A. PENGEMBANGAN PERANGKAT DALAM PROSES PEMBELAJARAN perangkat yang dipergunakan dalam proses pembelajaran disebut dengan perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang diperlakukan dalam mengelola proses belajar mengajar dapat berupa: buku siswa, silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Instrunen Evaluasi atau Tes Hasil Belajar (THB), serta media pembelajaran (Ibrahim, 2003:3). 1. Silabus a. Prinsip Pengembangan Silabus Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pembelajaran /tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Dalam mengembangkan silabus harus memenuhi beberapa prinsip, yaitu sebagai berikut. 1) Ilmiah, bahwa keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. 2) Relevan, artiya cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembagan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik. 3) Sistematis, bahwa komponen- komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi. 4) Konsisten, artinya adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok/pembelajaran, pegalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian. 5) memadai, artinya cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar. 6) Aktual dan Kontekstual, bahwa cukupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi. 7) Fleksibel, bahwa keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat. 8) Menyeluruh, artinya komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor) sebagaimanaa yang dikemukakan oleh Bloom.
Selain prinsip-prinsip sebagaimana dikemukakn di atas, dalam pengembangan silabus yang perlu diperhatikan adalah kemasan unit wktu silabus. Artinya, dalam pengembangan silabus harus terdapat sinkronisasi alokasi waktu. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut. 1) Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaran pendidikan di tingkat satuan pendidikan. Artinya, bahwa dalam penyusunan silabus harus memerhatikan kerangka waktu pada setiap jenjang dan jenis satuan pendidikan. 2) Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok. 3) Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum. Bagi SMK/MAK menggunakan penggalan silabus berdasarkan satuan kompetensi. Untuk melaksanakan sinkronisasi alokasi waktu tersebut, diperlukan adanya suatu pemetaan materi, yang terkemas dalam program tahunan, program semester, program satuan pelajaran dan rencana pembelajaran dengan memerhatikan tingkat kesulitan materi, baik dari segi kualitas maupun, kuantitas. Sesuai dengan prinsip kemandirian (otonomi) sekolah, maka pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah/madrasah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawara Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG) dan Dinas Pendidikan. Beberapa pertimbangan yang dijadikan landasaran dalam melegitimasi pengembangan silabus oleh guru kelompok guru adalah sebagai berikut. 1) Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu mengenali karakteristik peserta didik, kondisi sekolah/madrasah dan lingkungannya. 2) Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah/madrasah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah /madrasah tersebut.
3) Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI, menyusun silabus secara bersama. Di SMP.MTs untuk mata pelajaran IPA dan IPS terpadu disusun secara bersama oleh guru yang terkait. 4) Sekolah/Madrasah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya bergaabung dengan sekolah-sekolah/madrasah-madrasah lain melalui forum MGMP/PKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah / madrasah-madrasah dalam lingkup MGMP/PGK setempat. 5) Dinas Pendidikan/Departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk sebuah tim terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya masing-masing. b. Langkah-Langkah Pengembangan Silabus Mekanisme pengembangan silabus dapat dilakukan dengan mengikuti alur dan langkah-langkah pengembangan sebagai berikut. Pertama, Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Mengkaji standar Kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan memerhatikan hal-hal berikut. 1) Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI 2) Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran. 3) Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran. Kedua, mengidentifikasi Materi pokok (Pembelajaran). Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi dasar dengan mempertimbangkan: 1) Potensi peserta didik 2) Relevansi dengan karakteristik daerah 3) Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, social, dan spiritual peserta didik. 4) Kebermanfaatan bagi peserta didik 5) Struktur keilmuan 6) Aktualitas, kedalaman, dari keluasan materi pembelajaran 7) Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan 8) Alokasi waktu Ketiga Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru,
lingkungan, dan sumber belajar lainya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut. 1) kegiatan pembelajaran disusun utuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional 2) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar. 3) Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran. 4) Rumusan Pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi. Keempat, Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi, Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengaan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar menyusun alat penilaian. Kelima, Penentuan Jenis Penilaian. Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkaan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secar sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian. 1) Penilaian diarakan untuk mengukur pencapaian komptensi 2) Penilaian menggunakan acuan kriteri, yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan perseta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukaan posisi seseorang terhadap kelompoknya. 3) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis
untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peseta didik. 4) Haisl penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedy bagi peserta didik yang pencapaian kompetensi nya di bawah kriteri ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan. 5) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan makaa evaluasi harus diberikan, baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik wawancara maupun produk/hasil melakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan. Keenam, Menentukan Alokasi Waktu. Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran perminggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu terata untuk menguasai kompetensi dasar dibutuhkan oleh peseta didik yang bergam. Ketujuh, Menentukan Sumber Belajar. Sumber belajar adalah rujukan objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, social, dan budaya. Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan komptensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi. c. Hal-hal yang Diperlukan dalam Pernyusunan Silabus Penyusunan dan pengembangan contoh model silabus dilakukan oleh tim pengembang dan pembahas dengan mempertimbangkan prinsip pengembangan silabus, yaitu ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, memadai, actual, dan kontekstual, fleksibel, dan menyeluruh. Pengembangan silabus dilakukan dengan cara mengembangkan indikator, maateri pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar mengacu pada pencapaian kompetensi dasar sesuai dengan karakteristiwa mata pelajaran dan sumber daya yang ada dan berpedoman pada standar isi yang ditetapkan pemerintah dalam Peratuaran Mentri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006. Indikator digunakan untuk mengukur ketercapaian kompetensi yang memuat pengetahuan, sikap, maupun keteramilan sesuai dengan kompetensi dan kompetensi dasar. Materi pembelajaran dipilih untuk setiap kompetensi dasar sebagai sarana untuk mencapai kompetensi, berdasarkan hasil kajian dari standar kompetensi dan kompternsi dasar mat pelajaran fisika.
kegiatan pembelajaran dirancang dan dikembangkan berdasarkan karakteristik kompetensi dasar, stanar kompetensi, potensi peseta didik dan daerah, serta lingkungan, sesuai dengan karakteristik pembelajaran tiap-tiap mata pelajaran, kegiatan pembelajaran dilakukan melalui kegiatan keterampiran proses, meliputi eksplorasi (untuk memperoleh informasi, fakta) eksperimen, dan pemecahan masalah (untuk menguatkan pemahaman konsep dan prinsip). Setiap kegiatan pembelajaran bertujuan untuk mencpai kompetensi dasar yang dijabarkan dalam indikator dengan intensita pencapaian komptensi yang beragam. Kegiatan eksplorasi (informasi dan fakta) dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada perseta didik mengkonstruksi pengetahuan sesuai tuntutan kompetensi dasar. kegiatan eksperimen dilakukan untuk memperkuat kompetensi yang dicapai. sedangkan kegiatan pemecahan masalah yang dilakukan dalm diskusi kelas bertujuan untuk menguatkan kompetensi dalam penguasaan konsep maupun prinsip sesuai dengan kompetensi dasar. kegiatan pembelajaran yang mencirikan potensi dan karakteristik daerah serta lingkungan tidak seluruhnya dapat diakomodasi pada tipa kompetensi dasar. kegiatan pembelajaran seperti yang tertuang dalam silabus bersifat fleksibel sehingga tidak dinyatakan dalam sejumlah indikator maupun alokasi waktu tertentu. Guru mata pelajaran dapt membagi alokasi waktu untuk setiap kegiatan pembelajaran sesuai dengan karakteristik peseta didik dan sumber ddaya yang dimiliki mengacu pada alokasi waktu dalam satu kompetensi dasar. Rincian kegiatan pembelajaaran disusun dalam rencan pelaksanaan pembelajaran. Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakuakn untuk memperoleh informasi tentang pencapaian setiap kompetensi dasar dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri, Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran maupun hasil akhir pembelajaran. Pemilihan alokasi waktu didasarkan pada tuntutan kompetensi dasar dan ketersediaan alokasi waktu per semester sesuai dengan struktur kurikulum yang tertera dalam staandar isi. Misalnya, alokasi waktu per semester untuk mata pelajaran fisika kelas X (sepuluh) berjumlah 36 jam pelajaran yang diperoleh dari alokasi waktu 2 jam pelajaaran per minggu dikalikan 18 minggu afektif dalam satu semester. Alokasi waktu per semester untuk mata pelajaran fisika kelas XI (sebelas) dan XII (duabelas) berjumlah 72 pelajaran diperoleh dari alokasi waktu 4 jam pelajaran per minggu dikalikan 18 minggu efektif dalam satu semester. Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik narasumber, serta lingkungan fisik, alam, social, dan budaya. Penentuan sumber belajar didasrkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
Bahan ajar disusun dan dikembangkan oleh guru sebagai acuan kegiatan peseta didik maupun materi yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Penetuan bahan ajar didasarkan pada standar kompetensi, kompetensi dasar, dan kegiatan pembelajaran. Pemilihan alat dan media untuk kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan tuntuntan kompetensi, karakteristik satuan pendidikan, dan kebutuhan peserta didik. Prioritas pemilihan alat dan media dilakukan guna mendukung pencapaian kompetensi peseta didik secara optimal. d. Contoh Silbus Dalam menyusun silabus dapat menggunakan salah satu format yang sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan. Pada dasarnya ada dua jenis, yaitu jenis kolom (matriks), baik disusun secara vertical maupun horizontal dan jenis uraian. Dalam menyusun format urutan KD, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator dan seterusnya dapat ditetapkan oleh masing-masing stuan pendidikan, sejauh tidak mengurangi komponen-komponen dalam silabus. Pada setiap silabus setidaknya memuat beberapa komponen, antar lain pertam, kelas dan program, semester, serta standar kompetensi (SK), Kedua, matriks silabus. Dalam matriks ini memuat antara lain: 1) Kompetensi dasar (KD) 2) Materi pembelajaran, 3) Kegiatn pembelajaran 4) Indikator 5) Penilaian 6) Alokasi waktu dan 7) Sumber, bahan, dan alat.
SATUAN PENDIDIKAN : Disesuaikan dengan jenjang dan jenis pendidikan MATA PELAJARAN : Mata pelajaran yang dikembangkan KELAS/PROGRAM : Disesuaikan dengan jenjang kelas dan program SEMESTER : Tulis semester di mana materi diberikan STANDAR KOMPETENSI : Tulis SK sesuai yang tercantum dalm kurikulum
Kompetens i Dasar Diambil dari Kurikulum
Materi Pembelajara n
Kegiatan Pembelajara n
Deskripsi singkat materimateri esensial.
Deskripsi singkat tentang kegiatan pembelajara n.
Penilaian Indikator Diambil dari kurikulum dan dapat diperkaya sendiri oleh guru yang bersangkutan
Teknik/ Jenis Tagihan
Bentuk Instrumen
Contoh Instrumen
Teknik penilaian dapat berbentuk tes atau nontes Misalnya ulangan harian, untuk kerja, tugas, dan lain lain
Bentuk instrument penilaian dapt berupa pencil & paaper tes, tes lisan, unjuk kerja, dan lain-lain.
Deskripsikan salah satu contoh instrument penilaian. Misal. salah satu contoh soal uraian, dan lain-lain.
Alokasi Waktu
Sumber/Bahan/ Alat/ Belajar
Set waktu berdasarka n tafsiran bobot materinya.
Sebutkan sumber belajar/Bahan/Alat yang digunakan. Misalnya. Sumber. Buku referensi. Bahan: LKS, Charta dan lainlain. Alat: OHP, LCD, Komputer, dan lain-lain.
SATUAN PENDIDIKAN : Madrasah Aliyah (MA) MATA PELAJARAN : Biologi KELAS/PROGRAM : XI/ IPA SEMESTER : 1 STANDAR KOMPETENSI : 1. Memahami struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan Penilaian Kompetensi Dasar 1.1 Mendeskripsikan komponen kimiawi sel, struktur, dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan.
Materi Pembelajaran Komponen kimiawi Struktur sel dan fungsinya
Kegiatan Pembelajaran Mengkaji literature dari berbagai sumber tentang kompoen kimiawi sel. Melakukan pengamatan mikroskopis bentuk sel hewan & tumbuhan. membandingkan hasil pengamatan dengan literature charta/ gambar sel CD/ internet mengidentifikasi struktur sel & fungsi nya dari literature. membuat desain model sel hewan tumbuhan dengan penugasan tidak berstruktur.
Indikator Menjelask an kompoen kimiawi sel menggam barkan struktur sel hewan dan tumbuhan. menjelask an struktur bagianbagian sel beserta fungsinya. mendesai karya model sel.
Teknik/ Jenis Tagihan Tugas individu, tugas kelompok unjuk kerja, ulangan harian, UTS, UAS.
Bentuk Instrumen Produk pengamatan untuk kerja, pengamatan sikap, tes pilihan ganda tes uraian, kuis.
Contoh Instrumen Deskripsikan salah satu contoh instrument penilaian. Misal, salah satu contoh soal uraian dan lain-lain.
Aloka si Sumber/Bahan/ Wakt Alat/ Belajar u 8x 45’ Sumber: Buku referensi yang relevan, lingkungan sekolah, laboratorium. Alat: Mikroskop, silet/mikroton, kaca penutup, kaa obyek, gelas kimia, pipet, OHP/computer, LCD. Bahan: LKS, bahan presentasi, sediaan segar/awetan sel hewan/tumbuha n, air.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan pelaksanaan pembeljaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi yang dijabarkan dalam silabus. Rencana pelaksanaan pembelajaran sendiri dapat menjadi panduan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran yang disusun dalam scenario kegiatan. Rencana pelaksanaa pembelajaran disusun untuk setiap pertemuan yang terdiri dari tiga rencana pembelajaran, yang masing-masing dirancang untuk pertemuan selama 90 menit dan 135 menit. Skenario kegiatan pembelajaran dikembangkan dari rumusan tujuan pembelajaran yang mengacu dari indikator untuk mencapai hasil belajar sesuai kurikulum berbasis kompetensi (KBK, 2004). Jadi secara sederhana RPP merupakan penjabaraan silabus dan dijadikan pedoman/scenario pembelajaran. Berdasarkan jabaran tersebut, maka setiap RPP memiliki 2 (dua) fungsi, yaitu pertama, fungssi perencanaan, yaitu mendorong guru lebih siap melakukan kegiatan pembelajaran. Kedua, fungsi Pelaksanaan, di mana pelaksanaannya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan lingkungan, sekolah, dan daerah. Secara umum dalam mengembangkan RPP harus berpedoman pada prinsip pengembangan RPP, yaitu sebagai berikut 1) Kompetensi yang direncakan dalam RPP harus jelas, konkret, dan mudah dipahami. 2) RPP harus sederhan dan fleksibel. 3) RPP yang dikembangkan sifatnya menyeluruh, utuh, dan jelas pencapaiannya. 4) Harus koordinasi dengan komponen pelaksana program sekolah, agar tidak mengganggu jam pelajara yang lain. Rencana pelaksana pembelajaran dimaksud adalah rencana pelaksanaan pembelajarn berorientasi pembelajaran terpadu yang menjadi pedoman bagi guru dalam proses belajar mengajar. Langkah-langkah pembelajaran (sintaks) dikembangkan mengadopsi sintaks pembelajaran terpadu yang dimodifikasi dan disesuaikan terutama dengan materi pembelajaran yang diajarkan. Dengan kata lain bahwa sintaks yang diikembangkan berkaitan dengan cara penyampaian materi pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran tersebut difokuskan pada peningkatan kualitas pencapaian indikator hasil pembelajaran sesuai kurikulum (KBK) Komponen-komponen penting yang ada dalam renca pembelajaran meliputi Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), hasil belajar, indikator pencapaian hasil belajar, strategi pembelajaran, sumber pembelajaran, alat dan bahan, langkahlangkah kegiatan pembelajaran, dan evaluasi. adapun langkah-langkah atau cara pengembangan RPP pembelajaran terpadu adalah sebagian berikut. 1) Mengisi kolom identitas
2) 3) 4) 5) 6) 7)
Menentukan alokasi waktu pertemuan Menentukan SK/KD serta indikator Merumuskan tujuan sesuai SK/KD dan indikator. Mengidentifikasi materi standar Menentukan pendekatan, model & metode pembelajaran. Menentukan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal, inti dan akhir. 8) Menentukan sumber belajar. 9) Menyusun kriteria penilaian.
Contoh Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Terpadu Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester Topik/Tema Alokasi Waktu Standar Kompetensi: A. B. C. D. E.
Kompetensi Dasar Indikator Tujuan Pembelajaran Metode Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 Tahapan Kegiatan Awal Kegiatan Inti Penutup Pertemuan 2 Tahapan Kegiatan Awal Kegiatan Inti Penutup
Kegiatan
Alokasi waktu
Kegiatan
Alokasi waktu
F. Sumber, Alat, dan Media Pembelajaran G. Penilaian: Tehnik Bentuk Instrumen Instrumen Mengetahui …………………………. Kepala Sekolah
Jakarta, Guru Mata Pelajaran……..
(………………………….) (…………………………………….) NIP………………………… ………………………………….
NIP.
3. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Lembar kegiatan siswa adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah. Lembar kegiatan siswa dapat berupa panduan untuk latihan pengembangan aspek kognitif maupun panduan untun pengenbangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduan eksperimen atau demonstrasi. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh siswa untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh. Pengaturan awal (advance organizer) dari pengetahuan dan pemahaman siswa diberdayakan melalui penyediaan media belajar pada setiap kegiatan eksperimen sehingga situasi belajar menjadi lebih bermakna, dan dapat terkesan dengan baik pada pemahaman siswa. Karena nuansa keterpaduan konsep merupakan salah satu dampak pada kegiatan pembelajaran maka muatan materi setiap lembar kegiatan siswa pada setiap kegiatannya diupayakan agar dapat mencerminkan hal itu. Kompnen-komponen LKS meliputi judul eksperimen, teori singkat tentang materi, alat dan bahan, prosedur eksperimen, data pengamatan serta pertanyaan dan kesimpulan untuk bahan diskusi. Contoh Panduan Eksperimen Judul Percobaan I. Tujuan …………………………………………………………………………………… ……………… II. Landasan Teori …………………………………………………………………………………… ……………… III. Alat dan Bahan …………………………………………………………………………………… ……………… IV. Langkah Percobaan …………………………………………………………………………………… ……………… V. Data Hasil Pengamatan N Bariabel Hubungan Variabel Bebas Variabel terikat O control antarvariabel 1 ……………… ……………… ……………… ………………… …. …. … .. 2 ……………… ……………… ……………… ………………… …. …. … .. VI. Pertanyaan dan Simpulan
…………………………………………………………………………………… ……………… 4. Buku Siswa Buku siswa merupakan buku panduaan bagi siswa dalam kegiatan pembelajaran yang memuat mater pelajaran, kegiatan penyelidikan berdasarkan konsep, kegiatan sains, informasi, dan contoh-contoh penerapan sains dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu buku bacaan siswa ini jga sebagai panduan belajar, baik dalam proses pembelajaran di kelas maupun belajar mandiri. Materi ajar berisikan garis besar bab, kata-kata sains yang dapat dibaca pada uraian materi pelajaran, tujuan yang memuat tujuan yang hendak dicapai setelah mempelajari materi ajar, materi pelajran berisi uraian materi yang harus dipelajari, bagan atau gambar yang mendukung ilustrasi pada uraian materi, kegiatan perobaan menggunakan alat dan baham sederhana dengan teknologi sederhana yang dapat dikerjakan oleh siswa, uji diri setiap submateri pokok, dan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari yng perlu didiskusikan. beku siswa pada pembelajaran terpadu dikembangkan berdasarkan materi-materi dari mata pelajaran-mata pelajaran yang terkait sesuai dengan kompetensi dasar yang dipadukan. Contoh buku siswa terkait dengan materi pembelajaran terpadu dapat dilihat pada lampiran. 5. Media Pembelajaran Media adalah suatu ekstensi manusia yang memungkinkannya memengaruhi orang lain yang tidak mengadakan kontak langsung dengannya (Marshal Mcluhan dalam Anton Noornia, 2006:5). Media pemblajaran adalah sebagai penyampaian pesan (the carriers of massages) dari beberapa sumber saluran ke penerima pesan (the receiver of the massages). Media pembelajaran hanya meliputi media yang dapat digunakan secara efektif dalam proses pembelajaran yang terencana (arti sempit). Media pembelajaran tidak haya meliputi media komuniksi elektronik yang kompleks, tetapi jug bentuk sederhana, seperti slide, foto, diagram buatan guru, objek nyata dan kunjungan ke luar kelas(arti luas). Media pembelajaran diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain: 1) Bahan yang disajikan menjadi lebih jelas maknanya bagi siswa, dan tidak bersifat verbalistik 2) Metode pembelajaran lebih bervariasi 3) Siswa menjadi lebih aktif melakukan beragam aktivitas 4) Pembelajaran lebih menarik 5) Mengatasi keterbatasan ruang Medi pembelajaran meliputi berbagai jenis antara lain: 1) Media grafis atau media dua dimensi, seperti gambar, foto, grafik atau diagram
2) Media model solid aau media dimensi tiga, sperti model-model benda ruang dimensi tiga, diorama, dan sebagaiya. 3) Media proyeksi seperti film, filmstrip, OHP, 4) Media informasi, computer, internet, 5) lingkungan
1) 2) 3) 4) 5)
Keutungan dari media pembelajaran antara lain: Gairah belajar meningkat Siswa berkembang menurut minat dan kecepatannya interaksi langsung dengan lingkungan memeberikan perangsang dan mempersamakan pengalaman menimbulkan persepsi akan sebuah konsep sama
6. Tes Hasil Belajar (THB) Tes hasil belajar merupakan butis tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar. Tes hasil belajr meliputi tes hasil belajar produk, tes hasil belajar proses, dan tes hasil belajar psikomotorik, Tes hasil belajar psikomotorik berupa keterampilan melaksanakan eksperimen. Tes hasil belajar dibuat mengacu pa kompetensi dasar yang ingin dicapai, dijabarkan ke dalam indikator pencapaian hasil belajar dan disusun berdasarkan kisi-kisi penulisan butir soal lengkap dengan kunci jawabannya serta lemar observasi penilaian psikomotor kinerja siswa. Tes hasil belajar adalah tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa. Tes hasil belajar yang dikembangkan disesuaikan dengan jenjang kemampuan kognitif. Untuk penskoran hasil tes, menggunakan panduan evaluasi yang memuat kunci dan pedoman penskoran setiap butir soal. Selain perangkat pembelajaran, untuk mengamati kegiatan pembelajaran, aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran, juga dikembangkan lembar pengamatan pengelolaan kegiatan pembelajaran model pembelajaran terpadu.
Tujuan Pembelajaran Tulis tujuan pembelajaran seperti yang tertuang dalam RPP
KISI-KISI TES HASIL BELAJAR Sekolah/ Madrasah : tulis nama sekolah/madrasa Mata pelajaran : tulis mata pelajaran yang sesuai Bahan kajian : tulis bahan kajian yang dipelajari Kelas/Semeser : tulis kelas/semester Tahun pelajaran : tulis tahun pelajaran Bentuk Soal Klasifikasi No. Soal Uraian Soal Tulis bentuk soal apakah pilihan ganda (PG) atau uraian dan lainlain
Tulis klasifikasi soal sesuai dengan ranah bloom missal C1, C2 dan lainlain
Tulis nomor soal No. 1 dan seterusnya
Uraikan sesuai dengan bentuk soalnya
Kunci Jawaban
Skor
Tulis kunci jawaban, untuk bentuk PG tulis option jawaban apakan A,B dan lain-lain
Tulis bobot skor sesuaidengan tingkat kesulitan soal.
NURUL DG. BAU