REFERAT Gangguan Cemas Perpisahan (Separation Anxiety Disorder)
Oleh : Dian Nurhani Safitri H1A 00 00! Pem"im"ing : #r$ H%$ Ell& R'sila (i%a&a) Sp$*+ #r$ A,hari C$ Nur#in) Sp$*+ DA-A. RANG*A .ENG/*T/ *EPAN/TERAAN *EPAN/TERAAN *-/N/* .ADA 2AG/AN /-. PENA*/T +/(A FA*-T FA*-TAS *EDO*TERAN *EDO* TERAN N/3ERS/TAS N/3ER S/TAS .ATARA. .ATARA. R.AH SA*/T +/(A .T/ARA S*.A PRO3/NS/ NT2 N T2 401!
2A2 / PENDAH-AN
1$ -atar 2ela5ang
Sering terlihat anak-anak yang tidak mau ditinggal oleh ibunya ketika diantar ke sekolah, mereka mereka menemp menempel el pada ibunya ibunya dan menolak menolak setiap setiap upaya upaya untuk untuk menemp menempatk atkan an mereka mereka ke 1
sekolah. Pemandangan itu telah begitu umum, bahwa banyak orang menganggap hal itu menjadi bagian integral dari pertumbuhan anak. Tidak ada yang suka pergi ke sekolah dan perilaku ini bisa dimengerti. d imengerti. Tapi ada beberapa anak-anak yang tidak tahan untuk melihat orang tua mereka keluar dari pandangan. Adegan ini tidak hanya di depan sekolah, tetapi juga ketika orang tua pergi untuk bekerja atau contoh-contoh seperti ketika anak itu ditinggalkan. Sementara kebanyakan orang tua mengabaikan insiden tersebut sebagai bagian alami dari pertumbuhan anak. Namun kasus ini penting untuk dinilai dan mempertimbangkannya.1, !eskipun kebanyakan anak-anak segera cenderung lupa bahwa orang tua mereka tidak dekat mereka dan bergabung dengan lingkungan sekitar mereka, ada beberapa yang menderita gangguan gangguan kecemasan kecemasan pemisahan. pemisahan. Anak-anak Anak-anak seperti seperti ini akan terus merenung dan menampilkan menampilkan rasa ketakutan untuk diri mereka sendiri dan orang yang mereka cintai. "ika kita memberikan nasi nasihat hat yang yang tapat tapat kepad kepadaa anak, anak, anak anak dapat dapat meng mengat atas asii rasa rasa takut takut ini. ini. Namun, Namun, jika jika kita kita mengabaikannya, maka kondisi ini dapat memiliki e#ek pada perkembangan anak dan pandangan masa depan. 1,,$
2A2 // T/N+AAN PSTA*A 1$ Definisi
%angguan %angguan kecemasan berpisah berpisah (separation anxiety disorder) adalah disorder) adalah bentuk kecemasan berlebihan yang dialami anak ketika berpisah dari orang-orang yang dekat dengannya &major 2
attachment figure', misalnya ibu, atau ketika jauh dari rumah. (iperkirakan bahwa beberapa jenis gangguan kecemasan masa kanak-kanak mempengaruhi hingga 1)* dari anak usia sekolah.1, +eengganan atau penolakan untuk pergi ke sekolah termasuk ke dalam gangguan kecemasan berpisah (separation anxiety disorder) karena pada gangguan school refusal ini gejala yang muncul adalah rasa khawatir, cemas dan takut yang berlebihan yang dialami anak ketika harus pergi ke sekolah, karena ketika ia pergi ke sekolah berarti berpisah dari ibu atau jauh dari rumah. eberapa tahap kecemasan berpisah adalah normal dan dialami hampir setiap anak-anak, khususnya pada anak yang sangat kecil. Sebaliknya, gangguan kecemasan berpisah adalah kegelisahan berlebihan yang melebihi apa yang diharapkan untuk tingkat perkembangan anak. +ecemasan berpisah dipertimbangkan sebagai gangguan jika berlangsung setidaknya sebulan dan menyebabkan gangguan yang sangat berarti atau merusak #ungsi. (urasi pada gangguan tersebut menggambarkan keparahannya.1,,$ Suatu tingkat cemas perpisahan (separation anxiety) adalah #enomena yang uniersal, dan merupakan bagian yang diperkirakan pada perkembangan anak yang normal. ayi menunjukkan cemas perpisahan dalam bentuk cemas terhadap orang asing (stranger anxiety) pada usia kurang dari 1 tahun jika bayi dan ibunya dipisahkan. eberapa cemas perpisahan juga normal pada anak-anak kecil yang masuk sekolah untuk pertama kalinya. Tetapi, gangguan cemas perpisahan, ditemukan jika secara perkembangannya adalah tidak sesuai dan kecemasan yang berlebihan timbul dalam hal perpisahan dari tokoh perlekatan yang utama. Penghindaran sekolah (school avoidance) dapat terjadi. !enurut (iagnostik and Statistical !anual o# !ental (isorders edisi keempat &(S!-/', gangguan cemas perpisahan memerlukan adanya sekurangnya tiga gejala yang berhubungan dengan kekhawatiran berlebihan tentang perpisahan dari tokoh perlekatan utama. +etakutan mungkin mengambil bentuk penolakan sekolah, ketakutan dan ketegangan akan perpisahan, keluhan berulang gejala #isik tertentu seperti nyeri kepala dan nyeri perut jika akan dihadapi perpisahan, dan mimpi buruk tentang masalah perpisahan. +riteria diagnostic (S!-/ memasukkan durasi sekurangnya empat minggu dan onset sebelum usia 10 tahun.,$,,2 %angguan cemas perpisahan adalah gangguan kecemasan satu-satunya yang sekarang dimasukkan dalam bagian anak-anak dan remaja dalam (S!-/. Sebaliknya, bagian anak dan 3
remaja dalam (S! edisi ketiga yang direisi &(S!--3' memasukkan gangguan cemas berlebihan (over-anxious disorder) dan gangguan menghindar (avoidant disorder) pada masa anak-anak atau masa remaja sebagai tambahan gangguan cemas perpisahan. (alam (S!--3, gangguan cemas berlebihan ditandai oleh kecemasan yang berlebihan yang tidak berhubungan dengan masalah perpisahan. Anak-anak dengan gejala yang konsisten dengan gangguan cemas berlebihan sekarang dicakup oleh kategori dewasa gangguan kecemasan umum (generalized anxiety disorder) dalam (S!-/. (alam kategori (S!--3 gangguan menghindar masa anakanak atau remaja, anak menunjukkan hubungan yang hangat dan memuaskan dengan anggota keluarga tetapi menghindari kontak dengan orang yang tidak dikenal4 tidak ditemukan kategori diagnostik yang sejajar dalam bagian masa anak-anak dari (S!-/. Anak-anak dengan gejala gangguan menghindar memenuhi kriteria diagnostic (S!-/ untuk #obia sosial, yang juga digunakan untuk dewasa. Anak-anak dan remaja mungkin juga menunjukkan gangguan cemas yang digambarkan dalam bagian dewasa (S!-/, termasuk #obia spesi#ik, gangguan panik, gangguan obsesi# kompulsi#, dan gangguan stress pascatraumatik.,2,5,6,0
4$ Epi#emi'l'gi
%angguan cemas perpisahan adalah lebih sering terjadi pada anak kecil dibandingkan remaja dan dilaporkan terjadi sama seringnya pada anak laki-laki dan anak perempuan. 7nset dapat terjadi pada tahun-tahun prasekolah tetapi yang tersering ditemukan pada usia 6 sampai 0 tahun. Prealensi gangguan cemas perpisahan diperkirakan $ sampai persen dari semua anak usia sekolah dan 1 persen dari semua remaja.6,0
6$ Eti'l'gi
8aktor Psikososial Anak kecil, imatur dan tergantung pada tokoh ibu, adalah yang terutama rentan terhadap kecemasan yang berhubungan dengan peprisahan. +arena anak mengalami urutan ketakutan perkembangan 9 takut kehilangan ibu, takut kehilangan cinta ibu, takut cedera tubuh, takut akan impulsnya, dan takut akan cemas hukuman (punishing anxiety) dari superego dan rasa bersalah 9 4
sebagian besar anak mengalami cemas perpisahan didasarkan pada salah satu atau lebih ketakutan-ketakutan tersebut. Tetapi, gangguan cemas perpisahan terjadi jika anak memiliki ketakutan yang tidak sesuai akan kehilangan ibu. (inamika yang sering adalah penyangkalan dan pengalihan perasaan kemarahan anak terhadap tokoh orangtua kepada lingkungan, yang selanjutnya menjadi sangat mengancam. 3asa takut akan luka terhadap diri sendiri dan bahaya pada salah satu orang tua adalah preokupasi yang menetap4 anak dapat merasa aman dan yakin hanya dengan kehadiran orang tua. Sindrom sering ditemukan pada masa anak-anak, terutama dalam bentuk ringan yang tidak mencapai tempat periksa dokter. :anya jika gejala menjadi ditegakkan dan mengganggu adaptasi umum anak dalam kehidupan keluarga, teman sebaya, dan sekolah, mereka datang untuk mendapatkan perhatian pro#essional.0,;,1) Pola struktur karakter pada banyak anak dengan gangguan adalah berhati-hati, hasrat untuk menyenangkan, dan kecenderungan ke arah kecocokan. +eluarga cenderung erat dan mengasuh, dan anak sering tampak manja atau sasaran perhatian orang tua secara berlebihan.,5 Stres kehidupan luar sering bersamaan dengan perkembangan gangguan. +ematian seorang sanak saudara, penyakit pada anak, perubahan lingkungan anak, atau pindah ke rumah baru atau sekolah baru sering kali ditemukan dalam riwayat anak dengan gangguan.,2
8aktor elajar +ecemasan #obik dapat dikomunikasikan dari orangtua kepada anak-anak dengan modeling langsung. "ika orangtua penuh ketakutan, anak kemungkinan memiliki adaptasi #obik terhadap situasi baru, terutama pada lingkungan sekolah. eberapa orangtua tampaknya mengajari
anak-anaknya untuk
cemas
dengan melindungi mereka secara berlebihan
(overprotecting) dari bahaya yang diharapkan atau dengan membesar-besarkan bahaya. Sebagai contoh, orang tua yang ngeri di ruangan selama kilatan cahaya mengajarkan anaknya untuk melakukan hal yang sama. 7rangtua yang ketakutan terhadap tikus atau serangga menyampaikan a#ek takut kepada anaknya. Sebaliknya, orangtua yang menjadi marah pada anak selama awal permasalahan #obik tentang binatang dapat menanamkan permasalahan #obik pada anak-anak dengan intensitas kemarahan yang diekspresikan.;,1),11
8aktor %enetik
5
ntensitas nama cemas perpisahan dialami oleh anak indiidual kemungkinan memiliki dasar genetik. Penelitian keluarga telah menunjukkan bahwa keturunan biologis dari orang dewasa dengan gangguan kecemasan adalah rentan terhadap gangguan cemas perpisahan pada masa anak-anak. 7rang tua yang memiliki gangguan panik dengan agora#obia tampaknya memiliki risiko tinggi untuk memiliki anak dengan gangguan cemas perpisahan. %angguan cemas perpisahan dan depresi pada anak-anak adalah bertumpang tindih, dan beberapa klinisi memandang gangguan cemas perpisahan sebagai arian dari gangguan depresi#.1),11,1
8aktor Predisposisi eberapa tekanan hidup, seperti kematian seorang keluarga, teman, atau binatang peliharaan atau pindah wilayah atau pindah sekolah, bisa memicu gangguan tersebut. %enetika yang mudah terkena kegelisahan juga umumnya memainkan sebuah peranan kunci. %angguan ini bisa terjadi karena mungkin anak terlalu medapatkan perhatian lebih dari anda, sehingga ia terlanjur merasa nyaman dalam
eksplorati#,> peran pengasuhan orangtua memegang kontribusi yang luar biasa besar. iasanya, anak dengan gangguan kecemasan berpisah dibesarkan oleh orangtua dengan gangguan kecemasan yang sama. 7rangtua yang terlalu melindungi anaknya, orangtua yang terlalu oerprotekti#, atau keluarga dengan budaya yang terlalu akrab biasanya rentan pada pengasuhan anak yang dapat menimbulkan gangguan kecemasan berpisah. pada anak-anak dengan karakteristik seperti anak tunggal, anak bungsu, anak laki-laki?perempuan satu-satunya di keluarga, anak pertama meninggal sehingga anak kedua jadi harapan keluarga, anak yang lahir dengan susah payah &misalnya bayi tabung' menyebabkan orangtua berpotensi menjadi >oer>.1),11,1,1$,1
8aktor Presipitasi "ika keluarga baru saja pindah ke lingkungan baru atau kota atau jika baru saja mengalami perceraian, kecemasan pemisahan dapat dipicu pada anak bahkan jika ia tidak pernah mengalaminya sebelumnya Anak dengan gangguan ini mengalami gangguan hebat ketika dipisahkan dari rumah atau dari orang yang mereka sayangi.1$,1 6
7$ Psi5'#inami5a #an Pat'psi5'l'gi
(ari perspekti# psikodinamika, kecemasan mere#leksikan energi yang dilekatkan kepada kon#lik-kon#lik tak sadar dan usaha ego untuk membiarkannya tetap terepresi. Psikoanalisis tradisional menyadarkan bahwa kecemasan merupakan simbolisasi dari kon#lik dalam diri. (engan adanya simbolisasi ini ego dapat dibebaskan dari menghabiskan energi untuk melakukan represi. (engan demikian ego dapat memberi perhatian lebih terhadap tugas-tugas yang lebih kreati# dan memberi peningkatan. egitu juga dengan yang modern, akan tetapi yang modern lebih menjajaki sumber kecemasan yang berasal dari keadaaan hubungan sekarang daripada hubungan masa lampau. Selain itu mereka mendorong klien untuk mengembangkan tingkah laku yang lebih adapti#.1,12 +etakutan itu mungkin berpusat pada apa yang mungkin terjadi dengan indiidu yang berpisah dengan anak itu &misalnya orang tua akan meninggal, atau tidak kembali karena satu alasan lain' atau apa yang terjadi dengan anak itu bila terjadi perpisahan &ia akan hilang, diculik, disakiti, atau dibunuh'. +arena alasan tersebut, anak itu enggan dipisahkan dari orang lain, dan mungkin karena itulah ia tidak mau tidur sendirian tanpa ditemani atau didampingi oleh tokoh kesayangannya atau tidak mampu meninggalkan rumah tanpa disertai orang lain. (alam beberapa kasus, anak mungkin mengeluh terhadap simtom-simtom #isik &misalnya, rasa mual, sakit kepala, sakit perut, muntah-muntah, dsb' atau tidak mau pergi kesekolah semata-mata karena takut akan terjadinya perpisahan bukan karena alasan lain, seperti kekhawatiran akan peristiwa-peristiwa di sekolah. Selain masalah itu, gangguan rasa cemas akan perpisahan dapat menganggu dan memperlambat perkembangan social anak karena ia tidak mengembangkan independentsi atau belajar bergaul dengan teman-teman sebayanya. Selanjutnya bila anak dipisahkan &ditinggalkan', ia tidak dapat ber#ungsi dengan baik karena ia tercekam oleh rasa takut terhadap apa yang terjadi dengan dirinya atau terhadap orang-orang yang berpisah dengannya. !eskipun ia berada bersama dengan orang-orang yang penting bagi dirinya, tetapi #ungsi anak itu bisa terganggu karena adanya kecemasan antisipatori terhadap kemungkinan terjadinya perpisahan. +arena merasa sedih yang berlebihan, maka anak itu akan menangis, mengadat, merana, apatis, atau mengundurkan diri secara social pada saat sebelum atau sesudah berlangsungnya perpisahan dengan tokoh yang penting atau akrab dengann ya.12,15,16,10
7
!$ .anifestasi *linis
Anak dengan gangguan ini mengalami gangguan hebat ketika dipisahkan dari rumah atau dari orang yang mereka sayangi. !ereka seringkali perlu tahu dimana orang - orang dan terlalu sibuk dengan rasa takut bahwa sesuatu yang mengerikan akan terjadi baik terhadap mereka atau terhadap orang yang mereka kasihi. epergian sendiri membuat mereka tidak nyaman dan mereka bisa menolak untuk datang ke sekolah atau kemah atau untuk mengunjungi rumah teman. eberapa anak tidak bisa tinggal sendirian di dalam sebuah ruangan, melekat pada orang tua atau membuntuti orangtua di sekitar rumah.,2,0, +esulitan pada waktu tidur adalah sering terjadi. Anak dengan gangguan kecemasan berpisah bisa mendesak seseorang tetap tinggal di ruangan sampai mereka tertidur. !impi buruk bisa memperlihatkan ketakutan anak tersebut, seperti kerusakan pada keluarga melalui kebakaran atau bencana alam.1,$ Gangguan kecemasan adalah suatu kondisi yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau ekstrim kecemasan. :al ini dapat memani#estasikan dirinya secara #isik dengan berkeringat, mempercepat denyut jantung atau palpitasi, hiper-entilasi, dan sejumlah gejala lain. isa berakibat pula pada prestasi belajarnya atau interaksi dengan lingkungan sekitarnya Anak yang susah berpisah dengan pengasuh, anak takut atau enggan ke sekolah, atau anak yang tidak mau keluar rumah.1,$, Anak- anak dengan gangguan ini cenderung terikat pada orang tua dan mengikuti kemana pun mereka berada di lingkungan rumahnya. Anak- anak itu dapat mengemukakan kecemasan tentang kematian dan memaksa seseorang untuk menemani mereka saat mereka tidur. @iri lain dari gangguan ini mencakup mimpi buruk, sakit perut, mual dan muntah ketika mengantisipasi perpisahan &seperti pada hari- hari sekolah, memohon agar orang tua tidak pergi bekerja, atau temper trantum bila orang tua kan pergi. Anak- anak ini dapat menolak pergi ke sekolah karena takut bahwa sesuatu akan terjadi pada orang tua ketika mereka pergi.1, @iri penting dari gangguan cemas perpisahan adalah kecemasan yang ekstrem yang dicetuskan oleh perpisahan dari orangtua, rumah, dan lingkungan yang dikenal. +ecemasan anak dapat mendekati teror atau panik. Penderitaan lebih besar dibandingkan yang normalnya diharapkan menurut tingkat perkembangan anak dan tidak dapat dijelaskan oleh adanya gangguan lain. Pada banyak kasus gangguan adalah suatu jenis #obia, walaupun permasalahan #obik merupakan sesuatu yang umum dan tidak berhubungan dengan objek simbolik tertentu. 8
+arena gangguan berhubungan dengan masa anak-anak, maka gangguan tidak dimasukkan dalam #obia masa dewasa, yang memerlukan strukturalisasi kepribadian yang jauh lebih besar.1,,$, +etakutan, preokupasi, dan ruminasi morbid adalah karakteristik dari gangguan cemas perpisahan. Anak-anak dengan gangguan merasa ketakutan bahwa seseorang yang dekat dengannya akan terluka atau bahwa sesuatu yang menakutkan akan terjadi pada mereka jika mereka jauh dari tokoh penting yang mengasuh. anyak anak takut bahwa mereka atau orangtuanya akan mengalami kecelakaan atau menjadi takut. 3asa takut akan tentang kehilangan dan akan diculik dan tidak pernah menemukan lagi orangtuanya adalah sering ditemukan.1,$ 3emaja mungkin tidak secara langsung mengekspresikan kecemasan tentang perpisahan dari tokoh ibu. Tetapi pola perilaku mereka masih sering mencerminkan cemas perpisahan di mana mereka mengekspresikan ketidaknyamanan untuk meninggalkan rumah, terlibat dalam aktiitas sendirian, dan terus menggunakan tokoh ibu sebagai penolong dalam membeli pakaian dan memasuki aktiitas sosial dan rekreasional.1,$, %angguan cemas perpisahan pada masa anak-anak sering dimani#estasikan pada pikiran bepergian atau dalam perjalanan bepergian dari rumah. Anak-anak mungkin menolak pergi berkemah, ke sekolah baru, atau bahkan ke rumah seorang teman. Seringkali, ada kesinambungan antara kecemasan antisipatorik ringan dan kecemasan perasi# setelah terjadi perpisahan dari tokoh yang penting dan kecemasan perasi# setelah terjadi perpisahan. Tanda pramonitorik adalah iritabilitas, kesulitan makan, merengek, tinggal sendirian di ruangan, menggendong ke orangtua, dan mengikuti orangtua kemana saja. Seringkali, jika keluarga pindah, anak menunjukkan kecemasan perpisahan dengan menggendong terus kepada tokoh ibu. +adang-kadang cemas relokasi geogra#ik (geographic relocation anxiety) diekspreikan dalam perasaan kerinduan akan rumah yang akut atau gejala psikologis yang timbul jika anak jauh dari rumah atau pergi ke tempat yang baru. Anak-anak ingin pulang ke rumah dan menjadi asyik dengan khayalan tentang betapa lebih baiknya rumah yang lama. ntegrasi ke dalam situasi hidup yang baru menjadi sangat sulit.1,,$,,2 +esulitan tidur sering ditemukan dan mungkin mengharuskan seseorang menemani anakanak sampai mereka tertidur. Anak-anak sering pergi ke tempat tidur orangtua atau bahkan tidur di pintu orangtua jika ruang tidur terkunci bagi mereka. !impi buruk dan ketakutan morbid adalah ekspresi lain dari kecemasan.,$ 9
@iri penyerta adalah ketakutan akan kegelapan dan ketakutan yang dikhayalkan dan aneh. Anak-anak mungkin melihat mata memandang pada diri mereka dan menjadi asyik dengan tokoh atau monster mitos yang akan mengambil mereka dari tempat tidurnya. +ebanyakan anak menuntut dan mengganggu ke dalam hubungan orang dewasa dan memerlukan perhatian terus-menerus untuk menghilangkan kecemasan mereka. %ejala timbul jika perpisahan dari tokoh orang tua yang penting menjadi diperlukan. "ika perpisahan diancamkan, banyak anak dengan gangguan tidak mengalami kesulitan interpersonal. Tetapi, mereka mungkin terlihat sedih dan mudah menangis. !ereka kadang-kadang mengeluh bahwa mereka tidak dicintai, mengekspresikan keinginan untuk mati, atau mengeluh bahwa sanak saudara mereka adalah lebih disukai daripada mereka. !ereka seringkali menunjukkan gejala gastrointestinal mual, muntah, dan nyeri perut dan mengalami rasa sakit pada berbagai bagian tubuh, sakit tenggorok, dan gejala mirip #lu. Pada anak-anak yang lebih besar, dilaporkan gejala kardioaskular dan respirasi yang tipikal berupa palpitasi, pusing, pingsan dan tercekik.,$ %angguan kecemasan yang paling sering bersamaan dengan gangguan cemas perpisahan adalah #obia spesi#ik, yang terjadi pada kira-kira sepertiga dari semua kasus gangguan emas perpisahan yang dirujuk.
8$ Diagn'sis 1,,$,,2,5
%angguan kecemasan akan perpisahan &separation aniety disorder' didiagnosis jika kecemasan akan perpisahan tersebut persisten dan berlebihan atau tidak sesuai dengan tingkat perkembangan anak. "adi, anak usia $ tahun seharusnya dapat mengikuti kegiatan prasekolah tanpa merasa mual dan muntah karena cemas. Anak usia 5 tahun seharusnya dapat mengikuti sekolah dasar tanpa rasa ketakutan yang terus- menerus bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi kepadanya atau orang tuanya Bntuk memenuhi kriteria diagnostik, menurut (S!-/, gangguan harus ditandai oleh tiga dari empat gejala berikut untuk sekurangnya empat minggu C 1. +etakutan persisten dan berlebihan tentang kehilangan atau kemungkinan bahaya yang jatuh pada tokoh perlekatan yang utama4 . +etakutan yang persisten dan berlebihan bahwa peristiwa yang tidak diharapkan akan menyebabkan perpisahan dari tokoh perlekatan utama. $. +eengganan atau penolakan yang persisten untuk bersekolah atau tempat lain karena takut akan perpisahan. 10
. +etakutan yang persisten dan berlebihan atau keengaganan untuk sendirian atau tanpa tokoh perlekatan utama di rumah atau tanpa orang dewasa yang penting pada lingkungan lain. 2. +eengganan atau penolakan yang persisten untuk tidur tanpa dekat dengan tokoh perlekatan yang utama atau tidur jauh dari rumah 5. !impi buruk berulang kali dengan tema perpisahan 6. +eluhan berulang gejala #isik, termasuk nyeri kepala dan nyeri perut, jika perpisahan dari tokoh perlekatan utama dihadapi 0. Penderitaan yang berlebihan dan berulang jika perpisahan dari rumah atau tokoh perlekatan utama dihadapi atau dilibatkan. !enurut (S!-/, gangguan harus juga menyebabkan penderitaan bermakna atau gangguan dalam #ungsi.
+riteria (iagnostik untuk %angguan @emas Perpisahan A. +ecemasan yang berlebihan dan tidak sesuai menurut perkembangan terhadap perpisahan dari rumah atau dari orang dengan siapa indiidu dekat, seperti yang ditunjukkan oleh tiga &atau lebih' berikutC 1. Penderitaan yang berlebihan yang rekuren jika terjadi atau akan dihadapi perpisahan dari rumah atau tokoh perlekatan utama . +etakutan yang persisten dan berlebih tentang kehilangan, atau tentang kemungkinan bahaya yang mengenai tokoh perlekatan utama $. +ekhawatiran yang persisten dan berlebihan bahwa kejadian yang tidak diharapkan akan menyebabkan perpisahan dari tokoh perlekatan utama &misalnya, hilang atau diculik' . +eengganan atau penolakan yang persisten untuk pergi ke sekolah atau tempat lain karena rasa takut akan perpisahan 2. Secara persisten dan berlebihan merasa takut atau enggan untuk sendirian atau tanpa tokoh perlekatan utama di rumah atau tanpa orang dewasa yang penting dalam situasi lain 5. +eengganan atau penolakan yang persisten untuk pergi tidur tanpa dekat dengan tokoh perlekatan utama atau untuk tidur jauh dari rumah 6. !impi buruk berulang kali dengan tema tentang perpisahan 0. +eluhan gejala #isik yang berulang kali &seperti nyeri kepala, nyeri perut, mual, atau muntah' jika terjadi atau akan dihadapi perpisahan dari tokoh perlekatan utama . Dama gangguan sekurangnya minggu @. 7nset adalah sebelum usia 10 tahun
11
(. %angguan menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam #ungsi sosial, akademik &pekerjaan' atau #ungsi penting lain E. %angguan tidak terjadi semata-mata selama perjalanan gangguan perkembangan perasi#, skiFo#renia, atau gangguan psikotik lain dan, pada remaja dan dewasa, tidak diterangkan lebih baik oleh gangguan panik dengan agora#obia. Sebutkan jikaC 7nset awalC jika onset terjadi sebelum usia 5 tahun
3iwayat pasien dapat mengungkapkan episode penting perpisahan pada kehidupan anak, terutama karena penyakit dan perawatan di rumah sakit, penyakit orangtua, kehilangan salah satu orangtua, atau pindah tempat. +linisi harus memeriksa dengan cermat periode masa bayi untuk adanya tanda-tanda gangguan separasi-indiiduasi atau adanya tokoh ibu yang adekuat. Pemakaian khayalan, mimpi, dan material bermain dan pengawasan anak adalah sangat membantu dalam membuat diagnosis. +linisi harus memeriksa bukan saja isi pikiran tetapi juga cara dengan mana pikiran diekspresikan. Sebagai contoh, anak-anak mungkin mengekspresikan rasa takut bahwa orang tuanya akan meninggal, walaupun perilaku mereka tidak menunjukkan bukti kecemasan motorik. (emikian juga, kesulitan mereka dalam menggambarkan peristiwa atau penyangkalan mereka yang lunak tetang peristiwa pencetus kecemasan dapat menyatakan adanya gangguan cemas perpisahan. +esulitan mengingat dalam tema yang mengekspresikan kecemasan dan pemutarbalikan orangtua dalam menceritakan tema tersebut dapat memberikan petunjuk adanya gangguan.1,,$,
9$ Diagn'sis 2an#ing 1,
Suatu tingkat cemas perpisahan adalah #enomena yang normal dan harus digunakan pertimbangan klinis dalam membedakan kecemasan normal tersebut dari gangguan cemas perpisahan. Pada gangguan kecemasan umum, kecemasan tidak dipusatkan pada perpisahan. Pada gangguan perkembangan perasi# dan skiFo#renia, kecemasan tentang perpisahan mungkin terjadi tetapi dipandang disebabkan oleh kondisi tersebut, bukan suatu gangguan yang terpisah. Pada gangguan depresi# yang terjadi pada anak-anak, diagnosis gangguan cemas perpisahan harus juga dibuat jika kriteria untuk kedua gangguan dipenuhi4 dua diagnosis sering terjadi bersamaan. %angguan panik dengan agoraobia adalah jarang sebelum usia 10 tahun dan 12
ketakutan ditandai oleh serangan panik,bukannya perpisahan dari tokoh orangtua4 tetapi pada beberapa kasus dewasa, banyak gejala gangguan cemas perpisahan dapat ditemukan. Pada gangguan konduksi, membolos adalah sering, tetapi anak pergi dari rumah dan tidak memiliki kecemasn tentang perpisahan. Penolakan sekolah merupakan gejala yang sering ditemukan pada gangguan cemas perpisahan tetapi bukan patognomonik untuk gangguan. anak 9 anak dengan diagnosis lain, seperti #obia, dapat tampak dengan penolakan sekolah4 pada gangguan tersebut, usia onset mungkin lebih lambat dan penolakan sekolah adalah lebih parah dibandingkan gangguan cemas perpisahan.
*ara5teristi5 mum Gangguan *eemasan Tertentu &ang Ter%a#i pa#a Ana5;ana5 *riteria
(urasi minimal untuk menegakkan diagnosis Bsia onset
Stres pencetus
Gangguan Cemas Perpisahan
F'"ia S'sial
Sekurangnya minggu
Tidak ada minimal
Prasekolah 9 10 tahun
Tidak ditentukan
Gangguan *eemasan mum
Sekurangnya 5 bulan Tidak ditentukan Tekanan yang tidak laFim
Perpisahan dari tokoh parental,
Tekanan untuk berperan
pada kinerja, kerusakan
kehilangan lain, bepergian
serta dengan teman sebaya
harga diri, perasaan tidak memiliki kecakapan +einginan yang jelas untuk
:ubungan teman sebaya
aik jika tidak ada perpisahan
Tentati#, jelas terhambat
menyenangkan, teman sebaya dicari dan hubungan ketergantungan ditegakkan
Enggan atau menolak pergi Tidur
tidur, takut terhadap gelap, mimpi buruk +eluhan nyeri perut, mual,
%ejala psiko#isiologis
(iagnosis banding
muntah, gejala mirip #lu, nyeri kepala, berdebar, pusing,
+adang-kadang sulit tertidur
Sulit tertidur
Nyeri perut, mual, muntah, Sedih, ketegangan tubuh
benjolan di tenggorok, napas sesak, pusing, berdebar
pingsan %angguan kecemasan umum,
%angguan penyesuaian
%angguan cemas
skiFo#renia, gangguan depresi#,
dengan mood terdepresi,
perpisahan, gangguan
gangguan konduksi, gangguan
gangguan kecemasan
de#isit-atensi?hiperaktiitas,
13
umum, gangguan cemas perpisahan, gangguan perkembangan perasi#,
depresi berat, gangguan
gangguan depresi# berat,
distimik, gangguan
gangguan panik dengan
kepribadian menghindar,
agora#obia
gangguan kepribadian menghindar, gangguan
#obia sosial, gangguan penyesuaian dengan kecemasan, gangguan obsesi#-kompulsi#, gangguan psikotik, gangguan mood
kepribadian ambang
$ Terapi
Pendekatan terapi multimodal- termasuk psikoterapi indiidual, pendidikan keluarga, dan terapi keluarga adalah dianjurkan untuk gangguan cemas perpisahan. Terapi keluarga membantu orangtua mengerti kebutuhan akan cinta yang konsisten dan suporti# dan kepentingnan mempersiapkan tiap perubahan penting dalam kehidupan, seperti penyakit, pembedahan, atau perpindahan tempat. Strategi kogniti# tertentu dan latihan relaksasidapat membantu anak mengendalikan
kecemasan.
8armakoterapi
juga
berguna
jika
psikoterapi
saja
tidak
mencukupi.11,16 Penolakan sekolah yang berhubungan dengan gangguan cemas perpisahan dapat dipandang sebagai kegawatdaruratan psikiatrik. 3encana terapi yang menyeluruh melibatkan anak, orangtua, dan teman sebaya dan sekolah anak. Anak harus didorong untuk masuk sekolah, tetapi, jika kembali ke hari sekolah yang penuh dirasakan berat, harus disusun program bagi anak untuk secara progresi# meningkatkan waktunya di sekolah. +ontak yang bertahap dengan objek kecemasan adalah bentuk modi#ikasi perilaku yang dapat diterapkan pada tiap jenis cemas perpisahan. Pada kasus penolakan sekolah yang parah, mungkin diperlukan perawatan di rumah sakit.5,0,1; Seorang anak yang memiliki gangguan ini seringkali menghindari sekolah. Sebuah tujuan segera pada pengobatan memungkinkan anak tersebut untuk kembali ke sekolah. (okter, orangtua, dan anggota sekolah harus bekerja sebagai tim untuk memastikan anak tersebut segera kembali ke sekolah. Psikoterapi pribadi dan keluarga dan obat-obatan yang mengurangi kegelisahan bisa memainkan sebuah peranan penting. +etika permasalahan seperti ini terjadi, maka jangan memaksakan anak untuk segera beradaptasi dengan lingkungan barunya karena 14
dapat menambah pengalaman negati# anak yang berdampak pada munculnya seri permasalahan selanjutnya. Selain perlu mengetahui penyebab utamanya juga perlu segera melakukan sesuatu sebelum permasalahan berikutnya muncul. 10,1; ermain merupakan media alami bagi ekspresi diri anak. Permainan yang dilakukan bersama anak ini dapat menjadi sebuah terapi, yang disebut terapi bermain.
(engan terapi
bermain, anak memiliki kesempatan untuk GmemainkanH perasaan dan permasalahannya, anak merasa menjadi orang yang paling penting, mengatur situasi dan dirinya, tidak ada kritikan dan aturan, dan dapat diterima secara penuh. Situasi seperti ini sangat kondusi# untuk anak yang sedang mengalami kecemasan, sehingga rasa amannya terpenuhi. 11,1 Dangkah-langkah yang dapat dilakukan dalam tahap terapi bermain dengan pendekatan ini antara lainC,,2,0 •
!embangun rasa aman +etika anak mengalami kecemasan karena harus berelasi dengan dunia baru, hal yang dibutuhkan anak adalah rasa aman, maka ciptakan rasa aman pada diri anak dengan
•
menungguinya di sekolah untuk beberapa saat. !engubah pemikiran yang salah Anak yang mengalami kecemasan berpisah biasanya telah mengembangkan pemikiran yang salah tentang dunia barunya, misalnya dengan menganggap teman-teman barunya nakal, gurunya galak, pelajarannya sulit, atau hal-hal negati# lainnya. Pemikiran anak ini
•
perlu segera diubah dengan cara memperlihatkan #akta yang sebaliknya !engajak anak bermain bersama Permainan yang digunakan tergantung pada pilihan anak. Iakinkan bahwa anak menjadi aktor utama dalam permainan tersebut dan beri kesempatan untuk banyak bermain peran. !elalui peran sebagai aktor utama ini, anak telah mengekspresikan secara bebas apa yang sedang dialaminya. !an#aatkan ekspresi anak ini untuk menggali apa yang sebenarnya menjadi penyebab utama kecemasan anak. :al-hal tersebut mengubah pemikiran keliru anak secara tidak langsung melalui
percakapan dengan aktor utama. %una mendukung e#ektiitas terapi ini, lakukan terapi ini di lingkungan sekolah bersama teman-teman sekelas, agar perasaan positi# terhadap sekolah dapat terbentuk Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan setiap orangtua untuk mengurangi rasa cemas perpisahan tersebut, yaitu4 1. !embuat perpisahan singkat dan manis4 hal tersebut menunjukan kepada anak bahwa kita percaya ia mampu mengatasi perpisahan sementara ini. 15
. !enciptakan ritual perpisahan4 seperti memeluk $ kali, mencium 2 kali $. !emberikan pesan yang jelas bahwa anak harus tahu bahwa meskipun ia menagis, menghentak-hentakan kakinya ke lantai, berteriak dsb, tetap dia harus masuk sekolah atau berada di tempat penitipan anak . "angan membawa anak pulang jika anak menangis karena akan memberi pesan bahwa jika dia menangis sekeras kerasnya, dia tidak perlu berpisah dari tokoh perlekatan utama 2. !engundang anak lain yang sekelas untuk datang ke rumah sehingga anak akan lebih mudah membina persahabatan dan mengatasi perubahan dengan lebih mudah 5. "angan menunjukkan sikap sedih saat berpisah. (engan menujukan sikap yang ceria dan positi# tentang sekolahan, tempat penitipan anak, guru atau pembina dan teman - teman, membantu anak merasa aman dan menikmati waktunya di sekolah atau tempat penitipan anak 6. !eminta keluarga yang lain untuk mengantar atau menjemput dengan bergilir 0. !elibatkan guru atau pembina untuk menyambut anak anda dan mempermudah transisi ini 8armakoterapi berguna untuk gangguan cemas perpisahan. 7bat trisiklik dan tetrasiklik, seperti tricyclic imipramine &Tro#anil', biasanya dimulai dengan dosis 2 mg sehari, ditingkatkan dengan penambahan dosis 2 mg sampai total 12)-)) mg sehari, kadar plasma imipramine dan metabolit akti#nya, desmethylimipramine, harus diukur untuk menurunkan panik dan ketakutan yang berhubungan dengan perpisahan. (iphenhydramine &enadryl' dapat digunakan untuk mengahncurkan siklus berbahaya gangguan tidur.1;
<$ Pr'gn'sis1)4)1
Perjalanan penyakit dan prognosis gangguan cemas perpisahan adalah berariasi dan berhubungan dengan onset usia, lamanya gejala, dan perkembangan gangguan kecemasan dan depresi# komorbid. Anak-anak kecil yang mengalammi ganguan tetapi mampu mempertahankan kehadirannya di sekolah biasanya memiliki prognosis yang lebih baik dibandingkan remaja dengan gangguan yang menolak hadir di sekolah untuk periode waktu yang panjang. Daporan telah menyatakan adanya tumpang tindih yang bermakna gangguan cemas perpisahan dan gangguan depresi#. Pada kasus yang sulit tersebut, prognosisnya adalah terbatas. Sebagian besar penelitian follow-up meiliki masalah metodologis dan adalah anak-anak #obik sekolah yang dirawat di rumah sakit, bukan anak dengan gangguan cemas perpisahan sendiri. Sedikit yang dilaporkan tentang hasil akhir dari kasus yang ringan, apakah anak 16
ditemukan dalam terapi rawat jalan atau tidak mendapatkan terapi. Terlepas dari keterbatasan penelitian, penelitian menyatakan bahwa beberapa anak dengan #obia sekolah yang parah terus menolak masuk sekolah selama bertahun-tahun. Selama tahun 1;6)-an telah dilaporkan bahwa banyak wanita dewasa agora#obik menderita gangguan cemas perpisahan pada masa anakanaknya. Jalaupun penelitian menyatakan bahwa banyak anak dengan gangguan kecemasan memiliki risiko tinggi untuk suatu gangguan kecemasan dewasa, hubungan spesi#ik antara gangguan cemas perpisahan pada masa anak-anak dan agora#obia pada masa deawas belum ditegakkan dengan jelas. Penelitian memang menyatakan bahwa orang tua yang penuh kecemasan memiliki risiko tinggi untuk memiliki anak dengan gangguan kecemasan. (i samping itu, pada tahun-tahun belakangan beberpa kasus telah melaporkan aak-anak yang datang dengan gangguan panik dan gangguan cemas perpisahan.
17
2A2 /// PENTP %angguan kecemasan berpisah (separation anxiety disorder) adalah bentuk kecemasan berlebihan yang dialami anak ketika berpisah dari orang-orang yang dekat dengannya &major attachment figure', misalnya ibu, atau ketika jauh dari rumah.(iperkirakan bahwa beberapa jenis gangguan kecemasan masa kanak-kanak mempengaruhi hingga 1)* dari anak usia sekolah. +eengganan atau penolakan untuk pergi ke sekolah termasuk ke dalam gangguan kecemasan berpisah (separation anxiety disorder) karena pada gangguan school refusal ini gejala yang muncul adalah rasa khawatir, cemas dan takut yang berlebihan yang dialami anak ketika harus pergi ke sekolah, karena ketika ia pergi ke sekolah berarti berpisah dari ibu atau jauh dari rumah. eberapa tahap kecemasan berpisah adalah normal dan dialami hampir setiap anak-anak, khususnya pada anak yang sangat kecil. +etika permasalahan seperti ini terjadi pada anak, maka jangan paksakan anak untuk segera beradaptasi dengan lingkungan barunya karena dapat menambah pengalaman negati# anak yang berdampak pada munculnya seri permasalahan selanjutnya. Selain perlu mengetahui penyebab utamanya juga perlu segera melakukan sesuatu sebelum permasalahan berikutnya muncul. ermain merupakan media alami bagi ekspresi diri anak. Permainan yang dilakukan bersama anak dapat menjadi sebuah terapi, yang disebut terapi bermain.
18
DAFTAR PSTA*A 1. Allen "D, Daallee +D, :erren @, 3uhe +, Schneider SC D!-"# criteria for childhood separation anxiety disorder$ informant% age% and sex differences. " Aniety (isord )1)4 C;59;2 . Sadock ", Sadock /A. !edical :ealth SkiFo#renia. nC &-'ook aplan adock*s synopsis of psychiatry $ +ehavioral sciences,clinical psychiatry. Edition ;th. Philadelphia C Dippincott Jilliams and J7DTE3S +luwer business. ));. Pp.126-0. $. +essler 3@, erglund P, (emler 7, "in 3, !erikangas +3, Jalters EEC ifetime prevalence and age-of-onset distri'utions of D!"# disorders in the ational /omor'idity urvey 0eplication. Arch %en Psychiatry ))24 5C2;$95) . Shear +,"in 3,3uscio A!, JaltersEE, +essler 3@C 1revalence and correlates of estimated D!-"# child and adult separation anxiety disorder in the ational /omor'idity urvey 0eplication. Am " Psychiatry ))54 15$C1)691)0$ 2. eesdo +, +nappe S, Pine (S. 2nxiety and anxiety disorders in children and adolescents$ developmental issues and implications for D!-#. Psychiatr @lin North Am. ));4$&$'C0$-2 5. eesdo +, Pine (S, Dieb 3, et al. "ncidence and risk patterns of anxiety and depressive disorders and categorization of generalized anxiety disorder. Arch %en Psychiatry. )1)456&1'C6-26 6. DipsitF "(, !artin DI, !annuFFa S, @hapman T8, DiebowitF !3, +lein (8, 8yer A"C /hildhood separation anxiety disorder in patients with adult anxiety disorders. Am " Psychiatry 1;;4 121C;69;; 0. Aschenbrand S%, +endall P@, Jebb A, Sa##ord S!, 8lannerySchroeder EC "s childhood separation anxiety disorder a predictor of adult panic disorder and agorapho'ia3 2 seven-year longitudinalstudy. "Am Acad @hild Adolesc Psychiatry ))$4 C 16 09102
19
;. Dewinsohn P!, :olm-(enoma "!, Small "J, Seeley "3, "oiner TE "rC eparation anxiety disorder in childhood as a risk factor for future mental illness. " Am Acad @hild Adolesc Psychiatry ))04 6C209222 1). !anicaasagar /, Siloe (, :adFi-Paloic (C u'populations of early separation anxiety$ relevance to risk of adult anxiety disorders. " A##ect (isord 1;;04 0C10191;) 11. 3oberson-Nay 3, Eaes D", :ettema "!, +endler +S, Silberg "DC /hildhood separation anxiety disorder and adult onset panic attacks share a common genetic diathesis. (epress Aniety )14 ;C$)9$6 1. attaglia !, Pesenti-%ritti P, !edland SE, 7gliari A, Tambs +, Spatola @AC 2 genetically informed study of the association 'etween childhood separation anxiety% sensitivity to /4(5)% panic disorder% and the effect of childhood parental loss. 2rch Gen Psychiatry ));4 55C5961 1$. Pini S, Abelli !, !auri !, !uti !, aFFetta P, anti S, @assano %C /linical correlates and signi6cance of separation anxiety in patients with 'ipolar disorder. ipolar (isord ))24 6C $6)9$65 1. !aslim, 3usdi. ))1. uku Saku (iagnosis %angguan "iwa. agian lmu +edokteran "iwa 8+ Bnika AtmajayaC "akarta 12. Daallee +, :erren @, latter-!eunier ", Adornetto @, n-Albon T, Schneider SC &arly predictors of separation anxiety disorder$ early stranger anxiety% parental pathology and prenatal factors. 1sychopathology )114 C$29$51 15. Siloe (, !anicaasagar /, 7H@onnell (, lasFcFynski A, Jagner 3, :enry "C 7he development of the eparation 2nxiety ymptom "nventory (2"). Aust N K " Psychiatry 1;;$4 6C66900 16. Topolski T(, :ewitt "+, Eaes D", Silberg "D, !eyer "!, 3utter !, Pickles A, Simono## EC Genetic and environmental in8uences on child reports of manifest anxiety and symptoms of separation anxiety and overanxious disorders$ a community-'ased twin study. eha %enet 1;;64 6C1290 10. 8eigon SA, Jaldman (, Dey 8, :ay (AC Genetic and environmental in8uences on separation anxiety disorder symptoms and their moderation 'y age and sex. eha %enet))14 $1C)$911 1;. 3oberson-Nay 3, Eaes D", :ettema "!, +endler +S, Silberg "DC /hildhood separation anxiety disorder and adult onset panic attacks share a common genetic diathesis. (epress Aniety )14 ;C$)9$6
20