Pencegahan Infeksi Maternal dan Neonatal
Infeksi dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas nerupakan penyebab utama kedua dari kematian Ibu dan Perinatal. Di negara berkembang, seperti Indonesia, masih sekitar 80% perempuan hamil melahirkan di ruma rumah h deng dengan an asuh asuhan an ante antena nata tall yang yang sang sangat at terb terbat atas as.. Ting Tingka katt infe infeks ksii pasc pasca a pembedahan di Indonesia juga tinggi !"#$0 % dengan infeksi luka dan komplikasi serius sering terjadi. Ditambah pula kemungkinan infeksi &I'()ID*, timbulnya kembali tuberculosis tuberculosis dan infeksi nosokomial lainnya. Infeksi Maternal +ndometritis akut merupakan infeksi pascapersalinan yang banyak terjadi. *eksio sesarea merupakan faktor terpenting yang memberikan sumbangan pada frekuensi dan keparahan endometritis pasca persalinan yaitu sebesar !0 kali lebih besar jika dibandingkan dengan yang melahirkan peraginam. Infeksi lain adalah infeksi sayatan bedah atau infeksi luka karena kontaminasi langsung dari area sayatam dengan organisme pada rongga uterus saat pembedahan. pembedahan. -aktor predisposisi untuk infeksi luka adalah perempuan yang mempunyai aginosis bakterial, diseksio sesarea seaktu kala II persalinan atau didiagnosis korioamnionitis korioamnionitis sebelum kelahiran. Infeks Infeksii matern maternal al lainny lainnya a jaran jarang, g, termas termasuk uk infeks infeksii salura saluran n kencin kencing g nosok nosokomi omial al,, infeks infeksii episiotomi, pneumonia nosokomial, septikemia dan infeksi payudara mastitis. Infeksi janin dan neonatus Infeksi Infeksi janin janin dan neonatus neonatus digolon digolongkan gkan pada infeksi infeksi in utero transplasen transplasenta, ta, seaktu seaktu melalui jalan lahir transmisi ertikal, atau seaktu masa neonatal dalam /8 hari pertama setelah lahir. Infeksi Infeksi in utero disebabkan disebabkan oleh irus irus 1', 1', rubela, rubela, arisela arisela,, &I', &I', paroirus paroirus, , proto2oa proto2oa toksoplasma gondii dan bakteria sifilis kongenital. Infeksi intrapartum dan infeksi bayi baru lahir pascapersalinan disebabkan oleh irus hepatitis 3 dan , &I', irus herpes simpleks simpleks,, human human papillo papilloma ma irus, irus, paroiru paroirus, s, bakteria bakteria +. 4oli, 4oli, streptokok streptokokus us 3, jamur, jamur, konjungtiitis karena klamidia, gonorea, listeria monositogenes, dan sejumlah basil anaerob gram negatif. 3eberapa organisme lain dapat menginfeksi bayi baru lahir selama bulan pertama kehidupan, yaitu irus sitomegaloirus, enteroirus, rinoirus, proto2oa malaria dan bakteria T3 dan tetanus.
Pencegahan Penyakit Infeksi Janin dan Bayi Baru lahir
-
Imunisasi maternal Tetanus, 5ubella, 'arisela, &epatitis 3 Pengobatan antenatal terhadap sifilis maternal, gonorea, klamidia, Penggunaan profilaksis obat tetes mata pasca lahir untuk mencegah konjungtiitis
-
karena klamidia, gonorea dan jamur Pengobatan profilaksis perempuan hamil yang berisiko terhadap penyakit grup 3 streptokokus dan pengobatan dengan obat anti retroiral )5' maternal antenatal
-
dan intrapartum 3ayi baru lahir pascalahir untuk mencegah &I'
Menurunkan Risiko Infeksi Maternal dan Neonatal Selama Persalinan dan Kelahiran Pervaginam Persalinan peraginam tidak memerlukan keadaan aseptik seperti kamar bedah, namun, perlu pendekatan 67 bersih yaitu membuat tangan, area perneal dan area umbilikal bersih selama dan sesudah persalinan. 4it persalinan yang bersih akan membuat memperbaiki keamanan persalinan di rumah untuk ibu dan bayi baru lahir. Persalinan peraginam meningkatkan resiko endometritis dan I*4. ntuk mengurangi risiko ini perlu dilakukan hal#hal sebagai berikut 9
-
1enggunakan sepasang sarung tangan periksa yang bersih atau sarung tangan bedah yang didisinfeksi tingkat tinggi yang sudah diproses ulang untuk setiap
-
pemeriksaan &indari mendorong ujung jari pemeriksa pada pembukaan seriks sampai persalinan
-
aktif terjadi atau sampai diputuskan untuk melakukan induksi persalinan 3atasi pemeriksaan dalam
Persalinan pervaginam *udah diuraikan dalam bab )P: Persalinan Seksio Sesarea
-
;perator dan asistennya harus memakai pelindung muka atau masker dan goggles dan apron plastik atau karet di atas baju operasinya, karena dapat terjadi terciprat
-
darah atau cairan amnion yang berdarah. Dianjurkan memakai sarung tangan rangkap Pemberian sefalosporin generasi pertama pada * beresiko uci tangan dan memakai sarung tangan sebelum menangani bayi 3ayi harus ditempatkan pada handuk bersih atau steril
-
&indarkan masuknya cairan amnion ke dalam rongga abdomen Tempatkan handuk steril yang terlipat dan basah di setiap sisi uterus untuk
-
menyerap sebanyak mungkin cairan amnion yang terkontaminasi 4alau cairan amnion atau mekonium yang masuk ke rongga abdomen banyak, handuk dikeluarkan dan rongga abdomen dibersihkan dengan larutan garam
-
isotonik
-
=ebarkan seriks dari agina secukupnya untuk membiarkan keluarnya darah dan
-
lokia setelah bayi dan plasenta lahir 1asukkan jari yang bersarung tangan ke dalam seriks hanya satu kali untuk melebarkannya
ntuk meminimalkan infeksi luka pasca bedah lakukan hal sbb 9
-
Perawatan Ibu Pascapersalinan
-
>unakan sarung tangan pemeriksaan seaktu membersihkan perineum, menyentuh
-
lokia atau episiotomi Pada aktu pascapersalinan dini, yakinkan ibu dapat berkemih tanpa kesukaran )jari ibu bagaimana membersihkan daerah perineum dengan air matang sesudah
-
mengganti korek atau buang air
-
mastitis
-
dalam !/ jam pertama ibu boleh berjalan
Perawatan Pasca lahir Bayi
-
Pakai sarung tangan dan apron plastik jika menangani bayi 3ersihkan darah dan cairan tubuh secara hati#hati dengan menggunakan kapas yang
-
dicelupkan dalam air hangat uci tangan sebelum memegang atau meraat bayi Tunda membersihkan bayi sampai suhu stabil dan paling penting membersihkan
-
area bokong dan perianal *ecara umum peraatan tali pusar 9 uci tangan o
o
Tali pusat harus bersih dan kering
o
dengan kain bersih
o o o