LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA
SALIVA
Oleh : Afifi Rahmadetiassani
083112620150008
LABORATORIUM KIMIA FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS NASIONAL JAKARTA 2010
1
Pendahuluan
Dalam Dalam lapora laporan n ini akan membaha membahass kegiata kegiatan n prakti praktikum kum tentan tentang g saliva saliva.. Saat Saat melakukan praktikum dilakukan beberapa uji antra lain uji karbohidrat, uji protein, uji enzim enzim amilas amilase, e, uii sulfat sulfat dan uji fosfat. fosfat. Tujuan Tujuan prakti praktikum kum ini adalah menger mengerti ti dan memahami memahami bahwa kandungan saliva saliva terdiri terdiri dari karbohidrat, karbohidrat, protein, protein, enzim amilase, amilase, sulfat dan fosfat. Tinjauan Pustaka
Dalam Dalam awal awal proses proses pencer pencernaa naan n makana makanan n terjad terjadii proses proses penghan penghancur curan an yang yang terdapat di dalam mulut. Makanan dipotong kecil-kecil agar mudah ditelan dan selama pemotongan atau penghancuran secara mekanis ini berlangsung, kelenjar yang ada di sekitar mulut mengeluarkan cairan yang disebut saliva atau ludah. Ada tiga kelenjar yang mengel mengeluar uarkan kan saliva saliva yaitu yaitu kelenj kelenjar ar parato paratoid, id, kelenj kelenjar ar subman submandib dibula ularr dan kelenj kelenjar ar sublingual. Kelenjar sublingual adalah kelenjar saliva yang paling kecil dan terletak di bawah bawah lidah lidah bagian bagian depan. depan. Kelenj Kelenjar ar subman submandib dibula ularr atau atau yang yang disebut disebut juga juga kelenj kelenjar ar submaksilar terletak dibelakang kelenjar sublingual dan lebih dalam. Kelenjar paratoid ialah kelenjar saliva paling besar dan terletak dibagian atas mulut di depan telinga. Saliva adalah cairan yang lebih kental daipada air biasa dan memiliki pH antara 5,75-7, 5,75-7,05. 05. Fungsi Fungsi saliva saliva adalah adalah sebaga sebagaii bahan bahan pelinc pelincir ir yang yang menyeb menyebabk abkan an makana makanan n mudah mudah diku dikuny nyah ah dan dite ditela lan, n, karen karenaa terd terdap apat at musi musin. n. Musi Musin n meru merupa paka kan n seny senyaw awaa kompleks protein-karbohidrat atau glikoprotein. Selain itu fungsi saliva dapat digunakan sebagai pelembab mulut, menetralkan asam dari makanan, dan lain sebagainya. Saat melakukan uji karbohidrat penambahan asam sulfat pekat pada saliva akan akan menyebabkan karbohidrat mengalami dehuidaratasi sehingga membentuk furfural atau turunannya. turunannya. Kemudian bereaksi dengan α-naftol α-naftol membentuk membentuk senyawa senyawa berwarna berwarna ungu kemerah-merahan. Saliva mengandung protein dan merupakan komponen utama dalam sel hidup. Protein berfungsi sebagai unsur pembentuk struktur sel, sebagai protein aktif seperti enzim, hormon, pembawa O2, dan lain-lain. lain-lain. Pembuktian Pembuktian adanya adanya protein protein di dalam saliva dengan pemberian pereaksi Biuret dan akan menghasilkan warna ungu. Hal ini dikarenakan gugus – CO dan – NH dari ikatan peptida dalam molekul protein bereaksi dengan ion Cu2+ dalam suasana alkali membentuk senyawa kompleks Cu – Na – Biuret.
2
Ciri sel hidup adalah terdapat proses metabolisme yang diperantai oleh suatu protein yang disebut enzim. Enzim merupakan katalisator protein yang mempercepat reaksi kimia dalam makhluk hidup atau dalam sistem biologik. Salah satu enzim yang terdapat pada makhluk hidup adalah enzim amilase. Enzim tersebut di dalam saliva berfun berfungsi gsi untuk untuk mencer mencerna na amilum amilum menjad menjadii amilas amilase. e. Saat Saat iodium iodium ditamb ditambahka ahkan n pada pada amilum yang diberi enzim amilase yang berasal dari saliva tidak akan menghasilkan warna biru dan reaksi kimianya adalah : Enzim amilase Amilum
Maltosa
(biru dengan iodium)
(tidak berwarna dengan iodium)
Saat uji sulfat, ion sulfat dalam suasana asam akan mengendap pada penambahan ion barium dan reaksi kimianya kimianya adalah : Ba2+
+
SO4 2-
→
BaSO4 ↓ endapan putih
Sedangkan saat uji fosfat,ion fosfat akan bereaksi den gan ion molibdat dalam suasana asam sehingga sehingga membentuk senyawa berwarna berwarna biru. Alat, bahan dan cara kerja
Uji Karbohidrat Alat : a. Tabu Tabung ng reak reaksi si Pyre Pyrex x b. b. Rak Rak tab tabun ung g rea reaks ksii c. Pipet pet tetes Bahan : a. Saliva b. b. Laru Laruta tan n gluk glukos osaa c. Pere Pereak aksi si Moli Molisc sch h d. H2SO4 pekat Cara kerja : 1. Pipet 1 mL liur ke ke dalam tabung tabung reaksi reaksi yang bersih bersih dan dan kering, kering, tambahkan tambahkan 2 tetes tetes pereaksi Molisch, lalu campur hingga merata.
3
2. Tamb Tambah ahka kan n perl perlah ahan an-l -lah ahan an 1 mL H2SO4 pekat pekat melalu melaluii dindin dinding g tabung tabung yang yang dimiringkan. 3. Perhat Perhatika ikan n dan dan catat catat terben terbentuk tuknya nya cincin cincin berwarna ungu yang terjadi pada batas kedua cairan. 4. Lakukan Lakukan pada percobaan percobaan terhadap terhadap laruta larutan n glukosa glukosa sebagai sebagai kontrol kontrol positif. positif. Uji Protein Alat : a. Tabu Tabung ng reak reaksi si Pyre Pyrex x b. b. Rak Rak tab tabun ung g rea reaks ksii c. Pipet pet tetes Bahan : a. Saliva b. b. Laru Laruta tan n alb album umin in c. Larutan Cu CuSO4 0,1% d. Lar Larutan utan NaO NaOH H 10% 10% Cara kerja : 1. Pipet 1 mL liur liur ke ke dalam tabung reaksi yang bersih bersih dan kering kering 2. Tambahkan Tambahkan 2 mL larutan larutan NaOH 10 % dan dan 5 – 10 tetes tetes larutan larutan CuSO CuSO4 0,1 % 3. Campur baik-baik baik-baik dan dan amati amati warna larutan larutan yang terbentuk terbentuk dan catat 4. Lakukan Lakukan pula percobaan percobaan terhada terhadap p larutan larutan albumin albumin sebagai sebagai kontrol kontrol positi positif f Uji Enzim Amilase Alat : a. Tabu Tabung ng reak reaksi si Pyre Pyrex x b. b. Rak Rak tab tabun ung g rea reaks ksii c. Pipet pet tetes Bahan : a. Saliva b. b. Laru Laruta tan n ami amilu lum m 1% 1% c. Laruta Larutan n Lugol Lugol (Iodiu (Iodium m dalam dalam Kalium Kalium Iodi Iodida) da)
4
Cara kerja : 1. Pipet masing-mas masing-masing ing 1mL Larutan Larutan Amilum Amilum 1% ke dalam dalam dua tabung reaksi reaksi yang yang bersih dan kering 2. Pipet 1mL liur liur pada pada tabung tabung I dan dan 1 mL akuadestila akuadestilata ta pada tabung 2 3. Campur Campur baik-ba baik-baik ik dan setelah setelah beberapa beberapa saat tetesk teteskan an 1 tetes tetes larutan larutan Lugol Lugol ke dalam tiap-tiap tabung dan perhatikan serta catat perubahan yang terjadi Uji Sulfat Alat : a. Tabu Tabung ng reak reaksi si Pyre Pyrex x b. b. Rak Rak tab tabun ung g rea reaks ksii c. Pipet pet tetes Bahan : a. Saliva b. b. Lar Larutan utan HCl HCl 1% 1% c. Larutan Ba BaCl2 2% d. Gara Garam m sul sulfa fatt enc encer er Cara kerja : 1. Pipet 1 mL liur liur yang yang sudah diencer diencerkan kan 5 kali ke dalam dalam dua tabung tabung reaksi reaksi yang yang bersih dan kering 2. Teteskan Teteskan beberapa beberapa tetes HCl 1 % sampai larutan larutan bereaksi asam asam (gunakan lakmus) lakmus) 3. Tambahkan Tambahkan beberapa beberapa tetes larutan larutan BaCl BaCl2 2% dan perhatikan adanya endapan. 4. Endapan Endapan berwarna berwarna putih dari BaSO4 menunjukkan adanya sulfat di dalam liur. Lakukan pengamatan terhadap garam sulfat sebagai control positif Uji Fosfat Alat : a. Tabu Tabung ng reak reaksi si Pyre Pyrex x b. b. Rak Rak tab tabun ung g rea reaks ksii c. Pipet pet tetes Bahan : a. Saliva b. b. Laru Laruta tan n Ure Ureaa 10% 10%
5
c. Laruta Larutan n ammon ammonium ium moli molibdat bdat 2% dala dalam m asam asam sulf sulfat at 10% 10% d. Lar Larutan utan FeSO eSO4 5% asam e. Gara Garam m fos fosfa fatt enc encer er Cara kerja : a. Pipe Pipett masi masing ng-m -mas asin ing g 1 mL liur liur ke dala dalam m dua dua tabun tabung g reaks reaksii yang yang bers bersih ih dan kering. b. Tambahkan Tambahkan 1 mL urea 10 % dan dan 5 mL larutan larutan amonium amonium molibdat. molibdat. c. Campur baik-baik baik-baik dan tambahka tambahkan n FeSO FeSO4 asam, perhatikan dan catat adanya warna biru biru yang yang menunj menunjukka ukkan n adanya adanya fosfat fosfat.. Intens Intensit itas as warna warna akan bertam bertambah bah bila bila dibiarkan beberapa waktu. Hasil dan pembahasan
Uji Karbohidrat Bahan dan Pereaksi Liur Larutan Glukosa Pereaksi Molisch H2SO4 pekat Hasil
Tabung 1 Tabung 2 1 mL 1 mL 2 tetes 2 tetes 1 mL 1 mL Terbentuk cincin Terbentuk cincin
berwarna ungu berwarna ungu Diliha Dilihatt dari dari hasil hasil percob percobaan aan di atas, atas, meninj meninjukka ukkan n bahwa bahwa karboh karbohidr idrat at posit positif if terdapa terdapatt pada saliva saliva.. Hal ini dikare dikarenaka nakan n terbeb terbebtuk tuk cincin cincin berwar berwarna na ungu di kedua kedua tabung. Pada tabung pertama sampel liur ditambahkan dengan pereaksi Molisch dan H2SO4 akan membentuk cincin ungu, hal ini disebabkan disebabkan karena penambahan penambahan asam pekat yang bereaksi dengan senyawa glukosa pada sampel liur akan menyebabkan glukosa pada sampel mengalami dehuidaratasi dengan asam tersebut sehingga menjadi furfural sementara sementara golongan golongan heksosa heksosa menjadi menjadi hidroksi-m hidroksi-metil etilfutfu futfural. ral. Pereaksi Pereaksi Molisch yang terdiri terdiri atas α-naftol dalam alkohol akan bereaksi dengan furfural furfural tersebut membentuk membentuk senyawa kompleks berwarna ungu. Reaksi pembentukan cincin berwarna ungu dengan pereaksi molish adalah :
6
Uji Protein Bahan dan Pereaksi Liur Larutan Albumin Larutan NaOH 10 % Larutan CuSO4 0,1 % Hasil
Tabung 1 1 mL 2 mL 5 – 10 tetes Terbentuk larutan
Tabung 2 1 mL 2 mL 5 – 10 tetes Terbentuk larutan berwarna
berwarna ungu
ungu
Pembahasan : Pada albumin terjadi perubahan warna dari jernih menjadi ungu karena ion Cu2+ pada pereaksi Biuret bereaksi dengan polipeptida yang ada pada zat-zat tersebut sehingga membentuk senyawa kompleks berwarna ungu. Halitu juga terjadi pada sampel liur yang mengandung protein. Fungsi larutan albumin pada percobaan ini yaitu sebagai kontrol positif adanya protein sehingga dapat dibandingkan dengan tabung lain. Biuret adalah senyawa dengan dua ikatan peptida yang terbentuk pada pemanasan dua molekul urea. Ion Cu
2+
dari
pereaksi pereaksi biuret dalam suasana basa akan bereaksi bereaksi dengan polipeptida polipeptida atau ikatan-ikat ikatan-ikatan an peptid peptidaa yang yang menyus menyusun un protei protein n membent membentuk uk senyaw senyawaa komple kompleks ks berwar berwarna na ungu atau atau violet. Reaksi ini positif terhadap dua ikatan peptida atau lebih, tetapi negatif untuk asam amino bebas atau dipeptida. Uji Amilase Bahan dan Pereaksi Larutan Amilum 1 % Liur Akuadestilata Larutan Lugol Hasil
Tabung 1 1 mL 1 mL 1 tetes Warna laurutan kuning
Tabung 2 1 mL 1 mL 1 tetes Warna larutan menjadi biru
7
(-)
Hal ini terlihat bahwa di dalam saliva terdapat enzim amilase.. Hal itu dapat dilihat dari terbentuknya larutan berwarna kuning dan bukan biru pada reaksi tersebut. Fungsi dari enzim amilase adalah mengubah amilum menjadi amilase. Amilum yang dibe diberi ri amil amilas asee pada pada saat saat dibe diberi ri iodi iodium um tida tidak k berw berwar arna na kare karena na reak reaksi si ters terseb ebut ut mengh menghas asil ilka kan n seny senyaw awaa lain lain yait yaitu u malt maltos osa. a. Fung Fungsi si dari dari laru laruta tan n amil amilum um 1% pada pada percobaan ini adalah untuk membuktikan aktivitas enzim amilase yang berada pada liur sampel yang diuji dapat mengubah amilum menjadi amilase atau tidak. Pada reaksi ini kita menggunakan larutan lugol, yang dimaksudkan dari larutan lugol yaitu iodium yang dilarutkan dalam kalium iodida. Uji Sulfat Bahan dan Pereaksi Liur encer Garam sulfat encer HCl 1 % BaCl2 2 % Hasil
Tabung 1 1 mL Beberapa tetes 5 – 10 tetes Terbentuk endapan putih
Tabung 2 1 mL Beberapa tetes 5 – 10 tetes Terbentuk endapan putih
Pembahasan : Uji sulfat membuktikan bahwa saliva positif mengandung sulfat. Hal itu dapat dilihat dari pembentukan endapan putih (BaSO4) akibat dari reaksi antara sulfat dalam liur liur sampel sampel dengan dengan laruta larutan n BaCL BaCL2. Pada Pada reaksi reaksi ini digunak digunakan an laruta larutan n HCl, HCl, laruta larutan n tersebut digunakan untuk mengasamkan liur sampel karena uji ini dapat berlangsung dengan baik dalam kondisi asam. Dalam melakukan uji sulfat larutan yang digunakan tidak hanya HCl, bisa saja dengan H2SO4 atau apapun yang jelas harus bersifat asam. Dalam praktikum kali ini menggunakan garam sulfat encer yang dimana garam tersebut sebagai kontrol positif dan dapat dibandingkan dengan tabung yang tidak diberi garam sulfat encer.
Uji Fosfat Bahan dan Pereaksi Liur Garam fosfat encer Urea 10 % Ammonium molibdat FeSO4 5 % asam Hasil
Tabung 1 1 mL 1 mL 5 mL Beberapa tetes Larutan berwarna biru
Tabung 2 1 mL 1 mL 5 mL Beberapa tetes Larutan berwarna biru
8
Pembahasan :
Berdas Berdasark arkan an hasil hasil data data di atas, atas, menunj menunjukka ukkan n bahwa bahwa saliva saliva positi positiff terdapa terdapatt kandunga kandungan n fosfat fosfat.. Hal ini terli terlihat hat laruta larutan n berwar berwarna na biru biru yang yang menjad menjadii tolak tolak ukur posit positifn ifnya ya
suatu suatu zat yang yang terdapa terdapatt di saliva. saliva. Keberada Keberadaan an ion fosfat fosfat dalan saliva saliva
dilepaskan oleh larutan urea kemudian larutan tersebut ditambahkan dengan FeSO4 agar suasananya suasananya menjadi asam sehingga dapat bereaksi bereaksi dengan larutan ammonium molibdat. Asam tersebut digunakan untuk membuktikan membuktikan adanya ion-ion ion-ion fosfat fosfat yang terdapat pada saliva dengan membentuk senyawa yang berwarna biru. Kesimpulan •
Saat melakukan praktikum ini, ternyata benar bahwa di dalam saliva terdapat kandungan karbohidrat, protein, enzim amylase, sulfat dan juga fosfat.
Daftar Pustaka
Jalip, Ikna Suyatna. 2009. 2009. Penuntun Praktikum Biokimia. Biokimia. Fakultas Biologi. Universitas Nasional. Jakarta. Poedjiadi, Anna dan Titin Supriyatin. 2005. Dasar-dasar 2005. Dasar-dasar Biokimia. Biokimia. Universitas Indonesia Press. Jakarta Martoharsono, Soeharsono. 1975. Biokimia 1975. Biokimia.. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
9