saliva dan ekskresinya terkait berbagai macam rangsangan.
laporan
DentistryDeskripsi lengkap
BBB
Full description
referatFull description
digestivoDescripciĆ³n completa
IV. HASIL PERCOBAAN
A. Memeriksa komponen Saliva 1. Uji mikroskopik: tidak dikerjakan 2. Pengamatan pH normal Saliva: dengan menggunakan indicator universal, pH saliva pasien: 7
Gambar 1: pH saliva 3. Membuktikan adanya mucin: saliva + 3 tetes asam asetat 6% Ada endapan (+) mucin (seperti albumin yang melayang di saliva)
Gambar 2. Mucin pada Saliva
4. Membuktikan adanya protein 5 ml saliva ke dalam tabung reaksi + NaOH encer 5 ml + CuSO 4 1% Muncul warna merah ungu yang menandakan positif protein
Gambar 3. Saliva postif mengandung protein B. Pencernaan Pati di Mulut 1. Membuat pasta kanji (amilum 3 %) lalu tambahkan saliva 10-20ml, aduk rata biarkan 1 menit. Lalu praktikan melakukan 2 uji secara bersamaan: a. 1 tetes larutan pasta amilum+saliva, diteteskan pada plat tetes, ditambahkan 12 tetes larutan iodium
saliva berwarna kuning dari Iodium, dalam
beberpa menit kemudian warna kuning hilang. (percobaan diulang setiap interval 5 menit) dan titik akromik tidak tercapai.
Gambar 4. Saliva bereaksi dengan Iodium
b. 3 tetes pasta amilum+saliva, masukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 5 ml larutan benedict.
Muncul warna hijau tosca.
Percobaan diulang dengan interval 5 menit dan Titik akromik belum tercapai, tetapi praktikan memanaskan tabung reaksi, dan warna ditabung berubah muncul endapan merah bata.
Gambar 5. Saliva bereaksi dengan benedict dan pemanasan
Tabel 1 Pengamatan Pencernaan Amilum Oleh Saliva Waktu setelah pencampuran
Warna yang terjadi
Warna yang terjadi pada uji
pasta amilum + saliva
pada uji iodium
benedict
5 menit
Kuning --- hilang
Hijau tosca ---- merah bata
10 menit
Kuning --- hilang
Hijau tosca ---- merah bata
15 menit
Kuning --- hilang
Hijau tosca ---- merah bata
Catatan: titik akromik tidak tercapai karena untuk mencapai titik akromik diperlukan waktu yang lama