MAKALAH LAPORAN KEUANGAN DAN PENCATATAN TRANSAKSI (PERUSAHAAN JASA)
PENYUSUN : 1. Abrianto Nugraha (1235010002) 2. Andika Rizky G.
(1235010032)
3. Addy Dinarto
(1235010040)
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN ” JAWA TIMUR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI – SISTEM INFORMASI TAHUN AJARAN 2012 – 2013
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kami panjatkan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat waktu. Makalah ini dibuat dengan maksud untuk memenuhi tugas mata kuliah akuntansi. Dalam penyusunan tugas ini tentunya tidak akan memberikan hasil yang memuaskan tanpa adanya bantuan dari bebagai pihak kepada kami semua baik secara moril maupun material, maka pada kesempatan ini kami menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada :
Orang tua kami tercinta yang telah bersabar dan memberikan doa serta dukungan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Dosen akuntansi selaku dosen pengajar dalam mata kuliah pengantar akuntansi yang telah memberikan pengarahan serta bimbingannya dalam menyelesaikan tugas yang telah diberikan.
Semua teman – teman, terima kasih atas dukungan dan motivasi yang diberikan kepada kami. Semoga segala bantuan dan pengorbanan dari semua pihak mendapatkan berkah dari
rahmat-Nya dan selalu dalam lindungan-Nya. Dengan demikian tidaklah berlebihan apabila kami dengan segala kerendahan hati menerima kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas ini dan mengembangkan karya tulis kami di kemudian hari. Akhirnya, semoga tugas ini bermanfaat bagi kami dan yang membacanya.
Surabaya, 04 Oktober 2013
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang Pada dasarnya akuntansi perusahaan jasa sangat dekat dengan kehidupan di lingkungan sehari-hari. Ketika kita beraktivitas ekonomi, secara praktis sebenarnya kita sering berhubungan dengan aktivitas perusahaan jasa. Yang berkaitan dengan kebutuhan kita dan dalam upaya efisiensi terhadap aktifitas ekonomi kita. Untuk mencari keuntungan yang maksimal setiap perusahaan senantiasa berupaya menekan biaya serendah mungkin, tetapi menghasilkan produk yang berkualitas. Untuk mencapainya perlu adanya adanya analisis melalui hitung keuangan. Dalam upaya mendapatkan keuntungan yang maksimal maka sebuah perusahaan jasa harus mengadakan pencatatan dengan baik melalui cara yang telah diterapkan dalam siklus akuntansi perusahaan jasa. Yang kegiatannya terdiri dari menjurnal, posting ke buku besar, menyusun neraca saldo, menyusun jurnal penyesuaian, menyusun kertas kerja atau neraca lajur, menyusun laporan keuangan, dan menyusun jurnal penutup. Dalam makalah ini, saya mengutarakan bahasan mengenai Akuntansi Perusahaan Jasa. Perusahaan Jasa adalah perusahaan yang kegiatannya menyediakan berbagai pelayanan kepada anggota masyarakat yang memerlukan. Makalah ini menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan akuntansi perusahaan Jasa, seperti siklus akuntansi jasa, jurnal umum, posting serta neraca saldo. Untuk lebih jelasnya akan dibahas pada bab. Pembahasan.
Daftar isi BAB 1
Pendahuluan
BAB 2
A. Sumber pencatatan (bukti transaksi) -
macam – macam sumber pencatatan 1. macam – macam bukti transaksi 2. macam – macam bukti jurnal 3. pencatatan transaksi ke persamaan dasar akuntansi
rekening riil (neraca)
rekening nominal (laba rugi)
4. analisis bukti pencatatan
B. Jurnal C. Buku besar 1. pengertian buku besar 2. posting 3. bentuk akun
D. Neraca saldo (Neraca sisa) E. Jurnal penyesuaian F. Kertas kerja G. Jurnal penutup H. Neraca saldo setelah penutupan I. Laporan keuangan BAB 3
Penutup -
Kesimpulan
-
Saran
BAB II PEMBAHASAN
A. Sumber pencatatan (bukti transaksi) Di dalam akuntansi, bukti transaksi merupakan dokumen sumber dan syarat mutlak dalam melakukan pencatatan transaksi ke dalam jurnal. Kegunaan utama dari bukti transaksi adalah sebagai bukti tertulis dan juga merupakan pertanggungjawaban atas pelaksanaan suatu transaksi. Jika suatu pencatatan tidak didukung dengan bukti tertulis yang sah dan kuat, maka kebenaran atas transaksi tersebut diragukan. Akuntansi perusahaan dinyatakan baik apabila semua bukti pendukung pencatatannya memadai dan pencatatan dilakukan sebagaimana mestinya. Bukti-bukti transaksi harus disimpan dengan baik di dalam almari arsip agar memudahkan pencariaannya kembali. Untuk memudahkan pencariannya, arsip tersebut disimpan dengan berbagai cara antara lain : 1. Menurut urutan tanggalnya (kronologis) 2. Menurut urutan nomornya. Dalam tahap pencatatan, dokumen sumber (bukti transaksi) ditinjau dari segi si pembuatnya dapat dibedakan menjadi : a. Bukti intern : bukti (dokumen) yang dibuat atau dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri. b. Bukti ekstern : bukti (dokumen) yang dibuat atau dikeluarkan oleh pihak di luar perusahaan. Untuk lebih jelasnya perhatikan daftar berikut ini :
-
macam – macam sumber pencatatan
1. macam – macam bukti transaksi a) Kuitansi Kuitansi adalah bukti transaksi penerimaan uang untuk pembayaran sesuatu.
Kuitansi dibuat dan ditandatangani oleh pihak yang menerima uang dan diserahkan kepada pihak yang melakukan pembayaran .
Bagi perusahaan kuitansi yang diterima dari pihak lain merupakan bukti pembayaran (pengeluaran kas) kepada pihak yang bersangkutan sementara kuitansi yang diserahkan kepada pihak lain merupakan bukti penerimaan kas (uang) dari pihak yang bersangkutan .
Kuitansi harus dibuat sekurang-kurangnya rangkap dua, lembar pertama (lembar asli) harus dibubuhi materai sesuai ddngan ketentuan UU yang berlaku lembar tersebut diserahkan kepada pihak pembayar sedangkan lembar kedua digunakan sebagai sumber dan dokumen pencatatan akuntansi.
b) Faktur Faktur adalah bukti penjualan barang yang dilakukan secara kredit yang dibuat oleh pihak penjual dan diberikan kepada pihka pembeli. pembeli.
Faktur dibuat oleh penjual dan diserahkan kepada pihak pembeli bersama-sama dengan barang yang dijual
Faktur dibuat rangkap, lembar pertama (putih) merupakan bukti bagi penjual, lembar kedua (kuning) merupakan bukti bagi pembeli, lembar ketiga (merah) digunakan untuk arsip.
Contoh faktur :
c) Nota Kredit Merupakan bukti transaksi penerimaan kembali barang yang telah dijual secara kredit (retur penjualan) atau pengurangan harga
faktur karena barang sebgaian
rusak
atau kualitas yang tidak sesuai
dengan
pesanan . Contoh nota kredit :
d) Cek (Cheque (Cheque)) Adalah surat perintah kepada bank untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada orang yang namanya disebutkan dalam surat cek itu.
e) Nota
Adalah bukti pembelian atau bukti penjualan barang yang dilakukan secara tunai.
f) Memo Adalah perintah pimpinan perusahaan terhadap bagian akuntansi untuk mencatat kejadian kejadian dalam perusahaan.
g) Kas Bon Adalah bukti pengambilan uang di kas perusahaan untuk pemakaian sementara.
h) N
ota Debet dan Nota Kredit Nota debet adalah surat pengembalian barang yang tidak sesuai ses uai dengan pesanan. Nota kredit adalah surat pemberitahuan yang diterima oleh perusahaan sebagai jawaban atas nota debet pelanggan.
2. macam – macam bukti jurnal Bukti jurnal adalah bukti khusus yang digunakan perusahaan sebagai bukti pencatatan akuntansi. Bila perusahaan menggunakan bukti jurnal, maka dokumen sumber harus dilampirkan pada bukti jurnal tersebut. Bukti jurnal yang dibuat untuk penerimaan uang tunai disebut bukti penerimaan kas, sedangkan bukti jurnal yang dibuat untuk mengeluarkan uang tunai disebut bukti pengeluaran kas. Untuk transaksi lainnya, biasanya dibuat bukti memorial (memo) yang biasanya disebut jurnal memorial atau memorial post post .
3. Pencatatan transaksi ke persamaan dasar akuntansi Pengertian rekening : Rekening/akun atau perkiraan (account) adalah daftar tempat mencatat perubahan aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan beban dari transaksi keuangan. Rekening memberikan informasi tentang operasional perusahaan setiap hari, sehingga dapat diketahui besarnya perubahan aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan beban. Pada dasarnya rekening diklasifikasikan menjadi dua, yaitu rekening riil (neraca) dan rekening nominal (laba rugi). -
Rekening riil (neraca)
adalah rekening yang pada akhir periode dilaporkan dalam laporan neraca. Rekening ini meliputi rekening aktiva, kewajiban, dan ekuitas (modal). a) Aktiva (assets) : semua hak yang dapat digunakan dalam operasi perusahaan. Aktiva
dapat diklarifikasikan ke dalam beberapa sub kelompok sebagai berikut :
a. Aktiva lancar (current account) : yaitu aktiva yang mudah dicairkan dan habis dipakai dalam satu periode akuntansi. Contoh nama rekening : kas, piutang usaha, suratsurat berharga, perlengkapan, asuransi dibayar di muka, sewa dibayar di muka, dan sebagainya. b. Investasi jangka panjang (long term investment) : adalah investasi yang dilakukan perusahaan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Contoh nama rekening adalah investasi saham dan investasi obligasi. c. Aktiva tidak berwujud (intangible asset) : adalah aktiva yang berupa hak-hak istimewa yang dapat menguntungkan perusahaan. Contoh nama rekening: goodwill, hak paten, hak cipta, merek dagang, hak sewa, dll . d. Aktiva tetap (fixed asset) : adalah aktiva berwujud yang digunakan perusahaan dengan maksud untuk tidak dijual dalam operasi normal perusahaan dan mempunyai manfaat lebih dari satu tahun. Contoh nama rekening: peralatan, tanah, gedung, kendaraan, mesin, dan sebagainya. b) kewajiban/utang (liabilities/pasiva) adalah kewajiban membayar kepada pihak lain yang
disebabkan oleh tindakan/transaksi sebelumnya. Berdasarkan jangka waktu pelunasannya, kewajiban diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok yaitu : a. kewajiban lancar : adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu kurang dari 1 tahun. Contoh nama rekening: utang usaha, utang gaji, beban yang terutang, pendapatan diterima di muka, dan sebagainya. sebagainya. b. kewajiban jangka panjang : adalah kewajiban kepada pihak lain atau kreditur yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Contoh nama rekening: utang obligasi, utang hipotik, kredit investasi. c) Rekening ekuitas (modal)
Modal adalah bagian hak pemilik terhadap aktiva bisnis. Untuk perusahaan perorangan, ekuitas pemilik di neraca terlihat dalam saldo akun modal pemilik. Akun penarikan menunjukkan penarikan modal yang dilakukan oleh pemilik. -
Akun nominal/akun laba rugi
adalah akun yang mencatat perubahan unsur laba rugi yang kemudian mempengaruhi perubahan ekuitas. Akun nominal dapat diklarifikasikan menjadi dua kelompok pendapatan dan kelompok beban beban . a)
Pendapatan
adalah
hasil
bruto
yang
diterima
perusahaan
dalam
melakukan
operasionalnya. Pendapatan dapat digolongkan ke dalam pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha. Contoh pendapatan usaha adalah pendapatan jasa penjualan barang dagangan,
sedangkan pendapatan di luar usaha seperti pendapatan bunga dan pendapatan dari aktiva tetap. b) Rekening beban adalah biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan dan yang harus diakui
selama usaha untuk memperoleh pendapatan. Beban dapat digolongkan menjadi beban usaha contohnya beban gaji, beban sewa, beban listrik, li strik, beban air, beban perlengkapan, dan beban di luar usaha contohnya beban bunga dan beban penyusutan gedung. 4. Analisa bukti pencatatan Sebelum bukti pencatatan dicatat ke buku jurnal, terlebih dahulu bukti tersebut dianalisis pengaruhnya terhadap harta, utang dan modal. Pada perusahaan besar, pencatatan transaksi dengan menggunakan persamaan akuntansi kurang efektif dan dapat menimbulkan kesulitan apabila perusahaan itu semakin berkembang. Untuk mengatasi hal tersebut, perlulah dibuat suatu sistem pencatatan dengan menggunakan mekanisme debet dan kredit. Sistem pencatatan tersebut menggunakan akun (account ) yang dapat dikelompokkan atas beberapa kelompok akun, yang terdiri dari harta, utang, modal, pendapatan dan beban. Dengan adanya aturan mendebet dan mengkredit ini, penambahan dan pengurangan yang terjadi dalam akun yang bersangkutan dapat dinyatakan dengan mendebet atau mengkredit akun-akun tersebut.
Kaidah debit dan kredit :
Pengaruh Transaksi Keuangan terhadap Aktiva, Kewajiban, dan Ekuitas
Pengaruh transaksi terhadap persamaan dasar akuntansi yaitu pengaruh terhadap aktiva, kewajiban, dan ekuitas, meskipun berubah persamaan akuntansi masih tetap dalam keadaan seimbang artinya jumlah aktiva masih tetap sama dengan sisi pasiva (kewajiban ditambah ekuitas). Setiap terjadi transaksi keuangan dibuktikan dengan dokumen sumber sebelum dilakukan pencatatan lebih lanjut, bukti pencatatan perlu dianalisis lebih dahulu. Maksud analisis bukti pencatatan ini untuk menetapkan :
Akun apa saja yang terpengaruh oleh transaksi tersebut (aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban)
Transaksi tersebut menambah ataukah mengurangi akun yang bersangkutan
Akibat penambahan atau pengurangan itu, akun-akun yang bersangkutan harus didebit atau dikredit
Berapa jumlah pengaruh transaksi tersebut
Cara Mendebit dan Mengkredit Akun Aktiva, Kewajiban, Ekuitas, Pendapatan, dan Beban
Karena adanya ketentuan debit dan kredit maka penambahan dan pengurangan yang terjadi dalam akun dapat dinyatakan dalam debit atau kredit suatu akun
Sisi debit tidak harus berarti adanya penambahan namun dapat pula berarti adanya pengurangan, demikian juga sebaliknya dengan sisi kredit bisa penambahan ataupun pengurangan tergantung akun apa yang terpengaruh. Dasar pemikiran yang dipakai adalah persamaan akuntansi yaitu aktiva sama dengan penambahan kewajiban dan ekuitas.
B. Jurnal Jurnal adalah suatu buku harian tempat mencatat semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan secara sistematis dan kronologis, pencatatan dilakukan berdasarkan bukti-bukti dengan menyebutkan rekening yang didebet dan dikredit. Prosesnya disebut menjurnal (journalizing). Berikut ini bentuk jurnal. Jurnal Umum
Penjelasan kolom-kolom jurnal : a. Kolom tanggal diisi tanggal, bulan dan tahun. t ahun. b. Kolom No. bukti diisi nomor bukti transaksi. Adakalanya kolom ini ditiadakan. c. Kolom Keterangan diisi nama perkiraan atau akun yang dijurnal. d. Kolom Ref (referensi) diisi nomor kode akun. e. Kolom Debet diisi jumlah atau nilai perkiraan yang akan didebet. f.
Kolom Kredit diisi jumlah atau nilai perkiraan yang akan dikredit.
Fungsi jurnal
Fungsi jurnal umum sebagai berikut : a. Mencatat/record : mencatat semua transaksi dan kejadian atau peristiwa yang mengakibatkan perubahan posisi harta, utang dan modal b. Historis : mencatat transaksi/kejadian yang telah berlalu secara urut waktu/kronologis c. Analisis : menganalisis pengaturan transaksi/kejadian terhadap posisi harta, utang dan modal sehingga dapat diketahui akun mana yang bertambah dan berkurang d.
Instruktif : memberikan instruksi atau perintah untuk mencatat (menggolonggolongkan)
e. Informatif : memberikan penjelasan tentang waktu dan peristiwa ekonomi yang terjadi, pengaruhnyaterhadap akun yang bersangkutan, nama debitur atau kreditur dan sebagainya Di dalam menjurnal suatu akun, penambahan atau pengurangan akan diletakkan didebet atau dikredit tergantung dari jenis akunnya. Berikut ini jenis-jenis transaksi yang terjadi pada perusahaan jasa yang akan dibuat jurnal.
a. Investasi atau penyetoran modal awal pemilik. Jurnal :
b. Pembelian harta, misalnya peralatan secara tunai. Jurnal :
c. Pembelian harta, misalnya mesin secara kredit (utang). Jurnal :
d. Menyelesaikan pekerjaan diterima tunai (pendapatan). Jurnal :
e. Menyelesaikan pekerjaan, tetapi pembayarannya diterima kemudian (piutang). Jurnal :
f. Mengambil atau menggunakan uang perusahaan untuk keperluan pribadi (prive). Jurnal :
g. Menerima pelunasan sebagian piutang dari pelanggan. Jurnal :
h. Membayar pelunasan sebagian utang kepada kreditor. Jurnal :
i. Membayar beban yang dibayar di muka (sekaligus), yaitu sewa, iklan dan asuransi. Jurnal :
j. Membayar beban-beban usaha, misalnya gaji, telepon, iklan, sewa, asuransi, listrik dan perawatan atau servis. Jurnal :
k. Menerima pinjaman uang tunai dari bank. Jurnal :
C. Buku Besar 1. Pengertian Buku Besar Buku
besar
adalah
himpunan
rekening-rekening
yang
saling
berhubungan
yang
menggambarkan pengaruh transaksi terhadap perubahan harta, utang dan modal. Pemindahbukuan semua pos-pos jurnal ke buku besar disebut posting . Nama akun yang dipakai pada ayat-ayat jurnal harus sama dengan nama akun di buku besar. 2. Posting Adalah proses memindahkan data / informasi dari jurnal ke buku besar untuk keperluan pembuatan ikhtisar. Posting ikhtisar. Posting biasanya biasanya melakukan langkah-langkah sebagai berikut : a. Mencatat angka uang dan tanggal. Tanggal dan angka uang debet atau kredit ditulis dalam akun yang semestinya. b. Mencatat nomor akunnya (Referensi) yang terdapat dalam jurnal ke nomor akun di buku besar. c. Mencatat halaman jurnal pada kolom Ref (referensi) di buku besar. 3. Bentuk Akun Ada 4 : T (T-form ( T-form), ), bentuk dua kolom (two ( two coloumn account ), ), bentuk tiga kolom (three ( three coloumn account ) dan bentuk empat kolom (four coloumn account ) Berikut ini contoh posting dengan posting dengan menggunakan perkiraan bentuk T ( T-form), T-form), bentuk dua kolom (two ( two coloumn account ), ), bentuk tiga kolom (three ( three coloumn account ) dan bentuk empat kolom (four coloumn account ) :
a. Bentuk T (T-form (T-form)) Jurnal Umum :
b. Bentuk dua kolom kolom
c. Bentuk tiga kolom
d. Bentuk empat kolom
D. Neraca Saldo Adalah daftar seluruh akun dengan mencatat di debet dan kredit untuk melihat apakah saldonya sudah seimbang. Apabila perkiraan-perkiraan buku besar telah didebet dan dikredit untuk setiap transaksi selama satu periode akuntansi, besarnya saldo sudah tampak. Jadi, jumlah saldo-saldo debet akan sama dengan jumlah saldo-saldo kredit. Untuk itu, secara
berkala dibuat daftar yang disebut neraca saldo. Penyusunan sebuah neraca nera ca saldo pada akhir suatu periode akuntansi merupakan tahap pengikhtisaran atau ringkasan. Cara Menyusun Neraca Saldo
Langkah-langkah dalam menyusun neraca saldo adalah sebagai berikut : a.
Hitunglah saldo dari masing-masing akun buku besar.
1)
Jika akun berbentuk T atau skontro jumlahkan sisi debit dan sisi kredit, setelah itu tentukan saldo setiap akun. Pada sisi yang terbesar, salsonya ditulis dengan pensil.
2) Akun yang berbentuk stafel atau bersaldo, sudah menunjukkan saldo-saldo sementara. b. Saldo setiap akun disusun ke dalam daftar saldo berdasarkan urutan nomor dan sifat akun.
E. Jurnal Penyesuaian ( Adjusment ) Anggaran mengenai kebenaran jumlah-jumlah dalam neraca saldo tidak berlaku untuk semua perkiraan. Ada beberapa perkiraan tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya. sebe narnya. salah satu penyebabnya ialah belum dibuatnya dokumen pada akhir periode sehingga transaksi belum dicatat. Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat karena : 1. suatu transaksi sudah terjadi tetapi belum dicatat dalam perkiraan 2. transaksi sudah dicatat, tetapi saldonya perlu dikoreksi Ayat jurnal penyesuaian (adjusting ( adjusting journal entries) entries) terhadap perkiraan-perkiraan tertentu, dibuat untuk mengoreksi perkiraan-perkiraan tersebut sehingga mencerminkan keadaan harta, utang, modal, pendapatan dan beban yang sebenarnya. Beberapa transaksi yang terjadi di akhir periode dan perlu dibuatkan jurnal penyesuaiannya adalah : a. Penyusutan aktiva tetap
Misal : mesin, peralatan, kendaraan dan gedung. Nilai atau jumlah yang dicatat adalah sebesar yang disusutkan. Jurnalnya :
Contoh: Diketahui harga perolehan kendaraan Rp 15.000.000,00. Penyusutan 10% per tahun dari harga perolehan. Jurnal penyesuaian yang dibuat sebagai berikut.
b. Pemakaian perlengkapan
Nilai yang dicatat adalah sebesar yang terpakai. Jurnalnya :
Contoh : Pada neraca saldo, saldo akun perlengkapan sebesar Rp 6.000.000,00. Pada waktu dilakukan perhitungan persediaan di gudang ternyata nilai perlengkapan Rp 2.000.000,00. 2.000.000,00. Ayat jurnal penyesuaian yang dibuat : Per 31 Desember 2011
c. Piutang tak tertagih
Adalah taksiran mengenai jumlah piutang yang mungkin tak dapat diterima pembayarannya. Jurnalnya :
Contoh: Diketahui Pendapatan jasa Foto Studio Abee Rp 10.000.000,00. Taksiran kerugian piutang 2% dari pendapatan foto studio. Ayat Jurnal Penyesuaian yang dibuat:
d. Beban-beban yang dibayar di muka (sekaligus)
Adalah pembayaran beban yang digunakan untuk beberapa kali pemakaian, misalnya sewa, iklan dan asuransi. 1) Jika dicatat sebagai harta, misalnya sewa dibayar di muka, nilai atau jumlah yang dicatat ialah sebesar yang telah habis masa pakai / kadaluarsa. Jurnalnya :
2) Jika dicatat sebagai beban, misalnya beban asuransi, nilai atau jumlah yang dicatat ialah sebesar yang masih tersisa atau belum habis masa pakainya. Jurnalnya :
e. Beban yang masih harus dibayar (utang), misalnya gaji dan bunga bank.
Jurnalnya :
Misal: Pada data penyesuaian diketahui gaji yang masih harus di bayar pada tanggal 31 Desember 2011 adalah Rp 1.000.000,00. Ayat jurnal penyesuaian yang dibuat
f. Pendapatan yang telah diterima di muka
Merupakan utang karena pekerjaan harus dilakukan dahulu, misalnya sewa diterima di muka. Jurnalnya :
F. KERTAS KERJA ( Wor k Sheet Sheet ) Adalah kertas berkolom (neraca lajur) yang digunakan sebagai kertas kerja dalam penyesuaian laporan keuangan. Penggunaan kertas kerja dapat mengurangi kesalahan. Di samping itu, kertas kerja juga dapat digunakan untuk memeriksa ketepatan perhitungan yang dilakukan dan memungkinkan penyesuaian daftar secara logis. Di dalam kertas kerja memuat kolom-kolom yang terdiri dari : Neraca saldo, Penyesuaian, Neraca saldo setelah penyesuaian, Rugi/laba dan Neraca. Masing-masing kolom terdiri dari debet dan kredit. kredit. a. Isilah kolom neraca saldo dengan angka-angka dari saldo masing-masing buku besar. b. Pindahkan angka-angka yang terdapat dalam ayat jurnal penyesuaian ke dalam kolom penyesuaian. Jika nama akun belum tercantum di dalam kolom nama akun, tulislah nama akun yang baru di bawah jumlah neraca saldo. c. Hitunglah neraca saldo penyesuaian untuk data yang mengalami penyesuaian, sedangkan jika tidak mengalami penyesuaian, tuliskan saja angka-angka dari kolom neraca saldo sesuai debet dan kreditnya. d. Pindahkan angka-angka neraca saldo penyesuaian untuk kelompok rekening beban dan pendapatan ke kolom Rugi/laba. Hitunglah selisih jumlah pendapatan dan jumlah beban. Hasilnya merupakan laba (pendapatan > beban) dan rugi (pendapatan < beban) e. Pindahkan angka-angka neraca saldo penyesuaian untuk kelompok harta, utang, modal, prive dan akumulasi penyusutan ke kolom neraca. Fungsi kertas kerja adalah sebagai berikut :
1. Kertas kerja mempermudah membuat laporan keuangan karena terdapat kelompok akun buku besar yang sesuai dengan lapotran keuangan yang disusun. 2. Kertas kerja dapat menghindarkan kesalaha dalam membuat laporan keuangan. Kertas kerja dapat dibuat dengan format 6 kolom, 8 kolom, 10 kolom dan 12 kolom. Contoh format 6 dan 10 kolom : a. Format Enam Kolom No. Akun
Nama Akun
Neraca Saldo Debit Kredit 1 2
Laba Rugi Debit Kredit 3 4
Neraca Debit Kredit 5 6
b. Format Sepuluh Kolom
No. Akun
Neraca Saldo
Nama Akun
D 1
Penyesuaian
K
2
D
3
K
4
Neraca Saldo Penyesuaian D K 5 6
Laba Rugi D 7
Neraca K
8
D 9
K 10
Setelah format kertas kerja disiapkan, kertas kerja harus diberi judul. Pada baris pertama nama perusahaan, baris kedua kertas kerja, dan baris ketiga periode penyusunan kertas, kerja, biasanya akhir periode akuntansi.
G. Jurnal penutup Pada akhir periode akuntansi, buku besar perkiraan terdiri dari enam jenis perkiraan yang menempatkan dua kelompok perkiraan tetap (perkiraan riil) dan perkiraan sementara (perkiraan nominal).
Perkiraan-perkiraan pendapatan, beban dan prive adalah perkiraan-perkiraan sementara yang digunakan untuk mengklasifikasikan dan mengikhtisarkan perubahan-perubahan yang terjadi pada perkiraan riil selama suatu periode akuntansi. Pada akhir periode, perkiraan-perkiraan ini harus dipindahkan ke perkiraan tetap. Ayat jurnal penutup (clossing ( clossing entries) entries) pada hakikatnya adalah ayat jurnal yang digunakan untuk me-nolkan saldo perkiraan-perkiraan sementara apabila dimulai pencatatan data akuntansi periode berikutnya. Untuk melakukan ayat jurnal penutup, diperlukan satu perkiraan tambahan yang dapat digunakan untuk mengikhtisarkan data yang terdapat dalam perkiraan-perkiraan pendapatan dan beban, yaitu ikhtisar rugi/laba (income (income summary). summary). Ayat Jurnal Penutup berfungsi mengikhtisarkan semua pos-pos yang mempengaruhi perubahan ekuitas selama periode akuntansi. Akun-akun yang ditutup pada jurnal penutup adalah pendapatan, beban, laba atau rugi usaha, dan prive.
Berikut susunan dalam jurnal penutup: 1. Menutup akun pendapatan: debit akun pendapatan dan kredit akun ikhtisar laba rugi sebesar saldo pendapatan. 2. Menutup akun-akun beban: kredit akun-akun beban sebesar masing-masing saldo akun beban, debit akun ikhtisar laba rugi sebesar jumlah seluruh beban. 3. Jika memperoleh laba: debit ikhtisar laba rugi dan kredit akun modal sebesar saldo laba. Jika memperoleh rugi: debit akun modal, kredit akun ikhtisar laba rugi sebesar saldo rugi. 4. Menutup akun prive: debit akun modal, kredit akun prive sebesar saldo prive.
H. Neraca saldo setelah penutupan Setelah membuat jurnal penutup, tahap selanjutnya ialah menyusun neraca saldo penutup ( post post clossing trial tr ial balance). balance). Tujuannya untuk memastikan bahwa buku sesar telah seimbang sebelum memenuhipencatatan periode berikutnya. Neraca saldo penutup hanya akan terdiri dari perkiraan neraca saja (aktiva, kewajiban dan modal). Perkiraan-perkiraan sementara (pendapatan, beban dan prive) telah ditutup dan bersaldo nol. Neraca saldo penutup dapat dibuat dengan mengambil saldo-saldo perkiraan di buku besar setelah ayat jurnal penutup dibukukan. Saldo-saldo tadi dapat diambil dari kolom neraca di kertas kerja.
I. Laporan keuangan Hasil akhir dari siklus akuntansi adalah laporan keuangan. Untuk sebuah perusahaan perseorangan, laporan keuangan terdiri dari neraca (balance sheet ), ), perhitungan rugi/laba (income statement ) dan laporan perubahan modal ( statement of owner’s equity). equity). 1. Perhitungan Rugi/laba ( Income Statement ) Adalah suatu laporan pendapatan, beban dan kerugian, serta laba bersih yang dikaitkan dengannya untuk suatu periode. Untuk menyusun perhitungan rugi/laba, datanya diperoleh dari kolom Rugi/laba pada kertas kerja. Contoh bentuk laporan laba rugi :
2. Laporan Perubahan Modal (Capital ( Capital Statement ) Data untuk menyusun laporan perubahan modal diambil dari kolom neraca pada kertas kerja. Contoh bentuk laporan :
3. Neraca ( Balance Balance Sheet )
Adalah suatu laporan mengenai harta (aktiva), utang (kewajiban) dan modal suatu perusahaan. Neraca juga disebut Ikhtisar posisi keuangan. Neraca dinamakan demikian karena jumlah aktiva sama dengan jumlah kewajiban ditambah modal atau H = U + M. Contoh :
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Laporan keungan (Financial Statement) adalah hasil akhir dari akun yang merupakan suatu transaksi keuangan. Laporan keuangan disajikan dengan maksud memberikan informasi mengenai posisi harta, utang dan modal serta perolehan laba / rogi yang menunjukkan hasil aktivitas yang terjadi dalam perusahaan dan membantu pimpinan dalam mengambil keputusan
Saran
Dengan terselesainya makalah ini diharapkan kepada pembaca agar lebih memahami dan mengetahui mengenai bagaimana cara membuat laporan keuangan dan pencatatan transaksi yang benar.
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku akuntansi SMK kelas XI 2. http://id.wikipedia.org/wiki/Akuntansi 3. http://elearning.upnjatim.ac.id/main/document/document.php?cidReq=PENGANTARAKUNT ANSI&curdirpath=%2FMateri_Kuliah2.
http://melmeldut.blogspot.com/2013/06/akuntansi-perusahaan-jasa.html 4. www.google.com/laporan-keungan-dan-pencatatan .