Tugas Patologi Makatah tentang "PENYEBAB PENYAKIT KANKER USUS BESAR DAN PENGOBATANNYA"Full description
peristaltik ususDeskripsi lengkap
Tb Usus
dvdvdv
ParasitologiFull description
Perforasi ususDeskripsi lengkap
Brosur Usus Buntu (Appendicitis) kami bagikan untuk masyarakat umum sebagai pengetahuan dan mengenal gejala serta tindakan apasaja yang harus dilakukan oleh masyarakat ketika merasakan keluh…Full description
bising usus
Trematoda Usus
Presentasi tentang apendisitisFull description
jbdfjbjfkdsbfks
Tb UsusDeskripsi lengkap
ParasitologiDeskripsi lengkap
Anastomosis usus perlu dilakukan ketika segmen pada saluran pencernaan direseksi atas indikasi lesi jinak atau ganas dan kontinuitas gastrointestinal yang perlu dipulihkan. Seni anastomosis …Deskripsi lengkap
usus terbalikDeskripsi lengkap
PROPOS
tb peritoneal
FISIOLOGI USUS BESAR
Usus besar merupakan organ pencernaan yang dimulai dari katup ileosekal, sekum, appendix, colon asendens, colon transversum, colon desendens, colon sigmoides dan rectum. Usus besar berfungsi sebagai : 1. Absorpsi air dan garam mineral serta vitamin 2. Sekresi dan ekskresi mucus basa 3. Penyimpan feses 4. Pendorong feses untuk dikeluarkan atau defekasi A. Absorpsi air dan garam mineral serta vitamin o
Penyerapan air dan garam mineral serta v itamin sebagian besar dilakukan oleh colon
o
Penyerapan di colon lebih kecil daripada usus halus dikarenakan permukaan lumen kolon halus sehingga luas permukaan absorpsi sedikit
o
Kolon menyerap H2O & NaCl :
Natrium diserap secara aktif
Cl diserap secara pasif mengikuti penurunan gradient listrik
H2O diserap secara osmotic
Kolon juga menyerap sebagian kecil elektrolit dan vitamin K yang disintesis oleh
-
bakteri kolon o
Penyerapan air dan garam mineral akan membentuk massa tinja padat.
o
Kolon normal menerima 500 mL atau setara dengan 500 gram kimus dari usus halus dimana akan diserap sebanyak 350 mL dan sisa yang dikeluarkan per hari sekitar 150 gram feses yangterdiri atas :
100 gram H2O
50 gram bahan padat yang terdiri at as bahan tidak dapat dicerna dan diserap seperti selulosa, bakteri, bilirubin dan sedikit garam mineral.
B. Sekresi dan eksresi mucus usus besar o
Sekresi kolon terdiri dari larutan mucus basa (NaHCO 3) berfungsi melindungi mukosa usus besar dari cedera mekanis dan kimiawi
o
Mucus berfungsi sebagai pelumas untuk feses mudah keluar
o
NaHCO3 berfungsi menetralkan asam-asam iritan yang diproduksi dari fermentasi bakteri
o
Sekresi meningkat merupakan suatu respons terhadap stimulasi mekanis dan kimiawi mukosa kolon yang diperantarai oleh reflex pendek dan persarafan simpatis
o
Pada usus besar tidak ada pencernaan karena usus besar tidak m emiliki enzim pencernaan
o
Bakteri kolon mencerna sebagian selulosa
C. Penyimpanan feses o
Kolon normal menerima ± 500 mL atau setara 500 gram per hari kimus dari usus kecil.
o
Isi yang disalurkan ke kolon merupakan residu makanan yang tidak dicerna (selulosa), komponen empedu yang tidak diserap dan cairan.
o
Kolon mengekstrasi H2O dan garam mineral
o
Feses merupakan residu pencernaan akhir yang akan dikeluarkan
o
Fungsi utama usus besar adalah untuk menyimpan feses sebelum defekasi
D. Pendorong feses Pendorongan feses yang berperan adalah sebagai berikut : 1. Kontraksi haustra secara perlahan mengaduk isi kolon maju-mundur o
Motilitas utama kolon yang dipicu oleh r itmisitas otonom sel-sel otot polos kolon
o
Waktu diantara dua kontraksi haustra berkisar 30 menit
o
Kontraksi kantung haustra secara bertahap berubah sewaktu segmen yang semula melemas membentuk kantung
Berkontraksi secara perlahan
Sedangkan bagian yang tadinya berkontraksi → relaksasi secara bersamaan untuk membentuk kantung baru
Gerakan ini tidak mendorong tetapi secara perlahan mengaduk maju mundur
Isi kolon terpajan ke mukosa penyerapan 2. Gerakan massa mendorong feses bergerak jauh o
Terjadi tiga atau empat kali per hari setelah makan
↑ mecolok motilitas segmen-segmen besar kolon ascendens dan transversum
berkontraksi simultan
Mendorong feses 1/3 – 3/4 panjang kolon dalam beberapa detik
Mendorong isi kolon ke bagian distal usus besar (tempat feses disimpan sampai terjadi defekasi
E. Defekasi Defekasi adalah pengeluaran feses dari anus dan rektum. Hal ini juga disebut bowel movement. Frekwensi defekasi pada setiap orang sangat bervariasi dari beberapa kali perhari sampai 2 atau 3 kali perminggu. Banyaknya feses juga bervariasi setiap orang. Ketika gelombang peristaltik mendorong feses kedalam kolon sigmoid dan rektum, saraf sensoris dalam rektum dirangsang dan individu menjadi sadar terhadap kebutuhan untuk defekasi. Defekasi biasanya dimulai oleh dua refleks defekasi yaitu : o
Refleks defekasi instrinsik
o
Refleks defekasi parasimpatik
Makanan masuk ke lambung
Refleks gastroileum
Refleks gastrokolon
Memindahkan isi usus halus yang masih
Diperantarai dari lambung sampai kolon
ada kedalam usus besar
oleh gastrin dan saraf otonom ekstrinsik
Pemicu utama gerakan massa kolon
Mendorong isi kolon ke dalam rektum
Peregangan di rectum merangsang reseptor regang di dinding rektum
Refleks defekasi
Refleks defekasi
Refleks defekasi intrinsik
Ketika feses masuk ke rektum
Refleks defekasi parasimpatik
Ketika serabut saraf parasimpatik rectum melalui saraf splangnikus panggul dirangsang
Distensi dinding rektum Sinyal diteruskan ke medulla spinalis segmen sacral II dan IV Merangsang reseptor regang dinding rektum Rectum teregang berkontraksi
Sinyal menyebar melalui Otot levator ani berelaksasi
plexus mesenterikum
Sudut dan anulus anorektal menghilang
Memulai gelombang peristaltic di kolon descendens, kolon sigmoid dan rektum
Sfingter ani interna dan eksterna berelaksasi Gelombang peristaltic menekan feses
pada waktu anus tertarik keatas melebih tinggi
menuju anus
feses
Relaksasi sfingter ani interna
Defekasi (-) (+)
Jika sfingter ani eksterna relaksasi
Kontraksi voluntary otot sfingter
o
Kontraksi voluntar otot dada dengan glottis tertutup
eksterna dan levator ani o
Kontraksi otot abdomen secara terus menerus
Feses keluar (defekasi) Dinding rektum relaksasi
Defekasi (-)
o
↑tekanan intraabdominal
Referensi : Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Kedokteran : Dari Sel ke Sistem, 2nd ed. EGC : Jakarta Price, Syilvia Anderson dan Lorraine McCarty Wilson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit edisi 6 volume 1. Jakarta: EGC Pearce, Evelyn C.2008. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis.Jakarta: PT.Gramedia