Identitas Buku Buku Petunjuk Praktikum Pengomposan Sampah Rumah Tangga Tangga Dengan Menggunakan Starter Ekstrak Nanas Busuk Penulis
: Zerlinda Mara Ditta
Pembimbing
: I. Prof Prof.. Dr. Hj. Mimien Henie Irawati, M.S II. Dra. Susilowati, M.S
02
Ramah Lingkungan Dalam Mengolah Sampah Rumah Tangga: Pengomposan
Identitas Buku Buku Petunjuk Praktikum Pengomposan Sampah Rumah Tangga Tangga Dengan Menggunakan Starter Ekstrak Nanas Busuk Penulis
: Zerlinda Mara Ditta
Pembimbing
: I. Prof Prof.. Dr. Hj. Mimien Henie Irawati, M.S II. Dra. Susilowati, M.S
02
Ramah Lingkungan Dalam Mengolah Sampah Rumah Tangga: Pengomposan
Pengantar
P
uji syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala T a’ala atas atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan buku petunjuk percobaan pengomposan
sampah rumah tangga dengan starter ekstrak nanas busuk untuk siswa kelas IX SMA/MA. Buku ini di susun berdasarkan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 dengan tujuan untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi pengetahuan, pengetahuan, keterampilan dan sikap secara utuh. Penulis berusaha menyajikannya menyajikannya dengan contoh-contoh fenomena kerusakan lingkungan yang ada pada kehidupan sehari-hari yang dilengkapi dengan kegiatan percobaan pengomposan sampah basah rumah tangga berskala rumahan dengan metode pengomposan Takakura Takakura sehingga memudahkan siswa untuk dapat melaksanakannya. Dengan cara pemahaman seperti ini, diharapkan siswa akan mudah memahaminya, semakin bertambah pengetahuanny pengetahuannya, a, dan siswapun semakin kreatif sehingga mampu menyampaikan dan memecahkan berbagai persoalan kerusakan lingkungan akibat sampah basah rumah tangga dalam kehidupan sehari-hari.
Malang, Februari 2016
Dok. pribadi
penulis
Dari atas ke bawah: kepadatan penduduk perkotaan, perkotaan, sampah rumah tangga, kompos.
Ramah Lingkungan Dalam Mengolah Sampah Rumah Tangga: Tangga: Pengomposan
03
Daftar Isi SAMPUL
1
IDENTITAS BUKU
2
PENGANTAR
3
DAFTAR ISI
4
Tahap : Orientasi Siswa Terhadap Masalah
5
A. Identitas Materi
6
B. Prosedur Keselamatan Kerja
7
C. Fenomena Kerusakan Lingkungan
8
Tahap : Mengorganisasikan Peserta Didik Untuk Belajar
A. Diskusi Tahap : Membimbing Penyelidikan Individual dan
11
12 16
Kelompok
A. Pembuatan Starter Ekstrak Nanas Busuk
17
B. Praktikum Pembuatan Kompos Dengan Metode
18
Takakura Tahap : Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
21
A. Merencanakan Penelitian
22
B. Tabel Pengamatan Kematangan Kompos
23
Tahap : Menganalisis dan Mengevaluasi Proses
24
Pemecahan Masalah
04
A. Refleksi Kegiatan Percobaan
25
B. Evaluasi Kegiatan Percobaan
26
DAFTAR RUJUKAN
28
GLOSARIUM
29
Ramah Lingkungan Dalam Mengolah Sampah Rumah Tangga: Pengomposan
Orientasi
Siswa terhadap Masalah
05 Ramah Lingkungan Dalam Mengolah Sampah Rumah Tangga: Pengomposan
A. Identitas Materi Materi: Perubahan Lingkungan/Iklim dan Daur Ulang Limbah
06
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
KI 1:
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2:
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.10 Menganalisis data dari perubahan lingkungan dan dampak dari perubahan-perubahan tersebut bagi kehidupan.
KI 3:
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4:
Mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
4.10 Memecahkan masalah lingkungan dengan membuat desain produk daur ulang limbah dan upaya pelestarian lingkungan.
Ramah Lingkungan Dalam Mengolah Sampah Rumah Tangga: Pengomposan
B. Prosedur Keselamatan Kerja
1.
Gunakanlah jas laboratorium agar dapat melindungi baju/seragam dari noda
2. 3. 4.
Gunakanlah masker untuk mencegah terhirupnya bau busuk dari sampah Gunakanlah sarung tangan untuk melindungi tangan dari kotoran Sabun antiseptic/ hand sanitiser membersihkan dan melindungi diri dari kuman
Ramah Lingkungan Dalam Mengolah Sampah Rumah Tangga: Pengomposan
07
C. Fenomena Kerusakan Lingkungan Tingkat pembangunan di kota-kota yang terus meningkat diindikasikan bahwa pertambahan jumlah penduduk, urbanisasi dan
inilah yang kemudian disebut dengan sampah. Saat ini sampah rumah tangga atau limbah rumah tangga menjadi salah satu penyebab
perkembangan sosial ekonomi di perkotaan yang terus meningkat. Perubahan ini akan berpengaruh baik secara positif maupun negatif. Berpengaruh positif karena manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut, dan berpengaruh negatif karena dapat mengurangi kemampuan alam lingkungan
masalah lingkungan terbesar di perkotaan besar. Limbah atau sampah rumah tangga ini jumlahnya sangat besar karena memang jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan sangat besar dan limbah dari rumah tangga ini terus dihasilkan setiap harinya. Sampah rumah tangga akan berubah menjadi limbah yang sangat berbahaya
hidupnya untuk menyokong kehidupannya. Manusia memiliki berbagai jenis kebutuhan, baik kebutuhan primer
jika sampah rumah tangga tersebut dibuang di sembarang tempat atau tidak diolah dengan benar.
maupun kebutuhan sekunder. Dalam memenuhi kebutuhannya tersebut, manusia memanfaatkan sumberdaya alam yang tersedia. Semakin banyak jumlah manusia, semakin
Berdasarkan komposisi kimianya, sampah dibagi menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Penelitian mengenai sampah padat di Indonesia menunjukkan bahwa 80% merupakan
banyak pula sumberdaya alam yang digali, diolah dan dijadikan berbagai produk yang siap digunakan. Dalam proses pengambilan
sampah basah, dan diperkirakan 78% dari sampah tersebut dapat digunakan kembali. Sampah organik dibedakan menjadi sampah basah yang
dan pengelolahannya serta pemanfaatannya terdapat sisa yang tidak digunakan yang kemudian di buang ke lingkungan, sisa dari pengambilan, pengelolaan dan pemanfaatan
mudah membusuk/ degradable (misal: sisa makanan, sampah sayuran dan kulit buah) dan sampah kering yang tidak mudah membusuk/ undegradable (misal : plastik dan kertas). Kegiatan
Dok. pribadi
08
Hutan merupakan salah satu komponen yang penting dalam ekosistem.
Ramah Lingkungan Dalam Mengolah Sampah Rumah Tangga: Pengomposan
Dok. pribadi
Pemukiman penduduk kota Malang yang semakin padat, memaksa para pengembang perumahan menggunakan lahan persawahan untuk mengembangkan bisnis mereka.
atau aktivitas pembuangan sampah merupakan kegiatan yang tanpa akhir. Oleh karena itu diperlukan system pengelolaan sampah yang baik. Sementara itu, penanganan sampah perkotaan
Oleh karena itu untuk mempermudah dalam pengolahan sampah basah rumah tangga maka digunakanlah metode pengomposan Takakura. Metode pengomposan Takakura dianggap
mengalami kesulitan dalam hal pengumpulan sampah dan upaya mendapatkan tempat atau lahan yang benar-benar aman. Maka pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan memanfaatkan
paling sesuai karena metode takakura bersekala rumah tangga sehingga dapat mempermudah pengolahan sampah basah rumah tangga dengan menjadikannya kompos.
sampah salah satunya seperti usaha pengomposan (Setyadi, 2014). Terdapat bermacam-macam metode pengomposan yang telah dikembangkan dan di
Proses pengomposan dapat berlangsung secara aerobik dan anaerobik yang saling menunjang pada kondisi lingkungan tertentu. Proses ini disebut juga dekomposisi atau
praktikkan di masyarakat. Beberapa metode yang sering digunakan antara lain metode indore, dimana bahan dasar utama yang digunakan adalah campuran antara sisa tanamanan dan
penguraian. Pengomposan pada dasarnya merupakan upaya mengaktifkan kegiatan mikrobia agar mampu mempercepat proses dekomposisi sampah basah. Sampah basah
kotoran ternak. Metode bangalore, pengomposan dilakukan di dalam lubang atau bak pengomposan. Kebanyakan dari metode pengomposan tersebut
disini merupakan bahan baku untuk membuat kompos, seperti jerami, sampah kota, sampah basah rumah tangga, limbah pertanian,
sulit dilakukan karena membutuhkan waktu, tenaga, lahan dan biaya yang tidak sedikit.
kotoran hewan/ ternak dan sebagainya. Untuk mempercepat waktu pengomposan kita dapat
Ramah Lingkungan Dalam Mengolah Sampah Rumah Tangga: Pengomposan
09
menambahkan kedalamnya bioaktivator seperti EM4 yang dapat kita temukan dengan mudah di pasaran, starter ekstrak nanas busuk yang dapat dengan mudah kita membuatnya sendiri. Selain buah nanas busuk, kita dapat membuat starter pengomposan dengan jenis sayuran dan buah-buahan lain yang telah membusuk seperti gubis, wortel, dan pepaya busuk. Pengunaan buah dan sayuran busuk dikarenakan di dalam buah dan sayuran yang busuk tersebut terdapat mikroba pengurai yang berguna untuk mempercepat proses pengomposan. Meskipun mikroba pengurai dalam proses pengomposan tidak berbahaya, tetapi dalam pengerjaannya harus hati-hati dan mengikuti prosedur keselamatan kerja (Ali, 2015).
10
Dok. pribadi
Kompos yang telah diproses
Ramah Lingkungan Dalam Mengolah Sampah Rumah Tangga: Pengomposan
M engorganisasikan
Siswa untuk Belajar
Ramah Lingkungan Dalam Mengolah Sampah Rumah Tangga: Pengomposan
11
Diskusi 1.
Diskusikanlah bersama kelompokmu tentang fenomena kerusakan lingkungan seperti banjir, pencemaran udara dan penumpukan sampah. Kemudian tu lislah hasil diskusimu pada kolom di bawah ini!
2.
Analisislah berbagai permasalahan lingkungan yang timbul dari fenomena tersebut dan tulislah pada kolom di bawah ini!
12
Ramah Lingkungan Dalam Mengolah Sampah Rumah Tangga: Pengomposan
3.
Dari analisis yang telah saudara lakukan, apa yang menyebabkan timbulnya permasalahan tersebut?
Ramah Lingkungan Dalam Mengolah Sampah Rumah Tangga: Pengomposan
13
4.
14
Bagaimana jika kerusakan tersebut terjadi terus-menerus? Apa yang akan terjadi?
Ramah Lingkungan Dalam Mengolah Sampah Rumah Tangga: Pengomposan
5.
Menurutmu, upaya-upaya apa saja yang dapat kita lakukan untuk mencegah dan memperbaiki kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh sampah?
Ramah Lingkungan Dalam Mengolah Sampah Rumah Tangga: Pengomposan
15
Membimbing
Penyelidikan
Individual & Kelompok
16
Ramah Lingkungan Dalam Mengolah Sampah Rumah Tangga: Pengomposan
A. •
Tujuan
Pembuatan Starter Ekstrak Nanas Busuk
: Siswa terampil membuat starter ekstrak nanas busuk dengan baik dan benar.
•
Pengantar
: Dalam kegiatan pengomposan, kita memerlukan bioaktivator yang berfungsi untuk mempercepat proses pengomposan. Bioaktivator tersebut digunakan untuk menghindari kegagalan yang terjadi dalam proses pengomposan.
Bahan
•
500g buah nanas busuk yang sudah dikupas
•
100g gula pasir
•
1 liter air Dok. pribadi
Cara Membuat
•
Menghancurkan 500 g buah nanas yang telah busuk dengan blender.
•
Menambahkan gula pasir sebanyak 100 g dan 1 liter air dan mencampurkan bahan-bahan tersebut ke dalam ember.
•
Memindahkan larutan yang telah tercampur tersebut dalam jerigen/ wadah tertutup.
•
Mendiamkan larutan selama 6-7 hari untuk proses fermentasi.
•
Setelah 7 hari, lakukan pemisahan cairan dengan padatan menggunakan saringan halus. Cairan inilah yang disebut dengan ekstrak nanas busuk yang mengandung mikroba pengurai sampah basah rumah tangga. Dok. pribadi
Ramah Lingkungan Dalam Mengolah Sampah Rumah Tangga: Pengomposan
17
B.
Pembuatan Kompos Dengan MetodeTakakura
•
Tujuan
: Siswa terampil membuat starter ekstrak nanas busuk dengan baik dan benar. Takakura adalah salah satu metode pegomposan skala rumah tangga.
•
Pengantar
: Metode ini tidak memerlukan lahan yang luas dan kapasitasnya cocok dengan volume sampah domestik yang dibuang oleh rumah tangga sehariharinya. Selain menggunakan metode takakura, kita dapat menggunakan metode pengomposan yang lainnya seperti metode indore ataupun metode bangalore serta metode lainnya.
Alat & Bahan a) Keranjang plastik dengan ventilasi
e) Bantalan sekam
b) Kardus
f) Sarung tangan.
c) Kain hitam berpori
g) Kompos yang sudah jadi
d) Sekop
h) Sampah basah rumah tangga a)
b)
e)
c)
f) g) d)
h)
Dok. pribadi
18
Ramah Lingkungan Dalam Mengolah Sampah Rumah Tangga: Pengomposan
LangkahKerja
Lapisi keranjang dengan kardus di keempat sisinya agar tidak ada serangga atau lalat
1
yang masuk dan bertelur dalam kotak.
Dok. pribadi
2
Masukkan bantalan sekam pada kotak yang bertujuan untuk menyerap kelebihan air dari sampah basah atau uap yang dihasilkan dari pengomposan.
Dok. pribadi
Tambahkan kompos yang sudah jadi kemudian masukkan sampah basah rumah
3
tangga yang sudah dicacah kecil di atasnya.
Dok. pribadi
Ramah Lingkungan Dalam Mengolah Sampah Rumah Tangga: Pengomposan
19
Tambahkan starter ekstrak nanas busuk dengan konsentrasi 75% untuk setiap 1.5
4
Kg sampah. Cara pembuatan ekstrak nanas 75% ialah dengan menuangkan larutan ekstrak nanas pada labu ukur sebanyak 75ml, kemudian ditambahkan air hingga mencapai volume 100ml.
Dok. pribadi
5
Tutup dengan bantalan sekam lagi untuk mengantisipasi uap yang dihasilkan dari proses pengomposan.
Dok. pribadi
Tutup keranjang plastik yang berisi bahanbahan dengan kain hitam berpori, tujuannya
6
untuk menghindari serangga ataupun lalat masuk kedalam kotak. SImpan keranjang selama lebih kurang 12 hari pada tempat yang tidak terkena panas dan hujan secara langsung, kemudian aduklah kompos setiap 3 hari sekali. Jika warna , tekstur, dan bau sudah menyerupai tanah, maka kompos telah matang dan selanjutnya dijemur terlebih dahulu sebelum digunakan. Dok. pribadi
20
Ramah Lingkungan Dalam Mengolah Sampah Rumah Tangga: Pengomposan
Mengembangkan &
Menyajikan Hasil Karya
Ramah Lingkungan Dalam Mengolah Sampah Rumah Tangga: Pengomposan
21
A. Merencanakan Penelitian Buatlah perencanaan pengolahan sampah basah rumah tangga dengan metode pengomposan yang lainnya, kemudian tuliskan langkah-langkah tersebut pada kolom di bawah ini dan presentasikanlah di depan kelas!
22
Ramah Lingkungan Dalam Mengolah Sampah Rumah Tangga: Pengomposan
B. Tabel Pengamatan Kematangan Kompos Amatilah kompos setiap minggunya dengan tabel sebagai berikut!
No.
Indikator Parameter Kematangan Kematangan Kompos Kompos
1
Warna Kompos
Coklat Tua/ Kehitaman
2
Tekstur Kompos
Ringan Menyerupai Tanah
3
Bau Kompos
Earthly/ Berbau Tanah
Hari Ke1
2
3
4
5
6
7
Ramah Lingkungan Dalam Mengolah Sampah Rumah Tangga: Pengomposan
8
9
10
11
12
23
Menganalisis
& Mengevaluasi Proses Pemecahan
Masalah
24 Ramah Lingkungan Dalam Mengolah Sampah Rumah Tangga: Pengomposan
A. Refleksi Kegiatan Percobaan 1.
Bagaimana pendapatmu tentang percobaan pengomposan yang telah kalian lakukan sebagai upaya dalam pelestarian lingkungan? a. Jenis sampah apa yang cepat membusuk? b. Jenis sampah apa yang sulit membusuk? c. Mengapa pengomposan dapat mengurangi pencemaran? d. Bagaimana tentang kompos yang dihasilkandan untuk apa kompos tersebut? Uraikanlah pada kolom berikut ini!
Ramah Lingkungan Dalam Mengolah Sampah Rumah Tangga: Pengomposan
25
B. Evaluasi Kegiatan Percobaan
2.
Berdasarkan hasil pengomposan yang telah kalian peroleh, ada kelompok yang berhasil dalam proses pematangan kompos. Analisislah apa yang menyebabkan keberhasilan dalam proses pematangan kompos? Uraikanlah pada kolom berikut!
26
Ramah Lingkungan Dalam Mengolah Sampah Rumah Tangga: Pengomposan
3.
Ada kelompok yang gagal dalam proses pematangan kompos, analisislah apa yang menyebabkan kegagalan dalam proses pematangan kompos tersebut? Uraikanlah pada kolom berikut!
Ramah Lingkungan Dalam Mengolah Sampah Rumah Tangga: Pengomposan
27
Daftar Rujukan Ali. 2015. Pengertian dan Manfaat Pupuk Kompos. Online. (http://www.pengertianpakar.com), diakses pada 30 Januari 2016. Nizar. C. 2015. Pengertian Sampah. (Online), (http://www.ilmusipil.com), diakses 19 Desember 2015 Setiyadi,Y. 2014. Mengolah Sampah Basah Menjadi Kompos. Online. (http:// ensiklo.com), diakses Pada 30 Januari 2016 .
28
Ramah Lingkungan Dalam Mengolah Sampah Rumah Tangga: Pengomposan
Glosarium Antiseptik:
zat kimia yang mencegah dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
Degradable:
semua limbah yang dapat hancur atau terurai oleh organisme hidup atau lainnya dan berasal dari tumbuhan atau hewan.
Ekstrak:
sediaan yang diperoleh dari jaringan hewan atau tumbuhan dengan menarik sari aktifnya dengan pelarut yang sesuai, kemudian memekatkannya hingga tahap tertentu.
Kompos:
pupuk campuran yang terdiri dari bahan basah (seperti daun dan jerami yang membusuk) dan kotoran hewan.
Metode takakura : metode pengomposan baik skala rumah tangga maupun skala kawasan dengan mengelola sampah basah rumah tangga. Petunjuk praktikum:
pedoman pelaksanan praktikum yang berisi tata cara persiapan, pelaksanaan, analisis data dan pelaporan yang disusun oleh seseorang dengan mengikuti kaidah penulisan ilmiah.
Sampah rumah tangga:
sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga yang terdiri dari berbagai macam jenis sampah.
Starter :
bioaktivator pengurai dalam proses pengomposan.
Undegradable:
jenis sampah yang tidak mudah terurai.
Ramah Lingkungan Dalam Mengolah Sampah Rumah Tangga: Pengomposan
29