Pengertian Enuresis
Mengompol atau istilah kedokterannya adalah enuresis, yaitu mengeluarkan air seni secara tidak sadar saat tidur pada usia yang seharusnya sudah dapat mengendalikan keinginan buang air kecil. Mengompol merupakan persoalan yang sering didiskusikan dan menimbulkan perbedaan pendapat mengenai kejadian dan perawatannya. Enuresis umumnya terjadi pada anak-anak namun kadang-kadang juga pada remaja dan orang dewasa (Adnil, 20!. Penyebab Enuresis
"ada sebagian besar anak, mengompol terjadi begitu saja tanpa ada sebab yang jelas. Mengompol juga bukan kesalahan langsung pada anak, biasanya ini terjadi karena produksi urin pada malam hari lebih banyak daripada yang mampu ditahan oleh kandung kemih anak. #amun sensasi dari penuhnya kandung kemih ini ternyata belum mampu membangunkan anak yang sedang terlelap, maka terjadilah mengompol. "ada kasus yang lain, mengompol pada anak akan semakin parah dan memburuk. $isa jadi hal ini adalah ujung dari pertanda suatu masalah yang mungkin terjadi pada anak, antara lain% . &tress yang berulang-ulang. $isa jadi anak awalnya sudah tidak lagi mengompol namun kembali muncul perilaku ini dikarenakan anak mengalami sesuatu yang membuatnya sangat tidak nyaman, misalnya awal masuk sekolah, kedatangan adik baru, menderita suatu penyakit, mendapatkan perlakuan yang buruk dari teman (bullying!, atau anak mengalami pelecehan. 2. Makanan maupun minuman yang mengandung ka'ein. Makanan atau minuman itu antara lain teh, kopi, cola, dan coklat. a'ein ini menyebabkan produksi urin yang dihasilkan oleh ginjal meningkat. ). &embelit (konstipasi!. *umlah 'eses yang berlebih bisa saja menekan dan mengirutasi bagian belakang kandung kemih. Anak yang sering mengalami konstipasi cenderung memiliki masalah mengompol juga. +. Anak yang mengalami A (Attention e'icit yperactiity isorder!. Anak yang mengalami gangguan ini akan memiliki resiko lebih besar menderita bedwetting atau mengompol.
&uwardi (200! menyatakan bahwa enuresis pada seorang anak disebabkan tidak hanya oleh satu 'aktor saja. Misalnya, enuresis yang dianggap sebagai akibat hambatan perkembangan 'ungsional kandung kemih dapat diprookasi oleh kelainan lokal atau masalah psikologis. #amun sering pula etiologi enuresis tidak diketahui. Anak yang sulit menahan kencing sewaktu tidur malam (enuresis nokturnal!, berhubungan erat dengan 'aktor gangguan psikologis. #amun ahli lain menyatakan bahwa 'aktor lain seperti keturunan atau adanya kelainan pada kandung kencing bisa juga menjadi penyebab (Adnil, 20!. $eberapa 'aktor etiologi yang paling sering ditemukan dalam berbagai penelitian adalah/ A. enetik1'amilial allgren dalam &uwardi (200! menemukan sekitar 03 keluarga dengan anak enuresis , salah satu atau lebih anggota keluarga lainny a juga menderita enuresis, dan sekitar +03 sekurang-kurangnya satu diantara orang tuanya mempunyai riwayat enuresis . "enelitian pada anak kembar menunjukkan bahwa anak kembar mono4igot 563 akan mengalami enuresis dan kembar di4igot sebesar )53. $. ambatan perkembangan asar keadaan ini adalah kesulitan mekanisme hambatan yang mengatur pengosongan kandung kemih. "engendalian kandung kemih merupakan keterampilan yang dipelajari sendiri, anak akan belajar mengkoordinasi penggunaan otot-otot leator ani, dia'ragma dan otot-otot abdomen yang menghasilkan oluntary mechanism berkemih. Melalui mekanisme ini anak dapat menggandakan kapasitas kandung kemihnya +,7 tahun dibandingkan dengan kapasitas kandung kemihnya pada umur 2 tahun. Anak yang gagal menggandakan kapasitas kadung kemihnya akan menjadi anak enuretik (&uwardi, 200!. 8. "sikologis 9rued dalam urniawati (2006! menyatakan bahwa anak yang sulit menahan kencing sewaktu tidur malam berhubungan erat dengan gangguan psikologis anak. Enuresis sekunder bisa terjadi akibat 'aktor psikologis, biasanya terjadi ketika anak tiba-tiba mengalami stres kejiwaan seperti pelecehan seksual,
kematian dalam keluarga, kepindahan, mendapat adik baru, perceraian orang tua atau masalah psikis lainnya. :angkah awal yang harus diambil dalam mengatasi
enuresis
sekunder
adalah
mengenali
perubahan-perubahan
mendadak yang terjadi dalam kehidupan anak. $ila anak mengalami stres kejiwaan, penanganan secara psikologis lebih dibutuhkan. "enanganan anak yang mengalami enuresis memang tidak mudah. ;api setidaknya kasih sayang, kesabaran serta pengertian orang tua untuk tidak memarahi atau menghukum ketika anak mengompol akan membantu membangun kepercayaan dirinya. "engaruh buruk secara psikologis dan sosial yang menetap akibat ngompol akan mempengaruhi kualitas hidup anak sebagai seorang manusia dewasa kelak. . :ain-lain, seperti pola tidur, lingkungan termasuk kebiasaan yang kurang baik, dan lain-lain. "ola tidur nyenyak pada anak berperan penting untuk terjadinya enuresis, pola tidur yang nyenyak, umumnya ditemukan pada anak enuresis primer dan kebanyakan laki-laki, penelitian menunjukkan bahwa anak dengan enuresis cenderung tidur lebih nyenyak secara bermakna dibandingkan dengan saudaranya yang tidak enuresis. ;erdapat hubungan antara lingkungan anak dengan enuresis, dilaporkan bahwa enuresis lebih sering terjadi pada anakanak dari lingkungan sosial ekonomi rendah. &aat yang baik untuk memberikan latihan berkemih pada anak yaitu pada umur antara 6 < )0 bulan, saat tingkat pematagan psikologis anak mulai berkembang (Adnil, 20!. Cara Mengatasi Enuresis
$eberapa tips yang perlu dicoba, antara lain/ A. "enggunaan nappi atau diaper. *ika anak terbiasa menggunakan nappi di malam hari, cobalah untuk memulai
melepasnya, dengan harapan memberi motiasi anak agar mau bangun di malam hari jika tidak ingin merasa basah di malam harinya. =esiko tentu saja tetap terjadi, namun dengn motiasi diharapkan anak kembali berusaha agar
tetap kering di malam hari tanpa nappi. "ada anak yang lebih kecil usianya jika usaha tersebut dirasa kurang berhasil, maka orang tua bisa kembali memakaikan nappi padanya untuk sementara, dan kembali dicoba lagi setelah beberapa waktu. B. esabaran, kenyamanan, dan kasih sayang. ;eruslah berusaha jika si anak tetap mengompol, namun bagi anak di bawah usia ) tahun, orang tua bisa kembali menghentikan proses pembiasaan, dan diulangi lagi beberapa bulan kemudian. Motiasi dari orang tua sangat dibutuhkan anak dalam proses ini, meski kadang masih terjadi sesekali mengompol tertutama bagi anak di atas usia ) tahun dan usia sekolah. >rang tua hendaklah tidak menyalahkan atau memberi hukuman pada anak, 'okuskan pada pemberian hadiah jika anak tidak mengompol, sehingga anak tidak merasa stress. C. Memberikan penjelasan sederhana pada anak. Ada baiknya orang tua menjelaskan bagaimana terjadinya proses buang air kecil dan kenapa bisa terjadi mengompol. &esuaikan bahasa dengan bahasa yang dipahami anak, diharapkan jika anak mengerti maka bisa semakin berusaha mengontrol pengeluaran urine pada malam hari. D. $eri tanggung jawab pada anak. *ika suatu malam anak mengompo l, bangunkan anak, dan ajaklah merapik an bekas ompolnya sendiri, misalnya ajaklah anak mengganti sprei yang basah, menjemur kasur esok harinya, atau mencuci bersama bajunya yang basah. al ini memberi motiasi dan tanggung pada anak agar besok-besoknya tidak lagi mengompol agar tidak mendapat tugas ekstra ini. "emberian tanggung jawab ini bisa diterapkan pada anak yang sudah memasuki usia sekolah, yaitu usia 7 atau 5 tahun ke atas. E. Membiasakan bangun pada malam hari. "astikan anak tidak takut untuk bangun dan menuju kamar mandi pada malam hari. "ada beberapa anak, bisa saja mereka mengompol karena enggan bangun akibat merasa cemas dengan gelap, laba-laba, atau suara-suara di malam hari. &ehingga mereka lebih nyaman untuk menahan kencingnya. F. Menghindarkan minuman tertentu. $eberapa jam sebelum tidur hendaknya orang tua menghindari memberik an minuman yang mengandung kopi, teh, atau cola. G. Mengangkat anak.
Mengangkat anak pada malam hari untuk mengeluarkan urin di kamar mandi, namun cara ini dirasa kurang e'ekti ', karena tidak mengajarkan tanggung jawab pada diri anak. :ebih baik bangunkan sehingga anak secara sadar berjalan ke kamar mandi dan buang air kecil. H. Mendatangi medis. *ika mengompol dikarenakan anak mengalami sembelit, maka orang tua perlu meminta bantuan dokter untuk mengatasi masalah sembelitnya terlebih dahulu. I. ;idur menginap. $iasanya anak akan merasa malu jika tiba-tiba mengompol saat tidur di rumah saudara maupun teman. al ini akan membuat anak lebih waspada terhadap stimulus buang air kecil di malam hari. ;erutama bagi anak usia sekolah (Adnil, 20!. Alternati' lain yang mungkin bisa dilakukan antara lain/ a. Alarm mengompol. Alarm ini semacam bantalan (pad! yang akan berbunyi begitu anak mulai
mengompol tujuannya agar anak terbangun, dan melanjutkan buang air kecilnya di kamar mandi. ?ntuk lebih detailnya bagaimana bentuk dan cara penggunaannya, orang tua perlu mencari in'ormasi lebih lanjut karena saya sendiri belum pernah mengetahui alat ini secara langsung. b. onsumsi obat. >bat ini bekerja untuk mengurangi produksi urin di malam hari. c. $edwetting reward system. @aitu orang tua memberikan reward pada anaknya jika mampu melakukan halhal kongkrit atas usahanya agar tidak mengompol. Misalnya saat anak berani bangun pada malam hari, berani ke kamar mandi, dan sebagainya (Adnil, 20!. daftar pustaka Adnil, E. . !"##. $u%bu& 'e%bang Perilaku Manusia. (akarta) EGC