Metode Adisi Sampel umumnya hampir sama dengan metode adisi standar.
Perbedaannya hanya terdapat pada jenis larutan dengan volume yang lebih besar, atau lebih spesifiknya pada sejumlah kecil volume sampel (misalnya 1-10 ml) yang ditambahkan ke dalam volume standar yang lebih besar (25-100 ml). Metode ini paling baik digunakan ketika volume sampel yang kita miliki terbatas atau sampel dengan konsentrasi yang sangat tinggi (pada umumnya untuk bekerja dengan baik konsentrasi larutan harus di bawah 100ppm). Yang perlu diperhatikan ialah perlunya dilakukan pengenceran matriks sampel yang cukup sehingga sampel tersebut tidak secara signifikan memengaruhi kekuatan ionik larutan standar, tetapi perlu dipastikan juga bahwa konsentrasi sampel tersebut cukup untuk dideteksi dalam pembacaan mV dalam standar murni karena pada banyak kasus metoda ini tidak sesuai untuk sampel yang lebih kecil dari 100 ppm. Perhitungan dalam metode adisi sampel berdasarkan kurva/grafik antara potensial elektrode (mV) dan konsentrasi (ppm atau mol/L).:
[( + )/ )]
= × [ [ / )] [(10{(2 − )/} ] Cu =
konsentrasi dalam sampel yang tidak diketahui
Cs =
konsentrasi larutan standar
Vs =
volume larutan standar
Vu =
volume sampel
E1 =
potensial elektrode pada larutan murni (Mv)
E2 =
potensial elektrode setelah penambahan
m
kemiringan
=
Sample Addi Addi ti on Keunggulan Metode Sam Dibandingkan metode-metode yang ada, metode sample addition paling cocok untuk pengujian konsentrasi ion natrium karena: a. Hanya membutuhkan jumlah sampel yang sedikit. Hal ini cocok dengan sampel darah yang umumnya terbatas. b. Tidak dilakukan penyucian elektroda. Penggantian elektroda untuk mengukur potensial sel pada larutan standar dan sampel menghasilkan kesalahan kalibrasi
yang akhirnya menyebabkan nilai E j tidak konstan. Hal ini dapat diminimalkan dengan menggunakan metode sample addition yang tidak mengganti larutan yang dianalisis (tetapi hanya ditambahkan) sehingga nilai E j dan K relative konstan. c. Memungkinkan dilakukannya multiple sample addition. Karena sampel yang digunakan sedikit, dapat dilakukan pengukuran potensial sel untuk lebih sari satu kali penambahan sampel. Hal ini akan memberikan hasil yang lebih baik dan valid. d. Memungkinkan analisis lain untuk sampel. Karena sampel yang digunakan sedikit, darah dapat digunakan kembali untuk analisis lain, misalnya analisis kandungan ion fluorin, karbon dioksida, dan sebagainya.
Kelompok 3: 1. Anggi Alhamdini 2. Dhian Rachma M. 3. Guntur Priyo W. 4. A. Haning Setyaningsih 5. Riska Fiana Damayanti