KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Assalamu’alaikum Wr Wr.Wb. Alhamdulillah segala Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT , Sang Pemilik dunia dan seisinya, tiada tiada Tuhan uhan selain selain All Allah ah dan hanya hanya kepada kepada-Ny -Nya a lah kita kita patut patut memohon memohon dan berserah diri. Hanya karena nikmat kesehatan dan kesempatan dari Allah-lah kami dapat menyelesaikan makalah Teknnologi Kapal perikanan ini. Shala!at selalu kita haturkan kepada junjungan kita Nabi "uhammad S AW, AW, dengan sya#aat dari beliaulah kita dapat terbebas dari $aman kejahiliyahan. Tak Tak lupa pada kesempatan kali ini mengu%apkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu membantu menyelesaikan makalah Teknnologi Kapal perikanan ini. Kami mengu%apakan terima kasih kepada & . Allah SWT yang yang telah memberikan memberikan kehidup kehidupan, an, keselama keselamatan tan dan kesehat kesehatan an baik jasmani dan rohani. '. Nabi "uhammad "uhammad SAW SAW yang senanti senantiasa asa menjadi menjadi panutan panutan kami. kami. (. )apak Ari Wiba!a ).S., ).S., S.T., S.T., ".Si. selaku selaku pengampu mata kuliah kuliah Teknolo Teknologi gi Kapal Perikanan . *. Teman eman-t -tem eman an kelom kelompo pok k yang yang sela selalu lu beke bekerj rjas asam ama a dala dalam m peny penyus usun unan an makalah ini
Kami menyadari bah!a laporan ini masih jauh dari sempurna. +leh +leh karena itu itu sega segala la krit kritik ik dan dan sara saran n dari dari pemb pemba% a%a a dan dan masy masyar arak akat at yang yang si#a si#atn tnya ya membangun, diterima dengan senang hati, demi kesempurnaan dan kemajuan bers bersam ama. a. Kami Kami berha berhara rap p semo semoga ga lapo lapora ran n ini ini berg bergun una a bagi bagi pemba pemba%a %a pada pada umumya dan masyarakat khususnya. Amin
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Semarang,
Desember 2015
Tim Penysusn TKN++/ TKN++/ KAPA KAPA P0/KANAN /
DAFTAR ISI KAT KATA PNANTA0.......... PNANTA0..................... ..................... ..................... ..................... ..................... ...................... .................................... ......................... 1A2TA0 1A2TA0 /S/.................. /S/............................. ..................... ..................... ..................... ..................... ..................... ..................... ............................. .................. ' PN1AH33AN.......... PN1AH33AN..................... ..................... ..................... ..................... ..................... ..................... ........................................ .............................. ( A. KAS/2/KAS/ KAPA KAPA P0/KANAN............... P0/KANAN.......................... ...................... ................................................ ..................................... * .. Klasi4kasi berdasarkan Statistik Perikanan /ndonesia..................................* .'. Klasi4kasi )erdasarkan 2A+ 2A+ 52ood and Agri%ulture +rgani$ation6................* +rgani$ation6............ ....* ). /A 2/SH/N.................. 2/SH/N............................ ..................... ..................... ..................... ............................................... .................................... 7 '.. /llegal 2ishing di /ndonesia..................... /ndonesia............................... ..................... .......................................... ................................. ..8 8 '.'. 2aktor 2aktor -#aktor yang menyebabkan terjadinya /llegal 4shing.........................9 4shing.........................9 :. AAT TANKAP AKT/2........................................................................................; (..
. AAT )ANT3 PNANKAPAN PNANKAPAN /KAN................ /KAN.......................... ..................... .......................................... ............................... '; =.. Alat )antu Pengumpul /kan.......................... /kan.................................... ..................... .................................... ......................... '; =.'. Alat )antu Pendeteksi /kan..................... /kan............................... ..................... ..................... ..................... .....................'7 ..........'7 =.(. Alat )antu Na?igasi................... Na?igasi............................. ..................... ..................... ..................... .................................. .......................'8 '8 =.*. Alat )antu ) antu Perlengkapan Penangkapan /kan...................... /kan.............................................. ........................ '> 2. SA T0/A 1AN 2/SH/N T0/A................... T0/A.............................. ..................... ..................... .................................. ....................... (9 7.. Sea Trial............... rial. ............................ ............................ ............................ ............................ ............................ ............................ ................. ... (9 7.'. 2ishing Trial........................ rial................................... ..................... ..................... ................................................... ........................................ *; 1A2TA0 1A2TA0 P3STAKA................. P3STAKA............................... ............................ ............................ ............................ ............................ ......................... ........... **
TKN++/ TKN++/ KAPA KAPA P0/KANAN /
'
PENDAHULUAN Seperti yang telah kita ketahui bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya sumber daya alamnya, terutama dalam sektor perikanan. Tetapi sektor perikanan masih memiliki kontribusi yang kecil. Melihat kondisi di Indonesia ini, perlu adanya pengembangan di sektor perikanan. Sehi Sehing ngga ga sekt sektor or perik perikan anan an bisa bisa memili memiliki ki kont kontri ribu busi si yang yang besar besar untu untuk k pere pereko kono nomi mian an Indonesia. Untuk menumbuhkan sektor perikanan Indonesia, perlu adanya sarana dan prasarana yang mendukung. Seperti kapal perikanan dan alat-alat yang digunakan untuk melakukan kegiatan penangkapan ikan. Kapal perikanan didefinisikan sebagai kapal atau perahu atau alat apung lainnya yang digunakan untuk melakukan kegiatan penangkapan ikan termasuk melakukan surei atau eksplorasi perikanan. Kapal penangkap ikan adalah kapal yang secara khusus dipergunakan dipergunakan untu untuk k
mena menang ngka kap p
ikan ikan
term termas asuk uk
mena menamp mpun ung, g,
meny menyim impa pan, n,
mend mendin ingi gink nkan an
atau atau
mengawetkan. Kapal pengangkut ikan adalah kapal kapal yang secara khusus dipergunakan untuk meng mengan angk gkut ut ikan ikan
term termas asuk uk memu memuat, at, mena menamp mpun ung g
meny menyimp impan an,,
mend mendin ingi gink nkan an
atau atau
mengawetkan mengawetkan.. !erdasarkan !erdasarkan defenisi-definisi defenisi-definisi tersebut tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa kapal ikan sangat beragam beraga m dari kekhususan penggunaannya hingga ukurannya. Untuk "enis alat tangkap ikan yang digunakan dalam mendukung operasi penangkapan ikan ada banyak sekali. Selain dari bentuk dan karakteristik kapal yang telah ditentukan berdasarkan acuan untuk pembuatan kapal ikan yang pada umumnya didasarkan pada "enis ikan yang akan ditangkap.
TKN++/ TKN++/ KAPA KAPA P0/KANAN /
(
A. KLASIFIKASI KAPAL PERIKANAN 1.1. Klasifikasi berdasarkan Statistik Perikanan Indonesia
!erdasarkan !erdasarkan statistik statistik perikanan perikanan tangkap tangkap Indonesia Indonesia kategori kategori dan ukuran ukuran perahu#kapal perahu#kapal perikanan untuk setiap "enis alat tangkap dibedakan berdasarkan $ %dua& kategori, kategori, yaitu ' (. )erahu tanpa motor %non-powered boat& dan $. )erahu# kapal %powered boat&, seperti terlihat pada tabel (.( *o (
Kapal Tanpa Motor
$
)erahu#Kapal
Kategori )erahu#Kapal +ukung )erahu )apan Kecil, sedang, besar Motor tempel Kapal Motor T, /(0 T, (0-$0 T, $0-10 T, 10-0 T, 0-(00 T, (00-$00 (00-$00 T, T, $00-100 $00-100 T, T, 100-00 T, 00-(000 T, 23(000 T
Tabel Tabel 1.1 Kategori dan ukuran perahu/ kapal
1.. Klasifikasi !erdasarkan FA" FA" #Food and A$ri%<&re "r$ani'ation(
Sesu Sesuai ai
deng dengan an
Stan Standa darr
Inte Intern rnat atio iona nall
Klas Klasif ifik ikas asii
Stat Statis isti tik k
Kapa Kapall
)eri )erika kana nan n
%International Standard Statistical 4lassification of 5ishing 6essels, ISS456 / 578 (9:&, kapal perikanan terbagi atas $ %dua& "enis kapal perikanan, yaitu ' (. +enis kapal penangkap ikan, dan $. +enis kapal bukan penangkap ikan %kapal perikanan lainya& +enis kapal penangkap ikan terbagi atas (( %sebelas& tipe kapal dan kapal perikanan lainya terbagi atas ; %tu"uh& tipe kapal. Klasifikasi kapal dengan menggunakan
*o. (.
Klasifikasi Kapal )erikanan Kapal penangkap ikan
TKN++/ TKN++/ KAPA KAPA P0/KANAN /
*
Singkatan Standar
Kapal pukat tarik
T8
Kapal pukat
S8
Kapal penggaruk
=8
Kapal "aring angkat
*8
Kapal "aring insang
8
Kapal pemasang perangkap
>8
Kapal tali pancing
?8
Kapal
menggunakan
pompa
untuk )8
penangkapan
$.
Kapal serba guna#aneka guna
M8
Kapal penangkapan untuk rekreasi
@8
Kapal penangkapan tidak ditetapkan Kapal perikanan lainnya Kapal induk
5A
Kapal pengangkut
58
Kapal rumah sakit
K8
Kapal surei dan perbandingan
!8
Kapal riset perikanan
C8
Kapal latih perikanan
48
Kapal perikanan lainnya
68D
Tabel 1.2 Klasifikasi kapal perikanan
!. ILLEGAL FISHING
TKN++/ KAPA P0/KANAN /
=
B8
)engertian Illegal 5ishing meru"uk kepada pengertian yang dikeluarkan oleh International )lan of 7ction %I)87& / Illegal, Unreported, Unregulated %IUU& 5ishing yang diprakarsai oleh 578 dalam konteks implementasi 4ode of 4onduct for @esponsible 5isheries %44@5&. )engertian Illegal 5ishing di"elaskan sebagai berikut. Illegal 5ishing, adalah ' (. Kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan oleh suatu negara tertentu atau kapal asing di perairan yang bukan merupakan yuridiksinya tanpa iEin dari negara yang memiliki yuridiksi atau kegiatan penangkapan ikan tersebut bertentangan dengan hukum dan peraturan negara itu %7ctiities conducted by national or foreign essels in waters under the "urisdiction of a state, without permission of that state, or in contraention of its laws and regulation&. $. Kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan oleh kapal perikanan berbendera salah satu negara yang tergabung sebagai anggota organisasi pengelolaan perikanan regional, @egional 5isheries
Management
8rganiEation
%@5M8&
tetapi
pengoperasian
kapal-kapalnya
bertentangan dengan tindakan-tindakan konserasidan pengelolaan perikanan yang telah diadopsi oleh @5M8. *egara @5M8 wa"ib mengikuti aturan yang ditetapkan itu atau aturan lain yang berkaitan dengan hukum internasional % Activities conducted by vessels flying the flag of states that are parties to a relevant regional fisheries management organization (!"#$ but operate in contravention of the conservation and management measures adopted by the organization and by %hich states are bound& or relevant provisions of the applicable international la%&. 1. Kegiatan penangkapan ikan yang bertentangan dengan perundang-undangan suatu negara atau ketentuan internasional, termasuk aturan-aturan yang ditetapkan negara anggota @5M8 %7ctiities in iolation of national laws or international obligations, including those undertaken by cooperating stares to a releant regioanl fisheries management organiEation %@5M8&.
TKN++/ KAPA P0/KANAN /
7
>alaupun I)87-IUU 5ishing telah memberikan batasan terhadap pengertian IUU fishing, dalam pengertian yang lebih sederhana dan bersifat operasional Illegal fishing dapat diartikan sebagai kegiatan perikanan yang melanggar hukum.
.1. Ille$al Fis)in$ di Indonesia
Kegiatan Illegal 5ishing yang paling sering ter"adi di wilayah pengelolaan perikanan Indonesia adalah pencurian ikan oleh kapal-kapal ikan asing %KI7& yang berasal dari beberapa negara tetangga %neighboring countries&. >alaupun sulit untuk memetakan dan mengestimasi tingkat illegal fishing yang ter"adi di >))-@I, namun dari hasil pengawasan yang dilakukan selama ini, %$00-$0(0& dapat disimpulkan bahwa illegal fishing oleh KI7 sebagian besar ter"adi di CFF %FGlusie Fconomic Cone& dan "uga cukup banyak ter"adi di perairan kepulauan %archipelagic state&. )ada umumnya, +enis alat tangkap yang digunakan oleh KI7 atau kapal eks 7sing illegal di perairan Indonesia adalah alat-alat tangkap produktif seperti purse seine dan trawl.Kegiatan illegal fishing "uga dilakukan oleh kapal ikan Indonesia %KII&. !eberapa modus#"enis kegiatan illegal yang sering dilakukan KII, antara lain' penangkapan ikan tanpa iEin %Surat IEin Usaha )erikanan %SIU)& dan Surat IEin )enangkapan Ikan %SI)I& maupun Surat IEin Kapal )engangkutan Ikan %SIK)I&&, memiliki iEin tapi melanggar ketentuan sebagaimana ditetapkan %pelanggaran daerah penangkapan ikan, pelanggaran alat tangkap, pelanggaran ketaatan berpangkalan&, pemalsuan#manipulasi dokumen %dokumen pengadaan, registrasi, dan periEinan kapal&, transshipment di laut, tidak mengaktifkan transmitter %khusus bagi kapal-kapal yang diwa"ibkan memasang transmitter&, dan penangkapan ikan yang merusak %destructie fishing& dengan menggunakan bahan kimia, bahan biologis, bahan peledak, alat dan#atau cara, dan#atau bangunan yang membahayakan melestarikan sumberdaya ikan. Sampai dengan tahun $00:, kegiatan illegal fishing di perairan Indonesia, terbilang cukup tinggi dan memprihatinkan, sebagaimana diilustrasikan pada ambar $.(
TKN++/ KAPA P0/KANAN /
8
'ambar 2.1 Tingkat elanggaran eraturan erundang)undangan erikanan di *)+
.. Faktor *faktor +an$ ,en+ebabkan ter-adin+a Ille$al fis)in$
5aktor -faktor yang menyebabkan ter"adinya Illegal fishing di perairan Indonesia tidak terlepas dari lingkungan strategis global terutama kondisi perikanan di negara lain yang memiliki perbatasan laut, dan sistem pengelolaan perikanan di Indonesia itu sendiri. Secara garis besar faktor penyebab tersebut dapat dikategorikan men"adi ; %tu"uh& faktor, sebagaimana diuraikan di bawah ini. Perta,a, Kebutuhan ikan dunia %demand& meningkat, disisi lain pasokan ikan dunia
menurun, ter"adi oerdemand terutama "enis ikan dari laut seperti Tuna. Bal ini mendorong armada perikanan dunia berburu ikan di manapun dengan cara legal atau illegal.
TKN++/ KAPA P0/KANAN /
9
Ked&a, =isparitas %perbedaan& harga ikan segar utuh %whole fish& di negara lain
dibandingkan di Indonesia cukup tinggi sehingga membuat masih adanya surplus pendapatan.
Keti$a, 5ishing ground di negara-negara lain sudah mulai habis, sementara di
Indonesia masih men"an"ikan, padahal mereka harus mempertahankan pasokan ikan untuk konsumsi mereka dan harus mempertahankan produksi pengolahan di negara tersebut tetap bertahan. Kee,at, ?aut Indonesia sangat luas dan terbuka, di sisi lain kemampuan
pengawasan khususnya armada pengawasan nasional %kapal pengawas& masih sangat terbatas dibandingkan kebutuhan untuk mengawasai daerah rawan. ?uasnya wilayah laut yang men"adi yurisdiksi Indonesia dan kenyataan masih sangat terbukanya CFF Indonesia yang berbatasan dengan laut lepas %Bigh Seas& telah men"adi magnet penarik masuknya kapal-kapal ikan asing maupun lokal untuk melakukan illegal fishing. Keli,a, Sistem pengelolaan perikanan dalam bentuk sistem periEinan saat ini bersifat
terbuka %open acces&, pembatasannya hanya terbatas pada alat tangkap %input restriction&. Bal ini kurang cocok "ika dihadapkan pada kondisi faktual geografi Indonesia, khususnya CFF Indonesia yang berbatasan dengan laut lepas. Keena,, Masih terbatasnya sarana dan prasarana pengawasan serta S=M pengawasan
khususnya dari sisi kuantitas. Sebagai gambaran, sampai dengan tahun $00:, baru terdapat ;: )enyidik )erikanan %))*S )erikanan& dan 1H0 7!K %7nak !uah Kapal& Kapal )engawas )erikanan. +umlah tersebut, tentunya sangat belum sebanding dengan cakupan luas wilayah laut yang harus diawasi. Bal ini, lebih diperparah dengan keterbatasan sarana dan prasarana pengawasan. Ket&-&), )ersepsi dan langkah ker"asama aparat penegak hukum masih dalam
penanganan perkara tindak pidana perikanan masih belum solid, terutama dalam hal pemahaman tindakan hukum, dan komitmen operasi kapal pengawas di CFF. Kegiatan Illegal 5ishing di >))-@I telah mengakibatkan kerugian yang besar bagi Indonesia. 8erfishing, oercapacity, ancaman terhadap kelestarian sumberdaya ikan, iklim usaha
perikanan
yang
tidak
kondusif,
melemahnya
daya
saing
perusahaan
dan
termar"inalkannya nelayan merupakan dampak nyata dari kegiatan IUU fishing. Kerugian lain yang tidak dapat di nilai secara materil namun sangat terkait dengan harga diri bangsa, adalah rusaknya citra Indonesia pada kancah International karena dianggap tidak mampu untuk mengelola perikanannya dengan baik.
TKN++/ KAPA P0/KANAN /
>
/. ALAT TANGKAP AKTIF
7lat tangkap aktif adalah alat tangkap yang dalam penggunaannya digerakkan secara aktif oleh penangkap. 7lat tangkap aktif terdiri dari 1 macam, yaitu '
0.1. arrin$ Arad #beach seine(
pada
bagian depan ujung sayap 5wing6,
otter
trawl ini
merupakan trawl dasar yang bagian mulutnya tidak kaku karena tidak di pasang beam 5Ayodhyoa, >96.
'ambar ,.1 -aring arad
0.. arrin$ Trawl
Arti kata @ tra!l lahir kata @tra!ling yang berarti kerja melakukan operasi penangkapan ikan dengan tra!l, dan kata @tra!ler yang berarti kapal yang melakukan tra!ling.
;
5 tra!l net 6 disini adalah suatu jaring kantong yang ditarik di belakang kapal 5 ba%a & kapal dalam keadaan berjalan 6 menelusuri permukaan dasar perairan untuk menangkap ikan, udang dan jenis demersal lainnya.
'ambar ,.2 -aring Tra%l
0.0. arrin$ Lin$kar #a+an$(
Payang terbuat dari bahan jarring yang konstruksinya terdiri dari kantong, badan dan sayap, serta dilengkapi dengan pelampung dan pembertat serta tali penarik 5selambar6. )erdasarkan klasi4kasi dari 2A+, alat tangkap ini digolongkan sebagai jarring lingkar. Struktur alat tangkap ini adalah sebagai berikut& a. Sayap & dua bagian sayap, yaitu sayap kiri dan kanan b. )adan & terdiri atas 7 bagian c. Kantong 5%od end6 adalah merupakan tempat berkumpulnya ikan yang d. e. f. g. h.
terjaring Tali ris atas Tali ris ba!ah Tali penarik 5selambar6 Pelampung Pemberat, terbuat dari bahan timah dan batu
TKN++/ KAPA P0/KANAN /
'ambar ,., -aring ingkar
TKN++/ KAPA P0/KANAN /
'
D. ALAT TANGKAP PASIF
7lat tangkap pasif adalah alat tangkap yang dalam penggunaannya dibiarkan pasif di dalm air, hingga ikan terperangkap#ter"ebak pada alat tersebut. 7lat tangkap aktif terdiri dari H macam, yaitu ' 2.1. !&b&
!ubu adalah perangkap yang mempunyai satu atau dua pintu masuk dan dapat diangkat ke beberapa daerah penangkapan dengan mudah, dengan atau tanpa perahu %@uma"ar, $00$&. Menurut Martasuganda, %$00&. Teknologi penangkapan menggunakan bubu banyak dilakukan di negaranegara yang menengah maupun ma"u. Untuk skala kecil dan menengah banyak dilakukan di perairan pantai, hampir seluruh negara yang masih belum ma"u perikanannya, sedangkan untuk negara dengan sistem perikanan yang ma"u pengoperasiannya dilakukan dilepas pantai yang ditu"ukan untuk menangkap ikan-ikan dasar, kepiting, udang yang kedalamannya $0 m sampai dengan ;00 m. !ubu skala kecil ditu"ukan untuk menagkap kepiting, udang, keong, dan ikan dasar di perairan yang tidak begitu dalam. Subani dan !arus %(9:9&, menyatakan bahwa !entuk dari bubu bermacam-macam yaitu bubu berbentuk lipat, sangkar %cages&, silinder %cylindrical&, gendang, segitiga meman"akan %kubus&, atau segi banyak, bulat setengah lingkaran dan lain-lainnya. Secara garis besar bubu terdiri dari badan %body&, mulut %funnel& atau i"eb dan pintu. !adan bubu berupa rongga, tempat dimana ikan-ikan terkurung. Mulut bubu %funnel& berbentuk corong, merupakan pintu dimana ikan dapat masuk tapi tidak dapat keluar dan pintu bubu merupakan bagaian temapat pengambilan hasil tangkapan. Menurut !randt %(9:H&, mengklasifikasi bubu men"adi beberapa "enis, yaitu ' (. !erdasarkan sifatnya sebagai tempat bersembunyi # berlindung ' a. )erangkap menyerupai sisir (brush trap$ b. )erangkap bentuk pipa (eel tubes$ c. )erangkap cumi-cumi berbentuk pots (octoaupuspots$ $. !erdasarkan sifatnya sebagai penghalang a. )erangkap yang terdapat dinding # bendungan b. )erangkap dengan pagar-pagar (fences$ c. )erangkap dengan "eru"i (grating$ d. @uangan yang dapat terlihat ketika ikan masuk (%atched chambers$ 1. !erdasarkan sifatnya sebagai penutup mekanis bila tersentuh a. )erangkap kotak %bo trap$ TKN++/ KAPA P0/KANAN /
(
b. )erangkap dengan lengkungan batang (bend rod trap$ c. )erangkap bertegangan %torsion trap$ H. !erdasarkan dari bahan pembuatnya a. )erangkap dari bahan alam (genuine tubular traps$ b. )erangkap dari alam (smooth tubular$ c. )erangkap kerangka berduri (throrrea line trap$ . !erdasarkan ukuran, tiga dimensi dan dilerfgkapi dengan penghalang a. )erangkap bentuk "ambangan bunga %pots& b. )erangkap bentuk kerucut (conice$ c. )erangkap berangka besi
a. Klasifikasi !&b& ,en&r&t %ara oerasin+a
=alam operasionalnya, bubu terdiri dari tiga "enis, yaitu ' (. !ubu =asar %round 5ish )ots& adalah !ubu yang daerah operasionalnya berada di dasar perairan. Untuk bubu dasar, ukuran bubu dasar berariasi, menurut besar kecilnya yang dibuat menurut kebutuhan. Untuk bubu kecil, umumnya berukuran pan"ang (m, lebar 0-; cm, tinggi $-10 cm. untuk bubu besar dapat mencapai ukuran pan"ang 1, m, lebar $ m, tinggi ;-(00 cm. Basil tangkapan dengan bubu dasar umumnya terdiri dari "enis-"enis ikan, udang kualitas baik, seperti Kwe %4aranG spp&, !aronang %Siganus spp&, Kerapu %Fpinephelus spp&, Kakap % ?ut"anus spp&, kakatua %Scarus spp&, Fkor kuning %4aeslo spp&, Ikan Ka"i %=iagramma spp&, ?encam %?ethrinus spp&, udang penaeld, udang barong, kepiting, ra"ungan, dll %7nonim. $00;&. $. !ubu
7pung
%5loating
5ish
)ots&
adalah
!ubu
yang
dalam
operasional
penangkapannya diapungkan. Tipe bubu apung berbeda dengan bubu dasar. !entuk bubu apung ini bisa silindris, bisa "uga menyerupai kurung-kurung atau kantong yang disebut sero gantung. !ubu apung dilengkapi dengan pelampung dari bambu atau rakit bambu yang penggunaannya ada yang diletakkan tepat di bagian atasnya. Basil tangkapan bubu apung adalah "enis-"enis ikan pelagik, seperti tembang, "apuh, "ulung "ulung, torani, kembung, selar, dll. )engoperasian !ubu apung dilengkapi pelampung dari bambu atau rakit bambu, dilabuh melalui tali pan"ang dan dihubungkan dengan "angkar. )an"ang tali disesuaikan dengan kedalaman air, umumnya (, kali dari kedalaman air, %7nonim. $00;&. 1. !ubu
Banyut
%=rifting
5ish
)ots&
adalah
!ubu
yang
dalam operasional
penangkapannya dihanyutkan. !ubu hanyut atau paka"a termasuk bubu ukuran kecil, berbentuk silindris, pan"ang 0,; m, diameter 0,H-0, m. Basil tangkapan bubu TKN++/ KAPA P0/KANAN /
*
hanyut adalah ikan torani, ikan terbang %flying fish&. )ada waktu penangkapan, bubu hanyut diatur dalam kelompok-kelompok yang kemudian dirangkaikan dengan kelompok-kelompok berikutnya sehingga "umlahnya banyak, antara $0-10 buah, tergantung besar kecil perahu#kapal yang digunakan dalam penangkapan %7nonim. $00;&. =isamping ketiga bubu yang disebutkan di atas, terdapat beberapa "enis bubu yang lain seperti ' (.
!ubu +ermal
' Termasuk "ermal besar yang merupakan perangkap pasang
surut %tidal trap&. $.
!ubu 7mbai
' =isebut "uga ambai benar, bubu tiang, termasuk pasang surut
ukuran kecil. 1.
!ubu 7polo
' Bampir sama dengan bubu ambai, bedanya ia mempunyai $
kantong, khusus menangkap udang rebon.
'ambar 0.1 ubu
2.. !a$an
Menurut Mulyono %(9:J&, bagan merupakan salah satu "aring angkat yang dioperasikan diperairan pantai pada malam hari dengan menggunakan cahaya lampu sebagai faktor penarik ikan. !agan atau ada "uga yang menyebutnya dengan bran"ang, yaitu suatu alat tangkap yang wu"udnya seperti kerangka sebuah bangun piramida tanpa sudut puncak. =iatas bangunan bagan ini pada bagian tengah terdapat bangunan rumah kecil yang berfungsi sebagai tempat istirahat, pelindung lampu dari hu"an, dan tempat untuk melihat dan mengawasi ikan. =i atas bangunan ini terdapat roller yang terbuat dari bambu yang berfungsi untuk menarik "aring. Selama ini untuk membuat daya tarik ikan sehingga berkumpul di bawah bagan, umumnya nelayan masih menggunakan lampu petromaks yang "umlahnya berariasi $- buah. )enangkapan dengan bagan hanya dilakukan pada malam hari (ight !ishing$ terutama pada hari gelap bulan dengan menggunakan lampu sebagai alat bantu penangkapan %Sudirman dan 7chmar Mallawa, $000&. TKN++/ KAPA P0/KANAN /
=
a. Klasifikasi !a$an
Menurut Sudirman dan 7chmar Mallawa %$000&, klasifikasi bagan ada 1, yaitu ' (.
!agan Tancap !agan tancap merupakan rangkaian atau susunan bambu berbentuk persegi empat
yang di tancapkan sehingga berdiri kokoh di atas perairan, dimana pada tengah bangunan tersebut dipasang "aring. =engan kata lain, alat tangkap ini bersifat inmobile. Bal ini karena alat tangkap tersebut ditancapkan pada dasar perairan, yang berarti kedalaman laut tempat beropesinya alat ini men"adi sangat terbatas yaitu pada perairan dangkal. $.
!agan @akit +enis bagan lain yang sangat sederhana dan biasa digunakan oleh nelayan khususnya
di sungai atau muara-muara sungai yaitu sebagai rakit. !agan ini terbuat dari bambu, dimana operasinya berpindah-pindah. )roses operasi penangkapannya sama dengan bagan tancap. 1.
!agan )erahu %!agan @ambo& !agan ini disebut pula sebagai bagan perahu listrik. Ukurannya berariasi tetapi di
Sulawesi Selatan umumnya menggunakan "aring dengan pan"ang total H m dan lebar H m, berbentuk segi empat bu"ur sangkar dengan ukuran mata "aring 0, cm dan bahannya terbuat dari waring. =alam pengoperasiannya bagan ini dilengkapi dengan perahu motor yang berfungsi untuk menggandeng bagan rambo menu"u daerah penangkapan. Selain itu, bagan tersebut berfungsi sebagai pengangkut hasil tangkapan dari fishing ground ke fishing base.
'ambar 0.2 agan Tancap
2.0. Pera3ai Dan T&na Lon$line
TKN++/ KAPA P0/KANAN /
7
Menurut Sadhori %(9:&, perawai merupakan salah satu alat penangkap ikan yang terdiri dari rangkaian tali-temali yang bercabang-cabang dan pada tiap-tiap u"ung cabangnya dikaitkan sebuah pancing. Secara teknis operasional rawai termasuk dalam "enis perangkap, karena dalam operasionalnya tiap-tiap pancing diberi umpan yang tu"uanya untuk menarik ikan sehingga ikan memakan umpan tersebut dan terkait oleh pancing. Secara material ada yang mengklasifikasikan rawai termasuk dalam golongan penangkapan ikan dengan tali line fishing karena bahan utama untuk rawai ini terdiri dari tali-temali. Menurut Mulyono %(9:J&, )erawai terdiri dari se"umlah mata kail yang di pasangkan pada pan"angnya tali yang mendatar. Tali yang mendatar ini merupakan tali pokok atau utama (main line$ dari suatu rangkaian pancing-pancing perawai. )ada tali utama terdapat tali-tali pendek yang disebut tali cabang (branch line$. Menurut bentuk, sasaran dan cara penangkapannya perawai termasuk dalam "enis ottom et ongline. 4ara penangkapannya pancing ini dilepas atau dilabuhkan sampai posisinya dapat mendasar. 7da beberapa "enis alat tangkap longline. 7da yang dipasang di dasar perairan secara tetap dalam "angka waktu tertentu dikenal dengan nama rawai tetap atau bottom longline. atau set longline yang biasanya digunakan untuk menangkap ikan-ikan demersal. 7da "uga rawai yang hanyut yang biasa disebut dengan drift longline, biasanya untuk menangkap ikan-ikan pelagis.
)aling
terkenal
adalah
tuna
longline
atau
disebut
dengan
rawai
tuna
%7yodhyoa,(9;&. Tuna longline merupakan bagian dari rawai yang didasarkan atas "enis ikan yang ditangkap, yaitu ikan tuna. Tuna longline atau yang disebut dengan rawai tuna merupakan "enis rawai yang paling terkenal. Kenyataanya bahwa hasil tangkapannya bukan hanya ikan Tuna, tetapi "uga berbagai "enis ikan lain seperti ikan ?ayaran, ikan Biu dan lain-lain %Sudirman, $00H&. )ada prinsipnya
a. Klasifikasi Pera3ai
Menurut Sadhori %(9:&, ada berbagai macam bentuk rawai yang secara keseluruhan dapat dikelompokkan dalam berbagai kelompok antara lain ' (.
!erdasarkan letak pemasangannya di perairan rawai dapat dibagi men"adi '
a.
@awai permukaan %urface longline&
b.
@awai pertengahan % "id%ater longline&
TKN++/ KAPA P0/KANAN /
8
c.
@awai dasar % ottom longline&.
$.
!erdasarkan susunan mata pancing pada tali utama '
a.
@awai tegak %3ertikal longline&
b.
)ancing ladung
c.
@awai mendatar % 4orizontal longline&.
1.
!erdasarkan "enis-"enis ikan yang banyak tertangkap '
a.
@awai Tuna %Tuna longline&
b.
@awai 7lbacore % Albacore longline&
c.
@awai 4ucut %hark longline&, dan sebagainya. Menurut Sadhori %(9:&, persyaratan daerah operasi perawai yaitu '
(.
)antai yang keadaannya landai
$.
Kedalamanya merata
1.
!ersih dari tonggak atau kerangka kapal yang rusak
H.
Terhindar dari kesibukan lalu-lintas.
b. klasifikasi t&na longline
=ilihat dari segi kedalaman operasi % fishing depth& tuna longline dibagi dua yaitu ' (.
Tuna longline pada perairan yang bersifat dangkal (subsurface$. )ada tuna longline
"enis ini dalam satu basket rawai diberi sekitar pancing $.
Tuna longline pada perairan yang bersifat dalam (5eep$. )ada tuna longline "enis ini
dalam satu basket rawai diberi sekitar (( - (1 pancing sehingga lengkungan tali utama men"adi lebih dalam. Menurut Mulyono %(9:J&, "enis ikan yang men"adi s asaran#tu"uan penangkapan adalah untuk penangkapan ikan tuna. Ikan tuna termasuk ikan pelagis-oceanis, artinya ikan pelagis lepas pantai yang bila sudah mendekati mencapai kedewasaannya menurut hasil-hasil penelitian tempat kehidupannya dari dekat permukaan berpindah ke lapisan yang lebih dalam, sehingga alat-alat penangkapan yang dioperasikan di dekat permukaan tidak akan pernah memperoleh ikan tersebut.
TKN++/ KAPA P0/KANAN /
9
'ambar 0., a%ai dan Tuna ong ine
2.2. Gill Net
)engertian dari "aring insang % gill net & yang umum berlaku di Indonesia adalah satu "enis alat penangkap ikan dari bahan "aring yang bentuknya empat persegi pan"ang dimana mata "aring dari bagian utama ukurannya sama, "umlah mata "aring ke arah pan"ang atau ke arah horisontal % "esh ength %M?&& "auh lebih banyak dari pada "umlah mata "aring ke arah ertikal atau ke arah dalam % "esh 5ept %M=&&, pada bagian atasnya dilengkapi dengan beberapa pelampung (floats$ dan di bagian bawah dilengkapi dengan beberapa pemberat (sinkers$ sehingga dengan adanya dua gaya yang berlawanan memungkinkan "aring insang dapat dipasang di daerah penangkapan dalam keadaan tegak %Sadhori, (9:&.
a. Klasifikasi Gill Net
Menurut Sudirman, %$00H& berdasarkan kontruksinya, "aring insang dikelompokkan men"adi $ %dua&, yaitu berdasarkan "umlah lembar "aring utama dan cara pemasangan tali ris. Klasifikasi berdasarkan "umlah lembar "aring utama ialah sebagai berikut' (. +aring insang satu lembar %ingle 'ill 6et & +aring insang satu lembar adalah "aring insang yang "aring utamanya terdiri dari hanya satu "aaring, tinggi "aring ke arah dalam atau mesh depth dan ke arah pan"ang atau mesh length disesuaikan dengan target tangkapan, daerah penangkapan, dan metode pengoperasian. $. +aring insang double lembar % 5ouble 'ill 6et atau emi Trammel 6et & +aring insang dua lembar adalah "aring insang yang "aring utamanya terdiri dari dua lembar "aring, ukuran mata "aring dan tinggi "aring dari masing-masing lembar "aring, bisa sama atau berbeda antara satu dengan yang lainnya. TKN++/ KAPA P0/KANAN /
>
1. +aring insang tiga lembar %Trammel 6et & +aring insang tiga lembar adalah "aring insang yang "aring utamanya terdiri dari tiga lembar "aring, yaitu dua lembar "aring bagian luar (outter net$ dan satu lembar "aring bagian dalam (inner net$.
'ambar 0.0 'ill net
E. ALAT !ANTU PENANGKAPAN IKAN 7lat bantu penangkapan ikan adalah alat yang digunakan untuk membantu dalam penangkapan ikan. 7lat bantu penangkapan ikan terdiri dari H bagian, yaitu ' (. 7lat bantu pengumpul ikan $. 7lat bantu pendeteksi ikan 1. 7lat bantu naigasi H. 7lat bantu perlengkapan penangkapan ikan.
4.1. Alat !ant& Pen$&,&l Ikan
Secara garis besar ada tiga "enis alat bantu pengumpul ikan yang umum digunakan pada penangkapan ikan, yaitu ' a. @umpon %rumpon dasar dan rumpon permukaan& b. Sinar ?ampu %lampu di atas dan lampu di bawah air& c. 7roma#bau =ari ketiga "enis alat bantu pengumpul ikan tersebut yang sudah banyak dikenal dan digunakan secara luas adalah rumpon dan sinar lampu, sedangkan alat bantu pengumpul ikan "enis aroma # bau, masih belum banyak dikenal, kecuali pada pengoperasian bubu dan pancing. a. R&,on
TKN++/ KAPA P0/KANAN /
';
)ada prinsipnya ada dua "enis rumpon & yaitu rumpon dasar %demersal& dan rumpon permukaan
%pelagis&.
!erdasarkan
kedalaman
lautnya,
rumpon
permukaan
dapat
dikategorikan men"adi dua "enis, yaitu rumpon laut dangkal %kedalaman laut kurang dari $00 meter& dan rumpon laut dalam %kedalaman laut lebih dari $00 mater&. =i sisi lain, masyarakat nelayan membedakan rumpon permukaan men"adi dua, yaitu rumpon tradisional dan rumpon modern. =alam hal komponen - komponen yang menyusunnya, pada prinsipnya tidak terdapat perbedaan yang nyata antara rumpon laut dalam dan rumpon laut dangkal, hanya ukuran komponennya sa"a yang berbeda, sedangkan "enis bahan yang digunakan akan selalu berubah seiring dengan kema"uan teknologi, )ada hakekatnya rumpon berperan sebagai tempat berlindung bagi ikan-ikan kecil dari sergapan ikain-ikan pemangsa %predator& dengan adanya ikan-ikan kecil yang menggerombol pada rumpon maka akan men"adikan ikan-ikan besar %pemangsa& yang sedang berimigrasi akan tertarik, singgah dan mengelilingi di sekitar rumpon untuk mengintai dan menyergap ikan-ikan kecil tersebut.
'ambar 7.1 umpon
Secara umum, rumpon terbagi men"adi 1, yaitu '
1. Rumpon Permukaan Tradisional
!eberapa daerah telah banyak mengenal dan menggunakan rumpon permukaan ini, dan nelayan menyebut rumpon tersebut dengan nama tendak %"awa&, on"en %+atim-Madura&, rompong %Sulawesi&, gusepa atau rakit< %Maluku&, rebo %!engkulu&. !entuk dan konstruksi rumpon permukaan tradisional ini relatif sederhana dan umumnya terbuat dari bahan alami, seperti ' TKN++/ KAPA P0/KANAN /
'
• •
)elampung terbuat dari bambu berbentuk rakit. Tali "angkar terbuat dari bahan i"uk %untuk nelayan +awa dan Madura& atau rotan %untuk nelayan
• •
Sulawesi&.
=ewasa
ini
umumnya
sudah
menggunakan
tali
sintetis
% polyethylene/polypropylene&. )emikat %atraktor& menggunakan pelepah daun kelapa, lontar, rumbia, dan sebagainya. )emberat dari batu yang dirangkai men"adi satu serta dilengkapi dengan "angkar dari kayu atau besi.
2. Rumpon Modern / Payaos
)emasangan rumpon modern di Indonesia baru dilakukan oleh perusahaan skala besar dan !UM*, karena rumpon ini membutuhkan biaya yang besar %)ada tahun (9:; dibutuhkan biaya @p (0 - J0 "uta per unit rumpon, tergantung kedalaman lautnya&. Masyarakat pengusaha perikanan menyebut rumpon modern ini dengan nama )ayaos< yang berasal dari bahasa )hilipina' aya%. Komponen yang digunakan untuk membuat rumpon modern %payaos # payaw& ini umumnya dari bahan sintentis atau pabrikan seperti' • •
)elampung terbuat dari besi plat atau fibre)glass. Tali "angkar berupa beberapa "enis bahan %berupa rangkaian komponen& antara lain' tali ba"a %%ipe rope& atau rantai besi, tali polyethylene %)F& atau polyprophylene %))&, serta pada sambungan komponen tali "angkar tersebut dilengkapi s%ivel , segel, dan timli #
•
•
timble. 7traktor # pemikat, selain menggunakan pelepah daun kelapa "uga dikombinasi dengan pita palstik, potongan tali dan "arring bekas dan sebagainya. )emberat terbuat dari beton cor %cement concrete& dan dilengkapi "angkar besi. )ada dasarnya bahan komponen rumpon akan selalu berkembang sesuai dengan
perkembangan teknologi, karena rumpon merupakan hasil rekayasa teknologi. )ada prinsipnya dalam pembuatan rumpon agar memiliki umur pakai yang lama, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut ' a. Pelampung •
Barus memiliki daya apung yang cukup %minimal $ kali daya tenggelam seluruh
•
komponen rumpon&. Tahan benturan, kedap air, dan tidak mudah bocor. =apat dideteksi#mudah dilihat dari "arak "auh.
•
b. Tali !angkar dan Pemberat
TKN++/ KAPA P0/KANAN /
''
•
Memiliki data tahan putus tinggi %minimal $ G dari beban yang diterima& dan tahan
•
gesekan. Memiliki nilai tahanan hidrodinamis kecil. Sambungan antara komponen tali "angkar harus dihindari proses gesekan %koefisien
•
gesekan kecil&. c. "traktor / Pemikat • • •
Tidak mudah rusak#lapuk. !entuk rangkaiannya ertikal. =apat men"adi tempat perlindungan bagi ikan-ikan kecil.
d. #angkar Pemberat • •
Mampu menahan beban tahanan arus laut. +angkarnya memiliki daya cengkeram yang kuat.
$. Rumpon %asar
+enis rumpon ini belum banyak dikenal ataupun diterapkan oleh masyarakat nelayan di Indonesia di kalangan masyarakat =KI +akarta rumpon dasar dikenal dengan nama rumpon bis kota< atau rumpon becak< karena bahan yang digunakan berupa rongsokan bis kota dan atau becak yang dirakit dan diter"unkan#ditenggelamkan ke dasar laut. @umpon "uga dapat berfungsi sebagai habitat buatan<, yaitu dengan merekayasa suatu bentuk bangunan yang memiliki banyak celah, sekat atau lubang sebagai tempat berlindung bagi ikan, sehingga akan mengundang ikan-ikan demersal mendekat dan menggerombol di dalam atau sekitarnya, hal itu dikarenakan bangunan di dasar laut tersebut tentunya lama kelamaan akan ditempeli teritip dan planula karang, sehingga lambat laun akan men"adi habitat buatan yang kondisinya mendekati habitat alami. !ahan atau komponen tersebut di atas direkayasa men"adi tempat yang aman< dan nyaman< bagi ikan-ikan dasar untuk berlindung dan bermukim, terutama sebagai tempat berlindung bagi ikan-ikan kecil % 8uvenile dan fingerling & dari sergapan ikan-ikan pemangsa, sedangkan ikan-ikan pemangsa %besar& akan berada di sekeliling areal rumpon guna mencari makan. )ada prinsipnya bahan#komponen rumpon dasar dapat menggunakan dari barang apa sa"a asal memiliki persyaratan sebagai berikut' • • • •
Tidak meracuni areal perairan di sekitarnya. Tidak mudah lapuk atau busuk di dalam laut. Mampu bertahan dari pengeruh arus laut %dengan dilengkapi pemberat yang cukup&. !ersifat atraktif bagi ikan, %antara lain' memiliki banyak celah atau sekat&.
TKN++/ KAPA P0/KANAN /
'(
b. Sinar La,&
=i kalangan masyarakat nelayan bagan, purse seine dan payang, penggunaan lampu sebagai alat bantu pengumpul ikan sudah lama dikenal %se"ak tahun (90 an&, "enis-"enis lampu yang digunakan antara lain lampu tekan %petromaks&, lampu listrik %menggunakan generator ataupun accu& yang dipasang di atas permukaan laut, dan pada tahun (9:0 an lampu bawah air %import dari +epang& mulai dikenal di Indonesia, namun belum banyak yang menggunakan. =aya tarik sinar lampu terhadap ikan "auh lebih besar daripada rumpon, karena sinar lampu hanya membutuhkan beberapa "am sa"a %$ / H "am& untuk menarik dan mengumpulkan ikan. Sedangkan rumpon membutuhkan waktu 1 / ( hari untuk dapat dioperasikanh alat penangkap ikan. Seperti diketahui bahwa ikan-ikan pelagis memiliki sifat phototais positif, seperti ikan lemuru, tembang, layang, teri, cumi-cumi, dan sebagainya. *amun sinar lampu sebagai 7!)I hanya efektif bila saat gelap bulan %di luar bulan purnama& dan "uga saat permukaan laut tenang, karena permukaan laut akan memantulkan % ± J0L& berkas sinar lampu tesebut, lihat gambar (J. Bal yang disayangkan, hingga saat ini belum banyak penelitian atau u"i coba tentang "angkauan atau "arak sinar lampu %di atas maupun di bawah permukaan air& dan kaitannya dengan daya tariknya terhadap ikan. Informasi yang ada hanya bahwa lampu petromaks mampu menarik ikan pada "arak $J / $: meter %kekuatan lampu petromaks 3
± 100
candela
atau ± 10 luG&. %. Aro,a
!elum banyak upaya nelayan dalam operasi penangkapan ikan dengan memanfaatkan sifat tertariknya ikan terhadap aroma tertentu. Sebagai contoh, ikan hiu sangat tertarik dengan bau darah segar. Indra penciuman ikan hiu mampu mendeteksi bau darah segar se"auh
± H00
meter. *amun belum ada %"arang sekali& nelayan yang memanfaatkan darah segar sebagai 7!)I, baik dalam mengoperasikan gill net maupun pancing %ertikal line maupun rawe&, perlu diketahui bahwa ikan hiu bila mencium bau darah akan men"adi beringas dan kegilaan makan< sehingga men"adikannya menyerang dan memakan benda atau makhluk lain yang ada di dekatnya. !alai )engembangan )enangkapan Ikan Semarang pernah melakukan u"i coba penangkapan ikan hiu dengan menggunakan pancing yang dilengkapi alat bantu berupa darah segar yaitu berupa darah sapi atau kambing yang dicampur Eat kimia %4 J B *a1 8; , B$8 3 *atrium Sitrat $ hydrat& yang men"adikan darah tidak membeku, sedangkan untuk mencegah agar darah tidak busuk digunakan benEoat sebagai bahan pengawet, dengan komposisi sebagai berikut' TKN++/ KAPA P0/KANAN /
'*
1 liter darah segar 9 2 sendok makan 6a :ydrat 2 4ydrat 9 1 sendok teh benzoat
darah
→
tetap cair (tidak beku$ dan tahan busuk.
=alam operasi penangkapan di laut, darah segar tersebut dimasukkan ke dalam kantong plastik % ± 0,$ liter& di mana di dalam kantong plastik tersebut "uga dimasukkan karet busa dan dinding kantong plastik dilubangi dengan "arum sebanyak H / J tusukan. Sehingga darah akan keluar secara perlahan di dalam perairan. Kantong plastik tersebut diikatkan pada tali utama %pada pancing rawai atau ertikal line& atau tali ris pada gill net perlu diketahui bahwa penggunaan darah segar sebagai 7)!I hanya akan efektif bila arus laut sedang dalam keadaan tenang # lemah. Selain darah segar, faktor umpan yang mempunyai aroma tertentu "uga dapat berfungsi sebagai 7!)I, dalam hal ini dapat dikemukakan sebagai contoh adalah penggunaan umpan berupa potongan kelapa yang telah dibakar pada bubu untuk menangkap ikan dasar dan krendet yang dilengkapi umpan berupa potongan kelapa bakar untuk menangkap udang barong %lobster&. *amun belum banyak orang yang tahu bahwa udang putih "uga tertarik dan mengumpul bila diberi perlakuan umpan, hal ini dapat dibuktikan pada kehidupan udang tambak yang tertarik dan mengumpul sewaktu diberi makanan berupa ikan rucah maupun makanan buatan pabrik. )engoperasian "ala %cast net$ untuk menangkap udang dengan terlebih dahulu memberi umpan pada areal tertentu telah dilakukan olah nelayan di Tan"ung !alai @iau, dan cara seperti ini konon "uga dilakukan nelayan skala kecil di 7merika. *amun hal ini hanya akan dapat berhasil bila arus laut tenang atau sangat lemah. Mengingat bahwa udang adalah biota laut perenang lambat dan tenaganya lemah. !alai )engembangan )enangkapan Ikan Semarang pernah melakukan u"i coba penangkapan udang dengan bantuan daya tarik umpan dengan trammel net dan cantrang di perairan >edung =emak, tapi hasilnya kurang memuaskan karena faktor arus relatif kuat. Untuk itu perlu adanya ka"ian dan penelitian lebih lan"ut tentang penggunaan umpan sebagai alat bantu pengumpul udang pada pengoperasian alat tangkap laut.
4.. Alat !ant& Pendeteksi Ikan
7lat bantu pelacak atau deteksi, ada 1 yaitu ' a. !ish finder atau ;chosounder
TKN++/ KAPA P0/KANAN /
'=
7lat bantu naigasi yang beker"a berdasarkan pemancaran gelombang bunyi untuk mendeteksi kedalaman perairan, mendeteksi suatu obyek dalam perairan arah ertikal. Untuk tu"uan perikanan sensitifitasnya ditingkatkan sehingga mampu mendeteksi adanya ikan dibawah permukaan air.
'ambar 7.2;chosounder
b. onar 7lat bantu naigasi yang beker"a berdasarkan prinsip ker"a energi akustik, pemancaran gelombang bunyi untuk mendeteksi suatu obyek dalam perairan arah horizontal dan vertical. Sonar dapat memberikan gambaran dan informasi tentang kedalaman, keadaan alami dasar serta konfigurasi bentuk dasar perairan kemudian pada kapal ikan digunakan untuk memperoleh informasi tentang ukuran, densitas, distribusi, kecepatan dan arah renang fish schools, serta mengetahui bentuk dan kedudukan "aring di dalam air, mengetahui ikan yang masuk ke dalam "aring
'ambar 7., onar
c. @=5 7lat bantu naigasi yang beker"a berdasarkan penerimaan gelombang radio untuk mengetahui arah dan perkiraaan "arak pemancar. Suara yang dipancarkan akan mengalami TKN++/ KAPA P0/KANAN /
'7
penurunan energi maka sampai pada target %penerima suara& sudah tidak sekuat dari yang terdepan.
4.0. Alat !ant& Na5i$asi
!eberapa "enis alat bantu naigasi antara lain '
a. Kompas magnet, berfungsi untuk menentukan arah pelayaran kapal dan untuk menentukan arah baringan suatu benda terhadap kapal. )edoman magnet di kapal biasanya terdiri dari ' )edoman standart, )edoman kemudi dan )edoman kemudi darurat.
'ambar 7.0 Kompas
b. )eta laut, merupakan semua "enis peta yang digunakan untuk keperluan naigasi di lautan. Ia menggambarkan keadaan rinci tentang wilayah laut yang aman dilayari kapal-kapal, denagn tanda-tanda kedalaman air, adanya bahaya-bahaya naigasi baik yang kelihatan %di atas permukaan air& maupun yang terdapat di bawah permukaan air, serta benda-benda petun"uk untuk bernaigasi.
'ambar 7.7 eta
TKN++/ KAPA P0/KANAN /
'8
c. )S, yaitu alat bantu naigasi yang beker"a berdasarkan penerimaan gelombang radio dari beberapa satelit yang mengorbit untuk mengetahui posisi, merekam arah haluan dan kecepatan kapal.
'ambar 7.< '
d. @adar, digunakan untuk mendeteksi obyek %sasaran& berdasarkan prinsip pengukuran waktu tempuh yang diperlukan untuk merambatkan pulsa %denyut& sinyal gelombang elektromagnetik, se"ak sinyal tersebut dipancarkan oleh transmitter hingga gema %echo& yang dipantulkan oleh obyek diterima pada receiver . Sinyal elektromagnetik yang dipantulkan oleh target %sasaran& ke pesawat penerima tersebut selan"utnya tergambar pada 5isplay unit. e. @adio komunikasi, peralatan bantu ini dikapal sangat penting agar antar kapal yang satu dan kapal yang lainnya dapat bertukar informasi pada waktu berlayar. Terdapat 1 frekuensi yaitu ' 6B5 %3ery 4igh !re=uency&, B5 % 4igh !re=uency& dan M5 % "edium !re=uency&. @adio komunikasi ini walaupun dilengkapi berbagai frekuensi. Tapi yang sering digunakan dalam pelayaran adalah frekuensi (J.
'ambar 7.> adio Komunikasi
TKN++/ KAPA P0/KANAN /
'9
f. 5aG cuaca, digunakan untuk mengetahui keadaan cuaca pada saat berlayar. =ikirimkan dari stasiun %pangkalan& masing-masing kapal. =ata tersebut merupakan olahan dari data satelit.
'ambar 7.? !a cuaca
g. S7@T adalah suatu alat yang disyaratkan dalam M=SS %'lobal "aritime 5istress and afety ystem& yang dapat diintrogasi oleh pancaran pulsa radar khusus %@adar A!rand atau @adar 1 cm& bila alat ini diaktifkan. unanya untuk pencarian kapal dalam mara bahaya.
4.2. Alat !ant& Perlen$kaan Penan$kaan Ikan
a. Alat !ant& Penan$kaan Pada &ongliners
1. ine Thro%er % ine :aster & Kapal-kapal long line berskala industri yang sudah dilengkapi dengan line arranger , pada umumnya dilengkapi line thro%er . ine thro%er disebut "uga line caster merupakan alat bantu penangkapan sebagai alat pelontar tali utama yang digerakkan dengan tenaga elektrik hidrolik, diletakkan di buritan kapal, digunakan pada saat penebaran pancing % setting &. 2. ine 4auler ine hauler merupakan alat bantu penarik tali utama pada saat hauling berlangsung. Keberadaan alat ini mutlak diperlukan, karena tali yang ditebar di perairan tidak memungkinkan untuk ditarik menggunakan tangan biasa %manual&, selain berat dari gaya beban dan gaya tarikan dari seluruh rangkaian long line "uga akan memerlukan waktu yang lama sehingga dianggap tidak efisien. ine hauler pada umumnya digerakkan dengan tenaga elektro hidrolik, dilengkapi dengan tuas pengatur kecepatan tarik agar memudahkan TKN++/ KAPA P0/KANAN /
'>
penanganan penarikan tali utama, terutama pada saat menaikkan ikan hasil tangkapan atau saat ter"adi kekusutan tali. ine hauler ditempatkan di geladag ker"a hauling %hauling %orking space&. Kekuatan tarik dari line hauler disesuaikan dengan ukuran besar kecilnya kapal %Suwardiyono dan *uryadi Sadono, $00H&. 1. ine Arranger %)enyusun tali utama& )ada kapal-kapal long line yang sudah modern peralatan bantu penangkapannya dilengkapai peralatan lain selain line hauler . ine arranger ditempatkan diatas main line tank %tangki penyimpanan tali utama& merupakan alat bantu penangkapan yang berfungsi sebagai penarik dan penyusun tali utama agar tertata rapi di dalam main line tank %Suwardiyono dan *uryadi Sadono, $00H&.
H. ranch ine Ace dan uoy ine Ace ranch line ace ditempatkan pada geladag ker"a di lambung kanan kapal dibelakang line hauler , merupakan alat bantu penangkapan sebagai penarik dan penggulung tali cabang %branch line& dengan menggunakan tenaga motor listrik. Sedangkan buoy line ace yang digunakan untuk menarik tali pelampung % buoy line& pada saat kegiatan hauling . ranch line dan buoy line yang sudah diangkat dari air segera dilepas dari tali utama kemudian digulung dengan branch line ace setelah tergulung dan diikat lalu ditempatkan dalam basket %keran"ang& %Suwardiyono dan *uryadi Sadono, $00H&. . ide oller # ine 'uide oller 7lat ini ditempatkan pada dinding atau tepi lambung kapal dan berfungsi untuk men"adikan main line terarah alurnya sehingga dapat mengarah ke line hauler . !ahan side roller terbuat dari ba"a stainless dan ker"anya secara aktif %*ur !ambang et al, (999&. J. lo% :onveyor lo% conveyor merupakan alat bantu penangkapan berupa ban ber"alan lamban, ditempatkan melintang kapal di bawah line hauler . 5ungsi line hauler adalah menggeser tali utama yang telah ditarik line hauler agar tidak menumpuk dibawah line hauler tersebut. Sementara main line bergeser mengikuti conveyor tersebut, main line ditarik oleh line arranger untuk disusun dan diatur pada tangki penyimpanan tali utama %Suwardiyono dan *uryadi Sadono, $00H&. TKN++/ KAPA P0/KANAN /
(;
;. ranch ine :onveyor ranch line conveyor adalah alat bantu penangkapan berupa ban ber"alan. 7lat ini ditempatkan di sisi kiri kapal yang berfungsi memindahkan atau menghantar peralatan penangkapan seperti branch line, pelampung, tali pelampung dari geladag ker"a didepan ke gudang penyimpanan alat tangkap di buritan kapal. )ada kapal-kapal long line modern berukuran kecil biasanya tidak dilengkapi ini, karena "arak dari geladag ker"a didepan dengan gudang penyimpanan alat tangkap titik "auh %Suwardiyono dan *uryadi Sadono, $00H&.
'ambar 7.@ ine 4auler
b. Alat !ant& Penan$kaan Pada Gill Netters
(. *inch )ada gillnet , mesin bantu %inch digunakan untuk menarik "aring dengan menggulung langsung keseluruhan badan "aring ke dalam drum penggulung bertenaga hidrolik. *inch disebut "uga dengan 6et drum. $. :one oler :one roller adalah alat penarik "aring yang tersusun dari dua buah silinder karet yang berputar berlawanan arah, sehingga "aring berikut pelampung dan pemberatnya dapat digiling bersama untuk menarik ke atas kapal. :one roller digerakkan dengan tenaga hidrolis dengan kecepatan antara $0-J0 m#menit. Kecepatan tarik, daya kuda, dan putaran ker"a :one roller sangat tergantung pada ukuran kapal, "umlah gillnet yang selalu dioperasikan pada setiap setting , serta kemampuan ekonomi nelayan yang bersangkutan untuk mengadakan alat tersebut. 1. Kapstan
TKN++/ KAPA P0/KANAN /
(
!erdasarkan fungsi ker"a, kapstan merupakan mesin bantu yang digunakan untuk beragam keperluan penarikan, seperti menarik tali selambar pada gillnet . Sedangkan tenaga penggerak yang digunakan untuk memutar sistem kapstan, pada umumnya kapal nelayan di Indonesia menggunakan tenaga mesin diesel. Sebagian besar mesin bantu kapstan langsung dihubungkan dengan mesin induk %motor induk#utama penggerak kapal&, dengan sistem penyambungan#transmisi menggunakan gardan mobil sebagai transmisi. Mesin bantu kapstan dengan sistem transmisi yang demikian sering disebut dengan kapstan-gardan< oleh nelayan.
H. 6et 4auler 6et hauler adalah alat bantu pada kapal gill net yang digunakan untuk penarikan "aring yang telah ditabur di laut, agar "aring lebih ringan ditarik dan mudah ditata kembali di atas geladak. )ada umumnya kecepatan tarik yang dibutuhkan antara 10 m#s / 90 m#s. 4ara pengoperasian 6et hauler adalah hanya dengan menarik "aring 'ill net melalui drum berbentuk konikal dan "aring insang tidak digulung langsung di dalam drum penggulung, melainkan bagian "aring yang sudah ditarik di belakang 6et hauler , kemudian diatur untuk persiapan penurunan "aring kembali % setting &. 6et hauler yang digunakan pada kapal 'ill net dapat dibedakan atas $ tipe. )ada kapal yang dilengkapi dengan cone roller umumnya dilengkapi pula dengan net hauler tipe meman"ang, ditempatkan di tepi atas pagar kapal dengan tu"uan memperingan ker"a cone roller dan memudahkan nelayan pada saat melepaskan ikan yang ter"erat mata "aring. Tipe ini lebih dikenal dengan side roller . Tipe lainnya yaitu net hauler berbentuk blok % po%er block &, ditempatkan di atas geladak ker"a pada sisi arah hauling, untuk menarik "aring pada waktu hauling , pemberat, pelampung beserta "aringnya disisipkan pada blok % roller & yang berputar digerakan dengan tenaga hidrolik. 7lat ini hanya untuk menangkap ikan-ikan tuna kecil.
TKN++/ KAPA P0/KANAN /
('
'ambar 7.1 *inch dan kapstan
%. Alat !ant& Penan$kaan Pada Purse 'einers
(. *inch *inch merupakan mesin bantu yang digunakan untuk menarik tali kerut atau tali kolor. )enempatan %inch di kapal ada yang di bagian belakang, di bagian depan, adapula ditempatkan di kedua sisi samping kamar kemudi. *inch ini sangat berguna untuk menahan tali pada saat tho%ing . !erdasarkan fungsi ker"a alat bantu %inch digunakan untuk menarik tali kerut atau tali kolor dan untuk penarikan bagian cincin dengan tenaga penggerak yang digunakan berupa tenaga hidrolik. Tenaga ini paling umum digunakan dan memiliki daya serta bentuk yang besar. )ada umumnya dipasang pada kapal-kapal ikan pada skala industri %Syahasta dan Caenal 7sikin, $00H&. $. o%er block Menurut Syahasta dan Caenal 7sikin %$00H&, o%er block merupakan mesin bantu yang digunakan untuk menarik "aring pukat cincin dari dalam air ke atas deck kapal. Mesin bantu ini sebagian besar bertenaga hidrolik serta memiliki daya gerak besar. o%er block yang berukuran kecil dan memiliki daya gerak kecil selain bertenaga hidrolik, adapula yang menggunakan tenaga listrik. o%er bertenaga mesin diesel hampir tidak ada, kecuali hasil rekayasa sendiri pada kapal ikan bukan skala industri. 1. urse block dan dewi-dewi urse block dan dewi-dewi berfungsi untuk menahan, mengatur dan mengumpulkan cincin "aring yang terletak disamping bagian haluan. urse block dan dewi-dewi ini terbuat dari bahan besi. urse block dan dewi-dewi pada intinya cocok untuk pertahanan pada saat penarikan "aring ke atas kapal. =ewi-dewi purse seine biasanya akan mendukung block untuk penanganan dalam pengambilan tali penyeret disamping purse block %+ohn 4. Sainsbury, (9;&. H. urse ring sto%age urse ring sto%age adalah palang pan"ang yang digunakan untuk menahan atau menyimpan semua ring sehingga dapat meluncur sebelum setting . )alang pan"ang ini terbuat dari besi dengan pan"ang kira-kira mencapai dua meter. 7lat ini diletakkan di samping sebelah kiri agak ke buritan %+ohn 4. Sainsbury, (9;&. TKN++/ KAPA P0/KANAN /
((
. !ish pump !ish pump digunakan untuk kapal industri perikanan, alat ini merupakan pipa air yang pan"ang dan dihubungkan langsung ke ruang mesin untuk memompa air. !ish pump terletak di tengah lambung kanan kapal. =alam hal ini, sekat de-watering mungkin ditempatkan berdampingan dengan lubang palka yang digunakan untuk membersihkan atau mencuci ikan dan dapat "uga digunakan untuk membersihkan kapal dengan cara mengambil air dai laut. 7lternatif lain dengan membuat persediaan untuk saluran air dari palka yang kemudian dibangun sebagai tangki untuk mata air diamana air ini mungkin dipompakan keluar kapal %+ohn 4. Sainsbury, (9;&. J. eine skiff eine skiff adalah alat bantu yang digunakan untuk menarik u"ung "aring dan untuk tempat pelampung dan pemberat atau ring pada waktu setting . Selain itu, dapat pula diguanakan untuk menarik bagian belakang atau buritan kapal pada waktu operasi penangkapan agar kapal selalu "auh dari posisi "aring dengan tu"uan untuk menghindari tersangkutnya "aring pada baling-baling kapal %+ohn 4. Sainsbury, (9;&. ;. :apstant %'ypsy hoist & :apstant %kapstan& pada kapal purse seine digunakan untuk menarik tali pelampung % float line& atau tali kolor atas pada saat hauling , guna merapatkan tangkapan kedua u"ung bagian sayap "aring. =i samping itu kapstan berguna pula untuk memperingan ker"a pada saat pengangkatan ikan yang telah tertangkap dalam cakupan "aring untuk dinaikkan di atas kapal % railling &. :apstant terletak di lambung kiri kapal ke arah buritan. Kapal purse seine merupakan kapal pemburu kelompok ikan untuk itu dibutuhkan kecepatan ker"a yang sangat tinggi dan peralatan ker"a yang mendukung perolehan hasil tangkapan %7. 5arid. et al , (9:9 &.
TKN++/ KAPA P0/KANAN /
(*
'ambar 7.11 urse block dan !ish pump
d. Alat !ant& Penan$kaan Pada Trawlers
7dapun peralatan alat bantu yang digunakan untuk alat tangkap Tra%l yaitu sebagai berikut ' (. oom Merupakan tempat melekatnya rig dan out rigger . Barus memiliki pan"ang yang cukup untuk membawa cod end %kantong& pada posisi yang diharapkan dan biasanya diletakkan pada center line %garis tengah kapal&. a. ig Terletak di belakang rumah geladak menempel permanen pada boom atau tiang agung %tiang gantung&. !erfungsi sebagai alat bantu untuk menurunkan dan mengangkat kantong tra%l serta sebagai "alur untuk tali %ire dari alat tangkap. b. #utrigger Terletak di belakang rumah geladak menempel permanen pada boom atau tiang agung %tiang gantung& dan dapat =igerakkan kekiri dan kekanan kapal. !erfungsi sebagai "alur penarikan %ire. $. *inch Terletak di belakang rumah geladak dan tepat di bawah rig dan outrigger . )osisi %inch menempel pada deck dengan diberi dudukan besi. *inch ini terdiri dari drum dan hydraulic inofer . a. 5rum Tra%l TKN++/ KAPA P0/KANAN /
(=
!entuknya harus besar untuk memutar agar Tra%l naik. Salah satu contohnya adalah drum dengan flat tunggal mempunyai kelemahan dapat merusak bagian tengah dari drum itu sendiri dan bagian atas dari "aring. b. 4ydraulic inofer Merupakan mesin untuk mengatur "alannya %inch. Terdiri dari motor power hidrolik yang diletakkan diruang mesin untuk mengalirkan oli ke pipa dimesin pengatur yang terletak diatas bangunan kemudi dan setir pengontrol %inch diatas bangunan kemudi. 1.
To%ing lock Menetap di buritan di sisi samping Tra%l . Merupakan bagian yang menentukan
dimana %arp dapat mengikuti kapal secara terarah selama proses to%ing . To%ing block adalah sebuah kumpulan tali yang terikat kencang men"adi sebuah bagian yang diperkuat dengan rantai yang tepat pan"angnya dan kuat. 7da berbagai tipe yang banyak di "umpai. H.
natch lock
=ibuat untuk digunakan dalam berbagai tugas permanen pada suatu Tra%l . 7da berbagai bentuk rancangan, tapi pada umumnya yang perlu diperhatikan adalah bagian depan yang digunakan untuk cantelan atau penyangga. Tergantung pada "enis, kemanapun terhubung dengan baik atau bahkan diatas geladak untuk mengangkat pada waktu tertangkap. natch block mempunyai suatu penutup yang dapat diangkat sedemikian sehingga gulungan tali dapat ditempatkan di sekitar katrol. =an penutup tersebut di kunci atau tertutup kembali dengan menggunakan pen"epit. .
#tter oard #tter board merupakan alat bantu bukaan mulut "aring ke arah horizontal . )embukaan
horiEontal bentangan otter boar d merupakan "arak antara kedua otter board yang terbentang pada saat dioperasikan.
TKN++/ KAPA P0/KANAN /
(7
'amb ar 7. 12 5rum Tra%l dan To%ing lock
'ambar 7.1, natch lock dan #tter oard
TKN++/ KAPA P0/KANAN /
(8
F. SEA TRIAL DAN FISHING TRIAL 6.1. Sea Trial
Sea trial adalah pengu"ian performa kapal yang dilakukan oleh owner kapal, pihak galangan dan "uga pihak galangan. Sea trial di selenggarakan untuk mengukur perfoma kapal dan kelayakan kapal untuk berlayar. Sebelum sea trial di bentuk struktur pelaksana sea trial meliputi '
•
Kordinator sea trial
!ertugas untuk mengkooordinasi semua kegiatan sea trial dan semua yang terlibat yang meliputi owner, galangan dan kelas. •
Komandan kapal
!ertugas untuk mengatur semua olah gerak kpal pada saat test, mengatur tata tertib personel di dalam kapal, member informasi kalau ter"adi keadaan darurat. •
?eader of Test and Trial
!ertugas mengatur item-item pengetesan dan memgkonfirmasikan dengan pihak terkait. •
8peratof of Fuipment
!ertugas mengoperasikan dan men"aga peralan selam pelayaran •
Test FGecutor
!ertugas untuk melaksankan test dan percobaan sesuai dengan petun"uk pelasanaan Selain itu terdapat peralatan yg harus dipenuhi sebelum sea trial dilakukan yaitu ' (. Main engine and propulsion system $. =iesel generator and accesories 1. >indlass H. Mooring winch and accessories . )eralatan naigasi J. Safety euipment and accessories ;. 5ire protectie system :. alley and accessories 9. Sanitation and accessories Setelah itu dipenuhi maka dilakukan beberapa test meliputi ' (. Speed trial )ada test ini kapal dimuati beban tertentu untuk sebuah sarat yang di tentukan dan tenaga mesin yang di atur sampai maksimal kecepatan kapal. !iasanya diambil presentasi kecepatan maksimun continue rating misalny 9 L M4@. Selama test ini kapal akan diu"i TKN++/ KAPA P0/KANAN /
(9
beberapa kecepatan yang selalu ditambah dan didata dengan menggunakan )S. Setelah itu kapal akan dirubah arahya hingga (:0 o dan kembali menggunakan procedure seperti yang dilakukan sebelumnya. Basil dari pengu"ian Ini di hitung dari rata-rata dari semua kecepatan yang di hitung selama u"i pada masing- masing kecepatan. )roses ini dapat dilakukan di beberapa kondisi laut $. 4rash Stop astern and ahead stop )engu"ian ini dimulai apabila ada perintah FGecute 4rash Stop< diberikan. )ada proses ini mesin penggerak di atur pada full astern dan kemudi di arahkan ke arah portside ataupun starboard. Kecepatan, posisi dan heading dicatat menggunakan )S. )ada pengu"ian ini di hitung waktu untuk kapal berhenti, drift % penyimpangan arah kapal yang tegak lurus dengan lintasn yg dilalui&, dan 7dance % berap "auh lintsan yang ditempuh kapal setelah kapal di hentikan& 1. 6ibration test )engu"ian ini mengukur berapa getaran yang di hasilkan saat kapal berlayar, H. *oise test )engu"ian ini mengukur kebisingan yang dihasilkan kapal, tingkat kebisingan ini di ukur pada semua tempat yang ada di kapal meliputi, engine room, kamr tidur dan lain-lain. Standard untuk tigkat kebisingan di masing- masing ruangan berbeda . Fndurance test )ada test ini yang direkam adalh aliran bahan bakar, pembuangan mesin, suhu air pendingin dan kecepatan kapal. Test ini bertu"uan untuk mengu"i ketahanan main engine J. Steering gear test )ada test ini yang dicatat berupa data berapa lama waktu yang dibutuhkan kapal untuk berubah arah sesuai dengan dera"at yang ditentukan. Selain itu "uga dilihat kesesuaian antara arah stering gear yang ada di atas dengan arah daun kemudi yang ada di bawah ;. Manuering test )ada test ini dilakukan pengu"ian untuk meentukan maneuer kapal dan stabilitas arah kapal. Bal ini termasuk maneuer langsug, reerse spiral, EigEag dan penggunaan ?ateral Truster. Setelah semua test itu di lakukan maka akan mendapatkan sertifikat dari kelas dan bisa dilakukan serah terima kepada owner kapal.
6.. Fis)in$ Trial TKN++/ KAPA P0/KANAN /
(>
5ishing trial adalah percobaan dan pengu"ian dalam melakukan penangkapan ikan. !erikut ini adalah contoh dari fishing trial yang diambil dari salah satu situs internet. Selama masa penelitian pada stok ikan lentera, 1(0 pengangkutan dilakukan. Sidang stasiun memancing dipilih secara acak dan "ika ada "e"ak yang baik ikan dengan kepadatan tinggi pada echosounder, sebuah derek memancing dilakukan. Basil tangkapan dari setiap haul diperkirakan dan informasi, misalnya, saat towing, "arak towing, kedalaman, tanggal, pan"ang kawat, kecepatan, arah, suhu lingkungan, suhu permukaan laut, posisi, dll dicatat pada lembar khusus. Se"ak mesh kecil Ukuran bersih sesuai untuk myctophids tidak digunakan selama tiga hari pertama sidang memancing pertama, hasil menun"ukkan tren berikut instalasi *D$(0= # ($-$0mm bersih sebagai lapisan bersih dari cod-end karena semua menargetkan ikan melewati "erat bersih sehingga olume tangkapan adalah sekitar apa-apa. =engan demikian, selama tahap kedua, nilon *D$(0= # J-9mm bersih diperoleh dari Iran dan dipasang dalam cod-end %bersama dengan satu berukuran kecil& dan kemudian dipasang pada bagian pukat bernomor -J pada tubuh "aring. Setelah pemasangan "aring internal bersama dengan *D$(0= # ($- $0mm, memancing percobaan dilakukan $1-10 September untuk $0 T8>S. Table 6.1
!iomass estimates for different cruises
Cruise no.
Region
Area
nn2
TKN++/ KAPA P0/KANAN /
km2
*;
Fish density
Biomass
g/m3
(tonnes)
Ras’lkuh
'.+*
1
2&'
*2+
&1.,
Grishkin
'.,& 2'
,&
&.1
Ras’lkuh!agin
'.3+ 1 3'
2,
22'.
!agin"eidani
'.2 &'
2 &3
22.+
#ang
''
1 3&2
*.
Cha$ahar
33'
1 132
3.'
G%atar
'.' 2
1 ,'1
&'.2
Ras’lkuh"eidani
2 ''
, 232
2+3.
"eidaniG%atar
3 2
13 31
331.
#otal
1' ''
3 +&2
!ask 2
'.*3 2 2+'
,*2
Ras’lkuh!agin ++1
2 2+&
''
1 3&2
122.1 '.3'
3'
1 2''
-
+., '.1'
+''
2 ',
Ras’lkuh"eidani
&2.' '.2'
3 &3'
12 &*
#otal
'*.
+ ''1
2' ,,
!ask
,*1.
2.+ 2+'
,&.
Ras’lkuh!agin
2'+. 1&.' 1.2
++1
1 &1.'
Ras’lkuh"eidani
3+. '.&
2 22'
& +1.+
"eidaniG%atar
2'.,
2 2'
& &1&.
Ras’lkuhG%atar
31.1
1,'
1 &&+.,
#otal
1 32&.
1' ''
3 +&2.'
Ras’lkuh
1.& 2'
,&.
Grishkin
1'.1 2.
22
&&1.&
Ras’lkuh"eidani
1+.' 1.1
1 &+'
+ '3+.,
"eidaniCha$ahar
'&.1 '.+
1 ' Ras’lkuhCha$ahar
TKN++/ KAPA P0/KANAN /
1+1.* '.+
"eidani
+1.+ '.,'
-
3
1 1,'.
*3*.2
1,.3
*
#otal
32
1 3,
, '''
2& '.'
1&,.' 1 13*.
Selama pelayaran ketiga dari nelayan menggunakan *D$(0= # J-9mm kecil ukuran mata "aring, "aring internal diperpan"ang sampai ke bagian keenam pada tubuh bersih %untuk Jm& dan lebih "auh. 8perasi penangkapan ikan terus (-($ 8ktober untuk : T8>S selama tangkapan rata-rata per haul adalah 1.Jt dengan maksimal :.t. =alam hal tangkapan per "am, berarti itu 0.9Ht dengan maksimal (.;(t. =ibandingkan dengan alat tangkap yang diterapkan
selama
pelayaran
kedua,
"umlah
tangkapan
dua
kali
lipat.
Selama fourthcruise itu, "aringan internal, bersama dengan ukuran mesh nilon kecil bersih, diperpan"ang hingga bagian kelima pada tubuh "aring. =engan pengaturan tersebut, pan"ang tubuh trawl ini diperpan"ang oleh ($m, sisi cod-end %pelengkap& oleh :m dan cod-end sendiri untuk (m yang bersama-sama mencapai 1m. ?uas penampang yang adalah $H.Hm$.
)erkembangan ini membantu pengguna mempersiapkan, di u"ung atas ekstrim dari trawl, "aring internal yang terbuat dari *D$(0= # ($-$0mm nylon untuk bagian keempat pada tubuh bersih setelah itu memancing percobaan diluncurkan. Selama fase ini tu"uh T8>S yang dilakukan, H-J 8ktober. Basil tangkapan rata-rata dari setiap operasi %per haul& adalah 9t dan maksimal adalah ($t. Mean menangkap adalah (.9$t # "am, dengan maksimum $.;t # h. 7ngka-angka ini menun"ukkan empat kali peningkatan "umlah tangkapan dibandingkan dengan gigi yang digunakan dalam pelayaran kedua menangkap dua kali lipat dibandingkan dengan pelayaran ketiga operasi. Table 3
Daily catch of lantern sh in Cruise 1 ate o.
o. o0 oerations
Amount o0 ath (tonnes)
45uid antern 0ish
4mall 0ish
TKN++/ KAPA P0/KANAN /
Cath er haul
6thers 4mall shrim
*'
#otal
"a7
"in
Cath er hour
"a7
"in
1
,*.*.1
2
'.''
1.1
'.''3
'.''2
1.11
1.1'
'.
1.1'
'.3'
2
,*.*.1
1
'.',
'.'2
'.1'
'.1'
'.1'
'.'
'.'
3
,*.*.1+
1
'.'3
'.'1
'.'+
'.1'
'.'1
'.'&
'.'&
,*.*.2
2
'.'
'.'1
'.'3
'.'+
'.'
'.3
'.2
'.1
'.1'
,*.*.2
2
1.*'
'.'2
'.'&
'.11
2.1'
1.'
1.'
'.3
'.2&
+
,*.*.2+
2
.3'
'.'2
'.',
'.1'
.'
3.''
2.2
'.,'
'.&
&
,*.*.2&
.3
'.'3
'.'*
'.13
.+'
2.'
1.'
'.+'
'.'
,
,*.*.2,
3
3.,'
'.'
'.'
'.12
.''
2.''
1.''
'.+'
'.'
*
,*.*.2*
3
.*'
'.'2
'.'3
'.'
.''
2.'
1.&'
'.+
'.'
1'
,*.*.3'
.,&
'.',
'.'
'.'
'.'&
.1'
2.'
1.2'
'.&'
'.'
11
,*.1'.1
3
3.&'
'.'2
'.'1
'.'&
3.,'
2.'
1.3'
'.&'
'.'
12
,*.1'.2
3
&.3
'.'
'.'2
'.'*
&.'
3.'
2.'
'.,
'.+
13
,*.1'.3
3
2.*'
'.'*
'.'
'.1+
3.2'
2.''
1.''
'.'
'.3'
1
,*.1'.
3
1'.,'
'.'+
'.'
'.'*
11.''
,.''
3.&'
1.&'
'.,'
1
,*.1'.
3
2.2'
'.',
'.'
'.1,
2.'
,.'
,.1&
1.*+
1.,1
TKN++/ KAPA P0/KANAN /
*(
1+
,*.1'.+
3
2+.3'
'.13
'.'3
'.'
2+.'
1'.'
,.,3
2.3'
1.,1
1&
,*.1'.&
3
2'.3
'.'*
'.'1
'.'
2'.'
12.''
1'.2
2.&'
2.1'
#otal
,*.1'.1&
122.23
1.'
'.
'.+
1.2*
12+.11
12.''
2.,+
2.&'
'.+
Table 4
Daily catch of lantern sh in Cruise 2 ate o.
o. o0 oerations
Amount o0 ath (tonnes)
45uid antern 0ish
Cath er haul
6thers
4mall 0ish
#otal
"a7
"in
Cath er hour
"a7
"in
4mall shrim
1
,*.1'.1+
3
'.*'
'.*
'.
'.3
'.1&
'.12
2
,*.1'.1&
2
1.',
'.'
'.'2
1.+
1.'
,.'
'.21
'.1&
3
,*.1'.1,
3
.''
'.'1
'.'3
'.'+
.1
3.
1.
'.&
'.3'
,*.1'.1*
3
3.3
'.'3
'.'
'.1'
3.+
3.'
1.2
'.'
'.2
,*.1'.2'
1.*3
'.'1
'.'1
'.'
2.'
1.2
'.
'.2
'.1
+
,*.1'.21
3
*.'&
'.'3
'.'
'.1
*.3
.'
3.1
2.2'
1.''
&
,*.1'.22
2
11.*'
'.1'
1.'
12.'
&.'
3.'
2.''
TKN++/ KAPA P0/KANAN /
**
,
,*.1'.2
3
13.3*
'.'+
'.'
13.3
,.'
.
.3'
2.&'
*
,*.1'.2+
3
11.*
'.'
12.'
.'
.'
1.&'
1.1
1'
,*.1'.2&
22.*3
'.'2
'.'
23.'
,.'
.&
2.,'
1.'
11
,*.1'.2,
3
1+.*&
'.'1
'.'2
1&.'
+.'
.&
3.''
2.''
12
,*.1'.2*
2'.2*
'.'1
'.2'
2'.3
1'.'
.1
3.''
1.1'
13
,*.1'.3'
3
2'.,*
'.'1
'.1'
21.'
&.'
&.'
2.+'
2.''
1
,*.1'.31
2.*1
'.'1
'.'
'.'3
2+.'
*.'
.2
2.''
1.32
1
,*.11.1
3
1.,&
'.1'
'.'3
1.'
1'.'
.'
2.''
1.2'
1+
,*.11.2
3
22.*,
'.'2
23.'
12.'
&.&
2.'
1.&'
1&
,*.11.3
3
2&.''
2&.'
12.'
*.'
2.'
1.,2
1,
,*.11.
3
2.*3
'.'2
'.3'
'.'2
2.'
1'.'
,.3
2.1'
1.&+
1*
,*.11.
2,.,*
'.'1
'.'
'.'
2*.'
,.'
.,
2.2'
1.++
2'
,*.11.+
2.*1
'.'1
'.'
'.'
2+.'
1'.'
+.
2.2'
1.&'
1.'' 21
,*.11.&
23.*
TKN++/ KAPA P0/KANAN /
*=
'.'2
'.'3
2.'
12.'
+.'
2.''
22
,*.11.,
2+.''
2+.'
,.'
+.
2.'
1.+,
23
,*.11.*
2
1.*,
'.'2
1+.'
1'.'
,.'
3.3'
2.&'
2
,*.11.1'
3
1+.''
1+.'
1'.'
.3
2.,
1.&2
2
,*.11.11
2
3.
'.'
3.
3.'
1.&
1.2'
'.&'
2+
,*.11.12
2
.23
'.'&
'.'2
.'
2.2
'.&'
'.+'
2&
,*.11.13
2
12.''
12.'
1'.'
+.'
2.'
1.+'
2,
,*.11.1
3
11.''
11.'
&.'
3.&
1.'
'.,*
2*
,*.11.1
2
13.''
13.'
1'.'
+.
2.2'
1.,+
#otal
,*.11.2*
*1
3+.+
'.33
1.1*
1.2
3*
12.''
.,3
.3'
1.3
DAFTAR PUSTAKA
http'##en.wikipedia.org#wiki#SeaNtrial http'##en.wikipedia.org#wiki#IncliningNtest http'##wayanfishery.blogspot.co.id#$0(H#0#alat-tangkap-ikan-aktif-dan-pasif.html http'##rieEasyik.blogspot.co.id#$0((#0J#alat-bantu-penangkapan.html http'##cheigar-anak-lundayeh-kerayan.blogspot.co.id#$0(H#09#alat-tangkap-aktif-dan pasif.html TKN++/ KAPA P0/KANAN /
*7