FORMULASI SEDIAAN TABLET PARACETAMOL DENGAN ZAT PENGIKAT AMILUM 5 %
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Formulasi Sediaan Solid
Kelompok 4: Fulvia A
31108
Lita P
31108
Rian Indra P
31108
Shofa Fitriani
31108001
Yusup Sidik
31108030
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI TUNAS HUSADA PROGRAM STUDI S1 FARMASI TASIKMALAYA 2011
I. TUJUAN
Membuat sediaan tablet paracetamol dengan zat pengikat amilum 10% secara granulasi basah. II. PRINSIP
Pembentukan granul didasarkan pada efek kekuatan ikatan mobil-liquid yang terbentuk antara partikel primer dalam aglomerat basah. III.LANDASAN TEORI
Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sedian padat yang biasanya dibuat dengan penambahan bahan tambahan farmasetika yang sesuai. Tablet-tablet dapat berbeda dalam ukuran, bentuk, berat, kekerasan, ketebalan, daya hancurnya dan dalam aspek lainnya tergantung pada cara pemakaian tablet dan metode pembuatannya. Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah atau zat lain yang cocok (menurut FI III). Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa (menurut FI IV). Tablet dibuat terutama dengan cara kompresi. Sejumlah tertentu dari tablet dibuat dengan mencetak. Tablet yang dibuat secara kompresi menggunakan mesin yang mampu menekan bahan bentuk serbuk atau granul dengan menggunakan berbagai bentuk punch dan die. Alat kompresi tablet merupakan alat berat dari berbagai kapasitas dipilih sesuai dengan dasar dari jenis tablet yang akan dibuat serta produksi produksi rata-rata yang diinginkan. diinginkan. Tablet yang dicetak dibuat dengan tangan atau dengan alat mesin tangan, dengan cara menekan bahan tablet ke dalam cetakan, kemudian bahan tablet yang telah terbentuk dikeluarkan dari cetakan dan dibiarkan sampai kering. Paracetamol OH O
N H
paracetamol
Sifat Kimia Nama Lain
: Acetaminofen,
Nama kimia
:4-hidroksiasetanilid[103-90-2] :4-hidroksiaseta nilid[103-90-2]
Rumus Molekul
:C8H9NO2
Berat Molekul
: 151
Kemurnian
: Mengandung tidak kurang dari 98,0 % dan tidak lebih dari 101,0%
C8H9NO2 dihitung terhadap zat anhidrat. Sifat Fisika
Organoleptis Bentuk
: Serbuk
Bau
: Tidak berbau
Warna
: Putih
Rasa
: Pahit
Kelarutan : Larut dalam 70 bagian air, larut dalam air panas, 7 bagian etanol P, 13 bagian aseton P, dalam 40 bagian gliserol, dan dalam 9 bagian propilenglikol
Stabilitas Terhadap pelarut
: Paracetamol sangat stabil dalam air
Terhadap PH
: Waktu paruh dalam larutan terdapat pada PH 6 diperkirakan
selama
21,8 tahun, penurunannya dikatalisis oleh asam dan basa dan waktu paruhnya 0,73 tahun pada PH 2,28 tahun pada PH 9. Terhadap cahaya
:-
Terhadap oksigen : Sifat Farmakologi
• Khasiat
: Analgetikum dan Antipiretikum. Efektif pada berbagai jenis keadaan
artritis dan rematik termasuk nyeri otot rangka juga dada, nyeri kepala, dysmenore, myralgia, dan neuralgia. • Efek Samping
: Reaksi hipersensitivitas hipersensitivi tas dan kelainan darah
• Tempat absorpsi: Diabsorpsi cepat dan sempurna di saluran cerna • Waktu paruh
: Konsentrasi tertinggi dalam plasma antara 1 sampai 3 jam
• Interaksi obat Aspirin: Konsentrasi parasetamol dalam darah akan meningkat dengan adanya aspirin.
Kloramfenikol : Parasetamol meningkatkan waktu paruh kloramfenikol. Dosis
Dosis Lazim 5-10 Tahun : 100-800 mg >10 Tahun : 250 mg – mg – 1 1g Dewasa
: 500 mg - 2 g
Wadah dan Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, tak tembus cahaya
Amilum (Zat Pengikat)
Rumus molekul
: (C6H10O5)n
BM
: 50.000 – 50.000 – 160.000 160.000
PH
: 5,5 – 5,5 – 6,5 6,5 untuk 2% b/v
Fungsi
: Glidan, diluen, binder, disinteran
Kompresibilitas
:-
Densitas
:-
Distribusi partikel
: 10 – 10 – 100 100 µm
Rentang
– 32 µm : 2 – 32
Kelarutan
: Praktis tidak larut etanol dingin dan dalam air dingin
Organoleptis
: serbuk, putih hampir putih dan pahit.
Flowability
: 10,8 – 10,8 – 11,7 11,7 g/s pati jagung.
Stabilitas dan penyimpanan : amilum yang kering dan tidak dipanasi stabil jika terlindung dari cahaya saat digunakan sebagai pelincir atau disintegran pada sediaan padat, amilum dipertimbangkan sebagai bahan inert dibawah kondisi penyimpanan normal. Namun larutan amilum yang dipanaskan atau pasta amilum secara fisik tidak stabil dan rentan serangan mikroorganisme Amilum harus disimpan dalam wadah tertutup rapat ditempat sejuk dan kering.
Amprotab (Zat Penghancur)
Amprotab® adalah nama dagang dari Amylum Manihot. Pemerian
: serbuk halus, warna putih, tidak berbau, tidak berasa.
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dingin dan etanol.
Amylum digunakan sebagai bahan penghancur (disintegrant) pada konsentrasi 3-15 %. Amprotab® sebagai bahan penghancur yang mampu meningkatkan kapilaritas, mengabsorbsi kelembaban, mengembang dan meninggikan daya pembasahan tablet atau bersifat hidrofilisasi. . Mg Stearat ( Lubrikan)
Senyawa magnesium dengan campuran asam-asam organik padat yang diperoleh dari lemak, terutama terdiri dari magnesium palmitat dalam berbagai perbandingan mengandung setara dengan tidak kurang dari 6,8 % dan tidak lebih dari 8,3 % MgO. Pemerian
: serbuk halus,
putih, bau lemak khas, mudah melekat dikulit, bebas dari butiran. Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, etanol (95%) P dan dalam eter P. sukar larut dalam benzene dan etanol (95%). Magnesium stearat digunakan sebagai bahan pelicin (lubrikan) dalam kapsul dan tablet dengan konsentrasi 0,25% - 5,0% w/w. Talcum
Talk adalah magnesium silikat hidrat alami,kadang sedikit mengandung aluminium silikat. Pemerian:serbuk
hablur
,sangat
halus
licin,mudah
butiran :warna putih atau putih kelabu Kelarutan : Tidak larut dalam hampir semua pelarut. . IV. FORMULA
Paracetamol
250 mg
Mucilaago Amylum
5%
Tween
Free
Amylum
10%
Lactosa
q.s
Amylum
5%
Talcum
2%
Mg Stearat
1%
melekat
pada
kulit,bebas
dari
V. PROSEDUR PEMBUATAN Metode Granulasi Basah
Zat berkhasiat, pengisi dan penghancur dicampur dengan mesin pencampur ( mixer ) atau manual lalu dibasahi dengan bahan pengikat dan adonan yang lembab dilewatkan ayakan dengan ukuran yang diinginkan. Dikeringkan dalam oven pada suhu 40-50°C, setelah kering diayak lagi sesuai ukuran yang lebih kecil serta ditambahkan bahan pelicin kemudian dicetak menjadi tablet dengan mesin pencetak tablet.
Zat aktif
Dihaluskan
Granul lembab dikeringkan pada suhu 50-60 oc dalam oven
Granul kering
Diekstruksi dengan mesh 18-20
Digumpalkan dengan penambahan cairan penggranulasi basah (larutan musilago, suspense atau gel, dll)
Dicampur dengan eksipien (pengisi, disintegran, pengikat kering)
Dicampur dengan fasa luar (lubrikan dan glidan) menjadi massa kempa
Terbentuk pellet
Diekstruksi menjadi granul 6-12 mesh
Dikempa menjadi tablet oleh mesin tablet
Tablet
VI. EVALUASI BENTUK SEDIAAN TABLET A.Evaluasi Sediaan Tablet
Pada pembuatan sediaan tablet dilakukan evaluasi pada produk antara (granul) dan produk jadi(Tablet) jadi(Tablet) 1.Evaluasi terhadap produk antara i. Kecepatan Alir dan sudut istirahat
Sebanyak
20
gram
granul
ditempatkan
pada
alat
penguji
kecepatan
alur.Ketinggian dasar corong adalah 0.25 inci dari puncak tumpuan granul tablet yang keluar dari alat penguji kecepatan alir . Kecepatan alir ini ditentukan dengan menghitung waktu yang diperlukan oleh sejumlah granul untuk turun melalui corong alat penguji kecepatan alir.Sudut istirahat adalah sudut yang
terbentuk antara alas dengan kemiringan onggokan granul tablet yang turun dari alat penguji kecepatan alir. Sudut istirahat ditentukan dengan rumus: Tg Ɵ =
Keterangan:
h = tinggi onggokan D=diameter alas Ɵ= arc tg
Ɵ= sudut alas Hasil pengujian sudut istirahat digunakan untuk menentukan sifat alir dari granul dan dapat dilihat dibawah ini: Tipe aliran granul Sudut
Sifat aliran
< 25
Sangat baik
25-30
Baik
30-40
Cukup
>40
Sangat buruk
ii. Kerapatan granul
• Kerapatan benar Ditentukan dengan menggunakan piknometer dan zat yang melarutkan granul,seperti paraffin.Pengukuran kerapatan dilakukan dengan cara sebagai berikut: Piknometer 25ml kosong dan kering ditimbang(W1).Kemudian piknometer diisi dengan paraffin sampai penuh dan ditimbang(W’’).Berat paraffin adalah W2=W1’W2=W1’W1.Ditimbang dengan sejumlah tertentu massa granul tablet tersebut ke dalam in dan ditimbang (W3’).Diperoleh W4=W3’-W1.Dan W4=W3’-W1.Dan piknometer yang berisi paraff paraff in kerapatan benar dihitung dengan rumus:
• Kerapatan Nyata Kerapatan nyata ditentukan dengan menggunakan gelas ukur.Pengukuran kerapatan nyata dilakukan dengan cara,gelas ukur 100 ml kosong ditimbang(w 1).Massa granul tablet dimasukan ke dalam gelas ukur sampai batas garis batas.Kemudian ditimbang(w 2).Berat granul cetak tablet dapat ditentukan dengan cara w=w 2-w1 Kerapatan nyata ditimbang dengan rumus:
• Kerapatan mamfat Kerapatan mamfat diukur dengan cara,perlakuan pada kerapatan nyata dilakukan juga untuk penentuan kerapatan mamfat.Volume granul dimanfaatkan dengan cara mengetukkan gelas ukur dengan kecepatan satu ketukan tiap detik.Setelah diperoleh mamfat yang konstan(v),kerapatan konstan( v),kerapatan mamfat (ρt) dihitung dengan rumus: ρt=ρ’(100/v) 2.Evaluasi sediaan tablet
Evaluasi tablet dilakukan menurut cara yang tertera pada farmakope Indonesia jilid III dan IV ,serta menurut material medika dan Peraturan Menteri Kesehatan persyaratan
obat
tradisional
yang
meliputi
keseragaman
1990 tentang
bobot,keseragaman
ukuran,kekerasan tablet,kerapuhan tablet,waktu hancur,kadar air tablet,kestabilan atablet di udara dan keseragaman kandungan dengan cara keseragaman bobot dari penetapan kadar flavonoid total dalam tablet secara kolorimetri. a) Keseragaman ukuran
Dilakukan terhadap 20 tablet secara acak,kemudian satu persatu tablet diukur diameter dan tebal tablet mwngunakan jangka sorong mikroketer.Hasil percobaan menunjukan bahwa ukuran tablet pada tiap formula memiliki diameter tidak lebih dari 3 kali dan kurang dari 1 1/3 tebal tablet, yaitu berdiameter 1 cm dengan tebal 3.5 mm. b) Keseragaman bobot
Dilakukan terhadap 20 tablet secara acak yang ditimbang sekaligus,kemudian satu persatu tablet ditimbang dengan menggunakan neraca analitik.Keseragaman bobot dihitung dari penyimpangan bobot terhadap bobot rata-rata.
c) Kekerasan tablet
Dilakukan terhadap 20 tablet secara acak,kemudian satu persatu tablet diukur kekerasannya menggunakan alat uji kekerasan.Kekerasan tablet dinyatakan dalam 2
2
kg/cm .Kekerasan tablet kecil 3-5 kg/cm dan tablet besar 5-10 kg/cm
2
d) Kerapuhan Tablet
Dilakukan terhadap 20 tablet secara acak yang telah dibersihkan dari debu ,kemudian diukur dengan menggunakan alat penguji kerapuhan tablet.Setelah diputar 100 kali,tablet dibersihkan dari debu dan ditimbang kembali.Kerapuhan tablet dinyatakan dalam persen kehilangan berat tablet tidak lebih dari 1.0% e) Waktu Hancur
Dilakukan terhadap 12 tablet secara acak yang diukur dengan menggunakan alat waktu o
o
hancur.Suhu medium air dipertahankan pada 37 C ± 0.5 C selama penentuan berlangsung.Kemudian keranjang diturunaikan dengan kecepatan 25 rpm.Waktu hancur tablet adalah saat tablet hancur seluruhnya dan tidak ada yang tersisa pada bagian dasar kawat keranjang.Waktu hancur tablet tidak lebih dari 15 menit untuk tablet biasa dan tidak lebih dari 60 menit untuk tablet bersalut. f) Keseragaman Sediaan
Keseragaman sediaan zat aktif ditentukan berdasarkan jumlah zat aktif dalam sediaan.Bila zat aktif kurang dari 50 mg dalam sediaan,maka harus dilakukan penetapan keseragaman kandungan,yaitu dengan cara menetapkan kandungan zat aktif dalam tiap tablet sebanyak 10 tablet satu persatu.Sedangka bila zat aktif lebih besar atau sama dengan 50 mg, maka cukup dilakukan penetapan keseragaman bobot dengan cara keragaman bobot dari 10 tablet yang diambil secara acak pada tiap formula,ditimbang satu persatu dan ditentukan kadar zat aktifnya dari bobot rat-rata tablet. g) Uji disolusi
Uji disolusi dilakukan terhadap 6 tablet menggunakan alat tipe 1(keranjang) atau tipe o
o
II(dayung) pada suhu 37 C±0.5 C dalam medium tertentu dan kecepatan putaran tertentu sesuai monografi masing-masing sediaan.
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN Formula:
1. Paracetamol
250 mg
2. Mucilaago Amylum
5%
3. Tween
Free
4. Amylum
10%
5. Lactosa
q.s
6. Amylum
5%
7. Talcum
2%
8. Mg Stearat
1%
HASIL PERCOBAAN
1. Penimbangan bahan Zat / Bahan
Berat tiap tablet
Parasetamol
250 mg
Mucilago
45,92 mg (5%)
Amilum
50 mg (10%)
Laktosa
114,08 mg (qs)
Magnesium Stearat
5 mg (1%)
Talk
10 mg (2%)
Amilum
25 mg (5%)
2. Evaluasi Granul
Bobot Jenis (BJ) nyata BJ nyata granul = 0,3956 g/ml
Kadar mampat
Kadar mampat granul = 0,32432 g/ml
Kecepatan aliran Kecepatan alir granul = 1,2 g/det
3. Evaluasi Tablet Organoleptis Rupa
: Bagus, permukaan tidak cacat dan tidak terdapat bintik-bintik bintik-bint ik noda.
Bau
: Khas
Rasa
: Pahit
Sifat fisika kimia Keseragaman ukuran No.
Diameter
Tebal
Diameter
Tebal
tablet
tablet
tablet
tablet
1,1 cm
0,32 cm
11
1,1 cm
0,33 cm
2
1,1 cm
0,34 cm
12
1,1 cm
0,33 cm
3
1,1 cm
0,30 cm
13
1,1 cm
0,34 cm
4
1,1 cm
0,32 cm
14
1,1 cm
0,33 cm
5
1,1 cm
0,30 cm
15
1,1 cm
0,30 cm
6
1,1 cm
0,33 cm
16
1,1 cm
0,33 cm
7
1,1 cm
0,34 cm
17
1,1 cm
0,34 cm
8
1,1 cm
0,33 cm
18
1,1 cm
0,34 cm
9
1,1 cm
0,33 cm
19
1,1 cm
0,32 cm
10
1,1 cm
0,34 cm
20
1,1 cm
0,33 cm
1
No.
Diameter rata-rata tablet
= 1,1 cm
Tebal rata-rata tablet
= 0,327 cm
Keseragaman bobot No.
Bobot tablet (gram)
No.
Bobot tablet (gram)
1
0,55
11
0,53
2
0,53
12
0,54
3
0,54
13
0,53
4
0,51
14
0,52
5
0,56
15
0,54
6
0,52
16
0,54
7
0,53
17
0,54
8
0,51
18
0,52
9
0,52
19
0,55
10
0,55
20
0,52
Rata- rata bobot tablet = 0,55 gram Simpangan baku
No.
= 0,0117
Kekerasan 2
(kg/cm )
1
4,5
2
4
3
5
4
5,5
5
4
6
6
7
3
8
4
9
3,5
10
5
11
4
12
3
Friabilitas Friabilitas tablet parasetamol = 1,6933 % Waktu hancur Jumlah yang di uji Waktu
= 2 tablet = 2 menit 15 detik