1
Unsur Rohani Manusia: Nafs, Akal, Qolb Dan Ruh Makalah Akhlak Tasawuf Dosen Pengampu: Dr. Muhayya, MA.
Kelompok V: Muhammad Saddam Naghfir (082111087) Siti Kholisoh (082111)
PRODI KONSENTRASI ILMU FALAK JURUSAN AL-AHWAL AS-SYAKHSIYAH FAKULTAS SYARIAH IAIN WALISONGO SEMARANG
2
2010
BAB I PENDAHULUAN A. Latar tar Bel Belakan kang
“Barangsiapa yang mengenal dirinya maka dia telah mengenal Tuhannya.” Seringkali kita mendengar kata-kata tersebut dari para ahli tasawuf, lantas kita bertanya-tanya apakah memang benar ungkapan tersebut, ataukah ada makna lain yang tersirat. Dalam bukunya yang berjudul “Bersatu Dengan Allah” Agus Mustofa berkisah bahwa pada saat kecil dia sering berdiskusi dengan ayahnya yang seorang ahli tasawuf. Dia bertanya, di manakah Tuhan berada? Apakah Dia dekat? Ataukah Dia jauh? Bila Dia dekat, maka aku akan berdoa pada-Nya pelan pelan pelan,, dan bila bila Dia jauh jauh aku akan berdoa berdoa dengan dengan berter berteriak iak sekera sekeras-k s-kera erasny snyaa agar agar Tuhan Tuhan mendengar doaku… Sang ayah hanya tersenyum mendengar pertanyaan anaknya yang kritis, kemudian dia menj menjaw awab ab bahwa bahwa Tuha Tuhan n itu itu ada ada di mana mana-m -mana ana,, bahka bahkan n kita kita tela telah h bers bersat atu u denga dengann-Ny Nya. a. Pertan Pertanyaa yaanmu nmu yang yang menggun menggunakan akan kata kata ketera keteranga ngan n tempat tempat “Di mana” mana” sesungg sesungguhny uhnyaa bukan bukan perta pertanya nyaan an yang yang tepat, tepat, karena karena Tuhan Tuhan tidak tidak terbat terbatas as oleh oleh ruang ruang dan waktu, waktu, ketika ketika engkau engkau memberikan kata Tanya di mana, maka engkau membatasinya dengan suatu ruang di mana. Anak Anak terseb tersebut ut mengge menggelen lengka gkan n kepala kepalanya nya tanda tanda tak menger mengerti. ti. Kemudi Kemudian an sambil sambil tersen tersenyum yum ayahnya mengambil sebuah gelas yang berisi air putih, dan bertanya pada sang anak, dapatkah kau kau meli meliha hatt air air ini? ini? Kemudi Kemudian an si anak anak tadi tadi menj menjaw awab ab,, tent tentu, u, yah. yah. Kemu Kemudi dian an sang sang ayah ayah memasukkan teh celup dan mengaduknya sebentar hingga air putih tadi berubah warna menjadi warna the, coklat. Kemudian ayahnya bertanya lagi, dapatkau membedakan “air putih” dari “warna teh” ini, sang anak kembali menggelengkan kepalanya untuk yang kedua kalinya. Sang ayah pun menjelaskan bahwa tuhan itu ibarat air putih di dalam air the tadi, dan manusia dan makhluk-makhluk lainnya adalah “warna teh” itu sendiri, sangat sulit sekali untuk “mengenali dan membedakan” air putih ini dengan air the karenanya keduanya telah bersatu dalam satu kesatuan. Sang anak pun mulai menganggukaan kepalanya tanda mulai mengerti… Dengan mengenal diri kita sendiri, kita akan bisa lebih mengenal kepada Tuhan kita. Bila hal ini tercapai tentunya kita akan semakin mendapatkan rasa keislaman dan keimanan yang
3
lebih. lebih. Oleh Oleh karena karena itu, itu, pentin penting g kirany kiranyaa bagi kami, kami, pemakal pemakalah ah untuk untuk menyus menyusun un makala makalah h sederhana ini yang berbicara mengenai manusia. Manusia adalah makhluk ciptaan-Nya yang paling sempurna. Manusia terdiri dari unsur jasmani dan rohani Pertama, Jasmani atau jasad adalah bagian manusia yang terdiri dari organ-organ biologis beserta panca indranya yang bisa kita lihat. Fungsinya adalah untuk mendukung kehidupan manusia. Misalnya, mulut digunakan untuk makan, mata dipergunakan untuk melihat, telinga yang bisa dipergunakan dipergunakan untuk mendengar, mendengar, hidung yang bisa dipergunakan dipergunakan untuk bernafas bernafas dan mencium bau, kulit yang bisa dipergunakan untuk merasa, otak yang dipergunakan untuk mengingat, berpikir dan organ-organ tubuh lainnya. Kedua, Kedua, Rohani adalah bagian manusia yang terdiri dari organ-organ yang tidak terlihat / ghaib, tetapi eksistensinya dapat kita rasakan. Fungsi organ roha\ni ini adalah untuk memberikan kehidupan kehidupan dan mendukung mendukung perkembangan perkembangan kehidupan kehidupan manusia. manusia. Sebagaimana Sebagaimana jasmani, dalam rohani manusia juga ada beberapa bagian, yaitu: Akal, Jiwa, Qalbu dan Roh.1 Dalam makalah ini, akan kami paparkan lebih dalam tentang bagian tubuh manusia yang bersifat rohani. B.
Rumusan Masalah
Agar pembahasan pada makalah ini lebih terfokus, maka pemakalah membuat rumusan masalah sebagai berikut: A. Qolbu B. Ruh C. Jiwa D . Ak a l E. Anta Antara ra Jiwa Jiwa dan Ruh Ruh F. Anta Antara ra Jiwa Jiwa dan Akal Akal G. Kons Konsep ep Manu Manusi siaa
1
Lihat Umary Barmawie. Materia Akhlak. Cet. Keduabelas. (Solo: Ramadhani, 1995) Hlm. 20-21.
4
BAB II PEMBAHASAN A. Qalbu
Disebut juga hati / sanubari. Dalam bahasa arab ada enam kata untuk menyebutkan / mensif mensifati ati hati, hati, yaitu: yaitu: Dhamir Dhamirun un (terse (tersembu mbunyi nyi), ), Fuadun Fuadun (banya (banyak k kegunaa kegunaanny nnya), a), Kabidun Kabidun (bendanya), (bendanya), Luthfun (sumber (sumber sifat halus), Qalbun (suka berubah-ubahn berubah-ubahnya), ya), Sirrrun Sirrrun (tempat (tempat menyimpan rahasia). Fungsi hati adalah sebagai organ rohani yang urgen dalam akhlaq, sebab dari hati itulah timbul kebaikan dan keburukan. Hati Quran Quran cukup cukup banyak banyak menggu menggunaka nakan n kata kata qalb qalb (tungga (tunggal) l) dan qulub qulub (jamak (jamak). ). Dalam Dalam pemakaiannya kata tersebut tidak hanya mempunyai salah satu pengertian. Oleh quran, kata tersebut digunakan dalam kaitan akal. Harun Nasution menyebut bahwa qalb itu tidak sama dengan jantung (heart) karena qalb selain alat untuk merasa adalah juga alat untuk berfikir.2 Hal tersebut telah disebutkan beberapa ayat Al quran3 yang menunjukkah bahwa pengertian qalb dan qulub menunjukkan akal. Hal itu ditandai dengan kaitannya dengan kata-kata yang menunjukkan kegiatan berpikir. Kata itu adalah ya’qilun, yatadabbarun, dan yatafaqqah. 4 Dalam referensi lain juga disebutkan kata al qalb ini digunakan untuk menyebut dua hal. Pertama, Pertama, sepotong daging lembek dan lembut yang berada disebelah kiri dada, yaitu sepotong daging yang khusus. khusus. Dibagian Dibagian dalamnya dalamnya terdapat terdapat rongga-rongg rongga-ronggaa tempat tempat darah mengalir. mengalir. Itulah Itulah 2
Harun Nasution.Falsafah dan Mistisme dalam Islam (Jakarta:Bulan Bintang,1978)h.77 Surat al hajj/22:46 :46. Allah mengingatkan kaum muhammad bahwa apakah mereka tidak beranjangsana ke tempat orang-orang yang mendapat bencana: mereka mempunyai hati-hati (qulub) tetapi tidak digunakan untuk berpikir (ya’qilun). Dalam QS Muhammad / 47:24, disebutkan bahwa apakah mereka memikikan (yatadabbarun) quran atau hati-hati mereka terkunci (sehingga tidak berfikir). Dalam QS Al an’am/6:25, disebutkan bahwa kami telah meletakkan penutup diatas hati mereka untuk memahaminya (an yafqahuh) yakni quran. 4 Akal adalah kemampuan yang siap untuk menerima pengetahuan atau suatu pengetahuan yang manusia dapat memperoleh manfaat dengannya, Abu Al Qasim al Husain bin Muhammad al Raghib al ashfahani, al mufradat fi Gharib al Quran (Kairo : Mushthafa al Babi al Halbi) hh.341-342. Tadabbara adalah memikirkan sesuatu, faqqaha adalah memperoleh suatu pengetahuan yang tidak nyata (abstrak) dengan bantuan pengetahuan konkret, kata ini lebih khusus dari pada ilm (pengetahuan) yang pasti ketiganya menunjuk keinginan berpikir. 3
5
tempat bersemayamnya ruh. Al qalb atau hati seperti ini juga dimiliki semua hewan. Akan tetapi, yang dimaksud al qalb disini disini adalah sepotong daging yang tidak bisa diukur dan dinilai, dinilai, karena merupakan alam wilayah malakut yang tidak bisa terdetekdi oleh mata telanjang. Kedua, al qalb adalah suatu rahasia (Lathifah) yangb bersifat rabbaniyah dan rahasia yang halus Lathifah) ruhaniyah yang memiliki keterkaitan dengan al qalb yang bersifat jasmani. Lathifah itu adalah hakikat manusia itu sendiri. Itulah bagian dari manusia yang bisa memahami, menegtahui dan menyadari. Al qalb itulah yang bisa berperan sebagai mukhatab (pihak yang diajak bicara), yang bisa merasakan kesusahan, bisa merasakan akibat dan bisa dituntut. Pengertian lain qalb adalah hati yang menerangkan tentang perasaan. Bentuk pengertian kedua kedua ini terbanya terbanyak k diperg diperguna unakan kan quran quran sebany sebanyaa 124 kali kali dan dalam dalam 118 ayat. ayat. Misaln Misalnya ya sekiranya engkau (Muhammad SAW) keras hati, mereka pasti menjauh (QS Ali Imran/3:150)5, kecu kecual alii oran orang g yang yang dat datang ang kepa kepada da All Allah deng dengan an hati hati (qal qalb) yang ang dama damaii (QS (QS Asy Asy Syu’ara/26:89)6, kecuali orang yang dipaksa dan hatinya tentram beriman (QS an Nahl/16:106).7 Pengelompokan Hati Insani
Ada tiga klasifikasi hati manusia8 : 1. Qalbun Shahih yaitu hati yang sehat dan bersih (hati yang suci) dari setiap nafsu yang
menen menenta tang ng peri perint ntah ah dan dan lara larang ngan an Alla Allah, h, dan dan dari dari seti setiap ap peny penyim impan panga gan n yang yang menyalahi menyalahi keutamaan-Nya. keutamaan-Nya. Hati ini murni pengabdian (ubudiyyah) (ubudiyyah) kepada Allah SWT. 2. Qalbun Mayyit yaitu kebalikan dari Qalbun Shahih. Hati yang mati tidak pernah
mengenal tuhannya, tidak menyembah Nya, tidak mencintai atau ridha kepada Nya. 3. Qalbun Maridl , yaitu hati yang sebenarnya memiliki kehidupan, namun di dalamnya
tersimpan benih-benih penyakit. Kadang ia “berpenyakit” dan kadang pula hidup secara normal, bergantung ketahanan (kekebalan) hatinya. B. RUH
5
tetapi (ikutilah Allah), Allahlah Pelindungmu, dan Dia-lah Sebaik-baik penolong. kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih, 7 Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah Dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir Padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, Maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar. 8 Ahmad Faried.Menyucikan Faried.Menyucikan Jiwa.(Surabaya : Risalah Gusti, 2004) hlm 16 6
6
Ahli hakikat dari kalangan ahli sunnah tentang makna ruh berselisih pendapat. Sebagian mereka mengatakan bahwa ruh adalah kehidupan. Sebagian yang lain menyebutnya sebagai entitas-entitas yang dititipkan dalam wadah-wadah khusus, bersifat lembut dan dialiri oleh Allah dengan gerak kehidupan, sehingga badan manusia menjadi hidup selama ruh itu masih menetap di dalamnya. Para ulama dan filosof filosof memang berbeda pendapat tentang apakah yang dinamai ruh dan hakikatnya. Dalam al quran sendiri kata ruh digunakan dalam berbagai makna. Sekali dalam arti makna wahyu ilahi9, dikali lain dalam arti malaikat-malaikat yang membawa wahyu itu kepada para nabi yakni malaikat jibril10. Dikali ketiga ia bermakna spirit, kekuatan, ketetapan hati dan pertolongan.11 dan kali keempat ia dipahami dalam arti nyawa atau sumber hidup yang bila berpisah dengan jasmani, hilanglah potensi gerak, tahu dan rasa sesuatu itu. Yang pasti al quran tidak menjelaskan menjelaskan hakikat ruh, karena mungkin ia adalah sesuatu sesuatu yang yang berada diluar alam fisika dan karena itu sangat sulit dijangkau hakikatnya oleh manusia. manusia.12 Thomas Aquino juga berpandangan berpandangan yang sebenarnya sebenarnya pandangan ini berasal dari filsafat filsafat Plato Plato yang yang berpen berpendapa dapatt bahwa bahwa ruh –menur –menurut ut istil istilahny ahnyaa jiwa jiwa rohani rohaniyah yah-- tidak tidak pernah pernah mati. mati. Karena berasal dari dunia abadi, sedangkan jiwa badaniyah itu akan gugur bersama-sama dengan jasad manusia.13 Dari beberapa uraian tentang pengertian ruh diatas tadi, kami hanya mengambil dua kesimpulan. Pertama, ruh adalah berbentuk halus yang berpusat pada rongga hati jasmani. Ruh meny menyeb ebar ar mela melalu luii urat urat nadi nadi kese keselu luru ruh h tubu tubuh. h. Alir Aliran anny nyaa bera berada da dise diselu luru ruh h tubu tubuh h dan dan memancarkan cahaya kehidupan, membuat indera perasa penglihat, pendengaran, dan penciuman berfungsi. Kedua, ruh adalah suatu rahasia yang lembut dan mampu untuk mengetahui dan menyadari yang dimiliki oleh manusia.
9
QS.An Nahl : 2. Dia menurunkan Para Malaikat dengan (membawa) wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, Yaitu: "Peringatkanlah olehmu sekalian, bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, Maka hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku". 10 QS. Ghafir : 15 “dialah yang mengutus jibril dengan (membawa) perintah-Nya kepada siapa yang dikehendaki Nya. 11 QS.Mujadalah : 22. kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih berkasih-say -sayang ang dengan dengan orang-ora orang-orang ng yang menentang menentang Allah Allah dan Rasul-Ny Rasul-Nya, a, Sekalipun Sekalipun orang-ora orang-orang ng itu bapakbapak bapak, bapak, atau anak-anak atau saudara-sa saudara-saudara udara ataupun keluarga keluarga mereka. mereka. meraka meraka Itulah Itulah orang-ora orang-orang ng yang telah menanamka menanamkan n keimanan keimanan dalam hati mereka dan menguatka menguatkan n mereka mereka dengan dengan pertolonga pertolongan[146 n[1462] 2] yang datang daripada-Nya. dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. mereka Itulah golongan Allah. ketahuilah, bahwa Sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung. 12 M.Quraish Shihab.Dia Dimana-mana.(Jakarta:Penerbit Dimana-mana.(Jakarta:Penerbit lentera Hati, 2005).hlm120 13 W.A.Gerungan.Psikologi W.A.Gerungan.Psikologi Sosial.(Bandun g,1998) hlm.5
7
Manusia Manusia hidup dengan kehidupan, namun ruh dititipkan dititipkan dalam hati. Terkadang Terkadang dia naik ketika manusia tidur dan meninggalkan badan kemudian kembali. Manusia adalah gabungan ruh dan jasad. Allah telah munundukkan sebagian atas sebagian yang lain dalam kesatuan sistem gabungan ini. Keterkumpulan milik jumlah (sistem). Pahala dan siksa juga milik jumlah atau jumlah itu sendiri. Sedangkan ruh adalah makhluk. Seseorang mengatakan bahwa ruh adalah jasad jasad adalah adalah salah. salah. Hadist-had Hadist-hadist ist tidak menunjukkan menunjukkan demikian, demikian, tetapi tetapi menyebutnya menyebutnya sebagai entitas-entitas yang lembut.14 Kajian tentang ruh bukanlah hal yang baru, artinya pertanyaan tentang substansi ruh telah ada sejak lama. Akan tetapi, ilmu manusia itu sungguh terbatas. Probabilitas akal yang terbatas tidak tidak bisa bisa menjan menjangka gkau u sesuat sesuatu u yang yang berada berada diluar diluar batas batas probabi probabilit litasn asnya. ya. Sehing Sehingga ga agama agama mempersilahkan akal manusia untuk berusaha memahaminya tanpa harus mengaitkannya dengan Ayat-ayat al quran. Dan Allah sendiri Berfirman :
Artinya : “Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu Termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit".(QS.Al Isra’ : 85) Dan selanj selanjutn utnya ya dibagi dibagian an akhir akhir ayat ayat dipert dipertegas egas kembal kembalii dari dari ayat ayat diatas diatas berbuny berbunyii : “tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.” Kelanjutan ayat ini mencerminkan bahwa manusia tidak dapat mengetahui sama sekali tentang ruh, karena ilmu yang dianugrahkan kepada mereka hanya sedikit, dan persoalan ruh tidak termasuk ke dalam ilmu yang dianugrahkan itu. C. Jiwa
Jiwa Jiwa dalam dalam bahasa bahasa arab disebu disebutt juga juga Nafsun Nafsun.. Jiwa Jiwa adalah adalah organ organ rohani rohani yang besar besar pengaruhnya dan yang paling banyak di antara anggota rohani yang mengeluarkan instruksi kepada anggota jasmani untuk berbuat atau bertindak. Jiwa mewakili kepribadian seseorang. Kedudukan jiwa bisa berubah-ubah bisa mencapai tingkatan Malaikat, namun bisa juga lebih rendah dari binatang ternak / bahaim. Kondisi jiwa berada di tengah-tengah Hawa dan Nafsu, Hawa adalah ajakan yang mengajak jiwa seseorang untuk mundur dari berbuat hal-hal yang baik, beribadah, dll. Sedangkan Nafsu adalah dorongan kepada jiwa untuk melakukan sesuatu yang 14
Abul Qasim Abul Karim Hawazin Al Qusyairi An Naisaburi.Risalah Qusairiyah (Sumber Kajian Ilmu Tasawuf).(Jakarta Tasawuf).(Jakarta : Pustaka Amani, 1998)hlm.112
8
diharamkan / tidak diperbolehkan oleh Agama, seperti Mencuri, berjudi, membunuh, dll. Jadi posisi jiwa seseorang berada di tengah-tengah Hawa dan Nafsu, kadang Maju bila terbujuk oleh nafsu, kadangmundur bila tertarik oleh hawa. Sehingga kualitas jiwa pun berbeda-beda, Ada delapan kategori Jiwa (Nafsun dalam bahasa arab) yaitu: 1. Nafs Nafsul ul Amm Ammar arah ah Adalah jiwa yang belum mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, belum memperoleh memperoleh tuntunan, belum menentukan mana yang manfaat dan mana yang mafsadat, mafsadat, tetapi kebanyakan ia mendorong ke hal-hal yang tidak baik. Ia menimbulkan tindakan khianat dengan segala akibat-akibatnya yang tidak patut dipuji. Ia enggan menerima gagasa, nasehat dan saran. Ia gembira menerima bisikan dan godaan dari setan, yang menunjukkan jalan dosa. Semua yang bertentangan dengan keinginannya adalah musuhnya, dan yang sejalan dengannya adalah sahabatnya. 2. Nafs Nafsul ul Lawa Lawama mah h Adalah jiwa yang telah mempunyai rasa insaf dan menyesal sesudah melakukan suatu pelan pelangga ggaran ran.. Ia tidak tidak berani berani melakuk melakukan an secara secara terangterang-ter teranga angan n dan tidak tidak pula pula mencar mencarii cara cara kegelapan kegelapan mencari mencari cara kegelapan melakukan melakukan sesuatu, sesuatu, karena telah sadar akibat perkerjaanny perkerjaannya. a. Saying sekali ia belum mampu dan kuat mengekang nafsu yang jahat, oleh karena itu ia masih selalu dekat pada pekerjaan maksiyat. Setelah ia mengerjakan maksuiyat, ia baru menyadari kesalahannya dia menyesal dan mengharap agar kejahatannya jangan teroleh lagi dan semoga perbuatan maksiyatnya diampuni. Dalam dirinya telah tumbuh bibit pikiran dan benih perasaan. 3. Nafs Nafsul ul Mus Musaw awwa wala lah h Adalah jiwa yang telah dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Walaupun baginya mengerjakan yang baik itu sama halnya dengan mengerjakan yang buruk. Ia mengerjakan hal yang buruk, semisal maksiyat dengan sembunyi-sembunyi, karena dia telah mempunyai sifat malu ketika mengerjakan maksiyat. Ia malu bila orang lain melihatnya berbuat maksiy maksiyat. at. Posisi Posisinya nya masih masih dekat dekat terhada terhadap p kejaha kejahatan tan daripa daripada da kebaik kebaikan. an. Ia telah telah mulai mulai bisa bisa bertanya kepada akalnya sebelum dia bertindak. Dia selalu berpikir bagaimana agar tindakannya jahatnya tidak diketahui oleh orang lain. 4. Nafs Nafsul ul Muth Muthma main inna nah h
9
Adal Adalah ah jiwa jiwa yang yang tela telah h mend mendap apat at tunt tuntun unan an dan dan peme pemeli liha hara raan an yang yang baik baik.. Ia mendat mendatangk angkan an ketena ketenangan ngan jiwa, jiwa, melahi melahirka rkan n sikap sikap dan perbua perbuatan tan yang yang baik, baik, member membernte ntengi ngi serangan kejahatan, memukul mundur musuh kesejahteraan dan kebahagian lahir dan batin, mendorong jiwa untuk melakukan kebaikan serta mengheambatnya untuk melakukan kejelekan. Di dalamnya menjelma segala maslahat pribadi dan kpentingan kolektifnya. 5. Nafs Nafsul ul Mulh Mulham amah ah Adalah jiwa yang memperoleh ilham dari Allah s.w.t., dikaruniai ilmu pengetahuan, dihiasi oleh akhlakul mahmudah. Ia merupakan sumber sabar, syukur, tabah dan ulet. 6. Nafs Nafsul ul Raad Raadli liya yah h Adalah jiwa yang ridha kepada Allah, mempunyai status yang baik dalam kesejahteraan, mensyukuri nikmat, qona’ah dan merasa cukup atas apa-apa yang telah didapatkannya di dunia. 7. Nafs Nafsul ul Mard Mardli liya yah h Adalah Adalah jiwa jiwa yang yang diridh diridhai ai Allah, Allah, keridh keridhaann aannya ya dapat dapat terlih terlihat at pada anuger anugerah ah yeng yeng diberikan-Nya berupa, senantiasa berdzikir, ikhlas, mempunyai karamah, mempunyai kemulian di sisi-Nya. 8. Nafs Nafsul ul Kaam Kaamil ilah ah Adal Adalah ah jiwa jiwa yang yang tela telah h semp sempur urna na bent bentuk uk dasa dasarn rnya ya,, sudah sudah diang diangga gap p caka cakap p untu untuk k mengerjakan irsyaad dan menyempurnakan ikmal terhadap hamba Allah, dia digelari Mursyid atau Mukammil. Ia telah tajalli asma dan sifat, baqaa billah, fanaa fillah, berilmu laduni yang didapat dari sisi-Nya. D. Akal
Akal Akal sebaga sebagaii organ organ rohani rohani yang yang membed membedakan akan manusi manusiaa dengan dengan makhlu makhluk k yang yang lain. lain. Dengan akalnya manusia yang lemah dapat menundukkan hewan yang kuat, dengan akalnya juga manusia mampu memecahkan dan mengatasi aneka problema hidupnya di dunia. Semua daya daya upaya, upaya, ikhtia ikhtiarr dan usaha usaha manusi manusiaa merupak merupakan an hasil hasil kreasi kreasi akal akal manusi manusia, a, makin makin tinggi tinggi kecerdasan manusia, maka makin banyak pula daya upaya, ikhtiar, dan usaha yang dapat dicapai dan dan dite ditemp mpuh uh oleh oleh akaln akalnya ya.. Denga Dengan n akal akalny nyaa pula pula manu manusi siaa meng mengana anali lisa sa,, memi memiki kirr dan dan
10
menyimpulkan pendapatnya. Akal adalah tempat manusia mengambil keputusan antara hal yang benar dan salah. Akal adalah seluruh kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang. Semakin cerdas seseorang semakin tinggi potensi akalnya. Dalam hal kecerdasan kita tentu mengenal bahwa kecerdasan itu bukan hanya terkait dengan kecerdasan intelektual, melainkan juga kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Potens Potensii kecerda kecerdasan san yang yang dimili dimiliki ki oleh oleh manusi manusiaa melipu meliputi ti:: kemamp kemampuan uan memaham memahami, i, kemampuan kemampuan menganalisa menganalisa,, kemampuan kemampuan membuat membuat keputusan, keputusan, sampai pada kemampuan kemampuan untuk menj menjal alan ankan kan (men (mengek gekse sekus kusi) i).. Dala Dalam m pros proses es itu, itu, yang yang terl terlib ibat at bukan bukan hany hanyaa kece kecerd rdas asan an intelektual, melainkan kecerdasan emosional dan spiritual. E. Antara Jiwa dan Ruh
Banya Banyak k para para ahli ahli hadis hadist, t, fiqi fiqih h tasa tasawuf wuf yang yang berp berpen enda dapat pat bahw bahwaa jiwa jiwa dan dan ruh ruh itu itu berlainan. Abu Abdillah bin Munadih umpamanya berpendapat bahwa jiwa adalah jenis yang berasal dari tanah dan api. Sedangkan ruh adalah sejenis yang berasal dari sinar rohaniyah. Bahkan ada yang membedakan antara ruh dan jiwa, dengan menyatakan bahwa ruh adalah mengandung unsur ilahiyah sedangkan jiwa mengandung unsur insaniyah. Seperti pendapat para sufi.15 Jiwa dimiliki oleh semua makhluk hidup seperti tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia. Perbedaan Perbedaan antara jiwa dan ruh bukan hanya kita yang menggunakanny menggunakannya. a. L.Klages L.Klages berpendapat bahwa ruh menunjukkan pengamalan tentang “aku” yang lebih luhur, sedangkan jiwa dikaitkan dengan kehidupan jasmani yang berbeda dari pengalaman psikis.16 Pendapat lain menyatakan, dalam al Ruh Ibnu al qayyim menjawab pertanyaan seputar jiwa (al nafs) dan ruh, apakah keduanya sama atau berbeda ? ia menuturkan kata jiwa (al nafs) dalam al quran dimaknai sebagai dzat secara keseluruhan : “Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah- rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayatnya(Nya) bagimu, agar kamu
15 16
Ibnul Qayyim.Masalah Qayyim.Masalah Ruh.Terj.(Surabaya, Ruh.Terj.(Surabaya, 1981)hlm.208 Abdul Qadir Jaelani.Koreksi Terhadap Ajaran Tasawuf.(Gema Insani Press:Jakarta,1996) hlm.90
11
memahaminya.”17lain dari itu al nafs dimaknai sebatas ruh saja (tanpa jasad) seperti termaktub dalam firman Allah Swt. “Wahai Jiwa yang tenang”18 Banyak orang yang berpendapat bahwa manusia hanya terdiri dari dua hal saja, yaitu ruh dan badan, namun hal ini akan terasa aneh karena hewan juga memiliki ruh dan badan juga. Jadi, manusia sebagai makhluk yang sempurna terdiri dari tiga unsur, yaitu ruh, jiwa dan badan.
Beberapa perbedaan Jiwa dan Roh No. 1.
Jiwa Ruh Jiwa adalah sesuatu yang terdapat Ruh adalah sesuatu yang terdapat pada seseorang
pada orang yang terjaga / sadar, bisa selama orang itu hidup, bila orang itu mati, maka dalam dalam keadaa keadaan n berfng berfngsi si dan dalam dalam ruhnya tidak lagi berada pada orang tersebut. kead keadaa aaan an
tida tidak k
berf berfun ungs gsii
keti ketika ka
2.
orang itu sedang tidak sadar. Jiwa ad adalah se sesuatu ya yang ku kualitasnya Ruh adalah sesuatu yang stabil. Selalu suci.
3.
bisa naik dan turun Jiwa adalah suatu
akibat
dari Ruh
masuknya ruh kedalam jasad.
adal dalah
sesu esuatu atu
yang
menyebabk abkan
muncul munculnya nya kehidupa kehidupan n pada pada benda-b benda-bend endaa yang yang mati
F. Antara Jiwa dan Akal
Kualitas jiwa bergantung pada kualitas fisik terutama otak / akal. Jia kualitas fisik dan otak mengalami gangguan, maka jiwa juga bakal mengalami gangguan. Kerusakan pada otak menimbulkan kerusakan pada jiwa. Jiwa Jiwa bisa bisa berint berintera eraksi ksi dengan dengan dunia dunia luar luar dengan dengan fasili fasilitas tas yang yang dimili dimiliki ki badan, badan, yaitu yaitu berupa otak dan panca indra untuk kemudian merasakan sesuatu dari luar. Bisa dalam bentuk stress, sengsara, senang, sedih, bahagia, dll. G. Konsep Manusia
17 18
QS.An Nuur : 61 Q.S.Al Fajr : 27
12
Allah Allah mencip menciptak takan an badan badan Manusi Manusiaa dari dari materi material al tanah tanah dan kemudi kemudian an ‘meniu ‘meniupkan pkan’’ sebagi sebagian an ruh-Ny ruh-Nyaa kepada kepada badan badan itu. itu. Maka hidupl hiduplah ah ‘bahan ‘bahan organi organicc tanah’ tanah’ menjad menjadii badan badan manus manusia ia,, dise diseba babk bkan an oleh oleh adany adanyaa ruh. ruh. Dan Dan akib akibat at bers bersat atun unya ya badan badan dan dan ruh ruh (tim (timbu buln lnya ya kehidupan), maka muncullah jiwa sebagai interaksi antara ruh dan badan. Jadi, jiwa adalah akibat dari adanya kehidupan. Bukan penyebab. Karena penyebab utama adanya kehidupan adalah ditiupkannya ruh ke dalam badan.19 Kemudian untuk melengkapi kesempurnaan penciptaan makhluk bernama manusia ini, Allah menciptakan hati dan akal agar manusia lebih unggul dari makhluk lainnya. Hati berfungsi sebagai alat untuk memberikan petunjuk kepada manusia untuk menentukan pilihan antara baik dan buruk. Petunjuk ini sering disebut sebagai bisikan hati. Kemudian akal adalah wujud dari jiwa jiwa yang yang berint berintera eraksi ksi dengan dengan otak otak sebagai sebagai pusat komand komando o badan. badan. Akal Akal berfun berfungsi gsi untuk untuk menentukan hal mana yang benar dan salah. BAB III PENUTUP A. KE KESI SIMP MPUL ULAN AN
Manusia teridiri dari dua unsur, yaitu unsur rohani dan unsur jasmani
Unsur Rohani manusia meliputi: jiwa, roh, akal dan hati
Roh adalah organ rohani manusia yang memiliki unsur utama sebagai sumber kehidupan
dan pembawa sifat-sifat ketuhanan.
Jiwa adalah organ rohani yang imiliki manusia yang bertugas sebagai pembawa karakter
manusia itu, yang mengendalikan segala perbuatan manusia.
Akal adalah organ rohani yang dipergunakan untuk menentukan benar dan salah, Alat
untuk berpikir, menyimpan memori dll.
Al qalb, adalah adalah organ rohani manusia manusia sebagai sebagai pelengkap pelengkap kesempurnaan kesempurnaan penciptaannya. penciptaannya.
Berfungsi sebagai alat filter perbuatan manusia, mengidentifikasi baik dan buruk.
19
Lihat Agus Mustofa. Menyelam Ke Samudera Jiwa & Ruh. (Malang: Padma Press, 2008) hlm. 27.
13
B. PENUTUP
Demikian makalah ini kami buat, ibarat kata pepatah “tak ada gading yang tak retak”, begitu begitu juga dengan penulisan penulisan makalah ini, pemakalah menyadari menyadari bahwa sebagai manusia biasa, kami kami tidak tidak akan akan luput luput dari dari kesala kesalahan han,, oleh oleh karena karena itu, itu, saran saran dan kriti kritik k yang yang membang membangun un senantiasa kami nantikan dari segenap pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Amiin.
DAFTAR PUSTAKA
Abul Qasim Abul Karim Hawazin Al Qusyairi An Naisaburi.Risalah Qusairiyah (Sumber (Sumber Kajian Ilmu Tasawuf ). ). (Jakarta : Pustaka Amani, 1998) Barmawie, Umary. Materia Akhlak . 1995. Cet. Keduabelas. Solo: Ram adhani
Ruh.(Jakarta : PT Serambi Ilmu Semesta, 2006) Muhammad, Abdul Basith. Semesta Ruh.(Jakarta Mustofa, Agus. Menyelam Ke Samudera Jiwa & Ruh. Ruh. (Malang: Padma Press, 2008) Muntaha. (Malang: Padma Press, 2006. ____________. Terpesona Di Sidratul Muntaha. Nasution, Harun. Falsafah Harun. Falsafah dan Mistisme dalam Islam (Jakarta:Bulan Bintang,1978) Nata, Abuddin. Akhlak Abuddin. Akhlak Tasawuf . (Jakarta:Rajawali Pers,2010) Rahman, Rahman, Djamaluddin Djamaluddin.. Konse Konsep p Perbuat Perbuatan an Manusi Manusia a Menurut Menurut Quran Quran. (Jaka Jakart rtaa : PT Bula Bulan n Bintang,1992) Shihab, M.Quraish. Dia M.Quraish. Dia Dimana-mana.(Jakarta:Penerbit Dimana-mana.(Jakarta:Penerbit lentera Hati, 2005) Etika Al Ghazal Ghazalii ( Etika Etika Majemu Majemukk Di Dalam Dalam Islam Islam).(Ban Quasem, Quasem, Abdul. Etika ).(Bandung dung : Penerb Penerbit it Pustaka, 1988) W.A. Gerungan. Psikologi Gerungan. Psikologi Sosial . (Bandung, 1998)