I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu hal yangsangat didambakan oleh siapa saja, baik oleh anak, remaja, maupun orang tua. Disiplin adalah suatu sikap mental yang dengan kesadaran dan keinsyafannya mematuhi terhadap perintah-perintah atau larangan yang ada terhadap suatu hal karena mengerti betul-betul tentang pentingnya perintah dan larangan tersebut. Tujuan disiplin diri adalah mengupayakan akan pengembangan minat anak dan mengembangkan anak menjadi sahabat, tetangga danwarga negara yang baik. Disiplin merupakan faktor penting pembentuk karakter para murid. Disiplin bukan hanya terbatassoal waktu, namun juga menyangkut perilaku yang lain. Namun kenyataan yang dihadapi lain dari yang diharapkan. Disiplin tidak selalu bisa ditegakkan dalam praktek di lapangan. Banyak masalah-masalah yang dihadapi peserta didik terkait dengan soal disiplin. Seperti yang terjadi dalam prodi Pendidikan Geografi Universitas Lampung, banyak terdapat mahasiswa yang terlambat masuk dalam perkuliahan tertentu, serta masih adanya mahasiswa yang tidak mengumpulkan tugas yang di berikan dosennya.
Ketidak disiplinan mahasiswa tersebut terjadi atas beberapa sebab, antara lain: sumber belajar yang kurang lengkap, dana yang kurang menunjang, media yang sangat terbatas, dan lain-lain. Dan dapat diambil suatu pertanyaan “Apa yang yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait seperti staf prodi serta dosen dalam meningkatkan kedisiplinan mahasiswa ketika mengikuti perkuliahan?”. Realitas ini sangat penting untuk diteliti.
Untuk itu penelitian ini diangkat untukmengungkap masalah-masalah tersebut. Berdasarkan hasil penjajagan awal dilapangan pada hari Senin tanggal 11 Maret 2018, jam 07.30-09.00 WIB, hari Selasa tanggal 12 Maret 2018, jam 10.30-12.00 WIB, hari Senin tanggal 18 Maret 2018, jam 07.3012.30 WIB, telah ditemukan : 1. Dosen melakukanpenertiban absensi selama pembelajaran di kelas setelah selesai pembelajaran. 2. Kosma memberikankoordinasi konsultasi kepada semua mahasiswa TB.E setelah perkuliahan, diserambi masjid kampus setelah selesai pembelajaran. 3. Orang tua melakukanbimbingan belajar kepada anak-anaknya (mahasiswa) sebelum dan sesudah kegiatanpembelajaran di rumah. 4. Teman sekelas /sejawat melakukan kegiatan mengerjakan tugas bersama-sama di kos. 5. Bimbingan kemahasiswaan melakukan kegiatan workshop dan OSMA kepada mahasiswa dalamrangka peningkatan kedisiplinan di aula pada waktu yang telah ditentukan. Selanjutnya, berangkat darihasil temuan tersebut di atas , maka proposal penelitian penelitian ini kami beri judul “ MODEL/ POLA PELAKSANAAN / IMPLEMENTASI
ABSENSI
UNTUK
MENINGKATKAN
KEDISIPLINANMAHASISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN”.
B. Fokus Penelitian
Adapun fokus pada penelitian ini adalah : Model / pola pelaksanaan / implementasiabsensi untuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam prosespembelajaran yang meliputi : (1).
Latar belakang diterapkannya absensi untuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam proses pembelajaran,(2). Proses pelaksanaan absensi untuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalamproses pembelajaran, (3). Faktorfaktor pendukung diterapkannya absensi untukmeningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam proses pembelajaran, (4). Dampakpositif dari diterapkannya
absensi
untuk
meningkatkan
kedisiplinan
mahasiswadalam
proses
pembelajaran.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan fokus penelitian tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apa yang melatar belakangi diterapkannyaabsensi untuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam proses pembelajaran? 2. Bagaimana
proses
pelaksanaan
absensi
untuk
meningkatkan
kedisiplinan mahasiswa dalam proses pembelajaran? 3. Apa saja faktor-faktor pendukung diterapkannya absensi untuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam proses pembelajaran? 4. Apa dampak positif dari diterapkannya absensi untuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam proses pembelajaran?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan/mendeskripsikan: 1. Latar belakang diterapkannya absensi untuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam proses pembelajaran. 2. Proses
pelaksanaan
absensi
untuk
meningkatkan
kedisiplinan
mahasiswa dalam proses pembelajaran. 3. Faktor-faktor pendukung diterapkannya absensi untuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam proses pembelajaran. 4. Dampak positif dari diterapkannya absensi untuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam proses pembelajaran.
E. Manfaat Penelitian A. Manfaat Teoritis
Dari hasil penelitian ini, akan ditemukan model / pola pelaksanaan /implementasi absensi untuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam prosespembelajaran.
B. Manfaat Praktis
Dengan
diketahuinya
hal-hal
yang
telah
dirumuskan
dalam
penelitiantersebut, maka diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi: 1. Pendidik,akan lebih banyak memberikan kesempatan untuk mengarahkan anak-anak didik padakedisiplinan yang tinggi dalam proses pembelajaran. 2. Peserta didik, akanlebih bersungguh-sungguh menegakkan disiplin dalam proses pembelajaran. 3. Lembaga pendidikan,dapat meningkatkan mutu dan kualitas kedisiplinan peserta didik dalam prosespembelajaran baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
II.
LANDASAN TEORI
A. Definisi Displin
Disiplin adalah suatu sikap mental yang dengan kesadaran dan keinsyafannya mematuhi terhadap perintah-perintah atau larangan yang ada terhadap suatu hal karena mengerti betul-betul tentang pentingnya perintah dan larangan tersebut. Tujuan disiplin diri adalah mengupayakan akan pengembangan minat anak dan mengembangkan anak menjadi sahabat, tetangga dan warga negara yang baik. Manusia dituntut untuk mampu mematuhi berbagai ketentuan atau harus hidup secara berdisiplin, sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di masyarakatnya. Disiplin dan tata tertib dalam kehidupan bilamana dirinci secara khusus dan terurai aspek demi aspek, akan menghasilkan etika dalam pergaulan, termasuk juga dalam hubungan dengan lingkungan sekitar. Sikap disiplin yang dilakukan oleh seseorang atau peserta didik, hakekatnya adalah suatu tindakan untuk memenuhi nilai-nilai tertentu.
Disiplin
merupakan
faktor
penting
pembentuk
karakter
para
murid.
Disiplinbukan hanya terbatas soal waktu, namun juga menyangkut perilaku yang lain. Disiplin adalah belajar dan latihan. Orang yang sukses dalam bidang apapun apalagi dalam seni bela diri dan bisa menjadi yang terbaik atau terhebat ,selalu orang yang membebankan dirinya sendiri dengan disiplin yang lebih kerasdari apa saja yang dibebankan oleh orang lain. Disiplin sebagai alat pendidikan berartisegala peraturan yang harus ditaati dan dilaksanakan. Disiplin dan kegiatan belajar mengajardiartikan sebagai se bagai suatu pola tingkah laku yang diatur sedemikian rupa menurut ketentuan yang sudah ditaati oleh pihak guru maupun anak didik dengan sadar.
B. Faktor-Faktor Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mempengaruhi Kedisiplinan
Sebelum penulis membahas tentang faktor- faktor yang mempengaruhi kedisiplinan siswa di sekolah, terlebih dulu akan dijelaskan pengertian disiplin. Kata disiplin secara etimologis, berasal dari bahasa Latin, desclipina. desclipina. Kata ini menunjukkan kepada kegiatan belajar mengajar. Istilah ini sangat dekat dengan istilah dalam bahasa Inggris, disciple yang disciple yang memiliki arti mengikuti orang untuk belajar di bawah pengawasan seorang pemimpin. Istilah lainnya adalah discipline, discipline, yang bermakna taat, tertib, atau mengendalikan tingkah laku, kendali diri dan penguasaan diri.
Secara terminologi, beberapa pakar yang mendefinisikan disiplin diantaranya adalah Soegarda Poerbakawatja yang mendefinisikan disiplin sebagai suatu tingkat tata tertib tertentu untuk mencapai kondisi yang baik. Hal ini berguna dalam
rangka
memenuhi
fungsi
pendidikan. Sedangkan
Tulus
Tu’u
mendefinisikan kedisiplinan sebagai sebuah kesadaran diri yang muncul dari batin terdalam seseorang untuk mengikuti sekaligus mentaati nilai- nilai, peraturan-peraturan, dan hokum- hukum yang berlaku dalam suatu li ngkungan. Kesadaran dimaksud antara lain, bahwa jika dirinya berdisiplin, maka hal itu akan memberi dampak yang baik pula bagi keberhasilan dirinya di masa mendatang.
Dari kedua definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa disiplin merupakan suatu sikap yang menunjukkan kesediaan seseorang untuk mematuhi dan menepati sekaligus mendukung ketentuan, tata tertib, nilai, peraturan, serta kaidah- kaidah yang berlaku.
Sikap disiplin akan terwujud jika hal itu ditanamkan secara serentak di semua lapisan kehidupan masyarakat. Dalam hal ini, termasuk didalamnya lingkungan pendidikan, maupun lingkungan pekerjaan. Penanaman sikap disiplin harus terus dilakukan dengan cara melakukan pemeliharaan dan pembinaan terus menerus. Hal ini menjadi penting karena disiplin merupakan sebuah sikap mental yang tentunya dapat berubah dan dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.
Adapun faktor- faktor yang dapat mempengaruhi terciptanya kedisiplinan di lingkungan sekoah adalah:
1. Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang berada dalam diri setiap Mahasiswa. Oleh karenanya, faktor internal ini meliputi: a. Minat Minat ialah kesediaan dari dalam jiwa yang sifatnya aktif untuk menerima sesuatu dari luar. Seorang pendidik atau siswa yang memiliki perhatian yang cukup serta kesadaran yang baik terhadap segala aturan-aturan yang ditetapkan oleh sekolah, sedikit banyak akan berpengaruh pula terhadap kesadaran mereka untuk melakukan perilaku disiplin di lingkungan lingkungan sekolah. b. Emosi Emosi merupakan suatu keadaan dalam diri seseorang yang mempengaruhi dan menyertai penyesuaian di dalam diri secara umum, Keadaan ini merupakan penggerak mental dan fisik bagi setiap individu dan dapat diobservasi melalui tingkah laku. Emosi merupakan warna afektif yang selalu menyertai setiap keadaan atau perilaku individu. Warna afektif dimaksud adalah perasaan-perasaan tertentu yang dialami oleh seseorang pada saat menghadapi situasi tertentu. Contoh: bahagia, gembira, terkejut, benci, putus asa, dan sebagainya. Zakiah Darajat menjelaskan bahwa emosi memegang peranan penting dalam setiap sikap dan tindak agama. Tidak ada satupun sikap atau tindak agama seseorang yang dapat dipahami, tanpa mengindahkan emosinya.
Emosi akan sangat menentukan terhadap kedisiplinan di lingkungan Universitas. Mengapa? karena emosi mampu menggerakkan rasa kepedulian para guru dan siswa ataupun segala komponen sekolah
lainnya dalam menaati peraturan yang telah ditetapkan di lingkungan sekolah. 2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor luas yang akan sangat berpengaruh terhadap kedisiplinan di lingkungan Universitas. Faktor ini meliputi halhal sebagai berikut: a. Sanksi dan Hukuman Kartini Kartono menyatakan bahwa hukuman merupakan perbuatan yang secara intensional diberikan kepada seseorang sehingga akan menyebabkan penderitaan lahir batin. Sekalipun hal ini dilakukan untuk
membuka hati
nurani
dan
penyadaran
seseorang
akan
k esalahannya”. esalahannya”.
Fungsi hukuman dalam konteks pendidikan adalah sebagai alat untuk memberikan sanksi kepada para guru, siswa dan komponenkomponen launnya yang ada di sekolah terhadap pelanggaran yang telah dilakukan. Sanksi atau hukuman ini dilakukan sebagai bentuk penyadaran. Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto dalam teori sistem motivasinya. Ia menyatakan bahwa jika seorang individu mendapat hukuman, maka akan terjadi perubahan dalam sistem motivasi diri individu yang bersangkutan. Perubahan motivasi dimaksud akan mengakibatkan penurunan pada setiap individu dalam mengulangi perilaku dan tindakan yang berhubungan dengan
timbulnya suatu
hukuman kepada
yang
bersangkutan.
b. Situasi dan Kondisi Universitas Jalaluddin Rakhmat menyatakan bahwa faktor situasional akan sangat berpengaruh pada pembentukan perilaku setiap manusia. Seperti faktor ekologis, faktor rancangan dan arsitektural, faktor temporal, suasana perilaku dan faktor sosial. Tetapi manusia akan mampu memberikan reaksi yang berbeda- beda terhadap situasi yang
dihadapinya. Hal ini sesuai dengan karakteristik personal yang dimilikinya. Perilaku manusia merupakan hasil interaksi yang tentu sangat menarik berkaitan dengan keunikan individu dan keunikan situasional.
C. Penerapan Kedisiplinan Dalam Lingkungan Universitas
Dalam pelaksanaan disiplin, harus berdasarkan dari dalam diri Mahasiswa. Karena tanpa sikap kesadaran dari diri sendiri, maka apapun usaha yang dilakukan oleh orang disekitarnya hanya akan sia-sia. Berikut ini adalah pelaksanaan kedisiplinan dilingkungan Universitas. Universitas. a) Datang tepat waktu; b) Rajin belajar; c) Mentaati peraturan; d) Mengumpulkan tugas yang diberikan Dosen tepat waktu; e) Memotong rambut jika kelihatan panjang; f) Harus berdoa sebelum memulai pelajaran dan masih banyak lagi.
D. Akibat Yang Ditimbulkan Oleh Ketidak Disiplinan Adapun yang ditimbulkan oleh ketidak disiplinan adalah membuat siswa
menjadi tidak lebih tertib dan teratur dalam menjalankan kehidupannya, serta siswa juga tidak dapat mengerti bahwa kedisiplinan itu amat sangat penting bagi masa depannya kelak, kerena tidak dapat membangun kepribadian siswa yang kokoh dan bisa diharapkan berguna bagi semua pihak.
E. Cara Mencegah Ketidak Disiplinan Adapun cara mencegah ketidak disiplinan adalah dengan menerapkan
kedisiplinan sejak dini kepada anak, salah satu cara dengan menaati peraturan, mengetahui resiko apabila tidak disiplin, jangan sering memanjakan anak bagi
orang tua, ajak mereka melakukan sesuatu hal yang berhubungan dengan kedisiplinan.
F. Telaah Pustaka
Dari penelusuran yang telah dilakukan di ruang skripsi perpustakaan Universitas Lampung,ada 2 judul skripsi yang menuliskan terkait dengan disiplin, yaitu milik Ahmad Nawawi, NIM. 243982013, Skripsi Tahun 2003 dengan Judul "Studi Tentang HubunganKepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Kedisiplinan Mengajar Guru Di MTsN Karang Mojo 1 Magetan Tahun 2002/2003", dengan rumusan masalah : Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah MTsN Karang Mojo 1 Magetan Tahun Pelajaran2002/2003 ?, Bagaimana kedisiplinan guru MTsN Karang Mojo 1 Magetan TahunPelajaran 2002/2003
?,
Adakah
hubungan
kepemimpinan
kepala
sekolah
dengankedisiplinan mengajar guru di MTsN Karang Mojo 1 Magetan Tahun Pelajaran2002/2003 ?, dan milik Binti Masruroh, NIM 243012019, Skripsi Tahun 2005 denganjudul "Upaya Guru BP Dengan Komite Sekolah Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa MTsN Sewulan Dagangan Madiun", dengan rumusan masalah : Bagaimana upaya guru BP dalam meningkatkan kedisiplinan siswa MTsN Sewulan DaganganMadiun ?, Bagaimana upaya Komite Sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan siswa Siti MTsN Sewulan Dagangan Madiun ?.
G. Kerangka Pemikiran
Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, digunakan terutama untuk memotivasi pegawai agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan maupun kelompok. Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik pegawai untuk memenuhi dan menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.
Kurang pengetahuan tentang peraturan, prosedur, dan kebijakan yang ada merupakan penyebab terbanyak tindakan indisipliner. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut pihak pimpinan sebaiknya memberikan program orientasi kepada tenaga perawat/bidan yang baru pada hari pertama mereka bekerja, karena perawat/bidan tidak t idak dapat diharapkan bekerja dengan baik dan patuh, apabila peraturan/prosedur atau kebijakan yang ada tidak diketahui, tidak jelas, atau tidak dijalankan sebagai mestinya. Selain memberikan orientasi, pimpinan harus menjelaskan secara rinci peraturan-peraturan yang sering dilanggar, berikut rasional dan konsekwensinya. Demikian pula peraturan/prosedur
atau
kebijakan
yang
mengalami
perubahan
atau
diperbaharui, sebaiknya diinformasikan kepada staf melalui diskusi aktif.
Tindakan disipliner sebaiknya dilakukan, apabila upaya pendidikan yang diberikan telah gagal, karena tidak ada orang yang sempurna. Oleh sebab itu, setiap individu diizinkan untuk melakukan kesalahan dan harus belajar dari kesalahan tersebut. Tindakan indisipliner sebaiknya dilaksanakan dengan cara yang bijaksana sesuai dengan prinsip dan prosedur yang berlaku menurut tingkatan pelanggaran dan klasifikasinya.
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
Kedisiplinan
Identifikasi Faktor Penyebab
Faktor Eksternal
Faktor Internal
Akibat Yang Di Timbulkan dari Ketidakdisiplinan
Cara Mencagah
Penerapan Disiplin Di Lingkungan Universitas
III.
METODE PENELTIAN
A. Pendekatan Pendekatan Dan Jenis Penelitian
Dalampenelitian ini digunakan metodologi penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif, dengan karakteristik-karakteristik (a) berpijak pada konsep naturalistik, (b) kenyataan berdimensi jamak, kesatuan utuh, terbuka, berubah, (c) ( c) hubungan peneliti dengan obyek berinteraksi, beri nteraksi, penelitian dari luar dan dalam, peneliti sebagai instrumen, bersifat subyektif, judgment, (d) judgment, (d) Seting penelitian alamiah, terkait tempat dan waktu, (e)Analisis subyektif, intuitif, rasional, (f) hasil penelitian berupa deskripsi, interpretasi, tentatif, situasional.
Secara garis besar, metode penelitian dengan pendekatan kualitatif dibedakan dalam duamacam, kualitatif interaktif dan non interaktif. Ada lima macam metode kualitatif interaktif, yaitu metode etnegrafik, metode fenomenologis, studikasus, teori dasar (grounded (grounded theory), dan theory), dan studi kritikal. Dan dalam hal ini, jenis penelitian yangdigunakan peneliti dalam penelitian kualitatif ini adalah studi kasus, yaitusuatu bentuk pendekatan yang memusatkan kajiannya pada perubahan yang terjadidari waktu ke waktu; peneliti seolah-olah bertindak selaku saksi hidup dariperubahan itu. Studi kasus dapat digunakan secara tepatdalam banyak bidang.
B. Kehadiran Peneliti / Instrumen Penelitian
Ciri khaspenelitian kualitatif tidak dapat dipisahkan dari pengamatan berperan serta,sebab peranan penelitilah yang menentukan keseluruhan skenarionya. Untuk itu, dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai instrumen kunci,
partisipan penuh sekaligus pengumpul data, sedangkan instrumen yang lain sebagai penunjang.
C. Lokasi Penelitian
Adapun lokasi penelitian bertempat di Universitas Lampung, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Prodi Pendidikan Geografi.
D. Sumber Data
Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah tambahan seperti dokumen dan lainnya.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yangdigunakan adalah interview (wawancara), observasi, dan dokumentasi. Teknik tersebut digunakan peneliti, karena suatu fenomena itu akan dimengerti maknanya secara baik, apabila peneliti melakukan interaksi dengan subyek penelitiandimana fenomena tersebut berlangsung.
1. Teknik Wawancara Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara pertanyaan
mendalam, secara
artinya
mendalam
peneliti
mengajukan
beberapa
yang berhubungan dengan fokus
permasalahan,sehingga dengan wawancara mendalam ini data-data dapat dikumpulkan semaksima lmungkin.
Orang-orang yang dijadikan informan dalam penelitian ini adalah : 1) 1 (satu) Dosen Mata Kuliah Psikologi Mitigasi Bencana Semester VI.
2) 1 (satu) Dosen Mata Kuliah Metode Mitigasi Bencana semester VI. 3) 1 (satu) Dosen Mata Kuliah Geografi Politik Semester VI.
2. Teknik Observasi Ada beberapaalasan mengapa teknik observasi atau pengamatan digunakan dalam penelitian ini. Pertama, Pertama, pengamatan didasarkan atas pengalaman
secara
langsung. Kedua langsung. Kedua,pengamatan ,pengamatan
memungkinkan
peneliti untuk melihat dan mengamati sendiri, kemudianmencatat perilaku
dan
kejadian
sebagaimana
yang
terjadi
pada
keadaansebenarnya.
Dengan teknikini, peneliti mengamati aktivitas-aktivitas sehari-hari obyek penelitian,karakteristik fisik situasi sosial dan perasaan pada waktu menjadi bagian darisituasi tersebut. Selama peneliti di lapangan, jenis observasinya tidak tetap.Dalam hal ini peneliti mulai dari observasi deskriptif (descriptiveobservation) (descriptiveobservation)secara secara luas, yaitu berusaha melukiskan secara umum situasisocial dan apa yang terjadi di sana. Kemudian, setelah perekaman dan analisisdata pertama, peneliti dapat menyempitkan datanya dan mulai melakukan observasiterfokus. Peneliti
dapat
melakukanobservasi
menyempitkan selektif
lagi
( selective selective
penelitiannya observation). observation).
dengan Sekalipun
demikian, penelitimasih terus melakukan observasi deskriptif sampai akhir pengumpulan data.
Hasil observasidalam penelitian ini dicatat dalam catatan lapangan merupakan alat yang sangatpening dalam penelitian kualitatif. dalam penelitian kualitatif, penelitimengandalkan pengamatan dan wawancara dalam pengumpulan data di lapangan.Format rekaman hasil observasi catatan lapangan dalam penelitianini menggunakanformat rekaman hasil observasi.
3. Teknik Dokumentasi Dalam penelitian kualitatif, teknik ini merupakan alat pengumpul data yang utamakarena pembuktian hipotesisnya yang diajukan secara logis dan rasional. Teknik dokumentasi sengaja digunakandalam penelitian ini, sebab : pertama, pertama, sumber ini selalu tersedia danmurah terutama ditinjau dari waktu; kedua, kedua, merupakan sumber informasiyang stabil, baik keakuratannya dalam merefleksikan situasi yang terjadi dimasa lampau, maupun dapat dan dianalisis kembali tanpa mengalami perubahan; ketiga,rekaman ketiga,rekaman dan dokumen merupakan sumber informasi yang
kaya,
secara
kontekstualrelevan
dan
mendasar
dalam
konteksnya;keempat konteksnya;keempat , sumber ini seringmerupakan pernyataan legal yang dapat memenuhi akuntabilitas. Hasil pengumpulandata melalui cara dokumentasi ini, dicatat dalam format rekaman dokumentasi.
F. Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperolehdari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapatmudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalamunit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang pentingdan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepadaorang lain.
Teknik analisis data yang digunakan penelitian ini menggunakan konsep yang diberikanMiles dan Huberman yang mengemukakan bahwa motivasi dalam analisis datakualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terusmenerus padasetiap tahapan penelitian sehingga sampai tuntas dan datanya sampai jenuh.
Selanjutnya menurut Spradley teknik analisis data disesuaikan dengan tahapan dalampenelitian. Pada tahap penjelajahan dengan teknik pengumpulan
data grandtour data grandtour question, question , analisis data dilakukan dengan analisis domain. Pada tahapmenentukan fokus analisis data dilakukan dengan analisis taksonomi. Pada tahap selection tahap selection,analisis ,analisis data dilakukan dengan analisis komponensial. Selanjutnya untuk sampaimenghasilkan judul dilakukan dengan analisis tema.
G. Pengecekan Keabsahan Temuan
Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatifdilakukan dengan perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekan sejawat, kecukupan referensial, kajian kasus negatif dan pengecekan anggota. Dalam penelitian ini, uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif dilakukan dengan :
1. Perpanjangan Keikutsertaan Peneliti dalampenelitian kualitatif adalah instrumen itu sendiri. Keikutsertaan penelitisangat menentukan dalam pengumpulan data. Dalam hal ini keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat, tetapi memerlukan perpanjangan keikut sertaan peneliti pada latar penelitian. Maka perpanjangan keikutsertaanpeneliti dalam penelitian ini akan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaandata yang dikumpulkan. Maksud dan tujuan memperpanjang keikutsertaan dalampenelitian ini adalah : dapat menguji ketidakbenaran informasi yangdiperkenalkan oleh distorsi, baik yang berasal dari diri sendiri, maupun dariresponden dan selain itu dapat membangun kepercayaan subyek; dengan terjun kelokasi dalam waktu yang cukup panjang, peneliti dapat mendeteksi dan memperhitungkandistorsi me mperhitungkandistorsi yang mungkin mengotori data, pertama-tama dan yang terpenting adalahdistorsi pribadi.
2. Pengamatan yang Tekun Ketekunan pengamatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan
dengan persoalan atau isu yang sedang dicari. Jadi, kalauperpanjangan keikut sertaan menyediakan lingkup, maka ketekunan pengamatan menyediakan kedalaman.
3. Triangulasi Teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luardata itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.Ada empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan:sumber, metode, penyidik penyidik dan teori.
Dalam penelitian ini, dalam hal ini digunakan teknik triangulasi dengan memanfaatkansumber dan penyidik. Teknik triangulasi yang diperoleh melalui waktu dan alatyang berbeda dalam metode kualitatif. Hal itu dapat dicapai peneliti denganjalan : (a) membanding-kan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, (b) membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yangdikatakan secara pribadi, (c) membandingkan apa yang dikatakan orang-orangtentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu, (d)membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat danpandangan orang yang berpendidikan menengah atau tinggi,
orang
berada,
orangpemerintahan,
(e)
membandingkan
hasilwawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Teknik Triangulasi dengan penyidik, artinya dengan jalan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnyauntuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data. Pemanfaatan pengamatlainnya membantu mengurangi kemencengan dalam pengumpulan data.
4. Pengecekan Sejawat melalui Diskusi 5. Teknik inidilakukan peneliti dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yangdiperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat. Hal inidilakukan dengan maksud: (a) untuk
membuat agar peneliti tetap mempertahankansikap terbuka dan kejujuran, (b) diskusi dengan sejawat ini memberikan suatukesempatan awal yang baik untuk mulai menjajaki dan menguji hipotesis yang munculdari pemikiran peneliti.
H. Tahapan-Tahapan Tahapan-Tahapan Penelitian
Tahap-tahap penelitian dalam penelitianini ada 3 (tiga) tahapan dan ditambah dengan tahap terakhir dari penelitianyaitu tahap penulisan laporan hasil penelitian. Tahap-tahap penelitian tersebutadalah : (1) tahap pra-lapangan, yang meliputi: menyusun rancangan penelitian,memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan, menjajagi dan menilai keadaanlapangan, memilih dan memanfaatkan informan, menyiapkan perlengakap-belajarpenelitian dan yang menyangkut persoalan etika penelitian. Tahap ini dilakukanbulan Agustus s.d. September 2008; (2) Tahap pekerjaan lapangan, yang meliputi: memahami latar penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan danberperanserta sambil mengumpulkan data. Tahap ini dilakukan bulan Septembers.d. Oktober 2008; (3) Tahap analisis data, yang meliputi : analisis selama dansetelah pengumpulan data, yaitu bulan November s.d Desember 2008; (4) Tahap penulisan hasillaporan penelitian, yaitu bulan Januari 2009. 2009.
I. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini ada lima batang tubuh, yaitu 5 bab. Pada bab pertama, setiappenelitian pasti berangkat dari fenomena/kejadian/masalah. Penelitian padadasarnya merupakan suatu pencarian, menghimpun data, mengadakan pengukuran, analisis,sintesis,
membandingkan, mencari
hubungan, dan
menafsirkan hal-hal yangbersifat teka-teki. Oleh karena itulah diperlukan adanya prosedur penelitianbagi seorang peneliti seperti yang dibahas pada bab satu.
Setiap penelitian yang akan dilakukan oleh seorang peneliti pasti dilandasi olehteori-teori yang ada. Dan fungsi teori dalam penelitian kualitatif ini adalahuntuk mencari data, sehingga dalam bab dua diuraikan mengenai landasan teoritentang disiplin.
Makna sesuatuaspek atau kegiatan dalam penelitian kualitatif akan berkembang dalampengumpulan data, baik data umum maupun data khusus. Maka dari itu, pada babtiga dipaparkan gambaran umum lokasi penelitian serta data khusus tentangimplementasi absensi.
Analisis data merupakan bagian kegiatan penelitian yang sangat penting. Setelah penelitimengumpulkan data, maka langkah selanjutnya adalah mengorganisasikan danmelakukan analisis data untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan.Sehingga pada bab keempat ini akan dibahas kegiatan analisis data yang terkaiterat dengan langkah-langkah kegiatan penelitian sebelumnya.
Adapun babterakhir adalah penutup. Bab ini merupakan bab yang didalamnya menguraikan kesimpulan sebagai jawaban dari pokok-pokok permasalahan dan saran-saran yang berhubungan dengan penelitian sebagai masukan-masukan untuk berbagai pihak terkait.
DAFTAR PUSTAKA
Anggora, M. Toha dkk. Metode dkk. Metode Penelitian.Jakarta Penelitian.Jakarta : Universitas Terbuka, 2007. Anshari, HM.Hafi, Pengantar HM.Hafi, Pengantar Ilmu Pendidikan Ilmu Pendidikan.. Surabaya: PT Usaha Nasional, 1983. Basuki dan M. Miftahul Ulum. PengantarIlmu Ulum. PengantarIlmu Pendidikan Islam. Islam. Ponorogo : STAIN PO PRESS, 2007. Djamarah,Syaiful Bahri dan Zain, Aswan StrategiBelajar Mengajar . Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002. Hadis, Abdul, Psikologi Abdul, Psikologi Dalam Pendidikan.Ba.ndung: Pendidikan.Ba.ndung: Alfabeta, 2006. Irmin, SoejitnoDan Rochim, Abdul, Menjadi Abdul, Menjadi Guru Yang Bisa Digugu Dan Ditiru. Ditiru. ---: Seyma Media, 2006. Kushadiyanto, Psikologi Kushadiyanto, Psikologi Bela Diri. Diri. http://duel.melsa.net.id/05psiko.html. Margono, S. Metodologi S. Metodologi PenelitianPendidikan. Jakarta : Jakarta : Rineka Cepta, 2003. Miles, Matthew B. & Huberman, AS. Michael, Analisis Michael, Analisis DataKualitatif , terj. Tjetjep. Rohendi Rohidi. Jakarta: UI Press, 1992. Moleong, Lexy. Metodologi Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung : Remaja Rosdakarya, 2000. Nawawi,Hadari, Pendidikan Nawawi,Hadari, Pendidikan Dalam Islam. Islam. Surabaya: Al-Ikhlas, 1993. Shochib, Moch., PolaAsuh Moch., PolaAsuh Orang Tua Untuk Membantu Mengembangkan Disiplin Diri. Diri. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001. Sukmadinata, Nana Syaodih. MetodePenelitian Syaodih. MetodePenelitian Pendidikan. Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya,2007.