FRAKTUR CLAVICULA
PENDAHULUAN
Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan sendi, tulangrawan epifisis, baik yang bersifat total maupun yang parsial. Untuk mengetahui mengapa dan bagaimana tulang mengalami kepatahan, kita harusmengetahui keadaan fisik tulang dan keadaan trauma yang dapat menyebabkantulang patah. Kebanyakan fraktur terjadi karena kegagalan tulang menahantekanan terutama tekanan membengkok, memutar dan tarikan.1
INSIDENS & EPIDEMIOLOGI
Terdapat 5-10% fraktur clavicula dari semua jenis fraktur. Fraktur inikebanyakan terjadi pada pria yang berusia kurang dari 25 tahun, namun jugalebih sering terjadi pada pria yang lebih tua, yaitu >55 tahun dan pada wanita>75 tahun.2
ETIOLOGI
Menurut sejarah fraktur pada klavikula merupakan cedera yang seringterjadi akibat jatuh dengan posisi lengan terputar/tertarik keluar (outstrechedhand) dimana trauma dilanjutkan dari pergelangan tangan sampaiklavikula, namun baru-baru ini telah diungkapkan bahwa sebenarnyamekanisme secara umum patah tulang klavikula adalah hantaman langsung ke bahu atau adanya tekanan yang keras ke bahu akibat jatuh atau terkena pukulan benda keras.3
KLASIFIKASI
Patah tulang dapat dibagi menurut ada tidaknya hubungan antara patahan tulang dengan dunia luar, yaitu:4
Fraktur tertutup yaitu fraktur tanpa adanya komplikasi, kulit masihutuh, tulang tidak menonjol melalui kulit.
Fraktur terbuka yaitu fraktur yang merusak jaringan kulit, karenaadanya hubungan dengan lingkungan luar, maka fraktur terbuka potensial terjadi infeksi.
Lokasi patah tulang pada klavikula diklasifikasikan menurut Dr. FL Allmantahun 1967 dan dimodifikasi oleh Neer pada tahun 1968, yang membagi patahtulang klavikula menjadi 3 kelompok :5
Kelompok 1: patah tulang pada sepertiga tengah tulang klavikula(insidensi kejadian 75-80%).
Pada daerah ini tulang lemah dan tipis.
Umumnya terjadi pada pasien yang muda.
Kelompok 2: patah tulang klavikula pada sepertiga distal (15-25%)
Terbagi menjadi 3 tipe berdasarkan lokasi ligament coracoclavicular yakni (yakni, conoid dan trapezoid).
a.Tipe 1. Patah tulang secara umum pada daerah distal tanpa adanya perpindahan tulang maupun ganguan ligament coracoclevicular.
b. Tipe 2 A. Fraktur tidak stabil dan terjadi perpindahan tulang, danligament coracoclavicular masih melekat pada fragmen.
c. Tipe 2 B. Terjadi ganguan ligament. Salah satunya terkoyak ataupunkedua-duanya.
d. Tipe 3. Patah tulang yang pada bagian distal clavikula yangmelibatkan AC joint.
e. Tipe 4. Ligament tetap utuk melekat pata perioteum, sedangkanfragmen proksimal berpindah keatas.
f. Tipe 5. Patah tulang kalvikula terpecah menjadi beberapa fragmen.
3. Kelompok 3: patah tulang klavikula pada sepertiga proksimal (5%). Pada kejadian ini biasanya berhubungan dengan cidera neurovaskuler.
ANATOMI
Os clavicula (tulang selangka) berhubungan dengan os sternum disebelah medial dan di lateral tulang ini berhubungan dengan os scapula padaacromion yang dapat diraba sebagai tonjolan di bahu bagian lateral. Tulang initermasuk jenis tulang pipa yang pendek, walaupun bagian lateral tulang initampak pipih. Bentuknya seperti huruf S terbalik, dengan bagian medial yangmelengkung ke depan, dan bagian lateral agak melengkung ke belakang.Permukaan atasnya relatif lebih halus dibanding dengan permukaan inferior.Ujung medial atau ujung sternal mempunyai facies articularis sternalis yang berhubungan dengan discus articularis sendi atau articulatiosternoclavicularis.6
Gambar 1. Anatomi Clavicula1
PATOMEKANISME
Fraktur clavicula paling sering disebabkan oleh karena mekanismekompressi atau penekanan, paling sering karena suatu kekuatan yang melebihikekuatan tulang tersebut dimana arahnya dari lateral bahu apakah itu karena jatuh, keeelakaan olahraga, ataupun kecelakaan kendaraan bermotor.1
Pada daerah tengah tulang clavicula tidak di perkuat oleh otot ataupunligament-ligament seperti pada daerah distal dan proksimal clavicula.Clavicula bagian tengah juga merupakan transition point antara bagian lateraldan bagian medial. Hal ini yang menjelaskan kenapa pada daerah ini palingsering terjadi fraktur dibandingkan daerah distal ataupun proksimal.1
Gambar 2. Fraktur Clavicula
DIAGNOSIS
Gambaran klinis pada patah tulang klavikula biasanya penderita datangdengan keluhan jatuh atau trauma. Pasien merasakan rasa sakit bahu dandiperparah dengan setiap gerakan lengan. Pada pemeriksaan fisik pasien akanterasa nyeri tekan pada daerah fraktur dan kadang-kadang terdengar krepitasi pada setiap gerakan. Dapat juga terlihat kulit yang menonjol akibat desakandari fragmen patah tulang. Pembengkakan lokal akan terlihat disertai perubahan warna lokal pada kulit sebagai akibat trauma dan gangguansirkulasi yang mengikuti fraktur. Untuk memperjelas dan menegakkandiagnosis dapat dilakukan pemeriksaan penunjang.7
Evaluasi pada fraktur clavicula yang standar berupa proyeksi anteroposterior (AP) yang dipusatkan pada bagian tengah clavicula. Pencitraan yang dilakukan harus cukup luas untuk bisa menilai juga kedua AC joint danSC joint. Bisa juga digunakan posisi oblique dengan arah dan penempatan yang baik. Proyeksi AP 20-60° dengan cephalic terbukti cukup baik karena bisa meminimalisir struktur toraks yang bisa mengganggu pembacaan. Karena bentuk dari clavicula yang berbentuk S, maka fraktur menunjukkan deformitasmultiplanar, yang menyebabkan susahnya menilai dengan menggunakanradiograph biasa. CT scan, khususnya dengan 3 dimensi meningkatkan akurasi pembacaan.7
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan pada fraktur clavicula ada dua pilihan yaitu dengantindakan bedah atau operative treatment dan tindakan non bedah ataukonsevatif.5
Pada orang dewasa dan anak-anak biasanya pengobatannya konservatif tanpa reposisi, yaitu dengan pemasangan mitela. Reposisi tidak diperlukan,apalagi pada anak karena salah-sambung klavikula jarang menyebabkangangguan pada bahu, baik fungsi maupun keuatannya. Kalus yang menonjolkadang secara kosmetik mengganggu meskipun lama-kelamaan akan hilangdengan proses pemugaran. Yang penting pada penggunaan mitela ialah letak tangan lebih tinggi daripada tingkat siku, analgetik, dan latihan gerak jari dantangan pada hari pertama dan latihan gerak bahu setelah beberapa hari.4
Tidakan pembedahan dapat dilakukan apabila terjadi hal-hal berikut :5
1.Fraktur terbuka.
2.Terdapat cedera neurovaskuler.
3.Fraktur comminuted.
4.Tulang memendek karena fragmen fraktur tumpang tindih.
5.Rasa sakit karena gagal penyambungan (nonunion).
6. Masalah kosmetik, karena posisi penyatuan tulang tidak semestinya(malunion).
KOMPLIKASI
Komplikasi akut :7
Cedera pembuluh darah
Pneumouthorax
Haemothorax
Komplikasi lambat :7
Mal union: proses penyembuhan tulang berjalan normal terjadi dalamwaktu semestinya, namun tidak dengan bentuk aslinya atau abnormal.
Non union: kegagalan penyambungan tulang setelah 4 sampai 6 bulan
PROGNOSIS
Prognosis jangka pendek dan panjang sedikit banyak bergantung pada berat ringannya trauma yang dialami, bagaimana penanganan yang tepat danusia penderita. Pada anak prognosis sangat baik karena proses penyembuhansangat cepat, sementara pada orang dewasa prognosis tergantung dari penanganan, jika penanganan baik maka komplikasi dapat diminimalisir.7
DAFTAR PUSTAKA
Rasjad C. Trauma. In: Pengantar ilmu bedah ortopedi. 6th ed. Jakarta: Yarsif Watampone, 2009, p. 355-356.
Pecci M, Kreher JB. Clavicle fracture. [Cited] January, 1st2008. Availablefrom: URL: http://www.aafp.org/afp/2008/0101/p65.html.
Rubino LJ. Clavicle Fracture. [Cited] March, 7th 2012. Available from: URL:http://emedicine.medscape.com/article/1260953-overview#a0199.
Sjmsuhidajat R, Jong WD. Sistem muskuloskeletal. In: Buku ajar ilmu bedah.2nd ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2004, p. 841.
Abbasi D. Clavicle Fractures. [Cited] November, 9th 2012. Available from:URL:http://www.orthobullets.com/trauma/1011/clavicle-fractures
Wibowo DS, Paryana W. Anggota gerak atas. In: Anatomi Tubuh Manusia.Bandung: Graha Ilmu Publishing, 2009, p.3-4.
Wright M. Clavicle Fracture. [Cited] April, 20th 2010. Available from: URL:http://www.patient.co.uk/doctor/Fractured-Clavicle.htm