FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH A.
Pengkajian
I.Data Umum
1. Identitas Pasien Nama
: Ny. M
Jenis Kelamin
: Perempuan
Umur
: 40 Tahun
Status Perkawinan
: Sudah menikah
Agama
: Islam
Suku / Bangsa
: Karo/Indonesia
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Alamat
: Jl.setia budi
Tanggal Masuk Rumah Rumah Sakit : 27 Sep 2017 2017
Tanggal Pengkajian
: 28 SEP 2017
No. Register
:
Ruangan / Rumah Sakit
: Lantai 6 gedung III
Golongan Darah
: A
Diagnosa Medis
: Ca. Mamae
2. Penanggung Jawab / Keuarga Terdekat Nama
: Tn. A
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Jl.setia budi
Hubungan
: Suami
II. Keluhan Utama / Alasan Masuk Rumah Sakit
Klien awalnya kontrol ke RS dengan maksud untuk kemoterapi ke III dan mengatakan ada benjolan sebesar biji salak di payudara sebelah kanan di atas puting susu, kemudian dokter menyarankan klien untuk operasi dan rawat inap terlebih dahulu. III.Riwayat Kesehatan Sekarang
1. Provocative/Paliatitive Klien mengatakaan rasa sakit di bagian luka insisi pembedahan dan badan sakit jika bergerak. 2. Quantity/Quality Skala nyeri 6 (sedang) dan klien dalam keadaan terbaring lemah dan terkadang meringis kesakitan sambil memegangi daerah bekas operasi. 3. Region Lokasi sakit yang dirasakan di daerah bekas operasi yaitu payudara sebelah kanan dan badan juga terasa sakit jika bergerak. 4. Sevenity (Mengganggu Aktifitas) Sakit yang dirasakan mengganggu aktifitas dan kenyamanan klien. 5. Time Dirasakan secara terus-menerus terutama ketika bergerak. IV.Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Klien sudah mengetahui bahwa klien terkena Ca. Mamae 2 tahun yang lalu tetapi setelah di kemoterapi sudah menghilang benjolannya dan kambuh lagi beberapa bulan ini. Selain itu klien juga punya sakit asam lambung sampai di rawat inap di RS Pematang Siantar.
V.Riwayat Kesehatan Keluarga
Keterangan : : Laki-laki : Perempuan : Klien : Meninggal : Meninggal
Kedua orang tua klien sudah meninggal. Ibu klien sebelum meninggal juga mempunyai penyakit yang sama dengan klien yaitu Ca. Mamae dan meninggal dikarenakan
1. Provocative/Paliatitive Klien mengatakaan rasa sakit di bagian luka insisi pembedahan dan badan sakit jika bergerak. 2. Quantity/Quality Skala nyeri 6 (sedang) dan klien dalam keadaan terbaring lemah dan terkadang meringis kesakitan sambil memegangi daerah bekas operasi. 3. Region Lokasi sakit yang dirasakan di daerah bekas operasi yaitu payudara sebelah kanan dan badan juga terasa sakit jika bergerak. 4. Sevenity (Mengganggu Aktifitas) Sakit yang dirasakan mengganggu aktifitas dan kenyamanan klien. 5. Time Dirasakan secara terus-menerus terutama ketika bergerak. IV.Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Klien sudah mengetahui bahwa klien terkena Ca. Mamae 2 tahun yang lalu tetapi setelah di kemoterapi sudah menghilang benjolannya dan kambuh lagi beberapa bulan ini. Selain itu klien juga punya sakit asam lambung sampai di rawat inap di RS Pematang Siantar.
V.Riwayat Kesehatan Keluarga
Keterangan : : Laki-laki : Perempuan : Klien : Meninggal : Meninggal
Kedua orang tua klien sudah meninggal. Ibu klien sebelum meninggal juga mempunyai penyakit yang sama dengan klien yaitu Ca. Mamae dan meninggal dikarenakan
penyakit tersebut, keluarga dan saudara kandung klien tidak ada mengalami penyakit apapun.
VI.Riwayat / Keadaan Psikososial
a. Bahasa yang digunakan : Bahasa Indonesia b. Persepsi pasien tentang penyakitnya : Klien merasa ini adalah penyakit terparah yang pernah dialaminya seumur hidupnya. c. Konsep diri: 1. Body image
: Klien bersyukur dengan apa
yang telah ada pada
dirinya dengan semua yang diberikan kepada dirinya. diri nya. 2. Ideal diri
: Klien ingin segera sembuh dari penyakitnya agar bisa
berkumpul dengan keluarga. keluarga. 3. Harga diri
: Klien
merasa
disayangi
dan
dibutuhkan dalam
keluarga. 4. Peran diri
: Klien seorang istri dan ibu dari 3 anak.
5. Personaal Identity Identity : Klien seorang ibu rumah tangga. d. Keadaan Emosi
: Keadaan emosi klien stabil.
e. Perhatian terhadap orang lain/lawan bicara : Klien kurang kooperatif ketika diajak bicara, kontak mata kurang karena penyakit yang yang dirasakan. f. Hubungan dengan keluarga
: Baik
g. Hubungan dengan saudara
: Baik
h. Hubungan dengan orang lain : Baik i.
Kegemaran
: Klien mengatakan kalau memasak suka memakai
royko dan sebelum sakit terkadang suka mengkonsumsi mie instan. j.
Daya adaptasi
: Klien
mampu
beradaptasi
dengan
lingkungan. k. Mekanisme Pertahanan Diri : Klien minum obat dengan teratur.
VII.Pola Fungsi Kesehatan
1. Persepsi terhadap kesehatan-manajemen kesehatan Klien menganggap kesehatan sangat penting sehingga klien tidak mengkonsumsi tembakau (tidak merokok) dan tidak pernah mengkonsumsi minuman beralkohol, beralkohol, klien tidak ada alergi pada makanan tetapi klien pernah mengalami alergi pada obat
saat di kemoterapi tetapi klien tidak mengetahui apa nama obatnya, reaksinya gatalgatal pada kulit. 2. Pola aktifitas dan latihan Kemampuan Perawatan Diri Score : 0 = mandiri, 1 = dibantu sebagian, 2 = perlu bantuan orang lain, 3 = perlu bantuan orang lain dan alat, 4 = tergantung/tidak mampu total. ktivitas
0
1
Makan
2
V
Berpakaian/berdandan
V
Eliminasi
V V
Ambulasi Pindah
4
V
Mandi
Mobilisasi di tempat tidur
3
V V
Naik tangga
V
Seluruh aktifitas klien memerlukan bantuan karena luka bekas operasi membuat klien merasa sangat nyeri saat bergerak. 3. Pola istirahat/tidur Saat dilakukan pengkajian klien mengatakan bahwa klien tidur siang 1 jam dan tidur malam klien ± 5 jam dari jam 00.00 WIB s/d 05.00 WIB. 4. Pola nutrisi metabolisme Sesudah masuk RS klien diberikan diet khusus yaitu M II yaitu bubur, nafsu makan klien sedikit menurun 1/2 bagian, klien tidak ada mengalami kesulitan untuk menelan hanya mulut terasa pahit, mual dan muntah, jenis minuman klien adalah air mineral/air putih sebanyak 5-6 gelas perhari. 5. Pola eliminasi Frekuensi BAB klien semenjak masuk RS 1 kali sehari, lembek, warna kecoklatan seperti tanah liat, berbau khas, klien BAK 4-5 kali/hari dengan jumlah ± 1250 cc, warna kuning pekat seperti teh dan klien menggunakan alat bantu seperti kateter.
6. Pola kognitif perseptual
Status mental klien dalam keadaan sadar/compos mentis. Klien dapat membuka mata dengan spontan, tidak ada kesulitan dalam berbicara, komunikasi verbal baik, jawaban tepat sehingga klien dapat berinteraksi dengan perawat maupun keluarga. Bahasa yang digunakan bahasa Indonesia, gerakan motorik klien masih dapat mengikuti perintah, klien dapat mendengar dan melihat dengan normal. Lidah klien masih bisa merasakan dengan baik. 7. Pola konsep diri Klien memandang penyakitnya kali ini adalah penyakit yang dirasakan sangat berat karena selama ini klien sakit belum pernah separah ini sampai harus di operasi. Sebelumnya klien juga pernah masuk RS dan divrawat inap selama seminggu dikarenakan sakit asam lambung. Tapi klien yakin penyakitnya bisa sembuh jika klien tetap memperhatikan kesehatan, dan menghindari faktor-faktor yang akan membuat penyakitnya kambuh. 8. Pola koping Untuk membantu mempercepat kesembuhan klien minum obat secara teratur, menghindari hal-hal yang dapat membuat penyakitnya kambuh, menjaga pola makan, dan klien selalu berdoa kepada Tuhan untuk kesembuhan penyakitnya dan klien optimis bahwa Tuhan yang memberikan penyakit dan Tuhan pula yang menyembuhkan. 9. Pola seksual-reproduksi Klien mengatakan pertama dapat kelas II SMP, klien memiliki 3 orang anak dan terakhir melahirkan sekitar umur 30 tahun lebih. Klien tidak ada melakukan hubungan seksual selama di RS. Di bagian bekas operasi di daerah payudara sebelah kanan dikeluarkan cairan berwarna merah seperti darah yang dikeluarkan melalui selang dan spuit. 10. Pola peran berhubungan Hubungan klien dengan keluarga dan orang disekitarnya baik, tidak ada masalah. Keluarga klien selalu memberikan semangat kepada klien untuk kesembuhannya. Untuk biaya RS keluarga saling membantu.
VIII.Pemeriksaan Fisik
1. Data klinik Klien tampak lemah, sadar, suhu tubuh 37 oC, TD : 110/70 mmHg, fols : 72 x/i, RR : 20 x/i, TB 160 cm dan BB 56 Kg sebelum masuk RS dan klien mengatakan sepertinya BB menurun. 2. Pemeriksaan head to toe a. Kepala Bentuk kepala klien mesocepal, tidak ada benjolan pada ubun-ubun, normal, dan kulit kepala bersih. b. Rambut Rambut klien rontok dan kelihatan tumbuh baru dikarenakan dampak dari kemoterapi yang diberikan, terlihat bersih tidak berketombe dan tidak bau. c. Wajah Wajah klien terlihat pucat dan struktur wajah normal. d. Mata Penglihatan normal tetapi jika membaca harus menggunakan kacamata, bentuk mata asimetris karena bawaan lahir, palvebra normal, tidak terlihat kehitaman, pupil bereaksi normal terhadap cahaya. Kien tidak mengeluh nyeri pada mata. e. Telinga Telinga baik, serumen ada dalam batas normal, tidak ada memakai alat bantu apapun, tidak ada nyeri ataupun peradangan, tidak ada gangguan mendengar, simetris antara kanan dan kiri. f. Hidung Bentuk hidung normal, tidak ada penumpukan sekret, bulu-bulu silia masih berfungsi, tidak ada nyeri tekan dan benjolan, cuping hidung (-). g. Mulut Mulut terasa pahit, lidah masih dapat merasakan dengan baik, gigi dan gusi baik, tidak ada peradangan dan pendarahan, bibir terlihat lembab, tidak ada kesulitan dalam menelan. h. Leher Tidak adda gangguan pada leher klien hanya mempunyai masalah nyeri pada luka post operasi. Tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid. Suara normal tidak ada gangguan, denyut nadi karotis nornal. i.
Thoraks
Bentuk dada asimetris dikarenakan bekas benjolan yang ada di payudara sebelah kanan dan terasa nyeri, tidak ada iritan pada kulit, pernapasan stabil dan vesikuler, RR 20x/i, denyut jantung stabil 72x/i, bunyi jantung normal. j.
Payudara dan ketiak Pada saat dilakukan inspeksi terlihat ukuran payudara klien asimetris dan terlihat lebih besar payudara sebelah kanan karena bekas lokasi operasi dan terpasang selang di daerah bekas operasi yaitu di bagian atas puting susu pada payudara kanan yang mengeluarkan cairan berwarna merah seperti darah, warna payudara dan areola terlihat normal, tidak ada kelainan, puting susu terlihat normal, aksila dan klavikula normal hanya saja pada saat dipalpasi terasa sedikit nyeri pada aksila kanan karena dekat dengan lokasi yang dilakukan insisi pembedahan.
k. Abdomen Bentuk perut normal, tidak ada luka/peradangan, warna kulit kuning langsat, normal. Tidak terasa nyeri tekan pada perut. Timpani pada daerah gaster. Suara peristaltik usus dalam batas normal. j.
Integumen Turgor kulit klien terlihat baik, dalam keadaan bersih dan lembab mungkin dikarenakan klien sering minum dan mengkonsumsi sa yur.
l.
Kelamin dan Daerah Sekitarnya Tidak ada kelainan pada daerah kelamin dan sekitarnya, dalam keadaan normal, tetapi pasien dalam kondisi terpasang kateter karena luka operasi masih terasa sangat nyeri sehingga membuat klien sulit untuk beraktifitas.
m. Ekstremitas - Atas : Tidak ada sianosis dan anemi, tidak ada kecacatan/ kelainan, tidak ada gangguan/nyeri, tidak ada edema dan dapat digerakkan dengan bebas, hanya saja tangan kanan terlihat lemah dikarenakan dekat dengan lokasi bekas operasi dan aksila juga terasa nyeri. Refleks biseps dan triseps pada ekstremitas atas tangan kanan (1) dan pada ekstremitas atas tangan kiri (2). - Bawah : tidak ada sianosis dan anemi, tidak ada kecacatan/ kelainan, tidak ada gangguan/nyeri dan dapat digerakkan dengan bebas, tetapi karena kondisi luka bekas operasi masih terasa sangat nyeri klien tidak terlalu banyak menggerakkannya karena terasa nyeri bila sedikit bergerak. Refleks patela pada kedua kaki (2).
Kekuatan otot : 3
4
4
4
IX. Data Penunjang A.Therapy
- IVFD RL 20gtt/i - Injeksi Ceftriaxone 1gr/12 jam - Injeksi Ketorolac 30 mg/8 jam - Injeksi Ranitidine 1 amp/12 jam - Transfusi darah : A (+)
Pemeriksaan Penunjang/Diagnostik Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
- Bilirubin Total
0,19
< 1 mg/dL
- Bilirubin Direk
0,09
0-0,2 mg/dL
- Fosfatase Alkali (ALP)
66
35-104 U/L
- AST/SGOT
24
< 32 U/L
ALT/SGPT
17
< 31 U/L
179,20
< 200
- Ureum
17,10
< 50 mg/dL
- Kreatinin
0,57
0,50-0,90 mg/dL
- Asam Urat
5,1
< 5,7 mg/dL
- Hemoglobin (HGB)
10,80
11,7-15,5 gr %
- Eritrosit (RBC)
4,01
4,20-4,87 (10 6/mm3)
- Leukosit (WBC)
33,50
38-44 %
- Trombosit (PLT)
392
150-450 (10 3/mm3)
- MCV
83,50
85-95 fL
- MCH
26,90
28-32 pg
Hati
Metabolisme Karbohidrat - Glukosa Darah (Sewaktu) Ginjal
Hematologi Darah Lengkap (CBC)
- MCHC
32,20
33-35 g %
- RDW
21,10
11,6-14,8 %
- MPV
8,70
7,0-10,2 fL
- PCT
0,34 %
- PDW
9,1 fL
- LED
47
< 20 mm/jam
- Neutrofil
43,00
37-80 %
- Limfosit
35,40
20-40 %
- Monosit
20,20
2-8 %
- Eosinofil
0,70
1-6 %
- Basofil
0,700
0-1 %
- Neutrofil Absolut
2,54
2,7-6,5 (103/UL)
- Limfosit Absolut
2,09
1,5-3,7 (103/UL)
- Monosit Absolut
1,19
0,2-0,4 (103/UL)
- Eosinofil Absolut
0,04
0-0,10 (103/UL)
- Basofil Absolut
0,04
0-0,1 (103/UL)
Hitung Jenis
Pemeriksaan Patologi Anatomi Hispatologi
Kesimpulan
Pemeriksaan Patologi Anatomi Sitologi Cairan
Kesimpulan
: Efusi Pleura Kanan.
Pemeriksaan Instalasi Radiologi USG Liver
Kesimpulan
: C2, Reactive Mesothel, tidak dijumpai sel maligna.
Pemeriksaan Instalasi Radiologi Thorax Dewasa PA
Kesimpulan
: Invasive Lobular Carcinoma Mamma, Grade I.
: Tidak tampak metastase liver.
EKG
Kesimpulan
: Dalam batas normal.
B. Analisa Data KEMUNGKINAN
NO
DATA
1.
DS : Klien mengatakan sakit
PENYEBAB
Luka
MASALAH
insisi Nyeri
pada luka bekas insisi pembedahan pembedahan sampai pada aksila kanan.
Pemotongan jaringan
DO : Ekspresi klien tampak meringis, pucat dan me- Nyeri megangi
daerah
dada,
skala nyeri 6 (sedang), tampak
bekas
operasi
dan terpasang selang di bagian yang
yang
dioperasi
mengeluarkan
cairan berwarna merah seperti darah dan terasa sedikit nyeri pada aksila kanan.
2.
DS : Klien mengatakan tidak selera
makan,
Pemasukan
selang Nutrisi
perut ke
dalam dari kebutuhan
terasa mual, terkadang tenggorokan muntah,
mulut
terasa
kurang
pada
tubuh.
saat pembedahan
pahit. DO : - Klien tampak lemah. - Porsi
Anoreksia
yang disajikan
habis 1/2 bagian. - BB tampak menurun
Intake
makanan
tidak adekuat
dan terlihat kurus dari awal masuk. 3.
DS : Klien mengatakan kalau
Luka
bergerak terasa sangat pembedahan
insisi Intoleransi aktifitas
nyeri. DO : Tampak saat melakukan aktivitas klien memerlukan lain,
bantuan
Kelemahan
otot/
fisik
orang
kekuatan
otot
Tidak
tangan kanan 3, tangan beraktifitas kiri 4, kedua kaki 4.
mampu seperti
biasa
C. Prioritas Masalah
1. Nyeri b/d luka insisi pembedahan d/d klien mengatakan sakit pada luka insisi pembedahan sampai pada aksila sebelah kanan, ekspresi klien tampak meringis, pucat dan memegangi daerah dada, skala nyeri 6 (sedang), tampak bekas operasi dan terpasang selang dibagian yang dioperasi yang mengeluarkan cairan berwarna merah seperti darah dan terasa sedikit nyeri pada aksila kanan. 2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidakmampuan pemasukan d/d klien mengatakan tidak selera makan, perut terasa mual, terkadang muntah, mulut terasa pahit, BB sepertinya menurun, klien tampak lemah, porsi
yang disajikan habis 1/2
bagian. 3. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan fisik d/d klien mengatakan kalau bergerak terasa sangat nyeri, tampak saat melakukan aktivitas klien memerlukan bantuan orang lain, kekuatan otot tangan kanan 3, tangan kiri 4, kaki kanan 4 dan kaki kiri 4.
D. ASUHAN KEPERAWATAN
Nama
: Ny. M
Ruangan
Umur / Jenis Kelamin : 40 Tahun/Perempuan HARI / TGL Selasa,
No. Register
DIAGNOSA KEPERADATA
PROSES KEPERAWATAN
pada
Diagnosa I
12-03-
sakit
2013
bekas insisi pem- pembe-dahan bedahan
luka Nyeri
b/d
luka
TUJUAN (NOC)
INTERVENSI
Rasa nyeri hilang de-
- Kaji skala nyeri (1-10).
klien
- Klien ti-dak meri-
membantu
nyeri
pada
ngis ke-sakitan dan
luka be-kas operasi sampai
klien tampak tenang.
memegangi dan
- Skala nyeri 0.
memegangi
baring
ti-rah
sela-ma
fase
daerah
nyeri
tampak bekas ope- perasi
pres air hangat pada
ter-pasang
selang dibagian yang di
bagian operasi
yang
menge-
berwarna
- Bantu
pasien
terasa sedikit nyeri pada
ambulasi
aksila kanan.
kebutuh-an.
rah.
- Kolaborasi dokter
dalam sesuai
DS : Klien mengatakan
Kebutuhan nutrisi ter-
Diagnosa II
12-03-
tidak selera makan, Nutrisi
2013
perut terasa mual, kebutuh-an
kurang tubuh
dari penuhi, nafsu ma-kan
takan tidak selera makan,
DO : Klien tampak le- perut terasa mual, terkamah, porsi
de-ngan
makan
operasi
yang
nyeri
da-pat
menggangu perge-rakan.
da-lam - Menurunkan
/
mengon-trol
nyeri.
sedikit
tapi se-ring.
- Membantu pemasukan nutrisi klien.
- Kaji ulang ma-sukan kalori harian dan pilihan diet.
yang dang muntah, mulut terasa
disajikan habis 1/2 pahit, BB se-pertinya meBB
bekas
b/d ber-tambah, BB kem-
terkadang muntah, anoreksia d/d klien menga- bali nor-mal. mulut terasa pahit.
- Beri
- Luka
menyebabkan
pemberian terapi.
bagian,
rasa nyeri.
operasi luarkan cairan berwarna
merah seperti da-
Selasa,
lasi/meningkatkan relak-sasi.
daerah yang nyeri.
yang mengeluarkan me-rah seperti da-rah dan cairan
stimu-
- Diharapkan dapat me-ngurangi
untuk memberi kom-
dan
- Meminimalkan
akut.
nyeri 6 (sedang), (sedang), tam-pak bekas o-
di
skala
- Pertahankan
- Anjurkan pada keluarga
yang
dada,
menentukan
intervensi berikutnya.
6
di
membandingkan rasa
d/d
pak meringis, pucat klien meringis ke-sakitan
rasi dan terpasang
- Untuk
nyeri sebelumnya dan dapat
DO : Ekspresi klien tam- pada aksila sebelah kanan,
daerah dada, skala
RASIONALISASI
insisi ngan kri-teria :
sampai menga-takan
aksila kanan.
selang
: 00.53.99.22
WATAN
DS : Klien mengatakan
dan
: Rindu B2A
se- nurun, klien tampak le-
- Mengidentifikasi kuatan/kelemahan program diit terakhir.
- Kolaborasi de-ngan ahli gizi dalam pembe-rian
kedalam
yang
di
operasi luarkan cairan berwarna
yang mengeluarkan me-rah seperti da-rah dan cairan
berwarna
merah seperti da-
- Bantu
pasien
terasa sedikit nyeri pada
ambulasi
aksila kanan.
kebutuh-an.
rah.
- Kolaborasi dokter
dalam sesuai
DS : Klien mengatakan
Kebutuhan nutrisi ter-
Diagnosa II
12-03-
tidak selera makan, Nutrisi
kurang
2013
perut terasa mual, kebutuh-an
dari penuhi, nafsu ma-kan
tubuh
de-ngan
takan tidak selera makan,
sedikit
tapi se-ring.
lihan diet.
.
mah, porsi
diet.
- Memberikan bantuan
dokter
de-ngan
mual dan muntah. DS : Klien mengatakan
- Aktifitas
12-03-
kalau bergerak te-
Intoleransi
2013
rasa sangat nyeri.
ke-lemahan fisik d/d klien
Diagnosa III
ak-tifitas
aktifitas bergerak
b/d
butuhan
dan
sangat
klien memerlukan nyeri, tampak saat melaku-
ke- - Pertahankan
sehari-hari
mandiri
konseling
dengan
dan
memenuhi
kebutuhan diet individual.
- Membantu menghilang-kan rasa mual dan muntah.
tirah - Tirah baring sebagai teknik
baring.
relaksasi untuk mengumpulkan
ter-penuhi.
ka-lau - Klien
terasa
dalam
da-lam
pemberian terapi anti
Selasa,
ke-
gizi dalam pembe-rian
- Kolaborasi
lakukan
- Mengidentifikasi
- Kolaborasi de-ngan ahli
yang disaji-
me-ngatakan
- Membantu pemasukan nutrisi
kuatan/kelemahan
kan habis 1/2 bagian.
DO : Tampak saat me-
mengon-trol
program diit terakhir.
se- nurun, klien tampak le-
pertinya menurun.
/
klien.
yang dang muntah, mulut terasa
BB
da-pat
nyeri.
kalori harian dan pi-
disajikan habis 1/2 pahit, BB se-pertinya me bagian,
nyeri
- Kaji ulang ma-sukan
DO : Klien tampak le- perut terasa mual, terkamah, porsi
yang
menggangu perge-rakan.
da-lam - Menurunkan
makan
operasi
b/d ber-tambah, BB kem-
terkadang muntah, anoreksia d/d klien menga- bali nor-mal. mulut terasa pahit.
- Beri
bekas
menyebabkan
pemberian terapi.
Selasa,
- Luka
tenaga. mampu dalam
beraktifi-tas.
bantuan orang lain, kan aktivitas klien memer- - Klien tidak le-mah. kekuatan otot ta- lukan bantuan orang lain, ngan
kanan
3, ke-kuatan
otot
tangan
- Jelaskan
kepa-da - Minimalkan
kelelahan
keluarga
agar
dan
tangan kiri 4, kaki kanan 3, tangan kiri 4, kaki
memban-tu
klien
memenuhi kebu-tuhan sehari-
kanan 4 dan kaki kanan 4 dan kaki kiri 4.
untuk memenuhi ke-
kiri 4.
butuhan.
hari.
memudahkan
klien klien
pertinya menurun. .
mah, porsi
yang disaji-
diet.
- Memberikan
kan habis 1/2 bagian.
bantuan - Kolaborasi dokter
de-ngan
mual dan muntah. DS : Klien mengatakan
12-03-
kalau bergerak te-
Intoleransi
2013
rasa sangat nyeri.
ke-lemahan fisik d/d klien
DO : Tampak saat melakukan
- Aktifitas
Diagnosa III
ak-tifitas
me-ngatakan
aktifitas bergerak
b/d
butuhan
dan
sangat
klien memerlukan nyeri, tampak saat melaku-
mandiri
memenuhi
kebutuhan diet individual.
- Membantu menghilang-kan rasa mual dan muntah.
tirah - Tirah baring sebagai teknik
baring.
relaksasi untuk mengumpulkan
ter-penuhi.
ka-lau - Klien
terasa
ke- - Pertahankan
sehari-hari
dengan
dan
da-lam
pemberian terapi anti
Selasa,
konseling
tenaga. mampu dalam
beraktifi-tas.
bantuan orang lain, kan aktivitas klien memer- - Klien tidak le-mah. kekuatan otot ta- lukan bantuan orang lain, ngan
kanan
3, ke-kuatan
otot
tangan
- Jelaskan
kepa-da - Minimalkan
kelelahan
keluarga
agar
dan
tangan kiri 4, kaki kanan 3, tangan kiri 4, kaki
memban-tu
klien
memenuhi kebu-tuhan sehari-
kanan 4 dan kaki kanan 4 dan kaki kiri 4.
untuk memenuhi ke-
kiri 4.
butuhan.
- Bantu
aktifitas
memudahkan
klien klien
hari.
dan
perawatan diri yang - Meminimalkan kelelah-an dan dibu-tuhkan klien.
melatih kekuatan fisik klien agar kembali dapat melakukan akti-fitas klien secara mandiri.
- Latih klien melakukan ak-tifitas ringan secara perla-han sesuai kemampuan.
- Mengembalikan keman-dirian klien secara per-lahan.
- Bantu
aktifitas
dan
perawatan diri yang - Meminimalkan kelelah-an dan dibu-tuhkan klien.
melatih kekuatan fisik klien agar kembali dapat melakukan akti-fitas klien secara mandiri.
- Latih klien melakukan ak-tifitas ringan secara perla-han sesuai ke-
- Mengembalikan keman-dirian klien secara per-lahan.
mampuan.
E. CATATAN PERKEMBANGAN
HARI / TANGGAL
Selasa, 12-3-2013
DIAGNOSA KEPERA-
IMPLEMENTASI
EVALUASI
- Mengkaji skala nyeri
S : Klien me ngatakan sakit pada luka bekas
WATAN
Diagnosa I
(6) sedang.
insisi pembedahan sampai pada aksila
-Mempertahankan
sebelah kanan.
tirah baring sela-ma O: Ekspresi klien tampak meringis, pucat dan fase akut.
memegangi daerah dada, skala nyeri 6 (se-
- Menganjurkan pada keluarga
dang), tampak bekas operasi dan terpasang
memberi
selang di bagian yang dioperasi yang me-
kom-pres air hangat
ngeluarkan cairan berwarna merah seperti
pada
daerah
darah.
luka
A: Nyeri
pinggiran operasi.
P : - Kaji skala nyeri (1-10).
E. CATATAN PERKEMBANGAN
HARI / TANGGAL
Selasa,
DIAGNOSA KEPERA-
IMPLEMENTASI
EVALUASI
- Mengkaji skala nyeri
S : Klien me ngatakan sakit pada luka bekas
WATAN
Diagnosa I
12-3-2013
(6) sedang.
insisi pembedahan sampai pada aksila
-Mempertahankan
sebelah kanan.
tirah baring sela-ma O: Ekspresi klien tampak meringis, pucat dan fase akut.
memegangi daerah dada, skala nyeri 6 (se-
- Menganjurkan pada keluarga
dang), tampak bekas operasi dan terpasang
memberi
selang di bagian yang dioperasi yang me-
kom-pres air hangat
ngeluarkan cairan berwarna merah seperti
pada
daerah
darah.
luka
A: Nyeri
pinggiran operasi.
P : - Kaji skala nyeri (1-10).
- Membantu dalam
pasien
- Pertahankan tirah baring selama fase akut.
ambulasi
- Anjurkan pada keluarga untuk memberi
sesuai kebutuhan. - Berkolaborasi
kompres air hangat pada daerah yang de-
ngan dokter da-lam pemberian IVFD
RL
nyeri. - Bantu pasien dalam ambulasi sesuai
terapi,
kebutuhan.
20gtt/i,
- Kolaborasi
Injeksi Ketorolac 30
dengan
dokter
dalam
pemberian terapi.
mg/ 8 jam, Injeksi, Injeksi Ceftria-xone 1gr/12 jam. Selasa, 12-3-2013
Diagnosa II
- Memberi
makan S : Klien mengatakan tidak selera makan, perut
sedikit tapi se-ring. - Mengkaji masukan
ulang
terasa mual, terkadang muntah, mulut terasa pahit.
kalori O: Klien tampak lemah, porsi
harian dan pilih-an
yang disajikan
habis 1/2 bagian, BB sepertinya menurun.
diet.
A: Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
- Berkolaborasi
de-
ngan ahli gizi dalam
P : - Pertahankan tirah baring. - Jelaskan kepada keluarga agar membantu
pemberian diet M II. - Berkolaborasi de-
klien untuk memenuhi kebutuhan. - Bantu aktifitas dan perawatan diri yang
ngan dokter da-lam pemberian anti mual
dibutuhkan klien. - Latih klien melakukan aktifitas ringan
dan muntah (Raniti-
secara perlahan sesuai kemampuan.
dine 1 amp/12 jam). Dokter menganjurkan untuk tranfusi darah dan setelah tranfusi mual muntah hilang. Selasa, 12-3-2013
Diagnosa III
- Mempertahankan
S : Klien mengatakan kalau bergerak terasa
tirah baring de-ngan
sangat nyeri.
cara mem-bantunya O: Tampak saat melakukan aktifitas klien mela-kukan aktifitas
memerlukan bantuan orang lain, kekuatan
sehari-hari.
otot tangan kanan 3, tangan kiri 4, kaki
- Memjelaskan
ke-
kanan 4 dan kaki kiri 4.
pada keluarga agar
A: Intoleransi Aktivitas
membantu
P : - Pertahankan tirah baring selama fase
untuk
klien memenuhi
kebutuhan.
akut. - Anjurkan pada keluarga untuk memberi
- Membantu akti-fitas
kompres air hangat pada daerah yang
dan pera-watan yang dibu-tuhkan
klien
nyeri. - Bantu pasien dalam ambulasi sesuai
se-perti : membersihkan
diri,
mengelap wajah dan badan, sikat gigi. - Melatih
klien
kebutuhan. - Kolaborasi
dengan
pemberian terapi. -
dokter
dalam
melakukan akti-fitas ringan
se-cara
perlahan
dengan
mende-katkan barang-barang yang di-butuhkan klien.
FORMAT LAPORAN PENDAHULUAN A.DEFENISI
Ca mammae adalah pertumbuhan sel-sel payudara yang berlebihan atau tidak terkontrol yang akan membentuk suatu benjolan atau tumor yang bersifat jinak maupun ganas dan merupakan 27% dari kanker pada wanita dan menyebabkan 20% kematian akibat kanker (Price, 1995).
B.ETIOLOGI
Etiologi kanker payudara dari beberapa sumber: Menurut Sabiston (1995: 386) adalah: 1. Pengaruh diit. 2. Kanker majemuk. 3. Faktor genetik. 4. Pengaruh hormon. 5. Penyakit proliferasi dan hiperplasi atipik. 6. Radiasi ionisasi. Menurut FKUI (1995: 344) Faktor penyebab kanker payudara adalah: 1. Konstitusi genetik. 2. Pengaruh hormon. 3. Virogen. 4. Makanan (terutama yang banyak mengandung lemak). 5. Radiasi daerah dada.
C.PATOFISIOLOGI
Mutasi gen pengendali pertumbuhan tumor supresor gen
Infeksi virus (Virus SV-4)
Berfungsinya enkogen (Carsiogenic Agent)
Gangguan mekanisme pengendalian pertumbuhan normal
Perubahan parenkim sel payudara/mammae
Ganas/kanker (sel kecil/out cell) - Kurang kohesif - Pertumbuhan cepat - Pola tidur teratur
Jinak (Epidermoid, sel besar adeno carsinoma) - Kohesif - Tumbuh Lambat Ketakutan/kecemasan
Penekanan parenkim pada reseptor payudara prostalagnin, serotonin, bradikinin, norefinefin, ion
Kompetisi pemakaian nutrisi, rangsangan organ viseral melalui transmitor H1 serotonin (SHT 3) Host
Metastase/ Hemarogen/ Limfogen/ Langsung
Multi organ failure sepsis
MK 1 : Nyeri
Respon Neuroendokrin
Syok sepsis
Peningkatan suhu tubuh
Maladaptasi
MK 3 : Gangguan
Morbiditas dan mortalitas Kematian MK 2 : Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
MK 4 : Kelemahan/intoleransi aktifitas
D.GEJALA KLINIS
Penemuan tanda-tanda dan gejala sebagai indikasi kanker payudara masih sulit ditemukan secara dini. Kebanyakan dari kanker ditemukan jika sudah teraba, biasanya oleh wanita itu sendiri atau dengan Metode SADARI: - Inspeksi Pasien mengatur posisi duduk menghadap cermin. Menginspeksi ukuran, bentuk, dan kesimetrisan
payudara. Payudara normalnya melingkar, agak
simetris, dan dapat dideskripsikan kecil, sedang, dan besar. Inspeksi warna, lesi, vaskularisasi, dan edema pada kulit payudara. Inspeksi warna areola. Inspeksi adanya penonjolan atau retraksi pada payudara dan putting susu akibat adanya skar atau lesi. Inspeksi adanya rabas, ulkus, pergerakan, atau pembengkakan pada putting susu. -
Palpasi Palpasi di sekeliling puting susu untuk mengetahui adanya rabas. Palpasi daerah klavikula dan ketiak terutama pada area nodus limfe. Lakukan palpasi dinding dada dengan gerakan memutar dari tepi menuju areola dan searah jarum jam. Dengan SADARI dapat diketahui: 1. Terdapat massa utuh (kenyal) Biasanya pada kuadran atas dan bagian dalam, di bawah lengan, bentuknya tidak beraturan dan terfiksasi (tidak dapat digerakkan) 2. Nyeri pada daerah massa 3. Adanya lekukan ke dalam/dimping, tarikan dan retraksi pada area mammae, cara pemeriksaan: kulit area mammae dipegang antara ibu jari dan jari telunjuk tangan pemeriksa lalu didekatkan untuk menimbulkan dimpling
4. Edema dengan Peaut d’or amge skin (kulit di atas tumor berkeriput seperti kulit jeruk) 5. Pengelupasan papilla mammae 6. Adanya kerusakan dan retraksi pada area putting susu serta keluarnya cairan secara spontan kadang disertai darah 7. Ditemukan lesi atau massa pada pemeriksaan mamografi (Lusa, 2009) E.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
- Bilirubin Total
0,19
< 1 mg/dL
- Bilirubin Direk
0,09
0-0,2 mg/dL
- Fosfatase Alkali (ALP)
66
35-104 U/L
- AST/SGOT
24
< 32 U/L
ALT/SGPT
17
< 31 U/L
179,20
< 200
- Ureum
17,10
< 50 mg/dL
- Kreatinin
0,57
0,50-0,90 mg/dL
- Asam Urat
5,1
< 5,7 mg/dL
- Hemoglobin (HGB)
10,80
11,7-15,5 gr %
- Eritrosit (RBC)
4,01
4,20-4,87 (10 6/mm3)
- Leukosit (WBC)
33,50
38-44 %
- Trombosit (PLT)
392
150-450 (10 3/mm3)
- MCV
83,50
85-95 fL
- MCH
26,90
28-32 pg
- MCHC
32,20
33-35 g %
Hati
Metabolisme Karbohidrat - Glukosa Darah (Sewaktu) Ginjal
Hematologi Darah Lengkap (CBC)
- RDW
21,10
11,6-14,8 %
- MPV
8,70
7,0-10,2 fL
- PCT
0,34 %
- PDW
9,1 fL
- LED
47
< 20 mm/jam
- Neutrofil
43,00
37-80 %
- Limfosit
35,40
20-40 %
- Monosit
20,20
2-8 %
- Eosinofil
0,70
1-6 %
- Basofil
0,700
0-1 %
- Neutrofil Absolut
2,54
2,7-6,5 (103/UL)
- Limfosit Absolut
2,09
1,5-3,7 (103/UL)
- Monosit Absolut
1,19
0,2-0,4 (103/UL)
- Eosinofil Absolut
0,04
0-0,10 (10 3/UL)
- Basofil Absolut
0,04
0-0,1 (103/UL)
Hitung Jenis
Pemeriksaan Patologi Anatomi Hispatologi
Kesimpulan
Pemeriksaan Patologi Anatomi Sitologi Cairan
Kesimpulan
: Efusi Pleura Kanan.
Pemeriksaan Instalasi Radiologi USG Liver
Kesimpulan
: C2, Reactive Mesothel, tidak dijumpai sel maligna.
Pemeriksaan Instalasi Radiologi Thorax Dewasa PA
Kesimpulan
: Invasive Lobular Carcinoma Mamma, Grade I.
: Tidak tampak metastase liver.
EKG
Kesimpulan
-
: Dalam batas normal.
F. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Pembedahan 2. Non Pembedahan a. Penyinaran: pada payudara dan kelenjar limfe regional, pada metastase tulang, metastase kelenjar limfe aksila. b. Kemotherapy: adjuvant sistemik setelah mastectomy, paliatif pada penyakit yang lanjut. c. Terapy hormone dan endokin: kanker yang telah menyebar memakai estrogen, androgen,coferektomy adrenalektomy hipofisektomi. G.PENGKAJIAN DATA DASAR KEPERAWATAN KASUS PENYAKIT
1. Aktivitas/ Istirahat Gejala: Kerja, aktivitas
yang melibatkan
banyak gerakan tangan/
pengulangan pola tidur (contoh tidur tengkurap) 2. Sirkulasi. Tanda: Kongesti unilateral pada lengan yang terkena (sistem limfe) 3. Makanan/ cairan. Gejala: Kehilangan nafsu makan, adanya penurunan berat badan. 4. Integritas Ego. Gejala: Stressor konstan dalam pekerjaan/ pola dirumah. Stres/ takut diagnosa, prognosis, harapan yang akan datang. 5. Nyeri/ Keamanan. Gejala: Nyeri pada penyakit yang luas/ metastasik (nyeri lokal jarang terjadi pada keganasan dini) Beberapa pengalaman ketidaknyamanan atau perasaan “lucu” pada jaringan payudara. Payudara
berat,
nyeri
sebelum
mengindikasikan penyakit fibrotik.
menstruasi
biasanya
6. Keamanan. Gejala: Masa nodul aksila Edema, eritema pada kulit sekitar. 7. Seksualitas. Gejala: Adanya benjolan
payudara, perubahan
pada
ukuran dan
kesimetrisan payudara. Perubahan pada warna kulit payudara atau suhu, rabas puting yang tak biasanya, gatal, rasa terbakar atau puting mere gang. Riwayat menarche dini (kurang dari 12 tahun), menopause lambat (> 50 tahun), kehamilan pertama lambat (> 35 tahun). Masalah tentang seksualitas/ keintiman. Tanda: Perubahan pada kontur/ masa payudara, asimetris. Kulit cekung/ berkerut, perubahan pada warna/ tekstur kulit, pembengkakan, kemerahan/ panas pada payudara. Puting retraksi, rabas dari puting (serosa, serosangiosa, rabas, berair meningkatkan kemungkinan kanker khususnya bila disertai benjolan). H.PETA ANALISIS DATA DAN MASALAH KEPERAWATAN
KEMUNGKINAN
NO
DATA
1.
DS : Klien mengatakan sakit Luka
PENYEBAB
insisi Nyeri
pada luka bekas insisi pembedahan pembedahan sampai pada aksila kanan.
Pemotongan jaringan
DO : Ekspresi klien tampak meringis, pucat dan me- Nyeri megangi
daerah
dada,
skala nyeri 6 (sedang), tampak
bekas
operasi
dan terpasang selang di bagian
yang
dioperasi
MASALAH
yang
mengeluarkan
cairan berwarna merah seperti darah dan terasa sedikit nyeri pada aksila kanan.
2.
DS : Klien mengatakan tidak selera
makan,
Pemasukan
selang Nutrisi
perut ke
dalam dari kebutuhan
terasa mual, terkadang tenggorokan muntah,
mulut
terasa
kurang
pada
tubuh.
saat pembedahan
pahit. DO : - Klien tampak lemah. - Porsi
Anoreksia
yang disajikan
habis 1/2 bagian.
Intake
- BB tampak menurun
makanan
tidak adekuat
dan terlihat kurus dari awal masuk. 3.
DS : Klien mengatakan kalau Luka
insisi Intoleransi akti-
bergerak terasa sangat pembedahan
fitas
nyeri. DO : Tampak saat melakukan
Kelemahan
otot/
aktivitas klien memer- fisik lukan lain,
bantuan
orang
kekuatan
otot Tidak
tangan kanan 3, tangan beraktifitas kiri 4, kedua kaki 4.
mampu seperti
biasa
.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri b/d luka insisi pembedahan d/d klien mengatakan sakit pada luka insisi pembedahan sampai pada aksila sebelah kanan, ekspresi klien tampak meringis, pucat dan memegangi daerah dada, skala nyeri 6 (sedang), tampak bekas operasi dan terpasang selang dibagian yang
dioperasi yang mengeluarkan cairan berwarna merah seperti darah dan terasa sedikit nyeri pada aksila kanan. 2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidakmampuan pemasukan d/d klien mengatakan tidak selera makan, perut terasa mual, terkadang muntah, mulut terasa pahit, BB sepertinya menurun, klien tampak lemah, porsi yang disajikan habis 1/2 bagian. 3. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan fisik d/d klien mengatakan kalau bergerak terasa sangat nyeri, tampak saat melakukan aktivitas klien memerlukan bantuan orang lain, kekuatan otot tangan kanan 3, tangan kiri 4, kaki kanan 4 dan kaki kiri 4
J/K INTERVENSI DAN RASIONAL DARI INTERVENSI KEPERAWATAN
PROSES KEPERAWATAN
DIAGNOSA KEPERA-WATAN
INTERVENSI (NIC) RASIONALISASI
- Kaji skala nyeri (1-10).
Diagnosa I
- Untuk
Nyeri b/d luka insisi pembe-dahan
membandingkan rasa nyeri sebelumnya dan dapat
membantu menentukan intervensi berikutnya.
d/d klien menga-takan nyeri pada
- Meminimalkan stimu-lasi/meningkatkan relak-sasi.
luka be-kas operasi sampai pada aksila sebelah kanan, klien meringis ke-sakitan dan memegangi daerah
- Pertahankan ti-rah baring sela-ma
- Diharapkan dapat me-ngurangi rasa nyeri.
fase akut.
dada, skala nyeri 6 (sedang), tam pak bekas o-perasi dan ter-pasang - Anjurkan
pada
keluarga
untuk
selang dibagian yang di operasi yang
memberi kom-pres air hangat pada
menge-luarkan cairan berwarna me-
daerah yang nyeri.
rah seperti da-rah dan terasa sedikit
nyeri pada aksila kanan.
- Luka bekas operasi yang menyebabkan nyeri da-pat menggangu - Bantu pasien dalam ambulasi sesuai kebutuh-an.
perge-rakan. - Menurunkan / mengon-trol nyeri.
- Kolaborasi de-ngan dokter da-lam pemberian terapi.
- Beri makan sedikit tapi se-ring.
Diagnosa II
Nutrisi tubuh
kurang b/d
dari
anoreksia
kebutuh-an d/d
klien
menga-takan tidak selera makan, perut
terasa
mual,
pertinya me-nurun, klien tampak le-
1/2 bagian.
- Kaji ulang ma-sukan kalori harian dan pi-lihan diet.
terka-dang
muntah, mulut terasa pahit, BB se-
mah, porsi
- Membantu pemasukan nutrisi klien.
- Mengidentifikasi
ke-kuatan/kelemahan
dalam
program
diit
terakhir. - Kolaborasi de-ngan ahli gizi dalam pembe-rian diet.
yang disaji-kan habis
- Memberikan konseling dan bantuan dengan memenuhi kebutuhan - Kolaborasi de-ngan dokter da-lam
diet individual.
pemberian terapi anti mual dan muntah.
- Membantu menghilang-kan rasa mual dan muntah.
nyeri pada aksila kanan.
- Luka bekas operasi yang menyebabkan nyeri da-pat menggangu - Bantu pasien dalam ambulasi sesuai kebutuh-an.
perge-rakan. - Menurunkan / mengon-trol nyeri.
- Kolaborasi de-ngan dokter da-lam pemberian terapi.
- Beri makan sedikit tapi se-ring.
Diagnosa II
Nutrisi tubuh
kurang b/d
dari
anoreksia
kebutuh-an d/d
klien
menga-takan tidak selera makan, perut
terasa
mual,
- Kaji ulang ma-sukan kalori harian dan pi-lihan diet.
terka-dang
muntah, mulut terasa pahit, BB se pertinya me-nurun, klien tampak lemah, porsi
- Membantu pemasukan nutrisi klien.
ke-kuatan/kelemahan
dalam
program
diit
terakhir. - Kolaborasi de-ngan ahli gizi dalam pembe-rian diet.
yang disaji-kan habis
1/2 bagian.
- Mengidentifikasi
- Memberikan konseling dan bantuan dengan memenuhi kebutuhan - Kolaborasi de-ngan dokter da-lam
diet individual.
pemberian terapi anti mual dan muntah.
- Pertahankan tirah baring.
Diagnosa III
- Membantu menghilang-kan rasa mual dan muntah.
- Tirah baring sebagai teknik relaksasi untuk mengumpulkan tenaga.
Intoleransi ak-tifitas b/d ke-lemahan fisik d/d klien me-ngatakan ka-lau bergerak terasa sangat n yeri, tampak saat
melaku-kan
aktivitas
klien
memer-lukan bantuan orang lain, ke-
- Minimalkan kelelahan klien dan memudahkan klien memenuhi
kuatan otot tangan kanan 3, tangan - Jelaskan kepa-da keluarga agar kiri 4, kaki kanan 4 dan kaki kiri 4.
kebu-tuhan sehari-hari.
memban-tu klien untuk memenuhi ke-butuhan.
- Bantu aktifitas dan perawatan diri yang dibu-tuhkan klien.
- Latih klien melakukan ak-tifitas ringan secara perla-han sesuai kemampuan.
- Meminimalkan kelelah-an dan melatih kekuatan fisik klien agar kembali dapat melakukan akti-fitas klien secara mandiri.
- Mengembalikan keman-dirian klien secara per-lahan.
- Pertahankan tirah baring.
Diagnosa III
- Tirah baring sebagai teknik relaksasi untuk mengumpulkan tenaga.
Intoleransi ak-tifitas b/d ke-lemahan fisik d/d klien me-ngatakan ka-lau bergerak terasa sangat n yeri, tampak saat
melaku-kan
aktivitas
klien
memer-lukan bantuan orang lain, ke-
- Minimalkan kelelahan klien dan memudahkan klien memenuhi
kuatan otot tangan kanan 3, tangan - Jelaskan kepa-da keluarga agar kiri 4, kaki kanan 4 dan kaki kiri 4.
kebu-tuhan sehari-hari.
memban-tu klien untuk memenuhi ke-butuhan.
- Bantu aktifitas dan perawatan diri yang dibu-tuhkan klien.
- Latih klien melakukan ak-tifitas
- Meminimalkan kelelah-an dan melatih kekuatan fisik klien agar kembali dapat melakukan akti-fitas klien secara mandiri.
- Mengembalikan keman-dirian klien secara per-lahan.
ringan secara perla-han sesuai kemampuan.
L.MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN KLIEN DAN KELUARGA
Pola hidup sehat Memberikan materi seputar ca mamae ( bagaimana cara perawatan nya setelah pulang dari RS) Gizi dan diet ( makanan apa yang boleh dikonsumsi untuk mempercepat proses pemulihan pasca operasi, dll)
L.MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN KLIEN DAN KELUARGA
Pola hidup sehat Memberikan materi seputar ca mamae ( bagaimana cara perawatan nya setelah pulang dari RS) Gizi dan diet ( makanan apa yang boleh dikonsumsi untuk mempercepat proses pemulihan pasca operasi, dll)
FORMAT LAPORAN KASUS A.IDENTITAS PASIEN
Identitas Pasien Nama
: Ny. M
Jenis Kelamin
: Perempuan
Umur
: 40 Tahun
Status Perkawinan
: Sudah menikah
Agama
: Islam
Suku / Bangsa
: Karo/Indonesia
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Alamat
: Jl. Dahlia Ujung No. 8 Pematang Siantar
Tanggal Masuk Rumah Sakit : 10 Maret 2013 Tanggal Pengkajian
: 12 Maret 2013
No. Register
: 00.53.99.22
Ruangan / Rumah Sakit
: Rindu B2A/RSUP. H. Adam Malik
Golongan Darah
: A(+)
Diagnosa Medis
: Ca. Mamae
B.KELUHAN YANG DIRASAKAN PASIEN
Klien awalnya kontrol ke RS dengan maksud untuk kemoterapi ke III dan mengatakan ada benjolan sebesar biji salak di payudara sebelah kanan di atas puting susu, kemudian dokter menyarankan klien untuk operasi dan rawat inap terlebih dahulu.
C PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN (BAIK DIAGNOSTIK MAUPUN KEPERAWATAN).PEMERIKSAAN FOKUS PADA KEPERAWATAN Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
- Bilirubin Total
0,19
< 1 mg/dL
- Bilirubin Direk
0,09
0-0,2 mg/dL
- Fosfatase Alkali (ALP)
66
35-104 U/L
- AST/SGOT
24
< 32 U/L
ALT/SGPT
17
< 31 U/L
179,20
< 200
- Ureum
17,10
< 50 mg/dL
- Kreatinin
0,57
0,50-0,90 mg/dL
- Asam Urat
5,1
< 5,7 mg/dL
- Hemoglobin (HGB)
10,80
11,7-15,5 gr %
- Eritrosit (RBC)
4,01
4,20-4,87 (10 6/mm3)
- Leukosit (WBC)
33,50
38-44 %
- Trombosit (PLT)
392
150-450 (10 3/mm3)
- MCV
83,50
85-95 fL
- MCH
26,90
28-32 pg
- MCHC
32,20
33-35 g %
- RDW
21,10
11,6-14,8 %
- MPV
8,70
7,0-10,2 fL
- PCT
0,34 %
- PDW
9,1 fL
- LED
47
< 20 mm/jam
43,00
37-80 %
Hati
Metabolisme Karbohidrat - Glukosa Darah (Sewaktu) Ginjal
Hematologi Darah Lengkap (CBC)
Hitung Jenis - Neutrofil
- Limfosit
35,40
20-40 %
- Monosit
20,20
2-8 %
- Eosinofil
0,70
1-6 %
- Basofil
0,700
0-1 %
- Neutrofil Absolut
2,54
2,7-6,5 (103/UL)
- Limfosit Absolut
2,09
1,5-3,7 (103/UL)
- Monosit Absolut
1,19
0,2-0,4 (103/UL)
- Eosinofil Absolut
0,04
0-0,10 (10 3/UL)
- Basofil Absolut
0,04
0-0,1 (103/UL)
Pemeriksaan Patologi Anatomi Hispatologi
Kesimpulan
Pemeriksaan Patologi Anatomi Sitologi Cairan
Kesimpulan
: Efusi Pleura Kanan.
Pemeriksaan Instalasi Radiologi USG Liver
Kesimpulan
: C2, Reactive Mesothel, tidak dijumpai sel maligna.
Pemeriksaan Instalasi Radiologi Thorax Dewasa PA
Kesimpulan
: Invasive Lobular Carcinoma Mamma, Grade I.
: Tidak tampak metastase liver.
EKG
Kesimpulan
: Dalam batas normal.
D.DIAGNOSA,INTERVENSI,IMPLEMENTASI,DAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA
INTERVENSI
EVALUASI
IMPLEMENTASI
EVALUASI
KEPERAWATAN - Kaji skala nyeri (1-
Diagnosa I
Nyeri
b/d
luka
10).
insisi pembe-dahan
- Pukul 09.00 Wib
S
:
Klien
me-
Mengkaji skala nyeri (6)
ngatakan sakit pada
sedang.
luka
be-kas
insisi
d/d klien menga-
pem-bedahan
sam-
takan nyeri pada
pai
luka be-kas operasi
ti-rah
- Pukul 09.10 Wib
sampai pada aksila
baring sela-ma fase
Mempertahankan
sebelah
akut.
kanan,
- Pertahankan
baring
klien meringis kesakitan
dan
memegangi daerah
sela-ma
pada
- Pukul 09.20Wib
keluarga
untuk
Menganjurkan
aksila
sebelah kanan. tirah O fase
akut. - Anjurkan
pada
:
Ekspresi
klien
tampak meringis, pucat dan meme-gangi daerah dada, skala
pada
nyeri
6
(se-dang),
D.DIAGNOSA,INTERVENSI,IMPLEMENTASI,DAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA
INTERVENSI
EVALUASI
IMPLEMENTASI
EVALUASI
KEPERAWATAN - Kaji skala nyeri (1-
Diagnosa I
Nyeri
b/d
luka
10).
insisi pembe-dahan
- Pukul 09.00 Wib
S
:
Klien
me-
Mengkaji skala nyeri (6)
ngatakan sakit pada
sedang.
luka
be-kas
insisi
d/d klien menga-
pem-bedahan
sam-
takan nyeri pada
pai
luka be-kas operasi
ti-rah
- Pukul 09.10 Wib
sampai pada aksila
baring sela-ma fase
Mempertahankan
sebelah
akut.
kanan,
- Pertahankan
baring
klien meringis kesakitan
dan
pada
aksila
sebelah kanan. tirah O
sela-ma
fase
akut.
:
Ekspresi
klien
tampak meringis, pucat dan meme-gangi
- Anjurkan
pada
- Pukul 09.20Wib
memegangi daerah
keluarga
untuk
Menganjurkan
dada, skala nyeri 6
memberi kom-pres air
keluarga memberi kom-
tampak bekas operasi
(sedang),
hangat pada daerah
pres air hangat pada
dan terpasang selang
yang nyeri.
daerah pinggiran luka
di
operasi.
diope-rasi yang me-
tam-pak
bekas o-perasi dan ter-pasang
selang
dibagian yang di operasi
yang
- Bantu pasien dalam ambulasi
cairan
kebutuh-an.
me-rah seperti da- - Kolaborasi rah
dan
terasa
sedikit nyeri pada aksila kanan.
pada
- Pukul 10.00 Wib
menge-luarkan berwarna
daerah dada, skala
dokter
sesuai
da-lam
pemberian terapi.
6
(se-dang),
bagi-an
yang
ngeluarkan
ca-iran
Membantu pasien dalam
berwarna
merah
ambulasi
seperti darah.
sesuai
kebutuhan. de-ngan
nyeri
A:
- Pukul 11.00 Wib Berkolaborasi
Masalah
be-lum
teratasi.
de-ngan P:
Intervensi
dokter
da-lam
dilanjutkan.
pemberian
terapi,
- Kaji skala nyeri (1-
IVFD
RL
Injeksi
Ketorolac
mg/
8
Injeksi
jam,
20gtt/i, 30
Injeksi,
Ceftria-xone
10). - Bantu pasien dalam ambula-si kebu-tuhan.
sesuai
1gr/12 jam.
- Kolaborasi
de-ngan
dokter dalam pemberian terapi.
- Beri makan sedikit
Diagnosa II
Nutrisi kurang dari kebutuh-an
tapi se-ring.
tubuh
- Pukul 10.00 Wib
S : Klien
me-
Memberi makan sedikit
ngatakan
ti-dak
tapi se-ring.
selera ma-kan, perut
b/d anoreksia d/d
- Kaji ulang ma-sukan
klien menga-takan
kalori harian dan pi-
Mengkaji
tidak selera makan,
lihan diet.
masukan kalori harian
perut terasa mual, terka-dang muntah,
- Kolaborasi gizi
de-ngan
ahli
BB se-pertinya me-
pembe-rian diet.
dalam
le-mah,
ulang
Berkolaborasi
dalam
pemberian diet M II. - Kolaborasi
de-ngan
- Pukul 10.30 Wib
kan
pemberian terapi anti
dokter
mual dan muntah.
pemberian anti mual dan
bagian.
de-ngan
jam).
menganjurkan tranfusi setelah
Dokter untuk
darah
dan
tranfusi
mual
muntah hilang.
- Pertahankan
Diagnosa III
Intoleransi
ak-
tifitas
ke-
b/d
baring.
Klien
tampak yang
disajikan habis 1/2 ba-gian,
Masalah
BB
be-lum
teratasi.
da-lam P:
muntah (Raniti-dine 1 amp/12
mulut te-rasa pahit.
A:
dokter
1/2
Berkolaborasi
mun-tah,
sepertinya me-nurun.
porsi yang disajihabis
da-lam
ter-
lemah, porsi
de-ngan
gizi
mual,
kadang
O:
- Pukul 10.20 Wib
ahli
klien
tampak
te-rasa
dan pilih-an diet.
mulut terasa pahit,
nurun,
- Pukul 10.10 Wib
Intervensi
di
lanjutkan. - Kaji ulang ma-sukan kalori harian dan pilihan diet. - Kolaborasi ahli
gizi
de-ngan dalam
pembe-rian diet.
tirah - Pukul 09.15 Wib
S : Klien
me-
Mempertahankan
tirah
ngatakan
kalau
baring
cara
bergerak
te-rasa
de-ngan
lemahan fisik d/d
mem-bantunya
mela-
sangat nyeri.
klien me-ngatakan
kukan aktifitas sehari- O:
Tampak
saat