i
KATA KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Puji syukur ke hadirat hadirat Tuhan Tuhan Yang Yang Maha Esa atas rahmat-Nya, rahmat-Nya, makalah makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu. Ucapan Ucapan terima terima kasih kasih dan pengha pengharg rgaan aan penyu penyusun sun ucapka ucapkan n kepada kepada dr. dr. Elmeida Effendi, M.ed!"#, $p." se%agai pem%im%ing di &epartemen Psikiatri '$UP '$UP.. (aji (aji )dam dam Malik Malik Medan Medan Uni* Uni*ers ersit itas as $uma $umater teraa Utara Utara yang tela telah h mem%erikan waktunya dalam mem%im%ing dan mem%antu selama pelaksanaan makalah ini. Penyusun Penyusun menyadari menyadari %ahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. sempurna. +leh se%a% itu, segala kritik dan saran yang mem%angun atas lapran kasus ini dengan senang hati penyusun terima. Penyusun memhn maaf atas segala kekurangan yang yang diper%uat diper%uat dan semga penyusun penyusun dapat mem%uat makalah makalah lain yang le%ih %aik di kemudian hari. )khir kata, penyusun %erharap semga makalah ini dapat %ermanfaat %agi para pem%aca.
Medan, Mei /01
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar2222222222222222222222222...i Daftar Isi22222222222222222222222222..2...ii Bab I Pendahuluan22222222222222222222222...0 Bab II Tinjauan Pustaka 222222222222222222222...
.0. &efinisi222222222222222222222222.. .. lasifikasi222...2222222222222222222.. .1. Etilgi dan Patfisilgi .....................22222222222... .3. &iagnsis dan Pemeriksaan2222222222222222..1 .4. Penatalaksanaan2222222222222222222223 .5. Prgnsis22222222222222222222222...4 Bab III Kesimulan...............................................................................................5 &aftar Pustaka22222222222222222222222222..6
1
BAB I PENDA!"#"AN
Enuresis adalah inkntinensia urin pada usia dimana seharusnya serang anak sudah mampu %erkemih secara nrmal namun anak tidak dapat melakukannya sehingga terjadi pengeluaran urin yang tidak pada tempatnya atau sering dinamakan ngmpl. Enuresis merupakan salah satu masalah perkem%angan yang paling sering dijumpai. (al ini dapat menjadi sum%er rasa malu pada anak dan sum%er rasa frustrasi %agi rang tua. Enuresis sering dianggap memalukan leh anak dan keluarganya, enuresis sering disem%unyikan se%agai rahasia keluarga dan tidak dikeluhkan se%agai kndisi yang patut mendapat pertlngan dkter. Enuresis !ngmpl# merupakan gejala yang sering dijumpai pada anak. eadaan ini dapat menim%ulkan masalah %agi anak, rang tua, keluarga maupun dkter anak yang menanganinya. Pada anak, enuresis dapat mempengaruhi kehidupan seperti tim%ulnya rasa kurang percaya diri, merusak pergaulan, yang semuanya dapat %erpengaruh terhadap perkem%angan ssial anak. 7agi rang tua dan keluarganya, gejala ini dapat menim%ulkan frustasi dan kecemasan. $eperti halnya rang dewasa, anak-anak juga %isa mengalami stres %ahkan le%ih rentan terhadap stres daripada rang dewasa. Penye%a% stres pada anak %isa %erasal dari %er%agaisum%er. $um%er stres pada anak %isa %erasal dari keluarga, seklah atau hu%ungan dengan anak-anak lain. )da %e%erapa pengalaman yang terjadi pada anak yang %isa menim%ulkan stres seperti adanya anggta keluarga yang sakit keras, kematian rang yang dicintai, pindah seklah dan lain-lain.
2
BAB $ TIN%A"AN P"STAKA
$&'&
Definisi
Enuresis adalah pengeluaran urin yang tidak terkendali dan terjadi pada rang yang pengendalian kandung kemihnya diharapkan sudah tercapai.
$&$&
Klasifikasi
7erdasarkan
waktu,
enuresis
di%agi
menjadi
ncturnal
enuresis
!sleep
wetting8%edwetting# yaitu enuresis yang terjadi pada malam hari, dan diurnal enuresis !awake wetting# yaitu enuresis pada siang hari. $edangkan %erdasarkan awal terjadinya enuresis di%agi menjadi enuresis primer, %ila terjadi sejak lahir dan tidak pernah ada pride nrmal dalam pengntrlan %uang air kecil, serta enuresis sekunder yang terjadi setelah enam %ulan sampai satu tahun dari peride dimana kntrl pengsngan urin sudah nrmal.
$&(& Eti)l)gi dan Pat)fisi)l)gi •
9aktr :enetik &ari anamnesa didapati %ahwa salah satu atau kedua rang tua mengalami enuresis. &ari %e%erapa penelitian dasar genetik enuresis ditemukan pada kem%ar mn;igtik
•
!identik# dan di;igtik !faternal#. 9aktr Urdinamik Enuresis a%nrmal %erhu%ungan denga kecilnya kapasitas kandung kemih yang dipengaruhi leh kntraksi detrusr yang %erle%ihan. (al ini diduga aki%at kurangnya inhi%itr kntraksi kandung kemih dan tidak adanya krdinasi antara tt-tt
•
detrusr dan tt-tt sfingter. 9aktr )ntidiuretik Enuresis terjadi karena tingginya *lume pengeluaran urin yang dipengaruhi adanya
•
peru%ahan ritme sikardian dari sekresi hrmn antidiuretik !)&(#. 9aktr ematangan Neurfisilgi Terlam%atnya mekanisme krteks dalam mengendalikan refleks pem%uangan urin dijadikan se%agai hiptesa kemungkinan terjadi Enuresis dimana pada pemeriksaan EE: anak dengan enuresis didapati peningkatan sere%ral aritmia. &an hal ini tidak
•
dipengaruhi leh tingkatan tidur dalam dan pla tidur. 9aktr eterlam%atan Perkem%angan )nak
3
eterlam%atan perkem%angan dapat menjadi salah satu faktr, pada anak yang terlam%at %erjalan juga akan terlam%at %elajar mengntrl miksi. &imana enuresis •
merupakan manifestasi kematangan diri dari aspek indi*idual dalam perkem%angan. 9aktr Psiklgis 7iasanya hal ini terjadi karena adanya faktr stres selama pride perkem%angan antara usia
-3 tahun. $tres psiklgis %erhu%ungan dengan enuresis sehingga
mempengaruhi perkem%angan anak, seperti kelahiran saudara, perceraian rang tua, pemaksaan fisik dan seksual, kematian dalam keluarga, serta masalah diseklah.
$&*& Diagn)sis dan Pemeriksaan
0. )namnesa &ari anamnesa didapati nset untuk menentukan enuresis yang terjadi %erupa enuresis primer atau enuresis sekunder, frekuensi, keparahan dan %agaimana keluarga menangani masalah ini, keadaan tidur atau saat ter%angun, pancaran urin, diawali rasa sesak, dan terjadi sekali-sekali atau terus menerus. . Pemeriksaan 9isik Pemeriksaan fisik meliputi< inspeksi didaerah a%dmen untuk melihat distensi a%dmen karena retensi tetapi %iasanya pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan. $edangkan palpasi dilakukan pada a%dmen dan rektum sesudah pengsngan urin dan serta awasi kekuatan dan kualitas arus urin. 1. Pemeriksaan =a%ratrium Pemeriksaan la%ratrium yang dilakuakan %erupa urinalisis yang diperleh setelah puasa 0 malam dan e*aluasi %erat jenis spesifik atau smlaritas urin atau keduanya untuk menyampingkan pliuria se%agai penye%a% frekuensi inkntinensia. Urinalisis yang dilakukan untuk melihat adanya infeksi !psitif nitrat dan leuksit#, dia%etes melitus !gluksuria#, tumr saluran kemih !hematuria#, dan penyakit ginjal !prteinuria#. 3. Pemeriksaan Penunjang =ain 9t >-'ay pada ncturnal enuresis dengan e?cretry urgram yang diam%il segera setelah miksi tidak ada kelainan dan terlihat tidak ada urin residu. Urethrscpy dan ultrasaund ginjal dapat dilakukan, tetapi %iasanya terlihat nrmal. $&+& Penatalaksanaan
). 9armaklgi 0. Desmopresin Acetate, merupakan antidiuretik yang meningkatkan rea%sr%si air. +%at ini di%erikan se%elum tidur dengan cara disemprtkan ke hidung. Desmopresin dapat digunakan
4
dalam mengurangi nocturnal enuresis sampai anak dapat menahan miksi, tidak memiliki efek samping, dan menunjukkan efek antienuretik yang signifikan. Tetapi desmopresin kntra indikasi pada pasien dengan thrombotic thrombocytopenic purpura. . Imipramin, merupakan %at antidepresan trisiklik yang diminum 4 mg se%elum makan malam. Mekanisme kerjanya %elum jelas, namun mempunyai efek signifikan pada saat tidur. 'espn klinis %at ini %ergantung pada kadar plasma dalam darah, efek sampingnya %erupa tksik dan lethal overdosis %ila digunakan dalam dsis %esar. Efek samping yang terjadi dapat %erupa irita%ilitas, penurunan nafsu makan, mual dan muntah. 1. +%at-%at parasimpatlitik seperti atropine atau Belladona %erguna menurunkan tnus tt detrusor . &apat juga digunakan Methaline bromide 4-6 mg se%elum tidur. 3. +%at simpatmimetik seperti dextroamphetamine sulfate 4-0/ mg se%elum tidur. +%at-%atan ini tidak terlalu %erguna karena se%agian %esar akan mengalami relaps saat penggunaan %at dihentikan.
7. Nn 9armaklgi 0. Peru%ahan ke%iasaan, yaitu mengurangi asupan air jam se%elum tidur, mencegah mengnsumsi minuman %erkafein, rang tua mem%angunkan anaknya pada malam hari untuk miksi denga cara mengidupkan lampu atau mengusapkan handuk dingin diwajahnya, latihan menahan miksi untuk memper%esar kapasitas kandung kemih agar waktu antara miksi menjadi le%ih lama, minta anak mem%antu mem%ersihkan serta mengganti alas tempat tidurnya dan mengganti piyama sendiri, serta mem%eri hadiah %ila anak tidak mengmpl. . Miksi se%elum tidur, dimana anak diharuskan pergi ke tilet untuk %uang air kecil se%elum tidur pada setiap malamnya. 1. Menggunakan alarm, yang dilakukan selama 3-5 minggu disertai dengan pem%erian hadiah agar dapat le%ih efektif. )larm dipasang se%elum tidur dan %er%unyi atau %ergetar saat miksi. 3. Psikterapi, dengan cara adanya knseling pada anak dan harus dijelaskan pada rang tua %ahwa hal ini akan %erhenti dengan sendirinya dan agar le%ih efektif dilakukan %e%erapa terapi, jadi diharapkan agar rang tua tidak menghukum anak karena nocturnal enuresis akan memper%erat keadaan anak terse%ut.
$&,& Pr)gn)sis
Enuresis dapat sem%uh spntan tanpa di%ati pada 0/-/@ kasus per tahun. Penyem%uhan terjadi %ila rang tua dan anak sa%ar menunggu !$ekarwana, 01#. )kan
5
tetapi, %ila tidak ada penanganan dan peran rang tua dalam mengatasi enuresis, dapat %erkem%ang menjadi gangguan psikgenik atau kecemasan.
BAB III KESI-P"#AN
6
Enuresis merupakan kndisi dimana anak mengmpl setelah mampu menahan kencing dan ke tilet sendiri minimal 5 %ulan %erturut-turut se%elum nset enuresis. )nak harus %erusia 4 tahun ke atas dan mengmpl setidaknya 0- kali seminggu selama minimal 1 %ulan. Enuresis di%agi menjadi enuresis primer dan sekunder. Enuresis primer dikaitkan dengan gangguan %angun tidur, pliuria nkturnal, dan kapasitas nkturnal kandung kemih yang kurang. $edangkan enuresis sekunder dise%a%kan leh neurogenic bladder dan kelainan medula spinalis yang terkait, infeksi saluran kemih, serta adanya katup uretra psterir pada laki-laki atau ureter ektpik pada perempuan. &asar diagnstik enuresis mencakup anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, terutama urinalisis. $edangkan penatalaksanaan enuresis antara lain terapi perilaku , terapi alarm, dan terapi farmaklgik, yaitu desmpressin, antiklinergik, dan antidepressan trisiklik.
DAFTAR P"STAKA
0. )tkinsn, '. !//A#. Pengantar Psikologi. "akarta < Erlangga
7
. 7utler, '. ". !//3#. Childhood octurnal !nuresis" Developing a conceptual frame#ork . Blinical Psychlgy 'e*iew. 3, /-10. 1. "ar*elin, M.'. !///#. Commentary" !mpirically $upported %reatments in Pediatric Psychology" octurnal !nuresis. "urnal f Pediatric Psychlgy. 4,!3#, 04-0A 3. Ne*id, ",$., 'athus, $.) dan :eene, 7. !//1#. Psikologi Abnormal . "akarta< Erlangga 4. $chmitt, 7.&. !06#. octurnal !nuresis. "urnal f the )merican )cademy f Pediatrics. !0A#,0A1-03. 5. Catkins, B.E. !//#. ADD,
AD&'D
and
Bed#etting .
!nline#. Tersedia<
http<88www.ncpamd.cm8adhdDandDenuresis.htm, diakses< 05 Mei /0/