Farmakokinetika dan Farmakodinamik Pada Menyusui A. Farmakokinetika Hampir semua obat yang diminum perempuan perempuan menyusui terdeteksi didalam ASI , untungnya konsentrasi obat di ASI umumnya rendah. Konsentrasi obat dalam darah ibu adalah faktor utama yang berperan pada proses transfer obat ke ASI selain dari faktor-faktor siko-kimia obat. !olume darah"#airan tubuh dan #urah $antung yang meningkat pada kehamilan akan kembali normal setelah % bulan melahirkan. Karena itu pemberian obat se#ara kronik mungkin memerlukan penyesuaian dosis. &bat yang larut dalam lemak, yang non-polar dan yang tidak terion akan mudah mele'ati membran sel al(eoli dan kapiler susu. &bat yang ukurannya ukurannya ke#il )* + alton akan mudah mele'ati pori membran epitel susu. &bat yang terikat dengan protein plasma tidak dapat mele'ati membran, hanya obat yang tidak terikat yang dapat mele'atinya. Plasma relatif sedikit lebih basa dari ASI. Karena itu obat yang bersifat basa lemah di plasma akan lebih banyak dalam bentuk tidak terionisasi dan mudah menembus membran al(eoli dan kapiler susu. Sesampainya di ASI obat yang bersifat basa tersebut akan mudah terion sehingga tidak mudah untuk mele'ati membran kembali ke plasma. Fenomena tersebut dikenal sebagai ion trapping. /asio M0P adalah perbandingan antara konsentrasi obat di ASI dan di plasma ibu. /asio M0P yang 1% menun$ukkan bah'a obat banyak berpindah ke ASI , sebaliknya rasio M0P * % menun$ukkan bah'a obat sedikit berpindah ke ASI. Pada umumnya kadar kadar pun#ak obat di ASI adalah sekitar %- 2 $am sesudah ibu meminum obat. Hal ini mungkin dapat membantu mempertimbangkan untuk tidak memberikan ASI pada kadar pun#ak. 3ila ibu menyusui tetap harus meminum obat yang potensial toksik terhadap bayinya maka untuk sementara ASI tidak diberikan tetapi tetap harus di pompa. ASI dapat diberikan kembali setelah dapat dikatakan tubuh bersih dari obat dan ini dapat diperhitungkan setelah 4 kali 'aktu paruh obat. /asio benet dan risiko penggunaan obat pada ibu menyusui dapat dinilai dengan mempertimbangkan mempertimbangkan 0 %. Farmakologi obat0 reaksi yang tidak dikehendaki +. Adanya metabolit aktif 2. Multi obat 0 adisi efek samping 5. osis dan lamanya terapi 4. 6mur bayi. 7. Pengalaman"bukti klinik 8. Farmakoepidemiologi data.
Farmakokinetika bayi Absorbsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi pada bayi berbeda nyata dengan orang de'asa. Ke#epatan absorpsi le'at saluran #erna lebih rendah, misalnya absorpsi fenobarbital, fenitoin, asetaminofen dan istribusi obat $uga akan berbeda karena rendahnya protein plasma, (olume #airan tubuh yang lebih besar dari orang de'asa. Metabolisme obat $uga rendah karena akti(itas en9im yang rendah . :kskresi le'at renal pada a'al kehidupan masih rendah dan akan meningkat dalam beberapa bulan. Selain banyaknya obat yang diminum oleh bayi melalui ASI, $uga kinetika obat pada bayi menentukan akibat yang ditimbulkan oleh obat. ;ang perlu diperhatikan adalah bila efek yang tidak diinginkan tidak bergantung dari banyaknya obat yang diminum, misalnya reaksi alergi, maka sedikit atau banyaknya ASI yang diminum bayi men$adi tidak penting, tetapi apakah si bayi meminum atau tidak meminum ASI men$adi lebih penting.
B. Farmakodinamika Mekanisme ker$a obat pada ibu menyusui dapat dikatakan tidak berbeda. Sedangkan farmakodinamik obat pada bayi masih sangat terbatas dipela$ari. Kemungkinan sensiti(itas reseptor pada bayi lebih rendah, sebagai #ontoh, dari hasil penelitian bah'a sensiti(itas d-tubokurarin meningkat pada bayi.
Teratogenesis enesis )generation, birth Adalah bahan yang dapat menyebabkan atau berpengaruh terhadap malformasi atau kelainan siologis $anin. enetik 0 +? @hromosom aberration 0 4-%? Faktor lingkungan )Maternal"fetal 0 4-%? &bat 0 +-4? Infeksi 0 + = 2? )@M!, rubella Penyakit 0 %-+? ):pilepsi /adiasi 0 * %?
Fetotoin &bat, yang digunakan oleh 'anita hamil dan menyebabkan Bfetal toi#ityC Fetal toi#ity 0 reaksi efek yang tidak diharapkan dari obat pada dosis terapi @ontoh obat yang bersifat teratogen0
Kemampuan obat berpindah melalui sa'ar uri
•
:fek farmakologis dan idiosinkrasi
•
aktu ter$adinya pemaparan obat
•
Kemampuan obat berpindah melalui sa'ar uri Debih mudah dilakukan oleh obat yang lipol dan tidak terionisasi &bat yang bersifat basa #enderung terperangkap dalam sirkulasi darah $anin. Hal ini dimanfaatkan untuk pengobatan $anin, #ontoh0 Gekainid.
Mekanisme transfer •
ifusi sederhana )untuk sebagian besar obat
•
ifusi yang difasilitasi )glukosa
•
•
Pinositosis )antibodi sistem imun
•
Perusakan antar sel )eritrosit
Faktor yang mempengaruhi perpindahan obat pd sawar uri: •
3erat molekul
•
Kelarutan dalam lemak
•
Ionisasi
•
Ikatan protein
•
Aliran darah dlm umbilikal dan uterus
•
Penyakit pada ibu
•
:fek farmakologis dan idiosinkrasi
&bat-obat tertentu memberi efek farmakologis yang lebih kuat se#ara langsung pada $anin @ontoh0 kortikosteroid dosis besar Sifatnya idiosinkrasi aktu pemaparan obat )% •
•
•
Pada + minggu pertama konsepsi0 efek semua atau sama sekali tidak. Pada trimester pertama )% minggu pertama J organogenesis 0 paling berisiko besar terhadap perkembangan $anin. Pada trimester kedua dan ketiga0 dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembanagn fungsional $anin atau efek toksik pada $aringan $anin.
aktu pemaparan obat )+ •
•
iberikan sesaat sebelum kelahiran0 memberikan efek samping pada saat kelahiran atau pada neonatus setelah kelahiran. Perhatikan0 obat yang teratogenik yang dihentikan pemakaiannya sebelum konsepsi dapat tetap ada di tubuh selama organogenesis.
•
Penyebab malformasi kongenital
•
Monogeni# origin
•
Abnormalitas kromosom
Interaksi antara hereditary tenden#ies dan nongeneti#, en(ironmental fa#tors •
:n(ironmental fa#tors
:n(ironmental fa#tors
•
fetal rubella syndrome )katarak, penyakit $antung, tuli
•
@ytomegalo(irus infe#tion,menyebabkan tuli, retardasi mental
•
Proto9oa0
•
Perubahan farmakokinetika selama kehamilan •
istribusi ter$adi peningkatan kadar air dan lemak total dalam tubuh, sehingga (olume distribusi untuk kebanyakan obat meningkat.
•
Metabolisme progesteron endogen yang meningkat pada kehamilan dapat menginduksi en9im sehingga metabolisme obat tertentu meningkat.
Perubahan farmakokinetika )+ 2. :kskresi la$u ltrasi glomeruler meningkat sampai 4? pada saat kehamilan sampai kelahiran. Sehingga klirens obat yang diekskresi melalui gin$al dalam bentuk tak berubah akan meningkat. &bat yang bersifat teratogenik •
Antineoplastik0 Metotreksat
•
Penghambat A@:
•
Antitiroid
•
3arbiturat
•
Karbama9epin
•
Kokain
•
•
ietilstilbestrol
•
:tanol )dosis tinggi
•
Ditium
Penggunaan obat saat menyusui /isiko kepada bayi tergantung pd0 3ioa(ailabilitas obat pada ibu
•
•
umlah obat yang men#apai ASI
•
umlah obat yang di#erna oleh bayi
•
3ioa(ailabilitas obat pada bayi yang menyusui
•
Perpindahan obat melalui ASI, dipengaruhi oleh0
Parameter pada ibu dosis obat = lama terapi - rute pemberian = frekuensi pemberianmetabolisme-klirens gin$al- aliran darah ke payudara- ph ASI = komposisi ASI kadar obat yang men#apai ASI.
•
+.
Parameter dari obat bioa(ailabilitas pada ibu dan bayi, berat molekul, pKa obat, kelarutan pada lemak, ikatan protein
•
-
pH ASI )7,L * pH plasma )8,5
•
kapasitas ikatan protein lebih rendah
•
kadar lemak lebih tinggi
Parameter pada bayi •
6mur bayi = pola"'aktu makan"menyusui = $umlah ASI yang dikonsumsi = absorpsi = distribusi = metabolisme dan eliminasi obat
Sifat sikokimia obat
•
pKa obat yang bersifat basa akan lebih banyak terdistribusi hingga ASI daripada obat yang bersifat asam.
•
Ikatan protein obat yang banyak berikatan dengan protein #enderung tetap berada pada plasma ibu.
•
Dipolitas semakin lipol obat, semakin banyak men#apai ASI. &bat yang dikontraindikasikan saat menyusui
•
Amfetamin
•
Antineoplastik
•
3romokriptin
•
Kokain
•
:rgotamin
•
:tanol
•
Heroin
•
&bat imunosupresan
•
Ditium
/eaksi alergi dan menyusui •
•
•
&bat yang dapat mempengaruhi produksi ASI •
&bat yang menurunkan produksi ASI0
estrogen
•
diuretik tia9id )@ontoh 0 H@<
antagonis serotonin )siproheptadin
agonis dopamin )bromokriptin
&bat yang meningkatkan produksi ASI0
antagonis dopamin )metoklopramid
Pedoman peresepan obat kepada ibu hamil •
•
•
•
Pertimbangkan pera'atan tanpa obat &bat hanya diresepkan $ika manfaat yang diperoleh ibu lebih besar daripada risiko kepada $anin Hindari penggunaan obat pada trimester pertama Apabila diperlukan, gunakan obat yang keamanannya terhadap ibu hamil telah diketahui dengan pasti, pada dosis efektif terendah, penggunaan sesingkat mungkin
Pedoman peresepan obat kepada ibu hamil )+ •
•
•
&bat harus digunakan pada dosis efektif terke#il dan $angka 'aktu sesingkat mungkin Hindari polifarmasi Pertimbangkan penyesuaian dosis dan pemantauan pengobatan pada beberapa obat, seperti misalnya fenitoin, litium.
Penggunaan obat yang tidak diperlukan harus dihindari •
•
•
ika harus menggunakan obat, pertimbangkan manfaat"risiko pada ibu dan bayi Pilih rute pemberian dan pembagian obat yang menghasilkan kadar obat terke#il dalam ASI ika diberikan obat pada ibu menyusui, maka bayi harus dipantau se#ara #ermat.
Pedoman peresepan obat kepada ibu menyusui )+ Hentikan sementara menyusui apabila0 •
ika obat diketahui memiliki efek berbahaya bagi bayi yang disusui
•
•
•
ika obat sangat poten, sehingga kadar yang sedikit dalam ASI dapat membahayakan bayi ika ibu mengalami gangguan fungsi gin$al dan hati Hindari penggunaan obat baru
Kategori /isiko Penggunaan &bat pada Kehamilan )FA Kategori /isiko Penggunaan &bat pada Kehamilan )A:@ Kategori /isiko Penggunaan &bat pada Masa Menyusui menurut FA
@ontoh Kategori /isiko Penggunaan &bat )FA &bat 3ahan Alam yang sebaiknya dihindari pada kehamilan"menyusui karena tidak diketahui dengan pasti keamanannya