r
PerJuanGan..
P
erjuangan! Mungkin kata berimbuhan inilah yang paten untuk menggambarkan majalah edisi ini. Perjuangan melawan ego masing-masing, sempitnya waktu, pergelakan narasumber yang men jadi informan penting dalam pemberitaan dan perjuangan melawan seret-nya keuangan organisasi yang menaungi kami. Cukup sudah keringat dan air mata yang keluar. Tapi, perjuangan itu terbayar! Kini, majalah edisi khusus ini bisa dinikmati teman-teman pembaca Suma sekalian. Ya! teman-teman yang rindu akan informasi media jurnalisme kampus yang sedang belajar apa itu jurnalistik sesungguhnya seperti kami. Edisi kali ini memang berbeda. Khusus untuk edisi ini, pemberitaan tentang reformasi yang memasuki umur 10 tahun menjadi topik yang mendominasi. Ini bukan tanpa alasan. Mengapa? Mungkin beberapa orang akan berpikir skeptis. Edisi ini ada memang karena momennya pas. Toh, tidak ada salahnya ikut meramaikan suasana ulang tahun sang reformasi yang menjadi sejarah bangsa ini. Tak hanya itu, Suma edisi ini hadir karena kami peduli atas nasib bangsa ini yang masih saja berjalan di saat negara lain berlari. Dalam edisi kali ini pun rubrik opini kami beri porsi yang lumayan
Pelindung Tuhan Yang Maha Esa
besar dibanding dengan rubrik yang lain. Selain itu, rubrik kampus pun diisi oleh suara teman-teman mahasiwa dan beberapa alumni UI yang kini menjadi figur dalam masyarakat. Tidak ada alasan khusus. Kami hanya menyadari, kami adalah wadah aspirasi yang tak boleh menggurui. Oleh karena itu, kami beri kesempatan untuk beragam orang dengan beragam pemikiran untuk mengutarakan aspirasi mereka. Untuk apa? Agar pembaca kami bisa merekonstruksikan sendiri informasi yang dia dapat. Karena kami ingat, bahwa pada prinsipnya, media bukan sarana untuk mengklaim suatu persoalan. Media adalah fasilitas yang membuat masyarakatnya paham atas persoalan yang ada. Mengutip aksioma dalam ilmu komunikasi “ we cannot not commu nicate”, semoga Suma edisi kali ini bisa menjadi wadah komunikasi mahasiswa UI. Semoga informasi yang kami beri menjadi penambah ilmu teman-teman. Setidaknya menjadi sekedar pengetahuan untuk temanteman sekalian. Terakhir, terima kasih. Terima kasih atas kesediaannya membaca. Inilah produk kami, hasil kerja keras selama ini. Semoga berkenan. Hidup Mahasiswa!!! REDAKSI
Penasihat Rektor Universitas Indonesia Prof. Dr. Gumilar R. Soemantri, der. Soz Direktur Kemahasiswaan Drs. Kamaruddin, M.Si Pembina Drs. Ade Armando, M.Si Pemimpin Umum Diponegoro Pemimpin Redaksi Hafizhul Mizan Piliang Sekretaris Redaksi Devi Raissa Redaktur Pelaksana Sefti Oktarianisa Wakil Redaksi Pelaksana Happy Indah Nurlita Redaktur Foto Riomanadona Redaktur Artistik Imam Fahmi Wibowo Redaktur Bahasa Fanny Fajarianti Redaktur Senior Muhammad Haripin, S. Sos, Pangeran Ahmad Nurdin, S. Sos Redaktur Sururudin, Novie, Anaya Noora, Chrissendy T.L. Sitorus, Diah Setiawaty, Yuliniar Vida. Reporter Asri Muninggar Sari, Resti Mirzalina, Dewi Andriani, Novie, Olgha Tabita, Nurul Farichah, Denissa Faraditha A., Erichson Sihotang, Rifka Rizkia, Dinar Rahmi, Ni Made Kumara Santi Dewi, Aisyah Ilyas, Laras Larasati, Yuliniar Diva. Fotografer Ade Irawan, Titah Hari Prabowo, Lila Kesuma Hairani, Putri Rahayu Wulandari, Ali Budiharto, Salich.W Desain, Tata Letak, dan Pracetak Buanawista Fajar Gafawijd, Rizki Amalia, Hanifah Ramadhani, Fidella Nindita, Taqwa Tanjung, Tan jung, Friska Ti ti Nova. Riset Faishal Ismail, Rizky Sadali, Rizky Malinda, Roy, Sarah Albar. Sirkulasi, Promosi, dan Marketing Dian Rousta Febrianti (Koordinator), Agnia Kartika, Karina, Rifki Hidayat, Christina Ken Maria, Aisa Ayu Dita Sabariah, Cindy Fortuna, Ghita Yoshanti, Penerbit B.O. Pers Suara Mahasiswa UI Percetakan Suma Design & Printing
[email protected] ISSN 0854-1086 Berdiri Sejak 27 Juni 1992 Alamat Redaksi, Sirkulasi, Iklan Dan Promosi Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa Lantai 2, Kampus Universitas Indonesia, Depok, 16424 email:
[email protected] website: http://ww w.sumaui.or w.sumaui.or.id .id contact per son: Devi Raissa 0817400400 0817400400 (Redaksi), Dian Rousta F. 081359254023 (Iklan dan Sirkulasi) Redaksi menerima tanggapan, saran, kritik, maupun surat pembaca melalui email
[email protected], atau sampaikan langsung ke sekretariat redaksi Suara Mahasiwa di Pusgiwa Lt. 2.
ADE/SUMA
tr no. 24, tahun xv, 2008 EDISI KHUSUS 10 TAHUN REFORMASI
laporan utama 12
Gerakan Mahasiswa: Game Over ! Reformasi Memakan Korban Rakyat Indonesia
16 Prof. Dr. Amien Rais: “Reformasi Itu Kandas”
20 Aksi Mahasiswa yang Berhubungan dengan Reformasi Sejak 1998
liputan khusus 38 Aktivis Gerakan Mahasiswa ‘98 Di Manakah Engkau Sekarang?
41 Pers Mahasiswa, Bukan Cuma Sisi Lain Pergerakan Mahasiswa
44 Wien Muldian “Kompor” Aksi Mahasiswa ‘98
46 Rama Pratama: “Aktivis Mahasiswa Ada Masanya“
kampus 55
Mereka Bicara Semangat Reformasi
11
60
Riset Kampus: Mahasiswa UI: “Reformasi Salah Arah”
10 taHun reformasi Gerakan Mahasiswa: Game Over! Reformasi Memakan Korban Rakyat Indonesia
37
aktivis Gerakan maHasiswa ‘98 di manakaH enGkau sekaranG?
16
Prof. dr. amien rais: “reformasi itu kandas”
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
cover cov er story stor y Foto: Dokumen SUMA UI Desain: Titah Hari Prabowo Tata Letak: Diponegoro
tr
evaluasi reformasi
70
25 Reformasi Politik Soehartoisme Tanpa Soeharto
Catatan PerJaLanan Pjl Pjg a n C
28 Reformasi Politik Kesalahan Besar Reformasi !!!
30 Reformasi Ekonomi Ekonomi Pasca 10 Tahun Reformasi “Growing “Growing Pain” Pain”
32 Reformasi Militer Metamorfose Hubungan SipilMiliter
34 Reformasi Kesejahteraan Demokratisasi dan Agenda Kesejahteraan
55
mereka BiCara semanGat reformasi
50 Reformasi Pers Pers, Suara Tuhan
95
52 Reformasi Pers Pasang Surut Politik Hukum Kemerdekaan Pers
afGan sYaH reZa: “ui Gitu LoH...”
63 Reformasi Pendidikan “Cermati Lagi Tataran Pelaksanaan Pendidikan di Indonesia”
76 Reformasi Budaya 10 Tahun Reformasi Pruralisme Terancam
78 Reformasi Hukum Pendidikan Hukum dan Mata Rantai yang Hilang
93
80 Reformasi HAM Reformasi Tanpa Penegakan HAM
Cinta maY di traGedi mei
82 Reformasi Perempuan Perempuan Pasca 10 Tahun Reformasi
opini 65 Quo Vadis Pendidikan Tinggi Negeri (BHMN) di Indonesia: Tarik-Menarik Kepentingan Antara Pelayanan Publik dan Privatisasi Perjalanan Reformasi
68 Merdeka dari Kemelaratan Menuju Demokrasi Paripurna
catatan perjalanan 70
kesehatan
rubrik tetap
84 Desentralisasi Kesehatan :
01 Dari Pusgiwa 04 Pojokan Pusgiwa 04 Opini Foto 05 Pembuka Suara 06 Suara Pembaca 08 Goresan 09 Mantan Aktivis 10 Nuansa 24 Opini Sketsa 48 Sorot 94 Singkap 96 UI Mania 96 UI-ku, UI-mu, Ndut...!
Askeskin Dicabut, Masyarakat Dirugikan
cerita pendek 87 Ivory 90 Sepuluh Tahun Yang Lalu
Perjalananan Panjang Atas Nama Cinta
resensi
budaya
92 93
74 Amuk Massa=Asyik Massa
Catatan Perjalanan Reformasi Cinta May di Tragedi Mei
E K 10 Tn Rer
3
n t
“Keep off the grass, ladies...!”
kn r h b 10 h Nggak ada perubahan! Mungkin harus bersabar sampai 100 tahun reformasi. ug lh l g 008 Disesuaikan? Maksudnya NAIK kalee, ah...! r plh p l... Pantas ada 7 nama Bambang... masalah selera ternyata!
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
TITAH/SUMA
ui pch lg p by! Cuma prestise, bukan prestasi. P jl p Jadinya yang indehoy deket stadion makin banyak, Pak!! a pg i lh Bem slh i c g h Baru satu malem aja udah pada pilek....
ek r
D the e thg yu thk yu c’t d. Fll t t. Ty g. D bette the secd tme. The ly peple h eve tumble e thse h eve mut the hghe. Ths s yu mmet t. (Oprah Winfrey)
Pp u Diponegoro s u Rifka Rizkia Bh u Dinar Rahmi mj Pb/Pp r mjlh suma Hafzhul Mizan Piliang mj Ph Aghny Arisya Putra mj r Fanny Fajarianti kpl B sdm Putri Rizqi Arlita kpl B H Izza Soraya kpl B k Lila Kesuma Hairani Pp r Gb Achdiyati Sumi Permatasari Pggg jb wb Titah Hari Prabowo kpl u opl Dian Rousta Febrianti kpl u e ogz Rifki Hidayat
r ec TIGA JUTA RUPIAH BUAT MAHASISWA BIPA
KIAS yang saya ketahui dari petugas imigrasi adalah sebesar 800 ribu sampai satu juta rupiah. Ibu Ir mengatakan bahwa selama ini setiap mahasiswa BIPA selalu membayar agen dan agen yang akan membereskan semuanya. Jadi teman saya tidak perlu repot bolak-balik ke kantor imigrasi.
Saya mahasiswa FISIP yang membantu seorang mahasiswa BIPA BIP A (Bahasa (Bah asa Indonesia untuk Penutur Penutur Asing) yang akan a kan mengurus KIAS K IAS (semacam (semacam identitas bagi warga negara asing) di kantor imigrasi. Salah satu syarat untuk mend mendapatkan apatkan Mengapa birokrasi UI khususKIAS adalah melampirkan nya di FIB menyulitkan? Menotokopi KP Sponsor yang gapa Ibu Ir hanya mau memmenjadi penjamin dari mahaberikan otokopi KP kepada siswa ini. Dalam hal ha l ini sponagen yang bernama Nenden? sor adalah Manajer Program Ada hubungan apa antara Ibu BIPA FIB UI yaitu Ibu Irsanti. Ir dengan Namun ketika teman saya ini Nenden? Benarkah biaya untuk meminta otokopi KP, Ibu Ir mengurus KIAS KI AS sebesar sebesar tiga menolak memberikan. Ibu Ir juta rupiah?Lalu rupiah?Lalu apa salahnya hanya mau memberikan oto jika teman saya mau mengurus kopi KP nya kepada seorang KIAS sendiri? Bukank Bukankah ah agen bernama Nenden. Agen agen hanya membantu jika inilah yang nantinya akan memang orang tidak tidak memiliki memilik i mengurus KIAS sampai waktu untuk mengurusnya beres. Yang perlu dilakukan sendiri? Saya bener-bener ga hanya menghubungi Nenden habis pikir. Semoga masalah dan membayar sebesar tiga juta ini dapat segera terjawab rupiah. Padahal teman saya gak bisa tidur mau mengurusnya sendiri. e- karena saya jadi memikirkannya. man saya telah bolak-balik ke kantor imigrasi Bogor untuk Mahasiswa FISIP mengurus KIAS tapi ter(Nama ada pada redaksi) bentur masalah otokopi KP Ibu Ir. Dan biaya mengur mengurus us
KELUHAN SIAK NG DI FISIP
Saya mahasiswa FISIP angkatan 5. Melalui SUMA, saya ingin mengeluhkan pengoperasian SIAK NG di FISIP. Sebagaimana diketahui, sekarang semua akultas di UI sudah menggunakan sistem SIAK NG sebagai cara untuk registrasi akademik mahasiswanya. Jadi mahasiwa yang ada di UI diberi kemudahan untuk mendatar ulang, berkonsultasi dengan PA, menentukan mata kuliah dan berapa SKS yang akan diambil hanya melalui internet. Akan tetapi, kemudahan ini tidak saya temui dalam pengoperasian SIAK NG di FISIP. Memang, FISIP merupakan salah satu akultas pertama, pionir adanya SIAK NG. Akan tetapi, kenapa ya, ketika SIAK NG sudah diberlakukan di semua akultas di UI, FISIP seolah jadi akultas yang tidak memanaatkan kemudahan ini sebaikbaiknya. Mengapa saya katakan demikian? Hal ini karena, meskipun SIAK NG dan registrasi aka-
Badan otonom Pers suara maHasiswa ui (suma ui) merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Universitas Indonesia yang bergerak di bidang jurnalistik dan penerbitan, dijalankan sepenuhnya oleh mahasiswa, bernafaskan intelektual, dan bersifat independen terlepas dari intervensi pihak manapun, dalam rangka menjalankan fungsi kontrol sosial pers mahasiswa.
Sejak resmi didirikan pada 27 Juni 1992, SUMA UI telah menerbitkan 24 edisi majalah self titled , Suara Mahasiswa. Pada tahun 1998-2001, SUMA UI juga menerbitkan buletin pergerakan yang bernama “bergerak!”. “bergera k!”. Selain itu, sejak tahun 2003, SUMA UI juga menerbitkan buletin bulanan, Gerbatama, yang telah terbit sebanyak 31 edisi. SUMA UI, yang merupakan satu-satunya organisasi pers mahasiswa tingkat universitas, memiliki ciri khas tersendiri dalam cara penyampaian informasi/berita. Selain membahas isu global yang berkembang, ruang lingkup utama berita SUMA UI adalah membahas isu dan fenomena yang di berkembang lingkungan kampus UI.
6
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
ren
BERPIKIR TENT TENTANG ANG PEREMPU PEREMPUAN AN
P DOK.PRIBADI
Diponegoro Pemimpin Umum Badan Otonom Pers Suara Mahasiswa UI Mahasiswa Ilmu Sejarah Angkatan 2005
oetri Hindia, majalah perem-
berbeda. Karenanya, sepakat bila ada perbedaan perlakuan terhadap perempuan. Namun bukan berarti diskriminasi. Perbedaan Perbedaan perlakuan tentu akan berbeda dalam hal, misalnya transportasi, perang, pakaian, cuti, dan hal lainnya.
Perempuan adalah makhluk yang Perempuan mampu melahirkan karena ia mempunyai rahim. Ia yang melahirkan semua keturunan Adam di bumi ini. Suatu kenyataan yang tidak bisa dibantah dibantah.. Perempuan lebih mengedepankan emosi daripada rasio. Karenanya, banyak yang mengatakan perempuan lebih emosional daripada lelaki. Perempuan memiliki payudara dan vagina, dua organ yang hanya dimiliki perempuan. Kedua organ itulah yang nantinya membuat lelaki ’tunduk’ pada mereka.
pun begitu maskulin, yaitu history (cerita-nya, laki-laki) bukan herstory (cerita-nya, perempuan). Pelaku sejarah pun terpusat pada laki-laki. Seolah tidak ada perempuan dalam sejarah.
puan pribumi pertama di Indonesia, memuat sejumlah kisah tentang penderitaan dan perjuangan perempuanperempuan Hindia Belanda (sebutan untuk Indonesia sebelum kemerdekaan) dalam meraih haknya. Jika kita melihat secara jernih, di Masalah kedudukan perempuan dan era reormasi saat ini, perempuanemansipasi benar-benar mendomiperempuan yang telah dibangkitkan nasi tema yang diangkat majalah Poetri Hindia (selain juga Kartini), yang terbit tepat 1 tahun lalu itu. justru mengalami kembali kegelaSungguh hebat perjuangan mereka pan sejarah, di mana kedudukan sehingga membuat saya terinspirasi. perempuan selalu dibandingkan Ketika tulisan ini dibuat, hari Kartidengan lelaki, dan dikatakan lebih ni sudah lewat namun bukan berarti rendah. Padahal katanya, perempuan kajian tentang perempuan berhenti. itu adalah makhluk yang mampu Di tengah gejolak dan semangat 1 menundukkan lelaki. Sungguh absurd , dan pada bagian inilah saya tahun Kebangkitan Nasional dan 1 tahun reormasi, tak salah jika merasakan kebingungan yang luar mencoba sedikit berpikir tentang biasa. Sama halnya, ketika kenyataan perempuan. bahwa Poetri Hindia tak banyak disinggung dan disepelekan dalam Siapa sebenarnya perempuan? Persejarah. Mengapa? tanyaan itu tiba-tiba saja muncul ketika membaca artikel-artikel dalam Setidaknya, kita telah mencoba majalah Poetri Hindia di atas. Bagi mengenal mereka lebih dekat. yang pernah membacanya pasti akan Per Perempuan empuan telah melakukan banyak terkagum-kagum pada sosok pehal bagi manusia dan dunia. Sangat rempuan. Mengapa kita seolah tidak nai jika menyepelekan mereka. mengenal mereka? Padahal, mereka Sejarah pun harus lebih adil melihat ada di sekitar kita, setiap saat, bahperempuan. Sejarah saat ini penuh kan sangat dekat. dengan maskulinitas. Istilah sejarah
Jadi, salah bila memandang perempuan sama dengan lelaki. Mereka 8
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
erakhir, perempuan adalah makhluk luar biasa. Ia mampu menciptakan perbedaan pada dunia. Ia menciptakan cinta yang tak ada bandingannya. Walaupun banyak juga hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh perempuan dan karena itulah laki-laki ada. Lalu, masih perlukah eminisme? Masih perlukah maskulinisme?
ntn ktv
RIO/SUMA
M. Fauzie Syuaib Sekum Senat Mahasiwa FISIP UI U I 1984-1985 1984-1985
E K 10 Tn Rer
9
nn
Hati
B
aru-baru ini sebuah program unggulan dari stasiun televisi nasional, Kick Andy! , melakukan show o air -nya -nya di UI. U I. enar enar betul acara ini, sampai ada penonton yang tidak dapat kursi rela untuk duduk di lantai. Rektor UI-pun hadir dan ikut memberi bantuan bantuan ketika itu. itu. Kenapa ia begitu enomenal? Andy F. Noya, sang presenter terangterangan menjawab menjawab dalam dala m show itu, “Karena acara ini ditonton dengan hati”. Yang pada akhirnya bisa mengins-pirasi dan motivasi.
Namun, hati beberapa beberapa kali kal i hati tak terlihat. Kalaulah pakai hati, para tentara tentara tidak akan memuntahkan timah panas kepada calon-calon pemimpin bangsa sepuluh tahun yang lalu. Ini semata adalah perintah. Ketika perintah dikeluarkan maka hati dilupakan. Mungkin begitulah caranya berpikir . Kalau memang begitu, kita harus merunut ke atas, kita perintah tertinggi di negara ini yang jatuhnya ke presiden, meski kedaulatan bukan di tangan beliau. Untuk zaman sekarang, saya rasa mungkin kita sudah punya presiden yang memakai hati, buktinya beliau bisa menggubah menggubah lagu lag u dan menangis menonton lm sedih. Namun di sisi lain, banyak juga yang berteriak. Kalau Ka lau jadi BBM naik lagi, ini adalah yang ya ng ketiga dalam 5 tahun terakhir. Angka bunuh diri di masyarakat sudah semakin tinggi. Pun tidak mau bunuh diri, kematian akibat kelaparan berbiak secara merata. Kenaikan ini Insya Allah akan menambah menamb ah tanggungan rakyat. ra kyat. Kalaulah begitu, begitu, benarkah ada 10
hati dalam kebijakan itu? Susah dimengerti. Baru-baru ini, rektor UI mengeluarkan Surat Keputusan baru tentang ten tang biaya pendidikan yang baru di UI. U I. Kalau melihat jumlah maksimal, niscaya kita akan terhenyak. .5 juta untuk IPA dan 5 juta untuk IPS. Namun, ternyata kebijakan kebijakan ini memakai hati. Untuk Untuk jumlah jumla h minimal, cukup hanya 1 ribu rupiah saja. ak lebih sepuluh hari kerja bagi tukang tuk ang sapu yang dipekerjakan secara outsourcing di kampus ini. Jumlah absolutnya kemudian diatur oleh sebuah mekanisme yang melibatkan lembaga eksekuti mahasiswa. ampaknya menyenangkan. Mekanisme itu dibuat dalam bentuk pembuktian administrasi. Slip gaji, rekening dan sebagainya harus disertakan., diakhiri diakhi ri dengan wawancara untuk melihat kebenaran dokumen. Dalam penentuannya, “hati” ternyata tidak tidak dihitung. “hati” “hati ” bisa menipu dan dokumen tidak. Saya kurang setuju setuju dengan ini. Kalau teman tidak percaya, cobalah tengok penerimaan mahasiswa baru dalam dala m penenpenentuan Admission Fee berlangsung, terutama di akultas tertentu. Di situ jantung bapak-bapak berdetak kencang, dan air mata ibuibu mengalir. Saya rasa air mata tak akan ak an bohong meski meski sebagian orang bisa melakukannya. Ini mungkin akan berulang untuk penentuan BOP. Kalaula h itu terjadi, lalu di Kalaulah manakah hati. Cukup di lagu dan janji-kah? Atau hanya ada dalam ton tontonan? tonan? Ini semakin membingungkan.
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
DOK.PRIBADI
Hafz Mizan Piliang Pemimpin Redaksi Majalah Suara Mahasiswa Mahasiswa Ilmu Goegraf Angkatan 2004
REfoRmasi mENiNggalKaN bEbERapa waRisaN yaNg yaNg TERlup TERlupaK aKaN. aN. dEmoKRasi, KEsEjahTERaaN, daN KoNdisi masy masyaRa aRaK K aT masih mEmpRihaTiNKaN. mahasiswa haRus dapaT mENjawab asa REfoRmasi yaNg TElah hilaNg
Gerakan maHasiswa: Game over! reformasi, memakan korBan rakYat indonesia SALICH/SUMA
10 h
GERAKAN MAHASISWA: Game over! Gejolak reformasi tahun 1998 tak bisa lepas dari sebuah kelompok aksi gerakan mahasiswa. Kelompok Kelompok aksi menurut Jeff Haynes merupakan aktiftas untuk menmen capai tujuan mereka sendiri dan memandang diri mereka sebagai kelompok kare na terkait dengan keadaan serupa seperti kemiskinan, gender, keyakinan agama, etnis dan apa saja. Kelo Kelompok mpok ini secara sadar mengaitkan perjuangan prib adi mereka pada penciptaan masyarakat yang lebih demokratis dan adil. 1
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
R
eormasi ’9 merupakan respon ketidakpuasan mahasiswa dan sebagian kecil masyarakat pada kondisi yang ada. Hal ini bisa disebabkan antara lain hargaha rgaharga yang melambung tinggi, pembatasan pembatasan dalam berekspresi, berekspr esi, dan banyaknya pelanggaran pelanggara n hak asasi manusia oleh penguasa. “Format ekonomi tak sesuai dengan keinginan rakyat, raky at, yang tidak sejahtera dan menderita” ujar Sri Bintang Pamungkas. Akhirnya, tindakan oensi dilakukan dengan menumbangkan men umbangkan rezim Soeharto, yang ketika ketik a itu dianggap sebagai common enemy (musuh bersama) bagi mahasiswa.
10 h
LILA/SUMA
Sekarang, sudah sepuluh tahun dari kejadian ini. Akan tetapi,, apa yang diharapkan tetapi justru tak terjadi. Menurut Menurut Bony Hargens, ini bisa diketahui dari karakter kara kter mahasiswa Indonesia yang cenderung tidak bergerak secara total. otalitas perjuangan hanya ada dalam lagu dan tidak meresap pada suatu sikap nyata dalam aksi dan pemikiran yang berkesin berkesinambungan. ambungan. Ia berpendapat, sebuah reormasi ternyata dapat dianggap sebagai blunder kesalahan mahasiswa yang merugikan masyarakat syarak at sendiri. “Ini bisa diketahui dari tidak adanya ideologi ideologi kebangsaan yang dibangun mahasiswa. Pancasila sebagai
landasan negara semakin tidak obing, mantan ketua Dewan jelas. Indonesia setelah ReorMahasiswa UI angkatan ’, masi ’9 tidak mempunyai arah “Mahasiswa sekarang belajar pembangunan” saja dengan serius, tidak usah Di satu sisi, mahasiswa ikut dalam kegiatan politik, berhasil menurunkan ujung bekerja, menikah, dan hidup tombak rezim Orde Baru. layak lalu mati” mati ”. Akan tetapi, di lain pihak ini Pendapat senada juga dimendapat tanggapan skeptis ungkapkan Jono, supir angkot masyarakat masyarak at kecil. “Coba kalo di Jakarta. Jakar ta. “Apa “Apa itu mahasiswa, kerjanya demo, bikin jalan ga ada reormasi, pasti harga masih bisa murah, jaman Soe- macet, kita jadi tidak bisa harto itu apa-apa bisa murah, kerja”. sekara ng”,, tutur Warti, Kebutuhan bangsa Indo ga kaya sekarang” pedagang Warung egal nesia atas tenaga kerja yang (Warteg) di Depok. handal harus dijawab oleh maMenurut Sri Bintang, hasiswa masa kini. antangan lengser keprabonnya keprabonnya Soeharto globalisasi yang berhembus ternyata tidak berpengaruh dari negara maju ke negara besar terhadap permasalahan berkembang dengan begitu bangsa. Kegiatan korupsi yang kencang dan harus ditanggapi semakin marak, marak , tertangkapnya dengan sigap oleh segenap eleoknum-oknum pejabat negara men bangsa. Menanggapi hal karena korpusi adalah bahwa ini, Haris, seorang karyawan kegiatan korupsi tetap lestari swasta mengatakan di Indo walapun ada reormasi sudah nesia tidak ada tenaga kerja sepuluh tahun ada. ahli. “Klien saya saya harus memmemDany,, aktivis ’9 Dany ’ 9 yang bawa orang dari China untuk menjadi menj adi pedagang aksesoris merawat peternakan ikan lautmotor mengatakan ia menyesal nya di Indonesia. Padahal di dulu ikut reormasi. “Sekarang Indonesia sendiri banyak makedaan malah tambah buruk,” buruk ,” hasiswa tapi klien saya sendiri ungkapnya. Perbaikan Perbaikan keadaan tidak percaya pada mahasiswa masyarakat bertolak belakang Indonesia,” katanya. dengan tujuan reormasi. Visi Gerakan yang merakyat meraky at hagerakan mahasiswa maha siswa tidak sesrus dilakukan dilak ukan dan mendapat uai dengan kenyataan. porsi yang lebih besar karena “ernyata “ ernyata kehidupan k ehidupan semasesungguhnya mahasiswa kin buruk, buruk , dulu irigasi buat adalah rakyat, bukan orang sawah baik, ada perhatian elit, yang seharunya memang tinggi bagi petani, sekarang merakyat. buat air sawah kita harus bereGerakan Koran ala Mahabut, pupuk naik, panen pun turun, tur un,”” ungkap Rudin, yang siswa berproesii sebagai petani di berproes Hampir setiap hari ada Jawa engah. demonstrasi di jalan-jalan JaPeran mahasiswa dalam karta dan daerah lain yang memelakukan perubahan perlu di- milik miliki.i. Gerakan mahasiswa dipertanyakan kembali. Kekecedasarkan pada kondisi bangsa waan masyarakat begitu tinggi yang sangat problematik. problematik. Dari pada mahasiswa yang tidak ekonomi ekono mi hingga politik, dari okus pada bidangnya. bida ngnya. angberas, minyak tanah, dari tut ugapan sinis datang dari Biner kang becak sampai SBY semua E K 10 Tn Rer
13
10 h berbicara tentang isu, isu, dan isu. idak ada bedanya sebuah gerakan mahasiswa dengan sebuah headline koran. ”Mereka hanya sekedar teriak, gerakan mereka hanya gerakan reakti semata,” jelas Boni Hargens, dosen ilmu politik UI. Gerakan mahasiswa dan gerakan massa lain yang disebabkan karena ka rena reaksi tanpa adanya suatu pemahaman yang sama semua massa. Hal ini menimbulkan sebuah kegamangan kolekti. Mereka tidak memahami sebuah persoalan yang sama. Ketidakmengertian Ketidak mengertian mermereka atas suatu permasalahan yang ada. Massa seperti inilah yang memudahkan mereka did iprovokasi pihak luar. “Anak-anak memang mendapatkan mend apatkan ino dari dar i media massa””, Heggy Kearens, aktivis massa BEM UI. Media bisa mengendalikann sebuah aksi massa tapi dalika akan sangat sulit mempengaruhi tatanan sosial. Gerakan mahasiswa yang hanya berdasar isu semata ini tidak akan memunculkan sebuah perubahan dalam masyarakat. syarak at. idak ada kematangan isu yang dibangun sejak lama. Setiap ada isu muncul mereka langsung serang. idak ada pembangunan perubahan
Aksi Mahasiswa 1
sosial dalam jangka panjang. panjang. Atas nama bangsa Indonesia Gerakan mahasiswa mereka turun ke jalan, atas ternyata juga saling bersanama kesejahteraan bundaran ing satu sama lain. ak ada HI harus disambangi, dan atas bedanya dengan suatu koran nama kesulitan ekonomi maka bersaing dalam oplah penjuaorang yang duduk di Senayan lan walapun berita yang dimuat harus dimaki-maki. Itulah sesama. Persaingan ini dilandasi buah aksi. oleh keinginan agar dianggap Banyaknya sebuah organsebagai superior di Indonesia. isasi ternyata bukan membuat Bagaimana mereka mengangkesadaran akan pentingnya gap dirinya superio superiorr tergantung persatuan, tapi mungkin medengan seberapa kuat melakulemahkan. Organisasi yang kan aksi ak si di jalanan dan eek dulunya bersatu bersatu kini pecah peca h yang dihasilkan. menjadi men jadi berbagai macam nama Pasca-reormasi terjadi perp er- organisasi. “Dulu organisasi saingan agar dianggap sebagai mahasiswa itu satu, yaitu Depahlawan reormasi. Antara wan Mahasiswa,” ungkap Biner UI dan risakti, risakti, antara Jakarta Jakar ta obing. Banyaknya organisasi dan non Jakarta. Munculmahasiswa sekarang sebagai lah beberapa organisasi baru, akibat keberhasilan politik BEM Nusantara dan BEM SI, penguasa dalam memainkan KAMI KA MI dan KA KAMMI, MMI, FKSMJ pergerakan mahasiswa demi dan Forkot (Forum Kota). Per- kepentingan mereka. saingan antar universi un iversitas tas ini Perselingkuhan Mahasiswa, dilakukan atas dasar manakah yang paling akti dan bergerak. Penguasa dan Partai Politik Manakah yang y ang diliput di-blow Gerakan mahasiswa banyak terkait dengan permasalahan up media? Sebuah ambisi yang jauh dari visi pembangunan dalam negeri. Mahasiswa diguIndonesia. nakan sebagai alat pembubaran Persaingan Pers aingan dalam da lam mempenguasa dari Soekarno sampai buat agenda agenda dalam melakukan melaku kan Soeharto. Kegagalan gerakan aksi demonstrasi demonstrasi adalah hal mahasiswa disebabkan kedeka yang tidak dapat dihindarkan. tan mereka dengan suatu gerManakah yang paling dahulu akan politik praktis. menyerukan kepentingannya? Pasca Reormasi ’9 berbondong-bondong bondong -bondong aktivis aktiv is berlombaa mengejar karier lomb ka rier sebagai politisi, banyak banyak dari da ri mereka yang kini duduk di DPR/MPR Senayan. “Mereka merintis karier politik sejak duduk di BEM, mereka mudah dimanaatkan oleh elit proterian yang hanya mencari peluang untuk berkuasa”, ungkap Boni Hargens. Menurutnya dari mereka inilah partai par tai politik menyusup ke kampus. Dinamika pesta A demokrasi krasi –pemilihan –pemiliha n umum M demo U S 1999,, , , 9,dst 9,dst-- mem / 1999 E D pengaruhi kebutuhan suatu A
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
10 h partai politik untuk mem mem-perbanyak kadernya. Mereka melakukan kaderisasi hingga masuk ke kampus-kampus. Masuknya peranan parpa rpol pada gerakan mahasiswa memang tak dapat dipungkiri. Bahkan, suatu Parpol pasti mempunyai basis kader yang besar di kampus. Penyusupan-penyusupan panpenyusupan parpol dalam da lam kegiatan mahasiswa memang sudah terjadi sejak angkatan pertama negara ini merdeka. Masuknya CGMNI (Consentrasi Gerakan Mahasiswa Maha siswa NaNasional Indonesia) dalam Partai Komunis Indonesia (PKI) dan GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) sebagai basis muda Partai Nasional Indonesia (PNI), yang kini menjadi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) adalah bukti nyata bahwa organisasi tersebut tidak independen. pend en. Gerakan mahasiswa menjadi tidak independen dan hanyalah men menjadi jadi underbouw kepentingan politik. politik. “Mulai “ Mulai dari inilah muncul bibit-bibit perselingkuhan antara mahasiswa dan penguasa” ungkap Boni Hargens. Ia berpendapat, perlunya menjaga gerbong gerakan mahasiswa agar tidak menjadi alat kepentingan politik adalah suatu kewajiban. Mahasiswa adalah kelas khusus dalam struktur masyarakat. Ia adalah penghubung kepentingan masyarakat dan penguasa. Idealismse bahwa kepentingan kepentingan masyarakat ban yak di atas segala-galanya tidak dapat dibantah dibantah lagi. Gerakan Gerak an mahasiswa angkatan ’66 yang ditunggangi ABRI merupakan contoh nyata bagaimana mahasiswa hanya dijadikan alat semata dari penguasa. Perubahan para-
digma memang sangat terlihat apabila gerakan mahasiswa menjalin hubungan dengan suatu Parpol tertentu. GMNI, PRD, HMI, PMKRI, FAM, GMKI, LDK atau LDF dan masih banyak lainnya adalah organisasi yang dijadikan buer penyangga partai politik Menurut Men urut salah sala h satu anggota SALAM UI yang akti dalam kegiatan politik, peran besar gerakan mahasiswa saat ini begitu terlihat pada Lembaga Dakwah Fakultas Fakultas (LDF) (LDF) atau Lembaga Dakwah Kampus (LDK). Walaupun secara kasat mata terlihat sebagai organisasi mahasiswa. Secara tidak langsung menunjukka menunjukkann sebuah tahapan kedekatan antara mahasiswa dengan suatu suatu partai parta i politik tertentu. Kebesaran partai politik ini tidak dapat dipungkiri bahwa mereka telah melakukan kaderisasi k aderisasi melalui melalui organisasi-organisasi kampus. KAMMI adalah contoh bagaimana keterkaitan erat antara organisasi mahasiswa dan partai politik, “Saya “ Saya dulu ikut mendirikan KAMMI, waktu itu saya masih kuliah di UI,” ungkap Mustaa Kemal, sekarang anggota Fraksi PKS DPR RI. Hal ini tentunya sejalan dengan kepentingan kepentingan partai parta i politik ini dalam upaya pemenangan pemilihan umum 9. Untuk dapat duduk dalam di d i suatu pemerintahan masih juga ditanya latar belakang organisasi mahasiswanya. “Kalau sedang rapat di DPR dalam pemilihan ketua suatu lembaga tertentu, pasti akan ada pertanyaan, perta nyaan, dulu dia akti di d i mana?”, ungkap ungkap Bivitri Susanti, aktivis Pusat Studi Hukum Kebijakan (PSHK).
kiLas BaLik Gerakan maHasiswa Berawal dari sebuah politik penjajahan Belanda yang membutuhkan tenaga ahli maka mulai dibuka pendidikan bagi penduduk pribumi di tahun 1864. Jika generasi 1900 telah merintis sejarah kebangkitan nasional maka tantangan zaman yang dihadapi dan berupaya dijawab oleh generasi 1928 menggalang kesatuan pemuda. Ditegaskan dengan tercetusnya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktbober Oktbobe r 1928 pada kongres Pemuda II, Sumpah Pemuda memunculkan kesadaran pentingnya semangat kebangsaan dibawa ke tingkat baru yang lebih tinggi. Di mana para pemuda mengucapkan kesetiaan dan pengabdian pada satu nusa, satu bangsa, dan satu bangsa Indonesia serta dikumandangkannya lagu Indonesia Raya. Pada masa pendudukan Jepang yang berlangsung selama 3,5 tahun, saat itu situasi kemahasiswaan mengalami disharmoni, disorganisasi, dan distorsi akibat banyaknya perguruan tinggi yang ditutup, kecuali fakultas kedokteran dan fakultas teknik. Jepang juga melakukan pelarangan terhadap segala kegiatan yang berbau politik, dan hal ini ditindaklajuti dengan membubarkan segala organisasi pelajar, mahasiswa, termasuk partai politik. Proklamasi 17 Agustus 1945 juga tak terlepas dari para pemuda di dalamnya. Golongan bawah tanah yang dipimpin Chairul Saleh dan Soekarni menculik Soekarno dan Hatta ke Rengas Dengklok. Ini tak terlepas dari ciri khas pemuda yang cenderung radikal, romantis, ingin segalanya cepat dan terkadang revolusioner.
SURURUDIN E K 10 Tn Rer
15
10 h
ADE/SUMA
PROF. DR. AMIEN RAIS:
“reformasi itu kandas”
P
ro. Dr. Amien Rais merupakan sosok yang ikut membidani lahirnya reormasi. Konon ketika itu, mahasiswa menginginkan revolusi yang memerlukan waktu yang sangat panjang. Lelaki yang akrab dipanggil Pak Amien inilah yang kemudian mengusulkan konsep yang bernama reormasi, sebuah haluan perjuangan mahasiswa dan rakyat ketika itu yang berujung runtuhnya rezim yang telah berkuasa selama 3 tahun. Sebagai penggagas tentunya Pak Amien tahu, apa reormasi itu sebenarnya. Di tengah kesibukannya, Amien Rais menyempatkan diri di wawancara dengan Suara Mahasiswa UI di kediamannya di Gandaria Selatan, Jakarta Selatan. Berikut petikan hasil wawancara dengan beliau. 16
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
Sebagai tokoh penggagas, apa yang ingin Bapak bawa da lam Reormasi ‘98 waktu itu?
Waktu itu, saya punya semacam kewajiban intelektual sekaligus moral keagamaan untuk menyampaikan yang benar itu benar dan berani menyalahkan apa yang saya yakini sebagai kesalahan. Nah, kesalahan bangsa Indonesia yaitu membiarkan seorang anak bangsa bernama Soeharto terlalu lama bercokol di panggung kekuasaan. Padahal Padahal secara alamiah seseorang yang terlalu lama bercokol di kekuasaan cenderung untuk korupsi dan semakin lama korupsinya tentu semakin besar power tends to c orrupt and absolut power corrupts absolutely.
Peran mahasiswa dan masyarakat pada waktu itu?
Sesungguhnya jangan lupa mahasiswa tanpa dukungan masyarakat tidak mungkin bisa bergerak. Lihatlah waktu itu ada ratusan ribu nasi bungkus mengalir ke Senayan, dibuat ibu-ibu secara sukarela karena seorang ibu juga mencerminkan kekuatan masyarakat. Mahasiswa itu menempel men jadi a part and parcel o the hole society. Jadi mahasiswa tidak sendiri, di belakang ada orang tua, saudara, handai taulan, dsb.
10 h empatnya itu, secara undamental ternyata masih merupakan Untuk menegakkan kembali sambungan dari masa lalu sehindemokrasi yang sudah hilang ka- gga tidak pernah ada satupun rena zaman orde lama demokrasi yang berani memecahkan kasus terpimpin hanya sekedar simbol, Soeharto. Warisan korupsi yang dalam orde baru demokrasi menggelegar seperti halilintar halilintar,, sudah lenyap diganti dengan itu hanya dianggap kasus kecil demokrasi tapi kasusPancasila. kasus yang “...sh y besar tidak jl, jg , diungkap, Visi reormasi lj (pjg waktu terapalagi diperiksa, laksana atau ) l a diproses saja bagaimana? bl-bl h.” Ya... Y a... ternyater nyatidak berani. ta reormasi itu memang kandas. Memang dalam arti liberalisasi politik bangsa kita menikmati. api sayang sekali bahwa yang namanya pemulihan ekonomi masih jauh panggang dari api, penganggupengangguran masih merajalela, kemiskinan kemiskinan tambah meluas. Rezim sekarang ini saya katakan broken goverment . Pemerintahan yang sudah carut marut, sudah kacau balau. Broken goverment adalah sebuah pemerintahan kacau balau yang tidak lagi mampu mengurusi kebutuhan pokok rakyat, ra kyat, masa depan bangsa ini sepertinya tidak jelas karena itulah saya saya mengatakan reormasi itu kandas Dalam pandangan Pak Amien, Agenda reormasi itu apa?
Jadi saya bilang, jangan-jangan jangan-jangan istana bagian dari korupsi besar itu karena istana tidak berani membuka skandal-skandal besar yang memburukkan rakyat kita. Jawaban saya yang bisa saya pertanggungjawabkan dan didukung bukti-bukti, mengapa mengapa reromasi re romasi kandas karena yang muncul jadi elit di zaman reormasi masih sambungan dari masa lalu. Sikap mentalnya masih lebih kurang sama, permainan lebih kurang sama tapi yang beda hanya ba junya.
Kendalanya kira-kira apa, Pak?
Kalau saya lihat begini, memang kekuatan lama itu masih terlalu kokoh. Jadi, kekuatan reormis hanya bisa mendesak mereka, ibaratnya itu bergeser dari tengah panggung tapi sesungguhnya wilayah besar dari panggung nasional, itu masih meraka kuasai, kebetulan yang naik menjadi elit penguasa itu adalah sambungan dari masa lalu itu. Mengapa saya berani mengatakan sambungan? Karena mereka tidak pernah bisa menyelesaikan kasus Soeharto selama empat presiden Indonesia. Ke-
A M U S / E D A
E K 10 Tn Rer
17
10 h kecil. api api jangan j angan lupa, yang kalau ada pemimpin yang jujur namanya rakyat di manapun dan ikhlas tapi menggunakan itu selalu statis, tidak bergerak terminologi reormasi, ia sudah karena ada perasan takut salah, tidak disahuti lagi oleh rakyat. Mengangkat isu Reormasi nrimo, kadang putus asa, dan pertanggungjawaban dari maha- kadang apatis.. Nah, itu perlu ada cenderung basi karena sudah siwa dan rakyat Indonesia. Saya anak bangsa terutama mahasiswa 1 tahun (masih) begini-begini dulu sudah meretas jalan, saya yang mendinamisir kelambanan saja. Orang bicara reormasi jadi sudah berani melawan Soeharto. rakyat. negati. Harus ada pembaruan api menghadapi bangsa yang yang lebih atrakti. Misalnya penakut, mahasiwa peragu, janmenegakkan kemandirian Mungkinkah negeri ini akan gan menyalahkan saya. Mungkin membaik dengan keadaan senasional, memulihkan kedauperti ini? nyawa saya diincar oleh rezim latan ekonomi, politik, hukum, waktu itu tapi dengan Bismillah Dengan pemerintah sekarang membangun mentalitas bangsa saya berani. Jadi tugas saya sudah ini sudah hopeless, sudah broken, yang merdeka independan dan selesai saat itu. Jadi kalau ada tidak bisa dikembalikan lagi. Pe- berdaulat. Menyusun program mahasiswa yang nanya di mana merintahan sekarang ini sudah yang konkret membangun ekotanggung jawab Pak Amien, tidak ada harapan lagi. etapi nomi yang betul-betul membela maka mahasiswa itu mental gu(tetap) harus dihargai dan dihor- rakyat dan sejumlah agenda lain mati supaya selesai menunaikan yang muaranya membela kaum rem. Sekarang saya balik nanya di mana tangggung jawab Anda? tugasnya sampai 9. Nah, di duaa, nelayan, tani, buruh, kaum sudah saya buka jalan, sudah 9 itulah saat dimana kita bisa kerani perlu elaborasi yang jelas. saya rentas jalan, jangan tidur memilih pemimpin yang lebih Mahasiswa harus dapat menjadi Lalu sebagai tokoh reormasi, apa pertanggungjawaban Pak Amien membuat rakyat Indonesia menjadi begini? Nah, saya sekarang minta
“sgghy, y “sgghy, g h hp h, bc y cl. ”
ADE/SUMA
terus, lanjutkan (perjuangan reormasi) kalau Anda betul-betul mahasiswa. . Menurut Pak Amien, kenapa gerakan mahasiswa sekarang tidak ‘segarang’ dulu lagi?
responsible dan peduli kepada
rakyat.
Setelah 1 tahun reormasi, menurut Pak Amien, makna apa saja yang bisa diambil ?
Kalau kita jadi bangsa yang Saya sendiri tidak tahu. Semau jujur, kita harus mengakui sungguhnya, derita rakyat itu agenda reormasi baru sebagian sekarang sudah hampir tidak ter- yang tercapai dan yang sebagian tahankan, terutama bicara rakyat masih terbengkalai. Sekarang ini
18
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
bara yang bisa mengahangati bara yang sudah mati itu. Jadi seperti arang, kalau ada arang yang panas satu dua tiga maka yang lain akan jadi panas juga. SURURUDIN DEWI ANDRIANI
11 - 13 m 1998 1190 g ggl b
7 g ggl b j j
5 b p
850 bg b
bl g
“ ”* *
10 h
0
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
10 h
E K 10 Tn Rer
1
10 h
RiZKy maliNda & Roy
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
pua an rem mpu pere
POLITIK
ekonomi
budaya
HAM
10 hukum
REFORMASI kesejahteraan
TER R ILIITE MIL
PERS
REflEKsi Tanpa terasa reformasi sudah berjalan sepuluh tahun. t ahun. Perang wacana dan berbagai kebijakan pemerintah terus bergulir. Akan tetapi kami melihat kenyataan yang ironis, bahwa setelah sepuluh tahun berlalu rakyat Indonesia masih belum merasakan perubahan yang nyata terutama di bidang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Semangat reformasi pun terus memudar di kalangan mahasiswa yang dahulu adalah motor penggerak perubahan rezim orde baru. Di dorong atas kekhawatiran kekhawa tiran kami dan semangat untuk terus bergerak, untuk memperingati sepuluh tahun reformasi, majalah Suara Mahasiswa (edisi khusus) kali ini menyajikan berbagai opini dan wawancara eksklusif dari para tokoh guna mengevaluasi berbagai bidang pasca reformasi. Adapun bidang opini dan wawancara wawancara tersebut terbagi menjadi sebelas yaitu; politik, politik, ekonomi, keamanan dan militer,, hak asasi manusia, budaya dan pluralitas, pendidikan, gerakan pemberdayaan perempuan, militer kesejahteraan sosial, hukum, pers dan media, dan gerakan mahasiswa. Semoga semua tulisantulisan yang dimuat dalam rubrik opini ini dapat menjadi bahan reeksi bagi para pembaca dan mendorong untuk terus bergerak menuntaskan agenda reformasi sehingga kita dapat segera terbebas dari belenggu kemiskinan dan kebodohan. Viva La Libertad!
diah sETiawa sETiawaTi Ti
n ket
HANIF/SUMA
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
n tk
soeHartoisme TANPA SOEHARTO M. Fadjroel Rachman Ketua Lembaga Pengkajian Demokrasi dan Negara Kesejahteraan [Pedoman Indonesia] dan Presidium Forum Mahasiswa Pascasarjan a (Forum Wacana) Universitas Indonesia pada Mei 1998 ISTIMEWA
“K
ami berkuasa kembali!” kembali!” Begitulah Begitula h pesan utama para Soehartois, Soeha rtois, kekuatan utama Orba Jilid Dua, sepanjang hari terakhir Jend Jenderal eral Besar (purn. (purn.)) Soeharto sakit di Rumah Sakit Sak it Pusat Pertamina Pertamina (RSPP)) hingga ke pemakamannya di Astana (RSPP Giribangun, Solo. Siapakah Soehartois ini? ak lain adalah keluarga, kroni k roni dan loyalis, loyalis, yang setia berpartisipasi penuh menjalankan menjalankan praktik antidemokrasi antidem okrasi berupa pelanggaran pelangga ran hukum sepan jang rezim totaliter Soeharto-Orde Baru (Orba) berkuasa yaitu, (1) Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), dan; () Kejahatan Hak Asasi Manusia dari dar i ragedi 1965 – 1 Mei 199. 199. Kejahatan KKN dan HAM ini merupakan dua musuh utama demokrasi dan reormasi sehingga harus diselesaikan secara hukum di ruang rua ng pengadilan. Bahkan Bahka n Sekjen Perserikatan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Ban Ki Moon, dengan program Stolen Asset Recovery (StAR) Initiave pada 1 September telah menetapkan Jenderal Besar (purn.) Soeharto sebagai pemimpin politik terkorup di dunia, dengan nilai korupsi 15-35 miliar dolar AS.
yang tak lagi lag i sesuai dengan praktik demokrasi. Misalnya saja, setelah PBB mengumumkan StAR Initiative bergegas Menteri Luar Negeri Hasan Wirayuda di Kantor K antor Kepresidenan (1 (19/9 9/9)) mengatakan, “Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) (SB Y) akan a kan meminta keterangan lebih jelas kepada Presiden Presiden Bank Dunia Robert Zoellick pada Sidang Umum PBB -6 September di New York.” Optimistime muncul tetapi segera sirna karena hasilnya nol besar, tak ada pembi pembicaraan caraan dan program SBY SBY untuk menindaklanjuti menindaklanjuti StAR Intiative . Program global PBB melawan korupsi sia-sia, ka karena rena SBY lebih berminat melindungi Soeharto, “Bapak Pembangunan Pembangunan KK N dan Kejatersebut. Sebelumnya Mahkamah Mahkama h hatan HAM ” tersebut. Agung pimpinan Bagir Manan meme memenangkan nangkan Soeharto atas ime sebesar Rp.1 triliun, lalu ommy Soeharto menang lagi di pengadilan dan Bulog dipaksa mengganti rugi senilai Rp. 5 miliar, mil iar, boleh jadi tak lama lagi sengketa “uang Soeharto Guernsey, Inggris, senilai senila i 6 Inc.” di Pengadilan Guernsey, juta Euro juga akan dimenangkan Soeharto Inc. Sempurna sudah kemenangan Soeharto Inc dan Soehartois sepanjang 1 tahun reormasi. Di RSPP dan Astana Giribangun para Soehartois merayakan kemenangan Soehartoisme Soehartoisme Kemenangan Soehartois Sayangnya, gagasan ideal reormasi 199 199 ak akhirhir- tanpa Soeharto, memamerkan kekuatan ekonominya terkatung-katung terkatung-katung tak ta k bertuan. bertua n. Satu dekade politik Orba Jilid Dua. Karena Ka rena itu tokoh utama hilang sia-sia untuk menuntaskan semua kejamereka, simbol Orba, Soeharto, harus diselamathatan KKN dan HAM HA M rezim totaliter totaliter Soehartokan dari segala sega la jeratan hukum dan dianugerahi Orba. Alih-alih penun penuntasan tasan hukum, yang terjadi gelar ‘Pahlawan Nasional” versi Partai Golkar sebaliknya adalah ada lah impunitas terhadap Soeharto, agar para Soehartois Soeha rtois terlepas terlepas dari segala stigma keluarga, kroni dan loyalis. Para pemimpin politik buruk tentang Soeharto-Orba. Begitulah, RSPP pasca Soeharto dipenuhi segala jejaring hutang yang notabene notabene adalah adala h rumah ru mah sakit, sak it, tanpa rasa berberbudi politik dan ekonomi, serta gagasan usang salah dan sungkan, para Soehartois berseru-seru berseru-seru E K 10 Tn Rer
5
n tk ke semua media agar Soeharto dimaakan semua kesalahan hukumnya. Padahal Repub Republik lik Indonesia dones ia adalah negara hukum (rechstaat) sama sekali bukan negara halal bi halal . Seolaholah mereka berniat baik, dengan mimik sedih, padahal intinya adalah seruan, “Lupakan juga semua pelanggaran hukum saya dan kawan-kawan ketika berpartisipasi penuh mendukung rezim totaliter SoehartoOrba.” Semua perilaku para Soehartois tentu tentu tak lepas dari keberhasilan keberhas ilan merem meremukka ukkann agenda utama Reormasi 199 seperti, (1) upaya mengadili Jenderal Besar (purn.) Soeharto kandas, alih-alih mencari terobosan hukum, setelah Jaksa Agung Abdurrahman Saleh menyetujui Surat Ketetapan Penghentian Penghen tian Penuntutan Perkara (SKP3) Atas nama HM. Soeharto, tanggal 11 Mei Mei 6. SKP3 ini menunjukka menunjukkann bahwa perkara atas nama terdakwa HM. Soeharto ditutup demi hukum oleh pihak Kejaksaan Agung berdasarkan pasal 1 ayat KUHAP KUHA P. Alih-alih mendukung mend ukung pengadilan pengadila n Soeharto-keluarga-kroni eharto-keluarga -kroni sesuai amanat ap MPR No. XI/ MPR/1999, Partai Golongan Karya Kar ya (Golkar) pimpinan pimpinan Jusu Kalla Kal la memberi Soeharto pengpenghargaan Anugerah Bhakti Pratama karena selama 3 tahun Golkar adalah Soeharto dan Soeharto adalah Golkar; () Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengalami mutilasi ungsi karena ka rena dibatasi wewenangnya hanya menangani kasus korupsi sejak 1999 keatas, sehingga perkara kejahatan korupsi pada rezim SoehartoOrba tidak bisa disentuh samasekali.; (3) Pengadilan HAM Ad Hoc yang membebaskan se6
mua pelaku utama atau penanggung jawab kejahatan HAM Berat seperti kasus anjung Priok dan imor imur, dan mengabaikan pengadilan atas kejahatan HAM Berat atas kasus risakti, risakti, Semanggi I dan II, Penculika Pen culikann Aktis, dan lainnya; () UU Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) dicabut oleh Mahkamah Konsti Konstitusi tusi (MK) pada Desember 6, sebagai hadiah terburuk untuk perayaan HAM Se-dunia ke-5; (5) Pemilu bersih dari pelaku kejahatan korupsi dan kejahatan HAM juga sirna dari harapan, dengan mudah kita menunjuk para pelaku kedua kejahatan tersebut tersebut ikut dalam da lam
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
pemilu 1999 1999 dan , baik bai k sebagai calon anggota legislati dan presiden, presiden, bahkan Soeharto dengan gembiranya menjadi pemilih pada kedua pemilu itu. Sejumlah penanda lain yang menegaskan menegas kan kehadiran para pa ra Soehartois atau individu dan lembaga rekondisi Orba ini adalah, Pertama, hadirnya SBY (NI atau ABRI) dengan rekan segenerasinya dominan menguasai tampuk kekuasaan politik. SBY dan rekan militer mi liter segenerasinya dahulu merupakan ujung tombak rezim Soeharto-Orba untuk menghadapi masyarakat dan mahasiswa pada 19-an 19-an hingga awal awa l 199-an; Kedua, Partai Golkar,
A M U S / I K Z I R
n tk pendukung utama rezim totaRp 3, triliun, dibandingkan nyiapkan generasi kepemimpiliter Orba, Orba, selama tujuh kali kal i periode sama tahun 5 sebenan nasional nasional baru bar u seperti Cile pemilu palsu di bawah rezim sar Rp , triliun ( Pers release yang menyiapkan kehadiran MNC , 13 Mei ). Orba, partai ini selalu menang Michel Bachelet. ak akan ada secara mayoritas dan tujuh penegakan hukum dan keadilan kali juga mendukung mendukung Jenderal bila Soehartois berkuasa, terDemokrasi dalam bahaya Besar (purn.) Soeharto sebagai Hingga ajal menjemput, masuk bila pemimpin nasional Presiden. Presi den. Partai Golkar tak Soeharto adalah diktator dik tator yang generasi pertama pasca reordibubarkan atau dikurangi keberbahagia, dan para Soehartois masi seperti SBY, JK, Megawati, kuatan politiknya seperti partai menikmati impunitas terhadap Gus Dur, Amien Rais, SutiyGolkar-nya Ferdinand Marcos Soeharto karena ka rena merekapun merekapun oso, Akbar anjung, Wiranto, yaitu Kilusang K ilusang Bagong Lipunan Lipunan menjadi kebal hukum. Bila rePrabowo, maupun Sri Sultan (KBL); Ketiga, Pulihnya kekua- ormasi berarti mengganti dan Hamengkubuwono X berkuasa. tan konglomerasi Orba penyum- merePara pencari keadilan sepanj sepanjang ang bang terbesar krisis k risis ekonomi ekonomi organisir semua nilai, lembaga, Pinochet berkuasa (193-199), 199 yang sarat dengan praktik individu, peraturan peraturan dan praktik prakti k berada dalam ketidakpastian KKN dan sentralisasi kekuatan antidemokrasi pada lima arena hukum yang sama seperti di ekonomi, berhasil menghindari konsolidasi demokrasi modern Indonesia hari ini. Berlanjut segala bentuk hukuman dan hingga Presiden Patricio pengadilan, bahkan men men-Aylwin (199), Eduardo Frei “Pcylh, l, garahkan akumulasi kapital Ruiz-agle (), dan Ridari lembaga eksekuti yang cardo Froilán Lagos Escobar h berhasil dikendalikannya. (6), hingga datang Mi ph Dari sekitar konglomechele Bachelet dengan Pino i, lp chet Trial , menangkap isteri rat Orba, praktis semuan semuanya ya sh ggl akti kembali memapankan Pinochet dan kelima p sh gurita ekonominya, sekadar anaknya, serta tiga Jenderal bertukarr tempat pada bertuka pada podan sejumlah pendukung bl b.” sisi kekayaan, dan kembali Pinochet, untuk untuk tuduhan menyumbang ketimpangan korupsi cuma juta dolar sosial-ekono sosialekonomi mi yang y ang semakin semak in ( Juan J. Linz dan Alred SteAS. Demikian pula Polpot Trial parah (lihat Pedoman Indonephan Problems o Democratic sedang berlangsung di Kamboja, Democratic sia www.soehartoincbuster.org ). ). Pol Pot mati tapi para pemimpin Transition and Consolidation, Contoh Cont oh terbaik Aburizal Bakrie Bak rie 1996) yaitu, (1) Masyarakat Khmer Merah, harus har us bertang(Menteri Koordinator Kesejahsipil (civil society); () Masyaragungjawab gung jawab di depan depan pengadilan teraan Rakyat) Rak yat) dengan dengan Grup kat politik ( political society); (3) untuk kejahatan terhadap kemaBakrie sekarang memiliki keka- Supremasi hukum (rule o law); nusiaan. ak ada impunitas yaan 5, miliar dolar AS ( Forbes () Aparatus negara (state appauntuk kejahatan KKN dan ke jahatan HAM. Dewi keadilan Asia ) dari 1,5 miliar dolar ratus); (5) Masyarakat ekonomi AS (), menempati posisi (economic society). Maka dalam akan terus mengejarnya, ke konglomerat nomor satu Indo1 tahun reormasi, praktis keli- mana pun, dan sampai kapan nesia menggusur anak emasnya ma arena konsolidasi demokrasi pun. ugas mulia itu sedang Soeharto, Lim Sioe Liong. Limoderen tersebut sudah kembali dan akan aka n dituntaskan oleh gengenhat juga P Bimantara Citra di tangan para Soehartois Soehar tois yang erasi baru kepemimpinan nasi bk., milik Bambang riatdilengkapi dengan nilai, lemonal, dan gerakan mahasiswa modjo, berhasil membukukan baga, individu, peraturan dan Indonesia, tak mungkin di tanpeningkatan laba bersih konsopraktik antidemokrasi. Indonegan SBY-JK SBY-JK dan generasinya. genera sinya. lidasi tahun 6 lebih dari tiga sia dengan arsitektur demokrasi Percayalah, Per cayalah, keadilan, keadila n, hukum kali lipat l ipat menja menjadi di Rp 6 miliar mil iar tanpa kaum demokrat. dan demokrasi demokrasi tak akan ak an pernah dibandingkan dengan Rp 136 Ketika demokrasi kita dalam mati di Indo Indonesia, nesia, sekalipun miliar tahun 5. Sementara Sementara bahaya, di manakah harapan? Soeharto meninggal dunia itu pendapatan usaha konsolida- Sekarang kita k ita bertumpu pada dan para Soehartois kembali si meningkat 3 persen menjadi kesabaran revolusioner, meberkuasa. E K 10 Tn Rer
7
n tk
KESALAHAN BESAR reformasi !!!
RIZKI/SUMA
M
erupakan kebetulan mengikutinya. Maka secara tidak kalau saya memulai sengaja saya pun menjadi menjadi pelaku pelak u kuliah Magister reormasi 199. Sebuah langkah Akuntansi di awal yang “salah”, setelah sepuluh ta Januari 199. Bersamaan dengan hun saya renungkan. nilai US$ yang sudah mencapai Kata reormasi menjadi manRp 1.. Sehingga waktu itu, tra sakti kala itu. Padahal artipusat-pusat pusat -pusat perbelanjaan diserbu nya—menurut kamus Bahasa masyarakat untuk menimbun Indonesia—sebuah perubahan kebutuhan sehari-hari. Menurut drastis untuk perbaikan masyaracatatan saya, untuk pertama kat atau negara. Sementara bagi kalinya Pemerintah Orde Baru para reormis, reormasi berarti tidak mampu mengendalikan Presiden Soeharto harus lengser harga. Sementara rezim Soeharto keprabon. Huntington Hunti ngton (1 (199) 99) sangat konsisten menerapkan menulis bahwa ada tiga keadaan stabilisasi—di semua bidang kemenujuu demokratisasi. Pertama, menuj Perta ma, hidupan. transormasi, di mana penguasa Dan sejak saat itu, hampir memang menginginkan keadaan setiap hari demo digelar di depan menjadi demokratis. demokratis. Kedua, transplacements, antara penguasa Fakultas Kedokteran UI. U I. erus erus menjalar ke berbagai tempat dan dan rakyat rak yat sama-sama menghpuncaknya pada tanggal 19– endakinya. Ketiga, replacement, Mei 199 di gedung DPR/MPR- perubahan menjadi demokraRI. Sebagai mahasiswa, saya rajin tis dilakukan rakyat. rak yat. Dengan Dengan 8
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
demikian reormasi 199 mirip dengan replacement . Sa yangnya hanya sebatas mengganti Presiden, tidak sampai menata sistem. Ini terjadi karena para reormis telah gagap menentukan langkah. Sebab reormasi dilahirkan tanpa melalui persiapan yang matang. Hanya ada satu tujuan dan itu pun sudah tercapai. Sehingga ketika k etika Habibi Habibiee menggantikan Soeharto, perjuangan menjadi terhenti. terhenti. Reormis telah tel ah membiarkan Habibie berjalan tanpa melibatkannya. Sementara—agar diterima rakyat—Hab rak yat—Habibie ibie telah melakukan kesalahan yang mendasar, yaitu secara serta merta membuka katup demokrasi seluas-l seluas-luasnya. uasnya. Dengan empat pilar penyangpenya ngganya: kebebasan, kesetaraan, keadilan dan hak asasi manusia.
n tk Habibie lupa bahwa kebebasan Habibie k ebebasan aruhlah setiap orang paling dan kesetaraan merupakan merupakan akar ak ar sedikit mengeluarkan Rp 5 mipersoalan kebhinekaan kita. Juslyar maka dala dalam m setiap pilkada tru karena para ounding ather dikeluarkan Rp milyar. Sesadar akan potensi konik dalam hingga untuk 59 pilkada akan keberagaman: suku, agama dan menyerap biaya paling kurang ras maka mereka menyatukannya Rp 9,9 9,9 triliun. tril iun. Biaya ini belum dalam Sumpah Pemuda. Dentermasuk yang dikeluarkan oleh gan demikian semua ego dapat pemerintah secara resmi. ditekan dalam bingkai keindoUntuk pilkada pilka da DKI—menunesiaan. Kendati nasionalisme, rut sebuah sumber—salah satu menurut Benedict Anderson, A nderson, calon gubernurnya telah memhanya merupakan imagined combelanjakan kaos sebesar Rp 16 DOK. PRIBADI milyar ( juta kaos dengan harga munities. Oleh Habibie, Habibie, keberagaman keberagama n perbuah Rp .) . ).. Belum unD.T D. T. Rimb Rimbawan awan “dipencarkan” kembali. Sehingga tuk pengeluaran spanduk, spanduk, iklan ik lan kini setiap hari kita kenyang media cetak dan elektronik Mahasiswa Program Doktor dengan pertengkaran-perteng pertengkar an-perteng-atau “mahar partai pendukung”. Ilmu Politik UI karan atas nama kesetaraan dan Semua pengeluaran ditanggung kebebasan. untutan untutan pemekaran pemeka ran oleh para calon dan para pa ra sponsor. wilayah. untutan pendirian Dan laiknya tabiat para sponsor lembaga pengawasan: hakim, politik, tidak ada yang ikhlas. ormasi, harus segera disudahi. jaksa, kepolisian atau lembaga ad Kemudian apa yang terjadi Sistem ini berpotensi menebar dengan pemilihan anggota benih korupsi karena biaya yang hoc lainnya, sepertinya tidak berkesudahan. Padahal, agar tidak legislati? Seandainya gaji para dikeluarkan dikeluark an sangat besar. ReorReorterjadi pemusatan kekuasaan, anggota DPR-RI DPR-RI sebulan sebula n Rp masi memang telah terjebak pada Montesquieu, Mont esquieu, hanya ha nya membaginya 5 juta, dan oleh mereka “tidak euoria kebebasan dan kesetaraan, dalam tiga bagian. Kekuasaan dibelanjakan sepeserpun” maka karena kepengapan sentralistis eksekuti, legislati dan yudikati. setahun akan diperoleh Rp. 6 yang diciptakan rezim orde baru Untuk Un tuk kekuasaan yudikati, juta. Dengan masa jabatan 5 taterlalu lama. kini kita k ita mempunyai mempunyai Mahkamah hun, mereka dapat mengantongi Plato mengatakan, kalau Agung dan Mahkamah KonstiRp 3 milyar. Sebuah jumlah yang diterapkan secara tergesa, detusi. Dengan Komisi Yudisial, Yudisial, kecil untuk mempertahankan mokrasi akan menjadi penyakit. sebagai lembaga pengawasannya. posisinya kembali di periode Sebab demokrasi tidak mampu Akibatnya, Ak ibatnya, undang-undang undang-undang sebberikutnya. menyatukan—karena prinsip agai produk bersama antara legisDemikian yang terjadi pada kebebasan kebeb asan yang dimilikinya. dimi likinya. lati dan eksekuti menjadi tidak pemilihan presiden. Berapakah Keanekaragaman dan perbed perbedaan aan pernah nal. Sebab masih dapat yang terserap untuk terbang dari tidak memunculkan kesatuan. diperdebatkan di Mahkamah satu tempat ke tempat lainnya. Kehidupan tidak tertata dengan Konstitusi. idak ada aturan Membawa sejumlah artis, diserbaik sebab ketidaksamaan selalu yang titik, karena terus menerus tai sekian puluh pengikut setia. menjadi alasan untuk menghanbersiat koma. Seakan rombongan sirkus yang curkan satu sama lain. Kesetaraan dan kebebasan loncat sana-sini. idak memDengan reormasi yang tidak pula yang kemudian melahirkan buahkan hasil bagi pendidikan teratur, kita menjadi bangsa yang sistem pemilihan kepala daerah politik rakyat. Pesta pora hanya teraliensi karena tidak mampu langsung. Mari kita simak berapa menjadi milik elit dan investor i nvestor lagi mengenali diri sendiri. biaya yang harus dikeluarkan politik. Sementara raky rakyat at yang Menurut Durkheim, bangsa ini untuk penyelenggaraannya? mendambakan buah manis dari berada dalam posisi anomie —ke—keMenurut catatan, sampai saat ini reormasi tak kunjung menikma- tika nilainila i-nilai nilai baru belum jumlah kabupaten/kota sebanyak tinya. ditemukan, nilai lama sudah dis65 dengan 33 propinsi. Pilkada Maka menurut saya, keningkirkan. Saya pun rasanya baru dapat diselenggarakan apabila dati pilpres, pilkada, multipartai terjaga dari mimpi buruk sepuluh ada minimal dua pasang calon. merupakan anak kandung retahun lamanya. E K 10 Tn Rer
9
n ekn
EKONOMI PASCA 10 TAHUN REFORMASI
“GrowinG Pain Pain” ” Teguh Poeradisastra Poeradis astra Redaktur Pelaksana majalah ma jalah ekonomi bisnis SWA dan pengajar pada Departemen Ilmu Komunikasi FISIP-UI LILA.SUMA
sar, khususnya untuk tabung 1 perti ini tidak sedikit. sedik it. Ambil kg yang ditujukan untuk pasar contoh pada kasus subsidi bahan rumah tangga. tangga . Diduga keras bakar minyak (bensin premium). penyebabnya karena pasokan Ketika harga minyak men mentah tah gas 1 kg ini diborong sektor dunia melambung menembus bisnis. Sebenarnya untuk sektor US$ 1/barel (per 1 April bisnis dan industri Pertamina menjadi US$ 116/barel) maka telah menyediakan tabung 5 beban subsidi BBM yang dikg. Masalahnya, terhitung awal tanggung pemerin pemerintah tah menca mencapai pai April Pertamina Pertamina menaikkan menaikka n Rp 6 triliun – lebih dari harga Elpiji untuk sektor induseperempat total pengeluaran stri dari Rp 5.5/kg menjadi pemerintah pemerin tah sepanj sepanjang ang . . Rp .93/kg, sementara harga Dengan subsidi subsidi sebesar itu maka ma ka Elpiji untuk domestik tetap Rp ruang gerak pemerintah untuk .5/kg karena ka rena mendapatkan mendapatkan melakukan pembangunan menmensubsidi. Bisa ditebak, para pen- jadi sangat terbatas. Apalagi segusaha menyiasati kenaikan lain subsidi BBM masih ada lagi ini dengan denga n memborong Elpiji subsidi subsi di untuk stabilisasi pangan, enapaki , ke- tabung 1 kg – lengkap dengan di antaranya untuk raskin (Rp rasnya tantangan tabungnya. Dampaknya, harga ,6 triliun), minyak goreng (Rp hidup kian terasa. tabung 1 kg kosong pun me,5 triliun) dan kedelai (Rp ,5 Minyak tanah lambung dari Rp . . men- triliun). Mengingat harga di pabersubsidi, terutama di kota jadi Rp 55.. sar dunia untuk ketiga komodikota besar seperti Jakarta, Jakar ta, menPerilaku pebisnis/industriatas yang stabilkan itu pun terus ghilang seiring dicanangkannya wan yang merambah hak mamelambung, logikanya beban program konversi ke gas. Kasyarakat syarak at ini sebenarnya sebenarnya bukan subsidi subsi di ini pun masih akan ak an terus laupun sesekali sesekali ada pasokan ke hal baru. bar u. Sebelumnya, demi bergerak naik. Di luar komodidepo minyak, harganya bisa me- mendapatkan harga lebih rentas yang sedang bergejolak itu, lambung hingga Rp 3.5 selidah, tak sedikit sedik it industri industri yang masih ada lagi subsidi untuk ter, jauh lebih tinggi ketimbang memborong minyak tanah dan listrik, pupuk, dan obat-obatan. harga resmi minyak bersubs bersubsidi idi bensin bersubsidi yang sebenarFakta ini menegaskan bahwa yang hanya Rp .5 seliter. Di nya dialokasikan untuk rakyat. kebijakan subsidi tak lagi bisa tingkat pedagang minyak keliAkibat perilaku seperti ini, pola dipertahankan. Konseku Konsekuensinya ensinya ling harganya bisa mencapai Rp pemberian subsidi seperti ini terlalu berat; pemerintah tak . seliter, padahal minyak menjadi men jadi tidak eekti, karena bisa membangun membangun berbagai inratanah merupakan kebutuhan vi- akh akhirnya irnya yang menikmati substruktur yang justru dibutuhkan tal masyarakat kelas bawah. sidi ini kebanyakan kebanyakan justru justr u bukan untuk mendorong laju pertumLebih repot lagi, gas Elpiji mereka yang sebenarnya menbuhan ekonomi. Padahal, seba yang menjadi pengganti minyak jadi sasaran subsidi ini. gian terbesar subsidi itu justru tanah pun menghilang dari paPadahal beban subsidi se jatuh ke tangan yang keliru. Satu dasawarsa setelah reformasi dikumandangkan, realita ekonomi di tingkat akar rumput justru makin terpuruk. Harga tempe melambung dan antrean sembako merebak di seantero tempat. Namun pemerintah sudah berada di jalur yang benar, meski tidak populer
M
30
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
n ekn Pola subsidi ini merupakan warisan peninggalan Orde Baru yang meninabobokan dan membodohi masyarakat. Berkat subsidi, harga-harga seolah terjangkau dan rakyat rak yat tenang. Sedangkan untuk membangun pemerintah terus meminjam dari berbagai pihak. pihak . Hutang ini dibayar dengan pola gali lubang tutup lubang sehingga akhirnya akh irnya tercipta lubang lubang besar yang sulit ditutup. Pemerintah pun terjeblos pada 199, ketika IMF mendikte pemerintah untuk meneken restrukt restrukturisasi urisasi keuangan dan membuat seluruh sektor ekonomi pingsan.
Itu pun dengan pemantauan yang ketat, agar tak diselewengdiselewengkan dengan berbagai akal-akalan licik. Dikuranginya – dan pada gilirannya gilira nnya dihapuskannya – subsidi ini tentu akan menimbulkan kesakitan-kesakitan baru, karena daya beli masyarakat terutama di kelas akar rumpu r umputt akan semakin lemah. Sekarang pun ucapan “Beli tempe saja susah, apalagi beli susu buat anak,” sudah kerap terdengar. Berbagai tudingan tentu akan mengarah kepada pemerintah pemerintah yang dinilai d inilai tak mampu mengemban amanat reormasi dan menyejahterakan
realita yang sebenarnya. Yang harus diperhatikan adalah growing pain ini tak boleh terlalu lama. Masa satu dasawarsa sebenarnya sudah terlalu lama. Maka pemerintah SBY-Kalla harus segera bertindak nyata, meski akan kehilangan kehila ngan popularitasnya. ak kalah penting untuk dilakukan adalah pemerataan. Ini bisa dilaku dilakukan kan dengan menerapkan pajak progresi. Semakin tinggi tingg i pendapatan pendapatan dan kekayaan semakin tinggi pula pajak yang dikenakan. Pendapatan dari pajak ini menjadi subsidi silang bagi kelompok
TAQWA/SUMA
Fakta-akta ini harusnya bisa masyarakat. Sekarang pun di menjadi pelajaran. Secara berlapisan bawah bawah masyarakat masya rakat sudah tahap subsidi ini harus dihapusanter suara yang merindukan skan agar kita bisa hidup hidup dalam era Orde Baru – sama halnya realita yang sebenarnya. entu banyak yang merindukan ‘zasaja akan timbul riak – bahkan man normal’ (yang adalah mungkin gelombang – di mazaman penjajahan Belanda) syarakat syarak at karena kebijakan kebijakan yang ketimbang era awal kemerdetidak populer ini. Karena itu kaan ketika ekonomi Indonesia pengurangan subsidi ini harus melata. dilakukan secara gradual, tidak Namun pemerintah sudah drastis. Subsidi yang pertama berada di jalur yang benar. harus dipangkas adalah subKesakitan-kesakitan Kesakitan-kes akitan yang timsidi BBM. BBM. Selain jumlahnya bul akibat penghapusan subsidi paling besar, yang paling baini adalah growing pain, seperti nyak menikmati subsidi ini pun demam yang muncul menjelang bukanlah masyarakat di tingkat anak tumbuh gigi, seperti suara akarr rumput, melainkan pemiaka semberr yang muncul seiring akil sembe ak il lik kendaraan pribadi. Subsidi Subsidi balig. Ketika sakit mereda, anak BBM ini hendaknya hanya ditpun berubah menjadi dewasa ujukan untuk angkutan umum. – hidup dalam
masyarakat yang y ang perlu dibantu. dibantu. Bentuknya bukan uang, melainkan proyek-proyek padat karya yang bisa menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat masyarak at lapisan lapisan bawah. Agar pengelolaan dana untuk proyek-proyek ini tak menyimpang, tentunya tentunya dibutuhkan dibutuhk an penga wasan. Jika melihat dukungan terhadapp penegakan hukum terhada huku m – khususnya pemberantasan korupsi – kita boleh optimis hal ini bisa dijalank dijalankan an dengan baik. Dan jika ini semua berjalan dengan baik, insya Allah, kita k ita sedang berjalan di jalur menuju menuju Indonesia yang lebih baik untuk semua – bukan hanya untuk sekelompok elite saja. E K 10 Tn Rer
31
n ter
METAMORFOSE HUBUNGAN HUBUNG AN SIPIL SIPIL-MILI -MILITER TER
R
eormasi yang menyertai tumbangnya rezim Orde Baru merupakan salah satu langkah penting untuk menggapai bukan hanya kehidupan yang lebih demokratis tetapi juga lebih sejahtera. Reormasi militer merupakan prasyarat bagi terbentuknya kehidu kehidupan pan seperti itu. Kehadiran militer mil iter dalam kehidu keh idupan pan politik, khuk hususnya di sepanjang masa Orde Baru, mematikan demo demokrasi, krasi, memperkuat militerisme masyarakat, syarak at, dan oleh oleh karenanya bertentangan dengan upaya membangun memb angun kesejahte kesejahteraan raan yang y ang harus dilakukan bukan hanya dengan memperluas ruang partisipasi politik tetapi juga dengan menanamkan kebiasaan non-kekerasan. Seberapa besar tujuan itu telah tercapai selalu dapat diperdebatkan. Apa yang dikenal sebagai “paradigma baru NI” merupakan sejumlah konsep yang akrab dikenal sebagai redenisi, reposisi dan reaktualisasi peran NI. Depolitisasi merupakan agenda utama dan pertama yang ya ng dipancangkan dalam da lam reormasi militer. Larangan bagi para perwira tinggi memiliki memilik i jabatan rangrang3
kap di lingkungan militer dan terbuka merancang keluaran birokrasi sipil, penghapusan politik ( political outcomes). Keka jabatan jaba tan kepala sta sosial politik lahan hampir semua purnawira yang mengemuka pada awal re- wan dalam puluhan pemilihan ormasi sampai dengan pengha- kepala daerah (pilkada) yang pusan jatah militer di lembaga berlangsung dalam dua tahun legislati merupakan sebagian belakangan ini juga menunjukdari berbagai upaya depolitisasi kan bahwa komando militer itu. agaknya tidak cukup cuk up berminat berminat ak diragukan, semua itu untuk mengamankan jalan bagi merupakan pencapaian penting para senior mereka. bagi depolitisasi militer. NI Namun masih terlalu mewah tidak lagi men menjadi jadi akselarator untuk membicarakan demilitepembangunan tetapi terbatas risasi Departemen Pertahanan. pada pemegang peran sebagai Selama masa pasca-Orde Baru komponen utama dalam perbaru tercatat beberapa orang Ditahanan negara. ak ada lagi rektur Jenderal yang berasal dari institusi tangan besi, semacam lingkungan sipil, misalnya Mas Komando Keamanan dan Keter- Widjaya, Direkt Direktur ur Jenderal Petiban (Kobkamtib) atau Badan rencanaan dan Anggaran pada Koordinasi Strategi Nasional masa kepemimpinan Megawati (Bakorstranas), (Bakorstranas ), yang secara Soekarnoputri dan Budi Susilo Supanji, Direktur Jenderal Potensi Pertahanan pada masa Susilo Bambang Yudhoyono. Jabatan lain yang berada di tangan sipil adalah Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, yang selama delapan tahun belakangan ini berada di tangan sipil, sip il, seperti Pro. Soyan sauri dan Pro. Lilik Hendra Hendrajaya. jaya. Mereka yang memiliki latar belakang kemiliteran masih menguasai lebih dari persen dari jabatan-jabatan eselon di bawahnya. FAHMI/SUMA
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
n ter erlalu pagi untuk mengata- memainkan peran yang lebih kan konsolidasi kontrol otoritas leluasa. Berbeda dari pada masa politik atas institusi militer. Di Orde Baru ketika ketik a komandanbawah kepemimpinan Moham- komandan tentara daerah pada mad Mahud, Departemen umumnya memangku jabatan Pertahanan berhasil mengurung kemiliteran yang lebih rendah tentara hanya “sebagai kompodibanding senior mereka yang nen utama untuk menghadapi dikaryakan dikar yakan untuk memegang jajaancaman bersenjata”. Namun batan sipil, sipil, kini k ini para komandan Mahud terpaksa merelakan be- itu berhadapan dengan para poberapa perwira untuk merumus- litisi yang kerap kali bukan hahakan sendiri apa yang dimaksuddima ksud- nya lebih muda tetapi juga kukannya sebagai operasi militer mil iter rang berpengalaman. Khusus K hususnya nya selain perang. Penggantinya, di daerah-daerah konik atau DOK. PRIBADI Matori Abdul Djalil, boleh saja ketika otori otoritas tas sipil dihadapkan tercatat sebagai pemrakarsa pada saat-saat genting, misalDr.. Kusnanto Anggoro Dr Anggo ro pemberlakuka pember lakukann hukum humani- nya bencana alam atau konik ter di lingkungan NI. Namun komunal, para komandan komandan itu Matori juga gagal membendung pada umumnya memainkan pe Alumni Jurusan Ilmu Politik, tangan ajaib beberapa perwira ranan kunci. FISIP UI, Institut Teknologi tinggi untuk mengganti RUU Dengan kata lain, hubungan Bandung, dan Universitas NI yang disusun berdasarkan sipilil militer sip m iliter yang demo demokratis, kratis, Glasgow (Scotland); pengajar mandatnya. Juwono Sudarsono yaitu supremasi otoritas politik tamu pada Sekolah Staf dan justru mengundang berbagai atas institusi militer, terjadi haKomando di lingkungan TNI kontroversi, mulai dari keengnya pada institusi-institusi polidan Departemen Pertahanan ganannya untuk menerima tik di tingkat pusat, khususnya RI; anggota kelompok kerja UU Peradilan Militer Mil iter sampai sampai dalam kont konteks eks hubungan antara penyusunan RUU Pertahanan dengan gagasannya tentang an- eksekuti dan legislati dan anNegara (2002), Buku Putih caman nir-militer . tara Departemen Pertahanan Pertahanan (2003), RUU TNI ak heran jika empat tahun dengan Markas Besar NI. (2004) setelah pemberlakuan pemberlakuan UU No. Lebih dari itu, supremasi sipil 3/ tentang entara 3/ entara Naitu, kalaupun harus digunakan sional Indonesia, otoritas sipil sebagai benchmark hubungan belum berhasil menegakk menegakkan an sipil-militer, agaknya tidak lebih hukum sipil terhadap anggota dari sekedar supremasi supremasi ormal militer yang melakukan tindak dan prosedural. NI masih tekriminal.l. Otoritas sipil krimina sipil juga tap memiliki ruang gerak yang liter pada akhir 199-an. Bertidak berdaya ketika hendak amat luas, sekalipun tidak bisa samaan dengan itu, hingga kini mengambilil alih mengamb al ih aset negara dikatakann tetap menggenggam dikataka menggenggam kalangan sipil gagal mengisi yang digunakan untuk “bisnis impunitas, privilege , atau keisti- kesempatan untuk mengendalimiliter”. Sebagai representasi mewaan sejarah. kan arah dan mengisi substans substansii negara, para Duta Besar IndoSatu hal yang tidak berubah reormasi militer. nesia di luar negeri hanya bisa dalam sepuluh tahun belakangEntah kepada siapa lagi menggerutu karena tidak dapat an ini adalah karakter ka rakter hubungan kelanmengendalika mengen dalikann para atase perpersipil-militer seperti itu. Dan jutan reormasi militer itu datahanan. tantangan di masa depan dapat pat diharapkan. JanganJangan-jangan, jangan, Lebih dari itu, hubungan dipastikan jauh lebih rumit ru mit diparadigma baru NI memang para prajurit dengan masyarakat banding masa-masa sebelumnya. dirancang sekedar untuk medi mana mereka berada tidak Alih generasi di lingkungan nyelamatkan pimpinan NI banyak berubah. Depolitis Depolitisasi asi NI sendiri telah menyebabpada waktu itu dari dosa-dosa militer pada tingkat pusat justru kan tiadanya kelanjutan dari Soeharto tetapi bukan untuk memberi peluang bagi korencana paradigma baru yang membangun proesionalisme mando militer di daerah untuk dirumuskan para pimp pimpinan inan mi- tentara. E K 10 Tn Rer
33
n keetern
DEMOKRATISASI DAN AGENDA KESEJAHTERAAN
M
DOK. PRIBADI
Bambang Shergi Laksmono
Dekan FISIP UI
3
engapa tingkat kesejahteraan rakyat menjadi bagian penting dari evaluasi 1 tahun reormasi politik di Indonesia ? Ia menjadi penting bagi kita semua karena sejumlah alasan. Pertama, reormasi yang intinya adalah perubahan dasar dalam kepemerintahan yang seharusnya instrumental terhadap kesejahteraan rakyat. Kesejahteraan adalah harapan kita semua. Kedua, reormasi politik yang terjadi menggunakan demokrasi sebagai kendaraan utamanya. idak berlebihan pula jika kita berharap bahwa era keterbukaan dan pemilihan pimpinan pemerintahan langsung dapat membuahkan kesejahteraan yang lebih besar. Reormasi dan demokrasi dengan demikian adalah konteks utama dari pembahasan perkembangan kesejahteraan di Indonesia. Artinya begini, buat apa terjadi perubahan rejim dan buat apa membuka diri dengan menjalankan prosedur demokrasi kalau akhirnya, tingkat kesejahteraan tidak juga meningkat. Apa elemen dasar kesejahteraan? Elemen utama adalah pemenuhan kebutuhan pokok : sandang pangan dan papan. Kemampuan memenuhi kebutuhan pokok keluarga terkait tiga elemen dasar yakni 1) kesempatan, ) pemberdayaan dan 3) proteksi.
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
Kemiskinan, misalnya, adalah akibat dari langkanya kesempatan usaha, rendahnya keberdayaan dan akibat rawannya kaum miskin terhadap beragam bentuk ancaman. Penyediaan proteksi, pemberda yaan dan kesempatan diasilitasi melalui kebijakan, perundang-undangan, perda dan program yang disediakan oleh otoritas publik serta layanan yang diberikan diberikan pihak swasta dan elemen masyarakat. Kita dapat mengggunakan 5 kategori penyediaan kesejahteraan yang dapat dijadikan acuan yakni pemenuhan kebutuhan pokok dan penyelesaian masalah sosial. Penyelesaian masalah sosial dapat dilihat lebih rinci tentang upaya-upaya pengembangan kapasitas masyarakat, proteksi sosial dan penyediaan keselamatan/asilitas publik. entunya, indikator kesejahteraan menjadi cukup luas untuk dibicarakan. Debat tentang kemajuan kese jahteraan masyarakat dapat dilihat dari kontradiksi antara laporan kemajuan pencapaian sasaran Millenium Development Goals untuk Indonesia selama tahun terakhir, yang menunjukkan tingkat kemajuan yang baik untuk indikator utama seperti tingkat partisipasi pendidikan, tingkat kematian bayi, kematian ibu melahirkan dan angka gizi buruk. Namun kita semua dikejutkan dengan rang-
n keetern persistent poverty). Masyarakat kaian kekerasan dalam rumah ( persistent iklim, banjir, longsor dan ketangga yang terjadi akhir-akhir juga perlu perlu diasilitasi diasilitasi agar terkeringan. ini. erjadinya pembunuhan ibu dapat kapasitas kemampuan me- 3. Memburuk Me mburuknya nya kondisi hidup terhadap anak kandungnya senmantau, menggalang sumberdaya keluarga miskin perkotaan diri, seperti yang terjadi terakhir masyarakat dan memberdayakan dan keterkaitan dengan tingdi kota Pekalongan, Jawa engah kemampuan masyarakat melakukat kriminalitas. sungguh memilukan kita semua. kan upaya-upaya penanggulan. Lambat dan tidak kompreBagaimana mungkin seorang gan masalah lokal. hensinya penanganan bencaibu nekat membenamkan dua Pada kesempatan yang singna industrial, khususnya kasus anak balitanya hingga tewas? kat ini dapat digunakan untuk semburan lumpur di Porong Kemiskinan dan kekerasan tidak Sidoardjo. otomatis berhu5. Realisa Realisasi si asilit asilitas as umum bungan namun dan asilitas sosial yang kekerasan banyak belum optimal disediakan yang bersumber dari oleh para pengembang. kemiskinan. inda6. Belum maksimalnya kan menyakiti diri kebijakan keselamatan sendiri dan tindakan umum, dengan meningsel inficting injuries katnya jumlah kecelakaan seperti bunuh diri di jalan raya yang metidak akan terjarenggut nyawa dan medi tanpa tekanan nyebabkan kecacatan. emosional yang . Masih rendahnya berat. Kontradiksi kapasitas perlindungan antara data kemajuan bagi para pekerja migran kesejahteraan umum perempuan. dengan kenyataan . Pentingnya memperdi lapangan dapat kuat kapasitas kelembadijelaskan antara lain gaan dalam menangani dengan adanya kemamasalah dan proses juan dalam perluasan penanganan hukum/pe jangkauan programradilan bagi anak. program di bidang Sebagai penutup, kesehatan dan pendidiperlu kita pahami kesekan. Namun tetap perlu jahteraan sebagai hasil kita pahami bahwa pada akhir dan kebijakan tingkat keluarga miskin, kesejahteraan sebagai terutama yang tinggal instrumen.entunya SUM A /S T A Q W A / di kantong-kantong kita semua mempukemiskinan di perkotaan, mengangkat nyai harapan yang besar tertelah terjadi masa penderitaan beberapa kondisi dan permasahadap reormasi. Reormasi akan yang sangat berkepanjangan. Ka- lahan yang perlu diperhatikan diukur dari hasil kesejahteraan, sus kekerasan terhadap anggota secara lebih khusus : sejalan dengan perhatian kita keluarga sendiri menunjukkan 1. Angka kemiskinan yang uk- terhadap eektitas kebijakan situasi keterdesakan yang amat tuati terkait dengan kinerja yang dibuat oleh pihak eksekuti mendalam sehingga menimbulekonomi makro, khususnya dan legislati baik di tataran pekan dampak penyimpangan pedampak dari penyemerintah pusat dan pemerintah rilaku. Kiranya menjadi penting suaian APBN, subsidi BBM daerah. Semoga gambaran kesedari sudut kebijakan untuk terus dan kebijakan skal. jahteraan yang buram di Indonememberikan perhatian yang le. Semakin meningkatnya meningkatnya resia dapat kita hapus secara berbih kepada segmen masyarakat kuensi kejadian dan meningtahap, dengan kerjasama seluruh termiskin yang mengalami situkatnya korban bencana alam, komponen bangsa ini. asi kemiskinan berkepanjangan terkait dengan perubahan E K 10 Tn Rer
35
l kepada Wisudawan Kerabat Kerja BO Suara Mahasisw Mahasiswa a
khl i P dlh, st
Pg ah n, s.s
Terima kasih atas kontribusi dan dukungannya selama ini semoga citacita yang telah terajut dapat terwujud
“TuRuNKaN soEhaRTo, TuRuNKaN soEhaRTo!!!” iTu adalah sEpE sEpENggal Nggal TERiaKaN mEREKa dahulu. TETapi, TETapi, masih iNgaTKah iNga TKah mEREKa hiNgga sEKaRaNg?
aktivis Gerakan maHasiswa ‘98 di manakaH enGkau sekaranG?
tn k
AKTIVI AK TIVIS S GERAK GERAKAN AN MAHASISW MAHASISWA ‘98:
DI MANAKAH ENGKAU SEKARANG? Mei 1998, ribuan mahasiswa bermodal jaket almamater ber senjatakan nekat dan keberanian menjajah gedung MPR/DPR. Tidak tanggung-tanggung, 10 hari mereka mengobrak-ngabrik gedung nusantara tersebut hingga mengengkangi atapnya. Rakyat pun ikut mendampingi mahasiswa hingga cita-cita bersama tercapai yaitu Soeharto turun tahta. Sepuluh tahun berselang, masih ingatkah mereka akan teriakan dan tulisan mereka itu? Setelah semua tuntutan mereka sampaikan, selanjutnya apa? Mungkin pertanyaan yang lebih tepat adalah ”Ke mana mereka sekarang?”
Aksi Mahasiswa UI di Salemba pada tahun 1998 38
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
A M U S . K O D
tn k
R
eormasi merupakan perwujudan tangpai akhirnya ak hirnya dibebaskan dibebask an Habibie.” Habibie.”, tuturnya. tutu rnya. ak ak gung cukup hanya itu, Mas Ndaru, begitu biasa ia disapa jawab moral dan intelektual mahasiswa harus menelan pil pahit lainnya. Ia dikeluarkan dari kepada rakyat. Gerakan mereka tidak han- kampusnya IPB. ya mengorbankan mengorbankan waktu kuliah ku liah dan pikiran mereka Meskipun begitu, penyesalan dan ketakutan tetapi juga mempertaruhkan nyawa. Akademisi ini- tak pernah menghinggapi para aktivis. “Itu pililah anak anak kunci yang pada akhirnya membuka han, lo harusnya kasihan dengan orang yang nggak gembok tirani selama 3 tahun. Dari hanya satupunya piliha pilihann seperti rakyat yang lapar di tengah dua orang, mereka berhasil mengkonsolidasikan jalan. api kalau gue mati di jalan. Jangan kasihan ribuan teman mereka untuk ikut berpanas-panasan karena itu pilihan gue . Gue patut memperjuangkan di tengah jalan. apa yang harus Dentuman sendiperjuangkan.” jata, gas air mata, dan jelas Adian Na“sy b . sy bom Molotov pun tidak pitupulu, alumni gg h yg menggentarkan semanUniversitas Krisby g. tp y p p gat dan kesadaran mereten Indonesia ka. “Sekuat apapun rezim (UKI) yang juga pjg p yg itu pasti dia akan runtuh. ketua Forum h pjg.” Seperti Hitler misalnya, Kota (Forkot) dia juga runtuh. Walau a nppl Di Mana Mereka tidak runtuh tiba-tiba. Sekarang? Ada perjalanan panjang di baliknya.” terang John “Menjadi Muhammad, (Arsitektur’9 (Ar sitektur’9 risakti), perintis peraktivis itu bisa selamanya tapi menjadi aktivis matama aksi mahasiswa di Universitas risakti. hasiswa ada batas waktunya”. Itulah kata sebagian Alasan para mahasiswa untuk untuk turun tu run ke jalan besar mantan aktivis mahasiswa yang diwawancarai pun beragam. beraga m. Wanda Hamidah (Hukum’95 (Huku m’95 ririSUMA. Pe Perjalanan rjalanan waktu mulai mempertanyakan mempertanyakan sakti), yang sekarang menjadi notaris sekaligus idealisme mereka. Ketika Ketik a dulu mereka menjabat menjabat Bendahara Umum Partai Parta i Amanat Nasional (PAN), sebagai mahasiswa, rakyat bersatu bergerak bersama mengungkapkan mengung kapkan alasannya ‘turun’ ke jalan waktu mereka. Namun tatkala mereka melepaskan status itu. “Dulu hidup kita itu penuh ketakutan. Rakyat kemahasiswaannya, dan masuk ke dalam pemerdipaksa memilih Golkar secara terus menerus. Akintahan, mereka seakan meninggalkan kepentintivis diculik di penjara. Ketika krisis moneter, saya gan rakyat. Hal ini menimbulkan pertanyaan, ke ikut merasakan dampak krisis moneter saat ibu saya manakah idealisme mereka dulu? borong makanan. Saya patut concern dengan maAbdul Qadir menyatakan pilihan hidup mahasalah ini,” ungkap Wanda. Wanda. siswa berada di tangan masingma sing-masing. masing. “Memang Berbeda dengan Wanda, John mempunyai alaa lateman-teman yang lain tamat kuliah langsung san yang berbeda dengan teman seperjuangannya memilih pekerjaan masing-masing.” masing-masing.” Namun tidak itu. “Kalo saya terlibat langsung dengan ini (gersedikit pula yang masih bertahan dengan idealisme akan mahasiswa-red ) karena kebetulan. Saya tidak mereka. Adian Natiputupu salah satunya. “Gue tertarik dengan politik. Ada satu momen ketika orang yang berhasil menolak keberhasilan. Gue ditasaya dapat kesempatan ke sempatan memimpin teman-teman teman-teman warin masuk DPR dan Komisi, gue menolak” tungsaya sehingga saya merasa bertanggung jawab.” kas Adian. “Saya aktivis bukan artis. ar tis. Saya nggak Menurut John, di balik itu semua, ada musibah harus menyenangkan banyak orang. api api saya patut dan trauma yang tak bisa ia lupakan hingga saat memperjuangkan apa yang harus diperjuangkan.” ini. “Diteror. Bentuk Bentuknya nya telpon. api itu udah biJemi Irwansyah, alumni Politik UI 9, memilih asa.” ungkap John yang sangat ‘vokal’ untuk aksi kembali ke dunia akademisi, menjadi sta pengajar solidaritas Munir. Bahkan, lebih tragis dari John, di Departemen Ilmu Politik dan akti juga dalam seorang mahasiswa Institut Instit ut Pertanian Bogor (IPB) organisasi politik Perhimpunan Rakyat Pekerja angkatan 91, Ken Budha Kusumandaru tak bisa (PRP). ”Kesadaran itu muncul dari benturan antara mengelak dari musibah yang datang pada dirinya. pengetahuan yang kita dapat di Kampus, dengan Ia harus mengecap kehidupan di balik jeruji penjara keadaan nyata yang kita lihat dan hadapi. Karena selama tahun lamanya. “Saya diculik tentara, sam- itu gue memilih untuk berkecimpung dalam dunia E K 10 Tn Rer
39
tn k akademisi.” Berbeda dengan kedua temannya, John memilih tetap menjadi aktivis dengan jalurnya sendiri. Bahkan sekarang dia menyumbangkan menyumbangkan pemikirannya lewat sebuah buku yang ia dedikasikan untuk kematian almarhum Munir, yang sekaligus berisi sindiran bagi pemerintah. “Saya tetap bergerak dalam pelanggaran HAM HA M karena saya merasa bersalah dengan adik kelas saya (Elang, mahasiswa risakti yang tewas dalam tragedi Mei-red ). ). Orang yang saya beri tanggung jawab, yang saya suruh beri nama-nama siapa saja yang akan ikut ke jalan dan kemudian dia meninggal,” katanya. Wanda Hamidah, yang sempat masuk dalam Datar Pencarian Orang (DPO) di era Orde Baru, mengaku tetap konsisten dengan idealismenya. “Sekarang lebih umum aja di Wasekjen Komnas perlindungan anak. Dari tahun 9 bikin yayasan Azzalira, yayasan yang memberikan beasiswa kepada anak-anak yng miskin, dhuaa, yatim piatu, dll. Saya terjun juga di Masyarakat Proesional Madani. Sampe sekarang cukup vokal juga mengkritisi pemerintah terutama dalam soal BLBI dan lain-lain”. Meski beberapa aktivis menyatakan mereka tetap konsisten di jalannya tetapi ada saja mantan
Aksi Mahasiswa UI pada tahun 1998 0
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
aktivis mahasiswa lain yang dinilai tidak konsisten. Beberapa mantan aktivis pun dinilai pro pemerintah. Malah, beberapa mantan aktivis mahasiswa 9 masuk dalam pemilihan calon legislati Partai Golkar, di tahun , yang sering disebut mesin politik Orba. Mereka yang berteriak dan berkritik keras melawan Golkar dulu, kini berbuat hal yang sebaliknya. Di antaranya aktivis Front Aksi Mahasiswa untuk Demokrasi ( Famred ) Bernard Hambombong Halomoa, Halomoa, aktivis akt ivis Forum Kota ( Forkot ) M. Lut Iskandar dan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Isla m Indonesia Indonesia ( PMII ) Nusron Washid. Ketua BEM UI, Edwin Nosan Naual, berpesan pada para aktivis untuk tidak melupakan komitmen dan idealisme ideal isme mereka. “Abang-abang “Abang-abang mampu melakukan atau melahirkan momen luar biasa. Rezim Soeharto sudah tumbang tetapi mereka tidak memikirkan what’s next . Jangan lupa lupa tujuan piki pikiran ran Orba mereka. Mereka jangan lupa panas-panasan di jalanan. Mereka sudah bekerja di pemerintahan dan mengulang kesalahan yang sama. Seharusnya jadi corong mahasiswa. Sebagai aspirasi kita.” Perkembangan zaman dan perubahan tuntutan sekarang berbuah sebuah pertanyaan. Apakah mereka, para aktivis di luar sana, masih dengan idealisme yang sama? Apakah ‘gerakan’ mereka dahulu memang hanya ‘gertakan’ saja? Mereka yang memang mempunyai jabatan di berbagai organisasi dan parlemen, belum tentu mempunyai mempunyai ‘ jabatan’ tetap di hati nurani mereka seperti semasa mereka mahasiswa dulu. “Politik kadang teman, besok bisa jadi lawan. Yaa..jalanin aja posisi masing-masing.” pesan Ken Ndaru pada para aktivis yang sudah meninggalkan atribut idealisme mereka yang awalnya untuk rakyat. “Rakyat mati kelaparan, apakah kita k ita akan diam saj saja?” a?” tungkas Jemi Irwansyah. Hidup ini hanya sekali. Manusia mati hanya meninggalkan sejarah. Lebih baik kita tinggalkan sejarah yang baik dengan berbuat sesuatu yang positi untuk rakyat. Apa yang kita peringati sekarang? Perjuangan Rakyat! Sepuluh tahun telah berlalu, mahasiswa 9 ‘masih’ menjejaki hidup dengan sisa-sisa sisa-sisa idealismenya. Mahasiswa hari ini pun meneruskan perjuangan mereka. Meneriakkan tuntutan yang sama, melakukan hal dengan cara yang sama. Sekarang, mereka yang kita teladani mengakui masih mempunyai dan tetap pada idealisme yang sama. Lalu? Sepuluh tahun ke depan Masih Di Manakah Mer A M eka? SEMANGA REFORMASI!!! U S . K O D
NOVIE
DOK.SUMA
Pers maHasiswa, BUK BU KAN CUMA CUMA SISI SISI LAIN LAIN GERAKAN MAHASISWA Rezim yang berkuasa selama puluhan tahun telah memangkas hak manusia untuk memperoleh informasi. Sudah banyak media yang dibredel, dan yang bertahan hanya bisa memberitakan “Atas Petunjuk Bapak”. Ketika gerakan reformasi terjadi 10 tahun yang lalu, akses informasi menjadi hal yang sangat penting. Terutama bagi mahasiswa, gerakan mereka tidak boleh terdistorsi oleh kepentingan media yang saat itu diyakini sebagai antek pemerintah. Pada saat itu, Pers Mahasiswa (Persma) datang memberikan solusi.
A
pa yang ada di ingatan Anda di tahun 199? Mungkin, sebagian besar akan ak an menjawab menjawab seputar kerusuhan, pen jarahan, atau demonstrasi besar-besaran. Ya, memang berbagai macam kekacauan itulah itu lah yang menc mencoreng oreng wajah wajah bangsa ini. Namun, di tengah segala kekacauan tersebut juga terlahir gerakan geraka n mahasiswa yang dibutuhkan dan ditunggu-tunggu masyarakat. syarak at. Mungkin banyak orang terdistorsi terdistorsi dalam memahaminya. Gerekan mahasiswa sebagai pendorong pendorong perubahan akhirnya akhi rnya campur aduk dengan segala kekacauan yang terjadi. Gerakan mahasiswa 199 mempunyai andil dalam menumbangkan rezim orde baru. Gerakan ini bukan sekedar gerakan gerak an mahasiswa, mereka mampu melengserkan Bapak Pembangunan, Soeharto. Disadari atau tidak, media yang ada sudah menjadi corong elit saat itu. Mereka butuh sebuah media propaganda terpercaya sekaligus obje objekti kti dengan khas k has kejurnalistikan. kejurnalistika n. Ditengah Ditengah kondisi kaotik itulah, Persma memegang peranan penting. Soyan, dosen UI yang juga alumni UI membe membenarkan narkan ”Kekuatan media saat itu itu sangat berpengaruh, oleh karena itu setiap media yang dikeluarkan di keluarkan oleh Persma universitas pasti menjadi hal-hal yang ditunggu-tunggu oleh sebagian besar mahasiwa” Keberadaan Persma Persma pada era reormas reormasii tidak begitu banyak dibicarakan dan dikenang oleh masyarakat luas karena tenggelam oleh berbagai isu kekerasan dan manuver politik elit-elit mahasiswa. E K 10 Tn Rer
1
tn k Pada 199, hampir semua universitas di Indonesia, terutama Pulau Jawa, mempunyai lembaga jurnalistik dan media yang diterbitkan. Sebut saja Suara Mahasiswa di Universitas Indonesia (UI), Universitas gajah mada (UGM) dengan -nya, risakti dengan Galang , dan UniBalairung -nya, versitas Diponegoro (Undip) Semarang dengan Opini . Mereka sendiri-sendiri mempunyai peran yang sangat signikan dan tidak bisa dipisahka dipisahkann dari gerakan di daerah mereka masing-masing.. Mereka bukan saja hanya meliput berita yang terjadi dan menyampaikan berita saja tetapi juga membangkitkan memb angkitkan kesadaran mahasiswa untuk bertindak terhadap pemerintahan pemerintahan yang ya ng dinilainya sudah tidak baik lagi. Biasanya produk Persma yang diterbitkan menjadi asupan mahasiswa akan isu politik saat itu sehingga perannya jelas konkrit dirasakan oleh mahasiswa. Namun, Persma Persma bukanlah tanpa kesulitan. Ada saja kendala yang mereka hadapi, baik dalam segi pemberitaan ataupun penulisan. arik menarik kepentingan menjadi masalah utama di dalam “dapur” Persma itu itu sendiri untuk bisa independen. ”Di era reormasi, banyak kelompokkelompok atau organisasi yang muncul di kalangan mahasiswa dan dari setiap kelompok tersebut mempunyai visi dan misi yang berbeda. Sebut saja ada kelompok ’hijau’ dan ’merah’, ketika kita menuliskan tentang salah satu kelompok, di pikiran kelompok lain kita membela kelompok tersebut, jadi saat itu sebenarnya sulit juga media untuk independen” jelas Soyan. Jatuh Bangun
Banyak sisi lain dan cerita unik dibalik perjuangan Persma pada tahun 199 dalam menjalankan men jalankan tugas t ugas sebagai jurnalis mahasiswa. Semuanya berawal dari sikap represi rezim orba terhadap Persma. Rezim Orba melakukan pengekangan lewat Peraturan Menteri Penerangan (Permenpen ( Permenpen)) RI R I No. 1/Per/Menpen/195, yang menggolongkan menggolongkan pers mahasiwa sebagai penerbitan khusus yang bersiat non-pers. Surat Edaran Dikti No.9/D//199 mengenai Penerbit Pen erbitan an Kampus Ka mpus di Perguruan inggi ikut mengekang gerakan Pers Persma. ma. Melalui peraturanperatu ranperaturan tersebut peran Persma diamputasi sehingga tidak leluasa lagi menulis hal-hal di luar persoalan akademik ak ademik (kampus(kampus-red ) dan mengalami pengko pengkotaktak-kotakan. kotakan. Mahasiswa Ma hasiswa Fakultas Ekonomi hanya boleh bicara tentang ekonomi, dan mahasiswa Fakultas eknik hanya boleh bicara soal teknik. Alhasil A lhasil Persma terisolir terisolir dari
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
Seorang fotografer sedang mengabadikan momen pada ak
persoalan kemasyarakatan lainnya. la innya. Cocok sudah sudah istilah ilmuwan ada di menara gading, yang juga bisa direpresentasikan oleh mahasiswa. Pada periode tersebut juga terjadi pembredelan terhadap sejumlah pers mahasiswa. eguh Santosa, Ketua Lembaga Pers Mahasiswa FISIP Universitas Padjajaran (Unpad), 1996-199 pernah mengecap mengec ap sakit sak it-Polar , periode 1996-199 nya pembredelan. Polar yang menjadi sarana propaganda mereka untuk menolak menolak rezim Soeharto Soehar to dibredel dibred el pemerintah akibat a kibat pemberitaannya yang menyebarluaskan menye barluaskan rekomendasi rekomendasi agar aga r Soeharto S oeharto tidak dipilih kembali pada pemilihan pemiliha n umum (pemilu) 199. ”Kami memutuskan untuk membuat rekomendasi mend asi politik, yang y ang butir pertamanya perta manya meminta agar Soeharto tidak dipilih lagi dalam dala m pemilu 199. Rekomendasi politik itu disebar ke banyak tempat temp at di dalam kampus dan sekitar kampus ka mpus Jatinangor. Jatinango r. Majalah kami kemudian dinyatakan dilarang beredar di kampus. Bahkan dinyatakan terlarang oleh Rektorat dan Dekanat dan sejak itu kami tidak t idak dapat bekerja bebas bebas”” pungkas eguh.. guh
tn k
”s g ,, c bb, seepg, bgy, p p h bh, ”
rak! Sebuah harian yang waktu itu hadir antara
perbedaaan-perbedaan ideologis perbedaaan-perbedaan ideologis antara a ntara gerakan geraka n mahasiswa. Achmad Nurhoeri, pemimpin umum saat itu mengungkapkan bahwa bergerak! tidak memihak satu ideologi tertentu. erbit perdana pada 1 Maret 199, bergerak! merupakan satusatunya media jurnalistik mahasiswa UI di tahun ta hun 199 yang menjadi corong pemberitaan aktivitas mahasiwa dan kejadian seputar reormasi. reormasi. Dalam menyajikan berita, bergerak! mempunyai kewajiban untuk memberikan baik kepada para mereka yang bukan dan aktivis akt ivis dan maupun para aktivis. ak tivis. Untuk berusaha memb membujuk ujuk mahasis wa UI yang awam politis untuk ikut serta dalam gerakan, bergerak! memilih menggunakan gaya bahasa yang mudah dimengerti, d imengerti, lugas, mudah, dan komunikati. Sedang untuk kewajib kewajiban an kedua, memposisikan osisikan diri sebagai alat pergerabergerak! memp kan yang objekti dan tidak memihak. memihak. “Bahkan “Bah kan kalau mahasiswa salah, kami akan katakan mereka salah!” sala h!” tukas tu kas Wien Muldiyan, Pemimpin Pemimpin Perusahaan bergerak! ketika itu. Sampai saat ini, kal i dijadikan tema penelitian. bergerak! telah dua kali Pertama oleh Satrio Arismunandar untuk tesisnya pada Universitas Indonesia. Yang kedua, disertasi di Cornell University. si mahasiswa tahun 1998 Sama seperti Persma universitas lain, harian DOK.SUMA tersendiri. diri. MuBergerak! pun dihinggapi masalah tersen idak hanya itu, base camp pers mahasiswa pun lai beragam teror dari pihak luar hingga pemangtak luput dari pantauan orang-orang tertentu, ba- gilan dari pihak universi universitas. tas. api api dari sekian cerihkan elit el it politik saat itu. itu. Gerakan Elang (Galang ) ta ’mencekam’ ’mencekam’ dibalik perjuangan pers mahasiswa, risakti risakti mengalami merasakan langsung inltrasi terselip juga juga kisah haru. har u. ”Sewaktu kita k ita pindah pindah pihak luar ke dalam kampus. ”Sekretariat kami sementara ke Salemba, di saat keadaan genting sering diteror, dikecam untuk bubar, sweeping , banyak kerusuhan di manamana-mana, mana, tanggung jawab dan sebaginya tapi kita tetap harus bertahan, tit imenyelesaikan menyel esaikan semua berita yang masuk untuk dak takut sama tekanan” tekana n” ujar ujar Dorry Dorr y Herlambang, diedarkan, kami tidak bisa keluar dari ruangan anggota pers mahasiswa Galang risakti risakti yang y ang karena melihat situasi yang memang tidak aman. sekarang menjadi sta pengajar pengajar jurusan Arsitektur Bahkan hanya untuk mencari makan ke luar tidak risakti. bisa. Pada Pada saat itu kami berpikir untuk memang Selain tekanan dari beragam pihak, menurut tidak bisa makan dan total bekerja. api, entah eguh, eguh, ada beragam permasalahan permasala han intern yang dari mana, ada saja makanan, nasi bungkus, yang harus dihadapi Persma dahulu untuk menyampai- dikir dikirimkan imkan pada kami. kam i. Ada isu makanan tersebut tersebut kan pemberitaannya ke mahasiwa. Permasalahan dari pihak tertentu yang ingin ’mencari muka’ tapi itu sangatlah beragam, mulai dari layout majalah, kami tidak peduli.” peduli.” jelas Irantoni, Irantoni, layout desainer cetak, sampai pendistribusian.”Set pendistribusian.”Setelah elah saya kerja bergerak! ketika itu. di koran, saya selalu sela lu tersenyum tersenyum bila ingat masaSelain itu ada pula simpa simpati ti yang datang dari dar i masa di kampus.” kenangnya. masyarakat masyarak at luas. ”Sampai-sampai pada waktu itu, ada seorang ibu yang rela datang ke tempat kami membawa pisang goreng yang ia sengaja masak Bergerak! UI pun punya cerita di balik bal ik kontribusi kontribusi itu. untuk kami” lanjut Iran oni sambil tersenyum. Suara Mahasiswa UI, U I, sebagai Persma Persma tingkat NOVIE & DENISSA Universitas Univers itas di UI U I menerbitkan menerbitkan harian har ian bergeE K 10 Tn Rer
3
tn k yang saat itu masih menggenakan seragam dinasnya. Bisa diceritakan konsep berita Bergerak! atau Suara Maha siswa di zamannya Abang? Awalnya kalau lu baca Suara Mahasiswa sebelum gw dan
WIEN MULDIAN
“komPor” aksi maHasiswa maHasisw a ‘98 ‘98 Nama : Wien Muldian TTL : Pontiana Pontianak, k, 3 Mei 19 1972 72 Hoby : Membaca buku Pekerjaan : - Manajer Perpustakaan Pendidikan Nasional Depdiknas (library@senayan) - Librarian - Literacy Trainer - Consultant Affiliations : - Forum Indonesia Membaca (FIM) - Asosiasi Pekerja Informasi Indonesia (APII) - Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi (ISIPI) - Komunitas Pekerja Buku Indonesia (KPBI) - The Indonesian Literacy Insitute (ILI) - PasarBuku - Suara Mahasiswa UI (SUMA UI) - Harian Aksi bergerak!
R
TITAH/SUMA
Ahmad (Nurhoeri, Pemimpin Umum Suma ketika itu,-red ), ), itu benar-benar jadi propaganda kepentingan. Bahkan nggak jelas arahnya mau ke mana. Kalau baca dari nomor berapa sampai ke belakang, ke awal-awal isinya nggak jelas. Yang penting penuh dengan data-data, ya udah selesai. Nggak ada pemahaman yang jelas bahwa arah jurnalisme kita mau ke mana. Jadi konsep ma jalah berita mahasiswa itu, dari semua yang gw riset di berbagai macam media mahasiswa pada zaman itu, Suara Mahasiswa itu yang pertama kalinya ka linya membuat membuat konsep berita majalah mahasis wa. api api penuh dengan denga n keberpihakan kepada mahasiswa. Kalau zaman dulu itu ada namanya KARSINAL (Kader Fungsional Golkar). Mereka itulah yang bermain di majalah yang mengatasnamakan mengatasnamakan UI. Jadi sebenarnya sejarah Suara Mahasiswa itu di awal benar-benar tidak mengenakk mengenakkan. an.
iuh pergerakan mahasiswa 199 masih terekam jelas. erlihat dari cara pria pecinta buku ini menceritakan pengalamannya. Bertempat Bertempat di perpustakaan per pustakaan Departemen Pendidikan Nasional yang lebih dikenal dengan Library@Senayan, perbincangan dengan salah seorang mantan aktivis pers mahasiswa Universitas Indonesia Indonesia ini dilakukan. dilak ukan. Sebagai aktivis aktiv is pers mamahasiswa pada zamannya, pria berperawakan besar ini memang bukan orang yang berteriak-teriak lantang la ntang memimpin memimpin aksi. Perannya Perann ya lebih di belakang belak ang Terus bagaimana posisi Bergelayar, berperan dalam mengatur rak! atau S uara uara Mahasiswa di antara berbagai kepentingan dan menyampaikan inormasi pergerakan kepada mahasiswa. saat itu? Ia bersama teman-temannya Suara Mahasiswa dan Bermengisi kekosongan mahasiswa gerak! selalu ada dalam posisi akan inormasi yang tidak ternetral waktu itu, jadi tidak ada penuhi pers umum saat itu. Di di pihak manapun. Karena kita bawah redaksi Majalah Berita tidak ada di pihak manapun, Mahasiswa (MBM) Suara Makita kadang dimusuhi berbagai macam pihak. Karena tulisan hasiswa UI (Suma UI), mereka kemudian menerbitkan Buletin kita kadang menelanjangi si Bergerak!,, yang terbit perdana Bergerak! A, menelanjangi si B, si C. Itu 1 Maret 199. 199. Dikelilingi rak prinsipnya tadi. etap kita pokaca penuh buku, dimulailah sisinya sisin ya netral dan memberitakan pembicaraan pembi caraan dengan bang Wien, Wien, apa yang menurut kita, dari
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
tn k penegakan idealis mahasiswa itu tidak benar, kita anpa disadari dan mungkin kelompok-kebilang tidak benar. Yang benar ya kita bilang belompok (mahasiswa,-red ) itu sampai sekarang nar. Gerakan mahasiswanya itu pun salah, kita k ita nggak ngerti bahwa sebenarnya kita terlibat dalam bilang salah. Itu ideologi penulisan kita waktu hal mengatur konstelasi gerakan massa yang maitu. Kita (Bergerak! -red -red ) bermain mengompori , jadi suk ke DPR. Itu peran yang diambil oleh Suara tukang komporlah. Mengompori berbagai macam ak si ‘9 di tengah tengah mahasiswa Mahasiswa dalam aksi kelompok kelom pok di dalam pesaingan pesainga n di antara mereka UI. Karena Ka rena terus terang, waktu di Salemba itu tapi tetap akhirnya bicara kepentingan sebuah aksinya bukan hanya warga UI. U I. Banyak anakperubahan. anak kampus ka mpus-kampus -kampus lain yang juga di Salemba. Bukan yang menyebarkan selebaran propaganda? Yaa itu ada. Y a da. Itu kan bagian dari pemberi pemberitaan. taan.
Ada nggak sih tekanan di sana sini?
Maksudnya segelintir mahasiswa mungkin masih takut tapi segelintir yang lain itu udah ngYang penting Suharto tumbang t umbang dan gak peduli. Yang segala macem. Dia bisa nelpon, seperti gw bilang bukan menekan tapi mengingatkan, menaseha menasehati. ti. Pada dasarnya kalau ditekan atau apa kita udah nggak peduli. Ya udah, nggak ada rasa takut lagi.
Bagian dari sesuatu yang lumrah dari da ri pemberitaan tapi bukan berarti kita k ita ada dipihaknya dipihaknya Rama Pratama cs (aktivis 9-red ), ), kan nggak. Kita ada di pihaknya anak-anaknya apa, nggak gitu . Yang misalnya menginormasikan ke media massa tentang akan ada aksi apa, di mana. Ya bermain di Kalau sweeping dan “k bg konstelasi konst elasi itulah karena diteror dari pihak ter bbg c tentu? itu kita kasih tau ke reklp g torat. “Pak nanti mau ada Ya itu mah dijalanin aja. pg. pg . i p s Kalau emang kena ya nasib. gini gini nih . Bapak tolong pikirkanlah, nanti kalau Kalau nggak kena, ya udah. mh yg g ada anak UI yang mati bl ll gp. ty Kalau kena ya apes. Itu aja. kan repot Pak!”. Gw aja di kantor (ketika c Bg!.” Di rektorat UI juga itu Wien sudah sudah memiliki memilik i pasti punya banyak akses pekerjaan-red ) di Martingkat tinggi. Nah itu, peran itu yang kita k ita main- gonda, kantor gw juga diteror. kan. Jadi kita k ita sebagai mediator inormasi inormasi di antara a ntara Nah, gw sendiri kan udah ditandain. Ditanberbagai macam kelompok organisasi dan kependain ya kaya misalnya gw, Bayu (aktivis persma tingan. Itu peran Suara Mahasiswa yang mungkin yang lain-red ), ), apa, udah pasti ditandainlah ama belum terlalu terungkap. Taunya cuma menerbit menerbit-- yang di Kalibata Ka libata itu. Dulu namanya masih Bakkan Bergerak! imdai, badan intelijen. Ya, udah ditandainlah. Jadi nggak soal. Makanya gw abis ’9, Mei tumbang Lalu peran bang Wien? Wien? Soeharto segala macem, itu kan Juni gw dah kabur Kalau gw main di konsep PR (Public Relake Aceh. ar ti tion). PR selain cari duit dong pasti, PR dalam arti ERICHSON SIHOANG kita itu sampai bisa menentukan menentukan karakter ka rakter seorang tokoh. toko h. Dalam arti ar ti gini , Rama gimana caranya sebanyak mungkin diekspos oleh media. Karena dia simboll gerakan simbo geraka n mahasiswa UI. Yang resmi, yang sah. Jadi sebenarnya Suma terliba terlibatt dibelakang itu menset skenario untuk ekspos ke media. Anakanak itu (Suma-red ) paling sebel setiap “ Woi ! caerus yang y ang riin semua koran hari ini bawa ke gw. erus media-media asing yang baru terbit tu! coba cari di toko buku ini atau di mana”. mana”. Dicari untuk gw gw A M mempelajari memp elajari semua itu. “Jadi arahnya a rahnya begini nih! ”. U S / Jadi gw itu tuh sebenarnya kaya orang yang di be H A T lakang layar. I T E K 10 Tn Rer
5
tn k
RAMA PRATAMA:
“aktivis maHasiswa ada masanYa“
LILA/SUMA
K
etika reormasi berguli bergulir, r, karirnya dalam organisasi sedang memuncak. Ia adalah Ketua Senat Mahasiswa UI (sekarang BEM UI-red ) ketika itu. Ia merupakan Ikon perjuangan mahasiswa UI namun sekarang seka rang sebagian mempertanyakan idealismenya ketika ia masuk dan sekarang menjadi men jadi anggota DPR dari raksi ra ksi PKS. Simak jawabannya ketika diwawancarai oleh Reporter Suara Mahasiswa UI, Olga abita.
represi, pemecatan mahasiswa karena isu yg sensiti kerap terjadi sehingga akhirnya mahasiswa ma hasiswa pada saat itu itu melakukan melakuk an gerakan yang ya ng sangat sot , seperti melakukan diskusi, gerakan-gerakan pemikiran dalam da lam kelompok kelompok kajian yg kecil-kecil. Makanya ada Kelompok Studi Mahasiswa yang sampai sekarang masih ada. Pada saat yang sama terjadi sebuah krisis. Yang memang terjadi sejak jaman Soeharto yang y ang menurut kita memang sudah keliru kelir u selama masa orde baru. Kenapa? Karena pada saat itu ia memban Apa alasan Mas menjadi aktiv is kampus dugun negara ini dengan satu pilar saja, yaitu ekonomi. Sektor-sektor lain seperti politik, sosial dan lunya? Saya memang suka organisasi. Organisasi di lainnya dianggap tidak perlu karena rakyat sudah kampuslahh yang memperkenalk kampusla memperkenalkan an konsep-konsep kenyang kenyang.. Sehingga ia memb membangun angun negara ini tentang perubahan. Bahwa kita tidak boleh menmenjadi sebuah negara logistik dengan perangkat jadi menara gading. Hal inilah yang membentuk membentuk yang namanya Bulog. api ternyata tidak ada kaikarakter aktivis saya. tan dengsn sektor sektor riil. Lalu La lu muncul gerakan yang akhirnya akh irnya berakumulasi, dan berujung pada gerLalu, apa alasan Mas dan da n teman-teman teman-teman ikut aksi akan reormasi. Yang pada intinya menekankan 1998? bahwa kita butuh perubahan. api belum samGerakan mahasiswa 9 jangan dipahami sepai tuh tu h pada ujung tombak perubahan nasional bagai enomena yang terjadi begitu saja. api ini –suharto turun-.b t urun-.baru aru sampai pada bahwa negara merupakan rangkaian peristiwa yg terkait satu ini harus berubah dalam da lam mengelola mengelola dan memadengan yang lain. Pertama ada situasi gerakan di nage negara ini. Dengan berbagai dialektikanya awal 199-an. Pemerintah sangat represi. Jang jugalah pada saat itu. Pada kenyataannya akhirnya ankan demo, aktivitas diskusi publik banyak yang memang keinginan reormasilah yang kemudian dibubarkan oleh intel, rektorat juga yang begitu membesar. Kenapa pilihan kita reormasi ketika 6
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
tn k itu dan bukan revolusi adalah karena k arena menurut kita merupakan produk reormasi, jadi nggak mugkin itulah pilihan piliha n paling rasional yang ada saat itu. memilih partai parta i yang bukan buka n produk reormasi. reormasi. Gerakan kita merupakan sebuah gerakan geraka n moral. (Partai Keadilan Keadi lan Se Makanya saya pilih PKS (Partai Kita mahasiswa mengambil peran sebagai balan jahtera) jahte ra) yang saya anggap parpol pertama, yang mengusung reormasi. Di samping itu juga karena cing power ketika itu. keanggotaannya juga muda-muda. Jadi lebih gamBagaimana Bagaima na tanggapan Mas dengan komentar komentar pang untuk saling menjaga agar tetap konsisten. Dan di sini pun saya punya sejarah organisasi yang teman-teman temanteman aktivis dar i kampus lain yang natural,l, tidak ujuk-ujuk langsung jadi mengatakan bahwa kita –mahasiswa UI- adalah panjang dan natura produk berhasilnya Orde Baru? ketua partai Yah, Y ah, capek deh...so what gitu loh? Kan bukan salah kita kalo kita masuk UI. Lalu pesan Mas? Dan saya gak pernah mengkalim bahwa kita Bagi kami para mantan aktivis 9, kalaupun pionir, reormasi ini merupakan sebuah kerja ber- hari ini kami k ami menjadi anggota dewan, tidak sama. Jadi buat apa saya pertanggungjawabkan. pernah sama sekali kami k ami pandang itu sebagai Bahkan kita k ita sering mengatakan mengatakan jangan mem mem-“hadiah““ dan “hasil“ “hadiah “hasil “ perjuangan. Namun Namun sematasematapersonikasi sebuah kerja bersama, ngapain kita mata wujud pertanggungjawaban pertanggung jawaban moral, publik saling berantem sesama mahasiswa sendiri hanya dan politik kami, disebabkan kami kam i pernah menuntuk persoalan eksiste eksistensi. nsi. gusung suatu gagasan peruSaat itu, isu itu merupakan bahan yang ternyata sampai isu yang paling males buat hari ini belum terwujud “klp h saya tanggepin. Menurut sama sekali. Jadi, semacam j gg , saya, hal itu mengkerdilka mengkerdilkann beban moril atas sebuah ph gerakan mahasiswa saat itu. perjuangan yang belum di l pg Saya gak pernah mengklaim tuntaskan. Sekarang, di obahwa reormasi itu kerja rum parlemen ini konsistensi bg ‘hh’ ‘hl’ anak-anak UI. kami diuji. Untuk itu saya pjg” Ini kan persoalannya berdoa agar saya dan rekanbentukan media. Media rekan seperjuangan lainnya melihat UI sebagai ikon, senantiasa dikaruniai Allah sebagai universitas terbaik di Indonesia. erus ba- keyakinan, keikhlasan keik hlasan serta semangat untuk untuk terus gaimana teman-teman melihat secara sama-sama. istiqomah dalam beramal shalih..kapanpun dan dimanapun. Trus buat apa mengkonrmasi? Gak perlu mengklaim. Saya tidak pernah mengklaim. Ini masalah OLGHA ABIA hati. Persoalan eksistensi, gak usah ditanggepin. idak pernah ada suatu perubahan di dunia ini yang dapat terjadi hanya karena gerakan mahasisma hasis wa. Jadi mahasiswa gak boleh sombong. Setelah lulus, mas Rama terjun ke partai politik. Apa alasannya terjun ke partai parta i politik di saat masyarakat kini mulai tidak percaya dengan ke beradaan parpol?
Setiap langkah saya harus dapat saya pertanggungjawabkan. Aktivis never die tapi aktivis mahasiswa ada masanya. Ketika saya lepas dari kemahasiswaan saya butuh ruang pertanggungpertangg ung jawaban moral. Politik yang saya anggap belum selesai. Saya bekerja tapi saya melihat parpol juga sebagai institusi yang penting ke depannya dalam memilih orang yang akan mengambil mengambil kebij kebijakan akan di masa depan. Saya juga gak bisa sembarang sembarang pilih partai. pa rtai. Saya
E K 10 Tn Rer
7
k g bl d h lh ph g h pl Hp yg ggg p lh b Bh k “k lh l y!” n bb, Lgh b. k lh blgg yg b l Yg jg g y Ll hp plh j tb pg lg yg lgh k , lg “”, hy “” “” sp … L blh l, p jg lg k b lg, l s , g bl L p lbh gg k h, keadiLan BeLum JuGa diteGakkan!!.
Teks: Hafzhul Mizan Piliang f: Ll k H
n er
Pers, SUAR SU ARA A TUHAN I D A B I R P . K O D
K
Indra Jaya Piliang Analis Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Jakarta Alumni B.O. Pers Suara Mahasi swa UI
alau partai politik adalah tulang t ulang punggung (backbond ) dalam sistem demokrasi Indonesia dones ia maka pers memainkan peranan sebagai urat nadinya. Kedua komponen ini, partai politik dan pers, sudah dan da n terus memainkan peran strategis dalam pendalaman arah demo demokrasi. krasi. Reormasii yang bergulir Reormas bergu lir sejak Mei 199 terasa berjalan tertatih, terutama dalam pencapaian kesejahteraan kesejahte raan rakyat. rak yat. Ledakanledakan masalah sosial kian tampak, terutama ketika semakin banyak orang yang antri minyak. Perubahan kebijakan pemerintah dalam hajat hidup orang banyak, ternyata mengalami mengalami kendala dari dar i segi manajemen pemerintahan. Ketika semakin banyak persoalan di masyarakat, masyarak at, partai politik dan pers juga kian memainkan peranan. Sampai sejauh sejauh ini, sudah terdapat terdapat banyak sekali seka li penerbitan pers di Indonesia, baik cetak ataup ataupun un elektronik, termasuk media online . Masyarakat disuguhi dengan beragam bentuk inormasi tanpa jeda. Persoalan Pers oalan kemudian, bagaimana posisi pers hari ini dalam men menuntaskan untaskan programprogram reormasi? reormasi? Dalam Dala m melakukan amandemen konstitusi, pers banyak memb membantu. antu. Begitu juga segala macam perubahan di tingkatan aturan 50
main. Berpolemik di media massa sudah menjadi kebiasaan yang baik. Bahkan, bagi kalangan elite tertentu, pers sudah dianggap lebih kuat dari publik itu sendiri. Kalau ada istilah vox populi vox dei (s (suara uara rakyat raky at adalah suara uhan) maka lebih jauh suara rakyat itu kian terepresentasikan terepresentasikan lewat pers. Pers menjadi institusi yang menakutkan. Saking Sak ing takuttakutnya, sejumlah wartawan dianiaya, ada yang dibunuh, bahkan kantor redaksi media pun digrebek. untutan hukum atas pers juga bukan hal yang ya ng tabu lagi. Pers Pers adalah suara uhan. uhan. Selain kepada uhan, uhan, banyak kalanga kalangann elite yang lebih takut kepada pers, ketimbang kepada rakyat itu sendiri. Dalam perkembangan baru, semakin banyak pengusaha nasional pada level konglomerat, baik lama atau baru, yang terjun ke dunia pers. Penguasaan itu menjangkau daerah-daerah terpencil. Pers semakin terintegrasikan dari segi jaringan usaha sehingga kalau ada pers yang hanya bermodal kecil dan terbatas, bisa langsung menghadapi krisis. Yang Yang paling dirugikan dir ugikan oleh perkembangan perkembangan pers seperti ini adalah pers di tingkat lokal yang dimiliki dimil iki oleh keluarga-keluarga tertentu. Apabila mereka tidak mengadopsi manajemen
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
moderen, termasuk dari segi moderen, penyuntikan modal, teknolo teknologi, gi, sampai sumberdaya manusia maka dengan cepat pers “tradisional” itu akan a kan basi dan terbit tidak menentu. Bagi para pecinta ilmu pengetahuan, kebebasan yang didapatkan pers sudah membuka kesempatan baru untuk mensosialisasikan beragam bentuk ilmu pengetahuan itu. Kemasan-kemasan yang lebih populis berusaha ditampilkan. Sekalipun begitu, pers juga membawa “kutukan” tuka n” bawaan, bawaan, yakni yak ni menjadi menjadi ranah pencitraan. Kalau anda yang sekadar ilmuwan i lmuwan berkacamata tebal tebal maka akan a kan sulit wajah anda masuk ke halamanhala manhalaman oto jurnalistik, kecuali mungkin dalam dala m pameran-pameran oto yang dilakukan dilakuka n oleh keluarga Anda sendiri. Dengan unsur populisme yang kuat, Anda bisa tiba-tiba menjadi men jadi sangat terkenal kalau k alau melahirkan karya yang dianggap wah. Mungkin Anda mengemasnya dengan cara yang jeli dan hati-hati. Entah itu musik, cerpen, buku petualangan, ataupun karya-karya lain yang mene menempatkan mpatkan Anda lebih unggul dari yang lain, hingga secara cepat Anda akan masuk ke dalam dala m sanjungan pers. Atau Anda membidik kelompok-kelompok yang tidak serius,
n er mengubah diri Anda menjadi menjadi kan dirinya sendiri. Pedang kata-kata lebih me Madame , lalu menceritakan bagaimana pola pikir Anda juga nyakitkan dan berbahaya, dariberubah. pada pedang yang sesungguhnya. Pers barangkali lebih kuat Dari sini sebetulnya diperlukan dari kitab k itab suci. Setiap Setiap hari orang kedalaman perasaan dalam membacanya – tentu saya juga membangun sebuah cerita atau --, menontonnya, mendengarnya. berita. Saya meyak meyakini, ini, kalau pers Seluruh cerita, berita atau derita, mengubah dirinya maka ia akan hadir tanpa diundang. diundang. Pikiran Pikira n mengubah masyarakatnya, lingl ingkita dibentuk oleh beragam inkungannya, malah juga dunianya. ormasi itu. Dan bukan hanya radisi jurnalistik yang hanya radisi pikiran yang ya ng bisa diubah diubah pers sibuk dengan sensasi, mistik atau tetapi juga dunia, paling tidak irrasionalitas, akan membe membentuk ntuk cara memandang dunia. masyarakat yang sama. Pers tentu tidak menjelma Kita sudah mampu memper uhan. Walau hari ini hanya tahankann kebebasan pers, pada tahanka demi untuk diberitakan pers, batas-batas yang wajar. Sebagai sekelompok orang berani menbuah pertama dari da ri reormasi, gacungkan panah, tombak pers bergerak dalam dinamika dan kelewang, lantas mencoba masyarakat masyarak at yang menuntut menuntut pemengusir manusia-manusia lain. rubahan, sekaligus sekalig us menghendaki menghendaki Penyerangan atas kelompok perbaikan. Pers tidak sedang Ahmadiyah, misalnya, adalah membangun sesuatu. Ia pentindakan anar ana rki dalam rezim demokrasi di negara manapun. Dengan mengatasnamakan uhan sendiri, ada orang-orang yang menyerang orang menuhankan yang lain. Saya merasa, lebih banyak diperlukan diperl ukan kelompok yang paling berpengetahuan dan berbudi pekerti pekerti yang harus ha rus gabar, pemberi kabar, tentang bekerja di pers. Kalau tidak, pers wajah masyarakat itu sendiri. akan memb membunuh unuh kita: manusia Pada kekuasaan, pers layak berdan kemanusiaan kita. Pers tentu sikap selalu curiga. Kalau negara mempunyai agenda, terutama ja- sedang tidur, pers perlu mem jaran pemilik dan pengelolanya. pengelolanya. bangunkannya, ketika ada satu etapi kalau agenda-agenda masyarakat masyarak at yang sakit, kebanjiitu ditujukan untuk memb membunuh unuh ran atau kelaparan di punggung manusia dan kemanusiaan, baik sebuah gunung. langsung atau tidak langsung, Mahasiswa adalah cikalberarti pers sedang menghancur- bakal insan pers. Dalam artian
apapun, pembaca, penulis, pemirsa, presenter. Mahasiswa adalah lapisan masyarakat yang banyak menimba ilmu lewat penghormatan pengho rmatan atas kata. Kalau ada mahasiswa yang tidak hormat pada kata, berarti berarti ia adalah adala h siswa kurcaci. Kerdil bukan dalam artian sik, tetapi dalam bentuk pikiran. Sebagai bagian dari kekuatan yang menakutkan, termasuk untuk membela kepentingan rakyat maka mahasiswa harus menyadari posisi strategis dari pers ini. Mulailah mengamatin mengamatin- ya, kalau ka lau memang belum belum pernah sama sekali peduli. Yang terpenting, gunakan media secara baik. Pers tertentu menyediakan kolom khusus untuk menampilka menampilkann pikiran mahasiswa. Dengan mahasiswa hadir di dunia pers, dalam bentuk apapun, berarti mahasiswa bisa “membonceng” pers dalam membentuk pikiran-pikiran ran-p ikiran yang ada di masyarakat. Kita tahu, kualitas pendidikan di Indonesia begitu terpuruk, begitu pula dari sisi kuantitas. Sedikit sekali jumlah sarjana di negeri ini, tidak sesuai dengan tuntutan moderni modernitas tas dan kemajuan perTAQWA/SUMA adaban. Sehingga, apabila mahasiswa mampu mengambil peranan positi atas keberadaan pers, di samping tentunya sadar atas ungsi-ungsi ungsiungsi partai parta i politik maka ia dengan sendirinya telah menjadi pengawas atas dunia yang membentuk membentuk para elite. Mahasiswa, dengan demikian, bisa menghadang pers menjelma uhan.. E K 10 Tn Rer
51
n er
DOK.PRIBADI
PASANG SURUT POLITIK HUKUM KEMERDEKAAN PERS
Wikrama Iryans Abidin Anggota Dewan Pers periode 2006 - 2009, pernah bekerja sebagai wartawan, dan mantan Pemimpin Redaksi SKK-UI SKK-UI Salemba
S
epuluh tahun kemerdekaan pers di era reorreormasi, tak bisa dilepas kaitannya k aitannya dengan praktik kemerdekaan pers di Indonesia pada era sebelumnya. sebelumn ya. Adagium pers adalah ada lah cermin kehidupan kehidu pan nyata masyarakat, masyarak at, rupanya termasuk di dalamnya reeksi perspekti kekuatan politik yang tengah berkuasa. Jika siste sistem m politiknya demokratis maka kemerdekaan pers dipayungi. dipayungi. Sebaliknya Sebalik nya jika rezim yang berkuasa otoriter maka hukum dijadikan alat untuk menzalimi pers. Sejak 19 1955 sampai Dekr Dekrit it Presiden 5 Juli 195 1959, 9, misalnya, karakterisitik ka rakterisitik produk hukum yang men jadi pijakan pijakan kemerdekaan pers adalah Pasal UUD U UD 195 dan Pasal 19 UUDS 195. Sepertinya, ketentuan kedua k edua konstitusi konstitusi tadi masih lurus-lurus saja sehingga kemerdekaan kemerdekaan pers dikawal dikawa l dengan baik. Realitas praktik politik hukum pers demikian itu, pasti ada kaitannya dengan apa yang dikenal sebagai royan revolusi, suasana revolusi yang masih kental tentang mimpi-mimpi bersama pembebasan diri dari cengkreman kekuasaan kolonial atau imperialisme. Selama kurun waktu 195 – 1959, pandangan tentang perlunya kemerdekaan terbelah dua. Pertama, pers adalah alat perjuangan bangsa, karena kemerdekaann pers tak bisa ditawar-tawar. Di awal kemerdekaa kemerdekaan, kemerd ekaan, muncul jargon: ja rgon: pejuang dulu, baru wartawan. Dengan kata lain, setiap wartawan pasti pejuang. Jalan pikiran kedua melihat, kemerdekaan kemerdekaan pers identik identik dengan kapit k apitalisme alisme liberal, aka akarr kolonialisme. Pandangan ini mengemuka mengemuka tatkala tatk ala Rapat Besar BPUPKI, 15 Juli Jul i 195, 195, ketika membicarakan rancangan Pasal UU UUD D 195 195 yang kemudian diakomodir Pasal UUD 19 195 5 sehingga jalan pikiran piki ran yang memp memperjuangkan erjuangkan pentingnya payung pay ung kemerkemerdekaan pers dimasukkan secara eksplisit ke dalam Pasal UUD dieliminir. Masuk akal, tatkala realitas politik multi partai, 5
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
di bawah payung Konstitusi UUDS 195, terkesan sebaga terompet terompet partai maka penganut paham anti kemerdekaan kemerd ekaan pers berteriak : ”Lihat sendiri kan, kalau kemerdekaan pers terlalu liberal, pers cuma punya jadi penyambung lidah politisi dan partai.” par tai.” ak ak heran jika muncul tudingan, pers partai parta i yang sangat liberalistik itu cuma bikin kacau dan alat saling menyerang antar partai. Mungkin, itulah yang dijadikan dalih dal ih kuat, mengapa muncul muncul gagasan kembali ke UUD 195 lewat Dekrit Presiden 5 Juli 1959, yang memungkinkan bagi siapapun yang men jadi presiden presiden untuk untuk melakukan melakuk an praktik buruk buru k yang oleh Clinton Rositter dijuluki, ”Dictatorship Constikonstitusin tusin tutional ” Rezimnya diktator dipayungi konsti represi. eori Rositter, sulit dipatahkan. Pasca Dekrit 5 Juli 1959 sampai 3 September 1999, kemerdekaan pers seolah berada di tepi pantai. Dengan kata lain, tak ada kepastian tentang kemerdekaan kemerdekaan pers. KetiKet idakpastian hukum ini dimungkinkan dimungkink an oleh muatan Pasal UUD 195 yang bermakna cek kosong. Era cek kosong Pasal UUD 195 yang diikuti produk hukum represi tentang kemerdekaan pers itu, ternyata berlangsung sekitar empat puluh tahun. Berawal dari era sistem politik demokrasi terpimpin, pasca Dekrit 195 1959, 9, berakhi berakhirr setelah kejatuhan mantan Presiden Presid en Soeharto, Mei Mei 199 199, , diikuti keluarnya UU Nomor ahun 1999 entang entang Pers, 3 September 1999. Di bawah rezim sistem politik demokrasi terpimpin, ditemui tiga produk hukum represi yang membelenggu pers, ap MPRS Nomor II/ 196; Peraturan Panglima ertingi (Peperti) Nomor 1 ahun 196; dan ap MPRS Nomor XXXII/196. Ketiga produk hukum itu berisi, pers harus jadi alat a lat perper juangan revolusi; harus izin terbi terbitt penguasa; setiap pemimpin redaksi harus memb membuat uat pernyataan setia
n er kepada penguasa. Ketiga produk hukum represi itu, menggunakan konsideran Pasal UUD 195. Begitu juga di era kekuasaan Soeharto, modusnya persis sama pasal yang jadi landasan aneka produk hukum pers represi tetap Pasal UUD 195. Cuma bedanya, soal Soeharto bergaya euphemisme. Misalnya, di dalam UU Nomor 11 ahun 1966 entang Ketentuan Pokok Pers, dikatakan sensor, bredel, surat izin terbit ditiadakan. etapi, di dalam ketentuan keten tuan peralihan UU tersebut, menye menyebutkan butkan selama masa transisi tetap diperlukan surat izin terbit. ak heran jika produk hukum tentang pers di era Orde Baru lainnya, seperti UU Nomor ahun 196; ap MPR Nomor IV/19, UU Nomor 1 ahun ahun 19 entang entang SIUPP; SI UPP; Permenpen Nomor 1/196, materi muatannya juga represi. Dalam rentang waktu wakt u 3 tahun itu, kemerdekaan kemerdekaan pers mesti menjadi men jadi bagian dari dar i pers bebas yang bertanggung bertangg ung ja wab pada kekuasaan, dalam hal ha l ini kepada Menpen Menpen dan Deppen-nya. Kekuasaan Orde Baru kemudian berjalan di bawah sistem pers yang menulis menulis dan menyiarkan menyiarka n berita dan opini atas dasar Asal Bapak Senang. Pers bukan lagi mencerminkan mencerminkan realitas kekuasaan yang korup dan bengis, akan tetapi didorong menjadi alat propagandaa seolah-olah di bawah rezim yang propagand y ang bersih dan demokratis, padahal korup dan keropos.Di bawah pembelengguan pers dan sistem politik yang korup itu, tak heran jika terjadi pembusukan pembusukan politik dan kekuasaan. Penguasa merasa stabilitas terjamin, padahal, realitasn real itasnya ya berbeda karena inormasi yang disampaikan ABS A BS dan semu. Mudah Mudah ditebak kemudian, penyebab penyebab utama kejatuhan Soeharto, dia dibuai opium orang-orang orang-orang dekatnya yang berwatak ber watak ABS dan selalu memuji dan membohonginya. Kejatuhan Soeharto, diikuti dengan lahirnya Undang-undang Nomor ahun 1999 entang Pers (UU /99) yang dikenal responsi karena merespon aspirasi komunitas pers membuka belenggu pers. Proses pembuatannya pun sangat demokratis. Sebab, mencerminkan mencerminkan aspirasi masyarakat masyarak at demokratis, serta melibatkan berbagai entitas masyarakat pers, pemerintah pasca Orde Baru dan DPR RI. Yang paling spektakuler dari UU entang Pers yang lahir di era reormasi reormasi ini adalah, ia menjadi menjadi payung hukum kemerdekaan pers tanpa syarat. Jika pada Orde Baru, pers ditem ditempatkan patkan sebagai budak kekuasaan maka mak a pada era reormasi ini konsepnya konsepnya berubah, pers adalah adala h wujud demokrasi demokrasi (Pasal UU /99). /99). Pers dituntut dituntut memiliki arah a rah dalam dala m menegakkan prinsip prinsip-prins -prinsip ip keadilan, keadila n, demokrasi dan supremasi hukum. Perspekti ini tentu saja dimaksudkan agar aga r kemerdekaan kemerdekaan pers tidak berpeluang
menjadi anarkhisme pers yang justru merusak nilai menjadi ni lai luhur demokrasi, keadilan dan supre supremasi masi hukum. Untuk menjamin kemerdekaan pers, tidak ada sensor,, bredel, pelarangan penyiaran, SIUPP (Surat Izin sor Usaha Penerbitan Pers). Pers). Buah kemerdekaan kemerdekaan pers yang dipayungi UU UU /99 ini, luar biasa. Wajah pers Indonesia, dihiasi oleh : (1). (1). Penerbitan Penerbitan nasional na sional dan da n daerah daera h : 9, penerbitan In-house, 1.; (). V Nasional, 11 stasiun, TV local, 6-an; (3). Radio berizin, 1.1, tak berizin, . (Don Bosco, 6). Bisa dibayangkan, dengan kemajuan pers yang luar biasa itu betapa besarnya audience yang bisa di jangkau. Berapa banyak banyak tenaga wartawan dan da n karyakar ya wan pers yang ditampung industri pers. ermasuk betapa hebatnya kompetisi pers Indonesia saat ini. Di tengah booming industri pers itu, menjadi persoalan sangat serius jika ia dikelola dan tanganta ngan-tangan tangan yang miskin misk in pengetahuan dan kompetensi kompetensi jurnalisjurnal istik. Kehadiran Kehadira n mereka yang tidak proesional proesional dirasakan sebagai musuh publik yang merusak wajah pers. Dalam situasi seperti ini, jangan heran kalau ka lau ada yang mengidentikk mengidentikkan an wartawan sebagai penyakit berbahaya, seperti HIV, atau u burung, atau sesuatu yang berbahaya, seperti narkoba. Sebab, kehadirannya seolah bukan lagi lag i sebagai pembawa kabar gembira dan baik. Ia sudah sudah dianggap sebagai sebagai public lupa tak sedikit sedik it rakyat enemy. Namun jangan pula lupa berterima kasih kepada pers yang berani dan jujur mengungkap aneka kebobrokan kebobrokan yang ya ng ada di tengah kita. Bahkan Bahka n pers dinilai mampu melompat melompat jauh jauh ke depan sebagai sarana kontro kontroll dan pendidikan positi publik dan kekuasaan yang eekti melalui produk jurnalistik berdasarkan investigasi yang berani, jujur dan berimbang. Di situlah kemerd kemerdekaan ekaan pers di era reormasi berdiri. Ihwal malpraktik kemerdekaan pers yang sebetulnya sebagai residu problem ekomoni tak perlu ditampik. Publik pembaca dan khalayak k halayak Indo Indonesia nesia yang kian k ian cerdas, tidak selamanya bisa dibohongi. dibohongi. Biarlah publik yang menghakimi pers. Pers yang punya kredibilitas tinggi, pasti tetap eksis dan unggul. Pers ugal-ugalan dan merugikan merugik an kepentingan publik, pasti akan ditinggalkan ditingga lkan pembaca dan pemasang iklan. Itulah perspeketi kemerdekaan pers yang kita inginkan. Praktik Prakt ik kemerdekaan di era reormasi yang demokratis ini harus kita pertahankan agar bangsa ini tidak terombang-ambing oleh gelombang laut. Caranya, tentu dengan memperkokoh kedudukan kemerdekaan pers ke menjadi constituonal right sehingga tak mudah diutak-atik diutak-atik kepentingan sesaat. E K 10 Tn Rer
53
tn
SPEKTRA: Pembekalan Mahasiswa Merancang Kegiatan Sosial
B
EM FISIP UI bersama LKPS (Lembaga Kemitraan Pembangunan Sosial, Jakarta) menggelar kegiatan bernama SPEKTRA (Seminar Pelatihan Keterampilan Manajerial) pada tanggal 1010-1 11 Mei 2008. Acara yang bertempat di aula Asuransi Asuran si Jiwa Bimaputra (AJB) FISIP UI ini bertujuan membekali peserta dengan berbagai keterampilan merancang program sosial dan bagaimana mengoperasikan monitoring dan evaluasi untuk mengukur pencapaian program. Ketua pelaksana SPEKTRA, Rifa Mulyawan, memaparkan bahwa kegiatan ini dilatarbelakangi oleh besarnya niat dan kepedulian mahasiswa terhadap realita sosial yang menimpa bangsa Indonesia. Hal ini terlihat jelas dari banyaknya program dan aksi sosial mahasiswa. Namun, tidak semua program tersebut berjalan efektif dan tepat sasaran. Masih menurutnya, output yang kurang jelas ini seringkali disebabkan oleh kurangnya keterampilan pelaksana
program dalam mengelola program. Hal inilah yang mendorong Departeman Sosial dan Lingkungan BEM FISIP FISIP UI mengadakan seminar pelatihan ini. Pada hari pertama dilakukan reintroduksi terhadap konsep-konsep intervensi terencana social ( intervention ) dan menyusun rencana program dengan teknologi LFA ( Logical Logical Framework Approach ), yang menjadi standar perencanaan dalam berbagai Inter national NGO’s. NGO’s. Dalam sesi ini peserta diajak untuk memahami bagaimana merancang program melalui simulasi kelompok. Di hari kedua peserta diajak untuk menyadari pentingnya monitoring dan evaluasi dalam sebuah program, kemudian peserta kembali melakukan praktek dengan simulasi teknik monitoring dan evaluasi program. Sebagai tambahan dalam kegiatan ini juga dibahas mengenai teknik pendanaan ( fundrising fundrising ), yang selama ini banyak menjadi hambatan dalam keberlangsungan program sosial. Kegiatan yang dihadiri mahasiswa S1 dan S2 ini berlangsung fun karena banyak diselingi dengan icedengan ice breaking dan dan games games untuk menganalogikan materi sehingga pembelajaran dan diskusi menjadi lebih hidup. Salah satu peserta terbaik, Yudhi, Antropologi ’07,, menyatakan bahwa acara ini ’07 i ni sangat menarik dan berguna, “keterampilan manajemen seperti ini dapat menjembatani teori sosial yang dipelajari dalam kelas dan realitas yang ada di masyarakat”. masyarakat”. Ia juga berharap kegiatan ini dilakukan rutin sehingga dapat diaplikasikan dalam organisasi dan bermanfaat bagi masyarakat. DINAR RAHMI
don’t be addicted! Gerbatama has been metamorf
berita aktual, terpercaya, terbit rutin bulanan, investasi iklan menjanjikan kenali UI-mu, baca © badan otonom pers suara mahasiswa ui 2008
5
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
REfoRmasi TElah REfoRmasi TEl ah mEmasuKi saTu dEKadE. baNyaK pENdapaT daN opiNi bERagam TENTaNg TENT aNg saNg REfoRmasi. lalu, apa CIVITAS AS AKADEMIKA AK ADEMIKA KaTa CIVIT TENTaNg TENT aNg hal h al iNi?
mereka BiCara semanGat reformasi
ADE/SUMA
k
mereka BiCara SEMANGAT REFORMASI Prof. Dr. T. Gayus Lumbuun, SH.,MH Dosen Hukum Administrasi Negara dan MKDN Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia ”Pasca reformasi, sebenarnya tugas mahasiswa belum selesai. Mahasiswa masih harus terus berjuang untuk mengisi dan mengawal reformasi. Starting point yang point yang telah dibangun oleh mahasiswa mah asiswa 1998 1998 harus diteruskan perjuangannya oleh mahasiswa penerusnya, semangat ini tidak boleh berhenti hanya pada tumbangnya orde baru tetapi harus terus dirasuki untuk mengawal dan mengisi reformasi. Namun kelihatannya mahasiswa sekarang seolah-olah telah kehilangan roh, vitalitas dan semangatnya untuk
mengisi dan mengawal reformasi. Mahasiswa seolah-olah telah kehilangan arah dalam menyikapi reformasi ini. Kecenderungannya adalah sudah tidak adanya persatuan lagi di antara komponen-komponen mahasiswa. Di mana gerakan mahasiswa telah kehilangan vitalitas perjuangannya akibat terjadi fragmentasi (perpecahan) intern (perpecahan) intern dalam gerakan mahasiswa yang didorong oleh adanya perbedaan prinsip ideologi yang menancap pada sekelompok mahasiswa yang condong mengarah pada “perbedaan Idealisme” sehingga mengerucut menjadi perpecahan dalam pergerakan. Hal lain yang meyebabkan kendornya semangat mahasiswa saat ini adalah munculnya separatisme di kalangan pergerakan mahasiswa yang cenderung oportunitis, tidak independen dan didorong/ditunggangi oleh kelompok-kelompok tertentu di luar mahasiswa yang memiliki target-target tertentu pula. Selain itu, peran mahasiswa sebagai agen perubahan agent ( of change ), kekuatan moral moral ( force) dan perangkat keras iron ( stock ) suatu bangsa disikapi apatis oleh kebanyakkan mahasiswa. Sehingga membuat gerakan mahasiswa menjadi mlempem menjadi mlempem A kehilangan roh dan mengalami W E M I dekadensi eksistensi di tengah T S I masyarakat”
56
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
Muhammad Sina A. Ketua DPC GMNI UI, Mahasiswa FE UI 2004 “Mahasiswa sekarang bisa dibilang apatis semua. Mereka juga kurang jelas ke kampus tuh ngapain. ngapain. Aktif ngga Aktif ngga,, belajar doang juga ngga. Hal itu dikarenakan makin banyaknya orang yang lebih fokus ke kegiatan kepanitiaan, dibanding organisasi ekstra kampus atau organisasi intra kampus. Makin jarangnya orang yang ikut organisasi semacam GMNI atau sebagainya. Kita emang ga menjan jikan hal yang material, cuma menawarkan ideologi dan visi untuk keberhasilan Indonesia. Namun, alangkah cantiknya apabila kita sebagai mahasiswa dapat menyatukan langkah dan visi untuk mema jukan Indonesia. Apalagi dibilang kan semangat reformasi itu adalah semangat perubahan”
k
Prof. Adrianus Meliala, M.Si, M.Sc, Ph.D Dosen Kriminologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia “Semangat reformasi saat ini tidak seperti dulu lagi di mana nampaknya isu mengenai reformasi gaungnya tidak sekeras lagi. Hal ini dianggap wajar karena semangat reformasi lebih mudah dihayati oleh orang-orang yang dekat dengan kejadian itu. Lagipula, tidak semua pihak dapat memberikan arti terhadap reformasi itu sendiri. Yang dapat lebih memberikan arti pada reformasi itu sendiri adalah pihak-pihak yang terkait langsung dengan dampak reformasi itu sendiri. Selain itu, emosi yang dulu menyertai semangat reformasi saat ini juga semakin menurun, semakin berat pula orang mengisinya. Makin berat beban masyarakat untuk memberikan arti. Lagipula sudah tidak adanya agenda besar yang harus diperjuangkan lagi. Tuntutan reformasi pun sudah hampir semuanya terwujud. Karena sudah tidak adanya agenda besar yang menjadi prioritas, saat ini nampaknya yang terjadi adalah kecenderungan mahasiswa lebih memperjuangkan reformasi yang sifatnya mengerucut pada suatu bidang atau parsial. Contohnya: ada mahasiswa yang menyoroti UU Lingkungan Hidup, ada mahasiswa yang menyoroti UU anti pornograf” TITAH.SUMA
Ahmad Fahrozy Ketua Salam UI
DOK.PRIBADI
“Kita tidak bisa memahami kondisi semanagat reformasi mahasiswa saat kini, kalo kita tidak memahami kondisi semangat reformasi di awal-awal momentumnya. Dan Rasanya
agak kurang bijak menilai sesuatu yang kita tidak hidup di zamannya. Apalagi kalau harus dibandingkan dengan zaman di mana kita hidup yang terlampau jauh dengan zaman tersebut. Tentunya ada perubahan yang terjadi. Karena kita tidak benarbenar hidup di zaman itu. Dan jelas ini ada perbedaannya antara orang yang merasakan atau hidup di zamannya dengan yang tidak. Sehingga apa yang didefnisikan” baik” pada zaman dulu belum tentu relevan atau ”baik” untuk dilakukan sekarang. Begitupun dengan reformasi.
Sebagai contoh, defnisi aplikasi istilah militansi mahasiswa di zaman waktu hangat-hangatnya reformasi tentu berbeda relevansinya dengan kini. Juga dengan ’semangat reformasi”, tentu bentuk aplikasinya berbeda kemarin dan kini. Oleh karena itu, bentuk perbandingannya harus dengan sebuah nilai meskipun bentuk dan defnisi aplikasi nilai tersetersebut berbeda mengikuti zamannya. Saya fkir untuk pertanyaan ini telah terjawab di pertanyaan awal.“
E K 10 Tn Rer
57
k
Harry Setyono Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa UI “Menurut saya, setelah reformasi sudah ada beberapa hal yang tercapai. Hal yang sudah dicapai misalnya kebebasan berserikat dan berkumpul. Hal ini belum bisa kita dapatkan di masa pra-reformasi. Selain itu, kita DOK.PRIBADI juga bisa lebih bebas dalam mengemukakan pendapat. Namun, ada hal yang belum berhasil dicapai seperti kesejahteraan dan pendidikan yang kondisinya masih jauh dari harapan. Dalam memaknai reformasi,
M. Faisal Ketua KSM Eka Prasetya UI “Sepuluh tahun reformasi telah menciptakan demokrasi prosedural. Apapun yang dijalankan sekarang semua berdasarkan demokrasi, seperti pemilu dan pilkada. Namun, semua hal ini hanya terbatas pada demokrasi politik, bukan demokrasi kerak kerak-yatan. Padahal demokrasi kerakyatan ini yang sekarang ini sangat dibutuhkan mengingat demokrasi prosedural atau politik yang selama ini dijalankan sudah menghasilkan banyak dana dan tidak efektif. Saya kurang setuju dengan gerakan mahasiswa sekarang ini, seperti misalnya gerakan aksi demo ke Istana Negara beberapa hari yang lalu 58
mahasiswa sebaiknya kita jangan sampai terbius dengan masa lalu. Kita sebagai mahasiswa harus mencari cara-cara untuk mewujudkan kesejahter kesejahter-aan bangsa ini. Kita harus menggunakan hal-hal atau cara yang sesuai. Jika diliat diliat dari dari gerakan mahasiswa di tingkat Universitas Indonesia, gerakan mahasiswa seperti Konvensi Gerakan Se-UI ini sudah baik. Selama ini isu yang dibawa keluar sifatnya turunan, misalnya dari BEM tetapi tahun ini sangat luar biasa. Karena sebelum memunculkan isu dan gerakan, kita membicarakan isu tersebut terlebih dahulu. Contohnya adalah Tugu Rakyat yang menjadi buah pikiran mahasiswa bersama. Untuk menyikapi reformasi, dari DPM sendiri sebagai badan legislatif, kita membuat peraturan yang mengatur lembaga di UI. Kita juga sudah melantik badan audit mahasiswa untuk transparansi lembaga. Penataan-penataan di dalam juga kita lakukan. Selain itu, sebaiknya mahasiswa tidak boleh lupa kenapa kita kuliah. Apapun yang kita lakukan, lakukanlah untuk bangsa karena kontribusi kita kepada rakyat sangat ditunggu. Mari kita sama-sama berjuang untuk bangsa di manapun kita berada.”
yang melibatkan sekitar 5000 mahasiswa UI. Aksi tersebut hanya sebatas mobilisasi tanpa memikirkan isunya secara menyeluruh dan memberikan solusi yang nyata. Saya lebih suka kepada mahasiswa yang tanpa banyak bicara masalah politik tetapi memberi kontribusi bagi Indonesia sesuai dengan keahlian dan ilmu yang ia miliki. Saya percaya bahwa gerakan kebangkitan nasional dahulu bangkit dari grup diskusi dan pers di mana ide bisa dibangun dan diungkapkan. Oleh karena itu, saya dan organisasi yang saya pimpin (KSM) mencoba untuk melakukan diskusi dan edukasi di daerah Sukabumi, Jawa Barat, untuk mentransfer ilmu ke masyarakat dengan bekerja sama dengan LSM.
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
DOK.PRIBADI
Dalam menyikapi sepuluh tahun reformasi, sebaiknya mahasiswa bersikap lebih konkrit lagi. Jangan hanya ngomong hanya ngomong doang karena sekarang kita sudah bisa mendapatkan apa yang tidak bisa kita dapatkan dulu. Sekarang kita sudah bebas ngomong bebas ngomong dan menulis untuk melakukan aksi yang konkrit tadi.”
k Akhmad Basori
Adit
Mahasiswa FE UI, Ilmu Ekonomi Angkatan 2004
SEFTI/SUMA
”Kebebasan berpendapat sudah didapat dari reformasi. Tapi kebebasan dari kemiskinan belum juga direalisasikan. Kenaikan harga barang dan KKN masih setengah hati dituntaskan. Agenda reformasi harus pula didukung kepemimpinan yang kuat pula. Mahasiswa yang tidak ingin terbuai heroisme 98, harus mengawal reformasi baik orang dan sekaligus sistemnya. Reformasi yang telah dilahirkan kaum muda harus pula dituntaskan pula oleh pemuda. Jika reformasi gagal pemuda jugalah yang gagal”
Mahasiswa FT UI, Teknik Industri Angkatan 2006 ”Reformasi membawa perubahan terutama dalam kebebasan informasi. Karena lebih baik dari masa pra reformasi, sebelum 1998. Tapi, untuk bidang yang lain, sepertinya tetap jalan di tempat. Contohnya aset-aset aset-aset bangsa di klaim oleh negara lain, banyak masyarakat kekurangan pangan dan beberapa kasus seperti tak berujung. Contohnya Lapindo. Semangat reformasi di mahasiswa jelas masih ada. Tapi yang kurang adalah bargaining adalah bargaining power dari power dari mahassiwa terhadap pemerintah. Selain itu pergerakan mahasiswa juga sangat terpaku momentum. Jadi ketika seperti sekarang ada 10 tahun reformasi langsung mahasiswa sigap semua”
Nichi Mahasiswa Fakultas Kedokteran UI 2007 “Saat ini mahasiswa punya pendapat berbeda-beda tentang reformasi, ada yang cuek banget, ada pula yang masih semangat. Yang pasti, menurut gue menurut gue saat ini mahasiswa lebih banyak mengeluh dan protes namun belum mampu menun jukkan bukti yang nyata untuk memperbaiki kehidupan masyarakat. Zaman reformasi dulu mungkin lebih semangat dan kritis. Saat ini udah jauh luntur, apalagi bagi yang kurang bisa memahami penderitaan rakyat. Banyak orang atau mahasiswa yang nganggep kalau orang lain pada kesusahan itu karena nasibnya aja yang jelek. Tapi gue juga ngeliat juga ngeliat banyak banyak teman-teman yang “menyalurkan” semangat reformasiny reformasinya a dengan cara yang lebih bagus, emang sih ngga dengan demo semata, lebih ke bentuk pengabdian masyarakat”
Ghali MAPALA UI angkatan BKP’07 Kalau dilihat secara historis, keadaan gerakan mahasiswa sekarang agak berkurang karena pemicunya kurang, jadi gerakan kolektifnya menurun. Sekarang kurang ada yang mengajak dan mewadahi. Konsepnya hanya masing-masing saja, tanpa adanya konsep kolektif. Sebagian sibuk dengan kuliahnya, dan banyak masalah secara pribadi. Mereka mempengaruhi pemerintah dengan hanya aksi saja, tanpa kontrak perjanjian. Seperti kemarin ada 7 tuntutan rak yat dengan Amien Rais tapi itu pengaruhnya kecil. Polanya sama. Tidak ada aksi lebih lanjut seperti turu n ke
media. Jangan cuma lihat satu fakta saja seper ti kenaikan BBM. Aspek lain juga harus dilihat. Di Mapala sendiri, caranya beda. Kita langsung ke daerah, lihat sendiri kondisi mereka, dan ikut merasakan makna yang ada disana. Misalnya waktu ke Ponorogo, lihat kondisi mereka. Lihat pendidikan mereka, kondisi ekonomi mereka. Di sana, para perempuan remaja itu kebanyakan jadi TKW (Tenaga Kerja Wanita,-red Wanita,-red ) di luar negeri, untuk membantu perekonomian. Lalu, kita melaporkan perjalanan kita berupa tulisan. Untuk teman-teman mahasiswa, tetap semangat. Jangan bosan mencari celah untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah, demi kita semua.
E K 10 Tn Rer
59
ret k
MAHASISWA UI: “reforma “ref ormasi si saLaH saLaH araH” araH” Momentum 100 tahun Kebangkitan Nasional, Nasional,10 10 Tahun Tahun Reformasi, dan mungkin juga bisa ditambahkan 10 Windu Sumpah Pemuda, merupakan momen yang tidak akan pernah terulang. Kesalahan besar terjadi jika momen yang ada kemudian hanya diisi dengan selebrasi yang kadang mengaburkan makna sebenarnya. Di sinilah di mana k ita ternyata harus mengevaluasi agar kita memaknai dengan tepat, makna momen itu sendiri. Suara Mahas iswa UI telah melakukan suatu riset yang melibatkan 808 mahasiswa yang tersebar di seluruh fakultas yang ada di UI, untuk meneliti sudut panda ng mahasiswa melihat permasalahan dan da n arah perkembangan bangsa i ni pasca 10 tahun reformasi dan 100 Tahun Tahun Kebangkitan Nasional. Simak bagaimana mereka memaknai momen ini.
R
eormasi ternyata tidak menjadikan Indonesia ke arah yang ya ng lebih baik. Dari hasil survei 6% mahasiswa menjawab tidak. Hasil ini menunjukka menunjukkann sebagian besar responden benar-benar melihat dan merasakan bahwa semenjak gerakan reormasi pada tahun199, negeri ini belum ada perbaikan perbaikan yang berarti berar ti untuk menjadi Indonesia Indo nesia yang lebih baik dalam da lam kehidupannya. Sementara % responden menganggap bahwa Indonesia sudah berjalan ke arah yang ya ng lebih baik dan hanya % responden yang menjawab tidak tahu. Banyaknya mahasiswa yang beropini bahwa kondisi Indonesia tidak berjalan ke arah yang lebih baik, mungkin dikarenakan kinerja k inerja pemerintah pemerintah yang tidak memuaskan. Ini tercermin dari % mahasiswa yang berpendapat bahwa agenda pemberantasan korupsi pada pemerintahan SBY tidak terlaksana. Sedangkan mahasiswa yang berpendapat agenda korupsi tersebut terlaksana sebanyak 3%. Sisanya, 9% yang menjawab tidak tahu. Asumsi yang terjadi mengapa angka 3% dan % begitu cukup dekat, hal ini bisa terlihat dari kegencaran KPK 60
selama ini dalam men menjaring jaring Sisanya, 9% menjawab tidak para koruptor namun di sisi lain tahu dan hanya 3% mahasiswa tebang pilih masih saja terjadi, yang beranggapan bahwa pebelum lagi kasus-kasus korupsi merataan ekonomi sudah baik kecil di berbagai instansi yang serta adil dan merata. Hasil Hasil ini tak tersentuh. Hal-hal tersebut- menun menunjukkan jukkan citacita-cita cita untuk lah yang ya ng bisa membuat membuat keraguan mencapai masresponden respon den apakah akan ak an memilih yarakat yang adil dan makmur ya atau tidak. Faktanya, sebatampaknya masih dalam perjagian besar responden tetap berlanan panjang. Kemiskinan dan pendapat agenda pemberantasan pengangguran yang ya ng masih bakorupsi tidak terlaksana. nyak di berbagai peloso pelosokk negeri Untuk Un tuk masalah masala h pendidikan mencerminkan menc erminkan kesejahte kesejahteraan raan rasebagai hak manusia Indonesia, kyat belum merata. Inilah yang mahasiswa bersepakat bahwa perlu diperhatikan pemerintah kinerja pemerintah tidak medalam membuat cita-cita reormuaskan. Ini terlihat dari hasil masi benar-benar terlaksana sesurvey tentang implementasi hingga kesejahteraan akan selalu penggunaan dana APBN untuk menye menyertai rtai negeri ini. pendidikan. 5% mahasiswa Kebijakan pemerintah tenmenjawab tidak sesuai, 11% tang konversi konversi minyak tanah ke menjawab tidak tahu, dan hangas ditanggapi dengan perpe ya % yang menjawab sesuai. cahan suara oleh mahasiswa. Untuk Un tuk masalah masa lah ini, mahasiswa Setidaknya, % mahasiswa merupakan yang ikut merasakan menganggap kebijakan tersebut langsung implementasinya. tidak merupakan hal yang baik Jangankan implementasi pengbagi rakyat. Lebih sedikit dari gunaan, anggaran pendidikan itu, sebanyak 5% menganggap negeri ini yang seharusnya % kebijakan kebi jakan itu baik, bai k, dan sisanya dari APBN A PBN sampai sampai saat ini pun 13% menjawab tidak tahu. Kebelum terlaksana. langkaan gas elpiji serta antrian Cermin ketiga adalah opini panjang yang melelahka melelahkann rakyat mengenai pemerataan ekonomi di daerah-daerah bisa menjadi di Indonesia selama periode alasan mengapa % responden pemerintahan pemerin tahan -9 -9 sudah menjawab kebijakan konversi baik serta adil dan merata. % minyak tanah tidak baik bagi mahasiswa menjawab menjawab tidak. tidak . rakyat.
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
ret k
48%
69%
85% 43% 11%
9% 7%
4%
89%
42%
61%
22% 45% 13%
17%
9% 2%
76%
46%
17%
44% 10%
15%
77%
9% 6%
E K 10 Tn Rer
61
ret k Apakah anda akan menggunakan hak pilih Anda pada pemilu 2009?
Peranan mahasiswa sangat besar terhadap perubahan negeri ini, baik pada masa kemerdekaan maupun reormasi Indonesia.Signifkankah peranan mahasiswa pada lima tahun terakhir?
81%
8%
11%
60%
14%
26%
Melihat daerah menjadi politikus Belanda ini dianggap maju sepertinya merupakan hal mencemari menc emari salah satu agama aga ma yang diinginkan bagi sebagain dengan penganut terbesar di besar responden. re sponden. 61% 61% mahasisIndonesia. Indo nesia. Survei yang dilaku wa setuju kalau Pajak Bumi dan kan terkait hal itu adalah sikap Bangunan disetorkan ke Pemda apa yang sebaiknya dilakukan dan dikelola di sana. entunya pemerintah. Sebanyak 6% ma jika hal ini terjadi maka APBD A PBD hasiswa memilih sikap sik ap pemerinakan naik dan memungkinkan tah untuk meminta politikus adanya perbaikan ekono ekonomi mi di tersebut diproses secara hukum daerah yang berdamp berdampak ak pada negeri Belanda maupun internakemajuan daerah tersebut. % sional. 15% lebih memilih agar menjawab tidak setuju dengan pemerintah pemerin tah tidak ikut campur wacana tersebut, tersebut, serta sedikit dengan permasalahan terseb tersebut, ut, dibawahnya, 1% menjawab dan 9% memilih memutuskan tidak tahu. hubungan diplomatik dengan ayangan yang tidak mendi- Belanda. dik juga menjadi permasalahan erkait kasus korupsi yang tiada habisnya karena ini terhadap mantan Presiden Somenyangkut moral dan generasi eharto yang sekarang sudah penerus bangsa. Hasil survei almarhum, wacana melanjutkan tentang langkah apa yang sehaproses kasus tersebut masih saja rusnya dilakukan dilakuka n pemerintah pemerintah terdengar. Hasil survei terhadap terhadapp tayangan yang tidak terhada t idak kelanjutan kasus ini menunjukmendidik di televisi Indonesia kan % mahasiswa memilih memperlihatkan bahwa 6% kasus tersebut tetap dilanjutkan, mahasiswa lebih memilih mela- 1% memilih tidak dilanjutkan, kukan pengaturan jam tayang dan sisanya 6% menjawab tidak acara dewasa dan semua umur, tahu. Hasil ini menyimpulkan % mahasiswa lebih memilih bahwa memang sebagian besar melakukan sensor pada keresponden respon den ingin agar kasus ka sus yang seluruhan materi iklan & lm, melibatkan uang negara yang dan yang memilih langkah tidak sedikit ini harus ha rus tetap dimembatasi memb atasi waktu siaran televisi lanjutkan. sebanyak 1%. Pemilu Pe milu 9 9 sebentar lagi. Bukan hanya tayangan yang entunya ini merupakan ajang tidak mendidik, tayangan yang perwujudan demokrasi yang berbau SARA pun sempat hadir baik bagi rakyat Indo Indonesia, nesia, apadi Indonesia. Film pendek yang lagi mahasiswa. Oleh karena itu, berjudul “Fitna” yang dibuat dari hasil survei sur vei terlihat % % 6
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
Jajak pendapat dilakukan tanggal 7-11 April 2008 pada 808 mahasiswa yang tersebar di 12 fakultas di Universitas Indonesia. Jumlah sampling telah disesuaikan dengan populasi setiap fakultas, dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil jajak pendapat ini bukan pendapat seluruh mahasiswa Universitas Indonesia.
mahasiswa ingin menggunaka menggunakann hak pilihnya pada pemilu 9 9.. Sedangkan % mahasiswa ma hasiswa menmen jawab tidak dan mahasiswa yang menjawab tidak tahu sebanyak 1%. Kita tunggu saja pemilu 9 akan seperti apa, apakah mahasiswa yang biasanya dianggap sebagai posko golput akan memilih? Menarik juga menanti calon presidennya siapa saja nantinya. Reormasii yang dicetuskan Reormas d icetuskan tahun 199 silam memang tidak terlepas dari peran mahasiswa. Gerakan mahasiswa Indonesia yang besar pada saat itu telah membawa perubahan yang berarti. Namun, 5 tahun belakangan ini gaung-gaung gaung-gaung akan peranan mahasiswa yang diharapkan sudah semakin tidak tampak. Setidaknya itu yang terasa bagi 6% responden yang berpendapat bahwa peranan mahasiswa dalam 5 tahun terakhir ini tidak signikan. Sementara itu terdapat 6% responden respon den yang beranggapan bahwa peranan mahasiswa tetap signikan, dan sisanya 1% responden menjawab tidak tahu. Dari hasil survei tersebut seharusnya bisa membuat mahasiswa semakin tersadarkan untuk kembali meluruskan dan mem mem-perjuangkan cita-cita reormasi demi keadilan dan kemakmuran negeri ini. FAISHAL & SARAH
n enkn
PROF. DR. H. ARIEF RACHMAN, M.PD:
“CERMATI LAGI TATARAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN DI INDONESIA”
M
endengar nama Arie Rachman, pasti akan langsung mengingatkan pembaca kepada sosok mantan kepala SMU Labschool yang kini sibuk menjalani menjalani salah satu aktivitasn aktiv itasnya ya sebagai seorang dosen di Universitas Negeri Jakarta kar ta dan Universi Universitas tas Indonesia. Indonesia. Bapak tiga orang anak ini dikenal luas oleh publik lantaran kepeduliannya yang amat besar dalam bidang pendidikan pendidikan yang ya ng banyak DOK.PRIBADI diekspos oleh media massa. Di sela-sela kesibukannya Nama Prof. DR. H. Arief Rachman, M.Pd untuk mempersiapkan hari Pendidikan Nasional, Nasional, Pak Arie meny meny-TTL empatkan empa tkan diri dir i untuk diwawancara Malang, 19 Juni 1942 oleh reporter SUMA, Ni Made Pendidikan Kumara Santi Dewi, via telepon. - IKIP Jakarta, Sarjana, 1970, Berikut petikannya. - Victoria University, N. Z, 1965 - Tavistock House, London, 1975 Menurut Bapak setelah 1 tahun - R. E. L. C Singapore, 1982 berjalan pasca reormasi, apa - Pasca Sarjana IKIP Jakarta Bapak melihat ada yang berubah (UNJ), 1984 dari sistem pendidikan kita? - Doktor Pendidikan IKIP Jakarta Kita sudah mempunyai UU (UNJ), 1997 Pendidikan, kita juga sudah memTanggung Jawab punyai UU Guru Gur u dan Dosen jadi - Dosen Jur. Bahasa Inggris, Fak. saya pikir secara hukum itu sudah Pendidikan Bahasa dan Sastra banyak yang dimiliki dimil iki oleh sistem UNJ, 1964 - sekarang pendidikan kita. Kita juga sudah - Dosen Luar Biasa, Fakultas mempunyai beberapa standar Psikologi UI, 1979 - sekarang - Ketua Harian Nasional Indonesia seperti standar isi, standar proses, untuk UNESCO, 2001 - sekarang standar asilitas, standar tenaga la in-lain. lain. - Board Executive UNESCO Paris, kependidikan dan lain2003 - sekarang Untuk lingkup yang lebih luas, - Anggota Tim Penanggulangan pendidikan di Indon I ndonesia esia masih Masalah Penyalahgunaan Narkotik dan Zat Adiktif, Wilayah jauh tertinggal, bagaimana seharusnya arah dan tujuan DKI Jaya, 1982 - sekarang
pendidikan di negara kita untuk
mengejar ketertinggalan ini?
Saya pikir tataran pelaksanaannya yang harus dicermati. Pertama, konsistensi terhadap tujuan pendidikan itu harus dikawal jangan sampai pelaksanaan pendidikan menyimpang dari tujuan pendidikan itu sendiri. Pada pelaksanaannya poin yang seharusnya dititikberatkan kepada penguasaan kogniti, aekti, dan psikomotorik psikomotorik kelihatannya agak tertinggal. tert inggal. Yang kedua, kedua, di dalam pembinaan mutu mutu guru gu ru saya anggap universit universitas as seperti yang dahulu namanya IKIP, UNJ, dll harus mendapatkan perhatian yang jauh lebih dalam dan luas sehingga mereka yang lulus jadi guru betul-b betu l-betul etul bisa mengantarkan anak-anak kita kepada kesiapannya menghadapi tantangan-tantangan tantangantantangan di masa depan. Jika menyangkut masalah asilitas seyogyanya tanpa ragu sekolah swasta, sekolah yang di kota maupun di daerah harus ada pemerataan pemerat aan yang jauh lebih bagus sehingga proses belajar mengajar hendaknya lebih menyenangkan. Hendaknya pendekatan yang dilakukan jangan terlalu ditekankan pada kekuatan belahan otak kiri. Belahan otak kanan juga harus cukup dirangsang sehingga anak ana kanak kita k ita menjadi menjadi anak-anak yang kreati dan imajinati yang tidak hanya pandai menghaal saja. Bagaimana tanggapan Bapak mengenai buruknya asilitas dan inrastruktur pen pendidikan didikan yang seharusnya menjadi tanggung E K 10 Tn Rer
63
n enkn Ujian itu itu harus ha rus ada. idak anggung jawab pembanguboleh ada suatu sistem proses benan pendidikan tidak boleh hanya lajar mengajar yang ujungnya itu diserahkan kepada pemerintah tidak ada suatu evaluasi. ev aluasi. Evaluasi saja, masyarakat juga mempunyai mempunyai itu sangat penting dan harus ada tanggung jawab yang kuat dan namun pelaksanaannya mungkin mengerti akan tanggung jawab harus disempurnakan oleh yang yang baik. Saya lihat masyarakat sekarang ini. Saya melihat meli hat UAN itu terlalu menggantungkan sega- yang sekarang dilaksanakan lebih la sesuatunya kepada pemerintah sebagai suatu pemetaan bukan sedan saya kira ini keliru. Masyara- bagai suatu ujian. Yang namanya kat pun mempunyai mempunyai tanggung tangg ung pemetaan dapat berakibat lulus jawab yang cukup berarti berar ti sehing- tidak lulus sedangkan yang dinaga tidak ada SD, SMP, SMA atau makan ujian itu harus har us menguji SMK yang pembangunannya anak mengenai apa yang telah pekurang bisa dipakai untuk proses lajari dan bagaimana apa adanya pendidikan. Jadi pada intinya dia, bukan bagaimana seharusnya tidak boleh segala sesuatunya itu anak itu Selanjutn Selanjutnya ya tentang menyandarkan kepada pemerinstandar mutlak yang dipakai untah. tuk menen menentuka tukann kelulusan boleh dikatakann itu belum memenuhi dikataka memenuhi Ada wacana kebijakan bahwa standar evaluasi suatu ujian. Untuk Un tuk suatu ujian yang harus har us beberapa mata pelajaran seperti diperhatikan diperha tikan bukan buk an tanda mutlak PPKN dan Sejarah akan dihapuskan. Apa pendapat Bapak tetapi kekuatan daerah itu masingmasing dan juga harus mempermengenai hal ini? Saya tidak mau memberikan hitugkan simpangan baku dari sekomentar sebab mata pelajaran tiap siswa. Lalu keputusan mentersebut belum dihapuskan. Begenai kelulusan biar bagaimana lum ada peraturannya juga. Ya, pun itu semua ada di tangan para kita lihat saja dulu. api saya guruu dan kepala sekolah masinggur anggap semua mata pelajaran itu masing sebab mereka jauh lebih perlu dimiliki oleh anak-anak anak-anak mengerti dengan proses belajar tetapi tidak semua mata pelajaran mengaj mengajar ar selama 3 tahun yang itu harus dikuasai dik uasai supaya mereka akan menjadi suatu hitungan juga bisa lebih konsentrasi pada untuk menentuka menentukann apakah siswa mata pelajaran-mata pelajaran-mata pelajaran tersebut lulus atau tidak lulus. yang bisa mengantarkan dia men jadi anak yang berakhlak mulia, Apakah adil jika memberlakuberbudi pekerti luhur, cerdas, ber- kan standar kelulusan secara tanggung jawab, dan demo demokratis. kratis. nasional di seluruh seluru h Indonesia jawab pemerintah?
Apa tanggapan Bapak mengenai Ujian Akhir Nasi Nasional onal (UAN) yang beberapa waktu yang lalu diadakan? Apakah memang layak hasil belajar siswa selama tiga tahun ta hun kemudian ditentuditentukan dalam sebuah ujian yang berlangsung hanya dalam waktu tiga hari dan tiap tahun nilai standarnya pun selalu berubah menjadi lebih tinggi? 6
daerah itu harus diperhi d iperhitungkan. tungkan. Menurut Bapak, apakah Kurikulum Berbasis Kompetensi Kompetensi (KBK) yang digunakan saat ini memang merupakan kurikulum yang lebih tepat diterapkan jika dibandingkan dengan kuriku lum 1994?
Kurikulum itu adalah ada lah isi materi pelajaran. Kurikulum apa pun yang diterapkan itu tidak dapat dijadikan indikator keberhasilan dari pembangunan suatu pendi pendi-dikan. Yang sangat mene menentukan ntukan bukan kurikulumnya ku rikulumnya tetapi proses belajar mengajarnya terhadap kurikulum yang diberikan itu. Jadi itu yang harus ditingkatkan. Apa kesejahteraan para guru dapat dijadikan indikator dalam pembangunan pendidikan di negara kita?
Ya, tidak. Kesejahte Ya, Kesejahteraan raan guru g uru itu hanya salah satu yang ya ng bisa membantu proses belajar-men b elajar-men-gajar yang lebih baik. Jadi dia tidak menjadi satu satu syarat sya rat yang menentuka menen tukann tetapi kesejahte kesejahteraan raan guruu memang penting. gur penting. Guru kita k ita itu tidak boleh tidak dihargai. Jangan malah mala h dianggap lebih rendah daripada pekerjaan lain yang tidak memakai kecanggihan dan keunggulan otak manusia sebab kita itu bukan hanya mengajar tapi juga harus mendidik. Apa perbedaan antara mengajar dan mendidik?
dengan asilitas, mutu guru, dan manajemen sekolah sekolah yang ya ng ber beda pula?
Mengajar hanya memberikan Mengajar materi,sedangkan materi,sedang kan yang dinamakan mendidik itu lebih kepada pembentuka pemben tukann sikap.
Berarti jika demikian setiap daerah boleh memiliki standar khusus kelulusan?
Apa harapan Bapak terhadap pendidikan di negara kita?
idak
Boleh memakai memakai yang ya ng sekarang ini. etapi rumus kelulusannya seperti yang tadi saya anjurkan. Rata-rata
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
Ya, harapan saya konsisten saja kepada UU Pendidikan yang ada di dalam dala m UUD’ UU D’5 5.. DIAH S, AISYAH I, & SANI RIZKI/SUMA
n
TARIK MENARIK KEPENTINGAN ANTARA PELAYANAN PUBLIK DAN PRIVATISASI Rimas Kautsar Mahasiswa FH UI angkatan 2003, mantan Ka.Dept. Kesejahteraan Mahasiswa BEM UI periode 2006 2007 dan Korbid. Kemahasiswaan BEM UI periode 2007. Penggiat Forum Lintas Batas.
TAQWA/SUMA
S
aat ini marak sekali diberitakan mengenai mahalnya biaya pendidikan tinggi di Indonesia, beberapa Perguruan inggi Negeri (PN) yang sudah menyandang status Badan Hukum Milik Negara (BHMN) seakan-akan saling berlomba-lom berlomba -lomba ba untuk unt uk untuk menetapkan “tari ” biaya bagi calon mahasiswa baru yang berniat untuk untuk masuk ke dalam PN P N yang bersangkutan¹. Fenomena Fenomena ini membuat shock masyarakat Indonesia Indones ia karena ka rena pada situasi saat ini mereka sedang dihadapkan kepada sulitnya kondisi perekonomian, dengan kata lain bagi sebagian besar rakyat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja, dalam hal pangan, sandang, dan papan sudah berat apalagi jika ditambah untuk memikirkan biaya-biaya yang lainnya seperti biaya pendidikan, tentu akan semakin menambah berat beban yang diderita masyarakat. Dalam konsepsi kenegaraan
di Republik Indonesia secara yuridis pendidikan pada dasarnya adalah hak dari dar i setiap warga negara, hal ini tercermin dalam Pasal 31 ayat (1) UUD 195 Hasil Amandemen, yang berbunyi ”Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”, dan tangta nggung jawab penyelenggaraannya ada di pundak pemerintah sebagaimana disebutkan disebutkan di dalam Pasal 31 ayat (3) UUD 195 Hasil Amandemen, ”Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.” Demikian halnya dalam tanggung jawab pendanaan adalah juga merupakan tanggung jawab konstitusi dari negara sebagaimanaa diatur dalam Pasal sebagaiman 31 ayat () () “Setiap warga negara nega ra wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayai”; dan () () “Negara “Nega ra
memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan kebutuha n penyelenggaraan pendidikan nasional”. Ini menunjukkan terdapat kesadaran bahwa pendidikan merupakan salah satu tugas dari negara yang harus diwujudkan secara konkrit dalam bentuk pelayanan publik ( public sevice ) kepada rakyat untuk memenuhinya. Secara losos apabila kita telaah dalam pembukaan pembukaan UUD U UD ahun ahun 195 salah satu tujuan t ujuan diadakannya negara adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, artinya pendidikan adalah salah satu domain penting negara. Sedangkan secara sosiologis saat ini dalam konteks pendidikan tinggi negeri yang berstatus BHMN seakan-akan mengarah kepada perlombaan untuk menaikkan ”tari” biaya kuliah. ernyata konsepsi yang ideal mengenai pendidikan sebagai salah satu bentuk pelayanan publik jika dilihat dari aspek yuridis dan losos pada saat ini apabila dihadapkan pada aspek sosiologis ternyata jauh panggang dari api. Di lain pihak saudara kembar BHMN, yaitu wacana mengenai Badan Hukum Pendidikan sebagai amanat a manat dari Undang-Undang Undang-Undang Nomor ahun 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) dipandang oleh pemerintah saat ini sebagai sebaga i obat mumuE K 10 Tn Rer
65
n jarab untuk mengatasi seluruh permasalahan pendidikan di Indonesia. Indones ia. UU Sisdiknas mengamanatkan bahwa perguruan tinggi harus otonom, yang berarti mampu mengelola secara mandiri lemba-ganya lemba -ganya serta ser ta dapat mengelola dana secara mandiri untuk memajukan satuan pendidikan. Sedangkan sekolah/madrasah harus dikelola dengan prinsip manajemen berbasis sekolah/ma sekolah /ma-drasah, yang berarti otonomi manajemen pendidikan pada satuan pendidikan². Antara status Badan Hukum Milik Negara dengan Badan Hukum Pendidikan memiliki benang merah, keduanya samasama mengarah kepada privatisasi. Meskipun istilah privatisasi di Indonesia masih sebatas dikenal di dalam bidang pengelolaan BUMN namun secara esensi menurut John. D. Donahue, ia menyimpulkan bahwa privatisasi sebagai pendelegasian kewajiban publik kepada organisasi swasta³ sedangkan sedang kan di Amerika Serikat privatisasi privati sasi diartikan diartika n sebagai minimalisasi peranan pemerintah dan maksimalisasi peranan sektor swasta, baik dalam aktivitas-aktivitas layanan publik maupun kepemilikan kepemilik an aset-asetaset-asetnya sebagaimana dinyatakan oleh Pro. Sari Nugraha (Guru Besar HAN Fakultas Hukum UI) yang menyimpulkan pendapat dari E.S Savas⁴. S avas⁴. Di Indonesia Indonesia menurut Pro. Sari Nugraha menganut dua konsep privatisasi sekaligus yaitu konsep privatisasi Amerika (yang memokuskan pada layanan publik) dan konsep privatisasi Inggris (yang memokuskan pada penjualan BUMN)⁵. Apabila ditelaah BHMN dan BHP dapat dikategorikan sebagai “organisasi swasta” karena adanya pemisahan entitas hukum antara negara dengan dengan PN P N Badan Hukum Milik Negara, 66
dengan statusnya sebagai badan hukum maka PN bersiat sangat otonom karena ia memiliki manajemen dan harta kekayaan yang terpisah dari negara. Bahkan nuansa “organisasi swasta” (badan hu-hu
rubahan status hukum PN yang tadinya merupakan merupakan bagian dari unit pemerintah menjadi entitas badan hukum tersendiri merupakan suatu bentuk privatisasi. Di Inggris, menurut Heidi Abromeit terdapat dua motivasi adanya privatisasi, yaitu: pengurangan peranan pemerintah dan peningkatan peran pasar bebas di negara kesejahteraan (welare state ) Inggris (moti ekonomi)⁷. Sedangkan di Amerika Serikat motivasi tersebut menurut para ahli disebabkan oleh adanya sentimen “anti negara” yang dianggap gagal dalam memberikan pelayanan publik yang A kum M U berkualitas⁸. Kemudian untuk S / per I M negara-negara berkembang mo H data/ A F tivasi adanya privatisasi menurut privat) Pro. Sari Nugraha adalah dapat kita karena mereka ingin menconlihat dalam toh keberhasilan negara-negara konsiderans Eropaa Barat dalam melaksanakan Erop mengingat privatisasi di kawasan k awasan tersebut⁹. PP No. Indonesia sen15 ahun diri privatisasi priv atisasi menurut Pro. yang Sari Nugraha lebih dikarenakan memasukadakan Kitab nya moti ekonomi, yang ia simUndangpulkan dari pendapat Bacelius Undang HuRuru mengenai tiga t iga motivasi utakum Perdata (Staatsblad 1:3) ma privatisasi di Indonesia yaitu: sebagai salah satu konsiderannya. kondisi keuangan negara, pemMeskipun sebagai pemilik dari berlakuan kesepakatan perdabadan hukum tersebut peranan gangan bebas, dan peningkatan negara hanya sebatas diwakili pengharapan dari masyarakat¹⁰. oleh Menteri Menteri Pendidikan yang y ang Kemudian, apakah manaat menjadi anggota Majelis Wali ideal dari privatisasi? Menurut Amanat (organ tertinggi P Pro. Sari Nugraha ada lima BHMN-Pasal 1 PP No. 15 manaat dari adanya privatisasi¹¹: ahun ⁶) dan memberikan 1. Mengurangi beban negara, kontribusi pendanaan, yang menbaik berupa pekerjaan, subsidi, jadi salah satu sumber dari empat kerugian, jaminan keuangan, sumber pendanaan P BHMN dana investasi dan lain la in seba yang lainnya l ainnya (Pasal 1 ayat (1) (1) PP gainya; serta berkurangnya No. 15 ahun ), selebihnya intervensi pemerintah dalam pemerintah lebih memposisikan pengelolaan BUMN. diri sebagai regulator bukan . Meningkatkan pendapatan operator.. Jadi dengan adanya operator ada nya penegara; dari penjualan saham
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
n BUMN, penjualan aset yang diprivatisasi masih memiliki publik. Dengan demikian titidak produkti, perolehan pamonopoli sehingga yang terjadi daklah mengherankan jika apa jak, dan lain sebagainya. adalah pengalihan monopoli yang terjadi terhadap kondisi P 3. Peningkatan partisipasi par tisipasi swasta dari negara ke swasta. BHMN adalah seperti yang kita dalam pengelolaan public servi- 5. Privatisasi sering diartikan lihat sekarang ini. sebagai komersialisasi public ce dan BUMN. service karena di banyak negara, . Peningkatan kinerja BUMN BU MN dan kualitas layanan yang untuk menciptakan esiensi di 1 Biaya Masuk PN Bisa Lebih dari Rp 1 Juta. Kompas edisi Senin 1 diberikan kepada masyarakat sektor public service , privatisasi Mei hal. 1. ( public service ), ), dan pada akhirmengenakan tari atau biaya Kata Pengantar. http://pih.diknas. nya menciptakan BUMN yang biaya baru yang tidak dikenal go.id/bhp// , diakses go.id/bhp diak ses pada tanggal 15 esien, transparan dan da n mengpada saat public service tersebut Mei . 3 Sari Nugraha. Privatisasi Di Berhasilkan laba yang signikan. dikelola oleh pemerintah. 5. Hapusnya Hapusnya monopoli yang di Jadi tidaklah meng mengherankan herankan bagai Negara: Pengantar Untuk Memahami Privatisasi. Hal. 1. miliki BUMN dan timbulnya akibat yang nyata dari privatisasi Ibid. Hal. 15. kompetisi di pasar yang pada PN adalah ada lah kenaikan biaya ku5 Ibid. Hal. . akhirnya akhir nya akan menguntungkan menguntungkan liah karena hal tersebut adalah 6 PP No. 15 ahun entang konsumen karena memiliki ba- merupakan resiko dari adanya Penetapan Universitas Indonesia nyak pilihan dan harga yang privatisasi. Sebagai Badan Hukum Milik Negbersaing dalam menentukan Di sisi lain Pro. Sari Nuara. Pada saat ini selain UI, PN yang digraha¹³ juga memberikan catatan service dan product yang yang sudah ditetapkan sebagai P BHMN adalah UGM, IB, IPB, inginkannya. mengenai adanya privatisasi yang dan UPI. Jika manaat privatisasi apabila kita cermati relevan de Sari Nugraha. Privatisasi Di Bersedemikian baik, lalu kenapa ter- ngan adanya peristiwa tranorbagai Negara: Pengantar Untuk jadi tren mahalnya biaya kuliah masi hukum PN yang sebelumMemahami Privatisasi. Hal. 3. di PN yang berstatus BHMN? nya merupakan unit pelaksana Menurut E.S Savas Sava s terdapat empat Untuk menjawab hal ini ada bai- pemehal moti privatisasi di AS, yaitu knya kita k ita melihat pendapat Pro. Pro. rintah menjadi BHMN atau moti pragmatis, ideology, komersial, Sarii Nugraha juga menyebu Sar menyebuttBHP (nantinya), (nantinya), yaitu adanya dan populis, di mana keempat moti tersebut mengklaim bahwa pemerinkan mengenai resiko privatisasi, transormasi hukum Perusatah yang esien dan eektiah yang yaitu¹²: haan Negara/Daerah menjadi dapat kesis pada masa globalisasi 1. Di berbagai negara, nega ra, privatisasi Perseroan erbatas (erbuka) sekarang ini, di sisi lain program justru menciptakan kenaikan belum tentu menjamin peningprogram pemerintah tidak sesuai harga dari public service yang katan kinerja perusahaan yang lagi dengan tingkat t ingkat kehidupan kehidupan yang disediakan kepada masyarakat. bersangkutan menjadi lebih layak masyarakat AS. Ibid Hal. 3. Di banyak negara, nega ra, privatisasi baik dan esien dan transparan 36. 9 Ibid. Hal. 6. ditentang oleh serikat buruh selama aktor-aktor lain yang 1 Ibid. Hal. 1. karena sering menciptakan menentukan keberhasilan pri11 Sari Nugraha. Beberapa Catatan PHK massal di BUMN yang vatisasi tidak dilaksanakan, ak entang Privatisasi. Makalah pada diprivatisasi. Hal ini disebabtor-aktor tor -aktor tersebut adalah paling pal ing Seminar Permasalahan Yuridis kan karena BUMN yang diptidak empat syarat utama yang Penyediaan enaga Listrik di Inrivatisasi harus esien, dan ini harus dipenuhi, yaitu: deregulasi donesia yang diselenggarakan oleh berarti jumlah pekerja dalam dan debirokratisasi; kompetisi; Fakultas Hukum UI, Depok, 15 BUMN tersebut harus dirasio- transparansi; dan no intervensi. September . Hal. 5-6. 1 Ibid. Hal. 6. nalisasi. Sayangnya sampai dengan saat 13 Sari Nugraha. Privatisasi BUMN/ 3. Privatisasi sering diartikan seini dalam konteks P BHMN BUMD, Manaat dan Kerugian bagai pesan sponsor dari peru- hal tersebut masih belum terlakBagi Daerah. Makalah pada Semisahaan-perusahaan transnasio- sana sepenuhnya, sebagai sebaga i contoh nar Privatisasi: Sebuah Diskursus di nal (MNC) untuk untu k memperluas memperluas dalam hal transparansi saat ini Era Globalisasi, yang diselenggara jaringan bisnis mereka dan belum pernah tersiar kabar kalau kan oleh Asian Labor Network on mengambil alih BUMNP BHMN memberikan laporan International Finance Institutions (ALNI) Indonesia, Jakarta, JanuBUMN yang ada. keuangannya yang merupakan ari 3. . Seringkali Seringkali BUMN yang hasil audit (terpercaya) kepada E K 10 Tn Rer
67
n
MERDEKA DARI KEMELARATAN MENUJU DEMOKRASI PARIPURNA
S
elama lebih dari tiga puluh dua tahun, rezim Orba merepresi semangat indi vidualisme dalam masyarakat Indonesia. Atas nama negara (kolektivisme), negara berhak menyita tanah seseorang, mengusir penduduk di suatu tempat, dan mengambil lahan petani untuk kepentingan megaproyek. Hak invidualisme benar-benar benar -benar dilanggar dilangga r dengan sedemikian rupa pada era Orba. Gelombang reormasi yang DOK.PRIBADI mulai berhembus dari tahun 1996 mulai menyuarakan ketertindasan hak-hak sipil politik politi k (SIPOL) inMochammad Faisal dividu yang pada era Orde Baru berada pada kondisi yang memprihatinkan. Fokus gerakan reormasi Ketua Umum Kelompok pada tahun 199 masih sangat kenStudi Mahasiswa (KSM) tal dipengaruhi dipengaru hi nuansa pembebasan pembebasan Eka Prasetya UI hak-hak sipil politik yang selama ini dikekang oleh Orde Baru. Semua elemen masyarak masyarakat at sepakat untuk merebut kembali demokrasi politik yang selama ini tidak pernah mereka dapatkan. Namun banyak yang lupa bahwa “Peran Negara yang hak sipil politik politik hanyalah salah sala h besar ada gunanya satu hak warga negara yang mesti untuk sedikitnya dipenuhi. Hak yang tak kalah k alah pent pent- mengendalikan ingnya bagi masyarakat masya rakat Indonesia kerakusan para tentunya adalah Hak ekonomi Sosial Budaya (EKOSO ( EKOSOB. B. kapitalis tapi tidak Dua hak ini selalu berada dalam boleh sedemikian kondisi antinomi. Bila hak Sipil besar sehingga Politik adalah hak yang berakar dari melumpuhkan minat individualisme, maka hak Ekosob investor” adalah hak untuk yang berakar (antn gen) dari kolektivisme. Bila domain Sipol adalah domain politik, politik, maka mak a domain ekosob adalah domain ekonomi. Bila negara mengedepankan hak sipol, maka hak Ekosob akan 68
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
terbengkalai.i. Sebaliknya, bila negara terbengkala mengedepankan menged epankan hak ha k ekosob maka hak sipol akan terbengkalai. Lihat saja Venezuela dimana negara mulai concern terhadap pemenuhan hak Ekosob, maka secara linier, hak sipol warga negara mulai mula i tereduksi. Hak Sipil Politik VS Hak Ekonomi, Sosial, Budaya
Sebelum abad ke- gagasan tentang tent ang HAM HA M selalu didominsai oleh gagasan tentang tentang individualisme individualisme dan kebebaasan personal (liberalisme). Abad ke-1 dan ke-1 sangat dipengaruhi oleh gagasan-gagasan Hukum Alam (Natural (Natura l Law) Law) yang dirumuskan oleh Johon Locke dan Rosseau. Gagasan Gagasan Hukum Alam Ala m yang sangat individualis ini membuat diskursus Hak Asasi Manusia terbatas pada hak-hak yang bersiat politis saja saja seperti kesamaan hak, hak , hak atas kebebasan, hak untuk memilih dan sebagainya. Akan tetapi pada abad ke- hak-hak hakhak politik ini dianggap dia nggap kurang sempurna. Selain aspek politik, hak asasi manusia juga hendaknya mengatur mengenai hak atas kesejahteraan. Salah satu tokoh yang mempelopori diskursus tentang hak kesejahteraan (yang terkait dengan ekonomi) adalah Presiden Amerika Serikat Franklin Delano Dela no Roosevelt Roosevelt yang mengintrodusir gagasan tentang Te Four Freedoms (Empat Kebebasan)) yakni, Kebebasan yak ni, Kebebasan untuk berbicara (Freedom o Speech) Kebebasan beragama; (Freedom o Religion); Religion ); Kebebasan dari Ketakutan (Freedom rom Fear); Kebebasan dari kemelaratan (Freedom (Freedom rom Want)
n Gagasan Roosevelt tentang kebebasan dari kemelaratan merupakan diskursus pertama yang mengajukan tesis bahwa Hak Asasi Manusia juga seharussehar usnya mencakup hak-hak ekonomisosial tidak terbatas pada hak-hak sipil dan politik an sich. Deklarasi Universal HAM (DUHAM) yang dideklarasikan pada 19 sebenarnya telah mencakup hak-hak sipil dan politik serta hak-hak ekonomi sosial dan budaya secara proporsional proporsional dalam dala m satu naskah. Sehingga DUHAM dianggap sebagai skema paling jelas yang ada tentang apa yang dipndang komunitas internasional sebagi hak-hak dasar manusia sesunguhnya yang dimiliki oleh semua manusia di muka bumi ini, karena mereka manusia. Meski demikian deklarasi hanya diahami sebagai suatu pernyataan prinsip atas dasar dorongan doro ngan moral namun kurang k urang memiliki dorongan hukum. Oleh karena itu dua perjanjian dirancang untuk menjadikan prinsip-prins prinsip -prinsip ip pada DUHA DU HAM M sebagi kewajiban kewajiban hukum bagi bag i Negara-negara Negaranegara yang turut mengesahkan deklarasi dekla rasi tersebut. tersebut. Dua perjanjian itu adalah ICCPR (International Covenant on Civil and Political Rights) dan ICESCR (International Covenant on Economic,Social Economic,Social and Cultural Cultura l Rights). Secara bersamaan ketiga dokumen ini (DUHAM, (DUHA M, ICCPR, ICCPR, ICESCR) menjadi International Bill o Rights dan menjadi dokumen terpenting terpenting dalam hukum HAM modern. Namun pembagian DUHAM DUHA M dalam dua kon vensi ini membawa dampak berupa seringnya muncul apa yang disebut dengan “secondary “secondary class status” pada Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (Hak EKOSOB/ ICESCR), jika dibandingkan dengan Hak Sipil dan Politik (Hak
SIPOL/ ICCPR). Ini memunculkan pandangan bahwa hak ha k sipil dan politik (yang mencakup hak penting seperti kebebasan berbicara, bekeyakinan, kebebasan dari penyiksaan dan sebagainya) lebih lebih penting dari pada mendapatkan cukup makanan maka nan atau kesempatan kesempatan untuk belajar. Dalam sejarahnya, sejara hnya, ICCPR ICCPR diprakarsai oleh Amerika Serikat dan negara-negaral liberas, sedangkan ICESCR diprakarsai oleh Uni Soviet dan negara blok Komunis. Hingga sekarang sekarang Amerika A merika Serikat tidak pernah meratikasi ICESCR. Dalam kondis kondisii tertentu hak sipil dan politik mungkin lebih penting penting daripada hak untuk u ntuk mendapatkan menda patkan makanan atau akses ak ses pada pendidikan (Hak EKOSOB), namun dalam seluruh kehidupan sebagian besar manusia, kedua kategori hak tersebut bersiat interdependen (saling bergantung satu sama lain) lain)..
Masih tengiang di kepala kita terjadinya busung lapar di seluruh wilayah w ilayah negara Indonesia. Indonesia. Ibu membunuh membunuh anak ana k karena ka rena tak mampu bertahan menjalani hidup.. Bahkan hidup Bahka n seorang anak yang berani bunuh diri karena tak mampu membayar uang sekolah. Pelanggaran hak EKOSOB pada akhirnya akan menciderai hak SIPOL pula. Cukup sudah Sepuluh tahun reormasi berlalu. kita telah mendapatkan demokrasi prosedural. Bahkan Bahka n kita rela mengeluarkan triliunan rupiah untuk menjalanka men jalankannya, nnya, pilpres, pemilu, pilkada, pilgub, dan yang lainla innya. Cukup. Visi reormasi harus diarahkan diarahk an kepada pemenuhan pemenuhan hak-hak EKOSOB yang dicederai. dengan kondisi yang sekarang, enam visi v isi reormasi terlihat terlihat usang karena tak ada arah untuk melalukan reormasi ekonomi ekonomi yang menjadi permasalahan inti semenjak semen jak reormasi bergulir dari tahun 199. Revitalisasi IndoHak EKOSOB dan Demokrasi nesia mesti mesti diarahkan diarah kan kepada Paripurna revitalisasi pemenuhan hak-hak Masyarakat Masyarak at Indonesia Indonesia secara EKOSOB EKO SOB yang termaniestasikan umum telah hidup di alam didari peran negara dalam pemenumana Hak-Hak SIPOL telah ter- han pelayanan publik bagi mapenuhi. entu hal ini merupakan syarakat miskin. hasil perjuangan melelahkan Demokrasi Demo krasi yang paripurna gerakan reormasi 199. Namun adalah demo demokarasi karasi yang ya ng mengakita terlalu lama terjebak dalam komodir kepentingan individu euoria demokrasi politik tanpa tetapi tetap menjamin kepentpernah menyadari bahwa sampai ingan kolekti. demokrasi demokrasi harus har us sekarang pemenuhan Hak EKO- tetap menjamin kebebasan inSOB oleh negara begitu minim. dividu namun secara bersamaan Apa guna hak untuk hidu h idupp memberikan membe rikan keadilan kead ilan sosial dan jika tak ada hak untuk mendapat- ekono ekonomi mi bagi masyarakat masya rakat dengan kan pekerjaan yang layak, layak , pengpengmelakukan afrmative action bagi hidupan hidup an yang layak, dan makanan maka nan kaum residual yang terpinggirkan. yang layak? Apa signikansi signika nsi keInilah yang diidealkan Hatta sebebasan individu tanpa dibarengi bagai model demokrasi paripurna. kebebasan dari kemelaratan. satu kaki telah kita dapatkan, Demokrasi politik tanpa dimaka harus kita rebut kaki yang barengi dengan pemenuhan hak- lain sehingga demokrasi parihak dasar EKOSOB warga negpurna yang diimpikan di impikan oleh Hatta ara hanya menghantarkan bangsa dapat mewujud mewujud dalam alam keinini menuju krisis demokrasi. donesaan dones aan sekarang. E K 10 Tn Rer
69
cttn ernn
KAMISAN RIO/SUMA
PERJALANAN PANJANG ATAS NAMA Cinta DAN keadiLan Seperti biasa Kamis sore itu, rombongan Ibu dan Bapak paruh baya kembali datang ke seberang Istana Negara. Mereka mengenakan baju hitam, melindungi tubuh tuanya dengan payung yang juga berwarna hitam, dan tertulis “ Adili Kejahatan HAM”. Mereka melakukan aksi ini setiap hari Kamis dan terhitung 29 Mei ini, sudah sampai minggu ke-65. Rasa kasih sayang dan haus akan keadilan membuat mereka sanggup melawan malas dan lupa. Dan perjalanan ini masih akan diteruskan, sampai tujuan mereka tercapai. 70
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
cttn ernn tua paruh baya. Beberapa payung pun patah dalam keamis itu, mentari sore mulai jadian itu. Setelahnya, meskipun dijaga oleh tiga tronton menjilati kulit. Ditambah dengan aparat, aksi tetap mereka lakukan, bergandengan bergandengan tangan emisi kendaraan yang lewat di agar tidak terpisah satu sama lain. depan Istana Negara. Hawa ini Perjuangan yang Belum Berakhir telah cukup untuk membuat kita tidak beMasing-masing peserta aksi tentunya memiliki moti tah dan ingin segera pulang ke rumah. Na- tersendiri yang nantinya melahirkan semangat yang sangat mun tidak bagi sekelompok Ibu dan Bapak besar untuk berjuang. Contohnya Ibu Sumarsih. Peristiwa berpayung hitam itu. Walau sebagian ram- tragis yang mengiringi reormasi 1 tahun yang lalu tidak but sudah mulai memutih, mereka tetap akan pernah terlupa ter lupa di benaknya. Pada Pada peristiwa Semanggi berdiri selama sejam di seberang istana I tanggal 13 November 199, anak sulungnya B.R. Norma putih itu. Aksi berjejer ini tidak sekali pun Irmawan, mahasiswa semester 5 jurusan Akuntansi Unimembuat mereka lelah. Mereka percaya versitas Atmajaya, meninggal meninggal terkena timah panas petugas pada pepatah ”batu yang ditetesi oleh air di bagian dada. secara terus-menerus pasti hancur juga”. Sebenarnya ia telah berusaha melindungi melindungi anak anak sulung“Kamisan”, begitulah aksi ini mereka nya itu, “sebagai orangtua, saya melarang Wawan untuk namakan. Aksi Aksi ini dilakukan setiap mingdemo,” ungkapnya. Wawan patuh pada sang ibu. Ia memgunya pada hari Kamis mulai pukul 16. batasi diri dengan hanya mengadakan seminar-seminar di sampai 1.. 1.. Beratributkan pakaian dalam kampus dan mengabdikan diri sebagai relawan kedan payung hitam yang menurut mereka manuisaan, bukan peserta demonstrasi. Namun tetap saja, melambangkan keteguhan cinta terhadap
“Kamisan”
K
“... y lh l h c, y c w…, y h bly.” orang-orang yang dibunuh oleh aparat, aksi demonstrasi dilakukan. Sebuah aksi tanpa pengeras suara, tanpa orasi, dan tentunya tanpa keributan. Hanya Hanya spanduk dibentangkan lebar-lebar, payung bertuliskan tuntutan, dan dan oto-oto korban pelanggaran HAM. Mereka merupakan korban dan keluarga korban tindak pelanggaran HAM yang tergabung dalam JSKK (Jaringan Solidartias Korban dan Keluarga Korban). Memasuki minggu ke-65, berbagai rintangan telah mereka lewati. Pernah Pernah suatu kali mereka dibujuk untuk menurunkan payung-payung mereka karena salah satu tamu negara akan melewati jalan tersebut. Mereka menolak, malah mengacungkan payung tinggi-tinggi melampaui tinggi border aparat. “Biar mereka tahu bahwa ada kejahatan HAM yang tidak terselesaikan disini!” teriak salah satu Ibu. er jadilah ketegangan dengan pemandangan yang ironis. Sekelompok polisi sedang berusaha merebut payung beberapa orang
A M U S / O I R
Bu Sumarsih dan Pak Bejo
E K 10 Tn Rer
71
cttn ernn pada hari naas itu, tentara masuk ke kampus Atmajaya. Malang tidak dapat ditolak. Hasil otopsi dr. Budi Sampurno dari RSCM menunjukkan peluru masuk ke dada, menembus paru dan jantung sebelah kiri. Berdasarkan penyeledikan Komnas HAM, Wawan W awan tertembak ketika berusaha menolong para korban. erbukti dengan ditemukannya obatobatan di dalam tas yang masih menggantung di punggungnya ketika itu. Meninggalnya Wawan Wawan meninggalkan luka yang mendalam bagi keluarganya. Ibu Sumarsih, S umarsih, yang yang sekarang berumur 56 tahun, tahun, mengambil cuti pan-
Foto-foto Foto-fo to korban tindak pelanggaran HAM 7
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
jang 3 bulan dari pekerjaannya setelah kejadian itu. “Perihal meninggal saya Ikhlas, cara meninggalnya ini yang saya minta negara bertanggungjawab!” ber tanggungjawab!” ungkapnya tegas. “Supaya tidak ada korban baru lagi,” lanjutnya. Rupanya ia tidak ingin lagi ada Ibu lain merasakan penderitaan dirinya. Waktu W aktu cutinya dimanaatkan Ibu Sumarsih S umarsih menuntaskan pertanyaan-pertanyaan seputar kematian ananknya. Berbagai instansi terkait ia datangi. Mulai dari Kodam Jaya, Puspom, sampai ke Fraksi ABRI di DPR. Namun hasil yang didapat ternyata nihil, seperti juga nasib pengusutan kasus-kasus serupa yang terjadi di kurun waktu yang hampir bersamaan. ragedi ragedi Sema Semanggi, nggi, Peristiwa risakti, dan kasus lainnya ternyata telah menjadi bola panas yang dihindari oleh pihak yang seharusnya bertanggung jawab dalam penyidikannya. Sepuluh tahun sudah waktu ia habiskan untuk menuntut keadilan, namun wanita yang sebagian rambutnya telah memutih ini tidak akan menyerah. “Yang memotivasi saya adalah cinta, saya mencintai Wawan…, maka saya harus membelanya!” ucapnya dengan yakin. 1 tahun waktu untuk perjuangan Ibu Sumarsih ternyata belumlah lama. Pak Bejo, juga merupakan peserta aksi ”Kamisan”, sudah 3 tahun berjuang untuk nasibnya. Ia merupakan korban ’65, dimana diduga terjadi pembantaian besarbesaran terhadap rakyat yang dianggap sebagai anggota atau antek dari Partai Komunis Indonesia (PKI). Menurut Pak Bejo, pembantaian waktu itu tidak hanya untuk mereka yang dianggap anggota. “Ya Bapaknya, ya anaknya, itu semua dibantai oleh rezim Soeharto!” S oeharto!” ceritanya penuh emosi. Ayah Pak Bejo merupakan seorang guru yang akti di organisasi perburuhan. Setelah ayahnya ditangkap, ia kemudian ikut dicari oleh aparat. Alasannya, karena ia yang waktu itu murid kelas 3 Sekolah Pendidikan Guru (SPG) di Pema A lang, ikut organisasi Ikatan Pemuda M U Pelajar Indonesia (IPPI). Pak Bejo S / O I yang waktu itu berumur 1 tahun, R
cttn ernn melarikan diri ke Jakarta. Setelah 5 tahun, akhirnya pada tahun 19, ia berhasil ditangkap dan dijebloskan ke penjara Salemba selama 9 tahun. Selama sembilan tahun dalam Penjara Salemba merupakan penderitaan bagi Pak Bejo. Disana, ia dan tahanan politik (tapol) yang lain diinterogasi, dipukul, disetrum, dan disiksa. “Penjara tahanan kriminal saja (perlakuannya-red) lebih baik,” katanya. api, disana juga ia bisa banyak belajar karena para tapol merupakan orang yang pintar pintar,, terpelajar, namun dianggap berbahaya. Setelah keluar penjara, Pak Pak Bejo masih diperlakukan secara diskriminati. Setelah Reormasi ’9, ia mulai bergabung bersama tapol-tapol yang lain untuk memperjuangkan pengusutan atas ketidakadilan yang ia dan rekan-rekannya terima. Perjalanan Perjalan an Ibu Sumarsih dan Pak Bejo mungkin hanya segelintir dari banyak cerita tentang pelanggaran HAM di Indonesia. Perjuangan mereka pun tidak akan ada artinya jika pemerintah tidak mempunyai kemauan untuk mengurai benang kusut pelanggaran HAM ini. Harapan Harapan menyeruak kala UU No. No. tentang pengadilan HAM disahkan. Namun, belum terlihat juga hasil yang diinginkan. Perjalan Perjalanan an Ibu I bu Sumarsih selama1 tahun dan penderitaan Pak Bejo selama 3 tahun merupakan sebuah catatan keyakinan di lembar hitam pelanggaran HAM di Indonesia.
A M U S / O I R
HAFIZ MIZAN PILIANG
A M U S / O I R
Aksi Bisu di seberang Istana
E K 10 Tn Rer
73
amuk massa = asYik massa? TITAH.SUMA
“HaJar!!!” Keheningan malam pun pecah. Segerombolan manusia berlari menyerang seorang lelaki muda. Terengahengah ia berlari menyelamatkan diri dari amukan orang-orang di belakangnya, amukan massa.
7
K
ejadian diatas adalah Ada Kerumunan pengalaman seorang Anggapan bahwa amuk massa Yono (bukan nama asli). membudaya di Indonesia itu buSetahun lalu, ia menjadi kan sesuatu yang yang bisa diamikorban amukan massa setelah ni kebenarannya namun― jika boaksinya mencuri perhiasan ketaleh dikatakan―memang begitulah huan. Perbuatan Yono Yono memang me mang siat dasar manusia. Ia cenderung salah. Namun mengadili m engadili Yono melakukan sel-deense apabila dengan amukan juga tidak dapat sesuatu yang penting terancam dibenarkan. dan terganggu pelaksanaannya. Mungkin bukan hanya Yono Sesuatu itu dapat berupa nilai-ni yang pernah mendapat amukan lai, kepercayaan, aspirasi, sumber massa. Di negeri ini, cukup sering daya, harta, dan kepentingan sekita mendengar pelaku kejahatan seorang maupun kelompok. Jika “diadili” terlebih dahulu oleh masesuatu yang penting dalam suatu syarakat sebelum diserahkan pada masyarakat terganggu, maka amuk pihak yang berwenang. ber wenang. Maka massa dapat terjadi. timbullah satu pertanyaan: apakah Amuk massa, diartikan sebagai amuk massa sudah membudaya di perilaku mengamuk yang dilakuIndonesia? kan oleh sejumlah orang secara bersama-sama. Perilaku tersebut
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
hanya terjadi apabila ada kumsatu atau dua minibus penuh politik, sosial, dan ekonomi. ipulan orang. Hal ini ditegaskan dengan pendemo. Mereka berdak hanya pada kelompok elit, oleh Daisy Indira Yasmine, sedia mendemo. idak hanya tapi juga warga biasa karena keM.Soc.Sci., dosen jurusan sosio- sekedar mendemo, bahkan terlibatan amuk massa kadanglogi FISIP UI,”Ketika beberapa sampai pada tindakan yang lekadang memang akhirnya yang orang berkumpul―ada atau bih keras daripada demo yakni terlibat justru warga biasa yang tidak ada tujuan―itu bisa terjadi berbenturan dengan petugas disebabkan oleh penularan dan kegiatan kerusuhan bersama hukum. entu imbalannya berrasa terancam. atau biasanya disebut amuk beda-beda.”, ucap Adrianus MeRuang bicara telah termassa.” Mbak Deby, begitu ia liala, dosen jurusan kriminologi bukti jitu mengurangi resiko biasa dipanggil, juga menamba- FISIP UI.Entahlah. Semuanya terjadinya, bahkan meredakan hkan bahwa jika ada kerumunan, bisa terjadi, termasuk hal-hal amuk massa. Sebagai contoh maka ada kecenderungan seseo- tersebut tersebut.. Yang Yang pasti, sang “desai- nyata ialah meredanya konik rang untuk mengikuti (contaginer” mencari keuntungan dibalik di Provinsi Nanggroe Aceh amuk massa yang ia galang, Darussalam. Konik ini mereda ous/penularan) dan mengimitasi perilaku orang di dekatnya. baik tujuannya positi maupun setelah diadakan perundingan Maka jangan heran apabila ada negati. antara Gerakan Aceh Merdeka orang yang ikut-ikutan melaku(GAM) dengan pemerintah kan hal yang sama dengan orang Ciptakan Ruang Bicara yang dimediasi oleh Finlan Finlandia. dia. di sekitarnya namun tidak tahu Aspirasi juga merupakan alasan mengapa Penegakan Hukum ia melakukannya. Jika ruang bicara “Habis, yang lain sudah tidak mampu “k bbp g begitu…”, munlagi menampung enbpl- gkin itu jawaban ergi yang meluap-luap yang anda dapat j- b j g massa, maka hukum jika ditanya alasanberbicara.“Kalau penh b nya. demo sudah melibatby b .” kan amuk massa dan kekerasan, itu menjadi Ada Kepentingan dy i Y, m.sc.sc. Lain masalah hukum. Berarti lg fisiP ui idak semua hukum harus diperketat, amuk massa terjadi harus kuat. Siapa yang alami. Sudah rahamelanggar hukum tetap sia umum bahwa banyak oknum aspek penting. Maka jangan he- harus dihukum secara tegas.”, memang sengaja “merancang” ran jika seseorang bisa “meledak” “meledak” tukas Mbak Deby. Hukum dan amuk massa. m assa. ujuannya ujuannya mungapabila penyaluran aspirasinya penegakannya aktor penting. kin salah satunya untuk memterganggu, seperti ditegaskan “Kalau negaranya kuat, negaraberikan image buruk terhadap Adrianus,”Jadi ketika aspirasi nya perorm, maka kemudian pemimpin berkuasa, seperti suatu kelompok massa―umum- amuk massa dapat ditekan samdugaan isu provokator ketika nya aspirasi politik ―itu kepai minimal. Jadi, perilaku main kerusuhan 199. Bisa juga guna mudian tersumbat, dalam arti hakim sendiri itu semua ada memuluskan langkah politik, misalnya tidak tersalurkan, tidak kaitannya dengan aparat negara ataupun mencari muka dengan bisa bertemu pimpinan partai, yang bingung dalam rangka berpura-pura meredakan amuk lalu kemudian dalam rangka mengeksekusi kewenangannya.”, massa dan menjadi public hero. menyalurkan energi yang sudah Pak Adrianus menjelaskan. Kita tak pernah tahu. terlanjur besar itu, mereka mereka lalu Pada akhirnya, kekerasan Ada perancang, pasti ada menjadi amuk massa.” tidak perlu lagi digunakan jika yang melaksanakan. Inilah Untuk penyalurannya, men- masyarakatnya sudah memiliki yang mengherankan. erdapat urut mbak Deby harus dicipdicipkesadaran akan norma dan hukomunitas yang memang metakan ruang untuk bicara sebakum yang berlaku. nawarkan dirinya berdemo. ”Itu nyak mungkin atau ruang-ruang YULINIAR VIDA banyak. Mudah untuk mencari ekspresi baik dalam bidang E K 10 Tn Rer
75
n
10 TAHUN REFORMASI: PLURALISME TERANCAM?
Prof. Dr. Dr. Franz Magnis-Suseno Magnis-Suse no SJ Budayawan Rohaniwan Guru Besar Filsafat Sosial Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara ISTIMEWA
P
ada tanggal 16 April April kemarin Badan Koordinasi (BAKOR) mengeluarkan rekom rekomendasi endasi agar Ahmadiyah dilarang di larang pemerpemerintah. Dasar rekomendasi itu: ajaran Ahmadiyah Ah madiyah menyeleweng dari ajaran Islam yang ya ng benar. Rekomendasi BAKOR itu amat mengherankan. mengherankan. Dari Dar i mana alat negara mengambil hak untuk menetapkan apa yang boleh dipercayai oleh seseorang dan bagaimana ia beribadat? Bahwa rekomendasi itu sebuah cemoohan undang-undang undang-undang dasar yang berlaku di negara kita k ita dapat dicatat juga. Ada yang mengkhawatirkan: Ahmadiyah sudah berada di Indonesia lebih dari tahun. Selama itu mereka tidak pernah membuat gaduh. Mengapa mereka sekarang diuber-uber, diancam, dijadikan korban kekerasan, dan sekarang mau dilarang? Ada Sekjen sebuah organisasi mengatakan: “Kalau Ahmadiyah tidak dilarang, kami akan a kan membunuh mereka! mereka! “ Negara ini sudah sampai ke 76
mana? Sejak kira-kira 1 tahun intoleransi into leransi dalam masyarakat masya rakat terus bertambah. Membangun rumah ibadat bagi minoritasminoritas di Indonesia sudah sangat susah. Kalau mereka terpaksa beribadat di tempat lain, mereka sering diancam oleh kelompok-kelompok beringas. Begitu pula ketegangan antar suku, antar penduduk penduduk asli dan pendatang bertambah. Kemampuan untuk berpluralisme berplural isme berkurang. Sebetulnya masalahnya tidak terletak dalam masyarakat pada umumnya. Pada umumnya orang tetap toleran, tahu bahwa di Indonesia hidup macammacam orang dengan macammacam latar belakang budaya, agama, dan adat. Bahkan Bahk an terterhadap kelompok kelompok-kelompok -kelompok orang dengan orientasi seksual berbeda masyarakat tradisional mempunyai keterbukaan tertentu. etapi sekarang ada kelompok-kelompok kecil keras yang dengan bebas menyebarkan kebencian mereka. mereka. Ancaman A ncaman
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
dan kekerasan terbuka semakin sering terjadi. Jadi demokrasi belum segalagalanya. Salah satu sikap paling undamental yang diandaikan oleh demokrasi adalah pluralisme. Perlu ditegaskan kembali: Pluralisme, khususn k hususnya ya pluralisme agama, bukan anggapan bahwa: semua agama sama benar. Pluralisme adalah sebuah sikap sosial, yaitu kesediaan dan kemampuan psikologis untuk menerima pluralitas, keanekaan. Pluralisme berarti membe memberi ri kedudukan kedud ukan sama dalam da lam hukum dan undang-undang dasar kepada semua agama dan kepercaya kepercaya-an yang ada dalam masyarakat tanpa mendahulukan mendahulukan salah sala h satu. Pluralisme adalah kesediaan untuk saling menerima sebagai sesama warga negara dan sesama warga masyarakat dalam perbedaan. ermasuk kesediaan untuk tidak mau memaksakan keyakinan-keyakinannya send send-iri kepada mereka yang tidak menghendakinya mengh endakinya sendiri. Para ounding athers sangat
n sadar akan pluralisme Jauh lebih sulit sebagai dasar kebangsituasi kaum homoseks, saan dan kenegaraan kaum transvestit dan Indonesia. Karena itu, lain sebagaimnya. Men Men-19, mereka memilih gapa? Karena situasi bahasa Melayu, dan mereka langsung berbukan bahasa Jawa, sentuhan dengan keyabahasa suku terbesar terbesar,, kinan-keyakinan moral menjadi bahasa In yang berakar mendalam donesia. Dan karena dalam masyarakat “bisikap pluralis merasa” serta dalam ajaran eka, pada tahun 195 resmi agama-agama menjadikan men jadikan Pancasila tentang moralitas. Di sebagai dasar negara, situ perjuangan harus dan meskipun hampir ke dua arah. Pertama, 9% warga Indonesia perlu ditegaskan terus terhitung Islam, tidak menerus bahwa apa memberi kedudukan yang dilakukan oleh istimewa kepada dua (atau lebih) orang agama Islam dalam dewasa atas kesepakaundang-undang dasar tan mereka secara privé historis itu. adalah urusan mereka etapi di Indoselama mereka tidak nesia selalu juga ada mengganggu kehidu kehidupan pan gerakan-gerakan yang orang lain. Kedua, perlu anti-pluralistik. antipluralistik. Di sini diluaskan kesadaran TAQWA/SUMA termasuk Darul Islam, bahwa ada orientasisuatu gerakan 195 – 1966 di yang mendasari negara Indone- orien orientasi tasi seksual yang ya ng secara Jawa Barat, Aceh dan Sulawesi sia menjadi menguap. Konsenalami berbeda dan hendaknya Selatan, serta Partai Komunis sus itu berdasarkan kesepakatan orang tidak didiskriminasi terIndonesia dengan Marxismebahwa identitas identitas etnis, kultural kultu ral hadapnya. Mau saya catat bahwa Leninisme sebagai ideologinya. dan religius segenap komponen perjuangan ini justru dihambat Eksklusivisme-eksklusivbangsa dihormati. Konik-kon- kalau pengakuan yang ditunisme itu jelas di luar mainstream ik mengerikan selama 1 tatut berlebihan. berlebihan. Misalnya agar aga r bangsa Indonesia. Karena itu hun terakhir, ketegangan-ketediakui „perkawinan homoseks“. mereka gagal. etapi sesudah gangan yang di mana pun masih Usul-usul seperti itu menimketerbukaan demokratis 199 terasa, membuktikan betapa bulkan reaksi kontra, tetapi kelompok-kelompok kelompok -kelompok totaliter total iter undamental kesediaan untuk juga kurang berdasar karena anti-pluralis antipluralis muncul kembali tetap pluralistik bagi bag i eksistensi pengakuan eksklusi eksk lusi terhadap terhadap dengan terbuka (masih ingat: Indonesia Indo nesia sebagai negara yang y ang perkawinan heteroseks tentu dua tahun lalu sebuah komisi damai dan beradab. karena masyarakat masya rakat berkepen berkepenttDPR, di bawah kamuase “anti Lain lagi perjuangan kelom- ingan akan keturunan yang seporno”, mempersiapkan sebuah pok-kelompok orang yang secara cara jasmani, rohani dan psikis RUU yang akan aka n mengharammengharamtradisional tradision al ditekan atau ditindas. sehat dan untuk itu diperl diperlukan ukan kan cara ca ra 6 persen perempuan Perjuangan kaum perempuan „kerjasama“ perempuan perempuan dan lakiIndonesia Indo nesia berpakaian sebagai atas perlakuan yang sama melaki. porno?). mang mulai menunjukkan hasilPernah bangsa Indonesia Kalau Kal au tendensi-tendensi tendensi-tendensi itu nya karena pada hakekatnya memiliki pluralisme luas. SuSutidak dicek, akibatnya akan seri- semua agama besar mengakui dah amat mendesak bahwa kita us. Pemaksaan pandangan-pan- kesamaan harkat kemanusiaan memperbaharui memp erbaharui tekad untuk dangan ideologis-agamis seramereka meskipun dalam ketetap saling menerima dalam gam tertentu kepada masyarakat nyataan perjuangan itu masih keanekaan kita masing-masing. akan mengakibatkan konsensus konsensus menemukan banyak hambatan. E K 10 Tn Rer
77
n k
PENDIDIKAN HUKUM DAN MATA RANTAI YANG HILANG
S
aat ini yang tersisa, mungkin, cuma harapan dan optimisme. Sejumlah kekurangan dan kritik yang ya ng dilontarkan sejak Orde Baru, masih sering dilontarkan sekarang, setelah 1 tahun reormasi berjalan. Setidaknya ada mata rantai yang hilang dalam reorma hukum di negeri ini: hilangnya sosok keteladanan, dan langkanya para pemikir hukum. Praktik maa peradilan misalnya, sejak lama telah tel ah disuaraka disuarakan. n. NaNa- mu munn tak kun kunjun jungg juga juga berhenti kumandangnya. Sejumlah pejaba pejabatt yang seharusnya menegakkan hukum, justru terlibat pidana korupsi. Beberapa contoh dapat disebutkan. Pada Januari 6, hakim hak im HerHerman Allositan A llositandi, di, mantan Ketua Majelis Hakim kasus dugaan korupsi P Jamsostek ditangkap im astipikor Kejaksaan Agung. Pengadilan Pen gadilan Negeri Jakarta Selatan kemudian mem vonisnya ,5 tahun DEL A .SUM A penjara dan denda RP juta karena memeras saksi. Selanjutnya, Komjen Suyitno Landung, mantan Kabreskrim Mabes Polri divonis 1 bulan oleh PN Jaksel pada Oktober 6 terkait dengan kasus penyuapan dalam perkara pembobolan BNI senilai Rp 1, triliun. Contoh lain, kasus suap yang dilakuka di lakukann engku engku Syaiuddin Popon untuk “memperlancar” kasus Abdullah Puteh. Penangkapan jaksa Urip ri Gunawan, mantan jaksa penyelidik kasus BI yang ya ng tertangkap tangan oleh KPK, K PK, merupakan sebuah contoh yang terjadi belum lama ini. Sangat sulit menyebut aparat penegak hukum 78
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
yang bisa dijadikan panutan saat ini. Padahal, bangsa ini sebelumnya sempat melihat sepak ter jang Jaksa Agung Ag ung R. Soeprapto, Kapolri Jenderal Pol. Hoegeng, Hakim Agung Bismar Siregar. Dikalangan pro proesi esi advokat sendiri bisa muncul banyak nama, antara lain: Lukman Wiriadinata, Suardi S asri, Yap Tiam Hien, Haryono jitrosubeno, Sukardjo Adidjojo. Dalam 1 dekade ini, tidak dapat diabaikan se jumlah inisiati pembaruan hukum, baik yang dilakukann pemerintah, maupun lakuka maupun masyarakat. Jutaan dollar mengalir untuk keperluan ini. Namun, inisiati perbaikan peraturan perundang-undangan, insitusi dan agen penegak hukum lebih mencerminkan perbaikan teknis a la kelompok teknokrat, bukan pada perbaikan undamental dan ideologis. Beruntung, bangsa ini masih memiliki Pro. Soetandyo Wignyosoebroto, dengan sosiologi hukumnya, dan Pro. Satjipto Rahardjo, dengan pemikiran hukum progresiprogresinya. Dengan hilangnya kedua mata rantai itu, maka tidak heran laju perbaikan hukum dan penikmatan keadilan masih jauh panggang dari api. Sampai batas inilah, penting untuk bicara serius soal pendidikan hukum. Pendidika Pen didikan n Hukum yang Membebaskan
Pendidikan sebaiknya Pendidikan sebaik nya merupakan sebuah strategi, teknik dan da n pendekatan belajar-ajar belajar-ajar yang membebaskan. memb ebaskan. Fakultas Hukum, merupakan pilar penting untuk mencetak mencetak para sarjana yang tidak saja mengerti mengerti teks hukum, melainkan melaink an para sarjana yang jelas keberpihakannya: keadilan. Untuk Un tuk menc mencapai apai tujuan itu, maka diperlukan pengembangan pedagogy keadilan. Pen Pentingnya tingnya
n k seni atau metode belajar-ajar ini untuk membebaskan para mahasiswa hukum dari kungkungan pemikiran sempit tujuan hukum, seperti untuk memenangkan meme nangkan sebuah perkara di pengadilan. Pendidikan Pen didikan hukum huku m mesti ditempatkan ditempatkan dalam hubungan hubun gan pembentuk hukum dari kalangan k alangan penguasa dan masyarakat masyarak at jelata yang dipaksa untuk menaati hukum yang ada. Dengan demikian, para dosen dan mahasiswa hukum perlu diberikan keleluasaan waktu dan jam kuliah kulia h untuk mencarikan titik keseimbangan dan solusi terhadap relasi ini. Keadilan tidak dapat diperoleh hanya dengan mengikuti pasal-pasal pasal-pasal dalam peraturan perundang-undangan, melainkan menuntut sebuah proses aksi dan reeksi. Ambil contoh, bidang hukum pidana, para mahasiswa dan dosen perlu banyak berdiskusi mengapa pidana mati ditentang para ahli hukum hak asasi manusia, ketimbang berhenti berdiskusi karena pidana mati masih berlaku dalam k itab undang-undang dangundang hukum pidana kita. Dalam Da lam hukum agraria, mahasiswa dan dosen perlu memperdebatkan sisi positi dan negati proyek administrasi lahan atau program sertikasi tanah, ketimbang menghabiskan waktu membicarakan jenis-jenis hak atas tanah. Demikian juga, dalam hukum tata usaha negara, dosen dan mahasiswa perlu mengembangkan diskusi terkait dengan ideologi politik hukum ( juridico politico ideology ) dibalik keputusan-keputusan para pejabat tata usaha negara. Mengikuti pedagogy yang dikembangkan Paulo Freire, Freire, seorang pakar pendidikan Brazil, maka proses belajar-ajar di Fakultas Hukum mesti dilakukan dilaku kan secara dialogis. dia logis. Proses Proses pendidikan pendidikan di akultas, sebaiknya sebaik nya mesti dapat menunjukka menunjukkann ketimpangan, kesewenang-wenangan, dan marjinalisasi masyarakat akar rumput r umput akibat hukum yang berlaku. Dengan jalan inilah, dimungkinkan lahir para sarjana yang punya kesadaran kritis kr itis untuk menjadi pembela dan pejuang keadilan, apa pun proesi yang digelutinya. Secara singkat, pendidikan hukum perlu dikembangkan untuk mampu ma mpu membelejeti membelejeti hukum yang manipulati, yang hanya menguntungkan segelintir orang dan menyengsarakan banyak orang. Pendidikan yang juga mampu memberikan pencerahan dan meningkatkan meningkatkan kesadaran akan ak an kemanusiaan. Pendidika Pen didikan n Hukum yang Mahal
Semakin lama, pendidikan di universitas menjadi men jadi semakin mahal. Hal ini pun belaku belak u di
akultas hukum. idak heran muncul satir, saat ini tidak cukup cuma pintar, melainkan punya uang agar bisa kuliah. Biaya pendidikan yang tinggi, dan para pengelola kampus dan dosen yang tekDOK.PRIBADI nokratik, serta metode pendidikan yang diP m Z jalankan dengan konsep banking – dimana dosen Ketua Badan Pengurus tidak berdialog Yayasan LBH Indonesia dengan mahasiswa – memunculkan dua akibat yang harus dibayar mahal bangsa ini, yakni kehilangan sosok teladan dan kelangkaan pemikir hukum. Setelah tamat kuliah, jarang para sarjana sar jana yang bercita-cita bercita-cita berkiprah di lembaga sosial, seperti lembaga bantuan hukum (LBH), atau menjadi penegak hukum yang memegang teguh nilai-nilai keadilan. Boleh jadi jadi hal inilah inila h yang menyediakan lahan subur untuk bertumbuhnya maa peradilan bagai jamur dimusim penghujan. Kata “mahal” “mahal ” mengandung makna ekonomis. Semakin mahal pendidikan, maka semakin mahal harga yang harus dibayar dan dikembalikan. dikembalika n. ak ada jalan lain, tugas sejarah Fakultas Hukum saat ini, melahirkan kembali keteladanan pemimpin dibidangnya, dan memproduksi para pemikir hukum yang ya ng berpihak pada keadilan, bukan malah melahirkan melahirka n para pekerja yang menopang menopang struktur strukt ur dan sistem hukum yang telah membuat mayoritas mayorit as rakyat rak yat ini miskin, tertidas, marjinal dan dimarjinalkan. dimarjinalka n. Dari ruangrua ng-ruang ruang beton bercat di Fakultas Hukum, semoga terwujud kedua pilar reorma hukum yang berpihak pada keadilan. E K 10 Tn Rer
79
n
REFORMASI TANPA PENEGAKAN HAM sc Aktivis KASUM (Komite Aksi Solidaritas Untuk Munir) dan JSKK (Jaringan Solidaritas Korban dan Keluarga Korban Pelanggaran HAM)
S
RIO/SUMA
epuluh tahun kita sudah menjalani masa Pernyataan Pern yataan Andi Malarangeng Ma larangeng 1 bahwasanya reormasi,kita reormasi ,kita sudah merasakan bagaimana baga imana pemerin pemerintah tah konsisten melaksanakan Agenda Rekebebasan pers bahkan pemilihan Presiden ormasi perlu perlu dilihat ulang u lang terutama dalam pendan Wakil Presiden secara langsung sudah egakan hukum huk um dan HAM. HA M. Semestinya Presiden Presiden tikita nikmati. Apa kabarnya reormasi sampai hari dak lagi hanya meminta , sebagai orang nomor satu ini? Apakah agenda yang sudah digembar-gemdi Republik ini seharusnya sehar usnya bisa memerintahkan memerintahkan seborkan itu terealisasi? Masih segar segar dalam dala m ingatan cara tegas kepada Jaksa Agung dan Kapolri untuk agenda reormasi reormasi yang diminta adalah adala h penegakan bertanggung jawab dalam mend mendukung ukung komitmensupremasi hukum, pemberantasan korupsi, kolusi, nya menyelesaikan menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM. HA M. dan nepotisme (KKN), pengadilan mantan PresMenjadikan perintah Presiden sebagai implemeniden Soeharto dan kroninya, amandemen konstitasi yang bisa bisa diukur,jika diukur,jika gagal menyelesaikannya menyelesaikannya tusi, pencabutan dwiungsi NI-Polri serta pembe- Presid Presiden en berhak untuk mengganti Jaksa Agung rian otonomi daerah seluas- luasnya. maupun Kapolri atas ketidakmampuan mereka Berapa yang bisa dinikmati atau yang sudah melakukan kerja ker ja atas tanggung jawabnya jawabnya itu. ditegakkan? Boleh jadi KPK telah bekerja dengan Menjadi Men jadi pertanyaan besar atas keseriusan sungguh-sungguh dalam da lam memberantas korupsi pemerintah dalam, hal ini Presiden untuk menymeski sedikit sekali para kakapnya kak apnya dihukum berat, berat, elesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM berat. namun pemberantasan pemberantasan korupsi tetap berjalan berjala n meski Mengingat awal April ini berkasberkas-berkas berkas tersendat-sendat dalam pemenuhan agenda reorkasus risakti, risakti, Semanggi I dan Semanggi II, I I, kamasi. sus Penculikan, kasus Wasior Wamena, dan kasus Meninggalnya Soeharto menjelaskan bagaima- kerusuhan Mei 199 dikembalika dikembalikann oleh Kejaksaan na carut marutnya mar utnya wajah bangsa kita. Seolah lupa Agung kepada Komnas HAM. Jelas ini menyakiti, dengan komitmen penyelesaian atas kejahatan tidak hanya rakyat rak yat terutama keluarga korban,tentu korban,tentu kemanusiaan kemanus iaan yang telah telah dilakukan dilakuk an Soeharto ter ter-saja ini semakin men menunjukan unjukan ketidak mauan mauan hadap bangsa ini,tiba-tiba ini,tiba-tiba Soeharto bak pahlawan pah lawan pemerintah pemerin tah dalam da lam menyelesaikan kasuska sus-kasus kasus yang harus disanjun d isanjungg bahkan tanpa ta npa malu para Pelanggaran HAM. politisi yang dahulunya begitu keras berteriak atas ragis memang sepuluh tahun reormasi berjakejahatan Soeharto seolah-olah amnesia dengan lan namun dalam kasus pelanggaran HAM tidak memintaa Soeharto memint Soehar to diangkat menjadi pahlawan. ada satu pun pelakunya diadili. Bahkan Bahk an beberapa Kejahatan kemanusiaan kemanusiaan merupakan bagian bagia n pejabatt militer yang diduga sebagai pelaku pejaba pelak u kepenyelesaian penyeles aian masa lalu la lu dan kerja mendasar dari dar i In- jahatan kemanusiaan itu menjadi pejabat publik donesia dones ia yang hitam, yang tetap harus diselesaikan bahkan ada yang tidak malu-malu malu-malu mencalo mencalonkan nkan tuntas karena kejahatan demikian tidak boleh dilu- diri menjadi Capres tahun 9. Bagaimana Henpakan. Penting untuk menjelaskan demi terangnya dropriyon dropriyonoo yang diduga d iduga melakukan pembun pembunuhan uhan sejarah bangsa Indonesia setelah dalam masa otomassal di ala alangsar ngsarii tahun 199 199,, pada pada masa ritarian pemerintahan Soeharto. Soeha rto. Penuntutan Penuntutan dan pemerintahan pemerin tahan Megawati malah ma lah diangkat menjadi peradilan perkara-perkara tersebut tidak boleh lagi Kepala BIN (Badan Intelejen Negara). Hari ini kita terganjal oleh masalah-masalah masalah-masalah teknis hukum dan bisa melihat bagaimana Wirant Wirantoo dan Prabowo 3 rekayasa para pelaku dengan pihak yudisial. mempertontonkan kepada kita bahwa pemerintah 80
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
n dan bangsa ini tidak pernah belajar dari sejarah lebih berdiri diam mengingatkan para politisi dan hitam. Ini semakin menunjukan menunjukan dinegara d inegara kita impejabat negara ini namun tiada satu pun dari para punity sangatlah berakar dan kuat. politisi kita bahkan pejabat penegak hukum yang Bagaimana kabarnya partai reormasi? reormasi? Partaimenggubrisnya, tragis memang. partai yang mengaku partai parta i reormasi reormasi dan bahkan Boleh saja Presiden telah menemui mereka, kelmempunyai raksi reormasi di DPR, ternyata gauarga korban pelanggaran HAM , bahkan berjanji gal menuntaskan agenda reormasi selama sepuluh akan menyelesaikan kasusnya namun yang jelas tahun terakhir ini. Bahkan dengan jelas kita bisa bisa sampai hari ini tak ada satupun pelaku kejahatan lihat partai-partai partai-partai yang ada memasilitasi memasilitasi para kemanusiaan kemanus iaan yang dihukum,padahal di hukum,padahal seharusnya pelaku pelanggaran HAM H AM menjadi bagian bagian dari menjadi agenda utama reormasi. partai mereka. Kita K ita bisa lihat Eurico Guteres Guteres yang entu entu saja yang pasti dirasakan di rasakan korban dan da n terlibatt kejahatan HAM terliba HA M dalam jajak pendapat pendapat sebagai bangsa sampai hari ini adalah “Reormas “Reormasii di imor Leste dilibatkan di partai parta i PAN, PAN, Andi tanpa penegakan HAM” HA M”.. Ghalib yang dicopot dari jabatann jabatannya ya ketika ketik a men jadi Jaksa Agung karena ka rena dugaan korupsi korupsi malah kemudian eksis di DPR bahka bahkann hari ini dia diangkat ____________________ menjadi duta besar di India. Kompromi-kompromi 1 Antara News 1 Mei : “Kalau kita lihat struktur tadi sangat melemahkan melemahkan kampanye hukum yang kekuasaan Indonesia sebelum reormasi,yaitu terpusatsudah terlanjur mereka mereka luncurkan ke publik selama nya kekuasaan,sekarang baik secara vertikal maupun masa kampanye pemilu. Ini semakin menun menunjukan jukan horizontal,semua sudah kita lakukan reormasi” ujar bahwa parpol parpol mempunyai mempunyai andil andil besar melem melemahka ahkann Andi Malarangeng. Yang paling dekat adalah kasus penyelesaian penyeles aian agenda reormasi dalam penegakan Munir, kasus risakti, Semanggi I dan II. Ini adalah hukum dan HAM HA M di Indonesia. Indonesia. PR yang masih tersisa yang terus menerus kita lakukan. Parpol menjadi produk institusional semata Presiden meminta laporan dari Kapolri maupun Jaksa Agung tentang perkembangan penyelidikannya”,ujar ketimbang dari masyarakat. masyarak at. Ironis memang memang karena nya. parpol keharusannya kehar usannya menjadi menjadi produk yang berasal Diduga melakukan Kejahatan kemanusiaan dan dan berakar beraka r seperti itu cenderung berkonsentrasi berkonsentrasi pelanggaran HAM berat di imor Leste pada tahun memapankan memap ankan dirinya d irinya untuk kelancaran kelancara n hubungan 1999.. Bahkan 1999 Bahka n Serious Crime Unit (unit khusus yang langsung dengan pemilihnya ketimbang ket imbang menyaldibentuk PBB untuk menyelesaikan kejahatan 1999 urkan aspirasi masyarakat. masyarak at. Padahal Padahal mestinya, elite diimor Leste tugasnya tug asnya menjadi jaksa) sudah membuat politik dengan parpol yang menj menjadi adi kendaraannya dakwaan dan meminta Jaksa Agung di imor Leste untuk melakuk melakukan an penangkapan kepada Wiranto. harus berupaya kuat mendorong proses pendidikan 3 Dicopot jabatannya sebagai Danjen Kopassus pada politik secara luas. tahun 1999 diduga terlibat dalam kasus Penculikan Sampai hari ini korban dan keluarga koAktivis Aktiv is 199 atas atas rekomendasi Dewan Kehormatan rban Pelanggaran HAM sudah melakukan Perwira yang dibentuk Wiranto dan sebagai anggota aksi sebanyak 6 Kamis (Aksi Diam Kamisan) Ka misan) Susilo Bambang Yudhoyono serta Subagyo HS. didepan istana, sudah satu tahun lebih meminta Keluarga korban Pelanggaran HAM (ridiselesaikan kasuska sus-kasus kasus mereka yang dijanj dijanjikan ikan sakti Semanggi I dan II, alangsari, anjung dalam agenda reormasi. Sa Satu tahun Priok,Penculikan, Kerusuhan Mei 9)diterima Presiden pada tanggal 6 Maret di Istana Presiden.
A M U S / A W K A T
E K 10 Tn Rer
81
n eren
PEREMPUAN PASCA 10 TAHUN REFORMASI
Dra. Masruchah Sekjen Koalisi Perempuan Indonesia
ADE/SUMA
utur katanya tegas, tapi jangan sangka ia ggara Pemilu. Lalu juga ada UU Partai Politik galak. Ia sangat vokal apabila berbicara yang memang jelas mengatakan mengatak an bahwa setiap parmengenai masalah perempuan. Organisasi tai baru perlu melibatkan 3% perempuan sampai yang dipimpinnya merupakan organisasi di tingkat nasional dalam pembentukkannya. Ini pertama perempuan yang berdiri berdi ri pada era reorakan mengadaptasi AD/AR partai, saat kongres masi dan telah memiliki lebih dari 15. anggota atau munas harus har us melakukan melaku kan revisi rev isi AD/AR AD/ARnya.) nya.) di seluruh Indonesi Indonesia. a. Di sela-sela kesibukannya, Beliau meluangkan waktu untuk diwawan Apakah arah ar ah gerakan perem perempuan puan sudah sesuai cara oleh reporter SUMA, Ni Made Kumara Santi dengan cita-cita? Dewi, langsung di kantornya yang berlokasi daeMasih ada yang melenceng karena konteks rah Pasar Minggu. otonomi otono mi daerah juga perlu p erlu direview dan direeksidi reeksikan kembali, karena kebijakan-kebijakan di lokal Perkemb Per kembangan angan apa yang terjadi dalam gerakan gerak an ini banyak yang mengatur kehidupan perempuan selain soal pelacuran terutama perda anti maksiat, perempuan selama 1 tahun reormasi? Pada masa orba (Orde (Orde Baru, Bar u, -red) organisasi Jika perempuan keluar di atas jam 9 malam bisa kena razia. Saya pikir ini kan adalah hak berekspresi, perempuan relati dibungkam oleh negara. Saya melihat 1 tahun reormasi ada beberapa kemadan hak asasi manusia. Dalam hal berbusana juan yang berkaitan dengan kebijakan-kebijakan misalnya dia mau pakai jilbab atau tidak berjilbab yang terkait dengan perlindungan perempuan itu kan haknya bukan tergantung kepada pikiran misalkan ada UU Kewarganegaraan yang tahun orang-orang. etapi etapi intervensi terhadap agama 6 disahkan padahal pada masa Orba tidak bisa luar biasa di beberapa daerah. Saya pikir ini adalah disuarakan terutama masalah kewarganegaraan bentuk dari politisasi agama. ganda bagi anak. Lalu UU Penghapusan Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah angga tahun , UU Perda Syari’ah? Anti rafck rafcking ing yang sudah dibicaraka d ibicarakann oleh gerger Ya, Y a, klo k lo saya melihat sebenarnya pemerintah akan perempuan, kemudian sejak awal tahun kita atau penyelenggara negara negar a ini sering menjasudah disahkan UU indak Pidana Perdagangan dikan pendekatan moral sebagai wacana, karena Orang khususnya perempuan dan anak. Serta sepertinya RUU APP akan dihembuskan kembali kemajuan-kemajuan kemajuankemajuan yang lain. ahun - - dengan adanya isu ini. Di lokal loka l dibatasi dengan menurut saya kemajuannya lebih pesat lagi, karena ka rena perdaperda-perda, perda, di nasional dengan UU U U Pornogra. UU Penyelenggara Pemilu sudah menetapkan Dari aturan-aturan ini sebenarnya perempuan 3% keterlibatan perempuan di lembaga penyelen itu diharapkan untuk tidak bisa gerak, di situ 8
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
n eren nalarnya. Di satu sisi ini memang peluang politik yang baik, tapi jika kemudian ini dikunci dengan aturan-aturan moral. Saya pikir merupakan masalah besar bahwa seksualitas perempuan dikontrol sepenuhnya oleh negara. Kembali lagi ini adalah mainstream yang tetap mengatur perempuan melalui organisasi. api sekarang ini diatur secara individu-individu individuindividu dan kontrolnya adalah moral. mora l.
adalah hal yang mudah untuk bisa mengaitkannya. Ini realita, tapi semua ini alatnya adalah tubuh perempuan. Nah, di tingkat nasional itu mungkin kebijakan itu susah untuk diimplementasikan maka yang dijadikan alat ya konten porno. Ok, kita sepakat pada masalah-masalah yang porno, tetapi sudah ada UU yang mengatur sendiri mengenai masalah itu. Lalu untuk apa membuat UU Pornogra yang sebenarnya denisinya sendiri Apa pendapat Anda tentang pornograf? belum jelas? Jika kita melihat di daerah-daerah Begini ketika di di zaman rezim Orba kelommasalah mengenai pornogra ini sudah diwadahi pok-kelom pok -kelompok pok agama atau ranah ra nah agama aga ma dibatasi dengan perda-perda perda-perda syariah sya riah atau perda jilbabisasi. dan dilarang dila rang masuk. masuk . api api ketika reormasi, siapa Menurut saya hal ini sebenarnya adalah masalah pun bebas menyuarakan suaranya. Dulu kelompok besar. kanan atau kelompok-kelom kelompok-kelompok pok keras, undaHarapan Anda ke depan? mentalis itu tidak diperbolehkan masuk ke ranah negara. Atau agama apa pun lah bahkan yang palSaya berharap isu perempuan ini menj menjadi adi isu ing moderat sekalipun negara tidak menyuarakan sosial. Jadi tidak bisa jalan sendiri, gerakan sosial hal itu. Itu merupakan urusan personal. Sekarang berjalan sendiri gerakan perempuan berjalan sendini semuanya menggunakan label agama. Entah iri karena masalah perempuan juga masalah sosial. caranya lewat menawari sesuatu, jual buku atau Yang Y ang kedua bagaimana di antara a ntara teman-teman gergertawaran bimbingan dan akan perempuan sendiri lain-lain. Ada main juga saling menguatkan “sy p p lh stream agama masuk di karena problem perempuan, b bh l sini. Di sekolah-sekolah ancamannya itu banyak bisa saja terjadi kessekali, bagaimana kita pp l epakatan guru Agama harus bekerja secara berphy lh g” mengatakan untuk mesinergi dan mengadakan ningkatkan ketakwaan gerakan massiv baik di dan keimanan, maka tingkat lokal, nasional, siswa-siswi harus sholat maupun dunia. Persoaberjamaah. Atau siswi lan lokal juga persoalan perempuan sebaiknya banasional, persoalan na junya di bawah lutut atau sional persoalan lokal mengenakan jilbab. Ini sehingga harus menjadi merupakan merup akan taktik para gerakan bersama. Kelomguru agama. Ketika saya pok-kelompok organisasi tanya di beberapa tempat, perempuan yang punya aturan ini merujuk pada konstituen dan basis harus UU Sisdiknas, karena sering-sering melakukan di dalam UU Sisdiknas konsolidasi karena jika timenyebutkan menyebu tkan lembagadak massa ini bisa tercerai lembaga pendidikan berai karena situasi kemembuat kebijakan kebijakan atau miskinan yang luar biasa, kurikulum sesuai dengan situasi kebijakan yang diskearian lokal. Lokal itu kriminati di mana-mana. di lokal di mana? Lokal Massa ini harus diberikan sekolah atau lokal di daeinormasi. Itu bagian yang rah itu? Seharusnya teharus dilakukan dilakuka n dengan dengan A baik. man-teman man-te man bisa lebih krik ri M U tis memandang persoalan S / I DIAH SEIAWAI K ini. Jika kita mengatakan Z I AISYAH AIS YAH ILYAS ILYAS R batasan pornogra, itu E K 10 Tn Rer
83
keetn
DESENTRALISASI KESEHATAN:
askeskin diCaBut, masY mas Yar arak aka at diruGik diruGikan an
I
satunya adalah masalah kesehatan masyarakat. Kesehatan di era desentralisasi sekarang ini diharapkan lebih baik, karena adanya distribusi tanggung jawab ke provinsi-provinsi dan kabupaten. Pemerintah Pemerintah daerah daera h diberikan keleluasaan untuk Seharusnya merekalah merekalah yang memanajemen wilayahnya sesuai mendapatkan pemeliharaan hid- dengan kondisi mereka. Seup oleh negara, termasuk dalam mentara sistem secara nasional hal kesehatan, sebagaimana masih dipegang oleh Departedijamin dalam konstitusi dasar men Kesehatan (Depkes) yang negara, UUD U UD ‘5, ‘5, Pasal H. bertindak sebagai pemerintah Reormasi disuarakan, orde pusat. “Depkes berung berungsi si sebbaru pun gulung tikar, dan beragai regulator dan memberikan ganti masa desentralisasi. Disini guidance yang siatnya nasional, masyarakat menanti keadilan, kemudian diterjemahkan oleh namun tetap saja mereka yang pemerintah daerah sesuai sesua i dendirugikan. gan situasinya” situa sinya”,, papar dr. d r. Sandi Kisah ini menjadi masalah Iljanto, MPH, Dosen Fakultas klasik di negara kita. Salah Kesehatan Masyarakat Universi-
ni satu lagi kasus buruknya persatuan di negara kita. Sebanyak 76, 4 juta masyarakat miskin atau sekitar 3 persen dari total penduduk Indonesia dipermainkan oleh beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab .
8
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
tas Indonesia. Berdasarkan keterangan Drs. Chairul Chair ul Anwar, Apt (anggota Komisi IX DPR DPR-RI), -RI), masalah masala h pertama yang membuat sistem desentralisasi ini tidak berjalan sebagaimana mestinya adalah tingkat pemahaman penyelenggara kesehatan, baik yang berada di pusat dan di daerah. Penyelenggara Penyel enggara di tingkat pusat tidak menganggap mengangg ap penyelengpenyelenggara yang berada di daerah adalah bagian tubuh yang saling berkoordinasi dan mendukung. Pemahaman seperti ini akan membuat tidak adanya kesiner kesiner-gisan suatu sistem. Masalahh kedua, penyelengMasala penyelenggara daerah menganggap bahwa otonomi daerah memberikan otoritas yang tidak terkait sama
keetn di, pada amandemen ke UUD 5 setelah reormasi dinyatakan secara eksplisit bahwa negara menjamin pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan menjamin asilitas medis. Intrepretasinya dari UU ini adalah kesehatan merupakan merup akan hak ha k masyarakat. Seluruh masyarakat miskin, secara penuh akan ditanggung oleh pemerintah. “Jika mereka sakit, dengan hanya membawa kartu miskin atau Surat Keterangan idak Mampu”, jelas Sandi. Berdasarkan keterangan Chairul Anwar, bahwa wujud konkret negara menjamin pelayanan kesehatan bagi masyarakat yaitu dengan menjadikan asilitas yang ada sebagai modal dasar. Fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat diberikan unsur in put seperti sinergisme, anggaran , manejemen, visi-misi kesehatan, sehingga outcome yang dihasilkan sesuai sesua i dengan cita-cita undang-undang. Namun kondisi yang ada sekarang seakan terjadi kesalahan manajemen, ketidaksinergisan, visi-misi tidak jelas. PUTRI.SUMA “Misal visi Indonesia Sehat 1, 1, sekali dengan pusat. “imbulsekarang sudah dan tingnya gejala seperti sepert i Bupati atau gal tahun lagi, jika dikatakan Gubernur yang bertindak sebini sangat sulit, apalagi dengan agai raja-raja kecil yang ingin kondisi “centang “centang pertang” per tang” sepkekuasaannya penuh dalam erti ini , ,” lirih Cahirul Cahiru l dengan mengatur masalah-masalah di nada pesimis. daerah,” papar Chairul. Masalah Contohh lain yang Conto ya ng diungkap yang ketiga, adalah masalah atau kan Chairul yang juga alumni masalah penataan yang artinya Fakultas MIP M IPA A Universitas belum terjadi dukungan yang Indonesia yaitu permasalahan sinergis antar stake holder dalam Asuransi Kesehatan Masyarakat pengaturan dunia kesehatan. Miskin (Askeskin). PenyelengMasalah-masalah semacam gara yang gara yang diberikan amanah ini seharusnya memang tidak mengatur Askeskin merasa terjadi di negara yang memiliki sudah memanajemen Askeskin ideologi pancasila. namun, mereka beranggapan Namun, masalah tersebut bahwa merekalah sebagai penadalah satu sisi dari kecederunguasa dananya. Hal ini berarti gan pemerintah mendahulukan tidak melihat kepentingan makepentingan rakyat yang mulai syarakat. P Askes tarik-tarikan tarik-tarikan tampak di pasca reormasi ini. dengan Depkes. Kondisi seperti Berdasarkan keterangan dr. San- ini yang dirugikan adalah ma-
syarakat bukanlah P Askes atau Departemen Kesehatan. “Masyarakatlah pemilik anggaran itu”. Jelas Chairul dalam hariann empo, haria empo, 1 Februar Februarii , , hal. , tertera bahwa ba hwa Menteri Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari telah memutuskan tetap bekerja sama dengan P Askes dalam penyelenggaraan Askeskin . Namun yang terjadi setelah itu adalah perseteruan antara Direktur Utama P Askes dengan Menkes Siti Fadilah Supari. Akhirnya Askeskin dicabut diganti menjadi Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Hal ini menjadi pembahasan khusus oleh komisi IX I X DPR-RI. DPR-RI. Komisi ini meminta Menkes untuk meninjau ulang peralihan Askeskin menjadi Jamkesmas. Sementara hal ini belum jelas, Menkes telah mengatakan mengataka n Askeskin beralih menjadi Jamkesmas yang disampaikannya dalam sambutan pertemuan sosialisasi Jamkesmas di JCC, Senayan, Jakarta, kar ta, Rabu (6/3/). (6/3/). Menkes pernah menyampaikan bahwa beberapa alasan akhirnya kerjasama Askeskin Askeskin dicabut dari P Askes adalah terjadi penggelembungan dana tunggakan Askeskin. Pemerintah diminta mengeluarkan dana sebesar Rp 1 triliun untuk untu k ,6 ,6 juta rakyat miskin yang masuk kuota penerima Askeskin. Sementara dana yang tersedia di kas negara hanya Rp ,6 triliun. Selain itu, dia kecewa dengan manajemen P Askes yang dianggapnya buruk, khususnya soal transparansi pembayaran klaim tagihan perawa perawatan tan dan RS serta verikasi klaim tersebut. Dengan berbagai pengalaman ini, akh akhirnya irnya Menkes berembuk dengan kepala dinas kesehatan se-Indonesia pada pa da Senin Se nin (1/1). (1/1). Inormasi ini diambil dari lintas E K 10 Tn Rer
85
keetn berita www.mrmynews.com dalam artikel art ikel “Klaim Dana Askeskin erlalu erlalu Mahal, Maha l, Menkes Copot P Askes”, Rabu, 16 Januari , :1:6 WIB Dengan membentuk Jamkesmas sekarang ini, akan menimbulkan permasalahan baru dan lagi-lagi yang menjadi korban adalah masyarakat. masyarak at. Pasalnya, Pasalnya, pembentukan Jamkesmas Jamke smas tentulah membutuhkan penyesuaian yaitu waktu, uang, orang (SDM), dan jaringan. “Hal ini sama saja dimulai lagi dari nol,” jelas Chairul yang mengetok meja saat memaparkan hal ini. Ia pun menambahakan. “Kesehatan itu hanya menjadi kelinci percobaan, tidak ada desain dari awal. Seharusnya dari tahun ketahun makin membaik, namun kenyaatanya tahun pertama sampai dengan ketiga “tengkar” “tengkar ” kemudian tahun keempat memulai dari nol.” Berarti tahun kelima sama seperti tahun kedua. Kapan mau beres?” tandas Chairul, lelaki berkopiah yang kerap kali disapa ustaz oleh sekitar, saat Suma UI mewawancarainya di Gedung Jamsostek YKI. Chairul Anwar juga menambahkan, “Jika saja Siti Fadilah dapat memperkirakan hal ini dari awal tentulah akan leb lebih ih baik.” Disini terlihat bahwa tidak adanya konsep yang kuat, valid, dan jelas, untuk permasalahan Askeskin. Sebenarnya dalam melangkah, Menkes sudah mengumpulkan mengumpulkan para pakar pak ar dan ada buku yang ia terbitkan, tetapi buku tersebut ternyata dilanggar. Achmad Sujudi sebelumnya telah menjalankan JPKMM, seharusnya tinggal diteruskan. Namun yang terjadi adalah Menkes Siti Fadilah Supari merubah sistem, manajerial ditarik ke P. Askes kemudian kemudian ditarik lagi Jamkesmas. Padahal, sebelumnya Presiden Yudhoyono 86
pernah meminta Departemen Hal ini dikarenakan, kesehatan Kesehatan, P Askes dan pihak tidak cukup berbicara anggaran, rumah sakit untuk membenahi namun manajemen input , dan mekanisme kerja sama pengekomitmen menjalankan proses lolohan Askeskin ini. dan juga kerjasama baik intern Sebagaimana yang diungdepartemen dan antar departekapkan oleh United Nations Demen terkait. Jika saja kesehatan mavelopmnent Programme (UNDP), tingkat indeks pembangunan syarakat dapat ditingkatkan ini manusia Indonesia masih terberarti mendukung masyarakat tinggal dibanding negara-negara untuk produkti secara ekonomi, lain. Padahal, salah satu unsur seperti cita-cita UU 3 tahun terpenting dalam dala m indeks pem199. Jika pendapatan atau konbangunan manusia adalah disi ekonomi masyar masyarakat akat secara pendidikan dan kesehatan. individual meningkat berarti Kondisi ini membuat negara meningkat pula perekonomian berkomitmen untuk meningkat meningkat-- bangsa. Melihat kecenderungan kan kesehatan masyarakat. Hal ini, maka kesehatan menjadi ini terlihat dari pemerintah mesektor yang dikedepankan untuk naikkan anggaran anggara n kesehatan kesehatan di memulihkan kondisi bangsa, tahun 5 sekitar 5 triliun dari meskipun masalah akan terus Anggaran Angga ran Pendapatan Pendapatan Belanja muncul. erbukti erbukti dari dar i adanya Negara (APBN), yang sekarang peningkatan aggaran kesehatan, menjadi 1 triliun, seperti yang dana pengurangan subsidi BBM diungkapkan oleh Chairul yang dialihkan kepada keskesAnwar. ehatan. Hal-hal ini juga jug a diduNamun menurut hasil kung oleh Presiden SBY sendiri, diskusi mahasiswa mahasiswa FKM UI seperti dalam pidatopidato-pidato pidatonya nya dalam orum kelas Kebijakan yang pro terhadap kesehatan Kesehatan, meskipun ada termasuk Askeskin, dan bahkan kenaikan anggaran di masa sempat memimpin rapat kabinet desentralisasi tetap saja outcome terbatas bidang kesehatan di dari kinerja kepemerintahan Departemen Kesehatan Febkesehatan sama saja, dan tidak ruari Silam. ada bedanya, bahkan masalah CHRISSENDY .L.SIORUS kesehatan begitu “polemik” “polemik ”.
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
A M U S / A L I L
cert enek
iVorY
“N
ama lengkap lu apa?” “Ivory.” “Udah, gituh ajah?” “Iya, begitu saja. Singkat. Padat.
Daleem.” “Oh.” Responku, datar. “Kok elo gak keliatan penasaran, sih?” “Apa?” “Nama gue!” “Emangnya ada apa dengan namamu, Ivo?” “Katanya lo interest sama gue! Huh, gimana siy, nama gue kan unik!” “Emang Ivory bahasa mana, ya ya? ? Sejenis bumbu masak, bukan?” “Hmm, h0keh, sekarang gue percaya kalo nilai pdpt bahasa inggris lu `C`!” “Hihi, maap deh, pengaruh gejala gizi buruk waktu masih kanak-kanak. kanak-kanak.”” “Ivory, demikian bonyok kasih nama gue.” Kata Ivo sambil menangkupkan kedua tangannya menyangga dagu, tatapannya seolah menerawang. men erawang. “Hmm.”” Aku juga gak mau kalah, kucondong“Hmm. kan tubuhku dan melakukan perilaku yang sama dengan Ivo, bedanya tatapan mataku hinggap ke meja seberang, memperhatikan seorang nenek tengah menganiaya cucunya yang baru saja melempar juice cabe rawit super tepat ke mata sang nenek. “Ivory itu artinya ar tinya GADING, bego…!” katanya sambil menjulek dahiku. “Hmm.”” Dengan keterbatasan kapasitas otak “Hmm. aku mencoba memahaminya. “Ada pepatah yang menyatakan tak ada gading yang tak retak.” “Oke, lalu apa hubungannya peryataan dari si pepatah yang merangkap jadi bandit pengutil gading gajah itu dengan nama lu, Ivo Ivo?” ?” “Begitulah gue adanya. Gue nggak sempurna, Dang. Seperti nggak ada gading yang gak retak.” Tandas Ivo, sok puitis. “Hmm, jadi elu kek gading, ya?” “Right.” “Elu tau gak, gading itu sebenarnya bagian apa dari tubuh gajah?” tanyaku yang emang paling maniak nonton acara animal documentary, documenta ry, terutama episode reproduksi katak dan episode bayi gajah beranjak puber. “Gading ya gading, Dadang!” sentak Ivo. “Asal elu tau ya, Ivo. Gading gajah itu sebenarnya gigi lebih!” “HAH?” “Iya, Ivo. Ivo. Gading itu gigi gajah yang tumbuh mencuat ke luar! Gua juga gak tau gajah pake pasta gigi merek apa. apa.”” “Gak. Gak mungkin. Gak mungkin. Boong lu!”
“Come on, that’s the fact, Ivo! Jadi, mulai sekarang elu gua panggil Ivo Si Gigi Gajah, hihi.” Selorohku, menggodanya. Menggoda Ivo Ivo.. Cewek cantik sok idealis yang aku kenal seminggu lewat sudah sejak demonstrasi menentang kebijakan pemerintah mengimport jarum j arum pentul Made in Germany.. Cewek yang sekarang lagi menghisap sebamany tang mild dalam-dalam dalam- dalam usai menonton Ayat Ayat-Aya -Ayatt Cinta di 21 Detos bersamaku. “Oh, elo Dadang?” “Dadang Mulayana kasep, tepatnya.” Jawabku cengar-cengir saat pertama kali berkenalan dengannya. “Ketua Imaho ?” “Bukan, Neng. Itu mah Dadang Mahendra. Gua mah normal.” Ralatku, menyelamatkan image pada pertemuan pertama. “Oh. Ngapain lo ikut demo?” “Ditraktir mie ayam sama korlapnya. korlapnya.”” Jawabku 2 jujur, sambil megang pantat , entah salah tingkah, salah urat atau salah syaraf. “Ck, yang kek elu nih ngerusak citra mahasiswa.” mahasiswa.” Ivo geleng-geleng kepala. “Emang alesan lu ikut demo? demo?”” “GUE MAU NGERUBAH BANGSA INI!” “?” “MENCIPTAKAN MASYARAKAT MADANI!” Glek. Gua cuma bisa keselek mendengar penuturan Ivo. Otak gua gak nyampe. Ke laut aja luh, Dadang! Seolah seperti itu arti ar ti tatapan mata Ivo padaku. “Elo gila, ya.” “Huh?” pernyataan sadis Ivo itu menyeretku dari alam ashback. “Semua orang tadi pada nangis nonton AAC, eh, elu malah ketawa cekikikan minta dicekek.” “Hihi, abis gua ngebayangin yang gak sadarkan diri bukan Maria, tapi elu Ivo. Terus, Terus, yang berusaha menyadarkan bukan Fahri, tapi gua, si Dadang Kasep.” “Begitu gue sadar, terus yang pertama kali gue lihat muka elo, Dang, pasti gue langsung teriakteriak-tete3 riak: `Dokter! Dok ter! Suntik mati saja saya!” Ivo ketawa. Gua juga ketawa, kenceng banget, karena emang begitu juga versi lamunan gua, yang bikin gua bisa-bisanya ketawa, minta ditabok, di tengah lautan air mata penonton AAC. “Dang, besok lo ikut gue yuk?” “Ngapain?” “Biasa.” “Demo apalagi? Pelarangan menebang pohon toge?” “Mencegah kenaikan BBM yang jelas-jelas ngerugiin rakyat!” seru Ivo berapi-api. “Hobi banget lu. Nggak deh. Besok gua mau E K 10 Tn Rer
87
cert enek nyari jangkrik.” Aku bisa lebih lucu dari Komeng, demi kamu “!” Ivo melotot padaku, seolah berkata: apaIvo! kah kau tak malu dengan mahasiswa-mahasiswa “Beno itu…pemberani!” pahlawan Ampera dan pahlawan reformasi yang Demi elu, Ivo, Mak Lampir juga bakal gua cetelah merelakan jiwa mudanya untuk negeri ini?! kek kalo berani-berani nyentuh rambut lu! Lupakan Mahasiswa durjana kau! Beno! Please. “Yah, “Y ah, nyari jangkrik kan juga ikut membantu me“Beno itu…ganteng.” ningkatkan ekonomi bangsa, Ivo.” Kilahku cengenGue? Apa bedanya jempol, eh, muka gue sama gesan, sambil mencomot french fries yang mulai Afghan? mendingin di meja kami. “Beno itu…cerdas.” Para pengunjung resto silih berganti, tetapi GLEK. Kalau yang ini gua juga ragu. kami belum hendak beranjak. Diam-diam kucuri “Yang “Y ang terpenting Beno itu orangnya berwibawa tatap pahatan-pahatan wajah cantik Ivo yang kendan idealis banget!” tara menyuratkan adanya sumbangan kromosom SKAK MAT! ras Arya yang angkuh dalam tubuhnya. Cocok ***** denganku yang juga berwajah indo kalau begitu. Alkisah, Ivo akhirnya resmi jadi calon istri si Meskipun wajahku mirip tukang tape konon kataBeno satpam, eh, ketua senat sialan itu! Hingga nya kakeknya kakeknya dari kakekku adalah mantan legiun l egiun pada suatu hari terjadilah peristiwa yang mengheasing Perancis yang tersohor di kancah perang bohkan! dunia. Yah, Yah, jadi wajar saja kulitku jadi hitam hit am manis “Ivo turun! Jangan nekat, Ivo!” teriak beberapa begini. Mercy. Ehehehe. mahasiswa yang berusaha menolong. Hmm, Ivo, rasanya ingin sekali aku mengatakan “Jangan pada ngedeket! Gue lompat nih!” teriak bahwa aku…, Ivo sambil melakukan aksi sirkus di atas pagar “Dang!” seru Ivo, menghentakan lamunanku. pembatas jembatan Teksas yang menghubungkan “Uhm, apa?” Jawabku dengan tatapan mata fakultas teknik dan sastra. penuh cinta. “Ivo, kalo jatuh elu mati!” Seruku merangsek ke “Gue pengen ngomong sesuatu sama lo.” Ucap depan mendekati Ivo. Ivo sambil mengaduk-aduk orange squash di “Ya iyalah, mati! Bego lo, Dang! Udah, jangan hadapannya. ngedeket lagi!” “…?” Aku semakin mencondongkan tubuhku, “Ivo, setidaknya elu katakan alasanya! Kenapa, menanti apa yang akan diucapkan Ivo. Ivo? Bukan kek gini Ivory yang gue kenal!” “Gue…, keknya gue…, gue jatuh cinta…sama,” “Tak “T ak ada gading yang tak retak, Dang! Saat ini “STOP! STOP, IVO! Nggak perlu segitunya! Biahati gue bukan hanya retak, tapi remuk!” rin gue yang nembak elu!” seruku setengah hi steris, “?” euphoria, tidak menyangka bahwa akhirnya Ivo Ivo “BENO sialan!” menyadari pesona dahsyat alamiah yang aku miliki. “Hah?” Uoh! “Iya, Dang. Beno ngekhianatin ngekhi anatin gue.” “Jangan gila, lo, Dang.” Reaksi Ivo kemudian. “Ngepet. Berani-beraninya dia nyakitin hati lu! “Tapi, Ivo, gua…,” Biar gua cabutin semua bulu yang melekat di tu“Gue JATUH CINTA sama BENO!” Pekik Ivo buhnya!” eng ing eng, aku jadi superman dadakan, dengan mata penuh cahaya. “Dia ngapain lu, Ivo?!” “Gua juga jatuh cinta…WHAT?! Elu jatuh cin“Dia selingkuh.” tanya sama Beno?!” Beno?!” seruku gak terima. Kenapa “Sama siapa?” bukan sama gue, Ivo? Rintih hatiku. “Asia Carrera.” “Iya, Dang! I am fall in love with him!” “Oh, sama si Asia…HAH Asia…HAH?! ?! Itu kan bintang porno “With BENO?” termahsyur abad ini!” “Hmm.” Angguk Ivo. “Kok elo tau, Dang? Elo juga sering nonton, ya? “Apa lebihnya Pak Beno, Ivo?!” aku benar-benar Huh. Dasar lelaki!” gak bisa terima. CRAP! “Ye, “Y e, bukan Pak Beno satpam kampus kita, “Tapi ini BENO, Dang! Kalo mahasiswa kek elo Dang!” sih wajar dan gue bisa terima.” “?” CRAP! CRAP! “Ini BENO ketua Senat mahasiswa Teknik!” “Beno bukan hanya selingkuh dari gue! Dengan “Oh, emang ketua Senat mahasiswa fakultas mengoleksi tiga giga bokep Asia Carrera dia ju ga teknik namanya Beno juga?” telah selingkuh dari jalan pergerakan pe rgerakan yang dianut“Iya, bodoh. Elu tuh emang gak aware yah sama nya!” pergerakan mahasiswa!” “Beno kan juga manusia, Ivo.” Glek. Sainganku ketua Senat mahasiswa? Mati “Pokoknya “Pokokny a gue mau mati ajah!” aja guah! “Beno hanya lelaki, with his heart and his pas“Beno itu…orangnya humoris.” sion.”
iVorY 88
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
cert enek
iVorY
“Kok elu malah belain Beno, sih!” “Seperti kata elu, Ivo. Nggak ada gading yang semulus Miyabi4. Eh, ups!” “Siapa tuh, Miyabi?” “Tukang pecel. Udah, lupain ajah.” “Beno sudah mencemarkan nama gue dan nama pergerakan mahasiswa dengan kelakuannya itu!” “Ivo, di dunia fana ini emang nggak ada yang sempurna. Elu sendiri tau kan, isu kondom bekas yang bertebaran di gedung perwakilan rakyat pascapendudukan gedung itu oleh mahasiswa Mei 1998? Lihat, buka mata Ivo, gading reformasi yang segitu harumnya ajah menyimpan retaknya sendiri! Apalagi hanya seorang Beno?!” “Tapi gue tetep nggak bisa terima kenyataan ini, Dang!” “Emang Beno udah ngapain ajah sampe elu negerasa tercemar dan nggak bisa terima gitu?” “Dia udah…,” “Apa?”” “Beno udah…,” “APA?! DIAPAIN?!” aku yang jadi heboh sendiri, garuk-garuk selangkangan. “Hiyah, elo tau sendirilah, apa yang udah ki ta lakukan sebagai sepasang kekasih.” Lirih Ivo memalingkan wajahnya, bersiap-siap hendak menceburkan diri ke danau. Beno…dasar Beno… dasar,, pendekar durjana pemetik pemetik 5 bunga kau! Makiku membatin. Awan terlihat tebal menutupi langit sehingga air danau nampak begitu kelam dan suasana di sekitarnya lebih mencekam. “Dang…,” mendadak Ivo kembali memalingkan wajahnya, menatapku, lekat. “Iya?” “Elo mau nolongin gue gak?” “Apapun “Ap apun Ivo!” seru gue serta merta, me rta, “gue siap kok kalau harus bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan Beno. Kalau lahirnya cewek kita kasih nama…,” “Nggak segitunya, Dang! Mending gue disuntik mati aja.” Ivo sempat-sempatnya tersenyum sebelum menuntaskan niat harakirinya. “?” “Dang…,” Ivo menatapku lekat, penuh harap. “Iya, Ivo?” “Maukah kau?” “?” “Maukah kau menghapus bekas bibirnya di bibirku dengan bibirmu?6” “Bibir Beno?” “Hmm.” “Di bibir lu?” “Iya.” “Pake bibir gue?” “Please.”” Ivo menuruni pagar pembatas jemba“Please. tan, menghampiriku. “Lakukan! Lakukan! Tolong dia! Penuhi permintaannya!” seru seorang mahasiswi yang berhati
tulus. “Cium! Cium!” pekik segerombolan mahasiswa berakal bulus. “Gue aja! Gue aja!” jerit napsu beberapa orang mahasiswa berwajah nista. “Tapi, duh, gimana ya,” aku pasang tampang seolah dipaksa melakukan sesuatu yang sangat kubenci. Ivo tersenyum penuh arti. Ups. Rupanya dia dapat membaca ekspresi sebenarnya dalam hatiku yang berteriak-teriak: Yes! Yes! Come on, babe. Lets kiss! “Please, Dang. Gue nggak pengen ngebawa bekas bibir Beno ke akherat.” “Baiklah Ivo, jika kau memaksa.” Aku pasang muka paling hipokrit. Seorang mahasiswa berinisiatif memasang hijab7 dari sepanduk bertuliskan ucapan selamat atas terpilihnya dekan fakultas yang baru. Maka kami berciuman. Dimulai perlahan. Lalu semakin ketat. Semakin dalam. Semakin larut. Hingga tak sadar ketika Ivo melepaskan bibirnya, aku ambil inisiatif merangsek menghapus bagianbagian lain di wajah dan leher jenjang Ivo yang kusinyalir terdapat jejak-jejak Beno. “Adakah “A dakah bekas lain dari tubuh Beno di tubuhmu yang perlu kuhapus dengan tubuhku?” lirihku, saat tiba di daun telinga Ivo. Rintik hujan mulai ber tingkah saat aku mengatakan kalimat yang sangat propokatif itu. “Cukup, Dang. Biarkan hujan yang menghapus semua bekas yang ditinggalkan Beno pada diriku.” Usai berkata demikian Ivo menanggalkan satu per satu pakaiannya, tanpa sisa sehelai benang. “I wanna naked in the rain.” Ujar Ivo, Ivo, setengah berbisik, kepadaku. Damn, lucky rain! Maka hujanpun terjun bebas sejadi-jadinya, penuh gairah membasuh tubuh telanjang Ivory, Ivory, seolah memenuhi titahnya, menghapus sisa-sisa Beno yang melekat dalam tubuh dan jiwanya, merekatkan kembali serpih-serpih gading hatinya yang telah remuk hilang bentuk.
ENDANG RUKAMANA Depok, Mei 2008
_____________________ 1 2 3
4 5
6 7
Ikatan Mahasiswa Homo Milik gua, bukan Ivo. Based on true story stor y beberapa kawan gua yang nonton AAC. Bintang flm porno. Istilah hasil kreasi seorang kawan; based on true story. Judul cerpen Hamsad Rangkuti. Dinding penghalang
E K 10 Tn Rer
89
cert enek
SEPULUH TAHUN YANG LALU... Jakarta, .15 pagi aya masih sangat sa ngat mengantuk sebenarnya. api apa mau dikata, jarum jam telah lewat 15 menit dari angka . Sudah dua hari ini, saya juga harus menggantikan teman yang sedang sakit. Ia memohon agar saya menggantikannya untuk beberapa hari. Ia tidak ingin kehilangan pekerjaan ini karena tanggungannya banyak, istrinya dua dan punya enam anak. Saya pun tidak tega menolak permintaannya. Dengan mata masih setengah terpejam, saya bersiap-bersiap untuk berangkat kerja. Jakarta masih sepi ketika saya tiba, hanya satu dua mobil yang lalu lalang dan beberapa truk besar. Angin pun masih dingin menusuk sampai ke tulang. Benar-benar menyiksa tubuh kurus saya yang hanya dibalut dua lapis pakaian. pak aian. Perangkat tempur untuk bekerja sudah saya bawa. Sarung tangan, sapu lidi besar bergagang pan jang sudah di tangan dan kain penutup kini sudah dililitkan di wajah. Saatnya membersihkan sampah dan kotoran di sepan jang Tamrin sebelum jalanan ini dijejali oleh kendaraan kendaraa n plat B. Setelah hampir jam, akhirnya tugas saya untuk sementara selesai juga. Langit Jakarta pun mulai berubah warna dari kelabu menjadi biru keungu-unguan. Fajar telah menampakkan diri. Berarti saya sudah bisa istirahat sejenak. Dan jam kerja saya berikutnya sekitar jam 1 pagi.
S
90
Namun, betapa terkejutnya saya ketika akan kembali membersihkan jalanan melihat lebih banyak polisi yang berjaga-jaga di sekitar Bundaran HI. “Mau ada apa lagi nih, mas?” tanya saya ke Karjo teman sekerja saya ”Mahasiswa mao demo katanya” “Demo apa lagi?” ”Katanya sih tentang repormasi!” ”Oh...,” jawab saya sekenanya ”Repormasi udah 1 taon katanya, jadi mao didemo-in sama mahasiswa. Gua gak ngerti dah maunya apaan, tapi ini mah bakal nambah-nambahin ker jaan kita aja...!!” ...!!”,, tambah Karjo Ka rjo agak sewot. **** ** Sudah sepuluh tahun? Benarkah? Secepat Secepat itukah waktu wakt u berjalan? Mendengar kata ”Reormasi” saya selalu teringat bapak, ibu, dan Ika adik saya. Entah dimana mereka sekarang. Berarti sudah hampir sepuluh tahun saya hidup sendirian. Reormasi, menurut orangorang sih bagus untuk negeri ini. Berhasil menggulingkan Pak Harto yang berkuasa dengan otoriter selama 3 tahun katanya. api, api, saya sendiri tidak tida k begitu ingat apa yang sebenarnya terjater jadi saat itu. Waktu itu umur saya baru 13 tahun. Yang Yang saya ingat, banyak kerusuhan, banyak yang mati, banyak tentara, dan awal sebuah kehilangan... Akhir Ak hir tahun ta hun 199, 199, seingat saya, bapak semakin sibuk.
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
Bahkan sering pulang sampai larut malam dan pagi-paginya bapak sudah pergi lagi. Menurut cerita ibu, bapak sedang memperjuangkann kebenaran. api perjuangka kebenaran apa? Saya sama sekali tidak mengerti. Yang saya tahu, ta hu, bapak saya hanyalah seorang pengusaha besi bekas sederhana bukan pengusaha kaya. Bapak cuma punya 6 pekerja. api berkat kerja kerasnya, bapak bisa mencukupi kebutuhan keluarga kami dan keenam pekerjanya. Bapak saya adalah orang yang ulet, berani, dan keras. Dia juga suka menolong orang yang sedang kesusahan. Dugaan saya, karena menolong orang itulah bapak saya hilang. Sekitar bulan September 199,, Bapak saya pernah 199 per nah marah mara h besar. Sampai-sampai dia melempar besi-besi besi-besi tuanya karena k arena emosi. Saya dan Ika yang melihat kejadian itu it u benar-benar benar-benar takut. Kata Bang Pino, salah satu pekerja bapak, ini karena Kak Faisal. Pekerja termuda ini menghadap bapak dan mengatakan akan berhenti bekerja karena ingin akti di pergerakan buruh. Kata Bang Pino lagi, diam-diam Faisal malah sudah dipercaya sebagai jenderal lapangan di setiap demonstrasi kaum buruh. Makanya, para pria berseragam loreng sibuk mencarinya karena dianggap berbahaya. Sejak saat itu, saya tidak pernah lagi melihat Kak Faisal. api api beberapa hari ha ri kemudian, saya malah sering melihat seorang lelaki berbadan tegap den-
cert enek gan jaket kulit berdiri di ujung Sebulan sudah kami berkeli- mobil bak sampai Pasar Rebo. gang rumah kami. ka mi. Hampir Hampir ling, tapi tidak menemukan apa- Dan dari sana, saya terpaksa setiap hari dia di situ. Dia hanya apa. Akhirnya kami menjelajahi berjalan kaki ke Stasiun anjung berdiri, terus merokok, dan pelosok Jakarta karena ibu masih Barat. Untungnya saya masih inmemperhatikan sekelilingnya. ingin mencari. Perasaan ibu gat rumah tante di Cikini yang Suatu hari, lelaki itu datang terus mengatakan bapak masih memang tidak jauh dari stasiun ke rumah kami, ia ingin bertehidup. kereta. Secercah harapan munmu bapak katanya. Ibu terlihat Malam itu, Jakarta Jakar ta didera cul ketika saya mendekati jalan gugup ketika mem mempersilahkan persilahkan hujan lebat. Saya dan ibu terpak- masuk ke rumah tante. Saya berlelaki tidak ramah itu masuk. sa berteduh di depan toko yang harap ibu dan Ika ada di sana. Lelaki itu terlibat pembicaraan sudah tutup. Saya benar-benar Rumah tante ternyata sepi serius dengan bapak, tapi saya kelelahan saat itu dan akhirnya dan terkunci. Mungkin mereka tidak tahu apa yang mereka tertidur. Ketika saya terbangun sedang pergi, pikir saya. Saya bicarakan karena ibu menyuruh di pagi hari, saya benar-benar pun menunggu di depan rumah kami bermain di luar. Setelah terkejut! Ibu tidak ada! Saya sampai malam, tetap rumah itu kedatangan lelaki itu, bapak mencari ibu selama berjam-jam. sepi. iga orang lelaki lengkap selalu pulang malam. Wajahnya api tidak dengan senter dan pentungan selalu lelah dan pucat. ketemu. kemudian menghampiri Saya masih ingat, sehari saya. sebelum natal, waktu itu ”Ngapain kamu di saya dan Ika sudah tidur, sini?” tanya salah satu tapi bapak masuk ke kadari mereka. ”Kamu mar dan membangunkan harus har us pulang.. pula ng...” .” kami. Bapak kemudian ”Iya, kamu harus memeluk kami erat dan cepat pulang! Bahaya! lama sekali. Beliau Sekarang keadaan seberpesan agar tidak dang gak aman...!” nakal dan menjaga ibu. ”api...tapi...saya Karena masih menganlagi nunggu tante tuk, saya tidak paham saya, Pak.” betul apa yang bapak ”Nunggu siapa? katakan. Namun, itu ante kamu?,” tanya terakhir kalinya kal inya bapak bapak mereka. memeluk dan berbicara ”Iya, Pak...ini rumah HANIF/SUMA pada saya. Setelah itu tante saya” bapak tidak ada, entah ”Loh??!! Kamu gak menghilang atau dihilan Yang tahu??? Mereka...mereka...meregkan. Saya tidak tahu. saya tahu dari ka...sudah meninggal...hangus.. meningga l...hangus..”” Ibu benar-benar shock setelah papan toko, seka”Hangus????” tanya saya bapak hilang. hila ng. Ia mendatangi mendatangi be- rang saya berada di Pondok Pondok bingung berapa orang pintar agar menda- Gede. Karena berharap ibu akan ”Iya,emm...mereka ”Iya,emm...me reka meningpat petunjuk keberadaan bapak. kembali, akhirnya saya menung- gal waktu wa ktu menj menjarah arah... ...,” ,” jawabnya jawabnya Menurut orang-orang pintar itu, gu ibu di depan toko tempat lirih. bapak ada di antara timur dan kami berteduh tadi malam. ”Maksudnya ”Mak sudnya apa, pak?? erus erus selatan Jakarta. Awal Februari Sampai malam tiba, ibu tak jua adik saya bagaimana??? Anak ’9, ibu memaksa saya menema menema-kembali. Hujan kembali turun kecil yang dititip di rumah tante ninya mencari bapak. Awalnya, dan saya pun menangis sejadisaya ini!” saya menolak karena kondisi jadinya. ”Anak kecil apa? Pokoknya Pokoknya ibu masih sangat labil. Namun Naluri membawa saya menhampir dua minggu ini rumah karena pesan terakhir bapak, ak- cari ibu ke rumah tante di Ciki- tantemu tak berpenghuni... berpenghuni...”” hirnya saya menemani ibu. Ika ni, karena di sana juga ada Ika. FANNY FAJARIANI yang masih kecil terpaksa dititip anpa anpa uang sepeserpun, sepeser pun, saya Mei di rumah kakak kak ak ibu di Cikini. akhirnya menumpang sebuah E K 10 Tn Rer
91
reen
BIBLIOGRAFI reformasi ref ormasi indonesia indonesia
B
Dalam rentang waktu 10 tahun sejak berakhirnya masa Orde Baru, telah lahir banyak buku tentang proses reformasi di Indonesia. Beberapa dari buku-buku ini telah menjadi semacam catatan perjalanan reformasi, dengan menyatakan berbagai permasalahan, pandangan, ataupun langkah-langkah yang telah ditempuh dalam reformasi.
9
uku yang dapat menggambarkan titik awal dari reformasi, dimana gejolak dan krisis kehidupan publik masih sangat terasa, salah satunya adalah Opini Masyarakat: Reformasi Kehidu pan Bernegara, Dari Krisis ke Reformasi . Sesuai dengan judulnya, buku ini secara keseluruhan merupakan gagasan-gagasan seputar reformasi dalam kehidupan bernegara di Indonesia. Ia diterbitkan pada bulan April tahun 1999 oleh Penerbit Harian KOMPAS dan di dalamnya terdapat 49 artikel yang pernah dimuat dalam koran KOMPAS sepanjang tahun 1998. Beberapa penulis artikelnya yang cukup terkenal adalah Abdurrahman Wahid, H Rosihan Anwar, Kwik Kwik Kian Gie, Franz Magnis-Suseno, dan Selo Soemardjan. Meskipun di dalamnya tidak terdapat pembahasan yang terlalu ilmiah atau mendalam, ia tetap menarik dalam rangka menunjukkan substansi krisis masyaraka masyarakatt pada saat awal reformasi serta memaparkan opini-opini antara lain mengenai reformasi menghadapi pasar global, bagaimana membangun ketatanegaraan, dan agenda reformasi total. Dalam tahapan reformasi selanjutnya, buku yang dapat cukup memberi gambaran mengenai proses reformasi adalah Reformasi Menjadi Deformasi: Dari Lengser ke Lengser. Buku yang diterbitkan pada tahun 2001 oleh Universitas Indonesia
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
ini merupakan kumpulan artikel yang ditulis oleh Prof. Dr. Sri-Edi Swasono (SES) dalam berbagai surat kabar antara 1997-2000. Tersusun secara kronologis berdasarkan tanggal ditulisny ditulisnya a artikel, tulisan SES menunjukkan sisi yang lebih akademis dalam pembahasan seputar reformasi. Secara keseluruhan, SES yang disebut-sebut sebagai seseorang yang berorientasi rakyat ini membahas bahwa reformasi telah mengalami kemunduran karena telah terdapat berbagai permasalahan antara lain dalam pembangunan daerah, perlindungan TKW, transmigrasi, otonomi, ekonomi, birokrasi serta pemerintahan. Selain pandangan orang Indonesia seputar proses reformasi, terdapat pula pandangan orang asing yang dapat menun jukkan pendapat atau analisa luar tentang proses yang dilalui oleh bangsa. Beberapa buku yang mengemukakan pandangan ini antara lain adalah Indonesia in Transition: Social Aspects of Reformasi and Crisis dan Post-Soeharto Indonesia: Renewal or Chaos?, Chaos?, diterbitkan oleh Institute of Southeast Asian Studies. Terdapat pula Refor masi: The Struggle for Power in Post Soeharto Indonesia karya Kevin O’Rourke , semacam catatan sejarah dan analisa mengenai politik Indonesia dari tahun 1996-2001. RIZKY SADALI
reen
Cinta maY DI TRAGEDI MEI
S
epuluh tahun reformasi sepertinya men jadi moment penting bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Hal ini terlihat dari banyaknya acara yang dibuat. Tak ketinggalan industri perflman. Film Berjudul May merupakan salah satunya. Film yang mengambil setting peristiwa Mei 1998 ini bercerita tentang seorang gadis bernama May (Jenny Chang). Ia merupakan seorang gadis keturunan Tioghoa yang kesehariannya membantu di restoran bakmi milik ibunya, Cik Bing (Tuti Kirana). Dalam flm ini, diceritakan kalau ia memiliki kekasih seorang pribumi, Antares ( Yama Carlo s), yang merupakan sutradara flm dodo kumenter. Alkisah, May ingin sekali menjadi seorang artis. Demi impiannya itu, ia rela datang memenuhi panggilan casting, tanggal 13 Mei. Meski situasi ibu kota saat itu sedang kacau dan terjadi kerusuhan. Ketika ia berusaha bersembunyi dan meminta pertolongan dari sang kekasih,
tragedi itu pun datang. Ia menjadi salah seorang korban kekerasan seksual ketika itu. Hal ini menimbulkan trauma tersendiri pada diri May. Se-
Jl: MAY MA Y s: Viva Westi P: Jenny Chang, Tuli Kirana, Yama Carlos, Ria Irawan, Niniek L. Karim, Tio Pakusadewo P: Flix Pictures
hingga, ia dan ibunya memutuskan untuk meninggalkan Indonesia dan menetap di Malaysia. Film May ini disutradarai oleh Viva Westi dan ditulis oleh Dirmawan Hatta. Dalam flm ini bertaburan aktris dan aktor pendatang baru seperti Jenny Chang, Yama Carlos, dan Tuti Kirana. Meskipun demikian, sejumlah aktor senior tetap mendukung flm ini, Ria Irawan (Haryuni), Niniek L Karim (Ibu Haryuni), dan Tio Pakusadewo (Harriandja) merupakan beberapa contohnya. Film ISTIMEWA produksi Flix Picture ini mengambil lokasi syuting di sejumlah kota di Indonesia dan Malaysia. Kisah yang mengambil latar kerusuhan Mei ini, lebih banyak diwarnai oleh kisah percintaan antara May dan Antares. Meskipun demikian flm ini sukses menggambarkan kerusuhan saat itu : o t o F
SEFTI, DEVI, (dari berbagai sumber)
E K 10 Tn Rer
93
nk
andre an drea a Hir Hira ata keCewa Prestasi ui di PenuLisan iLmiaH
S
iapa yang tidak tahu Laskar Pelangi? Novel ini, menyusul sekuel-sekuelnya, Sang Pemimpi, Edensor,, dan Maryamah Edensor Mar yamah Karpov yang tergabung dalam tetralogi menjadi novel inspiratif bagi banyak orang. Membicarakan novel-novel ini, mau tak mau kita akan mengingat pengarangnya, Andrea Hirata. Ditemui di akhir acara Jumpa Fans setelah sebelumnya menjadi bintang tamu pada acara Kick Andy Off Air di Balairung UI, pria berambut ikal ini menyapa SUMA dengan ramah. Ia menyatakan pendapatnya mengenai pendidikan di Indonesia. Menurutnya, Pendidikan di Indonesia sekarang merupakan pendidikan massal mass ( education ), dimana orangorang menjadi oportunis karena siswa belajar bukan karena mencintai ilmu, tetapi karena ingin masuk ke perguruan tinggi negeri. Saat ini pula masyarakat cenderung mudah menyalahkan pemerintah atas kualitas pendidikan kita, seharusnya jangan buru-buru saling menyalahkan karena persoalan ini memang bukanlah sesuatu yang mudah dipecahkan. Untuk hal ini, ia meny9
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
ampaikan usulan pemecahan masalahnya, yaitu orang-orang pintar di Indonesia membuka kelaskelas gratis. Seperti yang sudah dilakukan olehnya yaitu membuka kelas gratis untuk mata pelajaran fsika, kimia, biologi, dan bahasa inggris di jenjang pendidikan SD,SMP,SMA. Selain pendidikan di Indonesia, ia pun juga menyoroti pendidikan di UI. Menurut pria yang pernah mengecap bangku kuliah di S1 FEUI Ekstensi Jurusan Manajemen UI ini, dirinya kaget ketika mengetahui prestasi UI di salah satu lomba Penulisan Ilmiah yang, bahkan, 10 besar saja tidak masuk. Menurutnya ini satu penurunan yang mengecewakan. Sehingga ia berpesan agar mahasiswa UI terus memperbanyak scientifc perbanyak scientifc writing untuk dapat mendukung misi UI menjadi research menjadi research university . Terakhir, pria yang terpilih sebagai salah satu Tokoh Perubahan 2007 versi Republika ini bercerita tentang kesibukannya menggodok flm adaptasi Novel Laskar Pelangi, dimana ia menggandeng dua sutradara handal, Riri Reza dan Mira Lesmana. Sebenarnya, sebelum ini sudah banyak yang melirik Laskar Pelangi untuk diadaptasi ke flm, tetapi baru ditangan dua sutradara handal ini, Andrea menaruh kepercayaannya. kepercayaann ya. Menurutnya, mereka memiliki kapaSUM A /S sitas sebagai orang-orang A LI / berbakat. Selain itu, nilai tambahnya adalah mereka tidak pernah membuat flm horor. Ok, sukses ya untuk flmnya. Kita tunggu kehakehadirannya di layar lebar. DEVI RAISSA
nk
afGan sYaH reZa “ui GiTU LoH ” ”Terima kasih cinta.. ”Terima ci nta.. untuk segalanya.. Kau berikan lagi.. l agi.. kesempatan itu... Takkan terulang lagi... semua kesalahanku.. Yang pernah menyakitimu.. menyakitimu..” ”
S
ecarik bait di atas adalah cuplikan lirik tembang Terima Terima Kasih Cinta yang dilantunkan penyanyi pendatang baru, Afgan. Kiprahnya di dunia tarik suara berawal ber awal dari sekadar iseng bernyanyi di studio instant studio instant recording Wanna B. Karakter vokal cowok kelahiran Jakarta, 27 Mei 1989 yang dinilai unik dan romantis ini rupanya menarik hati sang produser studio tersebut. Produser Wanna B Music Production kemudian menawari Afgan untuk membuat album hingga akhirnya terbitlah album pertamanya yang bertitel Confession No. 1. Single pertama Afgan yang berjudul Terima Kasih Cinta kemudian langsung menjadi hits. Wajah manis berhias lesung pipinya pun sekejap menjadi idola, tak hanya di kalangan remaja, tetapi juga orang dewasa. Tawaran bernyanyi baik on air ataupun air ataupun off air serta air serta wawancara pun kemudian menjadi makanan sehariharinya. Namun, aktivitas promo album serta show tersebut diakui cowok bernama panjang Afgan Syah Reza ini tidak menganggu aktivitas akademiknya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia walaupun pada awalnya sempat keteteran. ”Kesulitan awal-awalnya pasti ada. Kaya keteteran lah keteteran lah.. Tapi sekarang udah disesuain semua sama jadwal kuliah. Jadi gak Jadi gak ganggu.” ganggu.” ujar
Afgan ketika ditemui selepas acara Bakti Kandidat salah satu calon ketua BEM FISIP UI. Agar tidak bentrok atau mengganggu kuliahnya, lulusan SMA 34 Jakarta ini hanya h anya menjalani promo album atau tawaran menyanyi selepas kuliahnya selesai atau pun di akhir pekan saja, ”Kita sih promo cuman seusai jam kuliah gitu.. jadi biasanya malem dan weekend.” tegasnya. weekend.” tegasnya. ”UI gitu loh!” Itulah jawaban Afgan ketika ditanya apakah ia mendapat dispensasi atau toleransi dari dosen atas kesibukanny kesibukannya a promo album. Selain itu, meskipun sekarang sudah menjadi artis ngetop artis ngetop dan bukan sekadar anak kuliahan biasa, Afgan mengaku bahwa statusnya sebagai artis tidak membuat ia mendapat perlakuan khusus di lingkungan sosialnya, ”Nggak, nggak.. gak ada perubahan sama sekali reaksi temen-temen gue sih..” Cowok berkacamata ini juga bertekad untuk tetap A fokus dan berusaha M U yang terbaik untuk S / S A kuliahnya agar cita R A citanya untuk kuliah L di Australia bisa tercapai. Di tengah kesibukannya promo album dan show,, Afgan juga masih menyempatkan diri untuk show proses produksi album keduanya. LARAS L ARASA ARASATI TI E K 10 Tn Rer
95
n Pt LaPindo Brant Brantas as Pak Guru : Apa yang kamu ketahui tentang PT Lapindo Brantas? Murid : “Perusahaan tambang Lumpur Panas yang bik in Sidoarjo npa Benar-benar terbenam t a a npa bekas” nYanYian Kulihat ibu pertiwi Sedang bersusah hati Harga minyak semakin tinggi Rakyat susah makan nasi Korupsi pun terus bertambah Kaya’ nggak sudah-sudah Kini ibu sedang lara Reformasi nggak ada guna BuLe naik taksi Apa beda orang Indonesia dan orang bule kalau naik taksi? Kalau orang bule, pandangannya tertuju sama pemandangan luar Kalau orang Indonesia pandangannya selalu tertuju pada argometer Takut kalo kal o entar nggak bisa bayar bayar.. BerBaHasa indonesia Berbahasa Indonesia memang lebih nyaman. Coba aja ngomong kalimatkalimat di bawah ini. Bahasa Indonesia: “Tiga nenek sihir mengagumi tiga buah arloji merk Swatch. Nenek sihir mana melihat pada arloji Swatch yang mana?” Bahasa Inggris: “Three witches watch three Swatch watches. Which witch watch which Swatch watch? dosen Botak Mengapa dosen sejarah botaknya pada kepala bagian belakang, se-
dangkan dosen fasilkom dibagian depan? Karena dosen sejarah berpikir tentang masa lampau, sedang dosen fasilkom berpikir untuk masa depan. GeorGe BusH uedan Percakapan George Bush (G) dan Codoleeza Rice (R)... G: Condi! Nice to see you. What’s happening? R: Sir, I have the report here about the new leader of China. G: Great. Lay it on me. R: Hu is the new leader of China. G: That’s what I want to know. R: That’s what I’m telling you. G: That’s what I’m asking you. Who is the new leader of China? R: Yes. G: I mean the fellow’s name. R: Hu. G: The guy in China. R: Hu. G: The new leader of China. R: Hu. G: The Chinaman! R: Hu is leading China. G: Now whaddya’ asking me for? R: I’m telling you Hu is leading China. G: Well, I’m asking you. Who is leading China? R: That’s the man’s name. G: That’s who’s name? R: Yes. G: Will you or will you not tell me the name of the new leader of China? R: Yes, sir. G: Yassir? Yassir Arafat is in China? I thought he was in the Middle East. R: That’s correct. G: Then who is in China?
R: Yes, sir. G: Yassir is in China? R: No, sir. G: Then who is? R: Yes, sir. G: Yassir? R: No, sir. G: Look, Condi. I need to know the name of the new leader of China. Get me the Secretary General of the U.N. on the phone. R: Kof? G: No, thanks. R: You want Kof? G: No. R: You You don’t want Kof. G: No. But now that you mention it, I could use a glass of milk. And then get me the U.N. R: Yes, sir. G: Not Yassir! The guy at the U.N. R: Kof? G: Milk! Will you please make the call? R: And call who? G: Who is the guy at the U.N? R: Hu is the guy in China. G: Will you stay out of China?! And stay out of the Middle East! Just get me the guy at the U.N. R: Kof. G: All right! With cream and two sugars. Now get on the phone. (Condi picks up the phone). R: Rice, here. G: Rice? Good idea. And a couple of egg rolls, too. Maybe we should send some to the guy in China. And the Middle East. Can you get Chinese food in the Middle East? (dari berbagai sumber)
A M U S / v F I N A H
96
Suara Mahasiswa N. 24 Tn XV, 2008
S D P
| enter r zne | SUMA DESIGN AND PRINTING layanan jasa desain dan percetakan poster, yer, yer, brosur, buletin, proposal, sertifkat, dsb. informasi dan pemesanan: pusgiwa ui lt. lt . 2 kampus ui u i depok, +6281 + 6281 802 11 11 216,
[email protected],
[email protected] .id, http//suma.ui.edu