengan bacaan tetap pada satu uruf.
b. Metode Pengumpulan Al-Quran masa Utsman tsan keudian engirikan utusan kepada Hafsa (untuk einjakan usaf Abu Bakar yang ada padanya dan Hafsa pun engirikan lebaran-lebaran itu kepadanya. Keudian san eanggil : ♣
Zaid bin Sabit al-Ansari,
♣
Abdulla bin Zubair,
♣
Said bin 'As, dan
♣
Abdurraan bin Haris bin Hisya.
Ketiga orang terkair ini adala orang quraisy, lalu stan eerintakan ereka agar enyalin dan eperbanyak usaf, serta eerintakan pula agar apa yang
72
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
diperselisikan Zaid dengan ketiga orang quraisy itu ditulis dala baasa quraisy, karena ur'an turun dengan logat ereka. Musaf-usaf itu ditulis dengan satu uruf (dialek dari tuju uruf ur'an seperti yang diturunkan agar orang bersatu dala satu qiraat. Dan san tela engebalikan lebaran-lebaran yang asli kepada Hafsa, lalu dikirikannya pula pada setiap wilaya yaitu asing-asing satu usaf. Dan ditaannya satu usaf untuk diadina, yaitu usafnya sendiri yang dikenal dengan naa "usaf Ia". Keudian ia eerintakan untuk ebakar usaf yang selain itu. atpun eneria perinta dengan patu, sedang qiraat dengan ena uruf lainnya ditingalkan.
c.
Permasalahan seputar penatuan huruf al-uran dalam Mushaf Ustman
tsan ra eutuskan untuk engilangkan ena uruf yang lain. Keputusan ini tidak sala, sebab qiraat dengan tuju uruf itu tidak wajib. Seandainya Rasululla ewajibkan qiraat dengan tuju uruf itu seua, tentu setiap uruf arus disapaikan secara utawatir seingga enjadi ujja. Tetapi ereka tidak elakukannya. Ini enunjukkan bawa qiraat dengan tuju uruf itu terasuk dala katergori keringanan (rukhsoh).
Apa bila sebagian orang lea pengetauan berkata : Bagaiana ereka bole eninggalkan qiraat yang tela dibacakan ole Rasululla dan diperintakan pula ebaca dengan cara itu ? aka Jawabnya iala : 'Sesunggunya perinta Rasululla kepada ereka untuk ebacanya itu bukanla perinta yang enunjukkan wajib dan fardu, tetapi enunjukkan kebolean dan keringanan (ruksa. Sebab andaikata qiraat dengan tuju uruf itu diwajibkan kepada ereka, tentula pengetauan tentang setiap uruf dari ketuju uruf itu wajib pula bagi orang yang epunyai ujja untuk enyapaikannya, bertianya arus pasti dan keraguan arus diilangkan dari para qari. Dan karena ereka tidak enyapaikan al tersebut, aka ini erupakan bukti bawa dala asala qiraat ereka bole eili, sesuda adanya orang yang enyapaikan ur'an dikalangan uat yang penyapaiannya enjadi ujja bagi sebagian ketuju uruf itu.
73
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
PERBEDAAN ANTARA PENGUMPULAN ABU BAKAR DENGAN USMAN
Dari teks-teks diatas jelasla bawa pengupulan (usaf ole Abu Bakar berbeda dengan pengupula yang dilakukan san dala otif dan caranya. Diantaranya sebagai berikut : Motif Abu Bakar adala kekawatiran beliau akan ilangnya ur'an karena banyaknya para uffaz yang gugur dala peperangan yang banyak enelan korban dari para qari. Sedang otif san dala engupulkan ur'an iala karena banyaknya perbedaan dala cara-cara ebaca ur'an yang disaksikannnya sendiri didaera-daera dan ereka saling enyalakan antara satu dengan yang lain.
Pengupulan ur'an yang dilakukan Abu Bakar iala eindakan satu tulisan atau catatan ur'an yang seula bertebaran dikulit-kulit binatang, tulang, dan pelepa kura, keudian dikupulkan dala satu usaf, dengan ayat-ayat dan surasuranya yang tersusun serta terbatas dala satu usaf, dengan ayat-ayat dan sura-suranya serta terbatas dengan bacaan yang tidak diansuk dan tidak encakup ketuju uruf sebagaiana ketika ur'an itu diturunkan. Sedangkan pengupulan yang dilakukan san adala enyalinnya enjadi satu uruf diantar ketuju uruf itu, untuk epersatukan kau usliin dala satu usaf dan satu uruf yang ereka baca tanpa keena uruf lainnya.
. PENUSUNAN TERTIB AAT & SURAT
a. Penusunan Tertib Aat
ur'an terdiri atas sura-sura dan ayat-ayat, baik yang pendek aupun yang panjang. Ayat adala sejula kala Alla yang terdapat dala sebua sura dari ur'an. Sura iala sejula ayat ur'an yang epunyai perulaan dan kesudaan, tertib atau urutan ayatayat ur'an ini adala tauqif i, ketentuan dariRasululla, sebagian ulaa eriwayatkan bawa pendapat ini adala ija' diantaranya az-Zarkasyi dala al-Buran dan Abu Ja'far Ibnuz Zubeir dala unasabanya. Diantara dalil-dalilnya adala sebagai berikut :
74
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
♣
san bin 'Abil 'As berkata:
"Aku tenga duduk disaping Rasululla, tiba-tiba
panadangannya enjadi taja lalu kebali seperti seula. Keudian katanya 'Jibril tela datang kepadaku dan eerintakan agar aku eletakkan ayat ini ditepat anu dari sura ini : Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan serta memberi kepada kaum kerabat…..(an-Nal: ♣
Terdapat sejula adis yang enunjukkan keutaaan beberapa ayat dari sura-sura tertentu. Ini enunjukkan bawa tertib ayat-ayat bersifat tauqifi. Sebab jika tertibnya dapat diuba, tentula ayat-ayat itu tidak akan didukung ole adis-adis tersebut. Diriwayatkan dari Abu Darda' dala adis arfu' : " Barang siapa hafal sepuluh ayat dari awal surah kahfi, Allah akan melindunginya dari Dajjal ." Dan dala redaksi lain
dikatakan: "Barang siapa membaca sepuluh ayat terakhir dari surah kahfi …" ♣
Disaping itu teria pula bawa Rasululla tela ebaca sejula sura dengan tertib ayat-ayatnya dala salat atau dala kutba juat, seperti sura Baqara, Ali iran dan Annisa'. Juga adis sai engatakan bawa Rasululla ebaca sura A'raf dala salat agrib dan dala salat subu ari ju'at ebaca sura Alif La Mi, Tanzilul Kitabi La Raibafii" (as-Sajda dan Hal Ata Alal Insani (ad-Dar juga ebaca sura af pada waktu Kutba. Sura Juu'a dan sura Munafikun dala salat ju'at.
♣
Jibril selalu engulangi dan eeriksa ur'an yang tela disapaikannya kepada Rasululla sekali setiap taun, pada bulan raadan dan pada taun terakir keidupannya sebanyak dua kali. Dan pengulangan Jibril terakir ini seperti tertib yang dikenal sekarang ini. Dengan deikan tertib ayat-ayat ur'an seperti yang ada dala usaf yang beredar
diantara kita adala tauqifi. Tanpa diragukan lagi.
b. Penusunan Tertib Surah
Para ulaa berbeda pendapat tentang tertib sura-sura ur'an, sebagai berikut :
Pertama : Bawa susunan surat itu tauqifi dan ditangani langsung ole Nabi sebagaiana diberitaukan jibril kepadanya atas perinta Tuan.
Dengan deikian, ur'an pada asa Nabi tela tersusun sura-suranya secara tertib sebagaiana tertib ayat-ayatnya. Seperti yang ada ditangan kita sekarang ini. Yaitu tertib
75
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
usaf san yang tak ada seorang saabatpun enentangnya. Ini enunjukkan tela terjadi kesepakatan (ija' atas tertib sura, tanpa suatu perselisian apa pun.
Kedua : Dikatakan bawa tertib sura itu berdasarkan ijtiad para saabat, engingat adanya perbedaan tertib didala usaf-usaf ereka.
Misalnya : usaf Ali disusun enurut tertib nuzul, yakni diulai dengan Iqra', keudian Muddassir, lalu Nun, ala, keudian Muzail, dst ingga akir sura Makki dan adani.Dala usaf Ibn Masu'd yang pertaa ditulis adasla sura Baqara, Nisa' dan Ali'Iran. Dala usaf bai yang pertaa ditulis iala Fatia, Baqara, Niasa' dan Ali-Iran.
Ketiga : Dikatakan bawa sebagian sura itu tertibnya tauqifi dan sebagian lainnya berdasarkan ijtiad para saabat, al ini karena terdapat dalil yang enunjukkan tertib sebagian sura pada asa Nabi.
Mannaul attan enyatakan : Apa bila ebicarakan ketiga pendapat ini, jelasla bagi kita bawa pendapat kedua, yang enyatakan tertib sura-sura itu berdasarkan ijtiad para saabat, tidak bersandar dan berdasar pada suatu dalil. Sebab, ijtiad sebagian saabat engenai terib usaf ereka yang kusus, erupakan itiyar ereka sebelu ur'an dikupulkan secara terib. Ketika pada asa san ur'an dikupulkan , ditertibkan ayat-ayat dan sura-suranya pada suatu uruf ( logat dan uatpun enyepakatinya, aka usafusaf yang ada pada ereka ditinggalkan. Seandainya tertib itu erupakan asil ijtiad , tentu ereka tetap berpegang pada usafnya asing-asing.
Seentara itu, pendapat ketiga yang enyatakan sebagian sura itu tertibnya tauqifi dan sebagian lainnya bersifat ijtiadi, dalil-dalilnya anya berpusat pada nas-nas yang enunjukkan tertib tauqifi. Adapun bagian yang ijtiadi tidak bersandar pada dalil yang enunjukkan tertin ijtiadi. Sebab, ketetapan yang tauqifi dengan dalil-dalilnya tidak berarti bawa selain itu adala asil ijtiad. Disaping itu pula yang bersifat deikian anya sedikit sekali.
Dengan deikian bawa tertib sura itu bersifat tauqifi seperti alnya tertib ayat-ayat. Wallau a'la.
76
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
77
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Turunna Al-Quran Dengan uruf Kode /A/
Pokok-pokok Materi : . Pengantar Tuju Huruf dala Al-uran . Riwayat diturunkannya tuju uruf dala Al-uran . Pengertian Tuju Huruf dan perbedaan Pendapat seputarnya . Hika diturunkannya Al-uran dala tuju uruf
. PENGANTAR TUJU URUF DALAM AL-QURAN
Orang Arab epunyai aneka raga lahjah (dialek yang tibul dari fitra ereka dala langga, suara dan uruf-uruf sebagaiana diterangkan secara kopreensip dala kitab-kitab sastra. Setiap kabila epunyai iraa sendiri dala engucapkan kata-kata yang tidak diiliki ole kabila-kabila lain. Naun kau quraisy epunyai faktor-faktor yang enyebabkan baasa ereka lebi unggul daiantara cabang-cabang baasa arab lainnya. Yang antara lain karena tugas ereka enjaga Baitulla, enjau para jea'a aji, eakurkan asjidil Hara dan enguasai perdagangan. Ole sebab itu, seua suku bangsa arab enjadikan baasa quraisy sebagai baasa induk bagi baasa-baasa ereka karena adanya karak teristik-karakteristik tersebut. Dengan deikian wajarla jika ur'an diturunkan dala logat quraisy, kepada Rasulla yang quraisy pula untuk epersatukan bangsa arab dan ewujudkan keukjizatan ur'an ketika ereka gagal endatangkan satu surah yang seperti ur'an. Apa bila orang arab berbeda laja dala pengungkapan sesuatu akna dengan perbedaan tertentu, aka ur'an yang diturunkan kepada Rasul-Nya, Muaad , enyepurnakan akna keukjizatannya karena ia encakup seua uruf dan waja qiraa pilian diantara lahjah-lahjah itu. Dan ini erupakan sala satu sebab yang eudakan ereka untuk ebaca , engafal dan eaainya.
. RIWAAT / DALIL DITURUNKANNA AL-QURAN DENGAN TUJU URUF
Nas-nas suna cukup banyak engeukakan adis engenai turunnya ur'an dengan tuju uruf. Diantaranya :
78
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
a. Dari Ibn Abbas, ia berkata : "Rasululla berkata: 'Jibril membacakan (Qur'an) kepadaku dengan satu huruf. Kemudian berulang kali aku mendesak dan meminta agar huruf itu ditambah, dan iapun menambahnya kepadaku sampai dengan tujuh huruf ." (R
Bukhori Muslim b. Dari bai bin Ka'ab: "Ketika Nabi berada didekat parit Bani Gafar, ia didatangi jibril
seraya berkata: 'Alla eerintakanu agar ebacakan ur'an kepada uatu dengan sau uruf,' ia enjawab : 'Aku oon kepada Alla apunan dan egfiraNya, karena uatku tidak dapat elaksanakan perinta itu,' keudian jibril datang lagi untuk yang kedua kalinya dan berkata : 'Alla eerintakanu agar ebacakan ur'an kepada uatu dengan dua uruf,' Nabi enjawab : 'Aku eoon kan kepada Alla apunan dan agfiraNya uatku tidak kuat elaksanakannya.' Jibril datang lagi untuk yang ketiga kalinya, lalu engatakan : 'Alla eerintakanu agar ebacakan ur'an kepada uatu dengan tiga uruf,' jawab Nabi : 'Aku eoon kepada Alla apunan dan MagfirNya, sebab uatku tidak kuat elaksanakannya.' Keudian jibril datang lagi untuk yang ketiga kalinya seraya berkata : ' Allah memerintahkanmu agar membacakan Qur'an kepada umatmu dengan tujuh huruf,' dengan huruf mana saja mereka membaca, mereka tetap benar."'
( R Muslim Catatan : Hadis-adis yang berkenaan dengan al diatas aat banyak julanya dan sebagian besar tela diselidiki ole Ibn Jarir didala pengantar tafsirnya. As-Suyuti enyebutkan bawa adis-adis tersebut diriwayatkan dari dua pulu orang saabat. Abu 'baid al asi bin Sala enetapkan kemutawatiran hadis engenai turunnya ur'an dengan tuju uruf.
. PERBEDAAN PENDAPAT TENTANG PENGERTIAN TUJU URUF
Para ulaa berbeda pendapat dala enafsirkan tuju uruf ini dengan perbedaan yang beraca-aca. ingga Ibn Hayyan engatakan : 'Ali ilu berbeda pendapat tentang arti kata tuju uruf enjadi tiga pulu lia pendapat." naun kebanyakan pendapat itu bertupang tindi. Disini kai akan keukakan beberapa pendapat diantaranya yang dianggap paling endekati kebenaran.
Pendapat Pertama : bahwa ang dimaksud dengan tuuh huruf ialah tuuh macam bahasa
dari bahasa-bahasa Arab mengenai satu makna;
79
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Dengan pengertian jika baasa ereka berbeda-beda dala engungkapkan satu akna, aka ur'an pun diturunkan dengan sejula lafal sesuai dengan raga baasa tersebut tentang akna yang satu itu. Dan jika tidak terdapat perbedaan, aka ur'an anya endatangkan satu lafaz atau lebi saja. Ini adala pendapat sebagian besar ulaa.
Pendapat Kedua : bawa yang diaksud dengan tuju uruf iala tuju aca baasa dari
baasa-baasa arab dengan naa ur'an diturunkan, dengan pengertian bawa kata-kata dala ur'an secara keseluruan tidak keluar dari ketuju aca baasa tadi. Yaitu baasa paling fasi diantara kalangan bangsa arab. Meskipun sebagian besarnya dala baasa uraisy. Sedang sebagian yang lain dala baasa Huzail, Saqif, Hawazin , Kinana, Tai atau Yaan; karena itu aka secara keseluruan ur'an encakup ketuju aca baasa tersebut. Catatan : Pendapat ini berbeda dengan pendapat sebelunya, karena yang diaksud dengan
tuju uruf dala pendapat ini adala tuju uruf yang bertebaran diberbagai sura ur'an. Bukan tuju baasa yang berbeda dala kata tetapi saa dala akna.
Pendapat Ketiga : bawa yang diaksud dengan tuju uruf adala tuju waja
(bentuk/tea, yang eliputi : amr (perinta, nahyu (larangan, wa'd (janji, wa'id (ancaan, jadal (perdebatan, qasas (cerita, dan masal (perupaaan. Atau ar, nayu, alal, ara
,uka, utasyabi dan asal.
Pendapat Keempat : Segolongan ulaa berpendapat bawa yang diaksud dengan tuju
uruf iala : tuju aca al yang diantaranya terjadi itilaf ( perbedaan dala tata baasa. Tuju iktilaf dala tata baasa tersebut eliputi :
Iktilaful asa'(perbedaan kata benda: dala bentuk ufrad, uzakkar dan cabangcabangnya, seperti tasniya, jaak dan ta'nis.
Perbedaan dala segi I'rab (arakat akir kata, Perbedaan dala tasrif, Perbedaan dala taqdi (endaulukan dan takir (engakirkan , Perbedaan dala segi ibdal (penggantian, baik penggantian uruf dengan uruf, aupun penggantian pada sedikit perbedaan araj atau tepat keluar uruf.
80
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Perbedaan karena ada penabaan dan pengurangan. Itilaf dengan penabaan (ziyada isalnya firan Alla: "Wa 'aaddalau jannatin tajri tataal anar" (at Tauba: yang dibaca juga "Min taal anar" dengan tabaan "Min" , keduanya erupakan qiraat yang utawatir. Perbedaan laja seperti bacaan tafki (enebalkan dan tarqiq (enipiskan, fata dan iala , idzar dan idga, aza dan tasil, isyan dll.
Pendapat Kelima : bawa yang diaksud bilangan tuju itu tidak diartikan secara arfia (aksudnya bukan bilangan antara ena dan delapan, tetapi bilangan tersebut anya sebagai labang kesepurnaan enurut kebiasaan orang arab. Dengan deikian, aka kata tuju adala isyarat bawa baasa dan susunan ur'an erupakan batas dan suber utaa bagi perkataan seua orang arab yang tela encapai puncak kesepurnaan tertinggi. Sebab lafaz sab'a (tuju dipergunakan pula untuk enunjukkan jula banyak dan sepurna dala bilangan satuan , seperti kata tuju pulu' dala bilangan bilangan puluan, dan 'tuju ratus' dala ratusan. Tetapi kata-kata itu tidak diaksudkan untuk enunjukkan bilangan tertentu.
Pendapat Keenam : Segolongan ulaa berpendapat bawa yang diaksud dengan tuju uruf tersebut adala qiraat tuju. Pendapat ini dapat dijawab bawa ur'an itu bukanla qiraat. ur'an adala wayu yang diturunkan kepada Muaad sebagai bukti risala dan ukjizat. Sedang qiraat adala perbedaan dala cara engucapkan lafal-lafal wayu tersebut, seperti eringankan (takfif, eberatkan (tasqil ebaca panjang dan sebagainya. Napaknya apa yang enyebabkan ereka terperosok kedala kesalaan ini iala adanya kesaaan "bilangan tuju" (dala adis ini dengan qiraat yang populer, seingga perasalaannya enjadi kabur bagi ereka;
Catatan :Setela enganalisa beberapa pendapat di atas Mannaul atan engatakan : "
Dengan deikian , jelasla bawa pendapat pertaa yang enyatakan bawa yang diaksud dengan tuju uruf adala tuju baasa dari baasa orang arab engenai satu akna yang saa adala pendapat yang sesuai dengan zair nas-nas dan didukung ole bukti-bukti yang sai. "
81
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
. IKMA TURUNNA QUR'AN DENGAN TUJU URUF
Hika turunnya al-uran dala tuju uruf dapat disipulkan sebagai berikut:
Untuk memudahkan bacaan dan hafalan bagi bangsa yang ui, tidak bisa baca tulis, yang setiap kabilanya epunyai dialek asing-asing, naun belu terbiasa engafal syari'at, apa lagi entradisikannya. Bukti kemukjizatan Qur'an bagi naluri atau watak dasar kebahasan orang arab . ur'an epunyai banyak pola susunan bunyi yang sebanding dengan segala aca cabang dialek baasa yang tela enjadi naluri baasa orang-orang arab, seingga setiap orang arab dapat engalunkan uruf-uruf dan kata-katanya sesuai dengan iraa yang tela enjadi watak dasar ereka dan laja kaunya, dengan tetap keberadaan ur'an sebagai ukjizat yang ditantangkan Rasululla kepada ereka. Dan ereka tidak apu engadapi tantangan tersebut. Sekalipun deikian, keukjizatan itu bukan teradap baasa elainkan teradap naluri kebaasaan ereka itu sendiri. Kemukjizatan Qur'an dalam aspek makna dan hukum-hukumnya . Sebab perubaanperubaan bentuk lafaz pada sebagian uruf dan kata-kata eberikan peluang luas untuk dapat disipulkan dari padanya bebagai uku. Hal inila yang entebabkan ur'an relevan untuk setiap asa. Ole karena itu, para fuqaa dala istinbat (penyipulan uku dan ijtiad berujja dengan qiraat bagi ketuju uruf ini.
82
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Qiraat & Qurro' Kode Materi : /A/
Pokok-pokok Materi : . Pengertian iroat . Sejara Perkebangan Ilu iro'at . Raga iro'at dan Huku-ukunya . Profil Tuju urro' yang Masyur . Hika adanya Perbedaan dala iroa Sab'a
. PENGERTIAN QIROAT
Al-Qira'aat adala jaak dari kata qiro'ah yang berasal dari qara'a - yaqra'u - qirâ'atan .
Menurut istila qira'at iala sala satu aliran dala pelafalan/pengucapan Al-ur'an yang dipakai ole sala seorang ia qura' yang berbeda dengan lainnya dala al ucapan Alur'anul Kari. ira'at ini berdasarkan sanad-sanadnya sapai kepada Rasululla SAW.
. SEJARA PERKEMBANGAN ILMU QIRO'AT
Para saabat epelajari cara pengucapan Al-uran langsung dari Rasululla SAW, bakan beberapa dari 'secara resi' direkoendasikan ole Rasululla SAW sebagai rujukan saabat lainnya dala pengucapan Al-uran. •
Dari Abdulla bin Ar bin As, Rasululla SAW bersabda : " Ambillah (belajarlah) AlQuran dari empat orang : Abdullah bin Mas'ud, Salim, Muadz, dan Ubai bin Ka'b " (HR
Bukori •
Rasululla SAW juga bersabda : " Barang siapa yang ingin membaca Al-Quran benarbenar sebagaimana ia diturunkan, maka hendaklah membacanya seperti bacaan Ibnu Ummi Abd (Abdulla bin Mas'ud
Diantara saabat yang populer dengan bacaannya adala: tsan bin Affan, Ali bin Abi Tolib, bay bin Ka'b, Zaid bin Tsabit, Abu Darda, Ibnu Mas'ud, dan Abu Musa al-Asy'ary. Dari ereka inila kebanyakan para saabat dan tabi'in di seluru daera belajar. Keudian para tabi'in tersebut enyebar di kota-kota besar peerintaan Isla, diantaranya adala : a Madina
: Ibnu Musayyib, rwa, Sali, dan ar bin Abdul Aziz
83
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
b Meka
: baid bin air, Ato' bin Abi Roba, Towus, Mujaid, Ikria
c
: ilqia, al-aswad, asruq, ubaida, dll
Kufa
d Basro
: abu aliya, abu roja', qotada, ibnu siirin
e Sya
: al-ugiro, soib utsan, dll
Keudian pada asa tabi'in awal abad Hijriya, beberapa kelopok ulai sunggu-sunggu enata tata baca dan pengucapan al-uran ingga enjadi ilu tersendiri sebagaiana iluilu syaria lainnya. Keudian uncul pula adrasa-adrasa qiro'a yang epelajai ilu tersebut, yang akirnya eunculkan keberadaan para qurro', yang ingga ari ini qiroat qur'an banyak disandarkan kepada ereka, kususnya ia qurro yang tuju.
. RAGAM QIRO'AT & UKUM-UKUMNA
Sebenarnya Ia atau guru iraat itu julanya banyak anya sekarang yang populer adala tuju orang. iraat tuju orang ia ini adala qiraat yang sai dan eenui syarat-syarat disebut qiroaat yang soi. Syarat tersebut antara lain :
Muwafawoh bil Arobiyah ( sesuai dengan baasa arab Muwafaqoh bi ahad rosm utsmani ( sesuai dengan sala satu penulisan usaf tsani Shihhatus Sanad ( bersandarkan dari sanad atau riwayat yang soi / kuat
Dengan ketentuan-ketentuan di atas, keudian para ulaa ebagi qiro'at enjadi beberapa jenis diliat dari layak tidaknya untuk diikuti :
Mutawatir ; yaitu qiraat yang dinukil ole sejula besar periwayat yang tidak ungkin bersepakat untuk berdusta , dari sejula orang yang seperti itu dan sanadnya bersabung ingga pengabisannya, yakni Rasululla Saw. Juga sesuai dengan kaida baasa arab dan rasa stani Masyhur , yaitu qiraat yang sai sanadnya tetapi tidak encapai derajat utawatir, sesuai dengan kaida baasa arab dan rasa stani serta terkenal pula dikalangan para ali qiraat seingga tidak dikategorikan qiraat yang sala atau syaz. qiraat aca ini dapat digunakan.
84
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Ahad , yaitu qiraat yang sai sanadnya tetapi enyalai rasa stani, enyalai kaida baasa Arab, atau tidak terkenal. iraat aca ini tidak dapat diaalkan bacaanya. Syaz , yaitu qiraat yang tidak sai sanadnya. Ma'udu , yaitu qiraat yang tidak ada asalnya. Mudraj , yaitu yang ditabakan ke dala qiraat sebagai penafsiran (penafsiran yang disisipkan ke dala ayat uran
Keepat aca terakir ini tidak bole diaalkan bacaannya.
. QARI TUJU ANG MASUR
Para ari yang afal Al-ur'an dan terkenal dengan afalan serta ketelitiannya, dan enyapaikan qira'at kepada kita sesuai dengan yang ereka teria dari saabat Rasululla SAW. ira'at yang utawatir seuanya kita kutip dari para qari yang afal Al-ur'an dan terkenal dengan afalan serta ketelitiannya. Mereka iala ia-ia qira'at yang asyur yang eyapaikan qira'at kepada kita sesuai dengan yang ereka teria dari saabat Rasululla SAW. Mereka eiliki keutaaan ilu dan pengajaran tentang kitabulla Al-ur'an sebagaiana sabda Rasululla SAW: "Sebaik-baiknya orang diantara kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya".
Berikut sekilas tentang profil ereka :
Ibnu 'Amir ( Naa lengkapnya adala Abdulla al-Yassuby seorang qadi di Daaskus pada asa peerintaan Walid ibnu Abdul Malik. Pannggilannya adala Abu Iran. Dia adala seorang tabi'in, belajar qira'at dari Al-Mugira ibnu Abi Syiab al-Mazuy dari tsan bin Aan dari Rasululla SAW. Beliau Wafat di Daaskus pada taun H. Orang yang enjadi urid, dala
Ibnu Katsir (
85
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Naa lengkapnya adala Abu Muaad Abdulla Ibnu Katsir ad-Dary al-Makky, ia adala ia dala al qira'at di Makka, ia adala seorang tabi'in yang perna idup bersaa saabat Abdulla ibnu Jubair. Abu Ayyub al-Ansari dan Anas ibnu Malik, dia wafat di Makka pada taun H. Perawinya dan penerusnya adala al-Bazy wafat pada taun H. dan unbul wafat pada taun H.
'Ashim al-Kuf ( Naa lengkapnya adala 'Asi ibnu Abi an-Nujud al-Asady. Disebut juga dengan Ibnu Badala. Panggilannya adala Abu Bakar, ia adala seorang tabi'in yang wafat pada sekitar taun - H di Kufa. Kedua Perawinya adala; Syu'ba wafat pada taun H dan Hafsa wafat pada taun H.
Abu Amr ( Naa lengkapnya adala Abu 'Ar Zabban ibnul 'Ala' ibnu Aar al-Basry, sorang
guru besar pada rawi. Disebut juga sebagai naanya dengan Yaya, enurut sebagian orang naa Abu Ar itu naa panggilannya. Beliau wafat di Kufa pada taun H. Kedua perawinya adala ad-Dury wafat pada taun H. dan as-Susy wafat pada taun H. .
amzah al-Kuf ( Naa lengkapnya adala Haza Ibnu Habib Ibnu 'Iara az-Zayyat al-Fardi atTaiy seorang bekas aba 'Ikria ibnu Rabi' at-Taiy, dipanggil dengan Ibnu 'Iar, wafat di Hawan pada asa Kalifa Abu Ja'far al-Mansur taun H. Kedua perawinya adala Kalaf wafat taun H. Dan K allad wafat taun H. dengan perantara Sali.
Imam Nafi. ( Naa lengkapnya adala Abu Ruwai Nafi' ibnu Abdurraan ibnu Abi Na'i alLaitsy, asalnya dari Isfaan. Dengan keangkatan Nafi' berakirla kepeipinan para qari di Madina al-Munawwara. Beliau wafat pada taun H. P erawinya adala alun wafat pada taun H, dan Warasy wafat pada taun H.
Al-Kisai ( Naa lengkapnya adala Ali Ibnu Haza, seorang ia nawu golongan Kufa. Dipanggil dengan naa Abul Hasan, enurut sebagia orang disebut dengan naa Kisaiy
86
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
karena eakai kisa pada waktu ira. Beliau wafat di Ranbawiyya yaitu sebua desa di Negeri Roy ketika ia dala perjalanan ke Kurasan bersaa ar-Rasyid pada taun H. Perawinya adala Abul Harits wafat pada taun H, dan ad-Dury wa fat taun H. Syatiby engatakan: "Adapun Ali panggilannya Kisaiy, karena kisa pakaian iranya, Laits Abul Haris perawinya, Hafsa ad-Dury ilang tuturnya.
. IKMA PERBEDAAN DALAM QIROA SAB'A
Dala perbedaan di antara qiroa-qiroa yang sai, kita dapatkan ika sebagai berikut :
Bukti yang jelas tentang keterjagaan Al-uran dari perubaan dan penyipangan, eskipun epunyai banyak qiroat tetapi tetap terpeliara. Keringanan bagi uat serta keudaan dala ebacanya. Mebuktikan keukjizatan Al-uran, karena dala qiroat yang berbeda ternyata bisa eunculkan istinbat jenis uku yang berbeda pula. Conto dala asala ini adala lafadz : " wa arjulaku" dala Al-Maida ayat , yang juga bisa dibaca dala qiroa lain dengan "wa arjuliku ". Maka yang pertaa enunjukkan uku encuci kedua kaki dala wudu. Seentara yang kedua enunjukkan uku engusap ( al-as kedua kaki dala khuf atau sejenis sepatu. iroat yang satu bisa ikut enjelaskan / enafsirkan qiroat lain yang asi belu jelas aknanya. Conto asala ini : dala surat Juat ayat , lafal " Fas'au ", asli katanya berarti berjalanla dengan cepat, tetapi ini keudian diterangkan dengan qiroat lain : " famdhou" yang berarti pergila , bukan larila.
87
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
TAJWID & TILAWA Kode Materi : /A/
Pokok-pokok Materi : . Pengantar Singkat Ilu Tajwid . Kesalaan-kesalaan pada Praktek Tajwid . Keutaaan Tilawa . Adab Tilawa
. PENGANTAR SINGKAT ILMU TAJWID
Dala pengantar singkat ilu tajwid ini, akan kita baas beberapa al antara lain : Pengertian Tajwid, Keutaaan Tajwid, Huku Tajwid serta Objek Pebaasan Ilu Tajwid.
a. Pengertian Tawid & Ilmu Tawid Tajwid secara baasa artinya at-tahsiin wal ijaadah : baik dan ebaguskan. Secara Istila Tajwid berarti :
. Tajwid adala : Memberikan setiap huruf hak-haknya dan susunannya, mengembalikan huruf pada makhrojnya dan asalnya, menghaluskan pelafalan pada kondisi yang sempurna, tanpa berlebihan dan pembebanan .
Sedangkan ilu tajwid diartikan sebagai : ilu yang enjelaskan uku-uku dan kaida-kaida yang arus dijaga pada saat ebaca Al-uran, sesuai dengan apa yang dipraktekkan kau usliin, dari generasi ke generasi , dari Rasululla SAW.
b. Keutamaan Tawid Alla SWt berfiran :
88
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
" .( ) " Artinya : Allah Telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, Kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. (S Az-Zuar
Pada ayat di atas diisyaratkan bawasanya Al-uran idealnya dibaca dengan benar, baik agar bisa epengarui ati ereka yang endengarnya. Sebaliknya, jika al-quran dibaca dengan seenaknya, aka tidak akan berpengaru apapun bagi ati yang endengarnya.
Rasululla SAW bersabda : " seorang yang pandai membaca Al-Quran akan bersama malaikat yang mulia, sedangkan yang membaca Quran dengan terbata-terbata dan kesusahan, maka baginya ada dua pahala " (R Bukhori & Muslim
c.
ukum Mempelaari Ilmu Tawid Para ulaa Tajwid bersepakat bawa setiap usli dituntut untuk epelajari ukuuku tilawa, dan eperatikannnya ketika sedang ebaca al-quran. Sedangkan lalai dala asala ini – tanpa udzur syar'I yang bisa diteria- adala berdosa.
d. Obek Pembahasan Ilmu Tawid
Objek pebaasan dala Ilu Tajwid, secara garis besar eliputi : •
Huku-uku berkaitan dengan Nun ( Akau an-Nuun
•
Huku-uku berkaitan dengan Haza ( akaau ala za
•
Tata Cara Berenti ( Kaifiya Al-Waqf
•
Makorijul Huruf ( Tepat Keluar Huruf
•
Sifat-sifat Huruf
•
Akaul Mad ( Panjang Pendek Haroka
89
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
. KESALAAN-KESALAAN DALAM PRAKTEK TAJWID
Kesalaan dala praktek tajwid , secara uu bisa dibagi enjadi dua bagian besar : a. Kesalaan Al-Lahn ( Kekurangan dala pelafalan /tanpa tajwid Kesalaan al-lan dibagi enjadi dua bagian ; •
yang pertaa adala kesalaan Al-Jaliyy (yang Jelas yaitu kesalaan pelafalan / tajwid yang diketaui ole banyak orang awa secara uu. Misalnya adala : sala dala arokat ( I'rob, atau sala dala tasrif.
•
Yang kedua adala kesalaan Al-Khofiyy (tersebunyi, yang tidak diketaui kecuali ole ereka yang bergelut laa di ilu tajwid atau pakar di bidang iro'at. Seperti dala asala akorijul uruf dan sifat-sifatnya.
b. Berlebian dala Tajwid ( Mubalaghoh wa Ifrooth Berlebian dala pengucapan dan pelafalan Al-uran juga saa baayanya dengan eninggalkan tajwid. Berikut conto-conto kesalaan yang berubungan dengan berlebian dala pengucapan al-uran : •
At-Tar'iid : pebacaan al-quran dengan bergetar secara berlebian, bagaikan orang yang enggigil kedinginan atau enaan sakit.
•
At-Tarqis : berenti dan dia pada tepat berenti, untuk keudian elanjutkan aroka dengan cepat seperti lari dari usu atau terkejut.
•
At-Tatriib : pebacaan seperti usik, kususnya eanjangkan secara berlebian pada uruf ad
•
At-Taziin : ebaca al-uran dengan nada sedi yang berlebian dan apirapir enangis berlebian
•
At-Tardiid : pengulangan ayat terakir yang dibaca seorang qori' ole sekupulan orang yang endengarkannya.
. KEUTAMAAN TILAWA
Tilawa Al-uran adala ibada sunna yang epunyai banyak keutaaan, diantaranya yang digabarkan dala adits sebagai :
90
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
a Dari Ibnu ar, Rasululla bersabda : " Tidak bole asad kecuali pada dua orang, yaitu seorang yang diberikan Alla arta lalu ia enginfakkannya siang dan ala, dan seorang yang diberikan Alla al-quran, lalu ia ebacanya siang dan ala " (HR Bukori dan Musli b Dari Ibnu Mas'ud , Rasululla SAW bersabda : " Barang siapa yang membaca satu huruf dai kitabullah maka baginya satu kebaikan, dan setiap satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipatnya " (HR Tiridzi
c
Dari Abu aa, Rasululla SAW bersabda : " Bacalah Al-Quran , karena ia akan datang pada hari kiamat memberi syafaat bagi pembacanya " (HR Musli
. ADAB TILAWA
Dianjurkan bagi orang yang ebaca uran eperatikan al-al berikut : a Hendaknya ebaca uran dala keadaan berwudlu, karena ia terasuk dzikir yang paling utaa, eskipun bole ebacanya bagi orang yang beradast. b Mebacanya anya di tepat yang bersi dan suci, untuk enjaga keagungan Aluran. c
Mebacanya dengan kusyuk, tenang dan bersaaja.
d Bersiwak (ebersikan ulut sebelu ulai ebaca. e Mebaca taáwwuz
(audzu billahi minasysyaitanir rajim pada perulaannya,
berdasarkan firan Alla SWT :
() " dan jika engkau membaca Al-Quran maka berlindunglah kepada Allah dari syaitan yang terkutuk " (S An-Nal
f
Mebaca basala pada perulaan setiap sura, kecuali sura Al-Baraá.
g Mebacanya dengan tartil yaitu dengan pelan dan terang serta eberikan setiap uruf aknya (betul akrajul urf dan tajwidnya, seperti panjangnya, idganya, dsb. Alla SWT berfiran :
() " Dan bacalah Al-Quran secara tartil " (S Muzail
91
Modul Ulumul Quran ma rroan uraara
Karena itula dala beberapa aditsnya, Rasululla ebatasi keinginan saabat yang ingin engkatakan Al-uran dengan cepat. Dari Ibnu ar, ia bertanya pada Rasululla SAW : Ya Rasululla, berapa laa aku searusnya engkatakan Al-uran ? .Rasululla enjawab : dala satu bulan. Ia berkata : aku kuat kurang dari itu, aka terus saja Abu Musa inta lebi kurang dari itu, ingga Rasululla SAW enjawab : bacala dala tuju ari. Ia enjawab : aku kuat kurang dari itu . Maka Rasululla SAW bersabda : " Tidak akan paa (Al-uran, orang yang engkatakan Al-uran kurang dari tiga ari " ( HR Abu Daud
Meikirkan dan entadabburi ayat-ayat yang dibacanya. Sesuai perinta Alla dala firannya :
() " Apakah mereka tidak mentadabburi al-Quran ataukah pada hati mereka ada gembok-gemboknya ? " (S Muaad
i
Meresapi akna dan aksud ayat-ayat uran yang berubungan dengan janji dan ancaan.
j
Mebaguskan suara karena itu akan lebi berasa di ati . Rasululla SAW bersabda : Hiasilah Al-Quran dengan suaramu (HR Ibnu Hibban
k Mengeraskan bacaan jika dianggap lebi baik dan tidak enibulkan riya.
-----oooooo--------
Alhamdulillah, atas rahmat dan kemudahan dari Allah SWT Selesai pembahasan ulumul qur'an (I) untuk semester satu semoga bermanfaat
92