MAKALAH PENYULUHAN PERIKANAN PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN PELARANGAN ALAT TANGKAP TANGKAP CANTRANG DI JUWANA, PATI PATI
Oleh : Patric Erico Raa!"ia N#$roho %&'('((%()'')'
*AKULTA+ PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIER+ITA+ DIPONEGORO +EMARANG %'(& PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki 17.506 pulau, dengan garis pantai sepanjang 81.000 km, dan luas laut sekitar ,1 juta km ! yakni l0, juta dan ! perairan teritorlal dan !,8 juta dan ! perairan nusantara atau 6! " dari luas teritorialnya. #al Ini merupakan potensi sumber daya terpendam yang sangat besar untuk dikembangkan. $ektor kelautan dan perikanan sangat dibutu%kan perannya untuk meningkatkan pertumbu%an ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan
keseja%teraan
masyarakat,
termasuk
nelayan
dan
keluarganya. &eraturan 'enteri (elautan dan &erikanan )o. ! ta%un !015 didasari ole% penurunan $umber *aya Ikan +$*I yang mengan-am kelestarian,
se%ingga
demi
keberlanjutannya
perlu
diberlakukan
pelarangan penggunaan alat penangkapan ikan &ukat #ela +trals dan &ukat /arik +seine nets, jadi dapat ditegaskan ba%a tujuannya adala% kelestarian dan kemajuan sektor perikanan dan bukan untuk mematikan mata pen-a%arian nelayan. $ebagai inormasi ba%a sebagian besar daera% penangkapan ikan +is%ing ground yang dibagi ke dalam beberapa ilaya% &engelolaan &erikanan +&& di ilaya% 2epublik Indonesia
suda% mengalami o3er is%ing atau o3er e4ploited. Indonesia memiliki potensi sumber daya perikanan yang sangat besar baik dari segi kuantitas maupun keanekaragamannya. /otal luas laut Indonesia sekitar ,5 juta km! atau sekitar 70" dari ilaya% Indonesia +((&, !01!.
(-
Alat Pe!a!$a. Ia! Ya!$ Dilara!$ Dio.era/ia! Oleh Perat#ra! Me!teri Kela#ta! "a! Peria!a! No- %0PERMEN1KP0%'(2 Ta!$$al 3 Ja!#ari %'(2
&ada &asal !, setiap orang dilarang menggunakan alat penangkapan ikan pukat %ela +trals dan alat penangkapan ikan pukat tarik +seine nets di seluru% ilaya% &engelolaan &erikanan )egara 2epublik Indonesia.&ada &asal , dijelaskan jenis alat tangkapnya yang dilarang adala% 1. Alat penangkapan ikan pukat %ela +trals sebagaimana dimaksud dalam &asal !, terdiri dari a. &ukat %ela dasar +bottom trals b. &ukat %ela pertenga%an +midater trals -. &ukat %ela kembar berpapan +otter tin trals d. &ukat dorong. !. &ukat %ela dasar +bottom trals sebagaimana dimaksud pada ayat +1 %uru a, terdiri dari a. &ukat %ela dasar berpalang +beam trals b. &ukat %ela dasar berpapan +otter trals -. &ukat %ela dasar dua kapal +pair trals
d. )ep%rops trals, dan e. &ukat %ela dasar udang +s%rimp trals, berupa pukat . &ukat %ela pertenga%an +midater trals, sebagaimana dimaksud pada ayat +1 %uru b, terdiri daris a. &ukat %ela pertenga%an berpapan +otter trals, berupa puka/ ikan b. &ukat %ela pertenga%an dua kapal +pair trals dan -. &ukat %ela pertenga%an udang +s%rimp trals. &ada &asal ayat +1 Alat penangkapan ikan pukat tarik +seine nets sebagaimana dimaksud dalam &asal ! terdiri dari a. &ukat tarik pantai +bea-% seines dan b. &ukat tarik berkapal +boat or 3essel seines. %-
Ke4i5aa! Pe!$elolaa! Peria!a! Ta!$a.
&ermasala%an kelautan dan perikanan bukan %anya menyangkut in3estasi, produkti3itas maupun promosi, karena dimensinya bukan %anya sekedar ekonomi tetapi juga sosial, budaya dan politik, se%ingga diperlukan
regulasi
kebijakan
pengelolaan
sumberdaya
yang
memungkinkan semua dimensi itu tersentu% agar keseimbangan ekologis dan keadilan so-ial ekonomi dapat ter-apai.le% karena itu, keterlibatan nelayan dalam proses peren-anaan merupakan suatu %al yang mutlak untuk mendapatkan dukungan yang kuat ter%adap la enor-ement setiap kebijakan pengelolaan. #al pertama yang %arus dilakukan dalam mengatasi permasala%an ini adala% penataan kembali sistem perikanan nasional dengan tindakan pengelolaan sumberdaya ikan se-ara rasional +pembatasan %asil tangkapan, dan upaya tangkapan.
&engelolaan sumberdaya ikan se-ara berta%ap dan terkontrol, di ikuti dengan monitoring leat sistem'onitoring, 9ontrolling dan $ur3eilan-e +'9$, guna pembentukan sistem inomasi yang eekti dan akurat se%ingga peren-anaan pengelolaan sumberdaya ikan dapat menjamin usa%a penangkapan ikan yang berkelanjutan. $elain itu untuk mengurangi resiko kegiatan I:: +Illegal, :nreported, and :nregulated ;is%ingyang
merugikan
)egara,
kegiatan
ini
%arus
melibatkan
stake%olders termasuk elemen masyarakat nelayan melalui $istem &engaasan 'asyarakat +$I$A$'A$. Implikasi dari penerapan berbagai regulasi dan kebijakan di bidang perikanan ini akan terasa setela% larangan penangkapan ikan dengan pukat resmi diberlakukan, karena sampai dengan saat ini (ementerian (elautan dan &erikanan masi% memberikan toleransi sampai masa berlaku ijin usa%a yang tela% diterbitkan berak%ir atau sekitar 6 %ingga < bulan kedepan. :ntuk itu masyarakat nelayan, akademisi, badan litbang dan seluru% instansi terkait k%ususnya (ementerian (elautan dan &erikanan agar dapat men-ari alat tangkap alternati yang rama% lingkungan dan yang bertanggungjaab. *inas (elautan dan &erikanan (abupaten &ati +!01!, &elabu%an &erikanan &antai +&&& Bajomulyo &ati adala% sala% satu &elabu%an &erikanan yang terdapat di pro3insi =aa /enga%. &elabu%an &erikanan &antai +&&& Bajomulyo terdiri dari dua unit yaitu &elabu%an &erikanan &antai +&&& Bajomulyo unit I +lama melayani armada kurang dari 0 >/ +jaring -antrang, pan-ing mini long line, pan-ing senggol, jaring -umi dan
nelayan tradisional +jaring udang, jaring rajungan, jaring teri, dan lain?lain dan &elabu%an &erikanan &antai +&&& Bajomulyo unit II +baru melayani armada lebi% dari 0 6-
Da7.a a.al ca!tra!$ terha"a. eo/i/te7 la#t
=umla% kapal ikan dengan alat tangkap yang dilarang sesuai peraturan tersebut sebanyak 10.758 unit. =umla% itu men-akup +1,!5" dari jumla% kapal perikanan di =aa /enga%.&roduksi tangkapan ter-atat dari jumla% kapal tersebut adala% sebanyak 60.<6,1 ton +!7,!6" dari produksi perikanan tangkap ta%un !01 dan jumla% Anak Bua% (apal +AB( 1!0.<66 orang nelayan +7<,5!". &engola% dan pemasar %asil perikanan yang terkait dengan produksi kapal dengan alat tangkap yang dilarang sesuai dengan peraturan tersebut, meliputi 6.808 :nit &engola% Ikan +:&I skala :'(' dengan jumla% tenaga kerja 107.<18 orang. :&I skala ekspor sebanyak 0 :&I dengan tenaga kerja 5.!0 orang, dan 18.01 unit pemasar %asil perikanan. (etiga, total tenaga kerja yang terdampak sebanyak !5!.88 orang.$elain itu, kata >anjar, 3olume ekspor %asil perikanan yang terdampak akibat pelarangan itu akan men-apai sebear !<.808 ton dengan nilai men-apai :$@.10.!6!. (arena itula%, >anjar meminta $usi
untuk
melakukan
beberapa tindakan agar
keseja%teraan nelayan di ilaya% =ateng tidak terdampak %ebat akibat pemberlakukan &ermen (& tersebut. &ada 1<80, Indonesia menjadi sala% satu negara di dunia yang mendorong pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan. (ala itu, pemerinta% menerbitkan (eputusan &residen +(eppres )omor < /a%un 1<80 /entang &eng%apusan =aring /rals
+&ukat #arimau di &erairan =aa, $umatera dan Bali guna menjaga kese%atan %abitat serta produkti3itas penangkapan nelayan tradisional. )amun dalam dua dekade terak%ir, alat penangkapan ikan jenis trals tela% berkembang pesat dalam bentuk serta nama yang beragam, dan semuanya menga-u pada siat penangkapannya yang tidak rama% lingkungan. &enggunaantral dengan mengeruk dasar perairan merusak %abitat serta penggunaan mata jaring yang ke-il juga menyebabkan tertangkapnya berbagai jenis biota yang masi% anakan atau belum matang.
B. 2umusan 'asala% 2umusan masala% dari makala% ini adala% bagaimana dampak yang timbul dari &eraturan 'eteri (elautan dan &erikanan )o. ! ta%un !015, dan dampak ekonomi bagi nelayan yang menggunakan -antrang
9. /ujuan /ujuan dari makala% ini adala% untuk mengeta%ui dampak dari &eraturan 'enteri (elautan dan &erikanan )o. ! ta%un !015 dan dampak ekonomi bagi nelayan yang menggunakan -antrang.
METODE
*alam menganalisa dampak so-ial dan dampak ekonomi peraturan menteri perikanan dan kelautan no.! &2')(&C !015, maka penelitian ini
menggunakan
mengungkap
gejala
pendekatan kualitati, tersebut
se-ara
karena peneliti berusa%a
menyeluru%
dengan
%olistik?
kontekstual
melalui
pengumpulan
data
dari
latar
alami
dengan
memanaatkan diri peneliti sebagai instrumen kun-i. 'etode yang digunakan adala% aan-ara, obser3asi, studi dokumentasi serta analisis data. &enelitian ini dilakukan dengan ran-angan multi kasus pada kelompok nelayan yang menggunakan alat tangkap jenis -antrang di (ota =uana (abupaten &ati. (e%adiran peneliti dilokasi penelitian dilakukan berta%ap, mulai dari aan-ara serta menyampaikan tujuan serta untuk memperole% data tentang dampak yang timbul dengan dikeluarkannya &eraturan 'enteri )o. ! /a%un !015.
PEM8AHA+AN
&asal ayat + ::* 1<5 menentukan ba%a bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai ole% negara dan dipergunakan
untuk
sebesar?besar
kemakmuran
rakyat.Berdasarkan
ketentuan &asal ayat + ::* 1<5 tersebut se-ara tegas diinginkan ba%a pelaksanaan penguasaan negara atas sumber daya kelautan dan perikanan diara%kan pada ter-apainya manaat sebesar?besarnya bagi kemakmuran rakyat. $eiring dengan pelaksanaan otonomi daera%, &emerinta% *aera% disera%i keenangan melakukan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan dengan menempatkan kemakmuran rakyat sebagai ara% dan tujuan yang %endak di-apai, terutama kemakmuran masyarakat nelayan di daera%nya. *alam pemanaatan sumber daya kelautan dan perikanan tersebut %arus mampu diujudkan keadilan dan pemerataan, termasuk
memperbaiki ke%idupan nelayan tradisional +ke-il dan petani ikan ke-il serta pemajuan desa?desa pantai. &asal 16 Danun )omor 16 /a%un !00!, menyebutkan ba%a E&emerinta% &ro3insi mendorong, menggerakkan, membantu, memberdayakan dan melindungi usa%a perikanan tradisional dan melindungi pembudidaya ikan berskala ke-il, terutama melalui koperasi, lembaga adat, dan bentuk pemberdayaan ekonomi dan nelayan lainnya.F Berbeda dengan Danun )omor 16 /a%un !00! yang dengan tegas menggunakan istila% Enelayan tradisionalF, :: )omor 1 /a%un !00 tentang &erikanan menggunakan istila% Enelayan ke-ilF. *alam &asal 1 ayat +11 disebutkan ba%a E)elayan ke-il adala% orang yang mata pen-a%ariannya melakukan penangkapan ikan untuk memenu%i kebutu%an %idup se%ari?%ari.F *alam &asal 61 ayat +1 disebutkan E)elayan ke-il bebas menangkap ikan di seluru% ilaya% pengelolaan perikanan 2epublik Indonesia.F (egiatan pengelolaan perikanan dilakukan berdasarkan asas manaat, keadilan, kemitraan, pemerataan, keterpaduan, keterbukaan, eisiensi, dan kelestarian yang berkelanjutan +&asal !. $ala% satu tujuan penting dari pengelolaan perikanan adala% meningkatkan tara %idup nelayan ke-il +&asal . *alam :: &erikanan juga ditekankan tentang pengelolaan perikanan yang optimal, berkelanjutan, dan terjamin kelestarian sumberdaya ikan, dengan mempertimbangkan %ukum adat danCatau kearian lokal, dan memper%atikan peran serta masyarakat +&asal 6. *alam konteks pengelolaan, sebagaimana &asal 7 :: &erikanan, 'enteri menetapkan
jenis, jumla%, ukuran alat penangkapan ikan jenis, jumla%, ukuran, dan penempatan alat bantu penangkapan ikan dan daera%, jalur, dan aktu atau musim penangkapan ikan di mana setiap orang ajib memenu%i ketentuan tersebut. *i Indonesia dengan tegas dilarang penggunaan alat penangkapan ikan yang dilarang +&asal < %uru +-. 'enurut &enjelasan &asal < :: &erikanan, disebutkan F&elarangan penggunaan alat penangkapan ikan danCatau alat bantu penangkapan ikan diperlukan untuk meng%indari adanya penangkapan ikan dengan menggunakan peralatan yang dapat merugikan kelestarian sumber daya ikan dan lingkungannya. #al itu dilakukan mengingat ilaya% pengelolaan perikanan 2epublik Indonesia sangat rentan ter%adap penggunaan alatpenangkapan ikan yang tidak sesuai dengan -iri k%as alam, serta kenyataan terdapatnya berbagai jenis sumber daya ikan di Indonesia yang sangat ber3ariasi, meng%indari tertangkapnya jenis ikan yang bukan menjadi target penangkapan.F $ejak /a%un 1<80, &emerinta% mengeluarkan (eppres )omor < /a%un 1<80 tentang &elarangan /ral. (eluarnya (eppres ini dengan sendirinya Emeng%aramkanF penggunaan pukat tral di Indonesia. *alam (eppres tersebut diatur mengenai peng%apusan kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan jaring tral se-ara berta%ap, yakni ter%itung 1 =uli 1<80 sampai 1 =uli 1<81, kapal perikanan yang mempergunakan jaring tral dikurangi jumla%nya. *alam (eppres juga diatur ba%a ketentuan mengenai perin-ian jaring tral dan peng%apusanCpengurangan kapal tral diatur dengan (eputusan 'enteri &ertanian.
Larangan mengenai penggunaan jaring -antrang berasal dari kesepakatan antara jajaran (ementrian (elautan dan &erikanan +((& dengan nelayan pada !00<, namun karena tidak adanya penegasan yang -ukup lama dari pi%ak (ementerian maka pemilik kapal juga tidak menaati kesepakatan tersebut, se%ingga aturan larangan penggunaan -antrang ini terkesan berlangsung se-ara tiba?tiba. Alat tangkap ikan -antrang dan pukat dilarang karena merusak ekosistem terumbu karang di perairan beradius ? 1! mil dari pantai dan rapatnya mata jaring pukat juga menangkap seluru% jenis ikan, termasuk ikan?ikan ke-il yang bukan target nelayan yang menyebabkan terjadinya penurunan produksi ikan sebesar 5" dari !81.!67 ton +!00! menjadi 15.6<8 ton +!007 akibat penggunaan alat tangkap -antrang yang mengeksploitasi populasi ikan. 'aksud diterbitkannya &ermen (&. )o. 0! /a%un !015 /entang Larangan &enggunaan Alat &enangkapan Ikan &ukat #ela dan &ukat /arik adala% untuk meng%entikan sementara penggunaan alat penangkapan ikan yang dianggap merusak lingkungan agar $*I tidak puna%. /ujuannya adala% untuk
memuli%kan
kembali sumberdaya
ikan yang
tela%
berkurangCrusak sampai pada ak%irnya dapat dimanaatkan kembali se-ara optimal. *ampak yang ditimbulkan dari peraturan menteri perikanan dan kelautan nomor ! &2')?(&C!015 sebagai berikut 1. *ampak $osial a. &engangguran b. (eseja%teraan nelayan menurun -. (eja%atan
!. &eng%asilan nelayan menurun . #asil tangkapan menurun . $&B) akan mengalami penuruanan pendapatan
KE+IMPULAN DAN +ARAN
(esimpulan dan saran dari penulis sebagai berikut 1. (ebijakan pelarangan kapal -antrang untuk melaut di beri aktu sampai dua atau tiga ta%un lagi untuk bisa memiliki aktu untuk kon3ersi ke alat tangkap yang diijinkan !. *engan adanya pelarangan kapal -antrang %arusnya diberi solusi supaya nelayan tidak merasa terbebani dengan peraturan
yang
memberatkan bagi nelayan . (on3ersi alat tangkap -antrang ke alat tangkap yang rama% lingkungan membutu%kan aktu yang lama dan dana yang banyak, sedangkan nelayan memiliki kapal -antrang itu mayoritas dengan jalan ber%utang sama Bank. #arusnya nelayan diberi kelonggaran aktu untuk bisa menyesuaikan dengan peraturan tersebut. . )elayan membutu%kan kelonggaran dalam %ubungannya dengan lembaga keuangan, se%arusnya (ementrian &erikanan dan (elautan memberikan rekomendasi kepada Bank untuk dilakukan res-%eduling atas pinjaman tersebut. Alternati lain dengan menurunkan suku bunga atau dengan memperpanjang jangka aktu jatu% tempo pinjaman. 5. &emerinta% %arus menyosialisasikan dan menyelenggarakan pelati%an
penggunaan alat tangkap rama% lingkungan juga menyiapkan skema pembiayaan
untuk membantu perali%an
ke alat tangkap
rama%
lingkungan melalui organisasi nelayan atau kelembagaan koperasi nelayan dan menyelesaikan tuntas pengukuran ulang gross akte kapal ikan dan memasilitasi proses penerbitan iGin baru.