REFERAT FARMAKOLOGI KOLINERGIK DAN ANTIKOLINERGIK
Oleh: HAFIDHOTUSSADIAH NPM. 11310150
DISUSUN OLEH: Hafidh!"##adiah$ Hafidh!"##adiah$ S.Ked
PEM%IM%ING: d&. H. I'a' Gh(ali$ S).A*.$ M.+e#
KEPANITERAAN KLINIK ILMU ANESTESIOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PERTAMINA %INTANG %INTANG AMIN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNI,ERSITAS MALAHA-ATI %ANDAR LAMPUNG 01/ DAFTAR ISI Hala'a*
%A% 1 PENDAHULUAN .....................................................................................1 %A% II TINAUAN PUSTAKA PUSTAKA 2.1. Susunan Saraf Otonom ....................................................................................2 2.1.1. Perangsangan Simpatik dan Parasimpatik .............................................3 2.1.2. Antikolinergik ........................................................................................7 2.1.3. Farmakologi Klinik.................................................................................8 2.1.4. Obat Antikolinergik..............................................................................1 2.2. Kolinergik ......................................................................................................12 2.2.1. !efinisi .................................................................................................12 2.2.2. Penggolongan kolinergik......................................................................12 2.2.3. "onto# Penggunaan Obat Kolinergik...................................................1$ %A% III KESIMPULAN ......................................................................................17 DAFTAR PUSTAKA
%A% I PENDAHULUAN
1
Sistem saraf dibagi men%adi 2& 'aitu s'stem saraf pusat (SSP) dan s'stem saraf tepi (SS*). SSP terdiri dari otak& dan medulla spinalis. SS* mempun'ai 2 +a ba ng& s'stem saraf somatik (SSS) dan s'stem saraf otonom (SSO). S S S m e r u p a k a n s a r a f , o l u n t e r k a r e n a m e n s a r a f i o t o t r a n g k a ' a n g d a p a t dikendalikan. Sedangkan SSO beker%a pada otot polos dan kelen%ar 'ang tidak dapat dikendalikan. Fungsi SSO adala# mengendalikan dan mengatur organ-organ otonom& seperti %antung& saluran gastrointestinal (/)& mata& kandung kemi#& pembulu# dara#& kelen%ar& paru-paru& dan bronkus. S S O m e m p u n ' a i 2 n e u r o n & ' a i t u a f e r e n ( s e n s o r i k ) d a n efe ren (mot orik ). 0euron aferen mengirimkan inpuls (informasi) ke SSP& unt uk diin terp res tas ikan . 0euron eferen menerima impuls dari otak dan diteruskan melalui medulla spinalis kesel-sel organ efektor& seperti %antung& paru-paru& dan saluran pen+ernaan. alur eferen dari SSO dibagi men%adi 2& saraf simpatik dan saraf parasimpatik. S's te m sa ra f si mp ati k da n pa ra si mp ati k %i ka bek er %a pa da organ ' an g
sa ma
a ka n
me ng #a sil ka n
e fe k
'a ng
b erl a an an
u ntu k
tu %u an
kes eimb ang an& ke+ ual i pad aorgan tetentu. S'stem saraf simpatik bersifat katabolik artin'a meng#abiskan energ'&misaln'a saat flig#t or fig#t. S'stem saraf par asi mp at ik be rs if at an ab ol ik be ra rt i ber usa #a me n'i mp an en er g'& 'a it u ber lan gs un g
r es t
and
di ges t .
Ke r% a
ob at
pa da kedua s'stem saraf ini
men'ebabkan perangsangan atau peng#ambatan./stila# untuk
obat perang sang
s im pa ti k a da la # a dr en er gi k& si mp at om im et ik a t a u a g o n i s a d r e n e r g i k & d a n p e n g # a m b a t s i m p a t i k d i s e b u t s i m p a t o l i t i k a t a u a n t i a d r e n e r g i k . /stila#
untuk
perangsang
parasimpatik
adala#
k o l i n e r g i k & p a ra si mp at om im et ik a ta u a go ni s k ol in e rg ik d an p en g# am ba t par asi mp at ik dis eb ut parasimpatolitik atau antikolinergik.
%A% II TINAUAN PUSTAKA
2
1. Defi*i#i Susunan saraf otonom adala# susunan saraf 'ang beker%a tanpa mengikutike#endak kita. 5isaln'a k es ad ar an &
p ern af asa n
m au pu n
detak %antung& mata berkedip& p en +e rn aa n
m ak an an .
5 en ur ut
fungsin'a& susunan saraf otonom dibagi men%adi 2 bagian& antara lain6
Susunan saraf simpatis (adrenergik dan adrenolitik)
Susunan saraf parasimpatis (kolonergik dan antikolinergik)
P ad a u mu mn 'a k ed ua s ar af i ni b ek er %a b er la a na n t et ap i d al am beb er apa #al k#as ia tn 'a ber la in an se ka li ata u ba# kan be rs if at si ne rg is . angsangan dari susunansaraf pusat untuk sampai ke ganglion efektor memerlukan sesuatu peng#antar 'angdisebut transmiter neuro#ormon atau neurotransmiter. 9ila rangsangan tersebut berasal dari saraf simpatis
maka
neuro#ormon
'ang
beker%a
adala#
noradrenalin(adrenalin) atau norep#inep#rin (ep#inep#rin). Sebalikn'a apabila
rangsangantersebut
berasal
dari
saraf
parasimpatis
maka
neuro#ormon 'ang beker%a adala# asetilkolin.:ntuk meng#indarkan kumulasi dari neuro#ormon 'ang dapat mengakibatkan perangsangan s ar af
t er us
m en er us
m ak a
n eu ro #o rm on
# ar us
d iu ra ik an
o le #
en;imk#usus 'ang terdapat dalam dara# maupun %aringan. :ntuk neuro#ormonnoreadrenalin diuraikan ole# en;im metal transferase dan di dalam #ati ole# monoamin oksidase (mao) sedangkan neuro#ormon asetilkolin diuraikan ole# en;imkolinesterase.
Obat-obat otonom beker%a mempengaru#i pengaru#i penerusan inpuls d al am su su na n pen im bun an &
s ar af
o to no m
pemb eb asa nat au
d en ga n
% al an
pe ng ur ai an
m en gg an gg u #or mo n
s in te sa &
te rse but
da n
k#asiatn'a atas reseptor spesifik.
3
. Pe&a*#a*a* Si')a!i+ da* Pa&a#i')a!i+
Perangsangan Simpatis
Perangsangan Parasimpatis
-5eningkatkan tekanan dara#
-5enurunkan tekanan dara#
-5eningkatkan den'ut nadi
-5enurunkan den'ut nadi
-elaksasi bronkus
-Kontraksi bronkus
-!ilatasi pupil
-Kontraksi pupi
-elaksasi gula dara#
uterus-5eningkatkan
-5eningkatkan salurankemi#
kontraksi
-5eningkatkan kontraksi / - 5eningkatkan tonus otot
/stila# lain dari Simpatik dan Parasimpatik
Simpatik
Parasimpatik
Simpatomimetik
Parasimpatomimetik
9erlaanan
Adrenergik
Kolinergik
9erlaanan
Simpatomimetik
Parasimpatomimetik
Serupa
Adrenergik
Kolinergik
Serupa
Simpatolotik
Parasimpatomimetik
Serupa
Antiadrenergik
Kolinergik
Serupa
4
Simpatolotik
Parasimpatolitik
9erlaanan
Antiadrenergik
Antikolinergik
9erlaanan
3. H"2"*a* #i*ali*4 Ki'iai A*!a& Sel
0eurotransmitter (0*) adala# ;at 'ang digunakan dalam #ubungan (kimiai) antar sel. *ipe lain signaling kimiai antar sel adala# pelepasan mediator lokal (#istaminedan prostaglandin) dan sekresi #ormon ole# sel atau kelen%ar.1.5ediator =okalKeban'akan sel tubu# mengeluarkan ;at kimia 'ang dapat beker%a lokaldalam lingkungan mereka. >at kimia tersebut dengan +epat dirusak ataudieleminasi se#ingga tidak sampai masuk ke sirkulasi sistemik atau terdistribusikeseluru# tubu#.2.?ormonSel kelen%ar tertentu mengeluarkan #ormon 'ang dapat masuk kesirkulasidara# dan dapat terdistribusi keseluru# tubu#. ?ormon tersebut suatu saat akanmen+apai sel sasaran dan menimbulkan efek. "onto# #ormon adala#kortikotropin& oksitosin& tiroksin& insulin& estrogen& dan progesteron.3.0eurotransmitter
0euron adala# unit anatomi 'ang se+ara
stru+tural tidak saling tersambung.Komunikasi antar sel saraf atau sel saraf dengan organ efektor ter%adi melalui ;atkimia 'ang disebut neurotransmitter. 0* dengan +epat menembus sinap (+ela#atau gap antar sel) selan%utn'a berikatan dengan reseptor spesifik pada post sinapatau sel@ organ target.Semua 0* dan #ormon bersifat #idrofilik se#ingga sangat sukar menembusmembran sel& dan #an'a mampu mangikat reseptor di permukaan membran sel diu%ung saraf berikutn'a. 0* 'ang ban'ak dikenal dan suda# diidentifikasi adala#norepinefrin (0<) dan sen'aa-sen'aa se%enisn'a& asetilkolin (A+#)& dopamine&serotonin& #istamine& dan -asam amino. >at 'ang dapat beker%a seperti 0* seringdigunakan untuk pengobatan. A+# merupakan 0* sistem saraf parasimpatik dan 0< sebagai 0* s'stem saraf simpatik. 6. Si*!e#i#$ Pe*7i')a*a*$ Pele)a#a*$ da* I*a+!ifa#i N!
$
Sintesis& pen'impanan& pelepasan& dan inakti,asi 0< atau A+# adala# pentinguntuk dimengerti karena merupakan target atau tempat ker%a obat. A+# disintesis dariasetil +oen;im A (asetil "oA) dan kolin.
diuraikankembali
men%adi
unsur
pen'usunn'a
ole#
en;im
asetilkolinesterase. 0< dan sen'aase%enisn'a disintesis dari tirosin 'ang dikatalisis ole# B-#idroksilase men%adi !OPA&selan%utn'a men%adi dopamin& 0<& dan efineprin./nakti,asi 0< ter%adi karena diambil kembali ke sel saraf dari sinap ataudiinakti,asi
ole#
en;im
+ate+ol-o-met#'l-transferase
("O5*)
dan
monoamineoCidase (5AO) terutama di #ati dan otak.Obat adrenergik beker%a dengan memperban'ak %umla# 0< disinap melalui peng#ambatan ker%a "O5*@ 5AO atau meng#ambat pengambilan kembali. Atauefek adrenergik dapat di+apai dengan menamba#kan ;at 'ang beker%a seperti 0< dariluar. Selain itu& dapat %uga dengan +ara mendorong pengeluaran 0< dari tempat pen'impanann'a di u%ung saraf.Obat
kolinergik
beker%a
meningkatkan
%unla#
A+#
dengan
+ara
mengikaten;im asetilkolinesterase atau pemberian obat 'ang dapat beker%a sebagaimana A+#&seperti bet#ane+ol dan met#anekolin darim luar tubu#. Sebalikn'a pengurangan A+#akan menimbulkan efek antikolinergik. 5. Re#e)!&
Pada bab selan%utn'a kita tela# memba#as apa 'ang disebut dengan reseptor&'aitu tempat ker%a obat. Dang dimaksud disini adala# reseptor untuk 0* simpatik atau parasimpatik atau obat-obat 'ang beker%a seperti 0* tersebut. Ada 2 %enis reseptor A+#& 'aitu muskarinik dan nikotinik 'ang masing-masing mempun'ai sub tipe&muskarinik tipe / (51)& dan tipe 2 (52). Semua serabut saraf post ganglion parasimpatik melepaskan A+# 'angreseptorn'a adala# muskarinik. eseptor muskarinik terutama terdapat pada saluran pen+ernaan. eseptor nikotinik terutama pada u%ung saraf motor and plate padasemua ganglion otonom dan medulla adrenal. Pada SSS menggunakan A+# sebagai 0* untuk mengontrol pergerakan& 'angsemua reseptorn'a adala# nikotinik. Pada SSO& semua serabut saraf pree
E
ganglionmelepaskan A+# 'ang reseptorn'a %uga nikotinik.eseptor untuk 0< dibagi men%adi reseptor dan reseptor B. eseptor B dibagimen%adi B1& B2& dan B3. Sedangkan rseptor dibagi men%adi 2 ma+am& 'aitu 1dan 2.
1. Perangsangan muskarinik meng#asilkan efek berikut6-miosis (kontraksi pupil)&-den'ut %antung berkurang&-kontriksi bronkus dan peningkatan sekresi& peningkatan motilitas / dan relaksasi sp#in+ter&-kontraksi kandung kemi#& dan-peningkatan sekresi kelen%ar. 2. Perangsangan nikotinik meningkatkan
kontraksi
otot.
utama
perangsangan 0< adala# sebagai berikut6 a.eseptor 1 -,asokontriksi -peningkatan resistensi perifer -peningkatan tekanan dara#& dan -midriasis. b.eseptor 2 -peng#ambatan pelepasan 0< -dan peng#ambatan pelepasan insulin. +.eseptor B1 -takikardi -peningkatan peruraian lemak& - peningkatan kontraksi %antung. d.eseptor B2 -,asodilatasi
7
-sedikit mengurangi resistensi perifer -bronkodilatasi-meningkatkan penguraian glikogen di otot dan #ati -peningkatkan pelepasan glu+agon -relaksasi uterus. A. Pe*l*a*
9erdasarkan k#asiatn'a obat-obat saraf otonom dibagi men%adi6 1. Obat 'ang berk#asiat ter#adap saraf simpatis6 a. Simpatomimetik@ adrenergik& 'aitu obat 'ang meniru efek perangsangan darisaraf simpatis (ole# noreadrenalin)& +onto#n'a efedrin& isoprenalin dll. b. .Simpatolitik @ adrenolitik& 'aitu obat 'ang meniru efek bila saraf parasimpatisditekan atau melaan efek adrenergik& +onto#n 'a alkaloid sekale& propanololdll. 2. Obat 'ang berk#asiat ter#adap saraf parasimpatis 6 a. Para simpatomimetik @ kolinergik& 'aitu obat 'ang meniru perangsangan darisaraf parasimpatis ole# asetilkolin& +onto#n'a pilokarpin dan p#isostigmin. b. Parasimpatolitik @ anti kolinergik& 'aitu obat 'ang meniru bila saraf parasimpatis ditekan atau melaan efek kolinergik& +onto#n'a alkaloida belladonna. 0amun 'ang akan parasimpatolitik.
diba#as
dalam
makala#
ini
#an'a
tentang
saraf
a. A*!i+li*e&i+
Antikolinergik adala# ester dari asam aromatik dikombinasikan dengan basa organik. /katan ester adala# esensial dalam ikatan 'ang efektif antara antikolinergik dengan reseptor asetilkolin. Obat ini berikatan se+ara blokade kompetitif dengan asetilkolin dan men+ega# akti,asi reseptor.
8
reseptor tela# dapat diidentifikasikan 6 reseptor neuronal (51)&+ardiak (52) dan kelen%ar (53).
i.
Fa&'a+li Kli*i+
Karakteristik farmakologis umum !alam dosis klinis& #an'a reseptor muskarinik 'ang di#ambat ole# obat antikolinergik. Kelebi#an efek antikolinergik tergantung dari dera%at dasar tonus ,agal. 9eberapa sistem organ dipengaru#i 6 1. Ka&di8a#+"la&
9lokade reseptor muskarinik pada SA node berakibat takikardi.
Re#)i&a#i
Antikolinergik meng#ambat sekresi mukosa saluran pernafasan&dari #idung sampai bronkus.
9e&e2&al
G
Antikolinergik dapat mempengaru#i sistem saraf pusat mulai dari stimulasi sampai depresi&tergantung pemili#an obat dan dosis. Stimulasi seperti eksitasi&lema# atau #alusinasi. !epresi dapat men'ebabkan sedasi dan amnesia. P#'sostigmin& peng#ambat kolinesterase dapat menembus saar dara# otak&dapat mengatasi efek ini.
6. Ga#!&i*!e#!i*al
Sekresi air liur berkurang ole# obat antikolinergik. Sekresi gastrik %uga berkurang&tapi dosis besar diperlukan.5otilitas dan peristaltik intestinal berkurang dan aktu pengosongan lambung meman%ang. *ekanan spingter esofagus bagian baa# berkurang. Obat antikolnergik tidak bermanfaat dalam #al men+ega# aspirasi pneumonia. 5. Ma!a
Antikolinergik men'ebabkan midriasi (dilatasi pupil) dan siklopegi ( tidak dapat akomodasi pengli#atan dekat)H glaukoma akut sudut tertutup diikuti pemberian se+ara sistemik dari obat antikolinergik. /. Ge*i!"&i*a&7
Antikolinergik dapat menurunkan tonus ureter dan blader sebagai #asil dari relaksasi otot polos dan retensi urin& k#ususn'a pada pasien usia klan%ut dengan pembesaran prostat. . Te&'&e"la#i
Peng#ambatan kelen%ar liur dapat meningkatkan temperatur su#u tubu# ( demam atropin). ;. I''"*e<'edia!ed h7)ee*#i!i8i!7
9erkurangn'a +5P inraselular se+ara teori berguna dalam pengobatan reaksi #ipersensiti,itas. Se+ara klinis&antikolinergik mempun'ai efek ke+il pada kasus ini. "onto# obat-obat antikolinergik adala# atropin& skopolamin& ekstrak beladona& oksifenonium bromida dan sebagain'a. /ndikasi penggunaan obat ini untuk merangsang susunan saraf pusat (merangsang nafas& pusat
1
,asomotor dan sebagain'a& antiparkinson)& mata (midriasis dan sikloplegia)& saluran nafas (mengurangi sekret #idung& mulut& faring dan bronkus& sistem kardio,askular (meningkatkan frekuensi detak %antung& tak berpengaru# ter#adap tekanan dara#)& saluran +erna (meng#ambat peristaltik usus@antispasmodik& meng#ambat sekresi liur dan meng#ambat sekresi asam lambung). Obat antikolinergik sintetik dibuat dengan tu%uan agar beker%a lebi# selektif dan mengurangi efek sistemik 'ang tidak men'enangkan. 9eberapa %enis obat antikolinergik misaln'a #omatropin metilbromida dipakai sebagai antispasmodik& propantelin bromida dipakai untuk meng#ambat ulkus peptikum& karamifen digunakan untuk pen'akit parkinson. 2. O2a! A*!i+li*e&i+ S)e#ifi+ ATROPIN S!&"+!"& fi#i+ Atropin merupakan amin tertier terdiri dari asam tropis ( asam aromatik) dan tropin (basa organik). Se+ara murni berbentuk le,orotari aktif& tapi se+ara komersial adala# rasemik D#i# da* Ke'a#a* Sebagai premedikasi&atropin diberikan se+ara intra,ena atau intramuskular dengan rentang dosis &1 I &2 mg@kg &dosis biasa deasa &4 I &E mg. !osis intra,ena lebi# besar diperlukan sampai 2 mg untk blokade komplit saraf ,agal kardiak dalam pengobatan bradikardia #ebat. !osis 'ang tepat untuk meminimalkan efek samping peng#ambat antikolinesterase dalam melaan blokade nondepolarisasi. Atropin sulfat tersedia dalam konsentrasi berbeda. Da#a& +li*i# Atropin berefek k#usus pada %antung dan otot polos dan sebagai antikolinergik 'ang paling baik untuk mengatasi bradiaritmia. Pasien pen'akit arteri koroner tidak dapat mentoleransi peningkatan kebutu#an oksigen dan berkurangn'a suplai oksigen karena takikardia disebabkan atropin. !eri,atif atropin (iprapropium bromida) tersedia dalam in#aler dosis terukur untuk pengobatan bronkospasme. =arutan ipratropium (&$mg dalam 2&$ ++) sangat efektif dalam mengobati pen'akit akut kronis paru obstruksi dikombinasikan dengan obat beta agonis ( albuterol) .
11
dipakai se+ara #ati-#ati pada pasien galukoma sudut sempitipertropi prostat atau obstruksi bladder ne+k. SKOPOLAMIN S!&"+!"& fi#i+ Skopolamin berbeda dengan atropin ole# %embatan oksigen ke basa organik membentuk skopin.
D#i# da* Ke'a#a* !osis premedikasi skopolamin sama dengan atropin dan selalu diberikan intramuskular. Skopolamin #idrobromida tersedia dalam larutan &3&&4 dan 1 mg@++.
Da#a& +li*i+ Skopolamin lebi# poten sebagai antisialagogue dibanding atropin dan berefek lebi# besar pada susunan saraf pusat. !osis klinis selalu men'ebabkan ngantuk dan amnesia&alaupun gelisa# dan delirium %uga ter%adi.
12
likopirolat berefek lebi# lama dibanding atropin (2-4 %am dibanding 3 menit setela# pemberian intra,ena. TRIHEKSIFENIDIL *ri#eksifenidil adala# antikolinergik 'ang mempun'ai efek sentral lebi# kuat daripada perifer& se#ingga ban'ak digunakan untuk terapi pen'akit parkinson. Sen'aa ini beker%a dengan meng#ambat pelepasan asetil kolin endogen dan eksogen.
Se#ari 1 I 1$ mg dibagi dalam 2 I 4 dosis !easa 6 aal 2 mg& atau 3 kali se#ari dosis dinaikkan sampai diperole# #asil 'ang di#arapkan. :ntuk reaksi ekstrapiramidal ke+uali tardi,e d'skinesia. !easa6 aal 1 mg& %ika ge%ala tidak terkontrol dalam beberapa %am dosis ditingkatkan se#ingga #ilang ge%ala. !osis se#ari $ I 1$ mg& dosis 1$ I 2 mg %arang dibutu#kan
%. Pe*e&!ia* Kli*e&i+a Pa&a#i')a!'i'e!i+a4
Obat
kolinergik
singkatn'a
di
sebut
kolinergik
%uga
di
sebut
parasimpatomimetikan& berati obat 'ang ker%a serupa perangsangan saraf parasimpatis. *etapi karena ada saraf& 'ang se+ara anatomis termasuk saraf simpatis& 'ang transmitorn'a asetilkolin maka istila# obat +li*e&i+ lebi# tepat dari pada istila# parasimpatomimetik. 1. Penggolongan Kolinergika (Parasimpatomimetika) 9erdasarkan
13
a. Stimulasi pen+ernaan dengan %alan memperkuat peristaltik dan sekresi kelen%ar luda# dan geta# lambung (?"=)& %uga sekresi air mata dan lainlain. b. 5emperlambat sirkulasi& antara lain dengan mengurangi kegiatan %antung& ,asodilatasi dan penurunan tekanan dara#. +. 5emperlambat pernapasan& antara lain dengan men+iutkan bron+#i& sedangkan sekresi da#ak di perbesar. d. Kontraksi otot mata dengan efek pen'empitan pupil (miosis) dan menurunn'a tekanan intraokuler akibat lan+arn'a pengeluaran air mata. e. Kontraksi kandung kemi# dan ureter dengan efek memperlan+ar pengeluaran urin. f. !ilatasi pembulu# dan kontraksi otot kerangka. g. 5enekan SSP setela# pada permulaan menstimulasin'a.
Semua efek ini %uga dapat di#asilkan ole# kolinergika. %e&da#a&+a* Efe+ M"#+a&i* Da* Efe+ Ni+!i* :
eseptor-reseptor kolinergika terdapat dalam semua ganglia& sinaps dan neuron postganglioner dari SP& %uga di pelat-pelat u%ung motoris (otot lurik) dan di bagian susunan saraf pusat 'ang di sebut sistem ekstrapiramidal. 9erdasarkan efekn'a ter#adap rangsangan& reseptor ini dapat dibagi dalam 2 %enis& 'akni reseptor-muskarin dan resptor-nikotin, 'ang masing-masing meng#asilkan efek belainan. 1. Re#e)!&<'"#+a&i* M4 berada di neuron postganglioner dan dapat dibagi dalam minimal 3 subtipe& 'akni reseptor-51-52& dan 53
1&2
. Ketiga %enis reseptor ini bila di
rangsang memberikan efek 'ang berlainan& li#at tabel dibaa# ini. !easa ini suda# di temukan dua subtipe reseptor I5 lainn'a lagi. Re#e)!& 51
a&i*a* 0euron2 ganglia simpatis
Efe+ #!i'"la#i Akti,asi pelepasan NA>
52
5'o+ard %aringan nodus
Kontraksi brad'+ardia
53
Kelen%ar
eksokri.
/leum Pen'aluran A,? sekresi
14
pembulu#
relaksasi kontraksi&
langsung6 ,ia
endotel6
relaksasi
5uskarin (5) adala# deri,at-furan 'ang bersifat sangat bera+un dan terdapat sebagai alkaloida pada %amur mera# Amanita Muscaria. eseptormuskarin setela# di akti,asi ole# neurotransmmiter asetilkolin atau kolinergika dapat menimbulkan semua efek fisiologis 'ang tertera di atas. eseptor ini& selain ikatann'a dengan asetilkolin& mengikat pula muskarin& 'aitu suatu alkaloid 'ang dikandung ole# %amur bera+un tertentu. Sebalikn'a& reseptor muskarinik ini menun%ukkan afinitas lema# ter#adap nikotin. !engan menggunakan stud' ikatan dan pang#ambat tertentu& maka tela# ditemukan beberapa subklas reseptor muskarinik seperti 51& 52& 53& 54& 5$. eseptor muskarinik di%umpai dalam ganglia sistem saraf tepi dan organ efektor otonom& seperti %antung& otot polos& otak dan kelen%ar eksokrin. Se+ara k#usus alaupun kelima subtipe reseptor muskarinik terdapat dalam neuron& namun reseptor 51ditemukan pula dalam sel parietal lambung& dan reseptor 52 terdapat dalam otot polos dan %antung& dan reseptor 53 dalam kelen%ar eksokrin dan otot polos. Obat-obat 'ang beker%a muskarinik lebi# peka dalam mema+u reseptor muskarinik dalam %aringan tadi& tetapi dalam kadar tinggi mungkin mema+u reseptor nikotinik pula. . Re#e)!& @*i+!i* N4 *erutama terdapat dipelat-pelat u%ung m'oneural dari otot kerangka dan di
ganglia otonom (simpatis dan parasimpatis). Stimulasi reseptor ini ole# kolinergika
(neostigmin
dan
piridostigmin)
menimbulkan
efek
'ang
mempun'ai efek adrenika& %ika bersifat berlaanan sama sekali. 5isaln'a vasokonstriksi dengan naikn'a tensi ringan& penguatan kegiatan jantung, %uga stimulasi SPP ringan. Pada dosis renda# timbul konstarksi otot lurik& sedangkan pada dosis tinggi ter%adi depolarisasi dan blokade neoromuskuler.
1$
5ekanisme ker%an'a berdasarkan stimulasi penerusan impuls di ganglia simpatis dan stimulasi anak ginjal dengan sekresi noradrenalin. !i samping itu %uga ter%adi stimulasi ganglia kolinergis (terutama di saluran lambung-usus dengan peningkatan peristaltik) dan pelat-pelat u%ung motoris otot lurik& di mana terdapat ban'ak reseptor nikotin.
langsung dan zat-zat dengan kerja tak-langsung. 1. %e+e&a la*#"*: Karbachol, pilokarpin, muskarin dan arekolin (alkaloid dari pinang& Areca catechu). >at-;at ini beker%a langsung ter#adap organ-u%ung dengan ker%a utama 'ang mirip dengan efek-muskarin dari A+#. Semuan'a adala# ;at-;at amonium katerner 'ang bersifat #idrofil dan sukar memasuki SSP& ke+uali arekolin. . %e+e&a !a+
seperti
isostigmin,
neostigmin
dan
piridostigmin. Obat-obat ini meng#ambat penguraian A"# se+ara re,ersibel 'akni #an'a untuk sementara. Setela# ;at-;at tersebut #abis diuraikan ole# kolinesterase& A"# segera akan dirombak lagi. !isamping itu ada pula ;at-;at 'ang mengikat en;im se+ara irre,ersibel& misaln'a parathion dan organoosat lain. Ker%an'a pan%ang karena berta#an sampao en;im terbentuk baru lagi. >at ini ban'ak digunakan sebagai insektisid bera+un kuat di bidang pertanian dan sebagai otot kutu rambut (malathion). as saraf 'ang digunakan sebagai sen%ata perang termasukpula kelompok organofosfat ini& misaln'a sari dan soman.
"onto# Penggunaan Kolinergika Penggunaan6 Kolinergika k#usus digunakan pada pen'akit mata glaukoma , m!asthenia gravis, demensia alzheimer dan atonia. 1. Gla"+'a S!a& hia" "glaukoma# adala# pen'akit mata 'ang ber+irikan peningkatan tekanan +airan mata intraokuler (*/O) di atas 21 mm ?g& 'ang
1E
bisa men%epit saraf mata. Saraf ini berangsur-angsur dirusak secara progresi, se#ingga pengli#atan memburuk dan ak#irn'a dapat menimbulkan kebutaan. Akan tetapi #an'a presentase ke+il pasien dengan */O menigkat di#inggapi glukoma. 0ilai tekanan intraokuler normal adala# antara 1-21 mm ?g. e%alan'a tidak begitu n'ata dan berlangsung se+ara sangat berangsurangsur& terutama pen'empitan pandangan perspektif dengan timbuln'a Lblind spotsM. Ole# karena itu umun'a glaukom baru men%adi manifes pada stadium lan%ut dengan suda# adan'a kerusakan irr,ersibel. 5aka itu orang-orang di atas $ ta#un sebaikn'a memeriksakan matan'a setiap 1-2 ta#un untuk mengukur */O-n'a "tonometri#.
.
"onto# penggunaan obatn'a6 Pilokarpin. Pil+a&)i* adala# Alkaloida 'ang terdapat pada daun tanama amerika& Pilokorpus jaborandi. da'a ker%an'a terutama berk#asiat muskarin& efek nikotinn'a ringan sekali. SSP permulaan distimulasi& kemudian ditekan akti,itasn'a. Penggunaan utaman'a adala# sebagai miotikum pada glukoma. M7a#!he*ia &a8i# ('un.m'oN otot& ast#eniaNkelema#an). /ni adala# suatu pen'akit a"!at-;at antikolinesterase (fisostigmin dan deri,atna'a) merintagi perombakan pesat dari A"# ole# kolinesterase, se#ingga ker%an'a lebi# lama. !engan demikian transmisi impuls diperbaiki atau ba#kan kerusakan reseptor dapat di#ambat. Obat lain 'ang sering digunakan adala# prednison& 'ang berk#asiat meng#ambat seluru# proses pen'akit.
3. De'e*#ia Al(hei'e& 9erdasarkan penemuan ba#a kadar A"# di otak berkurang pada demensia& maka digunakan peng#ambat kolinesterase untuk men+ega# perombakan dan peningkatan kadar A"# di otak. "onto# obat 'ang tersedia adala# *akrin. 6. A!*ia (keadaan kelema#an otot polos) Setela# pembeda#an besar dengan stessn'a bagi tubu# adakaln'a ter%adi penigkatan akti,itas saraf adrenergis. Akibatn'a dapat berupa obstipasi dan sukar berkemi# ( atonia kandung kemih# ba#kan obstruksi usus (ileus paral!ticus# akibat pengenduran dan kelumpu#an peristaltik. Keadaan ini dapat dittanggulangi ole# kolinergik. "onto# obat 'ang tersedia adala# "karbachol dan neostigmin#.
17
%A% I, PENUTUP A. Ke#i')"la*
Obat 'ang berpengaru# ter#adap saraf parasimpatis 6 1. Para simpatomimetik @ kolinergik& 'aitu obat 'ang meniru perangsangan darisaraf parasimpatis ole# asetilkolin& +onto#n'a pilokarpin dan p#isostigmin. 2. Parasimpatolitik @ anti kolinergik& 'aitu obat 'ang meniru bila saraf parasimpatis ditekan atau melaan efek kolinergik& +onto#n'a alkaloida belladonna a. Kolinergik adala# ;at 'ang dapat menimbulkan efek 'ang sama dengan stimulasi sususnan saraf parasimpatis (SP)& karena melepaskan A"# (asetikolin) di u%ung sarafn'a. Penggolongan kolinergika dibagi atas berdasarkan6 9erdasarkan efek kolinergis 9erdasarkan reseptor !an berdasarkan mekanisme ker%an'a. Sebagian besar obat penggunaan kolinergika adala# untuk pen'akit Glaukoma, Myastenia gravis, Demensia alzheimer dan Atonia. b. Antikolinergik adala# ;at 'ang dapat meng#ambat reseptor muskarinik atau anti muskarinik pada saraf parasimpatis& pen'ekat ganglionik untuk men'ekat reseptor nikotinik pada ganglia simpatis dan pa rasimpatis. !an pen'ekat neuromuskular& 'aitu mengganggu transmisi impuls eferen 'ang menu%u otot rangka.
Obat antikolinergik diantaran'a adala# Alkaloid antimuskarinik& atropin dan skopalamin Pen'ekat ganglionik& mekamilamin& nikotin& trimetafan Pen'ekat neuromuskular& atrakurium& doksakurium& dsb
18
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim. 21. $normasi Spesialite &bat $ndonesia. akarta 6 Penerbit /katan Apoteker /ndonesia 2. *%a'& *an ?oan.27. &bat'&bat Penting (disi ke (nam.akarta6ramedia >unilda.27. )armakologi dan *erapi (disi + .akarta6FK:/ 3. #ttp6@@.s+ribd.+om@do+@7E277EG2@farmakologi-kel-3-8-4b 4. #ttp6@@obat-pen'akit.+om@tri#eC'p#enid'l-2-mg.#tml $. #ttp6@@askepterlengkap.blogspot.+om@2G@E@obat-obat-antikolinergik.#tml ;CNa+2E+bEda4e4dea
1G
2