JURNAL NASIONAL PARIWISATA
Susunan Pengelola
Penanggung Jawab Kepala Pusat Studi Pariwisata UGM Pemimpin Redaksi M. Baiquni Staf Ahli Redaksi Chafid Fandeli Heddy Shri Ahimsa-Putra Janianton Damanik Hendrie Adji Kusworo Editor & Redaksi Pelaksana Destha Titi Raharjana Singgih Widodo Sekretariat Redaksi Isni Yuliastuti Devia Susana Distribusi & Dokumentasi Titiek Supanti
Alamat Redaksi Pusat Studi Pariwisata UGM Bulaksumur J-3, Yogyakarta, 55281 Telp. (0274) 564-138, 6492611, Faks. 564138. Email :
[email protected]
Jurnal Nasional Pariwisata diterbitkan 2 kali dalam setahun (Juli dan Desember) oleh Pusat Studi Pariwisata Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Jurnal ini merupakan sarana komunikasi dan penyebarluasan informasi hasil penelitian bidang kepariwisataan .
Pengantar Redaksi
Sa l a m Sa p t a p e s o n a
Salah satu pola pengembangan atraksi wisata yang lebih banyak dikerjakan saat ini adalah cenderung atas dasar product driven. Tindakan tersebut ditempuh dalam upaya menghasilkan arah pengembangan atas sumberdaya wisata yang sudah tersedia dengan sedikit menggabaikan aspek pasar. Sejalan dengan era otonomi seperti saat ini potensi dan atraksi wisata yang dimiliki suatu daerah secara maksimal coba dikembangkan guna mampu mendatangkan pasar secara berkesinambungan sehingga diharapkan pariwisata yang berkembang akan mampu memberikan peningkatan ekonomi bagi daerah dan masyarakat lokal. Beberapa upaya seperti di atas tampak dari beberapa tulisan yang disajikan dalam jurnal kali ini. Daya Tarik Wisata berbasis agro, budaya, maupun alam dihadirkan pada edisi kali ini. Anton Gunarto menuliskan upaya pengembangan agrowisata markisa, di Kabupaten Solok, yang menawarkan konsep penataan kawasan serta pembagian zonasi di areal perkebunan tersebut. Demikian halnya yang dilakukan Destha T Raharjana dan Singgih Widodo yang melakukan kajian desa wisata di wilayah dataran tinggi Dieng, Kab. Banjarnegara Jawa Tengah. Kajian ini menawarkan 3 zonasi pengembangan, yaitu zone inti (arkeologi), zone pendukung pengembangan intensif, dan zone pendukung pengembangan ekstensif.
Dua tulisan menarik lainnya terkait dengan atraksi budaya dan kuliner. Juliadi menuliskan kawasan Banten Lama yang potensial diorientasikan sebagai bagian dari kegiatan heritage tourism untuk melengkapi objek-objek lainnya di sekitar Banten. Bagian lain dari jurnal ini juga diangkat hasil tulisan Minta Harsana tentang kuliner di Yogyakarta. Fokus kajian diarahkan pada tingkat kepuasan konsumen terhadap produk dan penyajian makanan. Temuan yang dihasilkan berupa tingkat kepuasan terhadap produk maupun penyajian.
Selamat membaca
Redaksi
Daftar Isi
Staf Redaksi Pengantar Redaksi
Anton Gunarto Penataan Kawasan Agrowisata Markisa Solok di Kabupaten Solok, Sumatera Barat .............................................. 1
D e s t h a T . R a h a r j a n a d a n Si n g g i h W i d o d o Pengembangan Desa Wisata Kawasan Dieng, Kabupaten Banjarnegara............. ........................................ ......... 12
Juliadi Potensi Wisata Situs Banten Lama : Suatu Kajian Berdasarkan Tinggalan Arkeologinya ...............................................................
25
M i n t a H a r sa n a Wisata Kuliner di Yogyakarta : Studi Kasus Tingkat Kepuasan Konsumen terhadap Produk dan Penyajian Makanan di Taman Kuliner Condongcatur dan Sentra Gudeg Wijilan. ..............
43
PENGEMBANGAN DESA WISATA KAWASAN DIENG
Oleh : Destha T. Raharjana*) dan Singgih Widodo**) Abstract
Rural tourism is an important substance of regional development. In this case, rural tourism becomes an urgent foundation for building tourism regional development. By understanding the importance of village role in society empowerment, tourism village should receive particular attention. The goal of this research is to arrange a strategy in detail concerning tourism village area development, tourism attraction and tourism village marketing escalations. Through the analysis based on various data and findings on the field, this research recommends that generally the tourism village Dieng Kulon’s development is divided into three zones. The first is core zone, covering the area of Dwarawati and Arjuna temples. This zone will function as recreational object, the center for service and management of tourism activities in Dieng Kulon. The second zone is the plantation area where various conserved vegetations becomes the mainstay for the people in Dieng Kulon, such as potato, purwaceng (original plant from Dieng Kulon), eggplant, etc. This area will be developed to be the center for agriculture and sheep breeding. It is suitable with the existing activities done by the people. The third is the east side of Kailasa Museum. This will function as conservation area. Therefore, permanent residences are not allowed to build here. This zone will become a nature-based tourism object where people can enjoy tracking, camping, and outbound activities. Keywords : rural tourism, regional development, zonation *) Peneliti Pusat Studi Pariwisata UGM, Dosen Diploma III Pariwisata FIB UGM **) Peneliti Pusat Studi Pariwisata UGM.
PENDAHULUAN
seyogyanya
mampu
mengakomodir
dan
Destinasi pariwisata merupakan unsur
mengoptimalkan sumber daya budaya dan
penting dalam pengembangan kepariwisataan
alam yang ada sehingga dapat memberikan
yang berperan penting sebagai penentu dan
nilai manfaat bagi masyarakat dan wisatawan.
penggerak utama keputusan wisatawan untuk
Dalam
berwisata. Destinasi pariwisata merupakan
semestinya dikembangkan dengan cara-cara
rangkaian komponen produk pariwisata yang
inovatif, kreatif,
berada dalam satu satuan spasial/wilayah
secara sektoral maupun kewilayahan, dan
tertentu. Keseluruhannya membentuk karakter
sistematis,
yang
penyediaan jasa, infrastruktur dan layanan
menjadi
komponen
penting
dalam
pengembangan suatu daerah wisata. Pengembangan destinasi pariwisata
konteks
ini,
destinasi
pariwisata
profesional, terpadu baik
sehingga
menghasilkan
sistem
serta strategi pemasaran yang handal dan tepat. 12
PETUNJUK BAGI PENULIS
1.
Topik naskah yang dikirimkan memuat tentang : a. Kepariwisataan secara umum b. Daya Tarik Wisata c. Hasil penelitian kepariwisataan dari berbagai sudut tinjauan
2.
Naskah belum pernah dan tidak akan diterbitkan dalam majalah atau jurnal lain
3.
Naskah dapat berupa hasil penelitian, artikel hasil pemikiran hasil metaanalisis, teori baru, atau masukan pemecahan masalah penting.
4.
Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia baku,berupa ketikan (print out),rekaman dalam format digital (MS Word),spasi ganda,dengan panjang antara 10-15 halaman format kuarto (termasuk gambar dan tabel), tipe huruf Time New Roman, font size 12.
5.
Naskah yang pernah dipresentasikan dalam seminar,mohon diberi keterangan pada catatan kaki di halaman pertama.
6.
Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia disertai dengan abstrak dalam bahasa Inggris yang panjangnya masing-masing antara 200-300 kata. Abstrak dilengkapi dengan 3-5 kata kunci
7.
Sistematika penulisan untuk artikel ilmiah adalah sebagai berikut : a. Judul,nama penulis,alamat tempat penulis bekerja,disajikan lengkap tanpa gelar,disertai alamat afiliasi/tempat kerja.Nama dan Alamat pengarang utama untuk korespondensi ditunjukkan dengan e-mail. b. Abstrak (bahasa inggris) c. Pengantar (memuat latar belakang,rumusan masalah,dan tujuan penelitian) d. Metodologi. e. Hasil dan Pembahasan f. Kesimpulan g. Daftar Pustaka
8.
Sistematika penulisan artikel hasil pemikiran,atau tinjauan pustaka ( review) adalah sebagai berikut : a. Judul, alamat tempat bekerja (disertai e-mail) b. Pengantar (memuat latar belakang,rumusan masalah,tujuan publikasi,hasil pemikiran) c. Analisis dan pembahasan d. Kesimpulan e. DaftarPustaka
9.
Tabel, gambar dan foto harus diberi judul, berspasi tunggal dalam format tegak,nomor dan sumber yang jelas, foto dicetak hitam putih.
10. Daftar Pustaka, disusun menurut alfabetik,dengan ketentuan sebagai berikut: a. Untuk Buku: nama pengarang,tahun terbit,judul,edisi,nama penerbit dan kota penerbit. b. Untuk artikel dalam buku: nama pengarang,tahun,judul karangan,judul buku,editor, nama dan kota tempat penerbit. c. Untuk karangan dalam majalah atau jurnal; nama pengarang, tahun,judul karangan, nama majalah/jurnal,nomor penerbitan,halaman pertama dan terakhir. d. Untuk karangan dalam seminar: nama pengarang, tahun, judul karangan, nama seminar, penyelenggara, waktu,tempat seminar. e. Redaksi mempunyai hak untuk mengubah dan memperbaiki ejaan, tata tulis dan tata bahasa naskah yang dimuat. 11. Penulis akan mendapatkan 2 eksemplar separasi naskah cetak ( reprint) setelah naskahnya dimuat.
Kepada :
Redaksi Jurnal Nasional Pariwisata
Pusat Studi Pariwisata UGM Bulaksumur J-3, Yogyakarta, 55281 Telp. (0274) 564-138, 6492611, Faks. 564138. Email :
[email protected]