PENGERTIAN PENGERTIAN BISNIS BISNIS PARIWISATA
I GST NGR NICO DAMARA PRADANA 1315151033
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVER UNIVERSIT SITAS AS UDAY UDAYANA
Defnisi P!i"is# Beberapa ahli juga mengemukakan pengertian Pariwisata, berikut daftar lengkap pengertian Pariwisata menurut para ahli dari luar dan dalam negeri; James J. Spillane (198! Pariwisata adalah kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan mendapatkan kenikmatan, men"ari kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati #lahraga atau istirahat, menunaikan tugas, ber$iarah dan lain%lain. en 'eers ())9! Pariwisata adalah akti*itas perjalanan ang dilakukan #leh semntara waktu dari tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan alasan bukan untuk menetap atau men"ari nafkah melainkan hana untuk memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang atau libur serta tujuan%tujuan lainna. dhat (1998! Pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ketempat lain, bersifat sementara, dilakukan per#rangan atau kel#mp#k, sebagai usaha men"ari keseimbangan atau keserasiaan dan kebahagiaan dengan lingkungan dalam dimensi s#sial, budaa, alam dan ilmu. Burkart dan 'edlik (198+! Pariwisata sebagai suatu tranf#rmasi #rang untuk sementara san dalam jangka waktu jangka pendek ketujuan%tujuan di luar tempat dimana mereka hidupdan bekerja, dan kegiatan kegiatan mereka selama tinggal di tempat% tempat tujuan itu. 'athies#n dan -all (198! 'endenisikan pariwisata sebagai serangkaian akti*itas berupa akti*itas perpindahan #rang untuk sementara waktu ke suatu tujuan di luar tempat tinggal maupun tempat kerjana ang biasa, akti*itas ang dilakukanna selama tinggal di tempat tujuan tersebut, dan kemudahan%kemudahan ang disediakan untuk memenuhi kebutuhanna baik selama dalam perjalanan maupun di l#kasi tujuanna. Pr#f. Salah -ahab (19+/! Pariwisata adalah salah satu jenis industri baru ang mampu memper"epat pertumbuhan ek#n#mi dan penediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sekt#r%sekt#r pr#duktif lainna. Selanjutna, sebagai sekt#r ang k#mplek, pariwisata juga merealisasi industri%industri klasik seperti •
•
•
•
•
•
industri kerajinan tangan dan "inderamata, penginapan dan transp#rtasi. Pr#f. Salah -ahab dalam 0ka .2#eti (19934113! Pariwisata dalah suatu akti*itas manusia ang dilakukan se"ara sadar ang mendapat pelaanan se"ara bergantian diantara #rang% #rang dalam suatu 5egara itu sendiri6 diluar negeri, meliputi pendiaman #rang%#rang dari daerah lain untuk sementara waktu men"ari kepuasan ang beraneka ragam dan berbeda dengan apa ang dialamina, dimana ia memper#leh pekerjaan tetap. Pr#f.&. &rapt dan Pr#f. 7un$iker dalam 0ka .2#eti (1993411! Pariwisata adalah keseluruhan dari gejala%gejala ang ditimbulkan dari perjalanan dan pendiaman #rang%#rang asing serta penediaan tempat tinggal sementara, asalkan #rang asing itu tidak tinggal menetap dan tidak memper#leh penghasilan dari akti*itas ang bersifat sementara. 'r. 7erman . S"hulard dalam 0ka .2#eti (1993411! Pariwisata adalah sejumlah kegiatan terutama ang ada kaitanna dengan perek#n#mian se"ara langsung berhubungan dengan masukna #rang%#rang asing melalui lalu lintas di suatu negara tertentu, k#ta dan daerah. 'enurut :#bert '"nt#sh bersama Shaskinant
leuler Pariwisata dalam arti m#dern adalah fen#mena dari $aman sekarang ang pada umumna didasarkan atas kebutuhan, kesehatan dan pergantian hawa. Sedangkan pada khususna disebabkan #leh bertambahna pergaulan berbagai bangsa dan kelas masarakat manusia sebagai hasil dari perkembangan perniagaan, industri, perdagangan, serta penempurnaan dari alat% alat pengangkutan. 7un$iger dan krapf 'enatakan pariwisata adalah keserluruhan jaringan dan gejala% gejala ang berkaitan dengan tinggalna #rang asing disuatu tempat dengan sarat #rang tersebut tidak melakukan suatu pekerjaan ang penting ('aj#r "ti*it! ang memberi keuntungan ang bersifat permanent maupun sementara. :i"hard Sihite •
•
•
•
•
•
•
Pariwisata adalah suatu perjalanan ang dilakukan #rang untuk sementara waktu, ang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain meninggalkan tempatna semula, dengan suatu peren"anaan dan dengan maksud bukan untuk berusaha atau men"ari nafkah di tempat ang dikunjungi, tetapi semata%mata untuk menikmati kegiatan pertamsaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan ang beraneka ragam. :i"hards#n and ?uker ())! Pariwisata merupakan kegiatan%kegiatan atau #rang%#rang ang melakukan perjalanan dan tinggal di luar lingkungan mereka selama tidak lebih dari satu tahun berturut%turut untuk bersantai, bisnis dan tujuan lainna. S#ekadij# (1993! Pariwisata adalah gejala ang k#mplek dalam masarakat, didalamna terdapat h#tel, #bjek wisata, s#u*enir, pramuwisata, angkutan wisata, bir# perjalanan wisata, rumah makan dan banak lainna. Suwant#r# (199+! Pariwisata adalah suatu pr#ses kepergiaan sementara dari sese#rang atau lebih menuju tempat lain dari luar tempat tinggalna karena suatu alasan dan bukan untuk melakukan kepergian ang menghasilkan uang. &usdiant# (1993! Pariwisata adalah suatu susunan #rganisasi, baik pemerintah maupun swasta ang terkait dalam pengembangan, pr#duksi dan pemasaran pr#duk suatu laanan ang memenuhi kebutuhan dari #rang ang sedang bepergian.
•
•
•
•
•
2a, begitulah pariwisata, satu kata ang memiliki makna ang sangat luas, sehingga banak ahli ang mendenisikanna. @ari pendapat%pendapat diatas; @enisi Pariwisata se"ara Amum aitu4
&eseluruhan kegiatan pemerintahan, dunia usaha dan masarakat untuk mengatur, mengurus dan melaani kebutuhan wisatawan. @enisi Pariwisata se"ara eknis aitu4 :angkaian kegiatan ang dilakukan manusia baik se"ara per#rangan maupun berkel#mp#k di dalam wilaah negara sendiri atau di negara lain dengan menggunakan jasa dan fakt#r penunjang lainna ang diadakan pemerintah, badan usaha dan masarakat.
Defnisi In$%s#!i P!i"is# In$%s#!i P!i"is# dapat diartikan sebagai sehimpunan bidang usaha ang menghasilkan berbagai jasa dan barang ang dibutuhkan #leh mereka ang melakukan perjalanan wisata. 'enurut S. 'edlik, setiap pr#duk, baik ang nata maupun maa ang disajikan untuk memenuhi kebutuhan tertentu manusia, hendakna dinilai sebagai pr#duk industri. Jika sejemput kesatuan pr#duk hadir di antara berbagai perusahaan dan #rganisasi sedemikian sehingga memberi "iri pada keseluruhan fungsi mereka serta menentukan tempatna dalam kehidupan ek#n#mi, hendakna dinilai sebuah industri.C1D Sebagaimana ang dikemukakan A5-0 (Anited 5ati#ns -#rld #urism 0rganiati#n! dalam the nternati#nal :e"#mmendati#ns f#r #urism Statisti"s ))8, ndustri Pariwisata meliputi; k#m#dasi untuk pengunjung, &egiatan laanan makanan dan minuman, ngkutan penumpang, gen Perjalanan -isata dan &egiatan reser*asi lainna, &egiatan Budaa, &egiatan #lahraga dan hiburan. A5-0 merupakan Badan &epariwistaan @unia dibawah naungan PBB. 'enurut Andang%Andang Pariwisatan# 1) tahun ))9, ndustri Pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata ang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan6atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penelenggaraan pariwisata.CD Pada akhir dekade 193)%an, Pemerintah @& Jakarta sudah menggunakan denisi ndustri Pariwisata ang ditetapkan dalam Peraturan @aerah 5#. E, tahun 1939 (ang mungkin sekali saat ini sudah diubah!, aitu sebagai berikut; ndustri Pariwisata, adalah usaha penelenggaraan pelaanan untuk
lalulintas kepariwisataan dengan maksud men"ari keuntungan di bidang ak#m#dasi6perh#telan, kebudaaan, perest#ranan, rekreasi d an hiburan, atraksi kebudaaan, bir# perjalanan, usahakepramuwisataan (guide business!, usaha%usaha "enderamata (s#u*enir!, usaha%usaha penerbitan kepariwisataan, penelenggaraan t#ur dan perdagangan *aluta(m#ne "hanger!.
:uang Fingkup ndustri Pariwisata :uang lingkup industi pariwisata menangkut berbagai sekt#r ek#n#mi. dapun aspek%aspek ang ter"akup dalam industri pariwisata antara lain4 •
•
•
•
•
:est#ran. @i dalam bidang rest#ran, perhatian antara lain dapat diarahkan pada kualitas pelaanan, baik dari jenis makanan maupun teknik pelaananna. @isamping itu, dari segi kandungan gi$i, kesehatan makanan dan lingkungan rest#ran serta penemuan makanan%makanan baru dan tradisi#nal baik resep, bahan maupun penajianna ang bias dikembangkan se"ara nasi#nal, regi#nal bahkan internasi#nal. Penginapan. Penginapan atau h#me sta, ang terdiri dari h#tel, m#tel, res#rt, k#nd#minium, time sharing, wisma% wisma dan bed and breakfast, merupakan aspekaspek ang dapat diakses dalam pengembangan bidang kepariwisataan. 7al% hal ang perlu diperhatikan dalam pengembangan penginapan ini dapat berupa; strategi pemasaran, pelaanan saat penginapan, integrasi dan rest#ran atau bir# perjalanan, dan sebagaina. Penelitian juga dapat diarahkan pada upaa memperke"il limbah dari industr pariwisata tersebut. Palaanan perjalanan. 'eliputi bir# perjalanan, paket perjalanan (t#ur wh#lesalers!, perusahaan in"enti*e tra*el dan re"epti#n ser*i"e. ransp#rtasi. @apat berupa sarana dan prasarana angkutan wisata seperti m#bil6bus, pesawat udara, kereta api, kapal pesiar, dan sepeda. Pengembangan @aerah ujuan -isata. @apat berupa penelitian pasar dan pangsa, kelaakan kawasan wisatawan, arsitektur bangunan, dan engineering, serta lembaga keuangan.
•
•
>asilitas :ekreasi. 'eliputi pengembangan dan pemanfaatan taman%taman 5egara, tempat perkemahan ("amping gr#und!, ruang k#nser, teater, dan lain%lain. traksi wisata. 'eliputi taman%taman bertema, museum% museum, hutan lindung, agr#wisata, keajaiban alam, kegiatan seni dan budaa, dan lain sebagaina.
S%&'e! S%&'e! P!i"is# P#tensi pengembangan pariwisata sangat terkait dengan lingkungan hidup dan sumberdaa. 'enurut >andeli (199/48%9!, sumberdaa pariwisata adalah unsur sik lingkungan ang statik seperti4 hutan, air, lahan, margasatwa, tempat%tempat untuk bermain, berenang dan lain%lain. &arena itu pariwisata sangat terkait dengan keadaan lingkungan dan sumberdaa. @itambahkan pula bahwa nd#nesia ang memiliki keragaman sumberdaa ang tersebar pada ribuan pulau, dengan lautanna ang luas memiliki p#tensi ang baik untuk kegiatan pariwisata. @ata dari BPS (1999! menunjukan bahwa luas lautan nd#nesia +,9 juta kmG atau 81H dari luas keseluruhan, dan luas daratanna 1,9 juta kmG. @aratan memiliki ratusan gunung dan sungai, hutanna seluas 99,/ juta ha ang terdiri dari 9,+ juta ha hutan lindung dan 9,3 juta ha hutan pr#duksi, serta ratusan bahkan ribuan jenis ?#ra dan faunana. Ansur%unsur ini merupakan p#tensi ang dapat dikembangkan bagi kegiatan pariwisata. @ari berbagai sumber inf#rmasi dan surat kabar, diberitakan bahwa nd#nesia memiliki banak p#tensi di daerah%daerah ang belum dikembangkan atau dijadikan daerah tujuan wisata (@-!. Sekitar 1 #bek wisata, berupa peninggalan bersejarah, gunung, air tejun, danau, hutan, dan lain%lain ang ada di Sumatera Selatan ang belum dikel#la (Suara Pembaruan, 11%1%199941!. @aerah Fampung ang kaa dengan peninggalan%peninggalan bersejarah, gunung%gunung, pantai%pantai dan berbagai keindahan alam ang terukir pada beberapa l#kasi, belum dijadikan #bek wisata se"ara #ptimal (Suara Pembaruan, %1%199941)!. 5 ang kaa akan #bek wisata laut juga belum dikembangkan (Suara Pembaruan, + Juli 199941)!, dan masih banak #bek wisata lainna ang belum dimanfaatkan sebagai @- guna mendatangkan keuntungan se"ara s#sial ek#n#mi.
Sumberdaa alam haati, seperti aman 5asi#nal anjung Puting (&altim!, aman 5asi#nal Ajung &ul#n (Jabar!, aman 5asi#nal m#d# (5! dan berbagai sumberdaa alam haati lainna, merupakan p#tensi bagi sasaran kunjungan pariwisata (Suara Pembaharuan, 1+ Sept. 199948!. Selain itu, nd#nesia dengan keragaman suku, agama dan ras (S:! ang memiliki kebudaaan ang berbeda%beda, berupa tari% tarian dan upa"ara%upa"ara adat juga merupakan hal ang sangat p#tensial bagi pengembangan pariwisata. 'emang diakui bahwa dengan keragaman S: tersebut juga mengandung p#tensi k#n?ik ang seringkali dapat menimbulkan kerusuhan s#sial. &arena itu dalam rangka pengembangan pariwisata, selain terdapat sejumlah p#tensi ang dapat diandalkan, juga terdapat sejumlah hal ang dapat menjadi kendala. dapun kendala%kendala ang akan dihadapi dalam pengembangan pariwisata, antara lain adalah4 pertama, sering timbulna k#n?ik dan kerusuhan s#sial serta situasi dan k#nsisi p#litik ang masih memanas, berakibat pada kurang terjaminna keamanan bagi para wisatawan. 'enurut 'enteri Pariwisata, Seni dan Budaa, 'ar$uki Asman bahwa akibat berbagai kerusuhan ang sering terjadi selama tahun 1998, terjadi penurunan jumlah wisatawan asing ang datang ke nd#nesia sekitar 13,E/H dibanding tahun 199+, aitu pada tahun 199+ wisatawan asing ang datang sejumlah /,1 juta #rang, pada tahun 1998 hana ,E juta #rang (mpas, 8 pril 19994E!. @isebutkan pula bahwa banak bir# perjalanan ang membatalkan perjalanan wisatana ke nd#esia karena alasan keamanan. 'elihat akan adana penurunan tersebut, dapat dibaangkan berapa besar kerugian ang dialami, apalagi bila dikaitkan dengan biaa%biaa pr#m#si ang telah dikeluarkan. &edua, rendahna mutu pelaanan dari para penelenggara pariwisata, persaingan ang tidak sehat di antara para penelenggara pariwisata serta kurangna pemahaman terhadap pentingna pelindungan k#nsumen ang sangat ditekankan di =r#pa, merika dan ustralia, merupakan kendala ang sangat menghambat pariwisata di nd#nesia (Suara Pembaruan, 1+ Sept. 199948! &etiga, rendana kesadaran masarakat tentang pentingna pengembangan pariwisata merupakan kendala. Sebab banak ren"ana pengembangan ang gagal karena kurang mendapat dukungan dari masarakat akibat rendahna kesadaran tersebut. 7al ini dapat dilihat pada "#nt#h kasus pengembangan pariwisata di Sungai Barit#, Banjarmasin dengan Pr#gram Pasar pung (PP!. @alam pelaksanaan PP masarakat diberi dana untuk penge"etan
sampan%sampan milikna, tetapi dana tersebut tidak digunakan untuk menge"et sampanna tetapi untuk hal ang lain (mpas, E Januari 1999!. &eempat, kurangna m#dal dan rendaha sumberdaa manusia, terutama tenaga ang terampil dan pr#fesi#nal dalam hal manajerial di bidang pariwisata merupakan kendala ang seringkali mun"ul terutama pada negara%negara berkembang, termasuk nd#nesia (Suara Pembaruan, / Peb. 199941)!. Sumberdaa manusia merupakan k#mp#nen utama dan penentu, terutama dalam menjalan pekerjaan pada jajaran frontlinters, akni mereka ang bertugas memberikan pelaanan langsung kapada para wisatwan (Suara &ara, / Pebruari 199848!. &elima, sistem transp#rtasi ang belum memadai seringkali menjadi kendala dalam pariwisata ang perlu ditinjau kembali, untuk meningkatkan pelaanna dari segi kualitas maupun kuantitasna (Suara Pembaruan, 1+ Sept. 199948!. &eenam, pengel#laan pariwisata ang bersifat topdown merupakan salah satu kendala ang banak menghambat pariwisata, terutama pada masa 0rde Baru ang terlalu #t#riter dan sentralistis (mpas, E Januari 19994!. Selama ini, banak @ang tidak dikembangkan karena berbagai keterbatasan dari pemerintah pusat, sementara itu pihak swasta dan pemerintah daerah harus menunggu petunjuk dari pemerintah pusat.
Jenis Jenis Pariwisata enurut Pendit (199!, pariwisata dapat dibedakan menurut m#tif wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat. Jenis%jenis pariwisata tersebut adalah sebagai berikut. m
1( Wis# B%$) 2aitu perjalanan ang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup sese#rang dengan jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ketempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakat, kebiasaan adat istiadat mereka, "ara hidup mereka, budaa dan seni mereka. Seiring perjalanan serupa ini disatukan dengan kesempatankesempatan mengambil bagian dalam kegiatankegiatan budaa, seperti eksp#sisi seni (seni tari, seni drama, seni musik, dan seni suara!, atau kegiatan ang berm#tif kesejarahan dan sebagaina. *( Wis# M!i#i& #% B+!i
Jenis wisata ini banak dikaitkan dengan kegiatan #lah raga di air, lebihlebih di danau, pantai, teluk, atau laut seperti meman"ing, berlaar, menelam sambil melakukan pem#tretan, k#mpetisi berselan"ar, balapan mendaung, melihatlihat taman laut dengan pemandangan indah di bawah permukaan air serta berbagai rekreasi perairan ang banak dilakukan didaerahdaerah atau negaranegara maritim, di Faut &aribia, 7awaii, ahiti, >iji dan sebagaina. @i nd#nesia banak tempat dan daerah ang memiliki p#tensi wisata maritim ini, seperti misalna Pulaupulau Seribu di eluk Jakarta, @anau #ba, pantai Pulau Bali dan pulaupulau ke"il disekitarna, taman laut di &epulauan 'aluku dan sebagaina. Jenis ini disebut pula wisata tirta.
3( Wis# C,! A-& .T&n K/nse!si Antuk jenis wisata ini biasana banak diselenggarakan #leh agen atau bir# perjalanan ang mengkhususkan usahausaha dengan jalan mengatur wisata ke tempat atau daerah "agar alam, taman lindung, hutan daerah pegunungan dan sebagaina ang kelestarianna dilindungi #leh undangundang. -isata "agar alam ini banak dilakukan #leh para penggemar dan pe"inta alam dalam kaitanna dengan kegemaran mem#tret binatang atau marga satwa serta pep#h#nan kembang beraneka warna ang memang mendapat perlindungan dari pemerintah dan masarakat. -isata ini banak dikaitkan dengan kegemaran akan keindahan alam, kesegaran hawa udara di pegunungan, keajaiban hidup binatang dan marga satwa ang langka serta tumbuhtumbuhan ang jarang terdapat di tempattempat lain. @i Bali wisata Iagar lam ang telah berkembang seperti aman 5asi#nal Bali Barat dan &ebun :aa =ka &ara 2( Wis# K/nensi 2ang dekat dengan wisata jenis p#litik adalah apa ang dinamakan wisata k#n*ensi. Berbagai negara pada dewasa ini membangun wisata k#n*ensi ini dengan menediakan fasilitas bangunan dengan ruanganruangan tempat bersidang bagi para peserta suatu k#nfrensi, musawarah, k#n*ensi atau pertemuan lainna baik ang bersifat nasi#nal maupun internasi#nal. Jerman Barat misalna memiliki Pusat ngres nternasi#na (nternati#nal I#n*enti#n Ienter! di Berlin, Philipina mempunai PII (Philippine nternati#nal I#n*enti#n Ienter! di 'anila dan nd#nesia mempunai Balai Sidang Senaan di Jakarta untuk tempat penelenggaraan sidang sidang pertemuan besar dengan perlengkapan m#dern. Bir# k#n*ensi, baik ang ada di Berlin, 'anila, atau Jakarta berusaha
dengan keras untuk menarik #rganisasi atau badanbadan nasi#nal maupun internasi#nal untuk mengadakan persidangan mereka di pusat k#n*ensi ini dengan menediakan fasilitas ak#m#dasi dan sarana pengangkutan dengan harga reduksi ang menarik serta menajikan pr#grampr#gram atraksi ang menggiurkan.
5( Wis# Pe!#nin .A,!/"is# Sebagai halna wisata industri, wisata pertanian ini adalah peng#rganisasian perjalanan ang dilakukan ke pr#ekpr#ek pertanian, perkebunan, ladang pembibitan dan sebagaina dimana wisatawan r#mb#ngan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan studi maupun melihatlihat keliling sambil menikmati segarna tanaman beraneka warna dan suburna pembibitan berbagai jenis saurmaur dan palawija di sekitar perkebunan ang dikunjungi. ( Wis# B%!% Jenis ini banak dilakukan di negerinegeri ang memang memiliki daerah atau hutan tempat berburu ang dibenarkan #leh pemerintah dan digalakan #leh berbagai agen atau bir# perjalanan. -isata buru ini diatur dalam bentuk safari buru ke daerah atau hutan ang telah ditetapkan #leh pemerintah negara ang bersangkutan, seperti berbagai negeri di frika untuk berburu gajah, singa, $iraf, dan sebagaina. @i ndia, ada daerahdaerah ang memang disediakan untuk berburu ma"an, badak dan sebagaina, sedangkan di nd#nesia, pemerintah membuka wisata buru untuk daerah Baluran di Jawa imur dimana wisatawan b#leh menembak banteng atau babi hutan. 4( Wis# i!+ Jenis wisata ini sedikit banak dikaitkan dengan agama, sejarah, adat istiadat dan keper"aaan umat atau kel#mp#k dalam masarakat. -isata $iarah banak dilakukan #leh per#rangan atau r#mb#ngan ke tempattempat su"i, ke makammakam #rang besar atau pemimpin ang diagungkan, ke bukit atau gunung ang dianggap keramat, tempat pemakaman t#k#h atau pemimpin sebagai manusia ajaib penuh legenda. -isata $iarah ini banak dihubungkan dengan niat atau hasrat sang wisatawan untuk memper#leh restu, kekuatan batin, keteguhan iman dan tidak jarang pula untuk tujuan memper#leh berkah dan kekaaan melimpah. @alam hubungan ini, #rang#rang &hat#lik misalna melakukan wisata $iarah ini ke stana atikan di :#ma, #rang#rang slam ke tanah su"i, #rang#rang Budha ke tempattempat su"i agama
Budha di ndia, 5epal, ibet dan sebagaina. @i nd#nesia banak tempattempat su"i atau keramat ang dikunjungi #leh umat%umat beragama tertentu, misalna seperti Iandi B#r#budur, Prambanan, Pura Basakih di Bali, Sendangs#n# di Jawa engah, makam -ali S#ng#,
DAFTAR PUSTAKA +##6s788-i&&!,('-/,s6/#(9/(i$8*01*80 28:enis;:enis;6!i"is#(+#&+##6s788i$("i