Etika Kesehatan Pengertian Etika yang dalam bahasa Inggris Ethics adalah istilah yang muncul dari Aristoteles, berasal dari kata Yunani Yunani ethos yang ethos yang berarti adat, budi pekerti. Dalam flsaat, pengertian etika adalah telaah dan penilaian peni laian kelakuan manusia ditinjau dari kesusilaannya. Gunawan, 1992 Etika adalah usaha manusia dalam memakai akal budi dan daya pikirnya untuk memecahkan masalah hidup atau untuk suatu upaya up aya agar menjadi baik. Soejitno, 2000 terdapat 4 alasan pada saat sekarang ini etika diperlukan, yaitu sebagai berikut a. !asyarakat semakin pluralistik termasuk dalam hal moralitas. b. Dalam masa transormasi masyarakat masyarakat yang tanpa tanding tand ing di ba"ah b a"ah gelombang modernisasi #roses perubahan sosial budaya dan d an moral yang tengah di alami ini. c. #roses d. Etika juga diperlukan oleh agama
$ecara %isual Etika mengandung tiga pengertian yaitu
ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan ke"ajiban moral &akhlak'
kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak
nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan masyarakat.
kamus besar tersebut juga istilah etiket, etiket, etis dan moral. Etiket adalah tata cara dalam masyarakat beradab dalam memelihara hubungan antara sesama manusia. Etis mengandung arti ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, ke"ajiban, akhlak, budi pekerti, susila kondisi mental yang membuat orang tetap berani, bersemangat, bergairah, berdisiplin dan seandainya, isi hati atau keadaan perasaan sebagaimana terungkap dalam pencatatan ajaran kesusilaan yang dapat ditarik dari suatu cerita. Etika kesehatan menurut Leenen suatu pengkhususan dari etika umum, suatu penerapan dari nilai etika terhadap bidang pemeliharaan ( pelayanan kesehatan.
!enurut Soerjono Soekanto(1987) , etika kesehatan jelas mencakup penilaian terhadap gejala kesehatan yang disetujui, dan juga mencakup suatu rekomendasi bagaimana bersikap tindak secara pantas dalam bidang kesehatan. )ubungan antara hukum kesehatan dengan etika kesehatan dan dengan etika kedokteran. )ukum *esehatan jauh lebih luas daripada Etika *esehatan dan Etika *edokteran. +ila ada ketentuan dalam hukum kesehatan yang sekiranya dirasakan bertentangan dengan etika kesehatan maka ketentuan hukum kesehatan tetap berlaku dan aturan etika kesehatan dikesampingkan karena ketentuan hukum berlaku dan menyangkut secara umum (algemeen binded). ontoh #enduduk desa menilai baik jika ada mantri kesehatan . *etentuan )ukum *esehatan juga dapat mengesampingkan Etika *edokteran. ontoh #ara dokter ( dokter gigi pada -ahasia *edokteran &ini termasuk nilai Etika *edokteran', tetapi dalam hal yang telah diatur dengan dengan peraturan perundangundangan mengenai penyakit menular, maka ke"ajiban rahasia kedokteran dikesampingkan. Etika *esehatan dapat mengesampingan aturan Etika *edokteran karena Etika *esehatan pengkhususan dari Etika /mum yang hidup di dalam masyarakat dan aturan Etika *edokteran hanya berlaku untuk para dokter(dokter gigi .
Disamping hubunganhubungan tersebut di atas antara etika dan hukum kesehatan terdapat beberapa perbedaan antara lain &0eneen dan 0amintang &1221' Etika kesehatan merupakan suatu penerapan dari aturanaturan etik yang siatnya umum di dalam pelayanan kesehatan. )ukum kesehatan objeknya bukanlah sematamata hukum yang berlaku, melainkan juga masalah pemikiran mengenai nilainilai dan normanorma dari hakhak dasar manusia, masalah pertimbangan nilainilai indi%idual dan nilainilai kemasyarakatan. #andangan secara etis terhadap manusia itu seringkali ditentukan oleh kepercayaan dan pandangan hidup. Didalam pandangan secara etis terdapat perbedaanperbedaan yang besar. )ukum berlaku secara umum di dalam masyarakat, sedang etik itu mengingat akan adanya perbedaan perbedaan besar didalamnya , maka ia tidak berlaku secara umum di dalam masyarakat. Etik itu sebenarnya telah membuat normanorma mengenai perilaku mempunyai siat yang tidak mengikat dan membuat pelanggarannya tidak dituntut, sedang di dalam hukum, pelanggaran terhadap norma selalu dapat dituntut.
Jenis Etika Etika umum dapat dianalogikan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teoriteori.disebut sebagai etika tioritis Etika khusus adalah penerapan prinsipprinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus disebut sebagai etika terapan
#enerapan ini bisa ber"ujud bagaimana seseorang mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang dilakukannya, yang didasari oleh cara, teori dan prinsipprinsip moral dasar.
Etika khusus dapat dibagi dua yaitu etika indi%idual dan etika sosial. Etika indi%idual menyangkut ke"ajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri. Etika sosial berbicara mengenai ke"ajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota masyarakat. 0ange%eld membedakan etika terdiri dari dua yaitu A. Etika deskripti Etika deskripti membahas mengenai akta apa adanya yaitu mengenai nilai dan pola perilaku manusia sebagai suatu akta yang terkait dengan situasi dan realitas konkrit yang membudaya..
5adi etika deskripti berbicara tentang sikap orang dalam menghadapi hidup dan tentang kondisikondisi yang memungkinkan bertindak secara etis +. Etika normati Etika normati berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola perilaku yang seharusnya dimiliki oleh manusia. Etika normati berbicara mengenai normanorma yang menuntun tingkah laku manusia, serta memberi penilaian dan himbauan kepada manusia untuk bertindak sebagaimana seharusnya berdasarkan normanorma. $poken &1266' memberikan rumusan etika sebagai kesadaran yang sistematis terhadap masalah dan norma yang sudah ada atau yang dirasakan baru. !oral adalah nilai di dalam diri seseorang yang me"arnai perilakunya, yang didukung oleh masyarakat. !oralitas &$alam, 1226' adalah sistem nilai tentang bagaimana kita harus hidup secara baik sebagai manusia. !oralitas adalah tradisi kepercayaan, dalam agama atau kebudayaan tentang perilaku yang baik dan buruk. +eauchamp &oughlin et al, 1227' menyebutkan beberapa tindakan yang tergolong sebagai moralitas umum yakni 1. +erkata benar & truth telling' 8. #enghormatan terhadap pri%asi orang lain &respect the pri%acy o others'
9. 5aminan kerahasiaan inormasi &protect confdential inormation' 4. #ermintaan persetujuan setiap tindakan pada orang lain &obtain consent
beore in%ading another person:s body. ;. Dedikasi terhadap teman seja"at &be loyal to riends "ho return the loyalty' 7. Dilarang membunuh &do not kill' 6. 5angan menyakiti &do not cause pain' <. 5angan melakukan kekerasan &do not cause o=ense' 2. 5angan memandang rendah orang lain &do not incapacitate' 1>. 5angan menghamburhamburkam harta benda &do not depri%e o goods' 11.#erlindungan dan mempertahankan hakhak orang lain &protect and deend
the rights o others'. 18. ?idak menimbulkan kerugian orang lain &pre%ent harm rom occurring to
others' 19.egah kondisi yang merugikan orang lain &remo%e conditions that "ill cause
harm to others' 14.!enolong orang yang tidak mampu &help person "ith disabilities' 1;.menyelamatkan orang dari bahaya.
!iran "a!a# Etika Dalam alsaah etika, atau nilainilai moral, pada umumnya dapat dua aliran utama yaitu aliran deontologis dan aliran teleologis Aliran deontologis, berpendapat bah"a penilaian benar tidaknya suatu perbuatan atau baik tidaknya seseorang, tidak perlu dengan melihat apa akhirnya. Yang dinilai adalah perbuatan itu sendiri, dan bukan tujuan ada hasilnya. ontoh yang khas adalah ketaatan kepada perintah ?uhan. 5ika seseorang berbuat sesuai dengan apa yang diperintahkan ?uhan maka dianggap baik tanpa melihat apapun konsekuensinya. Aliran teleologis.
@iradharma, 1222. !enurut aliran ini, setiap manusia "ajib berbuat sesuatu untuk tujuan yang baik.
Prinsi$ % Prinsi$ Etika A. AutonomyB &otonomi' Ctonomi berarti kemampuan untuk menentukan sendiri atau mengatur diri sendiri. +eberapa tindakan yang tidak memperhatikan otonomi adalah !elakukan sesuatu bagi pasien tanpa diberitahukan kepada pasien sebelumnya. !elakukan sesuatu tanpa memberi inormasi yang rele%an dan penting untuk diketahui pasien dalam membuat suatu pilihan !emberitahukan pasien bah"a keadaannya baik padahal ternyata terdapat adanya ganguan ( penyimpanganpenyimpangan pada diri pasien. ?idak memberikan inormasi yang lengkap "alaupun pasien menghendaki inormasi tersebut !emaksa pasien memberi inormasi tentang halhal yang mereka tidak bersedia untuk menjelaskannya.
+. onmalefenccience & #rinsip tidak merugikan ' Ada 4 syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan tindakan yang demikain yaitu Yang baik tidak boleh dicapai dengan perantaraan yang buruk. 5adi yang dilakukan tidak boleh bersiat buruk dari segi moral. !enunjukkan kesalahan sesorang hendaknya tidak dengan cara yang salah pula Alasan untuk memungkinkan terjadinya akibat buruk harus cukup berat, alasan tersebut harus proporsional dimana harus dipastikan bah"a akibat yang akan terjadi lebih banyak, lebih penting, lebih bernilai daripada eek samping buruk yang dapat terjadi. *ejadian yang sedang dipertimbangkan tidak boleh menjadi sarana untuk mencapai epek yang lebih. Alasan yang buruk sebagai maksud 5adi akibat buruk, meskipun diketahui akan ter jadi itu tidak diinginkan. . onfndentialty & #rinsip menjaga kerahsiaan ' !enyimpan rahasia pasien yang berkaitan dengan penyakitnya. D. +enefcienceB #rinsip untuk melakukan yang baik dan tidak merugikan orang lain atau tidak menimbulkan bahaya bagi orang lain.
E. 5usticeB &keadilan' #rinsip moral untuk berlaku adil untuk semua indi%idu artinya setiap indi%idu mendapat tindakan yang sama. . FeracityB !erupakan suatu ke"ajiban untuk mengatakan hal yang sebenarnya atau untuk tidak membohongi pasien. G. A%oiding *illingB #rinsip ini menekankan ke"ajiban pera"at untuk menghargai kehidupan manusia, tidak membunuh atau mengakhiri kehidupan. ). idelityB *e"ajiban pera"at untuk tetap setia pada komitmennya, yaitu ke"ajiban mempertahankan hubungan saling percaya antara pera"at dan pasien.
P&'ES Pengertian $idharta, 122> #roesi adalah pelaksanaan suatu ungsi kemasyarakatan. #ekerjaan seharihari yang dilaksanakan oleh seorang "arga masyarakat untuk me"ujudkan ungsi kemasyarakatan itulah disebut proesi. #ada umumnya beberapa ciri yang ada pada suatu proesi adaiah adanya suatu 1. #elayanan &ser%ice' pada orang secara langsung &yang umumnya bersiat konfdential'. 8. #endidikan tertentu dengan melalui ujian tertentu sebelum melakukan pelayanan 9. Anggota yang relati homogen 4. $tandar pelayanan tertentu ;. Etik proesi yang ditegakkan oleh suatu organisasi proesi $elanjutnya?alcott #arsons mengemukakan ciriciri khusus proesi sebagai berikut. 1. Disinterestedness atau tidak mengacu pada pamrih 8. -asionalitas, karena proesi merupakan suatu sistem okupasi yang per"ujudan nya dilaksanakan dengan menerapkan ilmu tertentu.
9. $pesiftas ungsional, para proessional itu memiliki ke"iba"aan &otoritas'.
Ctoritas proessional bertumpu pada kompetensi tekhnikalB yang terbatas pada satu pengetahuan dan keahlian tertentu. 4. /ni%ersalisme dalam pengertian objekti%itas sebagai la"an dari subjekti%itas, maksudnya adalah bah"a landasan pertimbangan proesional dalam pengambilan keputusan didasarkan pada apa yang menjadi masalahnyaB dan tidak pada siapanyaB atau keuntungan pribadi apa yang diperolehnyaB. Dalam kaitannya dengan etika, maka syaratsyarat yang harus dipenuhi oleh suatu kelompok masyarakat untuk disebut proesi &*oes"adji, 8>>9' adalah #enguasaan sistem pengetahuan tentang keahlian &a mastery o a systemic body o kno"ledge'. !enerapkan keahlian yang tinggi, yang memerlukan pendidikan khusus dan lama. #ekerjaan ull time dan seumur hidup !enunjukkan dedikasi tinggi yang ideal terhadap pelayanan kepada masyarakat. !empunyai monopoli tentang pengetahuannya. Adanya kolegialitas !engatur dan mengontrol diri sendiri.
Ko*e Etik Ko*e etik adalah kumpulan asas dan nilai yang berkenaan dengan moral, sehingga ia bersiat normati tidak empiris seperti halnya pada beha%iorai scienceB #enilaian sesuatu dari segi etika selalu membutuhkan norma dan nilai tentang apa yang dianggap the oughts and shoulds o societyB. ?iap proesi mengenal pendidikan(latihan yang khusus. ?iap proesi harus mengabdi kepada masyarakat. ?iap proesi memiliki suatu kode moral, suatu kode etik tersendiri. #engembangan kode etik proesi untuk dipatuhi dan dilaksanakan oleh pendukungnya mengandung 9 nilai yaitu $uatu kode etik proesi memudahkan dalam pengambilan keputusan secara efsien. Dalam hal ini kode etik berungsi sebagai arahan &guide lines' khususnya dalam menyelesaikan masalah dalam pelayanan *esehatan. $ecara indi%idual para pengemban proesi itu seringkali membutuhkan arahan dalam menjalankan tugas proesionalnya. *ode etik proesi menciptakan suatu pola perilaku yang diharapkan oleh klien(pasiennya secara proessional. Ko*e etik suatu $ro+esi adalah berupa normanorma yang harus dipatuhi oleh setiap anggota proedimasyarakat. si yang bersangkutan dalam melaksanakan tugas proesinya dan dalam hidupnya
$ecara umum tujuan kode etik adalah 1. /ntuk menjunjung tinggi martabat dan citra proesi. Demi menjaga citra serta mencegah pihak luar untuk meremehkan atau melecehkan proesi. !elalui kode etiknya tiap proesi melarang para anggotanya dari sikap dan tindakan yang akan mencemarkan nama proesi. 8. /ntuk menjaga dan memelihara kesejahterann para anggotanya. *ode etik proesi menetapkan laranganlarangan bagi anggota untuk melakukan perbuatan yang merugikan kesejahteraan, menetapkan pembatasan tingkah laku yang tidak pantas atau tidak jujur para anggota proesi dalam interaksinya sesama anggota proesi. 9. /ntuk meningkatkan pengabdian para anggota proesi. *ode etik proesi menetapkan tujuan pengabdian para anggotanya terutama tugas dan tanggungja"ab pengabdian proesi. 4. /ntuk meningkatkan mutu proesi $ebagai suatu pedoman dalam bertindak bagi proesi maka kode etik harus memiliki siatsiat antara lain &1' *ode etik harus rasional, tetapi tidak kering dari emosi &8' *ode etik harus konsisiten, tetapi tidak kaku, &9' *ode etik harus bersiat uni%ersal.
*ode etik di bidang ke pera"atan diatur dalam *pts !unas IF ##I +o. >2(!/A$ IF(##I(12<2 tentang #emberlakuan Etik *epera"atan. Dalam *ode Etik ini ditetapkan tanggung ja"ab pera"at terhadap indi%idu, keluarga, dan masyarakat, tanggung ja"ab terhadap petugas, tangggung ja"ab tehadap sesama pera"at dan proesi kesehatan, lainnya, tanggung ja"ab terhadap proesi kepera"atan, tanggung ja"ab terhadap pemerintah, bangsa, dan tanah air. $ehubungan dengan proesi ini perlu dikemukakan cara dan dasar pengambilan keputusan etik yang ditentukan melalui pertimbangan berbagai hal seperti prinsip, nilai, hak, ke"ajiban serta kepentingan yang paling terkena &@iradharma, 1222'. *eputusan etik memiliki beberapa ciri yang membedakan dengan keputusan non etik yaitu 1.$emua pertimbangan etik menyangkut pertimbangan tentang apa yang benar dan apa yang salah. 8.#engambilan keputusan etik sering berkaitan dengan pilihan yang sukar. Dalam hal ini pertimbangan etis perlu dibedakan dengan kemauan etis. *emauan mengambil keputusan yang benar tidak sama dengan kemampuan untuk memutuskan. *emauan untuk berbuat baik harus kuat dan pasti. 9.*eputusan etis tidak mungkin dielakkan. *eputusan untuk tidak mengambil keputusan atau menunda keputusan merupakan semacam keputusan yang memba"a konsekuensi. 5adi harus secara akti mengambil keputusan dengan memikul tanggungja"abnya atau secara pasi mengambil keputusan dengan membairkan orangorang dan peristi"a peristi"a berjalan terus tanpa campur tangan kita. 4.*eputusan etis tidak hanya dipengaruhi oleh berbagai norma yang dipertimbangkan dan pemahaman akan situasi tetapi juga oleh, keyakinan, kepribadian, dan lingkungan sosial.
Stan*ar Pe!aanan Kesehatan &AH"ar, 1227;8;9 ', 1. $tandar #ersyaratan !inimal yang dibedakan atas tiga macam, yaitu a. $tandar !asukan yaitu persyaratan minimal unsur masukan yang diperlukan untuk dapat diselenggarakannya pelayanan kesehatan yang bermutu. Di dalam standar ini unsur terpenting berupa tenaga pelaksana, sarana dan dana Apabila standar masukan tidak dipenuhi, maka berarti pelayanan kesehatan yang diselenggarakan bukan pelayanan bermutu. b. $tandar lingkungan, standar lingkungan banyak macam, tetapi yang terpenting adalah Garis besar kebijakan yang dipakai sebagai pedoman oleh sarana pelayanan dalam menyelenggarakan kegiatannya. $truktur dan pola organisasi yang diterapkan oleh sarana pelayanan. $istem manajemen yang dianut oleh suatu sarana pelayanan. $tandar lingkungan ini populer dengan sebutan standar organisasi dan manajemen $ecara umum disebutkan apabila standar lingkungan tidak terpenuhi maka sulit diharapkan suatu penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang bermutu. c. $tandar #roses yang dimaksudkan di sini dibedakan atas dua macam yaitu ?indakan medik yang diselenggarakan oleh sarana pelayanan. ?indakan nonmedik yang diselenggarakan oleh sarana pelayanan.
8. $tandar #enampilan !inimal yaitu menunjuk pada penampilan pelayanan kesehatan yang masih dapat diterima. Cleh karena standar ini menunjuk pada unsur keluaran maka dimensi standar ini sangat luas. amun karena pelayanan kesehatan pada hakikatnya diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan pasien, yang apabila terpenuhi akan memuaskan pasien, maka dimensi yang dianut lebih diutamakan dari sudut pasien yaitu yang dapat menimbulkan rasa puas tersebut. Dalam hal ini dikenal dua aspek penampilan sebagai berikut a. #enampilan aspek medik yaitu yang menyangkut kepuasan pasien terhadap pelayanan medik. b. #enampilan aspek non medik yaitu yang menyangkut kepuasan pasien terhadap pelayanan non medik. Leenen (1991) merumuskan standar proesi medis sebagai berikut 1. ?indakan yang teliti dan hatihati $etiap anggota masyarakat, termasuk dokter harus mentaati norma ketelitian dan keberhati hatian yang "ajar dianut di dalam masyarakat. $ebab secara umum seseorang yang karena telah bertindak tidak teliti atau hati merugikan orang lain dianggap telah berbuat kesalahan.
8. $tandar medis $tandar medis adalah cara bertindak secara medis dalam suatu peristi"a yang nyata yakni berdasarkan ilmu kedokteran dan pengalamannya sebagai dokter. Dengan demikian dokter mempunyai kebebasan di dalam lingkungan standar medis, sebagai suatu tindakan yang bersiat proesional. Demikian pula dokter mempunyai kebebasan untuk bertindak 9. *emampuan rata rata dalam bidang keahlian yang sama $ecara yuridis penentuan kemampuan ratarata didasarkan atas pendapat para saksi ahli dari kelompok keahlian yang sama 4. $ituasi dan kondisi yang sama *eadaan yang sama didasarkan pada keadaan dimana pengobatan dan pera"atan itu dilakukan dengan melihat pada asilitas dan sarana yang digunakan dalam melakukan tindakan tersebut. ;. Asas proposionalitas Dilihat dari keseimbangan antara sarana upaya yang dilakukan dengan tujuan konkrit yang ingin dicapai. $ehingga tidak timbul suatu upaya yang dilakukan terkesan sebagai suatu bentuk dari deensi%e medicine dalam arti negati maupun positi.
!enurut De Young &Gu"andi,122;' terdapat empat tugas utama pera"at yakni 1. !embantu si sakit memperoleh kembali kesehatannya. 8. !embantu yang sehat memlihara kesehatannya. 9. !embantu yang tidak bisa disembuhkan untuk menyadari bagaimana potensinya. 4. !embantu pasien yang menghadapi kematiannya secara manusia"i. #ada tahun 122<8. De"an #usat kesehatan !asyarakat &entrale -aad Foor de FolksgeHonheid' telah membuat ketentuan mengenai tindakan apa saja yang boleh dilakukan oleh pera"at yaitu 1. ?indakan dalam rangka penerusan obser%asi dan bimbingan pasien selama di rumah sakit. 8. ?indakan pera"atan dan pengurusan pasien &Ferpleging en %erHorging'. 9. ?indakan di bidang medis yang berhubungan dengan akti%itas diagnosis dan terapi dari dokter dan yang dilaksanakan atas instruksinya iri pelayanan kepera"atan yang bermutu adalah a. !emenuhi standar pelayanan kepera"atan yang sudah ditetapkan. b. $umber daya kepera"atan dimanaatkan secara "ajar, berhasil guna dan berdaya guna. c. Aman bagi pasien dan pera"at. d. !emuaskan pasien dan pera"at e. !emperhatikan aspek sosial dan budaya.
K'"E E-K KEPE&.-/ /"'/ES *ode etik kepera"atan Indonesia disusun oleh De"an #impinan #usat #ersatuan #era"at nasional Indonesia mellaui !usya"arah asional ##I di 5akarta pada tanggal 82 opember 12<2. *ode etik kepra"atan Indonesia terdiri dari Kewajian $erawat terha*a$ in*ii*u, ke!uarga *an #asarakat pera"at dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa a. $etiap berpedoman pada tanggungja"ab yang bersumber dari adanya kebutuhan terhadap kepera"atan indi%idu, keluarga, dan masyarakat. b. $etiap pera"at dalam melaksanakan pengabdian di bidang kepera"atan memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilainilai budaya, adat istiadat, dan kelangsungan hidup beragama dan indi%idu. keluarga dan masyarakat. c. $etiap pera"at dalam menjalankan ke"ajibannya terhadap indi%idu, keluarga, dan masyarakat senantiasa dilandasi rasa tulus ikhlas sesuai dengan martabat dan tradisi luhur kepera"atan. d. $etiap pera"at menjalin hubungan kerja dengan indi%idu, keluarga, dan masyarakat khususnya dam mengambil prakarsa dan mengadakan upaya *esehatan serta upaya kesejahteraan pada umumnya sebagai bagian dari tugas dan ke"ajiban bagi kepentingan masyarakat
3 Kewajian $erawat terha*a$ negara a. $etiap pera"at melaksanakan ketentuanketentuan sebgai kebijaksanaan yang telah digariskan oleh pemerintah dalam bidang *esehatan dan kepera"atan. b. $etiap pera"at berperan secara akti dalam menyumbangkan pikiran kepada pemerintah dalam meningkatkan pelayanan *esehatan dan kepera"atan kepada masyarakat. -ujuan ko*e etik ke$erawatan a*a!ah 4 1. !erupakan dasar dalam mengatur hubungan antar pera"at, klien(pasien, teman seja"at. masyarakat dan unsur proesi baik dalam proesi kepera"atan sendiri maupun hubungannya dengan proesi lain di luar proesi kepera"atan. 8. !erupakan standar untuk mengatasi masalah yang dilakukan oleh praktisi kepera"atan yang tidak mengindahkan dedikasi moral dalam pelaksanaan tugasnya. 9. /ntuk mempertahankan bila praktisi yang dalam menjalankan tugasnya diperlakukan tidak adil oleh institusi maupun masyarakat. 4. !erupakan dasar dalam menyusun kurikulum kependidikan kepera"atan agar dapat menghasilkan luaran yang berorientasi pada sikap proessional kepera"atan ;. !emberikan pemahaman kepada masyarakat(pengguna tenaga kepera"atan akan pentingnya sikap proessional dalam melaksanakan tugas praktik kepera"atan.
5SL6 E-K 5'&L "L5 PEL// PE&.-/ 5eto*e Pen*ekatan Pe#ahasan 5asa!ah Etika 5eto*e otoritas Dasar setiap tindakan atau keputusan adalah otoritas. Ctorites dapat berasal dari kepercayaan kelompok manusia atau institusi, seperti majelis ulama. 5eto*e onsensu# ho#inu# #endekatan berdasarkan persetujuan masyarakat luas atau sekelompok manusia yang terlibat dalam pengkajian suatu masalah. $egala sesuatu yang diyakini bijak dan secara etika dapat diterima, dimasukkan dalam keyakinan. : 5eto*e $en*ekatan intuisi atau se!+%ei*ene Dinyatakan oleh para ahli flsaat berdasarkan pada apa yang mereka kenal sebagai konsep teknik intuisi. !etode ini terbatas hanya pada orangorang yang mempunyai intuisi tajam. " 5eto*e argu#entasi atau #eto*e sokratik #endekatan dengan mengajukan pertanyaan atau mencari ja"aban dengan alasan yang tepat. !etode ini digunakan untuk memahami enomena etika. 0ima masalah dasar etika kepera"atan 1. *uantitas %ersus kualitas hidup. 8. *ebebasan %ersus penanganan dan pencegahan bahaya. 9. +erkata secara jujur %ersus, berkata bohong. 4. *einginan terhadap pengetahuan yang bertentangan dengan alsaah, agama, politik, ekonomi, dan ideologi. ;. ?erapi ilmiah kon%ensional %ersus terapi tidak ilmiah dan cobacoba
+andman &122>' secara umum menjelaskan bah"a masalah etika kepera"atan pada dasarnya terdiri atas lima jenis. *elima masalah tersebut akan diuraikan dalam rangka pera"at mempertimbangkan prinsip etika yang bertentangan. ?erdapat lima aktor yang pada umumnya harus dipertimbangkan 1.#ernyataan dari klien yang pemah diucapkan kepada anggota keluarga, temantemannya, dan petugas kesehatan. 8.Agama dan kepercayaan klien yang dianutnya. 9.#engaruh terhadap anggota keluarga klien. 4.*emungkinan akibat sampingan yang tidak dikehendaki. ;.#rognosis dengan atau tanpa pengobatan. 7.klien hidup. E 5asa!ah Etika *a!a# Praktik Ke$erawatan 1 erkata Jujur Dalam konteks berkata jujur ada suatu istilah yang disebut desepsi, berasal dari kata decie%e yang berarti membuat orang percaya terhadap suatu hal yang tidak benar, meniru, atau membohongi. Desepsi meliputi berkata bohong, mengingkari, atau menolak, tidak memberikan inormasi dan memberikan ja"aban tidak sesuai dengan pertanyaan atau tidak memberikan penjelasan se"aktu inormasi dibutuhkan.
2 ortus Dalam membahas abortus biasanya dilihat dua sudut pandang, yaitu moral dan hukum. $ecara umum ada tiga pandangan yang dapat dipakai dalam memberi tanggapan terhadap abortus yaitu pandangan konser%ati, moderat dan liberal &!egan, 1221'. Pandangan konservatif. !enurut pandangan konser%ati, abortus secara moral jelas salah. Pandangan moderat. !enurut pandangan moderat, abortus hanya merupakan suatu prima acia, kesalahan moral dan hambatan penentangan abortus dapat diabaikan dengan pertimbangan moral yang kuat ontoh Abortus dapat dilakukan selama tahap presentience &sebelum etus mempunyai kemampuan merasakan'. Pandangan liberal. #andangan liberal menyatakan bah"a abortus secara moral diperbolehkan atas dasar permintaan abortus. Di Indonesia, tindakan abortus dilarang sejak tahun 121< sesuai dengan pasal 947 s(d 9942 */)#, dinyatakan bah"a +arang siapa melakukan sesuatu dengan sengaja yang menyebabkan keguguran atau matinya kandungan, dapat dikenai penjara ; Eutanasia Eutanasia merupakan masalah bioetik yang juga menjadi perdebatan utama di dunia barat. Eutanasia berasal dari bahasa Yunani, eu &berarti mudah, bahagia, atau baik' dan thanatos &berarti meninggal dunia'. 5adi, bila dipadukan, berarti meninggal dunia dengan baik atau bahagia.
Eutanasia akti merupakan tindakan yang melanggar hukum dan dinyatakan dalam */)# pasal 99<, 992, 94;, dan 9;2. Eutanasia pasi dilakukan dengan menghentikan pengobatan atau pera"atan suporti yang mempertahankan hidup &misalnya, antibiotika, nutrisi, cairan, respirator yang tidak diperlukan lagi oleh pasein.' Kesimpulannya, berbagai argumentasi telah diberikan oleh para ahli tentang eutanasia, baik yang mendukung maupun menolaknya. /ntuk saat ini, pertanyaan moral masyarakat yang perlu dija"ab bukan apakah eutanasia secara moral diperbolehkan, melainkan jenis eutanasia mana yang diperbolehkanJ, pada kondisi bagaimanaJ, dan metode bagaimana yang tepatJ < Penghentian $e#erian #akanan, airan, *an $engoatan !akanan dan cairan merupakan kebutuhan dasar manusia. !emenuhi kebutuhan makanan dan minuman adalah tugas pera"at. $elama pera"atan sering kali pera"at menghentikan pemberian makanan dan minuman, terutama bila pemberian tersebut justru membahayakan klien &misalnya, pada pra dan pascaoperasi'. !asalah etika dapat muncul pada keadaan terjadi ketidak jelasan antara memberi atau menghentikan makanan dan minuman, serta ketidak pastian tentang hal yang lebih menguntungkan klien. Ikatan #era"at Amerika &AA, 12<<' menyatakan bah"a tindakan penghentian dan pemberian makan kepada klien oleh pera"at secara hukum diperbolehkan, dengan pertimbangan tindakan ini meng untungkan klien &*oHier, Erb, 1221'.
= -rans$!antasi organ ?ransplantasi organ yang dahulu hanya dilakukan di rumah sakit luar negeri, untuk saat ini telah dapat dilakukan di Indonesia &misalnya. transplantasi, ginjal, dan sumsum tulang'. !enurut )elsinki, tidak semua pera"at terlibat dalam tindakan ini, namun dalam beberapa hal, pera"at cukup berperan, seperti mera"at dan meningkatkan kesehatan pemberi donor, membantu di kamar operasi, dan mera"at klien setelah transplantasi &!egan, 1221'. #elaksanaan transplantasi organ di Indonesia diatur dalam peraturan pemerintah nomor 1< tahun 12<1, tentang bedah mayat klinis dan bedah mayat anatomis(transplantasi alat atau jaringan tubuh, merupa kan pemindahan alat(jaringan tubuh yang masih mempunyai daya hidup sehat untuk menggantikan alat(jaringan tubuh yang tidak berungsi dengan baik. ?indakan transplantasi tidak menyalahi semua agama dan kepercayaan kepada ?uhan Y!E, asalkan penentuan saat mati dan penyelenggaraan jenaHah terjamin dan tidak terjadi penyalahgunaan &Est ?ansil, 1221'.
5asa!ah Etika ang erkaitan Langsung "engan Praktik Ke$erawatan 1 Ea!uasi *iri !empunyai hubungan erat dengan pengembangan karier, aspek hukum, dan pendidikan berkelanjutan. E%aluasi diri merupakan tanggung ja"ab etika bagi semua pera"at. Ellis dan )arley menyatakan bah"a e%aluasi diri terkadang tidak mudah dilakukan oleh beberapa pera"at. +erbagai cara dapat dipakai untuk melakukan e%aluasi diri. E%aluasi diri sebaiknya dilakukan secara periodik. #era"at dapat berbesar hati apabila hasil e%aluasi diri banyak menunjukkan aspek positi atau perkembangan, namun tidak dianjurkan kece"a atau putus asa bila belum ada perkembangan. #erlu diingat bah"a e%aluasi diri dilakukan agar pera"at menjadi istime"a atau kompeten dalam memberikan asuhan kepera"atan. 2 Ea!uasi ke!o#$ok /ntuk mempertahankan konsistensi kualitas asuhan kepera"atan yang tinggi, yang merupakan tanggung ja"ab etis. E%aluasi kelompok dapat dilakukan secara inormal maupun ormal. E%aluasi kelompok inormal dilakukan dengan cara saling mengamati perilaku sesama rekan, misalnya se"aktu melakukan pera"atan luka &obser%asi dilakukan secara objekti'.
; -anggung jawa terha*a$ $era!atan *an arang !engutil yang berarti mencuri barangbarang sepele(kecil. +anyak orang menyatakan bah"a mengambil barangbarang kecil bukan mencuri. #era"at harus dapat memberi penjelasan pada orang lain bah"a mengutil secara etis tidak dibenarkan karena setiap tenaga kesehatan mempunyai tanggung ja"ab terhadap peralatan dan barang di tempat kerja. < 5ereko#en*asikan k!ien $a*a *okter *lien maupun orang lain sering menemui pera"at dan minta petunjuk tentang dokter umum atau dokter ahli mana yang baik dan dapat menangani penyakit yang diderita klien. = 5engha*a$i asuhan ke$erawatan ang uruk *epera"atan dasarnya ditujukan untuk membantu pencapaian kesejahteraan klien. /ntuk dapat menilai pemenuhan kesejahteraan klien, pera"at harus mampu mengenal(tanggap bila ada asuhan kepera"atan yang buruk dan tidak bijak, serta berupaya untuk mengubah keadaan tersebut. Ellis dan Harley (1980 menjelaskan beberapa tahap yang dapat dilakukan jika pera"at menghadapi asuhan kepera"atan yang buruk. ?ahap pertama, mengumpulkan inormasi yang lengkap dan sah, jangan membuat keputusan berdasarkan gosip, umpatan, atau dari satu sisi keadaan. ?ahap kedua, mengetahui sistem kekuasaan dan tanggung ja"ab tempat kerja, baik yang ormal maupun inormal. Data ini penting untuk mengetahui siapa saja yang pembuat keputusan atau memiliki pengaruh terhadap terjadinya perubahan. ?ahap akhir, memba"a masalah kepada penga"as terba"ah. amun, belum tentu masalah ini akan dihiraukan oleh penga"as.
> 5asa!ah antara $eran #erawat *an #engoati +erbagai teori telah menjelaskan bah"a peran pera"at secara ormal adalah memberikan asuhan kepera"atan. amun, karena berbagai aktor, peran ini sering kali menjadi kabur dengan peran mengobati. !asala" Pera#at dan $e%a#at $eorang pera"at dalam menghadapi masalah dengan seja"atnya, mungkin tahu atau mungkin tidak tahu tentang tindakan yang diambil. ontoh 1 $eorang pera"at yang melihat pera"at lain mencuri obat obatan dari lemari obat unit kepera"atan. #era"at yang ketahuan tersebut menangis dan menjelaskan bah"a ia perlu obat tidur agar dapat tidur sepanjang hari selama ketiga anaknya berada di rumah sepulang sekolah. la menggunakannya hanya pada harihari sebelum ia berangkat jaga malam. la adalah satusatunya yang menopang anakanaknya dan membutuhkan pekerjaan. #ertanyaan Apakah pera"at melaporkan pencurian tersebut atau mengakibatkan masalah tersebutJ Dalam membina hubungan tersebut, sesama pera"at harus mempunyai rasa saling menghargai serta tenggang rasa yang tinggi agar tidak terjadi sikap saling curiga dan benci.
&un%ukkan sikap memupuk rasa persaudaraan dengan 'ara $ilih asuh, yaitu sesama pera"at dapat saling membimbing, menasihati, menghormati, dan mengingatkan bila seja"at melakukan kesalahan atau kekeliruan sehingga terbina hubungan yang serasi. $ilih asih, yaitu dalam menjalankan tugasnya, setiap pera"at dapat saling menghargai satu sama lain, saling menghargai antara sesama anggota proesi, saling bertenggang rasa, serta bertoleransi yang tinggi sehingga tidak terpengaruh oleh hasutan yang dapat menimbulkan sikap saling curiga dan bend. $ilih asah, yaitu pera"at yang merasa lebih pandai(tahu dalam hal ilmu pengetahuan, dapat mengamalkan ilmu yang telah diperolehnya kepada rekan sesama pera"at tanpa,pamrih. !asala" Pera#at dan Klien #ada beberapa situasi, pera"at mempunyai masalah etis yang melibatkan klien, keluarga, dan keduanya. ontoh 1 *lien meminta untuk aborsi. $uaminya setuju, tetapi ia mengatakan pada pera"at bah"a ia akan selalu tersiksa oleh pikiran bah"a ia setuju membinasakan makhluk yang ia bantu pembentukan nya. Istri mengatakan pada pera"at bah"a suaminya tersebut bukan ayah bayi yang belum lahir itu. #ertanyaan )aruskah pera"at mengatakan pada si ayah, dokter, atau pera"at kepala tentang inormasi tersebut.
ontoh 8. ontoh ini melibatkan klien dan keluarganya, yaitu seorang pera"at menangani seorang "anita yang terluka dalam kecelakaan mobil. $uaminya yang juga mengalami kecelakaan tersebut, dira"at di rumah sakit lain dan meninggal. *lien tersebut terusmenerus bertanya tentang suaminya. Dokter Ahli +edah memberi tahu pera"at agar tidak mengatakan pada klien dan agar mengarang ja"aban, tetapi dokter tersebut tidak mencari alasan. #ertanyaan )aruskah pera"at mengarang ja"aban untuk klien tersebut atau apakah melaporkan kepada pera"at kepala atau mengatakan pada klien yang sebenarnya.
Hubungan yang baik antara pera#at dengan klien akan ter%adi bila 1. ?erdapat rasa saling percaya antara pera"at dengan klien. 8. #era"at benarbenar memahami hak klien dan harus melindungi hak tersebut, salah satunya adalah hak untuk menjaga pri%asi klien. 9. #era"at harus memahami keberadaan klien sehingga bersikap sabar dan tetap mempertahankan pertimbangan etis dan moral. 4. #era"at harus dapat bertanggung ja"ab dan bertanggung gugat atas segala risiko yang mungkin timbul selama klien dalam asuhan kepera"atannya. ;. #era"at selalu berusaha untuk menghindari konKik antara nilai pribadinya dengan nilainilai pribadi klien dengan cara membina hubungan yang baik antara klien, keluarga, dan teman sesama seja"at, serta dokter untuk kepentingan klien.
!asala" Pera#at dan Profesi Kese"atan )ain *onKik etis dapat muncul antara pera"at dan dokter )ubungan pera"at dan dokter telah terjalin seiring dengan perkem bangan kedua proesi ini, tetapi tidak terlepas dari sejarah, yaitu berkaitan dengan siat disiplin ilmu(pendidikan, latar belakang personal, dan lainlain. Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada klien serta hubung an dengan dokter, dikenal beberapa peran pera"at, yaitu #eran mandiri merupakan peran pera"at dalam memberikan asuhan kepera"atan yang dapat dipertanggungja"abkan oleh pera"at secara mandiri, #eran delegati pera"at dalam melaksanakan program kesehatan yang pertanggungja"abannya dipegang oleh dokter, misal dalam pemberian obatobatan didelegasikan tugas dokter kepada pera"at dan #eran kolaborasi merupakan peran pera"at dalam mengatasi permasalahan secara team "ork dengan tim kesehatan. Dalam pelaksanaannya, apabila setiap proesi telah dapat saling meng hargai, menghormati, hubungan kerja sama akan dapat terjalin de ngan baik "alaupun pada pelaksanaannya sering terjadi konKik etis. ontoh 1 $eorang ahli bedah, kepala sta pembedahan, mengunjungi unit kepera"atan rumah sakit di suatu petang untuk membahas pembedahan klien pada keesokan harinya. #era"at mencium bau alkohol dalam napas ahli bedah tersebut dan pembicaraan ahli bedah tersebut sambungmenyambung serta langkahnya tidak seimbang. #ertanyaan Apakah pera"at melaporkan hal ini atau mengabai kannyaJ