1. Melakuka Melakukan n Koreksi Koreksi Fiskal Fiskal dan Menyusun Menyusun Lapora Laporan n Keuangan Keuangan Fiskal Fiskal Koreksi Fiskal A. Definisi Definisi dan Ruang Ruang Lingk Lingkup up Koreksi fiskal adalah koreksi perhitungan pajak yang diakibatkan oleh
adan adanya ya perb perbed edaa aan n peng pengak akua uan n meto metode de,, manf manfaa aat, t, dan dan um umur ur,, dala dalam m menghit menghitung ung laba laba secara secara komersi komersial al atau dengan dengan secara secara fiskal fiskal.. Koreksi Koreksi fiskal dilakukan karena adanya perbedaan antara laba atau rugi menurut perhitungan akuntansi komersial dengan akuntansi fiskal ( berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 ahun 1!!" dan Undang-Undang Nomor 1# ahun $000 $000 %, maka maka sebe sebelum lum menghi menghitu tung ng &ajak &ajak &engha &enghasi silan lan yang yang terutang, terutang, terlebih terlebih dahulu laba'rugi komersial tersebut harus dilakukan dilakukan koreksi-koreksi fiskal sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1# ahun $000. engan demikian, untuk keperluan perpajakan )ajib pajak tidak perlu membuat pembukuan pembukuan ganda, melainkan melainkan cukup membuat satu pembukuan berdasarkan *tandar +kuntansi Keuangan (*+K%, dan pada )aktu mengis mengisii *& ahunan ahunan &&h terleb terlebih ih dahulu dahulu harus harus dilakuk dilakukan an koreks koreksiikore koreks ksii
fisk fiskal al..
Kore Koreks ksii
fisk fiskal al ters terseb ebut ut dila dilaku kuka kan n
baik baik terh terhad adap ap
penghasilan maupun terhadap biaya-biaya b iaya-biaya (pengurang penghasilan bruto%. B. Jenis-je Jenis-jenis nis Koreks Koreksii Fiskal Fiskal enis enis koreksi koreksi fiskal fiskal di sini merupakan merupakan jenis jenis jenis jenis
perbeda perbedaan an antara
akuntansi komersial dengan ketentuan fiskal (UU Nomor 10 +UN 1!!" 1!! " dan dan UU Nomor Nomor 1# ahun $000% $000%..
*ecar *ecaraa um umum um terdap terdapat at dua
perbedaan pengakuan baik penghasilan maupun biaya antara akuntansi komers kom ersial ial dengan dengan perpaja perpajakan kan (fiska (fiskal% l% yang menyebab menyebabkan kan terjadi terjadinya nya koreksi fiskal, yaitu/ 1. eda e etap eda eda tetap tetap merupa merupakan kan perbed perbedaan aan pengak pengakuan uan baik baik pengha penghasi sila lan n maupun biaya antara akuntansi komersial dengan ketentuan Undangundang undang &&h yang yang sifatn sifatnya ya permane permanen n artiny artinyaa koreks koreksii fiskal fiskal yang yang dilakukan tidak akan diperhitungkan dengan laba kena pajak tahun pajak berikutnya. alam hal pengakuan penghasilan koreksi karena beda tetap terjadi karena / a%
enurut akuntansi komersial merupakan penghasilan, sedangkan menurut menurut Undang-u Undang-undan ndang g &&h bukan bukan merupak merupakan an penghas penghasila ilan, n, contohnya contohnya di2iden atau bagian laba yang diterima atau diperoleh
1
perseroan terbatas sebagai 3ajib 3ajib &ajak dalam negeri, koperasi, adan Usaha ilik Negara, atau adan Usaha ilik aerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di 4ndonesia dengan syarat di2iden d i2iden berasal dari cadangan laba yang ditahan serta kepemilikan saham pada badan yang memberikan di2iden paling pa ling rendah $56 (&asal " ayat 7 UU &&h% b%
enurut akuntansi komersial ko mersial merupakan penghasilan, sedangkan menu menuru rutt Unda Undang ng-u -und ndan ang g &&h &&h tela telah h dike dikena naka kan n &&h &&h 8ina 8inal, l, contohnya/ 1%
unga eposito dan abungan abungan lainnya
%$&enghasilan berupa hadiah undian
7%
&enghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah dan' atau bangunan,
"%
&enghasilan dari usaha jasa konstruksi dan
5%
&enghasilan dari perse)aan tanah dan'atau bangunan
9%
an sebagainya (&asal " ayat $ UU &&h%
alam hal pengakuan biaya'beban koreksi karena beda tetap terjadi karena karena menurut menurut akuntan akuntansi si kom komers ersial ial merupak merupakan an biaya, biaya, sedangk sedangkan an menurut menurut UndangUndang-unda undang ng &&h bukan bukan merupak merupakan an biaya biaya yang dapat dapat mengurangi penghasilan bruto, misalnya/
a% iaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan/ 1% yang bukan objek pajak
%$yang pengenaan pajaknya bersifat final
7%
yang dikenakan dikenakan pajak pajak berdasarkan berdasarkan norma norma penghitunga penghitungan n
penghasilan b% &enggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diberikan dalam bentuk natura dan kenikmatan c% &ajak &enghasilan d% *anksi *anksi admini administr strasi asi berupa bunga, denda, denda, dan kenaika kenaikan n serta serta sanksi pidana berupa denda yang berkenaan dengan pelaksanaan perundang-undangan di d i bidang perpajakan. e% iayaiaya-biay biayaa lainny lainnyaa yang yang menuru menurutt UndangUndang-unda undang ng &&h tidak tidak dapat dibebankan (&asal ! ayat 1 UU &&h%
2
perseroan terbatas sebagai 3ajib 3ajib &ajak dalam negeri, koperasi, adan Usaha ilik Negara, atau adan Usaha ilik aerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di 4ndonesia dengan syarat di2iden d i2iden berasal dari cadangan laba yang ditahan serta kepemilikan saham pada badan yang memberikan di2iden paling pa ling rendah $56 (&asal " ayat 7 UU &&h% b%
enurut akuntansi komersial ko mersial merupakan penghasilan, sedangkan menu menuru rutt Unda Undang ng-u -und ndan ang g &&h &&h tela telah h dike dikena naka kan n &&h &&h 8ina 8inal, l, contohnya/ 1%
unga eposito dan abungan abungan lainnya
%$&enghasilan berupa hadiah undian
7%
&enghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah dan' atau bangunan,
"%
&enghasilan dari usaha jasa konstruksi dan
5%
&enghasilan dari perse)aan tanah dan'atau bangunan
9%
an sebagainya (&asal " ayat $ UU &&h%
alam hal pengakuan biaya'beban koreksi karena beda tetap terjadi karena karena menurut menurut akuntan akuntansi si kom komers ersial ial merupak merupakan an biaya, biaya, sedangk sedangkan an menurut menurut UndangUndang-unda undang ng &&h bukan bukan merupak merupakan an biaya biaya yang dapat dapat mengurangi penghasilan bruto, misalnya/
a% iaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan/ 1% yang bukan objek pajak
%$yang pengenaan pajaknya bersifat final
7%
yang dikenakan dikenakan pajak pajak berdasarkan berdasarkan norma norma penghitunga penghitungan n
penghasilan b% &enggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diberikan dalam bentuk natura dan kenikmatan c% &ajak &enghasilan d% *anksi *anksi admini administr strasi asi berupa bunga, denda, denda, dan kenaika kenaikan n serta serta sanksi pidana berupa denda yang berkenaan dengan pelaksanaan perundang-undangan di d i bidang perpajakan. e% iayaiaya-biay biayaa lainny lainnyaa yang yang menuru menurutt UndangUndang-unda undang ng &&h tidak tidak dapat dibebankan (&asal ! ayat 1 UU &&h%
2
Koreks Koreksii atas atas beda beda teta tetap p pengh penghas asil ilan an akan akan menye menyebab babka kan n kore koreks ksii nega negati tiff atau atau kore koreks ksii posi positi tif. f. Kore Koreks ksii nega negati tiff arti artiny nyaa penghasilan yang diakui oleh akuntansi akun tansi komersial namun secara seca ra fiskal harus dikoreksi baik itu karena bukan merupakan objek pajak maupun karena karena telah telah dikenak dikenakan an &&h final, final, menyebab menyebabkan kan laba laba kena pajak berkurang yang yan g akhirnya akan menyebabkan menyeb abkan &&h terutang lebih kecil. *edangkan koreksi atas beda tetap biaya akan menyebabkan koreksi positif artinya biaya yang diakui oleh akuntansi komersial namun secara secara fiskal fiskal harus harus dikorek dikoreksi, si, akan menyebab menyebabkan kan laba laba kena pajak pajak bertambah yang akhirnya akan menyebabkan &&h terutang menjadi lebih besar.
$. eda 3aktu 3aktu eda eda 3aktu ktu meru merupa pakan kan perb perbeda edaan an penga pengakua kuan n baik baik pengha penghasi sila lan n maupun biaya antara akuntansi komersial dengan ketentuan Undangundang undang &&h yang yang sifatny sifatnyaa sementa sementara ra artiny artinyaa koreks koreksii fiskal fiskal yang dilakukan akan diperhitungkan dengan laba kena pajak tahun-tahun pajak berikutnya.
alam hal pengakuan penghasilan koreksi karena beda )aktu terjadi karena /
&enerimaan penghasilan cash basis untuk lebih dari satu tahun. *ecara *ecara akuntan akuntansi si komersi komersial al penghasi penghasilan lan tersebu tersebutt harus harus dialoka dialokasi si sesuai dengan masa perolehannya sesuai dengan prinsip matching cost )ith re2enue. *edangkan menurut Undang-undang &&h, penghasilan tersebut harus diakui sekaligus pada saat diterima.
alam alam hal penga pengakua kuan n biaya biaya koreks koreksii karena karena beda beda )aktu )aktu terj terjad adii karena /
a.
&erbedaan &erbedaan metode metode penyusut penyusutan, an, dimana dimana menurut menurut Undang-und Undang-undang ang &&h metode penyusutan yang diperbolehkan hanya metode garis lurus dan saldo menurun
3
b. &erbedaan metode penilaian persediaan, dimana menurut Undangundang &&h metode penilaian persediaan yang diperbolehkan hanya metode rata-rata dan 848: c. &enyisihan piutang tak tertagih, dimana menurut Undang-undang &enyisihan piutang tak tertagih tidak diperkenankan kecuali untuk usaha-usaha tertentu dan sebagainya Koreksi atas beda )aktu penghasilan akan menyebabkan koreksi positif pada saat penghasilan diterima dan akan menyebabkan koreksi negatif pada tahun-tahun berikutnya. Koreksi positif ini akan menyebabkan laba kena pajak akan bertambah, sedangkan koreksi negatif tahun-tahun berikutnya akan menyebabkan laba kena pajak akan berkurang. Koreksi atas beda )aktu biaya dapat menyebabkan koreksi positif maupun koreksi negatif tergantung dari metode yang digunakan.
1% Koreksi &ositif Koreksi positif adalah koreksi fiskal yang mengakibatkan adanya pengurangan biaya yang telah diakuai dalam laporan laba rugi secara komersial menjadi semakin kecil apabila dilihat secara fiskal, atau yang akan mengakibatkan adanya penambahan &enghasilan Kena &ajak. koreksi fiskal positif diantaranya/ a%
iaya yg dikeluarkan untuk kepentingan pemegang saham
b%
&embentukan atau pemupukan dana cadangan
c%
&engeluaran dalam bentuk natura
d%
umlah yang melebihi ke)ajaran yang dibayarkan kpd
pemegang saham e% *umbangan atau bantuan f% &ajak &enghasilan g% *anksi administrasi (&ajak% h% &enyusutan'amortisasi i% an lain - lain
$% Koreksi Negatif Koreksi negatif adalah koreksi fiskal yang mengakibatkan adanya penambahan biaya yang telah diakui dalam laporan laba rugi secara komersial sehingga semakin besar apabila dilihat secara fiskal, atau
4
yang akan mengakibatkan adanya pengurangan &enghasilan Kena &ajak. Koreksi fiskal negatif diantaranya/ a.
&enyusutan'amortisasi
b.
&enghasilan yang ditangguhkan pengakuannya
c.
an lain - lain
&enyustan bisa menimbulkan koreksi negatif atau positif tergantung hasil perhitungan apa lebih besar atau malah lebih kecil. Untuk lebih mendalami koreksi fiskal kita dapat juga membaca laporan audit akuntan publik atas laporan keuangan suatu perusahaan. *etiap perusahaan akan mempunyai pos yang berbeda atas koreksi fiskalnya.
C. Teknik Rekonsiliasi Fiskal eknik rekonsiliasi fiskal dilakukan dengan cara sebagai berikut/ 1. ika suatu penghasilan diakui menurut akuntansi tetapi tidak diakui
menurut
fiskal,
rekonsiliasi
dilakukan
dengan
mengurangkan
sejumlah penghasilan tersebut dari penghasilan menurut akuntansi, yang berarti mengurangi laba menurut akuntansi. $. ika suatu penghasilan tidak diakui menurut akuntansi tetapi diakui menurut fiskal, rekonsiliasi dilakukan dengan menambahkan sejumlah penghasilan tersebut pada penghasilan menurut akuntansi, yang berarti menambah laba menurut akuntansi. 7. ika suatu biaya' pengeluaran diakui menurut akuntansi tetapi tidak diakui
sebagai
rekonsiliasi
pengurang
dilakukan
penghasilan
dengan
bruto
mengurangkan
menturt
fiskal,
sejumlah
biaya'
pengeluaran tersebut dari biaya menurut akuntansi, yang berarti menambah laba menurut akuntansi. . ika suatu biaya' pengeluaran tidak diakui menurut akuntansi tetapi diakui
sebagai
rekonsiliasi
pengurang
dilakukan
penghasilan
dengan
bruto
menurut
fiskal,
menambahkan
sejumlah
biaya'
pengeluaran teersebut pada biaya menurut akuntansi yang berarti mengurangi laba menurut akuntansi. D. For!a" Rekonsiliasi Fiskal ;ontoh format
=aba menurut =aporan Keuangan komersial >>>>>..
Koreksi #osi"if $Di"a!%a&'
&engeluaran yg tidak dapat dikurangkan>>>>>>..
5
&engeluaran berkaitan penghasilan yang bukan objek pajak
>>>.
otal koreksi positif
Koreksi (ega"if $Dikurangi'
&enghasilan yang bukan objek pajak >>>>>>>>
&enghasilan yang telah dikenakan pajak bersifat final>.
eda penghitungan antara &*+K dan &&h>>>...>>>
otal koreksi negatif
&enghasilan Kena &ajak menurut fiskal>>>>>>>>>.
&&h terutang>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
La%a se"ela& ##&))))))))))))))).)).
Rp. *++
#er%edaan di!asukkan se%agai koreksi posi"if apa%ila,
1. &endapatan menurut fiskal lebih besar dari pada menurut akuntansi atau suatu penghasilan diakui menurut fiskal tetapi tidak diakui menurut akuntansi. $. iaya' pengeluaran menurut fiskal lebih kecil dari pada menurut akuntansi atau suatu biaya' pengeluaran tidak diakui menurut fiskal tetapi diakui menurut akuntansi #er%edaan diakui se%agai koreksi nega"if apa%ila,
1. &endapatan menurut fiskal lebih kecil dari pada menurut akuntansi atau suatu penghasilan tidak diakui menurut fiskal (bukan objek pajak% tetapi diakui menurut akuntansi. $. iaya atau pengeluaran menurut fiskal lebih besar dari pada menurut akuntansi atau suatu biaya' pengeluaran diakui menuruttt fiskal tetapi tidak diakui menurut akuntansi. 7. *uatu pendapatan telah dikenakan pajak penghasilan bersifat final.
6
Laporan Keuangan Fiskal A. #enger"ian Laporan Keuangan Fiskal =aporan Keuangan yang disusun sesuai peraturan perpajakan dan
digunakan untuk keperluan perhitungan pajak.
ditujukan untuk menghitung penghasilan kena pajak dan beban pajak yang harus dibayar ke Negara. &endekatan penyusunan laporan keuangan fiscal sebagai solusi antara ketentuan akuntansi dan pajak yaitu / 1. Ketentuan pajak secara dominan me)arnai praktek akuntansi, alam pendekatan ini laporan keuangan fiscal murni disusun atas dasar perpajakan. engan demikian dalam melakukan pembukuan perusahaan
menyusun
laporan
harus
menurut
ketentuan
perpajakan dan menurut praktek pembukuan. $. Ketentuan pajakuntuk tujuan penyusunan laporan keuangan merupakan standar indepensi dari prinsip akuntansi, dalam pendekatan
ini perusahaan
bebas untuk menyelenggarakan
pembukuan berdasarkan prinsif dan metode akuntansi. 7. Ketentuan pajak merupakan sisipan terhadap standar akuntansi, pendekatan ini laporan keuangan atas dasar standar akuntansi. etapi preferensi di berikan kepada ketentuan pajak apabila tidak sesuai dan sejalan dengan standar akuntansi.
B. #er%edaan rien"asi #elaporan
alam system perpajakan, Negara mempunyai instrument untuk mencapai dua tujuan utama yaitu menutup kebutuhan financial dan memepengaruhi kehidupan social ekonomi nasional. *ecara budgetair pajak merupakan alat untuk mentransfer sumberdaya dari masyarakat kepada Negara. Negara lebih memperhatikan laporan keuangan dilampirkan dalam *& yang meliputi unsur/ 1.
=aba tahun berjalan
$.
istribusi laba
7
7.
&eredaran
".
&engeluaran untuk karya)an dan pembelian jasa yang lain.
C. #rinsip Akun"ansi e%agai u%jek #er%edaan rien"asi
Kemampuan
pajak
untuk
mempengaruhi
perilaku
pengusaha
umumnya dianggap suatu alasan pendukung penyimpangan dari prinsip dan praktek akuntansi komersial. &rinsip-prinsip akuntansi yang sering menjadi focus perbedaan orientasi antara pelaporan keuangan fiscal dan pelaporan keuangan komersial seperti diba)ah ini / 1.
&rinsip pemadanan (matching% biaya dan manfaat Untuk keperluan komersial, prinsip ini menghendaki pengakuan pendapatan
pada
saat
realisasi
transaksi
pertukaran
dan
pembebanan biaya atau beban dalam masa yang sama dengan pengakuan penghasilan. eskipun dalam prinsip perpajakan (fiscal% menggaris ba)ahi prinsip tersebut, sering kali kebijakan tersebut dihiraukan dan terjadi penyimpangan seperti/ a.
&erlakuan pembayaran kenikmatan karya)an sebagai beban pengurang penghasilan meskipun secara ekonomis pengeluaran tersebut merupakan unsure biaya yang dapat menghasilkan profit bagi perusahaan.
b.
&enyusutan asset mulai tahun pengeluaran )alaupun harta itu belum dimanfaatkan untuk mendapatkan penghasilan.
c.
4mputansi penghasilan bentuk usaha tetap (U% atas dasar force of attraction )alaupun secara legal penghasilan itu tidak diperolehnya dan secara nyata tidak dicatat dalam pembukuan.
$. Konsistensi etode ini digunakan untuk menilai kinerja bisnis dari tahun ke tahun. aka dari itu metode ini penerapan nya secara tata asas, kecuali apabila terdapat bukti dan alasan yang kuat untuk melakukan
penggantian
metode. issal terhadap
berbagai
kelompok kelompok dipakai metode penilaian dan pembukuan yang berbeda. &ada dasarnya laporan fiscal juga menganut system ini. api, dalam konsepsional ketentuan perpajakan dapat menentukan lain, misalnya pengakuan hasil bisnis mancanegara.
8
7. Konser2atisme @ang
dimaksud
dengan
laporan
keuangan
fiscal
yang
konser2atisme yaitu laporan keuangan dalam suatu transaksi yang belum menjadi fakta harus diteliti kebenarannya. alam akuntansi perusahaan memiliki anggaran untuk pembentukan poenyisihan atau resiko kerugian yang mungkin diderita seperti cadangan kerugian piutang dan penghapusan piutang. alam kasus ini administrasi
pajak
kurang
tertarik
dengan
perhitungan-
perhitungan yang belum terjadi secara nyata. &erhitungan pajak lebih cenderung kepada keadaan nyata atau sedang berlangsung dan sudah terjadinya transaksi dengan meneliti elemen yang dikenakan pajak.
". *ubstansi mengesampingkan bentuk formal alam konsep ini laporan keuangan fiscal menitikberatkan kepada substansi ekonomi daripada bentuk formal tiap transaksi atau fakta bisnis. Kadangkala ketentuan tersebut dikesampingkan dan lebih mengutamakan benrtuk formal dalam kasus tertentu seperti leasing.
D. #enyusunan Laporan Keuangan
*usunan laporan keuangan fiscal / 1. Input berupa dokumen dasar $.
icatat dalam buku harian jurnal
7.
iklasifikasikan dengan pencatatan posting pada buku besar
".
Untuk penga)asan, konfirmasi, dan klarifikasi maka di buat buku tambahan, seperti piutang, hutang dll
5. +khir periode akuntansi di susun neraca percobaan yang di sesuaikan terhadap fakta pada akhir tahun dan catatan penutup. 9. ari neraca percobaan tersebut dibuat laporan keuangan komersial #.
9
Kompensasi kerugian dalam &ajak &enghasilan diatur dalam &asal 9 ayat ($% Undang-undang &ajak &enghasilan. +dapun beberapa point penting yang perlu diperhatikan dalam hal kompensasi kerugian ini adalah sebagai berikut / 1. 4stilah kerugian merujuk kepada kerugian fiskal bukan kerugian komersial. Kerugian atau keuntungan fiskal adalah selisih antara penghasilan dan biaya-biaya yang telah memperhitungkan ketentuan &ajak &enghasilan. $. Kompensasi kerugian hanya diperkenankan selama lima tahun ke depan secara berturut-turut. +pabila pada akhir tahun kelima ternyata masih ada kerugian yang tersisa maka sisa kerugian tersebut tidak dapat lagi dikompensasikan. 7. Kompensai kerugian hanya untuk 3ajib &ajak, baik badan maupun orang pribadi, yang melakukan kegiatan usaha yang penghasilannya tidak dikenakan &&h 8inal dan perhitungan &ajak &enghasilannnya tidak menggunakan norma penghitungan. ". Kerugian usaha di luar negeri tidak bisa dikompensasikan dengan penghasilan dari dalam negeri. *ebagai contoh, misalnya )ajib pajak & + mengalami kerugian fiskal tahun pajak $00#, maka kerugian tersebut dapat dikompensasikan dengan penghasilan neto atau laba fiskal tahun $00A, $00!, $010, $011, dan $01$. ika setelah kerugian tersebut dikompensasikan sampai dengan tahun $01$ masih tersisa kerugian yang belum dikompensasikan, maka sisa kerugian tersebut tidak dapat lagi dikompensasikan dengan penghasilan neto atau laba fiskal tahun $017 atau sesudahnya. *ebagai ilustrasi misalkan & + dalam tahun $00# mengalami kerugian fiskal
10
$011 / laba fiskal
&engertian dan ketentuan Kompensasi Kerugian 8iskal dalam UndangUndang No.79 ahun $00A tetang &ajak &enghasilan diatur sebagai berikut / a. Kompensasi kerugian fiskal timbul apabila untuk tahun pajak
11
sebelumnya terdapat kerugian fiskal (*& ahunan dilaporkan Nihil'=ebih ayar tetapi ada kerugian% . b. Kerugian 8iskal timbul apabila penghasilan bruto yang dikurangi oleh pengurangan yang diperbolehkan mengalami kerugian, c. Kerugian 8iskal tersebut dikompensasikan dengan penghasilan neto fiskal atau laba neto fiskal dimulai tahun pajak berikutnya sesudah tahun didapatnya kerugian tersebut berturut-turut sampai dengan 5 (lima% tahun. d. Ketentuan jangka )aktu pengakuan kompensasi kerugian fiskal berlaku untuk tahun pajak mulai tahun $00!, untuk tahun pajak sebelumnya berlaku ketentuan Undang-undang no.1# ahun $000 tentang &ajak &enghasilan. 0. #eng&i"ungan #eng&asilan Kena #ajak . (or!a #eng&i"ungan #eng&asilan (e"o Norma &enghitungan Neto adalah norma yang dapat digunakan oleh
)ajib pajak dalam penghitungan penghasilan neto dalam satu tahun pajak sebagai dasar penghitungan &&h &asal $5'$! terutang. Norma &enghitungan Neto adalah norma yang dapat digunakan oleh )ajib pajak dalam penghitungan penghasilan neto dalam satu tahun pajak sebagai dasar penghitungan &&h &asal $5'$! terutang. Kita harus menghitung penghasilan neto karena untuk menghitung &ajak &enghasilan harus diketahui dulu penghasilan
neto.
&ajak
&enghasilan
adalah
perkalian
tarif dengan
penghasilan neto. arif yang dimaksud sebagaimana dimaksud &asal 1# UU &&h. an penghasilan neto disebut juga penghasilan kena pajak. &enghasilan kena pajak menjadi dasar penerapan tarif sebagaimana diatur pada &asal 19 UU &&h. enurut UU &&h tidak mungkin menghitung &ajak &enghasilan jika penghasilan neto tidak diketahui. enghitung penghasilan neto ada dua, yaitu / menggunakan pembukuan dan menggunakan norma. a. Menggunakan pe!%ukuan
&embukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta, ke)ajiban, modal, penghasilan, dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi pada setiap tahun pajak berakhir. 3ajib &ajak badan dan 3ajib &ajak orang pribadi yang melakukan
kegiatan
menyelenggarakan
usaha
atau
pembukuan.
pekerjaan ikecualikan
bebas
di)ajibkan
dari
ke)ajiban
12
menyelenggarakan pembukuan tetapi )ajib melakukan pencatatan adalah )ajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang menurut ketentuan undang-undang perpajakan/ 1. iperbolehkan menghitung penghasilan netto dengan menggunakan Norma &enghitungan &enghasilan Netto, dan $. 3ajib &ajak orang pribadi yang tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas. &encatatan oleh 3ajib &ajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan bebas meliputi peredaran atau penerimaan bruto dan penerimaan penghasilan lainnya. *edangkan bagi mereka yang sematamata menerima penghasilan dari luar usaha dan pekerjaan bebas pencatatannya hanya mengenai penghasilan bruto, pengurang, dan penghasilan netto yang merupakan objek &ajak &enghasilan di samping itu pencatatan meliputi pula penghasilan yang bukan objek pajak dan atau yang dikenakan pajak yang bersifat final. &embukuan atau pencatatan harus/ 1. iselenggarakan
dengan
memperhatikan
itikad
baik
dan
mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha yang sebenarnya. /. iselenggarakan di 4ndonesia dengan menggunakan huruf latin, angka
+rab, satuan mata uang rupiah, dan 0. isusun dalam bahasa 4ndonesia atau dalam bahasa asing yang
diiBinkan oleh enteri Keuangan (misalnya, bahasa inggris% #er&i"ungan dengan !enggunakan pe!%ukuan dapa" diru!uskan se%agai %eriku" ,
&enghasilan Kena &ajak (3& :rang &ribadi% C &enghasilan netto &K& C ( &enghasilan bruto iaya yang diperkenankan UU &&h % &K&
&enghasilan Kena &ajak (3& adan% C &enghasilan netto C &enghasilan bruto iaya yang diperkenankan UU &&h
13
esarnya &enghasilan Kena &ajak bagi 3ajib &ajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap, ditentukan berdasarkan penghasilan bruto dikurangi biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan. %. Menggunakan nor!a per&i"ungan peng&asilan ne"o
enghitung penghasilan kena pajak dengan menggunakan norma perhitungan penghasilan neto besarnya penghasilan neto adalah sama besarnya dengan (persentase% norma perhitungan penghasilan neto dikalikan dengan jumlah peredaran usaha atau penerimaan bruto pekerja bebas setahun. 3ajib pajak yang boleh menggunakan norma perhitungan neto adalah 3& orang pribadi yang memenuhi syarat sebagai berikut / a. &eredaran bruto kurang dari ".A00.000.000'tahun b. engajukan permohonan dalam jangka )aktu 7 bulan pertama dari tahun buku. c. enyelenggarakan pencatatan. +da syarat yang harus dipenuhi yaitu memberitahukan kepada irektur enderal &ajak dalam jangka )aktu 7 (tiga% bulan pertama dalam tahun pajak yang bersangkutan. +pabila 3ajib &ajak menggunakan norma penghitungan maka 3ajib &ajak tersebut tidak )ajib menyelenggarakan pembukuan tetapi harus menyelenggarakan pencatatan sebagaimana diatur dalam Undang-undang Ketentuan Umum dan ata ;ara &erpajakan. @ang dimaksud dengan pencatatan adalah pengumpulan data secara teratur tentang peredaran atau penerimaan bruto dan'atau penghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak yang terutang, termasuk penghasilan yang bukan objek pajak dan'atau yang dikenai pajak yang bersifat final. Nampak bah)a kegiatan pencatatan ini jauh lebih sederhana dibandingkan kalau menyelenggarakan pembukuan. Untuk menggunakan norma penghitungan penghasilan neto, 3ajib &ajak orang pribadi )ajib memberitahukan mengenai penggunaan Norma &enghitungan kepada irektur enderal &ajak paling lama 7 (tiga% bulan sejak a)al ahun &ajak yang bersangkutan. &emberitahuan ini disampaikan ke K&& terdaftar. isampaikan paling lambat bersamaan dengan penyampaian *& ahunan. 7 bulan sejak a)al tahun pajak artinya bulan aret karena tahun
14
pajak sama dengan tahun kalender. Ke)ajiban memberitahukan diatur dalam &asal $ ayat (1% &eraturan irektur enderal &ajak nomor &D<-1#'&'$015.
#eng&asilan (e"o le& #e!eriksa
&eraturan direktur jenderal pajak tentang norma penghasilan neto sudah lama ada. *ebelumnya dengan KD&-579'&.'$000. anya saja ada sesua"u yang %aru dengan&eraturan irektur enderal &ajak nomor &D<-1#'&'$015, yaitu norma bagi 3ajib &ajak yang diperiksa. &asal 7 ayat (1% &D<-1#'&'$015/ Dalam hal terhadap Wajib Pajak badan atau Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dilakukan pemeriksaan sebagaimana diatur dalam Undang- Undang tentang etentuan Umum dan !ata "ara Perpajakan# ternyata Wajib Pajak orang pribadi atau badan tersebut tidak atau tidak sepenuhnya menyelenggarakan pembukuan atau tidak bersedia memperlihatkan pembukuan atau pencatatan atau bukti-bukti pendukungnya# penghasilan netonya dihitung dengan menggunakan $orma Penghitungan Penghasilan $eto
&D<-1#'&.'$015 memberikan ke)enangan kepada pemeriksa pajak untuk/ •
menghitung penghasilan neto
alam hal 3ajib &ajak orang pri%adi atau %adan yang diperiksa/ •
tidak menyelenggarakan pembukuan, atau
•
tidak sepenuhnya menyelenggarakan pembukuan, atau
•
tidak bersedia memperlihatkan pembukuan, atau
•
tidak memperlihatkan pencatatan, atau
•
tidak memperlihatkan bukti-bukti pendukungnya.
3ajib &ajak yang diperbolehkan menggunakan Norma &enghitungan &enghasilan Neto dalam menghitung penghasilan neto dalam satu tahun untuk penghitungan &&h &asal $5'$! adalah hanya 3ajib &ajak :rang &ribadi yang telah memenuhi syarat sebagai berikut / 1. 3ajib &ajak :rang &ribadi yang mempunyai peredaran bruto'omBet bruto tidak lebih dari
15
7. Khusus mulai bulan uli $017 penggunaan Norma &enghitungan &enghasilan Neto sesuai dengan && Nomor "9 ahun $017. ". 3ajib &ajak :rang &ribadi yang bermaksud menggunakan Norma &enghitungan &enghasilan Neto dalam menghitung penghasilan neto )ajib memberitahuan kepada irektur enderal &ajak (Kantor &elayanan &ajak% dalam jangka )aktu 7 (tiga% bulan pertama dari tahun pajak bersangkutan (dapat dido)nload di 8ormulir &emberitahuan &enggunaan Norma &enghitungan Neto %. enis &ekerjaan ebas yang dalam menghitung &ajak &enghasilan dapat menggunakan Norma &enghitungan &enghasilan Neto (apabila peredaran usaha tidak melebihi
bintang
iklan,
sutradara,
kru
film,
foto
model,
peraga)an'peraga)ati, pemain drama, dan penariE 7. olahraga)anE ". penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh, dan moderatorE 5. pengarang, peneliti, dan penerjemah/ 9. agen iklan/ #. penga)as atau pengelola proyekE A. perantaraE !. petugas penjaja barang daganganE 10. agen asuransiE dan 11. distributor perusahaan pemasaran berjenjang (multile2el marketing% atau penjualan langsung (direct selling% dan kegiatan sejenis lainnya. Norma penghitungan &enghasilan Neto dikelompokkan menurut )ilayah sebagai berikut / 1. 10 (sepuluh% ibukota propinsi yaitu edan, &alembang, akarta, andung, *emarang, *urabaya, enpasar, anado, akassar, dan &ontianakE $. 4bukota propinsi lainnyaE 7. aerah lainnya. &enghitungan penghasilan neto 3ajib &ajak yang mempunyai lebih dari satu jenis usaha atau pekerjaan bebas, dilakukan terhadap masing-masing jenis usaha dengan memperhatikan pengelompokan )ilayah.
16
&enghasilan
neto
dihitung
dengan
cara
penghasilan
bruto'omBet
bruto dikalikan dengan norma penghitungan penghasilan neto. +dapun pasal pasal yang berkaitan dengan norma penghitungan penghasilan neto, yaitu / #asal 1 1. 3ajib &ajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan
bebas
yang
peredaran
brutonya
dalam
1
(satu%
tahun
sebesar
bebas yang peredaran brutonya dalam 1 (satu% tahun kurang dari
&enghasilan Neto sebagaimana dimaksud dalam &asal 1 ayat (7% )ajib memberitahukan mengenai penggunaan Norma &enghitungan kepada irektur enderal &ajak paling lama 7 (tiga% bulan sejak a)al ahun &ajak yang bersangkutan. /. &emberitahuan penggunaan Norma &enghitungan &enghasilan Neto yang
disampaikan dalam jangka )aktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1% dianggap disetujui kecuali berdasarkan hasil pemeriksaan ternyata 3ajib &ajak
tidak
memenuhi
persyaratan
untuk
menggunakan
Norma
&enghitungan &enghasilan Neto. 0. 3ajib &ajak orang pribadi yang tidak memberitahukan kepada irektur
enderal &ajak sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1% dianggap memilih menyelenggarakan pembukuan. #asal 0 1. alam hal terhadap 3ajib &ajak badan atau 3ajib &ajak orang pribadi
yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dilakukan pemeriksaan
sebagaimana
diatur
dalam
UndangUndang
tentang
Ketentuan Umum dan ata ;ara &erpajakan, ternyata 3ajib &ajak orang
17
pribadi
atau
badan
tersebut
tidak
atau
tidak
sepenuhnya
menyelenggarakan pembukuan atau tidak bersedia memperlihatkan pembukuan atau pencatatan atau buktibukti pendukungnya, penghasilan netonya dihitung dengan menggunakan Norma &enghitungan &enghasilan Neto. /. &enghitungan penghasilan neto 3ajib &ajak sebagaimana dimaksud pada
ayat (1% tidak dilakukan atas penghasilan yang dikenai &ajak &enghasilan yang bersifat final berdasarkan ketentuan &eraturan &erundangundangan di bidang perpajakan. 0. 3ajib &ajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1% dikenakan sanksi
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang Ketentuan Umum dan ata ;ara &erpajakan. #asal 1. aftar &ersentase Norma &enghitungan &enghasilan Neto dikelompokkan
menurut )ilayah sebagai berikut / a. 10 (sepuluh% ibukota propinsi yaitu edan, &alembang, akarta,
andung, *emarang, *urabaya, enpasar, anado, akassar, dan &ontianak %. aftar &ersentase Norma &enghitungan &enghasilan Neto untuk
3ajib &ajak orang pribadi sebagaimana dimaksud dalam &asal 1 ayat (7% tercantum dalam =ampiran 4 &eraturan irektur enderal &ajak ini. . aerah lainnya.
$. aftar &ersentase Norma &enghitungan &enghasilan Neto untuk 3ajib &ajak orang pribadi sebagaimana dimaksud dalam &asal 1 ayat (7% tercantum dalam =ampiran 4 &eraturan irektur enderal&ajak ini. 7.
aftar &ersentase Norma &enghitungan &enghasilan Neto untuk 3ajib &ajak orang pribadi sebagaimana dimaksud dalam &asal 7 ayat (1% tercantum dalam =ampiran 44 &eraturan irektur enderal&ajak ini.
". aftar &ersentase Norma &enghitungan &enghasilan Neto untuk 3ajib &ajak badan sebagaimana dimaksud dalam &asal 7 ayat (1% tercantum dalam =ampiran 444 &eraturan irektur enderal &ajak ini. #asal 2
1. &enghitungan penghasilan neto 3ajib &ajak yang mempunyai lebih dari satu jenis usaha atau pekerjaan bebas, dilakukan terhadap masingmasing jenis usaha atau pekerjaan bebas dengan memperhatikan pengelompokan )ilayah sebagaimana dimaksud dalam &asal " ayat(1%.
18
$. &enghasilan neto 3ajib &ajak yang mempunyai lebih dari satu jenis usaha atau pekerjaan bebas adalah penjumlahan penghasilan neto dari masingmasing
jenis
usaha
atau pekerjaan
bebas
yang
dihitung
sebagaimana dimaksud pada ayat (1%. #asal 3
1. &enghasilan neto bagi tiap jenis usaha dihitung dengan cara mengalikan angka persentase Norma &enghitungan &enghasilan Neto dengan peredaran bruto atau penghasilan bruto dari kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dalam 1 (satu% ahun &ajak. $. alam menghitung besarnya &ajak &enghasilan yang terutang oleh 3ajib &ajak orang pribadi, sebelum dilakukan penerapan tarif umum &ajak &enghasilan, terlebih dahulu dihitung &enghasilan Kena &ajak dengan mengurangkan &enghasilan idak Kena &ajak dari penghasilan neto sebagaimana dimaksud pada ayat (1%. #asal 4
&etunjuk penggunaan Norma &enghitungan &enghasilan Neto adalah sebagaimana tercantum dalam =ampiran 4F &eraturan irektur enderal &ajak ini. #asal 5
engan berlakunya peraturan ini, maka Keputusan irektur enderal &ajak Nomor KD&579'&.'$000 tentang Norma &enghitungan &enghasilan Neto agi 3ajib &ajak @ang apat enghitung &enghasilan Neto engan enggunakan Norma &enghitungan dinyatakan tidak berlaku.
Con"o& per&i"ungan dengan nor!a peng&asilan ne"o Ta&un #ajak /612 ,
uan +dit adalah seorang dokter di &ur)okerto yang membuka usaha praktek dokter (klinik kesehatan%. ari pekerjaan bebas sebagai dokter tersebut tuan +dit memperoleh penghasilan kotor (bruto% dalam bulan anuari s'd esember adalah sebesar
&enghasilan ruto
/ 900.000.000
Norma penghasilan neto kode !7$17 dengan tarif sebesar / "0 6 &enghasilan neto/ $"0.000.000 (900.000.000 ? "0 6 C $"0.000.000% Con"o& #eng&i"ungan #eng&asilan (e"o Lainnya ,
19
igor memiliki usaha jasa perantara (pekerjaan bebas% dengan tidak memiliki pembukuan yang lengkap. igor hanya memiliki catatan tentang penerimaan usahanya selama satu tahun sebesar
a)aban/ &enghasilan *etahun &erhitungan &enghasilan Neto (Norma%/ ($56 ?
1.$00.000.000,00% &enghasilan idak Kena &ajak 3ajib &ajak *endiri *tatus Ka)in anggungan (7 ?
$.0$5.000,00%
$".700.000,00 $.0$5.000,00 9.0#5.000,00 H
&erhitungan &ajak/ 56 ?
$.500.000,00
50.000.000,00 156?
70.000.000,00
1#.900.000,00 &ajak uan igor
"."00.000,00 H
anggungan maksimal 7 (tiga%. adi pajak yang harus dibayarkan uan igor sebesar
Keun"ungan dan Kerugian (or!a #eng&i"ungan
Keuntungan menggunakan norma penghitungan adalah adanya kemudahan dalam praktek penghitungan pajak. 3ajib &ajak tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk menyelenggarakan pembukuan. Keuntungan yang lain adalah adanya kemudahan dalam menghitung &ajak &enghasilan. *ementara itu, paling tidak ada dua kerugian menggunakan tarif norma ini. &ertama, norma penghitungan tidak mengenal kerugian. +rtinya, )alaupun kenyataannya rugi, dengan penghitungan norma 3ajib &ajak dianggap 20
mengalami keuntungan. Kedua, tidak adanya kompensasi rugi tahun-tahun sebelumnya.
2. #eng&i"ungan #eng&asilan (e"o Karya7an yang Tidak #unya 8sa&a Untuk 3& :& yang tidak melakukan kegiatan usaha'pekerjaan bebas,
penghasilan neto dihitung sesuai dengan selisih antara penghasilan bruto dengan biaya yang diperkenankan secara fiskal untuk menjadi pengurang. ;ontohnya, untuk 3& :& yang berstatus sebagai karya)an tetap (tidak melakukan pekerjaan bebas%, maka penghasilan netonya dihitung dengan cara &enghasilan ruto (1 tahun% dikurangi dengan biaya jabatan (besarnya 56 ? &enghasilan bruto, ma?imal
perhitungan
&&h
:rang
&ribadi.
- &enghasilan bruto biaya jabatan'biaya pensiun C penghasilan netto. Kepada :rang &ribadi sebagai 3ajib &ajak alam Negeri diberikan pengurangan berupa #TK# $#endapa"an Tidak Kena #ajak' yang besarnya &K& ditentukan keadaan pada a)al tahun tak)im. Untuk penghasilan istri digabung, tambahan seorang istri (hanya seorang istri% dilakukan dalam hal istri / a% ukan karya)ati, tetapi mempunyai penghasilan dari usaha ' pekerjaan bebas yang tidak ada hubungannya dengan usaha ' pekerjaan bebas suami, anak ' anak angkat yang belum de)asa. b% ekerja sebagai karya)ati pada pemberi kerja yang bukan sebagai pemotong pajak )alaupun tidak mempunyai penghasilan dari usaha ' pekerjaan bebas. c% ekerja sebagai karya)ati pada lebih dari 1 (satu% pemberi kerja.
21
d% 3arisan yang belum terbagi sebagai 3ajib &ajak menggantikan yang berhak, tidak memperoleh pengurangan &K&. e% agi masing-masing suami istri yang telah hidup berpisah untuk diri
masing-masing,
maka
&K& bagi 3ajib
&ajak
:&
diperlakukan seperti #TK# 9aji% #ajak "idak ka7in , sedangkan tanggungan
sesuai
dengan
kenyataan
sebenarnya
yang
diperkenankan. f% &K& untuk 3ajib &ajak yang melakukan pisah harta adalah sebesar
&K& masing-masing.
Namun
status ka)in
dan
tanggungan disertakan pada suami sebagai kepala keluarga.
Besaran (ilai #endapa"an Tidak Kena #ajak per Januari /610
-
Untuk diri
3ajib
&ajak
:rang
&ribadi
C
4<
$.0$5.000,-
- ambahan untuk 3& yang sudah menikah C 4< $.0$5.000,-
ambahan untuk seorang istri yang penghasilannya digabung dengan
suami C4< $".700.000,- Untuk setiap tambahan pada anggota keluarga sedarah atau hubungan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat, yang menjadi tanggungan dengan jumlah paling banyak adalah 7 (tiga% orang untuk setiap anggota keluarga C 4< $.0$5.000, 3. #eng&i"ungan #ajak Ter&u"ang: Kredi" #ajak #asal /1: //: /0: /: dan /2 a. #asal /1 *aat terhutang &&h &asal $1 dibagi menjadi dua yaitu bagi penerima penghasilan dan pemotong penghasilan. agi penerima penghasilan adalah pada saat dilakukan pembayaran atau pada saat terutangnya penghasilan yang bersangkutan. *edangkan bagi pemotong &&h &asal $1 adalah akhir bulan dilakukannya pembayaran atau pada akhir bulan terutangnya penghasilan yang bersangkutan. ;ontoh *oal / 4khsan +lisyahbani adalah pega)ai tetap di & iurmas =ampung 4ndah. 4a memperoleh gaji bulan esember sebesar
iaya abatan C 56 ? 71.000.000 C
•
4uran pensiun C 1$ ? 50.000 C
•
otal &engurangan C
&enghasilan netto setahun C
iaya abatan C 56 ? 70.000.000 C
•
4uran pensiun C 1$ ? 50.000 C
•
otal &engurangan C
&enghasilan netto setahun
1.
+tas impor barang terutang dan dilunasi bersamaan dengan saat pembayaran ea asuk.
$.
+tas pembelian barang terutang dan dipungut pada saat pembayaran.
7.
+tas penjualan hasil produksi terutang dan dipungut pada saat penjualan.
".
+tas penjualan hasil produksi dipungut pada saat penerbitan *urat &erintah &engeluaran arang (eli2ery :rder%.
5.
+tas pembelian bahan-bahan terutang dan dipungut pada saat pembelian.
;ontoh soal / &. +@+ ;<4*&@ &D+*, memiliki nomor +&4, melakukan impor ahan aku akanan dari +merika *erikat dengan perincian sebagai berikut / arga ahan akanan
U*I 15,000.00
23
+suransi
U*I 1,000.00
iaya +ngkut
U*I ",000.00
arga &abean
U*I $0,000.00
&engutan / −
ea asuk $06
U*I ",000.00
−
ea asuk ambahan 106
U*I $,000.00 U*I $9,000.00
(
+pabila pada tanggal impor (sesuai dokumen impor / (Pemberitahuan Impor Barang) nilai kurs U*I 1.00 C
asar pengenaan &&h &asal $$ / U*I $9,000.00 ?
&&h &asal $$ yang harus dipungut /
. #asal /0
*aat terutangnya &&h &asal $7 adalah saat yang terjadi lebih dahulu antara pembayaran atau terutangnya penghasilan. *aat pembayaran adalah saat dilakukannya pemindahbukuan dana suatu pihak kepada pihak lain, sedangkan
saat
pengakuan
terutangnya
penghasilan
adalah
saat
dilakukannya pemindahbukuan dana dari akun harta ke akun hutang. *aat terutangnya penghasilan antara lain / 1. &ada saat jatuh tempo, seperti / bunga dan se)aE $. *aat tersedia untuk dibayarkan, seperti / gaji dan di2idenE 7. *aat yang ditentukan dalam kontrak'perjanjian atau faktur, seperti / royalti, imbalan jasa teknik'jasa manajemen'jasa lainnyaE ". *aat tertentu lainnya. ;ontoh soal / &ada tanggal $0 juni $010, &. +@+ ;<4*&@ membayar bunga atas pinjaman membayarkan bunga kepada &. *++= ;:=DK sebesar
24
*aat terutang / akhir bulan dilakukan pembayaran yaitu pada tanggal 71 +gustus $010 *aat &enyetoran / paling lambat 10 uli $010 *aat &elaporan / paling lambat $0 uli $010
d. #asal /
&ajak atas penghasilan yang dibayar atau terutang diluar negeri yang dapat dikreditkan terhadap pajak yang terutang di 4ndonesia hanyalah pajak yang langsung dikenakan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh 3& ;ontoh soal / & Kartika berkedudukan di akarta pada tahun pajak $009 memperoleh penghasilan bersih sebagai berikut/ - di negara + memperoleh penghasilan berupa laba usaha sebesar
dari
negara
+
$00.000.000 penghasilan
dari
negara
700.000.000 penghasilan
dari
negara
;
"00.000.000 penghasilan dari dalam negeri
100.000.000 25
total penghasilan kena pajak
5.000.000
156 ?
#.500.000
706 ?
otal pajak terutang
b. menghitung &&h maksimum yang dapat dikreditkan dari negara + C (
ari negara
ari negara ;
otal kredit pajak =N
d. #asal /2
esarnya angsuran &&h &asal $5 harus dihitung sesuai dengan ketentuan. &ada umumnya, cara menghitung &&h &asal $5 didasarkan kepada data *& ahunan tahun sebelumnya. +rtinya, kita mengasumsikan bah)a penghasilan tahun ini sama dengan penghasilan tahun sebelumnya. entu saja nanti akan ada perbedaan dengan kondisi sebenarnya ketika tahun pajak sekarang sudah berakhir. *elisih tersebutlah yang kita bayar
26
sebagai kekurangan pajak akhir tahun. Kekurangan bayar akhir tahun ini biasa dinamakan &&h &asal $!. +pabila selisihnya menunjukkan lebih bayar, maka kondisi ini dinamakan restitusi atau 3ajib &ajak meminta kelebihan pembayaran pajak yang telah dilakukan.esarnya angsuran pajak dalam tahun berjalan yang harus dibayar sendiri oleh 3ajib &ajak untuk setiap bulan (&&h &asal $5 ayat 1% adalah sebesar &&h yang terutang menurut *& ahunan &&h ahun &ajak yang lalu dikurangi dengan/ a% &&h yang dipotong sebagaimana dimaksud dalam &asal $1 dan pasal $7 b% &&h yang dipungut sebagaimana dimaksud dalam &&h &asal $$ c% &&h yang dibayar'terutang di luar negeri yang boleh dikreditkan sebagaimana dimaksud dalam &&h &asal $", dibagi dua belas atau banyaknya bulan dalam bagian tahun pajak Con"o& peng&i"ungan angsuran ##& #asal /2 aya" 1 %agi 9aji% #ajak orang pri%adi,
&ajak &enghasilan yang terutang untuk tuan +li berdasarkan *& ahunan &&h tahun $00! sebesar
&emotongan &&h &asal $1 melalui pemberi kerja sebesar
•
15.000.000,00 &emotongan &&h
&asal $$ oleh
pihak
lain
sebesar
10.000.000,00 •
&emotongan &&h &asal $7 oleh penyelenggara kegiatan sebesar
•
&embayaran pajak di luar begeri sebesar
+ngsuran &&h &asal $5 ayat 1 untuk tahun $010 adalah/ &&h terutang berdasar *& tahunan &&h tahun $00!
&&h &asal $$
&&h &asal $7
&&h &asal $"
otal kredit pajak
asar penghitungan angsuran
27
esarnya angsuran pajak yang harus dibayar sendiri oleh 3ajib &ajak setiap bulan (&&h &asal $5 ayat 1% dalam tahun $010 adalah/
;/5A' dan Angsuran ##& #asal /2 "a&un %erjalan a' ##& #asal /> &asal $A ayat (1% berbunyi / agi 3& dalam negeri dan U, pajak yang terutang dikurangi dengan
kredit pajak untuk tahun pajak yang bersangkutan, berupa / a. &emotongan pajak atas penghasilan dari kegiatan dibidang impor atau kegiatan usaha di dalam &asal $1. b. &emungutan pajak atas penghasilan dari kegiatan dibidang impor atau kegiatan usaha di bidang lain sebagaimana dimaksud dalam &asal $$. c. &emotongan pajak atas penghasilan berupa de2iden, bunga, royalti, se)a, hadiah, dan penghargaan, dan imbalan jasa sebagaimana dimaksud dalam pasal $7. d. &ajak yang dibayar atau terutang atas penghasilan dari luar negeri yang boleh dikreditkan sebagaimana dimaksud dalam pasal $". e. &embayaran yang dilakukan oleh 3& sendiri sebagaimana dimaksud dalam pasal $5. f. &emotongan pajak atas penghasilan sebagaimana dimaksud dalam &asal $9 ayat (5%.
+pabila pajak yang terutang untuk suatu tahun tahun pajak ternyata lebih besar dari pada kredit pajak sebagaimana dimaksud dalam pasal $A ayat (1%, kekurangan pembayaran pajak yang terutang harus dilunasi sebelum *urat &emberitahuan &ajak &enghasilan disampaikan. ##& /> akan dia"a" pada saa" pe!%ua"an jurnal penyesuaian pada ak&ir periode. ##& /> akan dia"a" se%agai u"ang ##& /> se%esar kas yang !asi& &arus di%ayar a"au dia"a" se%agai pajak di%ayar di!uka jika ada kele%i&an pe!%ayaran pajak $pp& pasal /5'. #ajak
di%ayar
di!uka
yang
"ela&
dia"a"
di"u"up
direlasifikasikan ke dala! %e%an pajak kini. 28
Be%an pajak "anggu&an di&i"ung %erdasarkan %eda "e!porer yang !unul #ajak "eru"ang dala! sa"u "a&un $dala! akun"ansi dise%u" %e%an pajak kini' di&i"ung dari #eng&asilan kena pajak dikalikan dengan "arif. #ajak "eru"ang dala! sa"u "a&un pajak ini dikurangi dengan
pajak
yang
"ela&
di%ayar
di!uka
akan
!eng&asilkan pajak kurang %ayar ##& />. ##& /> !erupakan u"ang pajak peng&asilan yang akan !unul di neraa perusa&aan pada ak&ir "a&un pelaporan. Jurnal yang di%u"u&kan adala& Be%an pajak $&asil per&i" fiskal'
+++
#ajak di%ayar di!uka $//./0:/2'
+++
8"ang pajak peng&asilan $/>'
+++
Angsuran ##& pasal /2 "a&un %erjalan %' #asal /5A
+pabila pajak yang terutang untuk suatu tahun ternyata lebih kecil dari jumlah kredit pajak sebagaimana dimaksud dalam &asal $A ayat (1%, maka setelah
dilakukan
pemeriksaan,
kelebihan
pembayaran
pajak
dikembalikan setelah diperhitungkan dengan utang pajak berikut sanksisanksinya. *esuai pasal $5 ayat (#% UU &&h, penghitungan &&h pasal $5 bagi 3& baru, UN,U, dan 3& tertentu ditetapkan oleh menteri keuangan. a. +ngsuran &&h pasal $5 bagi 3& baru 3& baru adalah 3& orang pribadi atau badan yang baru pertama kali memperoleh penghasilan dari usaha atau pekerjaan bebas dalam tahun pajak berjalan. esarnya angsuran &&h pasal $5 setiap bulan untuk 3& baru
dihitung
berdasarkan penerapan
tariff
umum atas
penghasilan neto sebulan yang disetahunkan, dibagi 1$.
29
b. besarnya angsuran pph pasal $5 setiap bulan bagi 3& bank atau se)a guna usaha dengan hak opsi adalah sebesar jumlah pajak penghasilan yang dihitung berdasarkan penerapan tarif umum atas laba-rugi fiscal menurut laporan keuangan tri)ulan terakhir yang disetahunkan dikurangi pajak penghasilan pasal $" yang dibayar atau terutang diluar negeri untuk tahun pajak yang lalu, dibagi 1$. c. esarnya angsuran &&h pasal $5 untuk 3& UN,U dengan nama dalam bentuk apapun adalah sebesar pajak penghasilan yang dihitung berdasarkan tariff umum atas laba-rugi fiscal menurut rencana kerja dan anggaran pendapatan (
30