Pengolahan Dan Pembuatan Kompos Dari Sampah Organik.

Laporan Pengolahan Dan Pembuatan Kompos Dari Sampah Organik.

Oleh : AndyLatif Wijaya.

081510501196

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2010

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.







I. PENDAHULUAN

I.1 I.1 Lata Latarr Be Bela laka kang ng Kualitas sampah sangat buruk dan menjijikkan karena tercampurnya sampah anorganik anorganik dengan dengan organik organik sehingga sehingga menimbulka menimbulkan n lindi yang berdampak berdampak negatif negatif terhadap terhadap kesehatan kesehatan dan lingkunga lingkungan. n. Padahal Padahal sebenarny sebenarnyaa mengandun mengandung g komponen komponen yang bernilai ekonomi tinggi bila sudah dipisahkan sejak dari sumbernya, sampah anorganik seperti besi, kertas, gelas dan plastik didaur ulang sebagai bahan baku industri sedangkan sampah organik dibuat pupuk, biogas dan sumber energi listrik dengan suatu alat bernama komposter

Keberad Keberadaan aan sampah sampah dari dari tahun tahun ke tahun tahun menimb menimbulk ulkan an masalah masalah berupa berupa pencemaran serta meningkatkan kebutuhan pengadaan TPA. Dalam makalah ini di paparkan usaha mengatasi keberadaan sampah dengan pemanfaatan sampah sebagai bahan untuk membuat briket. Hasil didapat menunjukan pembuatan briket dari dari sampah sampah ini dapat dapat memban membantu tu mengur mengurang angii timbun timbunan an sampah sampah,, khusus khususnya nya sampah sampah organi organik k serta serta dapat dapat menjad menjadii altern alternatif atif bahan bahan bakar bakar bagi bagi masyar masyaraka akatt sekaligus mengurangi konsumsi yang tinggi dari minyak bumi. Setiap hari kita tak dapat lepas dari sampah, karena kita membuangnya baik di rumah atau di kantor dan dimanapun kita berada. Tidak heran ketika akan menimbulkan pencemaran tanah, air dan udara. Berdasar perhitungan Bappenas dalam buku infrastrukt infrastruktur ur Indonesia Indonesia pada tahun 1995 perkiraan timbulan sampah sampah di Indonesia sebesar 22.5 juta ton dan akan meningkat lebih dari dua kali lipat pada tahun 2020 menjadi 53,7 juta ton. Sementara di kota besar produk sampah perkapita berkisar antara 600-830 gram per hari. Sampah organik yang dihasilkan oleh proses pengemasan di tingkat pengepul tersebut ternyata memiliki potensi yang yang cukup cukup tinggi tinggi untuk untuk dikemb dikembang angkan kan menjad menjadii pupuk pupuk kompos kompos.. Pengol Pengolaha ahan n pupuk pupuk kompos kompos dapat dapat dilaku dilakukan kan dengan dengan hanya hanya menimb menimbun un samapa samapah h organi organik k tersebut dalam tanah untuk ditunggu selama kurang lebih tiga bulan dan kemudian menjadi kompos, atau dapat dilakukan dengan bantuan mikroorganisme khusus







Terdap Terdapat at beberap beberapaa macam macam mikroo mikroorga rganis nisme me yang yang dapat dapat diguna digunakan kan untuk untuk membantu dan mempercepat pengomposan sampah organik agar menjadi pupuk kompos. Mikroorganisme tersebut antara lain Streptomyces sp., Acetybacter sp., Actynomyce Actynomycetes tes sp. Dalam pengabdian pengabdian yang akan dilakukan dilakukan ini, audiens akan diajarkan diajarkan untuk menggunakan menggunakan bahan aktivator untuk mempercepat mempercepat pembuatan pembuatan kompos antara lain produk Dectro, OrgaDec, serta EM-4 yang diproduksi sendiri di Bali. Bali. Pupuk Pupuk kompos kompos yang yang dihasi dihasilka lkan n dari dari mikroo mikroorga rganis nisme me terseb tersebut ut dapat dapat digunakan kembali untuk memupuk tanaman salak untuk meningkatkan kualitas hasil perkebunan perkebunan salak yang dilakukan. dilakukan. Penggunaan Penggunaan bantuan mikroorgan mikroorganisme isme dalam dalam pengol pengolaha ahan n sampah sampah organi organik k akan akan mening meningkat katkan kan mutu mutu kompos kompos yang yang dihasi dihasilka lkan, n, mengur mengurang angii rasio rasio volume volume sampah sampah yang yang dihasi dihasikan kan,, mengur mengurang angii ketergantun ketergantungan gan petani akan pupuk pupuk buatan, buatan, meningkatk meningkatkan an efisiensi efisiensi perkebunan perkebunan yang dilakukan, dan secara tidak langsung akan meningkatkan penghasilan petani.

I.2 Tujuan

Mahasi Mahasiswa swa menget mengetahu ahuii cara pengol pengolaha ahan n dan pembua pembuatan tan kompo komposs dari dari sampah organik.







II. TINJAUAN PUSTAKA

Menur Menurut ut J.H. J.H. Craw Crawfo ford rd (200 (2003) 3) komp kompos os dide didefi fini nisi sika kan n seba sebaga gaii beri beriku kut: t: Kompos Kompos adalah adalah hasil hasil dekomp dekomposi osisi si parsia parsial/t l/tida idak k lengka lengkap, p, diperc dipercepa epatt secara secara artifis artifisial ial dari dari campur campuran an bahan-b bahan-baha ahan n organi organik k oleh oleh pupula pupulasi si berbag berbagai ai macam macam mikroba dalam konsisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik . Kegiatan atau aktivitas pembuangan sampah merupakan kegiatan yang tanpa akhir. Oleh karena karena itu diperl diperluka ukan n sistem sistem penge pengelol lolaan aan sampah sampah yang yang baik. baik. Sement Sementara ara itu, itu, penangana penanganan n sampah sampah perko perkotaa taan n mengal mengalami ami kesuli kesulitan tan dalam dalam hal pengum pengumpul pulan an sampah sampah dan upaya upaya mendap mendapatk atkan an tempat tempat atau lahan lahan yang yang benar-b benar-bena enarr aman aman (Sur (Surya yani ni et al, al, 1997 1997). ). Maka Maka peng pengelo elolaa laan n samp sampah ah dapa dapatt dila dilaku kuka kan n secara pre preve vent ntiv ive, e,

yait yaitu u

mema memanf nfaa aatk tkan an

samp sampah ah

sala salah h

satu satuny nyaa

sepe sepert rtii usaha

pengomposan (Damanhuri, 1988). Limbah Limbah pada pada dasarn dasarnya ya berarti berarti suatu suatu bahan bahan yang yang terbua terbuang, ng, atau atau sengaj sengajaa dibuang dari suatu sumber hasil atau aktivitas manusia maupun proses-proses alam dan tidak atau belum mempunyai mempunyai nilai ekonomi, ekonomi, bahkan bahkan dapat mempunyai mempunyai nila nilaii ekon ekonom omii yang yang nega negati tip, p, kare karena na dipe diperl rluk ukan an beay beayaa tamb tambah ahan an untu untuk k pen pengu gump mpul ulan an ,pen ,penan anga gana nan n dan dan pemb pembua uang ngan anny nya. a. Hal Hal ters terseb ebut ut meru merupa paka kan n pengertian secara umum, sedangkan secara khusus untuk limbah padat disebut dengan dengan sampah sampah,, yang yang memili memiliki ki penger pengertia tian n suatu suatu bahan bahan yang yang terbua terbuang ng atau atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai. (Murtadho dan Said 1988). Kompos Kompos adalah pupuk pupuk alami alami (organ (organik) ik) yang yang terbuat terbuat dari dari bahan bahan - bahan bahan hijauan dan bahan organik lain yang sengaja ditambahkan untuk mempercepat prose prosess pembus pembusuka ukan, n, misaln misalnya ya kotora kotoran n ternak ternak atau bila bila dipand dipandang ang perlu, perlu, bisa bisa ditambahkan pupuk buatan pabrik, seperti urea Sampah kota bisa juga digunakan sebagai kompos dengan catatan bahwa sebelum diproses menjadi kompos sampah kota harus terlebih dahulu dipilah-pilah, kompos yang rubbish harus dipisahkan terleb terlebih ih dahulu dahulu.. Jadi Jadi yang yang nantin nantinya ya dimanf dimanfaat aatkan kan sebagi sebagi kompo komposs hanyal hanyalah ah







pem pembu buat atan an maup maupun un cara cara pemb pembua uata tan n dapa dapatt dila dilaku kuka kan n oleh oleh siap siapap apun un dan dan dimana dimanapun pun.. Kompo Komposs dapat dapat diguna digunakan kan untuk untuk tanama tanaman n hias, hias, tanama tanaman n sayura sayuran, n, tanama tanaman n buah-b buah-buah uahan an maupun maupun tanama tanaman n padi padi disawah disawah.. Bahkan Bahkan hanya hanya dengan dengan ditaburkan diatas permukaan tanah, maka sifat-sifat tanah tersebut dapat diperta hankan atau dapat ditingkatkan. Apalagi untuk kondisi tanah yang baru dibuka, biasanya tanah yang baru dibuka maka kesuburan tanah akan menurun.. (Wied, 2004). Komp Kompos os seba sebaga gaii sala salah h satu satu cont contoh oh pupu pupuk k orga organi nik, k, sang sangat at baik baik dan dan berma bermanfa nfaat at untuk untuk segala segala jenis jenis tanama tanaman, n, m ulai ulai dari dari tanama tanaman n hias, hias, tanama tanaman n sayura sayuran, n, tanama tanaman n buah-b buah-buah uahan an sampai sampai ke tanama tanaman n pangan pangan dan perkeb perkebuna unan. n. Proses pengomposan atau membuat kompos adalah proses biologis karena selama proses tersebut berlangsung, sejumlah jasad hidup yang disebut mikroba, seperti bakteri dan jamur, berperan aktif (Unus, 2002). Effective Microorganisms 4 (EM4) merupakan kultur campuran dalam medi medium um cair cair berw berwar arna na cokl coklat at keku kekuni ning ngan an,, berb berbau au asam asam dan dan terd terdir irii dari dari mikroo mikroorga rganis nisme me yang yang men guntun guntungka gkan n bagi bagi kesubu kesuburan ran tanah. tanah. Adapun Adapun jenis jenis mikroorganisme yang berada dalam EM 4 antara lain : Lactobacillus sp., Khamir, Actinomycetes, Streptomyces. Selain memfermentasi bahan organik dalam tanah atau sampah, sampah, EM 4 juga merangsang merangsang perkemban perkembangan gan mikroorgan mikroorgan isme lainnya lainnya yang yang mengun menguntun tungka gkan n bagi bagi kesubu kesuburan ran tanah tanah dan berman bermanfaat faat bagi bagi tanama tanaman, n, misalnya bakteri pengikat nitrogen, pelarut fosfat dan mikro - organisme yang bersi bersifat fat antago antagonis nis terhada terhadap p penyak penyakit it tanama tanaman. n. EM4 dapat dapat diguna digunakan kan untuk untuk pengomposan, karena mampu mempercepat proses dekomposisi sampah organik Setiap bahan organik akan terfermentasi oleh EM 4 pada suhu 40 - 50oC. Pada prose prosess ferment fermentasi asi akan akan dilepa dilepaska skan n hasil hasil berupa berupa gula, gula, alkoho alkohol, l, vitami vitamin, n, asam asam laktat, asam amino , dan senyawa organic lainnya serta melarutkan unsur hara yang yang bersif bersifat at stabil stabil dan tidak tidak mudah mudah bereak bereaksi si sehing sehingga ga mudah mudah disera diserap p oleh oleh tanaman. Proses fermentasi sampah organik tidak melepaskan panas dan gas yang berbau busuk, sehingga secara naluriah serangga dan hama tidak tertarik untuk







III. METODOLOGI

I.3 I.3 Wakt Waktu u dan dan Te Temp mpat at

Praktikum Praktikum dilakasanak dilakasanakan an di Laboratoriu Laboratorium m Penyakit Penyakit Tanaman, Tanaman, Jurusan Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Jember. Pada hari Kamis, tanggal 09 Desember 2010. Praktikum dilaksanakan pukul 14.00 WIB.

I.4 I.4 Baha Bahan nd dan an Alat Alat I.4.1

Bahan

1. Limbah Limbah sayur sayur dan buah-b buah-buah uahan an 2. Air Air taji tajin n (air (air cucia cucian n bera beras) s) 3. Air Air kela kelapa pa tua tua 4. EM-4 5. Air 6. Terasi 7. Beka Bekatu tul/ l/de ded dak 8. Tete Tetes/ s/Mo Mola lase se

I.4.2

Alat

1. Timba 2. Gelas uk ukur 3. Pisau 4. Karung 5. Plastic 6. Tali

I.5 Car Cara Ke Kerja

I.5.1 1

Perbanyakan EM-4

Men Menyiapkan

baha ahan

yang

dibutuhkan

sepe eperti rti

timba

tetes

terasi asi









3. Menghalusk Menghaluskan an terasi terasi dengan dengan menambahka menambahkan n air da n di aduk aduk sampai sampai merata merata 4. Memasu Memasukka kkan n terasi, terasi, bekatul bekatul,, tetes dan air yang sudah sudah siap siap ke dalam dalam timba, timba, aduk hingga merata 5. Tunggu Tunggu hingga hingga suhu suhu adonan adonan menuru menurun n (hanga (hangatt kuku), kuku), setelah setelah suhu suhu adonan adonan cukup masukkan EM-4 sesuai perlakuan (1:5) 6. Timb Timbaa ditu ditutu tup p rapa rapat-r t-rap apat at 7. H+3 adona adonan n diaduk diaduk untuk untuk menu menurun runkan kan suhu suhu 8. H+7 H+7 adon adonan an sia siap p digu diguna naka kan n

I.5.2

Pengomposan

1. Menyia Menyiapka pkan n timba timba yang yang akan akan digun digunaka akan. n. 2. Memasu Memasukka kkan n air seban sebanyak yak 3,5 3,5 L dalam dalam timba timba.. 3. Mencacah Mencacah sayuran/b sayuran/buah uah sepanjan sepanjang g 2-4 cm dengan dengan pisau pisau atau guntin gunting. g. 4. Membungku Membungkuss sayur sayur yang telah telah dicacah dicacah dengan dengan karung, karung, kemudi kemudian an tali dengan dengan rapat. 5. Memasukkan Memasukkan air air tajin, tajin, air kelapa kelapa tua, dan larutan larutan EM-4 EM-4 dalam dalam timba. timba. 6. Memasu Memasukka kkan n bungkus bungkusan an sayur kedalam kedalam timba timba yang berisi berisi campuran campuran air, air tajin, air kelapa tua, dan larutan EM-4. 7. Menutu Menutup p timba timba dengan dengan plast plastic ic hingga hingga rapat rapat 8. Didiamkan Didiamkan selama selama 7 hari, hari, kemudi kemudian an lakukan lakukan pengamatan pengamatan..







IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I.6 Hasil Parameter Pengamatan Koloni Bau Tekstur Suhu Putih

No

Jenis limbah

1

Sawi

Busuk

Kasar

32oC

Sedikit

2

Tulang Daun Sawi

Busuk

Agak Halus

31,5oC

Banyak

3

Daun Sawi

Busuk

Halus

32 oC

Banyak

4

Jambu Biji

Sedap

Halus

31oC

5

Papaya

Sedap

Halus

30,5oC

Banyak Agak Banyak

6

Campur (Buah dan Sayur)

Sedap

Kasar

31oC

Keterangan

Tidak terdekomposisi Tidak terdekomposisi Tidak terdekomposisi Terdekomposisi Terdekomposisi

Agak Terdekomposisi dan Banyak ada belatung

I.7 I.7 Pemb Pembah ahas asan an..

Dalam pembuatan kompos dari sampah baik dari bahan sayuran maupun bahan yang lainnya perlu di perhatikan bahan untuk mengkomposkan suatu bahan agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik dan watu yang di perlikan juga juga tidak tidak terlalu terlalu lama lama bila bila bahanbahan-bah bahan an yang yang di gunaka gunakan n menduk mendukung ung untuk untuk pembuatan pembuatan kompos. Sampah (refuse) adalah sebagian sebagian dari sesuatu sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia (termasuk kegiatan industri), tetapi bukan biologis (karena human waste tidak termasuk didalamnya) dan umumnya







dapat menghambat pertumbuhan mikroba, harus benar-benar dibebaskan dari dalam timbunan bahan, misalnya residu pestisida. •

Bentuk bahan : semakin kecil dan homogen bentuk bahan, semakin cepat

dan baik pula proses pengomposan pengomposan.. Karena dengan bentuk bahan yang lebih kecil dan homagen, lebih luas permukaan bahan yang dapat dijadikan substrat bagi aktivitas mikroba. Selain itu, bentuk bahan berpengaruh pula terhadap kelanc kelancaran aran difusi difusi oksige oksigen n yang yang diperl diperluka ukan n serta serta pengel pengeluar uaran an CO 2 yang yang dihasilkan. •

Nutrien : untuk aktivitas mikroba di dalam tumpukan sampah memerlukan

sumber nutrien Karbohidrat, misalnya antara 20% - 40% yang digunakan akan diasim diasimilas ilasika ikan n menjad menjadii kompon komponen en sel dan CO2, CO2, kalau kalau bandin bandingan gan sumber sumber nitrogen dan sumber Karbohidrat yang terdapat di dalamnya (C/N-resio) = 10 : 1. Untuk proses pengomposa nilai optimum adalah 25 : 1, sedangkan maksimum 10 : 1. •

Kadar Kadar air bahan bahan tergant tergantung ung kepada kepada bentuk bentuk dan jenis jenis bahan, bahan, misaln misalnya, ya,

kadar air optimum di dalam pengomposan bernilai antara 50 – 70, terutama selama proses fasa pertama. Kadang-kadang dalam keadaan tertentu, kadar air bahan bisa bernilai sampai 85%, misalnya pada jerami. Dari data yang di telah di peroleh menunjukkan untuk jenis limbah sawi, tulang daun sawi dan daun sawi untuk baunya berbau busuk, tekstur dari sawi sendiri halus dan untuk tulang daun sawi agak halus, untuk daun sawi halus, unruk suhu dari ketiga limbah di atas paling besar yaitu pada limbah sawi dan daun sawi 32°C namun ketiga tersebut tidak terdekomposisi bahan-bahan yang di







suhu 30,5°C 30,5°C dan dapat terdekomposisi, terdekomposisi, hal ini di karenakan terkstur dari pepaya sendiri sudah halus dan pepaya yang di gunakan sudah sangat masak sehingga tidak tidak perlu perlu memoto memotong ng bahan bahan terseb tersebut, ut, untik untik koloni koloninya nya agak agak banyak banyak.. Untuk Untuk campuran limbah sayuran dan buah baunya sedap dan teksturnya kasar, suhunya 31°C, koloni agak banyak dan terdekomposisi juga terdapat belatung hal ini di karenakan campuran darim limbah yang di gunakan merupakan campuran dari sayuran dan buah-buahan sehingga teksturnya kasar.







V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan •

Dari data yang di peroleh menunjukkan limbah yang paling baik untuk di

guna gunaka kan n menj menjad adii komp kompos os yait yaitu u limb limbah ah yang yang dapa dapatt terd terdek ekom ompo posi sisi si dan dan suhu suhuny nyaa relat relatif if besa besarr sehi sehing ngga ga mikr mikroo oorg rgan anis isme me dalam dalam limb limbah ah cepat cepat di hancurkan atau cepat di dekomposisikan. •

Perbandingan antara limbah sayuran, buah dan campuran paling cepat di

dekomposisikan yaitu limbah buah dan campuran antara sayuran dan buah. •

Terd Terdap apat at bela belatu tung ng pada pada limb limbah ah sayu sayuran ranh h hal hal ini ini di karen karenak akaa limb limbah ah

tersebut sebelumnya swdah terdapat belatung.

5.2. Saran

Setela Setelah h melaku melakukan kan prakti praktikum kum untuk untuk pembua pembuatan tan kompos kompos dari dari limbah limbah sayuran, buah-buahan dan limbah campuran antara kedua limbah, maka untuk limbah sayuran perlu di perhatikan dalam pemotongan baha agar mikroorganisme yang terdapat dalam limbah cepat mendekomposisikan limbah tersebut serta cara kerja dalam pembuatan kompos juga perlu di perhatikan.









DAFTAR PUSTAKA

Craw Crawfo ford rd.. J.H. J.H. . Comp Compos osti ting ng of Agri Agricu cult ltur ural al Wast Waste. e. in Biot Biotec echn hnol olog ogyy Applications and Research, Paul N, Cheremisinoff and R. P.Ouellette . (ed). p. 68-77. Damanhuri, E. (1988). Optimasi Lahan Sanitary Landfill , Suatu Konsep . Jurnal Tehnik Penyehatan Edisi Mei . Murtadho dan Said, 1988. Pengolahan Dan Pemanfaatan Sampah Organik

Menjadi Briket Arang Dan Asap Cair. Yogyakarta. Sugihmoro. (1994). Penggunaan Effective Microorganism 4 (EM4) dan Bahan Organik Organik pada Tanaman Tanaman Jahe ( Zingiber Zingiber officinale officinale Rose) Jenis Jenis Badak . Skripsi. Bogor : Institut Pertanian Bogor. Suryani, M. Ahmad R., dan Mudi R. (1997 ). Lingkungan Sumber Daya Alam dan Kependudukan Kependudukan Dalam Pembangunan . Jakata Universitas Indonesia Press. Unus, Suriawiria. (2002). Pupuk Organik Kompos dari Sampah, Bioteknologi Agroindustri . Bandung : Humaniora Utama Press.

Pengolahan Dan Pembuatan Kompos Dari Sampah Organik.

Recommend Documents