Pembahasan laporan ftokimia 3 : Pada praktikum kali ini kita melakukan percobaan pemantauan dan ekstrak yang telah di dapat pada percobaan sebelumnya,pemantauan ekstrak ini dilakukan secara KLT.Dimana KLT.Dimana prinsip dari KLT yaitu eluen adalah fase gerak yang berperan penting pada proses elusi bagi larutan umpan (feed) untuk melewati melewati fase diam (adsorben). nteraksi antara adsorbent adsorbent dengan eluen sangat menentukan menentukan ter!adi pemisahan komponen komponen oleh sebab itu pemisahan komponen kromatografi kromatografi dipengaruhi oleh la!u alir eluent eluent dan !umlah umpan. umpan. "emakin dekat kepolaran antara senyawa dengan eluen maka senyawa akan terbawa oleh fase gerak tsb. #al ini berdasarkan prinsip like disol$e like. Percobaan ini bertu!uan untuk mengetahui apakah senyawa target akan di analisis sudah tertarik apa belum, maka hasil dari %fnya dibandingkan dengan senyawa aslinya, pada sampel kulit kayu manis senyawa senyawa target yang akan di analisis yaitu sinamaldehid. "inamaldehid ini merupakan golongan minyak atsiri yang termasuk golongan seskuiterpen,dimana sinamaldehid ini mempunyai sifat nonpolar karena termasuk golongan minyak sebelumnya harus menentukan terlebih dahulu eluen yang akan digunakan pada proses elusi ini. Pemilihan eluen ini sangat penting !ika eleun yang digunakan digunakan memiliki konsentrasi yang tidak sesuai dengan sampel yang akan dipisahkan,maka kromatografi tidak akan ber!alan. &ika eluen terlalu polar akan menyebabkan sebuah noda noda yang ditotolkan pada plat naik sampai batas tanpa mengalami pemisahan. &ika eluen kurang polar,maka polar,maka noda yang ditotolkan tidak akan bergerak sama sekali. 'luen yang digunakan pada percobaan ini yaitu toluen dan etil asetat. Perbandingan yang digunakan yaitu * dan +,- , alasan menggunakan eluen ini karena senyawa target bersifat non polar sehingga senyawa agar dapat ditarik atau terelusi harus menggunakan eluen yang mempunyai tingkat kepolaran yang sama. "etelah eluen ditentukan ,eluen tersebut di campurkan dengan perbandingan yang telah ditentukan kemudian dimasukan ke dalan chamber untuk melakukan pen!enuhan chamber. Tu!uan pen!enuhan chamber adalah untuk men!adikan eluen memenuhi chamber dan fungsinya sebagai fase gerak dalam kromatografi dapat ber!alan dengan baik. baik. &ika eluen tidak memenuhi chamber, chamber, maka distribusi dari pada fase diam tidak akan dapt ber!alan dan hasil yang diperoleh tidak akan teliti. Tiap senysawa memiliki distribusi yang berbedabeda dalam fasa gerak. Kepekatan dari sampel yang ditotolkan !uga berpengaruh pada proses elusi karena !ika terlalu encer dikhawatirkan ketika ditotolkan senyawanya tidak terelusi dengan baik,akan ter!adi telling atau pelebaran spot. "elain itu !uga proses penotolan sangat berpengaruh,diameter penotolan !angan terlalu lebar karena akan mempengaruhi hasil dari proses elusi tsb. Dari hasil percobaan yang telah dilakukan di dapatkan %f yang berbedabeda untuk perbandingan * didapatkan %f ,,- dan ,/- sedangkan untuk untuk perbandingan +,- di di dapatkan %f ,0 dan ,0 cm. 1erdasarkan hasil ini %f yang mendekati senyawa sinamaldehid adalah dengan %f ,/- cm karena berdasarkan literatur %f,untuk sinamaldehid dengan eluen
yang sama adalah
±
,/, bercak ini tidak terlihat secara langsung harus dilihat dibawah
lampu 23 dengan pan!ang gelombang 4-5nm yang menampakan warna ungu muda. Dari hasil pengamatan yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa senyawa sinamaldehid cocok menggunakan eluen toluen dengan etil asetat dengan perbandingan *. 2ntuk memper!elas bercak yang di dapat ,dapat dilakukan dengan menyemprot plat dengan #4"65 +7 dalam metanol dengan menghasilkan warna coklat. 8enggunakan # 4"65 karena #4"65 merupakan penampak yang uni$ersal artinya dapat bereaksi dengan semua senyawa organik. "edangkan untuk penampak bercak yang spesifik digunakan $anilin # 4"65
Pembahasan 4 Pada percobaan kali ini kita melakukan ekstraksi sinamaldehid dari kulit kayu manis dengan menggunakan metode maserasi. Dimana ekstraksi sendiri adalah penyarian 9at9at aktif dari bagian tanaman obat. Tu!uan dilakukan ekstraksi adalah untuk menarik semua komponen kima yang terdapat dalam simplisia,ekstraksi ini didasarkan pada perpindahan massa komponen 9at padat ke dalama pelarut dimana perpindahan mulai ter!adi pada lapisan antar muka,kemudian berdifusi masuk ke dalam pelarut. Pelarut yang digunakan pada proses ekstraksi harus sesuai dengan sifat fisika kimia dari senyawa target,sehingga senyawa tersebut dapat tertarik dengan sempurna. Percobaan ini menggunakan metode maserasi karena senyawa targer yang akan diambil stabil pada suhu dingin dan digunakan pelarut etanol 7 kareana senyawa target mempunyai kelarutan yang besar di dalam etanol sehingga semua senyawa target dapat tertarik oleh etanol,selain itu etanol merupakan pelarut uni$ersal dimana etanol dapat melarutkan senyawa yang bersifat polar maupun senyawa yang bersifat non polar. Percobaan ekstraksi ini dilakukan sebanyak tiga kali katena !ika dilakukan hanya sekali dikhawatirkan masih ada senyawa target yang masih belum tertarik,sehingga dilakukan sebanyak tiga kali agar semua senyawa target dalam simplisia dapat tertarik semua. Pada saat percobaan ke tiga kali hasil yang di dapatkan berwarna agak pucat,hal ini ter!adi karena senyawa target yang akan di ambil telah tertarik semua. Pada proses maserasi simplisia yang akan digunakan dibuat serbuk sehingga mempunyai luas permukaan yang besar yang akan membuat interaksi antara pelarut dengan simplisia besar. "emakin banyak pelarut yang bersentuhan dengan simplisia semakin banyak !uga senaywa target yang akan tertarik oleh pelarutnya,prinsip maserasi sendiri adalah ekstraksi 9at aktif yang dilakukan dengan cara merendam serbuk dalam pelarut yang sesuai selama * hari pada temperatur kamr terlindung dari cahaya. Tahapan selan!utnya adalah pemeriksaan parameter ekstrak. Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui kulaitas ekstrak yang dilihat berdasarkan sifat fisika dan kandungan kimianya. "elan!utnya dilakukan pemeriksaan rendemen ekstrak,rendemen ekstrak ini didapat dengan cara rasio dan berat ekstrak yang diperoleh dengan berat dari simplisia kering dikali +7 agar hasilnya bentuk persen,hasil dari rendemen ekstrak kulit kayu manis sendiri yaitu +:,-:7. #asil rendemen ini dipengaruhi oleh semakin besar perbandingan simplisia dengan pelarut yang digunakan maka semakin banyak ekstrak kental yang diperoleh. "elam!utnya yaitu penetapan bobot !enis ini dilakukan dari ekstrak. Penetapan bobot !enis ini menggunakan piknometer,piknomneter yang diperoleh yaitu +,:0 ml dan kera patan ekstrak yang diperoleh ,/5 gram.ml +. 1obot !enis ini di dapat dengan melakukan konsentrasi +7 artinya + gram ekstrak kental dilarutkan dalam pelarutnya. "etelah kerapatan di dapat maka selan!utnya dilakukan dinamolisis ekstrak,dinamolisis ekstrak ini dilakukan bertu!uan untuk mengetahui atau memberikan gambaran secara kualitatif dari ekstrak yang di analisis. Dinamolisis yang diamati yaitu diameter yang dihasilkan dari ekstrak tersebut selama menit,dari hasil percobaan di dapatkan diameternya yaitu - cm yang di ukur pada konsentrasi +7.
Percobaan ekstraksi metode maserasi ini di buat dari 4- gram serbuk kering kulit kayu manis yang dilarutkan pada etanol / ml. 3olume etanol yang ditambahkan sampai pelarutnya dapat meredamkan semua ekstrak sehingga tidak terpaku pada perbandingan ++. ;salkan pelarut sudah dapat merendam ekstrak maka pelarut yang ditambahkan tiap ekstrak berbedabeda sesuai dari simplisianya.