BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Vitili Vitiligo go adalah adalah kelain kelainan an pigmen pigmentasi tasi pada pada kulit kulit dan membra membran n mukosa mukosa ditandai dengan makula hipopigmentasi berbatas tegas dengan pathogenesis yang kompleks.1 Insid Insiden ensi si viti vitili ligo go rata-r rata-rat ataa 1% di selur seluruh uh duni dunia. a. Peny Penyak akit it ini ini dapa dapatt mengenai mengenai semua ras dan jenis kelamin, kelamin, Pernah Pernah dilaporkan dilaporkan bahwa vitiligo vitiligo yang terjad terjadii pada pada peremp perempuan uan lebih lebih berat berat diband dibanding ing laki-la laki-laki, ki, hal ini terjad terjadii karena karena banyak laporan dari pasien perempuan dengan masalah kosmetik. Penyakit ini juga dapat terjadi sejak lahir sampai usia lanjut dengan frekuensi tertinggi !"% dari kasus# pada usia 1"$" tahun. 1 &idak adanya melanosit pada lapisan kulit merupakan tanda khas penyakit ini. 'ambaran vitiligo dapat berupa makula makula hipopigme hipopigmentasi ntasi yang lokal sampai universal. (iagnosis vitiligo ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan klinis yang ang dapat apat ditu ditunj njan ang g den dengan gan pemer emerik iksa saan an lam lampu Wood dan pemerik pemeriksaan saan histopatologi.1 &erapi &erapi vitili vitiligo go sendir sendirii sampai sampai saat ini masih masih kurang kurang memuask memuaskan. an. &abir &abir surya dan kosmetik covermask bisa bisa menjadi pilihan terapi yang murah dan mudah serta serta dapat dapat diguna digunakan kan oleh oleh pasien pasien sendir sendirii diband dibanding ing dengan dengan terapi terapi lainny lainnya. a. )ortikosteroid topikal juga dapat menjadi terapi inisial untuk vitiligo. 1 1.2
Tujuan Pe Penulisan
&ujua &ujuan n dari dari pembua pembuatan tan makalah makalah ini adalah adalah untuk untuk menget mengetahu ahuii defini definisi, si, etiologi, patogenesis, manifestasi klinis, diagnosis, penatalaksanaan dan prognosis vitiligo. 1.3.
Manfaat Pe Penulisan
*akalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan vitiligo.
1
BAB 2 TINJAUAN PUTA!A
2.1.
Definisi
Viti Vitili ligo go adal adalah ah kela kelain inan an kuli kulitt akib akibat at gang ganggu guan an pigm pigmen enta tasi si deng dengan an gambaran berupa ber+ak-ber+ak putih yang berbatas tegas.
2.2.
E"i#e$i%l%gi
Vitiligo Vitiligo terjadi di seluruh dunia dengan dengan prevalensi men+apai 1%. Vitiligo dapat dimulai pada masa anak-anak atau usia dewasa muda, dengan awitannya !"% kasus# pada usia 1"-" tahun, namun penyakit ini dapat terjadi pada semua usia. Penyakit ini tidak dipengaruhi oleh ras dan jenis kelamin. Pernah dilaporkan vitiligo yang terjadi pada perempuan lebih berat daripada laki-laki, namun hal ini dianggap dianggap berasal dari banyaknya banyaknya laporan dari pasien perempuan perempuan karena masalah kosmetik.1
2.3. .3.
Eti% ti%l%g l%gi #an #an Pat%g at%geenesi nesiss •
As"ek &enetik 'itilig%
Vitili Vitiligo go memili memiliki ki pola pola genetik genetik yang yang beraga beragam. m. Pewari Pewarisan san Vitili Vitiligo go diduga diduga meliba melibatka tkan n gen yang yang berhub berhubung ungan an dengan dengan biosin biosintesi tesiss melani melanin, n, respon respon terhad terhadap ap stres stres oksid oksidati atif, f, dan regula regulasi si autoim autoimun un.. (itemu (itemukan kannya nya hubun ubunga gan n
anta antara ra
vitil itilig igo o
deng engan
pen penyak yakit
auto autoim imu un
men mendoro dorong ng
dilakukannya penelitian adanya / yang mungkin berhubungan dengan terjadinya vitiligo. &ipe-tipe / yang berhubungan dengan Vitiligo pada beberapa penelitian yang telah dilakukan meliputi /, (0, (02, dan 3w4.
2
•
Hi"%tesis Aut%i$un #an (es"%n I$un Hu$%ral
ubung ubungan an antara antara vitili vitiligo go dengan dengan kondis kondisii autoim autoimun un telah telah banyak banyak diketa diketahui hui.. )elain )elainan an tiroid tiroid,, teruta terutama ma tiroid tiroiditi itiss ashimo ashimoto to dan penyak penyakit it 'raves, sering berhubungan dengan vitiligo, yang disertai dengan kondisi endo endokr krin inop opat atii sepert sepertii /ddi /ddiso son n dise disease ase dan dan (iab (iabet etes es *eli *elitu tus. s. Pada Pada penelitian yang ada, a da, ditunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara vitiligo vitiligo dengan dengan kenaikan kenaikan kadar autoantibodi autoantibodi tiroid, tiroid, meskipun meskipun mekanisme mekanisme hubungan ini belum diketahui se+ara pasti. •
Mekanis$e I$unitas eluler
5ebagai 5ebagai tambahan tambahan atas keterlibatan keterlibatan mekanisme imunitas humoral pada patogenesis vitiligo, terdapat bukti yang kuat yang mengindikasikan adanya proses imunitas seluler. )erusakan melanosit bisa jadi dimediasi se+ara langsung oleh autoreaktif sitologik sel &. *eningkatnya jumlah sirkulasi limfosit sitotoksik 3(67 sebagai reaksi terhadap *elan/8*art-1 antigen melanoma yang dikenalkan oleh sel , glikoprotein 1"", dan tirosinase tirosinase telah dilaporkan dilaporkan pada pasien dengan vitiligo. vitiligo. 5el & 3(67 yang teraktivasi teraktivasi telah didemonstr didemonstrasikan asikan pada perilesi perilesi kulit vitiligo. vitiligo. al yang menarik yaitu sel & reseptor spesifik terhadap melanosit yang ditemukan pada pasien melanoma dan vitiligo memiliki struktur yang hampir sama. Penelitian Penelitian yang mengemukakan mengemukakan hal ini mendorong mendorong dilakukannya dilakukannya strategi strategi imunisas sasi, seperti misalnya induksi sel & tumor-specific tumor-specific sebagai pen+egahan dan eradikasi kanker. •
&angguan "a#a iste$ )ksi#an*Anti%ksi#an )ksi#an*Anti%ksi#an "a#a 'itilig%
5tres 5tres oksid oksidatif atif mungki mungkin n juga juga memilik memilikii peran peran patoge patogenes nesis is yang yang penting terhadap terjadinya vitiligo. 9eberapa penelitian memastikan beberapa teori stres oksidatif yang mungkin, hal ini menunjukkan bahwa akumulasi toksin radikal bebas terhadap melanosit akan berdampak pada 3
kerusa kerusakan kan sel melano melanosit sit itu sendir sendiri. i. *ening *eningkat katnya nya level level nitrit nitrit oksida oksida ditunj ditunjukk ukkan an pada pada melano melanosit sit yang yang dikult dikultur ur dan di dalam dalam serum serum pasien pasien vitiligo, sehingga diduga nitrit oksida dapat mendorong pada autodestruksi melanosit. •
Te%ri Neural
Viti Vitili ligo go segm segmen enta tall seri sering ng terj terjad adii pada pada pola pola derm dermat atom om yang yang mengarahka mengarahkan n pada hipotesis neural tentang tentang adanya adanya pelepasan pelepasan mediator mediator kimiaw kimiawii tertent tertentu u dari dari ujung ujung saraf saraf sehing sehingga ga menyeb menyebabk abkan an menuru menurunny nnyaa produksi melanin. •
'irus
9ersama-sama dengan teori lain, data yang ada menunjukkan bahwa vitiligo merupakan kelainan multifaktor, dan merupakan hasil akhir dari beberapa jalur patologis yang berbeda. Para ahli sepakat bahwa vitiligo lebih +enderung merupakan sindrom, daripada sebagai penyakit tunggal. 2.4.
Manifestasi Manifestasi !linis
Pasien dengan vitiligo memiliki memiliki satu atau beberapa beberapa makula amelanosit amelanosit yang berwarna seperti kapur atau seperti susu putih. esi biasanya berbatas tegas, namun namun dapat juga tepinya tepinya mengelupas. mengelupas. esi membesar membesar se+ara sentrifugal sentrifugal dengan ke+epa ke+epatan tan yang yang tidak tidak dapat dapat diperk diperkira irakan kan dan dapat dapat terjad terjadii pada pada lokasi lokasi tubuh tubuh manapu manapun, n, termasu termasuk k membra membran n mukosa mukosa.. /kan /kan tetapi tetapi,, lesi inisia inisiall paling paling sering sering terjadi pada tangan, lengan bawah, kaki, dan wajah. :ika vitiligo terjadi pada wajah, seringkali distribusinya pada perioral dan periokular. 2.+.
!lasifikasi 'i 'itilig%
Vitiligo Vitiligo diklasifikasi diklasifikasikan kan atas vitiligo vitiligo segmental, segmental, akrofasial, akrofasial, generalisata, generalisata, dan universal, dapat pula diklasifikasikan diklasifikasikan sesuai pola keterlibatan keterlibatan bagian kulit yaitu tipe fokal, +ampuran, dan mukosal
4
Vitiligo ;okal 9iasanya 9iasanya berupa berupa makula makula soliter atau beberapa makula tersebar pada satu area, paling banyak pada area distribusi nervus &rigeminus, meskipun leher dan batang tubuh juga sering terkena.
'ambar 1. ;o+al Vitiligo< /# di Pantat 9# di wajah.
Vitiligo 5egmental *akul *akulaa unil unilate atera rall pada pada satu satu derm dermat atom om atau atau dist distrib ribus usii =uasi =uasi-dermatom. dermatom. :enis ini +enderung +enderung memiliki memiliki pada usia muda, muda, dan tak seperti jenis lain, jenis ini tidak berhubungan dengan penyakit tiroid atau penyakit autoimun lainnya. :enis ini lebih sering terjadi pada anak-anak. Perubahan pada neural peptida turut dipengaruhi pada patogenesis jenis ini. ebih dari separuh pasien dengan vitiligo segmental memiliki patch memiliki patch pada pada rambut yang memutih yang dikenal sebagai poliosis.
'ambar . Vitiligo 5egmental< /# distribusi =uasi dermatom pada wajah dan leher 9# Poliosis pada alis dan bulu mata.
5
Vitiligo /krofasial (epigmentasi pada jari-jari bagian distal dan area periorifi+ium.
'ambar . /krofa+ial Vitiligo.
Vitiligo 'eneralisata :uga disebut vitiligo vulgaris, merupakan tipe yang paling sering dijumpai. dijumpai. Pat+h depigmentasi depigmentasi meluas dan biasanya biasanya memiliki memiliki distribusi distribusi yang simetris.
>
'ambar !. Vitiligo 'eneralisata /# pada dewasa 9# pada anak
6
Vitiligo ?niversal *akula *akula dan pat+h pat+h depigm depigment entasi asi melipu meliputi ti hampir hampir seluruh seluruh tubuh, tubuh, sering berhubungan dengan sindroma endokrinopati multipel.
'ambar 4. Vitiligo ?niversalis
Vitiligo *ukosal Vitiligo yang hanya melibatkan lokasi pada membran mukosa. 2.6.
Diagn%sa
(iagnosis ditegakkan terutama berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan klinis, serta ditunjang oleh pemeriksaan histopatologik serta pemeriksaan dengan lampu Wood .1 (iagnosis vitiligo dapat dibuat dengan mudah pada pemeriksaan klinis pasien, dengan ditemukannya gambaran ber+ak @kapur putihA, bilateral biasanya simetris#, makula berbatas tajam pada lokasi yang khas.1 9erdasarkan temuan yang didapat, lesi berwarna putih yang berbatas tegas pada kulit dengan tidak ada tanda-tanda inflamasi dan sering membesar se+ara sentrifugal. Pada pemeriksaan dengan lampu Wood , lesi vitiligo tampak putih berkilau dan hal ini berbeda dengan kelainan hipopigmentasi lainnya. 1
7
(alam kasus-kasus tertentu, pemeriksaan histopatologik diperlukan untuk melihat ada tidaknya melanosit dan granul melanin di epidermis. 1
2.7.
Diagn%sa ,an#ing
1.
Pitir Pitirias iasis is alba beru beruku kuran ran ke+il ke+il,, tepi tepi yang yang tida tidak k berb berbata atass tega tegas, s, dan warna yang tidak terlalu putih#.
2.
Pitiriasis Pitiriasis versikolor versikolor sisik halus dengan warna fluoresensi kuning $ kehijauan dibawah lampu Wood , )B positif#
.
euk eukod oderm ermaa oleh oleh baha bahan n kimi kimiaa riwa riwaya yatt papa paparan ran feno fenoli likg kger ermis misid ida, a, makula confetti#. confetti#. Penyakit ini merupakan diagnosis banding yang sulit karena melanosit yang tidak ada, sama seperti pada vitiligo.
4.
eukoderma terkait dengan melanoma.
5.
eukoderm eukodermaa post-inflam post-inflamasi asi makula makula tidak terlalu putih biasanya riwayat psoriasis atau eksim pada daerah makula yang sama#
4.
Cevu Cevuss depi depigm gmen ento tosa sa stab stabil il,, kong kongen enit ital, al, maku makula la tida tidak k terl terlal alu u puti putih, h, unilateral#.
7.
Cevus anemikus tidak ada perubahan dengan lampu Wood , tidak ada eritema setelah digosok#.
8.
*orbus hansen tipe P9 daerah endemis, warna tidak terlalu putih, biasanya terdapat ma+ula anestesi yang tidak berbatas tegas#
D. Hypomelanosis of Ito bilateral, garis 9las+hko, pola kue marmerE 4"2!% mempunyai keterlibatan-sistemik sistem saraf pusat 55P#, mata, sistem muskuloskeletal#. 1". &uberous &uberous sklerosis sklerosis stabil, kongenit kongenital al dengan makula makula poligonal poligonal tidak terlalu terlalu putih, putih, bentuk bentuk pohon pohon berdaun, berdaun, sesekali sesekali makula makula segmenta, segmenta, dan makula +onfetti#. 11.
Pieb Piebal aldi dism smee
kon konge geni nita tal, l,
puti putih, h, stab stabil il,,
gari gariss
berp berpig igme men n
pada pada
punggung, pola khas dengan makula hiperpigmentasi besar ditengah daerah hypomelanotik#.
8
12.
*ikosis fungoides depigmentasi dan biopsi diperlukan#.
13.
5indrom rom Vogt-Koyanagi-Harada masala masalah h pengli penglihat hatan, an, fotofo fotofobia, bia, dysa+usis bilateral#.
14.
5ind 5indro rom m Fa Faar arde denb nbur urg g
pen penye yeba bab b pali paling ng umum umum dari dari ketu ketuli lian an
kongengital, makula putih dan rambut putih, iris heterokromia#. 1 2.-
PENATALA!ANAAN
/da banyak pilihan terapi yang bisa dilakukan pada pasien dengan vitiligo. ampir semua terapi bertujuan untuk mengembalikan pigmen pada kulit. 5eluruh pendekatan memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing, dan tidak semua terapi dapat sesuai dengan masing-masing penderita. •
Ta,ir sura
Sunscreen atau tabir surya men+egah paparan sinar matahari berlebih berlebih pada kulit dan hal ini dapat mengurangi kerusakan akibat sinar matahari dan dapat men+egah men+egah terjadinya fenomena fenomena Koebner . 5elain itu suns+reen juga dapat mengurangi tanning dari dari kulit kulit yang yang sehat sehat dan menguran mengurangi gi kekontrasan antara kulit yang sehat dengan kulit yang terkena vitiligo. 1
•
!%s$etik
9anyak 9anyak penderita penderita vitiligo, vitiligo, terutama jenis vitiligo fokal menggunaka menggunakan n covermask kosmetik kosmetik sebagai sebagai pilihan pilihan terapi. /rea dengan dengan lesi leukoderma, leukoderma, khususnya pada wajah, leher, atau tangan dapat ditutup dengan make-up konvension konvensional, al, produk-pro produk-produk duk self tanning , atau penge+atan topikal lain. Pili Pilih han
untu ntuk
meng engguna gunak kan
kosm osmetik etik
+uku +ukup p
meng enguntu untun ngkan gkan
pasiendikarenakan biayanya yang murah, efek samping yang ke+il, dan mudah digunakan. 1
•
(e"ig$entasi
sebagai ai awal awal peng pengob obata atan n dibe diberi rika kan n 1. &luk &luk%k %k%r %rti tik% k%i# i# t%"i t%"ika kall, sebag se+a se+ara ra
inte interm rmit iten en
ming inggu
pem pemakai akaian an,,
min minggu ggu
tid tidak# ak#
glukokortikoid topikal kelas I +ukup praktis, sederhana, dan aman
9
untuk pemberian pada makula tunggal atau multipel. :ika dalam bulan tidak ada respon, mungkin saja terapi tidak berjalan efektif. Perl Perlu u
dila dilaku kuka kan n
pema pemant ntau auan an
tand tandaa-ta tand ndaa
awal awal
atro atrofi fi
akib akibat at
penggunaan kortikostreoid.1 2. In/i,it%r !alsineurin.&a+rolimus dan pime+rolimus efektif untuk
repigm repigment entasi asi vitili vitiligo go tetapi tetapi hanya hanya didaera didaerah h yang yang terpap terpapar ar sinar sinar mataha matahari. ri. Bbat Bbat ini dilapo dilaporka rkan n paling paling efektif efektif bila bila dikomb dikombina inasik sikan an dengan ?V9 atau terapi laser eG+imer. &erdapat juga hasil penelitian yang menunjukkan menunjukkan bahwa pime+rolimus1% pime+rolimus1% topi+al topi+al sama efektifnya efektifnya dengan klobetasol propionate dalam memulihkan kulit akibat vitiligo .1 3. T%"ikal f%t%ke$%tera"i. menggunakan topikal6-methoGypsoralen
6-* 6-*BP BP## dan dan ?V/. ?V/. Pros Prosed edur ur ini ini diin diindi dika kasi sika kan n untu untuk k maku makula la berukuran
ke+il
dan
hanya
dilakukan
oleh
dokter
yang
berpengalaman. ampir sama dengan psoralen oral, mungkin diperlukan H1! kali terapi untuk inisiasi respon dan H 1"" kali terapi untuk menyelesaikannya. 1 P?V/ oral oral lebih lebih prakti praktiss diguna digunakan kan 0. %t%ke$%tera"i %t%ke$%tera"i siste$ik . P?V/ untuk untuk vitili vitiligo go yang yang luas. luas. P?V/ P?V/ oral oral dapat dapat dilaku dilakukan kan bersama bersamaan an menggu menggunak nakan an sinar sinar mataha matahari ri di musim musim panas panas atau di daerah daerah yang yang sepanjang sepanjang tahun disinari oleh matahari# matahari# dan !-methoGy !-methoGypsoral psoralen en !*BP# tersediadi tersediadi ropa# atau sinar ?V/ buatan dengan !-*BP atau 6-*BP. /danya respon baik dari terapi dengan P?V/ ini ditandai oleh mun+ulnya folikuler ke+il yang berpigmen diatas lesi vitiligo. ;oto oto
kemo kemote tera rap pi
P?V/ P?V/
oral oral
deng dengan an
6-*BP -*BP
atau atau! !-*BP -*BP
keefek keefektifa tifanny nnyaa men+ap men+apai ai 6!% untukJ untukJ2"% 2"% pasien pasien dengan dengan vitili vitiligo go dikepala, leher, lengan atas, kaki, dan di badan. 1 +. U'B Narrow-band Narrow-band 311n$. fektivitas terapi ini hampir sama
dengan P?V/, namun tidak memerlukan psoralen. ?V9 adalah terapi pilihan untuk anakK4 tahun.
10
4. Laser E56i$er 37-n$ . &erapi ini +ukup efektif. efektif. Camun, sama
seperti seperti pada P?V/, proses proses repigmentasi repigmentasi tergolong lambat. &erapi jenis ini sangat efektif untuk vitiligo yang terdapat di wajah.1
'ambar 2. 'ambar repigmentasi vitiligo. &ak pola repigmentasi folikular setelah diberikan terapi P?V/.1
•
Minigrafting
&eknik &eknik pembed pembedaha ahan n dengan dengan metode metode Minigrafting (utolog !hin !hiersc !hierschgr hgraft afting ing"" Suctio Suction n #liste #listerr grafts" grafts"aut autolo ologou gouss minipu minipunch nch grafts" grafts" transplantation of cultured autologous melanocytes$ +ukup efektif untuk mengatasi vitiligo dengan dengan makula segmental segmental yang stabil dan sulit diatasi.1 •
De"ig$entasi
&ujuan &ujuan dari depigmentasi depigmentasi adalah LkesatuanL LkesatuanL warna kulit pada pasien dengan vitiligo yang luas atau pasien dengan terapi P?V/ yang gagal, yang tidak dapat menggunakan P?V/, P?V/, atau pasien yang menolak pilihan pilihan terapi P?V/.1 #leaching yaitu pemutihan kulit normal dengan krim monobenMyl ether dari hydro=uinone *# "% ini bersifat permanen, artinya proses bleaching pemutihan# ini tidak reversible. &ingkat keberhasilan terapi ini JD"%. &ahap /khir warna depigmentasi dengan * adalah chalk%hite kapur kapur putih#, putih#, seperti pada ma+ula vitiligo. vitiligo. *onobenMo *onobenMon n tersedia tersedia dalam bentuk +ream "%, dioleskan kali sehari selama sampai bulan pada
11
daerah daerah kulit kulit yang yang masih masih berpig berpigmen men.. &erapi &erapi biasany biasanyaa diangg dianggap ap selesai selesai setelah 1" bulan pemberian.1
'amba 'ambarr 6. &erapi &erapi vitili vitiligo go repigm repigment entasi asi pada pada wanita wanita usia usia " tahun tahun yang yang ditera diterapi pi dengan dengan photo+hemotherapy P?V/#. P?V/#. &erdapat &erdapat vitiligo dengan makula hipopigmentasi hipopigmentasi pada fase-fase awal awal 1
kiri# dan sekarang telah terdapat hiperpigmentasi kanan#.
12
'ambar D. /lgoritma penatalaksanaan vitiligo. C9-?V9 C9-?V9 N narro%band ultraviolet # E P?V/ N psoralen and ultraviolet light E P?V/5B N psoralen, ultraviolet and solar light&
2.9
Pr%gn%sis
Perk Perkem emba bang ngan an peny penyak akit it
viti vitili ligo go suka sukarr
untu untuk k
diram diramal alkan kan,,
dima dimana na
perkembangan dari lesi depigmentasi dapat menetap, meluas ataupun terjadinya repigmentasi. 9iasanya perkembangan penyakit dari semua tipe vitiligo bertahap, dan ber+ak depigmentasi akan menetap seumur hidup ke+uali diberi pengobatan. 5ering diawali dengan perkembangan yang +epat dari lesi depigmentasi dalam beberapa bulan kemudian progresifitas lesi depigmentasi akan berhenti dalam beberapa bulan dan menetap dalam beberapa tahun.
13
BAB III IMPULAN
Vitiligo pada umumnya dimulai pada masa anak-anak atau usia dewasa muda dengan awitannya !"% kasus# pada usia 1"-" tahun, tetapi kelainan ini dapat terjadi pada semua usia. &idak dipengaruhi oleh ras, dengan perbandingan laki-laki sama dengan perempuan. Penyebab vitiligo yang pasti sampai saat ini belum diketahui. Falaupun penyebab pasti viligo sepenuhnya belum diketahui. Camun, beberapa faktor diduga dapat menjadi penyebab timbulnya vitiligo pada seseorang, misalnya, faktor emosi atau stres, faktor mekanis seperti trauma, faktor sinar matahari atau penyinaran sinar ?V/, dan faktor hormonal. 'ambaran ruam vitiligo dapat berupa makula hipopigmentasi yang lokal sampai universal dengan daerah tangan, pergelangan tangan, lutut, leher, dan daerah sekitar lubang sebagai daerah predileksi dari vitiligo. &erapi vitiligo sendiri sampai saat ini masih kurang memuaskan. &abir surya dan kosmetik +overmask bisa menjadi pilihan terapi yang murah dan mudah serta dapat digunakan oleh pasien sendiri dibanding dengan terapi lainnya. Prognosis vitiligo masih meragukan dan bergantung pula pada kesabaran dan kepatuhan penderita terhadap pengobatan yang diberikan.
14
DATA( PUTA!A
1.
Folff ), ), :o :ohnson 0/ 0/. " ""D. ;i ;itMpatri+kOs 3o 3olor /t /tlas /n /nd 5yno 5ynops psis is Bf 3lin 3lini+ i+al al (erm (ermat atol olog ogy. y. 4th 4th d. d. *+gr *+graw aw ill ill *edi+ *edi+al< al< Cewyork. !-1. !-1.
.
5iregar,0.5. " ""!. /t /tlas 9e 9erwarna 5a 5aripati Pe Penyakit )u )ulit. disi ke . :akarta< '3, "".
.
alder 0* 0* da dan &a &aliaferro 5: 5:. Vi Vitiligo. (a (alam< Fo Folff ), ), 'oldsmith 'oldsmith /, )atM 5I, 'il+hrest 9/, Paller /5, effell (:, penyunting< penyunting< ;itMpatri+k ;itMpatri+kOs Os dermatolog dermatology y in general general medi+ine, medi+ine, 2th ed, Cew ork< *+ 'raw ill. ""6< 414-4.
.
*oretti ,5ilvia. "". Vitiligo. Vitiligo. ?niversity of ;loren+e< Italy. /vai /vaila labl blee
from from<<
https<88www.or https<8 8www.orpha.net8 pha.net8data8 data8patho8' patho8'98uk98uk-vitiligo vitiligo.pdf .pdf &
(diakses pada ' desember )*+$
15