BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sel-sel Sel-sel hidup dalam tubuh diselubungi diselubungi cairan interstisial interstisial yang mengandung mengandung konsentrasi nutrien, gas dan elektrolit yang di butuhkan untuk mempertahankan fungsi normal sel. Kelangsungan hidup memerlukan lingkungan internal yang konstan konstan (homeos (homeostat tatis) is).. Mekani Mekanisme sme regula regulator tor penting penting untuk untuk mengen mengendal dalika ikan n keseimbangan keseimbangan volume, volume, komposisi komposisi dan keseimbangan keseimbangan asam basa cairan cairan tubuh selama selama fluktuas fluktuasii metabo metabolik lik normal normal atau atau saat saat terjadi terjadi abnormal abnormalisa isasi si
sepert sepertii
penyakit atau trauma. Menjaga agar volume cairan tubuh tetap relatif konstan dan komposisinya tetap etap
stabi tabill
adal adalah ah
pent pentiing
untu untuk k
hom homeos eostati tatis. s.
Sis Sistem
peng pengat atur uran an
mempertahankan konstannya cairan tubuh, keseimbangan cairan dan elektrolit dan asam basa, dan pertukaran per tukaran kompartemen cairan ekstraseluler dan intraseluler. Kehidupan manusia sangat bergantung pada apa yang ada di sekelilingnya termasuk termasuk dalam memenuhi memenuhi kebutuhan kebutuhan dasarnya yaitu yaitu makan dan minum lebih kurang !" berat badan orang de#asa pada umumnya terdiri dari cairan (air dan elektrolit). $aktor yang mempengaruhi jumlah cairan tubuh adalah umur, jenis kelamin, dan kandungan lemak dalam tubuh. Secara umum orang yang lebih muda mempunyai persentase cairan tubuh yang yang lebi lebih h tingg tinggii diban dibandi ding ng denga dengan n oran orang g yang yang lebi lebih h tua, tua, dan pria pria seca secara ra proporsional mempunyai lebih banyak cairan tubuh dibanding dengan #anita. %ran %rang g yang yang lebi lebih h gemu gemuk k memp mempun unya yaii juml jumlah ah cair cairan an yang yang lebi lebih h sedi sediki kitt dibandingkan dengan orang yang lebih kurus, karena sel lemak mengandung sedikit air. B. Rumu Rumusa san n Masa Masala lah h &. Pengertian Keseimbangan 'airan dan elektrolit tubuh
1
2
. anggua angguan n keseim keseimbang bangan an cairan cairan dan dan elekt elektrol rolit it *. $aktor yang mempenga mempengaruhi ruhi keseimbangan keseimbangan normal cairan cairan dan elektrolit elektrolit +. suhan suhan kepera#at kepera#atan an pada pada keseimbangan keseimbangan cairan dan elektrolit elektrolit
C. Tujuan juan Penuli Penulisan san &. Mahasis#a Mahasis#a dapat dapat menjelas menjelaskan kan keseimba keseimbangan ngan cairan cairan dan elektrolit elektrolit . Mahasis#a Mahasis#a dapat dapat menjelask menjelaskan an gangguan gangguan keseimbangan keseimbangan cairan cairan dan dan elektrolit elektrolit *. Maha Mahasi sis# s#aa dapa dapatt menj menjel elas aska kan n vari variab abel el apa apa saja saja yang yang memp mempen enga garu ruhi hi
keseimbangan normal cairan dan elektrolit +. Mahasis#a Mahasis#a dapat dapat melaksana melaksanakan kan proses proses kepera#at kepera#atan an dan ketidaks ketidakseimban eimbangan gan cairan dan elektrolit
BAB II TINJAUAN PUST PUS TAKA
3
A. Pengertian
'airan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan salah satu bagian dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh. 'airan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan at tertentu (at terlarut). lektrolit adalah at kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. 'airan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intravena (/0) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya. 'airan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu 1 cairan intraseluler dan cairan ekstraseluler. 'airan intraseluler adalah cairan yang berada di dalam sel di seluruh tubuh, sedangkan cairan akstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri dari tiga kelompok yaitu 1 cairan intravaskuler (plasma), cairan interstitial dan cairan transeluler. 'airan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem vaskuler, cairan intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel, sedangkan cairan traseluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi saluran cerna.
1. Distribusi Cairan Tubuh 3 2idistribusikan dalam dua kompartemen yang berbeda. a)
Cairan
Ekstrasel ,
tediri dari cairan interstisial ('/S) dan 'airan
/ntravaskular. 'airan interstisial mengisi ruangan yang berada diantara
4
sebagian besar sel tubuh dan menyusun sebagian besar cairan tubuh. Sekitar &3" berat tubuh merupakan cairan tubuh interstisial. b) Cairan Intravascular terdiri dari plasma, bagian cairan limfe yang mengandung air tidak ber#arna, dan darah mengandung suspensi leukosit, eritrosit, dan trombosit. 4lasma menyusun 3" berat tubuh. c) Cairan Intrasel adalah cairan didalam membran sel yang berisi subtansi terlarut atau solut yang penting untuk keseimbangan cairan dan elektrolit serta untuk metabolisme. 'airan intrasel membentuk +!" berat tubuh. Kompartemen cairan intrasel memiliki banyak solute yang sama dengan cairan yang berada diruang ekstrasel. 5amun proporsi subtansi subtansi tersebut berbeda. Misalnya, proporsi kalium lebih besar didalam cairan intrasel daripada dalam cairan ekstrasel. Secara Skematis 6enis dan 6umlah 'airan 7ubuh dapat digambarkan sebagai berikut 1 2istribusi cairan tubuh adalah relatif tergantung pada ukuran tubuh itu sendiri. a. b. c. d. e.
2e#asa !" nak-anak ! 8 99" /nfant 99" mbrio :9" Manula +! 8 3! "
4ada manula, prosentase total cairan tubuh berkurang dikarenakan sudah mengalami kehilangan jaringan tubuh. a. /ntracellular volume ; total body #ater 8 e
a. b. c. d. e. f.
Memberi bentuk pada tubuh >erperan dalam pengaturan suhu tubuh >erperan dalam berbagai fungsi pelumasan Sebagai bantalan Sebagai pelarut dan tranfortasi berbagai unsur nutrisi dan elektrolit Media untuk terjadinya berbagai reaksi kimia dalam tubuh
5
g. ?ntuk performa kerja fisik
3. K!"sisi Cairan Tubuh Zat Na+ K + Ca2+ g2+ Cl# $CO3# $PO4#,
Plasma (mOsm/l) 142 4,2 1,3 0,! 10! 24 2
Intertisial (mOsm/l) 139 4,0 1,2 0," 10! 2!,3 2
Intraselular (mOsm/l) 14 140 0 20 4 1,0 11
$2PO4 %O42# &'s'rea
0,5 #
0,5 #
1 45
tin Kam'sin *sam
# 2
# 2
14 !
amin' Kreatin atat *en'sin
0,2 1,2 #
0,2 1,2 #
9 1,5 5
tri'sat $es'sa
#
#
3,"
at -lu'sa Pr'tein reum ain#lain 'tal
5,. 1,2 4 4,! 301,!
5,. 1,2 4 3,9 300,!
# 4 4 10 301,2
mOsm/l *tiitas
2!2
2!1
2!1
5443
5423
5423
m'n''s
'sm'lar ter'resi eanan
.
'sm'ti t'tal
#. Pergerakan Cairan Tubuh Mekanisme pergerakan cairan tubuh melalui enam proses, yaitu 1 a. Difusi
4erpindahan partikel mele#ati membran permeabel dan sehingga kedua kompartemen larutan atau gas menjadi setimbang. 4artikel listrik juga dapat berdifusi karena ion yang berbeda muatan dapat tarik menarik. Kecepatan difusi (perpindahan yang terus menerus dari molekul dalam suatu larutan atau gas) dipengaruhi oleh 1 &) ?kuran molekul ( molekul kecil lebih cepat berdifusi dari molekul besar). ) Konsentrasi molekul (molekul berpindah dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah). *) 7emperatur larutan (temperatur tinggi meningkatkan kecepatan difusi). b. Osmosis
4elarut bergerak mele#ati membran menuju larutan yang berkonsentrasi lebih tinggi. 7ekanan osmotik terbentuk ketika dua larutan berbeda yang dibatasi suatu membran permeabel yang selektif. 4roses osmosis (perpindahan pelarut dari dari yang konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi), dipengaruhi oleh 1 &) 4ergerakan air ) Semipermeabilitas membran. c. Transor a!"if
Merupakan proses pemindahan molekul atau ion yang memiliki gradien elektrokimia dari area berkonsentrasi rendah menuju konsentrasi yang lebih
"
tinggi. 4ada proses ini memerlukan molekul 74 untuk melintasi membran sel. #. Te!anan hi#ros"a"i!
aya dari tekanan at cair untuk mela#an tahanan dinding pembuluh darah. 7ekanan hidrostatik berada diantara arteri dan vena (kapiler) sehingga larutan ber@indah dari kapiler ke intertisial. 7ekanan hidrostatik ditentukan oleh 1 &) ) *) +)
Kekuatan pompa jantung Kecepatan aliran darah 7ekanan darah arteri 7ekanan darah vena
e. Fil"rasi
$iltrasi dipengaruhi oleh adanya tekanan hidrostatik arteri dan kapiler yang lebih tinggi dari ruang intertisial. 4erpindahan cairan mele#ati membran permeabel dari tempat yang tinggi tekanan hidrostatiknya ke tempat yang lebih rendah tekanan hidrostatiknya. f. Te!anan osmo"i! !oloi#
7erbentuk oleh larutan koloid (protein atau substansi yang tidak bisa berdifusi)
dalam
plasma.
7ekanan
osmotik
koloid
menyebabkan
perpindahan cairan antara intravaskuler dan intertisial mele#ati lapisan semipermeabel. Aal ini karena protein dalam intravaskuler &< lebih besar dari cairan intertisial, cairan masuk ke capiler atau kompartemen pembuluh darah bila pompa jantung efektif. 4erpindahan cairan dan elektrolit tubuh terjadi dalam tiga fase yaitu 1 1) Fase $ % 4lasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem sirkulasi, dan
nutrisi dan oksigen diambil dari paru-paru dan tractus gastrointestinal. 2) Fase $$ %
!
'airan interstitial dengan komponennya pindah dari darah kapiler dan sel. &) Fase $$$ % 'airan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari cairan interstitial masuk ke dalam sel. 4embuluh darah kapiler dan membran sel yang merupakan membran Semi permiabel mampu memfilter tidak semua substansi dan komponen dalam cairan tubuh ikut berpindah.
'. Pengaturan Cairan tubuh Keseimbangan cairan dalam tubuh dihitung dari keseimbangan antara
jumlah cairan yang masuk dan jumlah cairan yang keluar. a) Asuan
supan (intake) cairan untuk kondisi normal pada orang de#asa adalah B 3!!cc per hari. supan cairan dapat langsung berupa cairan atau ditambah dari makanan lain. 4engaturan mekanisme keseimbangan cairan ini menggunakan mekanisme haus. 4usat pengaturan rasa haus dalam rangka mengatur keseimbangan cairan adalah hipotalamus. pabila terjadi ketidakseimbangan volume cairan tubuh di mana asupan cairan kurang atau adanya perdarahan, maka curah jantung menurung, menyebabakan terjadinya penurunan tekanan darah. b) Pengeluaran
4engeluaran (output) cairan sebagai bagian dalam mengimbangi asupan cairan pada orang de#asa, dalam kondisi normal adalah B*!! cc. 6umlah air yang paling banyak keluar berasal dari ekskresi ginjal (berupa urine), sebanyak B&3!! cc per hari pada orang de#asa. Aal ini juga dihubugkan dengan banyaknya asupan air melalui mulut. supan air melalui mulut dan pengeluaran air melalui ginjal mudah diukur, dan sering dilakukakan melalui kulit (berupa keringat) dan saluran pencernaan (berupa feses). 4engeluaran cairan dapat pula dikategorikan sebagai pengeluaran
9
cairan yang tidak dapat diukur karena, khususnya pada pasien luka bakar atau luka besar lainnya, jumlah pengeluaran cairan (melalui penguapan) meningkat sehingga sulit untuk diukur. 4ada kasus seperti ini, bila volume urine yang dikeluarkan kurang dari 3!! cc per hari, diperlukan adanya perhatian khusus. Setiap & derajat celcius akan berpengaruh pada output cairan. 4asien dengan ketidakadekuatan pengeluaran cairan memerlukan penga#asan asupan dan pengeluaran cairan secara khusus. 4eningkatan jumlah dan kecepatan pernapasan, deman, keringat, dan diare dapat menyebabkan kehilangan cairan secara berlebihan adalah muntah secara terus menerus. Aasil-hasil pengeluaran cairan adalah1 &. ?rine 4embentukan urine terjadi di ginjal dan dikeluarkan melalui vesika urinaria (kandung kemih). 4roses ini merupakan proses pengeluaran cairan tubuh yang utama. 'airan dalam ginjal disaring pada glomerulus dan dalam tubulus ginjal untuk kemudian diserap kembali ke dalam aliran darah. Aasil ekskresi terakhir proses ini adalah urine. 6ika terjadi penurunan volume dalam sirkulasi darah, reseptor atrium jantung kiri dan kanan akan mengirimkan impuls kembali ke ginjal dan memproduksi 2A sehingga mempengaruhi pengeluaran urine. . Keringat Keringat terbentuk bila tubuh menjadi panas akibat pengaruh suhu yang panas. Keringat banyak mengandung garam, urea, asam laktat, dan ion kalium. >anyaknya jumlah keringat yang keluar akan memengaruhi kadar natrium dalam plasma. *. $eses $eses yang keluar mengandung air dan sisanya berbentuk padat. 4engeluaran air melalui feses merupakan pengeluaran cairan yang paling sedikit jumlahnya. 6ika cairan yang keluar melalui feses jumlahnya
10
berlebihan,maka dapat mengakibatkan tubuh menjadi lemas. 6umlah ratarata pengeluaran cairan melalui feese adalah &!! ml=hari. (. Pengaturan Elektrlit
a. a"rium *a +) Merupakan kation
paling
banyak
dalam
cairan
ekstrasel.
5aC
mempengaruhi keseimbanagan air, hantaran impuls saraf dan kontraksiotot. ion natrium di dapat dari saluran pencernaan, makanan atau minuman masuk ke dalam cairan ekstrasel melalui proses difusi. 4engeluaran ion natrium melalui ginjal, pernapasan, saluran pencarnaan, dan kulit. 4engaturan konsentrasi ion di lakukan oleh ginjal. 5ormalnya sekitar &*3&+D mE=lt. b. ,alium *, +) Merupakan kation utama cairan intrasel. >erfungsi sebagai excitability neuromuskuler dan kontraksi otot. 2iperlukan untuk pembentukan glikogen, sintesa protein, pengaturan keseimbanagan asam basa, karena ion K C dapatdiubahmenjadi ion hidrogen (AC). Kalium dapat diperoleh melalui makanan seperti daging, buah-buahan dan sayur-sayuran. Kalium dapat dikeluarkan melalui ginjal, keringat dan saluran pencernaan. 4engaturan konsentrasi kalium dipengaruhi oleh perubahan ion kalium dalam cairan ekstrasel. 5ilai normalnya yaitu*,3-3,3 mE=lt. c. ,alsium *Ca2+) Kalsium merupakan ion yang paling banyak dalam tubuh, berguna untuk integritas kulit dan struktur sel, konduksi jantung, pembekuandarah, serta pembentukan tulang dan gigi. Kalsium dalam cairan ekstrasel diatur oleh kelenjar paratiroid dan tiroid. Aormon paratiroid mengabsorpsi kalisum melalui gastrointestinal, sekresi melalui ginjal. Aormon thirocalcitonin menghambat penyerapan 'aC tulang. Kalsuim diperoleh dari absorpsi usus dan resorpsi tulang dan di keluaran melalui ginjal, sedikit melalui
11
keringaserta di simpan dalam tulang. 6umlah normal kalsium D,3 8 &!,3 mg=dl. #. Magnesium *Mg2+) Merupakan kation terbanyak kedua pada cairan intrasel. Sangat penting untuk aktivitas enim, neurochemia, dan muscular excibility.
Sumber
magnesium didapat dari makanan seperti sayuran hijau, daging dan ikan. 5ilainormalnyasekita &,3-,3 mE=lt. e. ,lori#a *Cl - ) 7erdapat pada cairan ekstrasel dan intrasel, berperan dalam pengaturan osmolaritas serum dan volume darah, regulasi asam basa, berperan dalam bufer pertukaran oksigen, dan karbon dioksida dalam sel darah merah. Klorida disekresi dan di absorpsi bersama natrium di ginjal dan pengaturan klorida oleh hormin aldosteron.5ormalnyasekitar :3-&!3 mE=lt. f.
Bi!arbona" *CO &- ) A'%* adalah buffer kimia utama dalam tubuh dan terdapat pada cairan
ekstrasel dan intrasel dengan fungsi utama adalah regulasi keseimbangan asam basa. g. Fosfa" Merupakan anion buffer dalam cairan intrasel dan ekstrasel. >erfungsi untuk meningkatkan kegiatan neuromuskular, metabolism karbohidrat, pengaturan asambasa. 4engaturan oleh hormone paratiroid.
$/A$0$/A$ ORMA/ enis cairan #an ele!"roli"
ilai normal #alam "ubuh
-
4otasium @K CF
*.3 8 3 mE=G
-
Sodium @5aCF
&*3 8 &+3 mE=G
-
Kalsium @'aCF
D.3 8 &!.3 mg=dl (+.3 8 3.D mE=G)
-
Magnesium @MgCF
&.3 8 .3 mE=G
-
$osfat @4%+-F
.9 8 +.3 mg=dl
-
Klorida @'l-F
:D 8 &! mE=G
-
>ikarbonat @A'%*F
+ 8 D mE=G
12
B. $angguan Kesei!bangan Cairan %an Elektrlit 1. ,e"i#a!seimbangan cairan
Ketidakseimbangan cairan meliputi dua kelompok dasar, yaitu gangguan keseimbangan isotonis dan osmolar.Ketidakseimbangan isotonis terjadi ketika sejumlah cairan dan elektrolit hilang bersamaan dalam p roporsi yang seimbang. Sedangkan ketidakseimbangan osmolar terjadi ketika
kehilangan cairan
tidak diimbangi dengan perubahan kadar elektrolit dalam
proporsi yang
seimbang sehingga menyebabkan perubahan pada konsentrasi dan osmolalitas serum. >erdasarkan hal tersebut, terdapat empat kategori ketidak seimbangan cairan, yaitu 1 a.Kehilangan cairan dan elektrolit isotonik b. Kehilangan cairan (hanya air yang berkurang) c.4enigkatan cairan dan elektrolit isotonis, dan d. 4enigkatan osmolal (hanya air yang meningkat) 2. Defisi" olume Cairan
2efisit volume cairan terjadi ketika tubuh kehilangan cairan dan elektrolit ekstraseluler dalam jumlah yang proporsional (isotonik). Kondisi seperti ini disebut juga hipovolemia.?mumnya, gangguan ini dia#ali dengan kehilangan cairan intravaskuler, lalu diikuti dengan menuju
intravaskuler
sehingga
perpindahan cairan interseluler
menyebabkan
penurunan
cairan
ekstraseluler.?ntuk untuk mengkompensasi kondisi ini, tubuh melakukan pemindahan cairan intraseluler. Secara umum, defisit volumecairan disebabkan oleh beberapa hal, yaitu kehilangan
cairan abnormal melalui kulit, penurunan asupan cairan,
perdarahan dan pergerakan cairan ke lokasi ketiga (lokasi tempat cairan berpindah dan tidak mudah untuk mengembalikanya ke
lokasi semula dalam
13
kondisi cairan ekstraseluler istirahat). 'airan dapat berpindah dari
lokasi
intravaskuler menuju lokasi potensial seperti pleura, peritonium, perikardium, atau rongga sendi. Selain itu, kondisitertentu, seperti terperangkapnya cairan dalam saluran pencernaan, dapat terjadi akibat obstruksi saluran pencernaan.
&. Defisi" Cairan
$aktor Hesiko a. Kehilangan cairan berlebih (muntah, diare,dan pengisapan lambung) tanda klinis 1 kehilangan berat badan b. Ketidakcukupan asupan cairan (anoreksia, mual muntah, tidak ada cairan dan depresi konfusi) tanda klinis 1 penurunan tekanan darah 3. Dehi#rasi
2ehidrasi disebut juga ketidakseimbangan hiiper osmolar, terjadi akibat kehilangan cairan yang tidak diimbangi dengan kehilangan elektrolit dalam jumlah proporsional, terutama natrium.Kehilangan cairan menyebabkan peningkatan kadarnatrium, peningkatan osmolalitas, serta dehidrasi intraseluler. ir berpindah dari sel dan kompartemen interstitial menuju ruang vascular. Kondisi ini menybabkan gangguan fungsi sel da kolaps sirkulasi. %rang yang beresiko mengalami dehidrasi salah satunya adalah individu lansia.Mereka mengalami penurunan respons haus atau pemekatan urine.2i samping itu lansia memiliki
proporsi lemak yang lebih besar sehingga beresiko tunggi
mengalami dehidrasi akibat cadangan air yang sedikit dalam tubuh.Klien dengan diabetes insipidus akibat penurunan hormon diuretik sering mengalami kehilangan cairan tipe hiperosmolar. 4emberian cairan meningkatkan jumlah solute dalam aliran darah.
hipertonik juga
14
'. ,elebihan olume Cairan *ier4olemia)
Kelebihan volume cairan terjadi apabila tubuh menyimpan cairan
dan
elektrolit dalam kompartemen ekstraseluler dalam proporsi yang seimbang. Karena adanya retensi cairan isotonik, konsentrasi natrium dalam serum masih normal. Kelebihan cairan tubuh hampir selalu disebabkan oleh penungkatan jumlah natrium dalam serum. Kelebihan cairan terjadi akibat overload cairan=adanya
gangguan
mekanisme
homeostatispada
proses
regulasi
keseimbangan cairan. 4enyebab spesifik kelebihan cairan, antara lain 1 &. .
supan natrium yang berlebihan 4emberian infus berisi natrium terlalu cepat dan banyak, terutama
pada klien dengan gangguan mekanisme regulasi cairan. *. 4enyakit yang mengubah mekanisme regulasi, seperti gangguan jantung (gagal ginjal kongestif), gagal ginjal, sirosis hati, sindrom 'ushing +. Kelebihan steroid. 3. Kelebihan 0olume 'airan $aktor resiko 1 a. Kelebihan cairan yang mengandung natrium dari terapi intravena 7anda klinis 1 penambahan berat badan b. supan cairan yang mengandung natrium dari diet atau obat-obatan 7anda klinis 1 edema perifer dan nadi kuat (. 5#ema
4ada kasus kelebihan cairan, jumlah cairan dan natrium yang berlebihan dalam kompartemen ekstraselulermeningkatkan tekanan osmotik. kibatnya, cairan keluar dari sel sehingga menimbulkan penumpukan cairan dalm ruang interstitial (dema). dema yang sering
terlihat disekitar mata, kaki dan
tangan. dema dapat bersifat local atau menyeluruh, tergantung pada kelebihan cairan yang terjadi. dema dapat terjadi ketika adapeningkatan produksi cairan interstisial=gangguan perpindahan cairan interstisial. Aal ini dapat terjadi ketika1
15
a. 4ermeabilitas kapiler meningkat (mis.,karena luka bakar, alergi yang menyebabkan perpindahan cairan dari kapiler menuju ruang interstisial). &) 4eningkatan hidrostatik kapiler meningkat (mis., hipervolemia, obstruksisirkulasi vena) yang menyebabkan cairan dalam pembuluh darahterdorong ke ruang interstisial. ) 4erpindahan cairan dari ruangan interstisial terhambat (mis., pada blokade limfatik). c. dema pitting adalah edema yang meninggalkan sedikit depresi atau cekungan setelah dilakukan penekanan pada area yang bengkak. 'ekungan unu
terjadiakibat pergerakan cairan dari daerah yang ditekan menuju
jaringan sekitar (menjauhi lokasi tekanan). ?mumnya, edema jenis ini adalah edema yang disebabkan oleh gangguan natrium. dapun edema yang disebabkan oleh retensi cairan hanya menimbulkan edema non pitting.
C. ariabel 6ang Memengaruhi ,eseimbangan Cairan Dan 5le!"roli" 1. 7sia 2alam hal ini, usia berpengaruh terhadap proporsi tubuh, luas permukaan
tubuh, kebutuhan metabolik, serta berat badan. >ayi dan anak di masa pertunbuhan memiliki proporsi cairan tubuh yang lebih besar dibandingkan orang de#asa. Karenanya, jumlah cairan yang diperlukan dan jumlah cairan yang hilang juga lebih besar dibandingkan orang de#asa. 2. A!"i4i"as ktivitas menyebabkan peningkatan proses metabolisme dalam tubuh. Aal ini mengakibatkan penigkatan haluaran cairan melalui keringat. 2engan demikian, jumlah
cairan yang dibutuhkan juga meningkat. Selain
itu,kehilangan cairan yang tidak disadari (insensible #ater loss) juga mengalami peningkatan laju pernapasan dan aktivasi kelenjar keringat. &. $!lim 5ormalnya, individu yang tinggal di lingkungan yang iklimnya tidak terlalu panas tidak akan mengalami pengeluaran cairan yang ekstrem melalui kulit dan pernapasan. 2alam situasi ini, cairan yang keluar umumnya tidak
1.
dapat disadari (insensible #ater loss, /IG). >esarnya /IG pada tiap individu bervariasi, dipengaruhi oleh suhu lingkungan, tingkat metabolisme,dan usia. /ndividu yang tinggal di lingkungan yang bertsuhu tinggi atau di dearah dengan kelembapan yang rendah akan lebih sering mengalami kehilangan cairandan elektrolit. 3. Die" 2iet seseorang berpengaruh juga terhadap asupan cairan dan elektrolit. 6ika asupan makanan tidak seimbang, tubuh berusaha memcah simpanan protein dengan terlebih dahulu memecah simpanan lemak dan glikogen. Kondisi ini menyebabkan penurunan kadar albumin. '. 8"ress Kondisi stress berpengaruh pada kebutuhan cairan dan elektrolit tubuh. Saat stress, tubuh mengalami peningkatan metabolisme seluler, peningkatan konsentrasi glukosa darah, dan glikolisis otot. Mekanisme ini mengakibatkan retensi air dan natrium. (. Pen9a!i" Saat aliran darah ke ginjal menurun karena kemampuan pompa jantung menurun, tubuh akan melakukan penimbunan cairan dan natrium sehingga terjadi retensi cairan dan kelebihan beban cairan (hipervelomia). Gebih lanjut, kondisi ini dapat menyebabkan edema paru. 5ormalnya, urine akan dikeluarkan dalam jumlah yang cukup untuk menyeimbangkan cairan dan elektrolit serta kadar asam dan basa dalam tubuh. pabila asupan cairan banyak, ginjal akan memfiltrasi cairan lebih banyak dan menahan 2A sehingga produksi urine akan meningkat. Sebaliknya, dalam keadaan kekurangan cairan, ginjal akan menurunkan produksi urine dengan berbagi cara. :. Tin#a!an Me#is >eberapa tindakan medis menimbulkan efek sekunder terhadap kebutuhan cairan dan elektrolit tubuh. 7indakan pengisapan cairan lambung dapat menyebabkan penurunan kadar kalsium dan kalium.
1"
;. Pengoba"an 4enggunaan beberapa obat seperti 2iuretik maupun laksatif secara
berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kehilangan cairan dalam tubuh. kibatnya, terjadi defist cairan tubuh. <. Pembe#ahan Klien yang menjalani pembedahan
beresiko
tinggi
mengalami
ketidakseimbangan cairan. >eberapa klien dapat kehilangan banyak darah selama perode operasi, sedangkan beberapa klien lainya justru mengalami kelebihan beban cairan
akibat asupan cairan berlebih melalui intravena
selama pembedahan atau sekresi hormon 2A selama masa stress akibat obat-obat anastesia.
1!
BAB III A87A ,5P5RA=ATA >A>>7A ,585$MBA>A CA$RA DA 5/5,TRO/$T A. Peng!ajian
a.
/dentitas1 5ama, ?mur. 6enis kelamin, lamat
b. Hi#ayat Kesehatan c.
Hi#ayat Kesehatan 2ahulu &) pakah klien pernah menderita penyakit yang berhubungan dengan penyakit yang dideritanya sekarang seperti 1 klien menderita kanker sehingga harus mengkonsumsi obat-obatan anti kanker. ) pakah ada ri#ayat gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit sebelumnya.
d.
Hi#ayat Kesehatan Sekarang &) ) *) +) 3) ) 9) D)
e.
Kelelahan, kelemahan 5yeri kram abdomen noreksia, mual, muntah, rasa haus. 2iare = Konstipasi Kesemutan pada ekstremitas nsietas, gelisah Sakit kepala Kulit kemerahan = demam
Hi#ayat Kesehatan Keluarga pakah ada anggota keluarga klien yang menderita gangguan yang sama dengan klien.
2.
Pemeri!saan Fisi! 1. ,emis a#a !e!urangan cairan
a) namnesis &) >erat badan turun ) Sakit kepala, pusing
19
19
*) Mata cekung, konjungtiva kering +) Membran mukosa kering bibir pecah-pecah b) Sirkulasi &) ) *) +)
5adi cepat tapi lemah Kolaps vena Aipotensi 4engisian kapiler menurun
c) 4ernapasan $rekuensi nafas cepat dan dangkal d) 5eurosensori &) Getargi ) Kesemutan ekstremitas e) Sistem astrotestinal &) bdomen cekung ) Muntah *) Aiperperistaltik disertai diare f)
Sistem ginjal &) %liguria ) >erat jenis urin/
g) Kulit &) ) *) +)
Kulit dan membrane mukosa kering 7urgor kulit tidak elastis, kulit dingin dan lembab Suhu tubuh menurun Kulit kemerahan
h) liminasi Konstipasi = diare, kram abdomen. 2.
,elebihan olume Cairan
a)
namnesis &) >erat badan naik ) 4englihatan kabur, udema periorbital, papiledema
b) Sirkulasi
20
&) ) *) +) 3) c)
0ena leher distensi dema 2enyut nadi kuat Aipertensi 4eningkatan tekanan vena
4ernafasan &) Suara krekels diparu-paru ) 2ipsnea
d) injal 2iaresis e)
liminasi 4enurunan haluaran urin
f) 5eurosensori 4erubahan tingkat kesadaran (bingung) &. Pemeri!saan Fisi! 5le!"roli"
a) Aiponatremia &) ) *) +) 3)
ktifitas1 malaise, kelemahan, pingsan 5eurosensori 1 sakit kepala, penglihatan kabur, vertigo, kedutan otot Sirkulasi 1 Aipotensi, penurunan nadi perifer liminasi 1 Kram abdomen, diare 4ernafasan 1 7akipnea
b) Aipernatremia &) ) *) +) 3) c)
ktifitas kelemahan Sirkulasi 1 Aipotensi postural, takikardi liminasi 1 Aaluaran urin menurun 5eurosensori 1 4eka rangsangan, letargi Kulit 1 kering dan kemerahan
Aipokalemia &) ) *) +) 3)
ktifitas 1 kelemahan umum, kelelahan Sirkulasi 1 Aipotensi, nadi lemah dan tidak teratur, disritmia liminasi 1 5okturia. 4ernafasan 1 4ernafasan dangkal, apnea, sianosis 5eurosensori 1 4arestesia, mengantuk
d) Aiperkelemia
21
&) ) *) +) e)
ktifitas 1 Kelemahan otot Sirkulasi 1 5adi tidak teratur dan lambat, hipotensi liminasi 1 kram abdomen,diare 5eurosensori 1 4arestesia
Aipokalsemia &) ) *) +)
Sirkulasi 1 Aipotensi, nadi lemah dan tidak teratur liminasi 1 2iare, nyeri abdomen 5eurosensori 1 4arestesia, baal dan kesemutan, nsietas. 4ernafasan 1 dangkal
f) Aiperkalsemia &) ) *) +)
ktifitas 1 Malaise, kelelahan dan kelemahan Sirkulasi 1 Aipertensi, disritmia liminasi 1 konstipasi = diare, nokturia, poliuria 5eurosensori 1 Sakit kepala, penurunan kesadaran.
g) Aipomagnesemia &) ktifitas 1 kelemahan ) Sirkulasi 1 7akikardia, disritmia, hipotensi *) 5eunsensori 1 4arestesia, 5istagmus. h) Aipermagnesemia &) ktifitas 1 Kelemahan ) Sirkulasi 1 Aipotensi, 5adi lemah dan tidak teratur *) 5eunosensori 1 Kulit kemerahan, berkeringat penurunan tingkat kesadaran +) 4ernafasan 1 Aipoventilasi 3. Pemeri!saan Diagnos"i! Cairan
Aipovolemia 1 - >erat jenis urin meningkat J &,!3 - 4eningkatan At J 3!", Ab naik, S2M meningkat. - 4eningkatan >?5 J 3mg = &!!ml, 'H meningkat - 5atrium ?rine menurun - lukosa serum normal = meningkat - 4rotein serum meningkat Aipervolemia 1 - 4enurunan, >?5 &!mg = &!!ml - Ab = At dam S2M menurun
22
- 5atrium ?rine rendah - lbumin menurun - >6 ?rine - 7anda kongesti pada dada lektrolit K (-) an
1 - 7erjadi penurunan natrium, kalium, kalsium, magnesium dan klorida -
>6 urin menurun
-
%smolalitas rendah
K (C) an 1
4ada K, interval L-7 memanjang
- 4eningkatan 5atrium, klorida, kalium, mangnesium dan kalsium - %smolalitas serum rendah
B. Diagnosa ,eera?a"an
&. . *. +. 3.
Hesiko tinggi kekurangan cairan b=d kegagalan mekanisme pengaturan. Kerusakan integritas jaringan b=d edema /ntoleransi aktifitas b=d kelemahan 4erubahan pertukaran gas b=d 4enurunan curah 6antung b=d ketidak seimbangan elektrolit
C. Rencana ,eera?a"an D@ 1% Resi!o !e!urangan 4olume cairan b# !egagalan me!anisme enga"uran
/ntervensi - 4antau 770 dan '04
Hasional - 7akikardia tergantung pada derajat kekurangan cairan pengukuran '04 untuk penentuan derajat kekurangan carian dan respons terhadap terapi penggantian.
- 4antau masukan dan haluaran urine
- Kebutuhan penggantian cairan di
23
dasarkan pada perbaikan kekurangan dan kehilangan terus menerus. -
-
7imbang berat badan setiap hari dan
- 4erubahan dalam berat badan tidak
bandingkan dengan keseimbangan
secara akurat mempengaruhi volume
cairan + jam.
intravaskuler.
Kaji tingkat kesadaran = respons neuromuscular
- 4enurunan fungsi serebral dengan sering
mengakibatkan
perubahan
mental - >erikan pera#atan kulit dan mulut
- 0asokontriksi
dan
penurunan
intraseluler menyebabkan penurunan elastisitas. -
>erikan ke#aspadaan keamanan sesuai indikasi.
- 4erubahan proses pikir memerlukan tindakan
perlindungan
untuk
mencegah cidera. -
?bah posisi sering masase kulit dan lindungi tonjolan tulang
- 6aringan rentan terhadap kerusakan karena
vasokontriksi
dan
peningkatan kerapuhan seluler. - Selidiki keuhan nyeri dada tiba-tiba
- Aemokonsentrasi dan peningkatan agregasi
trombosit
dapat
mengakibatkan pembentukan emboli sistemik. -
4antau peningkatan 72 tiba-tiba = nyata.
- 4erbaikan kekurangan darah terlalu cepat
dapat
menurunkan
sistem
kardiopulmonal. Kolaborasi - Kaji
identifikasi
(pengobatan
penyebab dasar) - 4antau
pemeriksaan
- Hujuk pada daftar factor predisposisi pemberal
laboratorium
- 7ergantung
pada
kesempatan
24
sesuai indikasi 1 elektrolit, glukosa,
kehilangan
pA=4'%M pemeriksaan koagulasi
seimbangan elektrolit = metabolic
berikan larutan /0 sesuai indikasi1
mungkin memerlukan perbaikan
&. Garutan isotonic . 2arah lengkap *. 5atrium bikarbonat
cairan,
ketidak
&. Memberikan perbaikan sirkulasi . Kekurangan darah aktif *. Memperbaiki asidosis berat
D@ 2 % ,erusa!an in"egri"as jaringan b# e#ema
/ntervensi
Hasional
Mandiri
− /dentifikasi pasien berisiko terhadap hipernatremia
dan
−
kemungkinan
7emukan
dan
intervesi
dini
mencegah komplikasi serius
penyebab misalnya 1 kekurangan air, kelebihan natrium
− Kaji
adanya
lokasi
pembentuk −
edema
− >erikan
dema mungkin umumatau lokal pada area depend.
pera#atan
kulit
dan
− Mempertahankan integritas kulit,
perubahan posisi sering
menurunkan tekanan dan friksi pada jaringan edema.
− njurkan
menghindari
makanan
tinggi natrium
− Kaji tingkat kesadaran dan kekuatan
− Menurunkan risiko komplikasi akibat natrium
− Kekurangan air rehidrasi cepat dapat
muscular
menyebabkan edema serebral
Kolaborasi 1 7ingkat 'airan poliv
− 5acl !,:"
−
Heduksi dengan
cepat disertai
natrium
serum
penurunan
25
osmolalitas
serum
dapat
menyebabkan edema D@. & Penurunan curah jan"ung b# !e"i#a! seimbangan ele!"roli"
/ntervensi
Hasional
Mandiri
− 4antau 770 dan '04
− 7akikardia dan hipertensi
− uskultasi paru dan bunyi jantung
− >uyi nafas adventisius dan bunyi jantung ekstra (s*)
− 4erhatian adanya distensi vena leher
− 7anda dekompensasi jantung = 6K
atua perifer
− 4antau Kec infuse dan cairan parental secara ketat
− >olus carian tiba-tiba lavid menimbulkan kelebihan beban volume cairan atau resiko terhadap dekompensasi jantung.
− 7ingkatkan tirah baring jad#alkan
− Keterbatasan cadangan jantung
pera#atan untuk memberikan periode
mengakibatkan kelelahan = intoleransi
istirahat sering
aktivitas.
2.
BAB $ P57T7P
A.
Kesi!"ulan 'airan tubuh merupakan media semua reaksi kimia di dalam sel. 7iap sel mengandung cairan intraseluler (cairan di dalam sel) yang komposisinya paling cocok untuk sel tersebut dan berada di dalam cairan ekstraseluler (cairan di luar sel) yang cocok pula. 7ubuh harus mampu memelihara konsentrasi semua elektrolit yang sesuai didalam cairan tubuh, sehingga tercapai keseimbangan cairan dan elektrolit. Keseimbangan cairan tubuh adalah keseimbangan antara jumlah cairan yang masuk dan keluar.
Cairan tuu iagi alam ua el'm' esar aitu 6 7airan intraseluler an 7airan estraseluler8 Cairan intraseluler aala 7airan ang era i alam sel i seluru tuu, seangan 7airan astraseluler aala 7airan ang eraa i luar sel an teriri ari tiga el'm' aitu 6 7airan intraasuler
(lasma),
7airan
interstitial
an
7airan
2"
transeluler8 'airan tubuh terdiri dari air (pelarut) dan substansi terlarut (at terlarut). ir menyusun B 3! 8 !" dari total berat badan. Aubungan antara berat badan total dan total air dalam tubuh relatif konstan pada tiapindividu dan merupakan refleksi dari lemak tubuh. 7erdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit diantaranya adalah 1 &. . *. +. 3. . 9.
B.
?sia 6enis kelamin Sel-sel lemak Stres Sakit 7emperatur lingkungan 2iet
Saran 2!
emiian maala ang tela ami susun, sem'ga engan maala ini aat menama engetauan serta lei isa memaami tentang '' aasan maala ini agi ara ema7ana8 %em'ga maala ini aat ermanaat agi ita semua8
2!
DA&TA' PUSTAKA
>runner dan Sudart, !!&. Rencana Asuhan Keperawatan. 6akarta 1 ' 5oengeos, Marilyme, &:::. Rencana Asuhan Keperawatan. 6akarta 1 ' 4otter, 4atricia . !!3. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. 6akarta 1 ' 7amsuri, nas. !!:. Seri suhan Keperawatan “Klien an!!uan Keseimban!an "airan # $lektrolit% . 6akarta1 '
tt6//nenaurnama8l'gs't87'm/2013/05/materi#7airan#an# eletr'lit8tml http1==hasanah&:.#ordpress.com=!!:=&&=&*=keseimbangan-cairan-dan-elektrolit= http1==eonman:3.blogspot.com=!&&=&&=fisiologi-cairan-dan-elektrolit-tubuh.html http1==eckobms.blogspot.com=p=micin.html http1==perabungsu.blogspot.co.id=!&*=&!=askep-gangguan-keseimbangan-cairandan9*:.html