PENCERNAAN PADA RUMINANSIA
DOSEN : Drs H. Muljoto Hardjosentono, M. Kes.
MATA KULIAH : BIOLOGI
OLEH :
Nama : DEWI ZAENATI
NIM : 143112500150022
UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDY AGROETEKNOLOGI
JAKARTA SELATAN
2014/2015
PENCERNAAN PADA RUMINANSIA
Ruminansia merupakan binatang berkuku genap subordo dari ordo Artiodactyla disebut juga mammalia berkuku. Nama ruminan berasal dari bahasa latin"ruminare" yang artinya mengunyah kembali atau memamah biak. Hewan ruminansia umumnya herbivora atau pemakan tanaman, sehingga sebagian besar makanannya adalah selulose, hemiselulose, dan bahkan lignin yang semuanya dikategorikan serat kasar.Hewan ini disebut berlambung jamak atau polygastric animal, yang terdiri dari rumen, reticulum, omasum dan abomasums.
Proses pencernaan pada ruminansia
Proses pencernaan hewan ruminansia dimulai dari rumput yang dimakan, dikunyah dan ditelan menuju ke kerongkongan dan masuk ke dalam rumen yang sebagai gudang sementara bagi makanan yang tertelan, di rumen terjadi pencernaan protein, polisakarida dan fermentasi selulosa oleh enzim selulse yang dihasilkan oleh bakteri dan protozoa tertentu. Dari rumen, makanan akan diteruskan ke reticulum dan di tempat ini makanan akan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar yang disebut BOLUS.Bakteri yang melakukan fermentasi mamiliki sekitar 32 strain.Dan semua nya bersifat anaerob.Pada saat ternak santai di kandang maka bolus yang terdapat di reticulum tadi di muntahkan kembali ke mulut untuk dimamah kedua kalinya. Dari mulut makanan akan di telan kembali untuk diteruskan ke omasum. Pada omasum yang memproduksi enzim yang akan bercampur dengan bolus. Sehingga akan menghancurkan selulosa yang mengakibatkan kematian pada mikroba. Lalu bolus tadi di lanjutkan ke usus halus lalu ke usus besar lalu ke rectum dan berakhir ke anus.
Anatomi Pencernaan dan Fungsinya
Rongga Mulut
Pencernaan di mulut pertama kali di lakukan oleh gigi molar dilanjutkan oleh mastikasi dan di teruskan ke pencernaan mekanis. Di dalam mulut terdapat saliva. Saliva adalah cairan kompleks yang diproduksi oleh kelenjar khusus dan disebarkan ke dalam cavitas oral.
(Riyadi, 2012)
Esofagus
Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung. Pada ujung saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring. Pada faring terdapat klep, yaitu epiglotis yang mengatur makanan agar tidak masuk ke trakea (tenggorokan). Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan ke lambung. Agar makanan dapat berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltik sehingga makanan dapat berjalan menuju lambung.
(Ramadhani, 2014)
Lambung
Lambung ruminansia disini terbagi 4 ruangan, yaitu :
Rumen
Berupa kantong yang besar yang memiliki kapasitas 80%, terdiri dari beberapa bagian yang mempunyai pupil-pupil seperti handuk dan tidak mempunyai kelenjer. Dari oesophangus makanan masuk ke rumen dan setelah berhenti maka makanan akan kembali kerongga mulut berbentuk bolus-bolus kemudian langsung ke reticulum.
Reticulum
Retikulum sering disebut sebagai perut jalang atau hardware stomach. Fungsi retikulum adalah sebagai penahan partikel pakan pada saat regurgitasi rumen.
Omasum
Omasum sering juga disebut dengan perut buku, karena permukaannya berbuku-buku yang berfungsi sebagai grinder, filtering, fermentasi.
Abomasums
Abomasums disebut juga perut sejati . Abomasum adalah untuk mencegah digesta yang ada di abomasum kembali ke omasum.
Usus Halus
Usus halus terikat pada mencenterium atau penggantung usus.Disepanjang usus ada kelenjer liberkhum yang menghasilkan enterokanisme untuk mengaktifkan enzim tripsinogen. Usus halus terdiri dari 3 bagian pada dasarnya yaitu Duo denum, Jejunum dan Ileum.
Usus Besar
Usus besar terdiri dari 2 bagian pada dasarnya yaitu :
Keakum (kantong buntu)Usus ini adalah usus yang seperti kantong yang mencabangkan diri dari usus besar.Pada ternak ruminansia terletak mengarah kearah belakang.
Kolon Yang mempunyai bagian naik, datar dan turun.pada ternak ruminansia membentuk gulungan seperti obat nyamuk.
Rektum
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik.
Anus
Anus adalah lubang pembuangan kotoran. Dikendalikan oleh otot sphincter, yang juga membantu melindungi pembukaan. (Sekarwat, 2013)
DAFTAR PUSTAKA
Riyadi S. R. 2012. Makalah Sistem Ruminansia.http://dwianantaswan.blogspot.com/2013/10/ makalah-anatomi-sistem-ruminansia.html [11 November 2014]
Ramadhani P. 2012. Sistem Pencernaan. http://rangkaianhatierlin.blogspot.com/2012/05/sistem-pencernaan.html [13 November 2014]
Priyono. 2009. Ilmu Ternak. http://www.ilmupeternakan.com/2009/05/rumen-pada-ternak-ruminansia.html [13 November 2014]
Sekarwati R. S. D. 2013. Sistem Pencernaan pada Hewan.pdf. Depok