PNEUMONIA
Bila ada laporan dari masyarakat tentang Pneumonia
1. Sebagai dokter Puskesmas apa 5 langka a!al yang diterima laporan" Penemuan pasien# dilaksanakan se$ara pasi% diikuti dengan penanganan daera %o$us yaitu pemeriksaan kontak keluarga dan tetangga. Bila diperlukan dapat dilakuakan kegiatan penemuan akti% lainnya &iagnosis ditegakkan ole petugas P'()'SU&)*asor. Biala puskesmas non P'( menemukan suspek# arus diru+uk ke P'() 'SU&)!asor untuk kon,rmasi diagnosis atau sebaliknya Pengobatan# regimen pengobatan diberikan ole petugas P'()'SU&)!asor. Pemantauan pengobatan dilakukan ole petugas puskesmas non P'( dan pasien arus mendapatkan in%ormasi penting berkaitan dengan pengobatan Pemeriksaan PO& -Preention o% &isability/ dilakukan ole petugas di P'()'SU&. -
-
-
-
-
0. Bagaimana $ara men$ega penyebaran" aksinasi in2uen3a dan pneumokokus terutama pada imunode,siensi# usia tua# dan kanak4kanak Men+aga kebersian diri dan lingkungan indari rokok dan alkool Istiraat yang $ukup# pola makan yang seat# olaraga teratur untuk meningkatkan daya taan tubu (ontrol penyakit I dan &M Mengisap mekonium dari mulut dan idung bayi baru lair untuk men$ega aspirasi -
-
-
-
-
-
6. Bagaimana memastikan kasus tersebut (7B atau bukan"kriterianya" (e+adian luar biasa -(7B/ adala sala satu status yang diterapkan di Indonesia untuk mengklasi,kasikan peristi!a merebaknya suatu !aba penyakit. Status ke+adian 7uar Biasa diatur ole peraturan Menteri (eseatan 'I No. 898)MEN(ES)S()II)0::9. (e+adian 7uar Biasa di+elaskan sebagai timbulnya atau meningkatnya ke+adian kesakitan atau kematian yang bermakna se$ara epidemiologis pada suatu daera dalam kurun !aktu tertentu. (riteria tentang (e+adian 7uar Biasamenga$u pada (eputusan &ir+en No. 951)81# tetang Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan (e+adian 7uar biasa. Menurut aturan itu# suatu ke+adian dinyatakan luar biasa +ika ada unsur; 4
4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4
(7B meliputi al yang sangat luas seperti yang disampaikan pada bagian sebelumnya# maka untuk mempermuda pentapan diagnosis (7B# pemerinta Indonesia melali (eputusan &ir+en PPM>P7P No. 9514 I)P&.:6.:9)1888 tentang Pedoman Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan (7B tela menetapkan kriteria ker+a (7B yaitu;
9. Sumber penularan" Penyebab penyakit ; My$oplasma pneumoniae# bakteri keluarga My$oplasmata$ea. &istribusi penyakit ;
meninggal setiap menitnya. &ari lima kematian Balita# satu diantaranya disebabkan pneumonia. &i Indonesia berdasarkan asil 'iset (eseatan &asar -'iskesdas/ taun 0::C# menun+ukkanD prealensi nasional ISPA; 05#5 -1 proinsi di atas angka nasional/# angka kesakitan -morbiditas/ pneumonia pada Bayi; 0.0 # Balita; 6# angka kematian -mortalitas/ pada bayi 06#F# dan Balita 15#5 . . Bila (7B tipe endemi apa" @ommon sour$e)miG sour$e" MiG sour$e C. @iri4$iri epidemi" Epidemi adala suatu keadaan dimana suatu masala keseatan - umumnya penyakit/ yang ditemukan pada suatu daera tertentu dalam !aktu yang singkat berada dalam %rekuensi yang meningkat. Epidemi adala ketika se+umla orang dalam suatu komunitas ter+angkit penyakit pada !aktu yang sama. @onto penyakit epidemi adala ti%us# in2uen3a# Bla$k &eat# malaria# dan $a$ar. Ada se+umla a$ara yang dapat menyebabkan epidemi# antara lain; Makanan dan air yang terin%eksi H Sala satu $ara a!al epidemi dapat memulai adala +ika makanan atau air terin%eksi dengan penyakit. =ika pasokan air lokal dari kota terin%eksi# maka se+umla orang dari kota itu akan men+adi sakit# dan epidemi dimulai. Peningkatan irulensi penyakit H (adang4kadang patogen -kuman/ yang menyebabkan penyakit dapat beruba dan men+adi lebi ganas. Ini berarti ba!a al itu dapat lebi muda mengin%eksi orang dan membuat mereka sakit. Pengenalan penyakit baru H Banyak epidemi dimulai ketika penyakit baru diperkenalkan ke populasi. Ini ter+adi ketika orang4orang Eropa memba!a $a$ar ke Amerika# ingga membunu sebanyak 8: dari penduduk asli. 'esistensi teradap penyakit lebi renda H (adang4kadang kelaparan dan gi3i buruk dapat menyebabkan populasi memiliki resistensi yang lebi renda untuk penyakit yang menyebabkan epidemi. Ben$ana alam dan perang H ben$ana alam dan perang dapat memi$u a!al epidemi karena menyebabkan air yang terin%eksi# memba!a penyakit baru# dan menurunkan resistensi teradap penyakit dari populasi. Penyakit epidemi dapat menyebar dan ditularkan dengan se+umla $ara termasuk; Serangga H serangga dapat memba!a penyakit dan menularkan penyakit tersebut dari orang ke orang. @onto penyakit yang terba!a serangga termasuk penyakit pes dan malaria.
•
•
•
•
•
•
•
F. 7angka penanggulangan"
•
•
• •
•
• •
•
•
•
Membangun komitmen dengan pengambil kebi+akan di semua tingkat dengan melaksanakan adokasi dan sosialisasi pengendalian ISPA dalam rangka pen$apaian tu+uan nasional dan global. Penguatan +e+aring internal dan eksternal -7P)7S# pro%esi# perguruan tinggi# 7SM# ormas# s!asta# lembaga internasional# dll/. Penemuan kasus pneumonia dilakukan se$ara akti% dan pasi%. Peningkatan mutu pelayanan melalui ketersediaan tenaga terlati dan logistik. Peningkatan peran serta masyarakat dalam rangka deteksi dini pneumonia Balita danpen$arian pengobatan ke %asilitas pelayanan keseatan. Pelaksanaan Autopsi erbal Balita di masyarakat. Penguatan kesiapsiagaan dan respon pandemi in2uen3a melalui penyusunan ren$anakontin+ensi di semua +en+ang# latian -eGer$ise/# penguatan sureilans dan penyiapansarana prasana. Pen$atatan dan pelaporan dikembangkan se$ara bertaap dengan sistem komputerisasi berbasis !eb. Monitoring dan pembinaan teknis dilakukan se$ara ber+en+ang# terstandar dan berkala. Ealuasi program dilaksanakan se$ara berkala
8. Bagaimana teknik pen$arian kasus" a. Penemuan penderita se$ara pasi% &alam al ini penderita yang datang ke %asilitas pelayanan keseatan seperti Puskesmas# Puskesmas Pembantu# 'uma Sakit dan 'uma sakit s!asta. b. Penemuan penderita se$ara akti% Petugas keseatan bersama kader se$ara akti% menemukan penderita baru dan penderita pneumonia yang searusnya datang untuk kun+ungan ulang 0 ari setela berobat. Penemuan penderita pasi% dan akti% melalui proses sebagai berikut; Menanyakan Balita yang batuk dan atau kesukaran bernapas • •
•
•
Melakukan pemeriksaan dengan meliat tarikan dinding dada bagian ba!a ke dalam -<&&(/ dan itung napas. Melakukan penentuan tanda baaya sesuai golongan umur 0 bulan dan 0 bulan 4 5 taun Melakukan klasi,kasi Balita batuk dan atau kesukaran bernapasD Pneumonia berat# pneumonia dan batuk bukan pneumonia.
1:.Bagaimana isi penyuluan" 1 Ibu memberi dosis pertama pada anak Pemberian obat dosis pertama endaknya dilaksanakan di Puskesmas# baik anak yang akan diru+uk ke ruma sakit# maupun yang akan meneruskan pera!atannya di ruma. Apabila +arak ke ruma sakit ru+ukan sampai dengan mendapat pelayanan bisa ditempu kurang dari satu +am# misalnya di daera perkotaan# pemberian dosis pertama di Puskesmas ini tidak perlu. =ika anak dira!at ole ibu di ruma# saat ini merupakan kesempatan yang
baik bagi petugas keseatan untuk memberi $onto bagaimana $ara pemberian obat yang benar. Junakan bagan pengobatan untuk menentukan obat dan dosis yang sesuai. Beritaukan ibu alasan pemberian obat kepada anak# termasuk mengapa diberi obat oral dan masala apa yang diobati. Peragakan $ara mengukur satu dosis Bila Saudara memberi tablet
• •
•
•
*aspadai gangguan pemberian makan pada anak; Bersikan idung agar tak mengganggu pemberian makanan. Bersikanla lubang idung dari ingus)lendir yang tela mengering dengan kain bersi yang dibasai air supaya idung tidak tersumbat. K Mengatasi demam tinggi. &emam ? 6F.5 @ bisa +uga mengganggu pemberian makanan dan arus diobati dengan parasetamol. Pemberian makanan pada bayi yang tidak bisa mengisap dengan baik. Stomatitis -radang dalam mulut/ yang berat dapat mengganggu anak mengisap ASI dengan baik. A+arkan ibu untuk memeras ASI ke dalam mangkuk# atau menyiapkan susu buatan yang baik# kemudian memberikan kepada anaknya dengan sendok. Pemberian makanan pada anak yang munta. Perlu diperatikan pada kasus batuk re+an -pertusis/ yang sering kali munta pada akir rentetan batuk. Anak yang sering munta bisa mengalami malnutrisi. Ibu arus memberikan makanan pada saat muntanya reda. Usaakan pemberian makanan sesering mungkin selama sakit dan sesuda sembu. Ba!ala kembali ke petugas keseatan bila anak tidak bisa makan. Mintala ibu untuk mengamati kemungkinan timbulnya tanda4tanda pneumonia dan +ika timbul mintala segera memba!a kembali anaknya ke petugas keseatan.
membaayakan. =angan menggunakan obat batuk yang mengandung baan4baan berbaaya seperti; atropin# $odein dan turunannya atau alkool. Baan4baan tersebut dapat menurunkan kesadaran anak seingga mengganggu +ad!al makan anak. Selain itu obat4obat tersebut +uga mempengarui kemampuan anak untuk mengeluarkan lendir dari paru4paru. Obat tetes idung +uga arus diindari penggunaannya# ke$uali tetes idung yang anya mengandung larutan garam. 11.Apa tugas kader" Sebutkan pelatiannyaL 1 Persiapan ari buka posyandu. i Menyiapkan alat dan baan# yaitu alat penimbangan bayi# (MS# alat pengukur 7I7A# alat peraga dll. ii Mengundang dan menggerakkan masyarakat untuk datang ke posyandu iii Mengubungi pok+a posyandu# yaitu menyampaikan ren$ana kegiatan kepada kantor desa pembagian tugas# yaitu menentukan iv Melaksanakan pembagian tugas diantara kader posyandu baik untuk persiapan maupun pelaksanaan kegiatan 0 Melaksanakan pelayanan 5 me+a. i Me+a 1; Penda%taran bayi# balita# bumil# menyusui dan PUS. ii Me+a 0; Penimbangan balita dan men$atat asil penimbangan iii Me+a 6; Mengisi buku (IA ) (MS i Me+a 9; Men+elaskan data (IA ) (MS berdasarkan asil timbang. Menilai perkembangan balita sesuai umur berdasarkan buku (IA. =ika ditemukan keterlambatan# kader menga+arkan ibu untuk memberikan rangsangan diruma. Memberikan penyuluan sesuai dengn kondisi pada saat itu. Memberikan ru+ukan ke Puskesmas# apabila diperlukan. Me+a 5; Bukan merupakan tugas kader# melainkan pelayanan sektor yang dilakukan ole petugas keseatan# P7(B# PP7# antara lain; a Pelayanan imunisasi b Pelayanan (B $ Pemeriksaan keseatan bayi# anak balita# ibu amil# ibu ni%as dan ibu menyusui d Pemberian e ) pil tamba dara# itamin A -kader dapat membantu pemberiannya/# kapsul yodium dan obat4obatan lainnya Untuk me+a 149 dilaksanakan ole kader keseatan dan untuk me+a 5 dilaksanakan ole petugas keseatan diantaranya dokter# bidan# pera!at# +uru imunisasi dan sebagainya. 6
a b $ d
-
-
-
-
-
-
16.Alur pelaporan ke pusat"
-
-
-
Pelaksana pelaksana merekapitulasi yang di$atat baik didalam maupun diluar gedung serta laporan yang diterima dari puskesmas ppembantu dan bidan di desa. asil rekapitulasi pelaksanaan kegiatan dimasukkan ke %ormulir laporan sebanyak dua rangkap# untuk disampaikan kepada koordinator SP0
19.Bagaimana penanganan lengkap untuk OS" Pemberian antibioti$ oral Beri antibiotik oral PI7IAN PE'
•
kolom +enis obat dan baris umur atau berat badan. Antibiotik diberikan selama 6 ari dengan +umla pemberian 0 kali per ari. =angan memberikan antibiotik bila anak atau bayi memiliki ri!ayat ana,laksis atau reaksi alergi sebelumnya teradap +enis obat tersebut. Junakan +enis antibiotik lain. (alau tidak mempunyai antibiotik yang lain maka ru+ukla. Pengobatan demam Anak dengan demam tinggi bisa diturunkan dengan parasetamol seingga anak akan merasa lebi enak dan makan lebi banyak. Anak dengan pneumonia akan lebi sulit bernapas bila mengalami demam tinggi. Beritaukan ibunya untuk memberikan parasetamol tiap +am dengan dosis yang sesuai/ sampai demam mereda. Berikan parasetamol kepada ibu untuk 6 ari. Beritaukan ibunya untuk anak yang demam berila pakaian yang ringan.
•
•
.
15.Prealensi" Insidensi" Atta$k rateL ingga saat ini In%eksi Saluran Pernapasan Akut -ISPA/ masi merupakan masala keseatan masyarakat di Indonesia. (ematian pada Balita -berdasarkan Surei (ematian Balita taun 0::5/ sebagian besar disebabkan karena pneumonia 06#. Angka kesakitan pneumonia balita Selama ini digunakan estimasi ba!a insidens pneumonia pada kelompok umur Balita di Indonesia sekitar 1:40:. Angka (esakitan Pneumonia menurut S&(I 188140::6 dan Surei Morbiditas ISPA 0::9 melaporkan data persentase anak yang menderita batuk dengan napas $epat dalam dua minggu sebelum surei# sebagai berikut;
&i Indonesia# angka kesakitan pneumonia +uga $ukup tinggi. @akupan penemuan pneumonia pada taun 0::C adala 01#50 dengan +umla kasus 9CC.90: -Pro,l (eseatan Indonesia 0::C/. =umla ini meningkat pada taun 0:1: dimana $akupan penemuan pneumonia pada balita pada taun 0:1: adala sebesar 06 # dengan +umla kasus yang ditemukan sebanyak 988.058 kasus -Pro,l (eseatan Indonesia 0:1:/.
6. Pedoman pengendalian in%eksi saluran pernapasan akut. (ementerian keseatan republi$ Indonesia direktorat +enderal pengendalian penyakit dan penyeatan lingkungan 9. Modul tatalaksana standar pneumonia. (ementerian keseatan republi$ Indonesia direktorat +enderal pengendalian penyakit dan penyeatan lingkungan 0:10. 5. Pneumonia balita. Pusat data dan sureilans epidemiologi. (ementerian keseatan republik Indonesia . ulki2i. -0::6/. Posyandu dan (ader (eseatan. Pelaksanaan Program &eteksi &ini