BAB I PENDAHULUAN
Akhlak tasawuf memiliki peranan penting bagi perjalanan hidup manusia, dimana akhlak tasawuf merupakan salah satu khazanah intelektual muslim yang kehadirannya hingga kini makin dirasakan dan memandu perjalanan hidup manusia agar selamat di dunia dan akhirat. Tidak berlebihan jika misi utama kerasulan Muhammad SAW. adalah untuk menyempurnakan akhlak mulia, dan sejarah mencatat bahwa faktor pendukung keberhasilan dakwah beliau antara lain adalah akhlaknya yang mulia. Perhatian tentang penting pentingnya nya akhlak akhlak tasawuf tasawuf muncul muncul kembal kembalii disaat disaat manusia manusia di zam zaman an modern modern yang yang dihada dihadapk pkan an pada pada berba berbaga gaii ma masal salah. ah. Prakt Praktek ek me meny nyim impa pang ng dan dan penya penyala lahgu hguna naan an kesempatan dengan mengambil bentuk perbuatan yang merugikan orang kian tumbuh di wilayah yang tak berakhlak dan bertasawuf. Kepada umat manussia khususnya yang beriman kepada Allah SWT. diminta agar akhlak dan keluhuran budi Nabi Muhammad SAW. Dijadikan contoh dalam kehidupan di berbaga berbagaii bidang. bidang. Ajaran Ajaran tasawuf tasawuf merupa merupakan kan salah salah satu dasar pemikir pemikiran an yang sering menjadi sasaran kritik yang sangat tajam. Salah satu kritik yang datang dari orang-orang sufi yang yang sudah sudah meningg meninggalka alkan n ibadah ibadah rutin rutin dan ungkapa ungkapan-un n-ungka gkapan pan mereka mereka banyak banyak menyesatkan orang-orang awam. Tidak heran jika kemudian timbul tuduhan kafir kepada mereka. Kajian tasawuf sangat dibutuhkan untuk merespon dan memprediksi masa depan tasawuf. Maka dari itu, dalam makalah ini akan dibahas tentang pengertian akhlak, pengertian tasawuf, dasardasar tasawuf dalam al-Qur’an dan hadis. Kajian ini setidaknya memberikan pandangan objektif terhadap tasawuf. Jika berbicara tentang pengertian tasawuf akan ditemukan banyak sekali pengertian yang berbeda-beda dikaalangan para ulama. Secara singkat bahwa ilmu tasawuf adalah ilmu yang mwempelajari mwempelajari usaha membersihkan diri, berjuang berjuang memerangi memerangi hawa nafsu, mencari jalan kesucian dengan ma’rifat ma’rifat menuju keabadian, keabadian, serta berpegang teguh pada janji Allah dan mengikuti syariat Rasulullah dalam mendekatkan diri dan mencapai keridlaan-Nya. 1
BAB II PENGERTIAN DAN DASAR-DASAR AKHLAK TASAWUF A. Pengertian Akhlak
Ada Ada dua dua pend pendek ekat atan an yang yang digu diguna naka kan n untu untuk k me mend ndef efin inis isik ikan an akhl akhlak ak yait yaitu u pendekatan linguistik (kebahasaan) dan pendekatan terminologi (peristilahan). Dari segi baha bahasa, sa, akhla akhlak k beras berasal al dari dari baha bahasa sa Arab Arab yaitu yaitu isim isim ma masda sdarr dari dari akhlaqa-yukhliquyang berar berarti ti al-Sajiyah (perangai), al-Thabi’ah (kelakuan), al-Maru’ah ikhlaqan yang (peradaban yang baik) dan al-Din (agama). 1 Untuk menjelaskan akhlak dari segi istilah kita dapat merujuk pada berqbagai pendapat para pakar di bidang ini. Ibn Maskawaih (w. 421 H/1030 M) yang selanjutnya dikenal sebagai pakar bidang akhlak terkemuka dan terdahulu misalnya secara singkat mengatakan bahwa akhlak itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukaan perbuatan tanpa pemikiran dan pertimbangan .2 Sementara itu, Imam Al-Ghazali (1059-1111 M) yang selanjutnya dikenal sebagai Hujjatul Islam, karena kepiawaiannya dalam membela Islam dari berbagai paham yang
dianggap menyesatkan dengan agak lebih luas dari Ibn Maskawaih mengatakan akhlak adalah adalah sifat sifat yang yang tertanam tertanam dalam dalam jiwa yang menimb menimbulka ulkan n mac macam-m am-macam acam perbuat perbuatan an dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan .3 Selanjutnya dalam kitab Dairatul Ma’arif, secara singkat akhlak diartikan:
نية الدابيةت النسصف ه ه
1
Jamil Shaliba, al-Mu’jam al-Falsafa, juz 1, (Mesir: Dar al-Kitab al-Misri, 1978)
2
Ibn Maskawaih, Tahdzib al-Akhlaqa wa Tathir al-Araaq (Mesir: al-Mathba’ah alMishriyyah, 1934) 3
Imam Al-Ghazali, Ihya Ulum al-Din, jilid III, (Beirut: Dar al-Fikr, t.t) hlm. 56. 2
“Sifat-sifat manusia yang terdidik” 4 Definisi akhlak secara substansial tampak saling melengkapi dan darinya kita dapat melihat lima ciri yang terdapat dalam perbuatan akhlak yaitu: Pertama, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa
seseorang sehingga telah menjadi kepribadiannya. Kedua, perbua perbuatan tan akhlak akhlak merupak merupakan an yang dilakukan dilakukan dengan dengan mudah mudah dan tanpa tanpa
pemikiran. Ini tidak berarti bahwa pada saat melakukan perbuatan yang bersangkutan dalam keadaan tidak sadar atau gila. Pada saat yang bersangkutan melakukan suatu perbuatan ia tetap sehat pikirannya dan dalam keadaan sadar. Ketiga, bahwa bahwa perbuat perbuatan an akhlak akhlak adalah adalah perbuat perbuatan an yang timbul dari dalam diri
seseorang yang mengerjakannya tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar. perbu buat atan an Keempat, per
akhl akhlak ak
adal adalah ah
perb perbua uata tan n
yang yang
dila dilaku kuka kan n
deng dengan an
sesungguhnya, bukan main-main atau sandiwara. Kelima, sejalan dengan ciri yang keempat perbuatan akhlak khususnya akhlak yang
baik baik yang yang dilak dilakuka ukan n karen karenaa ikhla ikhlass semata semata-m -mata ata karen karenaa Allah Allah,, bukan bukan karen karenaa ingin ingin mendapat pujian. Dalam perkembangan selanjutnya akhlak tumbuh menjadi suatu ilmu yang berdiri sendiri yaitu ilmu yang memiliki ruang lingkup pokok bahasan. Jika definisi tentang akhlak akhlak tersebut tersebut kita perhati perhatikan kan secara secara seksama seksama,, akan akan tam tampak pak bahwa bahwa ruang ruang lingkup lingkup pembaha pembahasan san ilm ilmu u akhlak akhlak adalah adalah mem membaha bahass tentang tentang perbuata perbuatan-pe n-perbua rbuatan tan manusia manusia,, kemudiann menetapkan apakah perbuatan tersebut merupakan perbuatan yang baik atau buruk. Pokok-pokok masalah dalam ilmu akhlak pada intinya adalah perbuatan manusia, perbuatan tersebut selanjutnya ditentukan kriterianya apakah baik atau buruk. Objek ilmu
4
Abdul Hamid, Dairah al-Ma’arif, II (Kairo: Asy-Sya’b, t.t) hlm. 436. 3
akhla akhlak k adala adalah h me memb mbah ahas as perbu perbuata atan n ma manu nusia sia yang yang selan selanjut jutny nyaa perbu perbuata atan n terseb tersebut ut ditentukan baik atau buruk. Tujuan-tujuan kita mempelajari ilmu akhlak dan permasalahannya menynbabkan kita menetapkan sebagian yang baik dan sebagian sebagai yang buruk. Bersikap adil termasuk baik, sedangkan perbuatn zalim termasuk buruk. Selanjutnya Mustafa Zahri mengatakan bahwa tujuan perbaikan akhlak itu adalah membersihkan kalbu dari kotorankotoran hawa nafsu sehingga hati menjadi bersih dan suci. 5 B. Pengertian Tasawuf
Dari segi bahasa terdapt sejumlah kata atau istilah yagn dihubung-hubungkan para ahli untuk menjelaskan kata tasawuf. Harun Nasution, menyebutkan lima istilah yang berkena berkenaan an dengan dengan tasawuf tasawuf,, yaitu: yaitu: al-Shuffah (orang (orang yang tinggal tinggal di serambi serambi masjid masjid nabi) , shaf ( barisan) , sufi (suci) , sophos (bahasa yunani: hikmat), dan suf (kain wol). 6 Dari segi linguistik dapat dipahami bahwa tasawuf adalah sikap mental yang selalu memeliharendapat para ahli sangat begantung pada sudut pantilah atau pi isa kesucian diri, beribadah, hidup sederhana, rela berkorban untuk kebaikan dan selalu bersikap bijaksana. Sikap demikian itu pada hakikatnya adalah akhlak yang mulia. Adapu Adapun n peng pengert ertian ian tasaw tasawuf uf dari dari segi segi istila istilah h atau atau penda pendapa patt para para ahli ahli sanga sangatt bergantung pada sudut pandang yang digunakan masing-masing. Selama ini ada tiga sudut sudut pandang pandang yang yang digunak digunakan an para ahli ahli untuk untuk mendefi mendefinisi nisikan kan tasawuf, tasawuf, yaitu yaitu sudut sudut pandang pandang manusia manusia sebagai sebagai makhluk makhluk terbata terbatas, s, manusia manusia sebagai sebagai makhluk makhluk yang yang harus harus berjuang, dan manusia sebagai makhluk yang bertuhan. Jika dilihat dari sudut pandang manusia sebagai makhluk yang terbatas, maka tasawuf dapat didefinisikan sebagai upaya
5
Mustafa Zahri, Kunci Memahami Ilmu Tasawuf , (Surabaya: Bina Ilmu, 1995) hlm. 67.
6
Harun Nasution, Falsafah dan Mistisisme dalam Islam, (Jakarta: Bulan Bintang,1983) cet. III, hlm. 56-57. 4
mensucikan diri dengan cara menjauhkan pengaruh kehidupan dunia dan memusatkan perhatian hanya kepada Allah SWT. 7 Selanjutnya jika sudut pandang yang digunakan manusia sebagai makhluk yang harus harus berjuang berjuang,, maka maka tasawuf tasawuf dapat dapat didefini didefinisika sikan n sebagai sebagai upaya upaya mem memperi perindah ndah diri dengan akhlak yang bersumber dari ajaran agama dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT. C. Pengertian Akhlak Tasawuf
Akhl Akhlak ak tasa tasawu wuff me meru rupa paka kan n sala salah h satu satu khaz khazan anah ah inte intele lekt ktua uall musl muslim im yang yang kehadirannya kehadirannya hingga saat ini semakin dirasakan dan memandu perjalanan hidup manusia agar selamat dunia dan akhirat. Hubungan ilmu akhlak dan tasawuf seperti yang diuraikan oleh Harun Nasution, ketika mempelajari tasawuf ternyata bahwa al-Qur’an dan hadis mementingkan akhlak. Sebagaimana diketahui bahwa dalam tasawuf masalah ibadah sangat menonjol karena bertasawuf pada hakikatnya melakukan serangkaian ibadah, seperti shalat, puasa, dan sebagainya. Ibadah yang dilakukan dalam bertasawuf itu erat kaitannya dengan akhlak. Dalam hubungan ini Harun Nasution mengatakan bahwa ibadah dalam Islam erat sekali hubungannya dengan pendidikan akhlak. Ibadah dalam al-Qur’an dikaitkan dengan takwa yang berarti melaksanakan perintah tuhan dan menjauhi larangannya. D. Dasar Tasawuf dalam Al-Qur’an dan Hadis
Tasawuf dalam Islam mempunyai dasar yang mendalam, banyak ayat al-Qur’an yang menganjurkan agar mawas diri dari godaan yang berupa kesenangan atau fitnah dunia. Dalam al-Qur’an dan hadis telah diterangkan diterangkan mengenai cinta Allah kepada hambahambanya dan cinta hambanya kepada Allah. Sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 165: 7
Defin Definisi isi terse tersebut but diran dirangk gkum um dari dari sejum sejumlah lah defini definisi si tasaw tasawuf uf yang yang dikemukakan para ahli seperti Ma’ruf al-Karkhy 5
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. adapun orangorang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orangorang orang yang berbuat berbuat zalim zalim itu itu mengeta mengetahui hui ketika ketika mereka mereka meliha melihatt siksa siksa (pada (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).
Dalam Dalam al-Qur’a al-Qur’an n Allah Allah pun mem memerin erintah tahkan kan manusia manusia agar senanti senantiasa asa bertobat bertobat,, membersihkan diri, dan memohon ampunan kepadanya sehingga memperoleh cahaya: Nya. Dalam al-Qur’an surat al-Tahrim ayat 8 “Hai “Hai orang-or orang-orang ang yang yang beriman beriman,, bertauba bertaubatla tlah h kepada kepada Allah Allah dengan dengan taubat taubatan an nasuha nasuha (tauba (taubatt yang yang semurni semurni-mu -murnin rninya) ya).. Mudah-m Mudah-mudah udahan an Rabbmu Rabbmu akan menutup menutupii kesal kesalah ahanan-ke kesal salaha ahanm nmu u dan dan me mema masuk sukka kanmu nmu ke dala dalam m janna jannah h yang yang me meng ngal alir ir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan nabi dan orangorang mukmin yang bersama Dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah Kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Al-Qur’an pun mengingatkan manusia agar tidak diperbudak kehidupan duniawi dan kemewahan harta benda yang menggiurkan sebagaimana Firman Allah SWT. dalam surat Fathir ayat 5: “Hai manusia, Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah”.
Sedangkan landasan hadisnya tentang kehidupan rohaniah manusia atau tasawuf sangatl sangatlah ah banyak, banyak, berikut berikut ini mat matan an hadis hadis yang dapat dipaham dipahamii dengan dengan pendeka pendekatan tan tasawuf:
رب ع ع ق ق س نفس ع ع م م 6
“Barang siapa yang mengenal dirinya sendiri berarti ia mengenal tuhannya”
Tidak ada golongan lain yang memberi perhatian dalam menafsirkan, membahas dengan teliti dan terinci, serta membagi segi-segi utamanya maqam ini selain para sufi. Merekalah yang paling mahir dan mengetahui akan penyakit jiwa, sifat-sifatnya dan kekura kekurang ngan an yang yang ada pada pada ma manus nusia, ia, me mere reka ka ini ahli ahli dalam dalam ilmu ilmu pend pendidi idika kan n yang yang dinamakan suluk. Teta Tetapi pi tasaw tasawuf uf tidak tidak berhe berhent ntii hingg hinggaa disini disini saja, saja, dalam dalam peran peranan annya nya di ma masa sa per permu mula laan an,, yait yaitu u adan adanya ya kema kemaua uan n dala dalam m me mela laks ksan anak akan an akhl akhlak ak yang yang luhu luhurr dan dan hakikatnya dalam ibadah yang murni semata untuk Allah SWT. Tasawuf bersumber dari dua unsur tasawuf yaitu unsur Islam dan unsur luar Islam yaitu dari Nasrani, Yunani, Hindu, Budha, dan Persia. 8 Dari Islam sendiri tasawuf ini mendapat perhatian yang sangat besar dari sumbar ajaran Islam yaitu al-Qur’an dan alHadis serta praktek kehidupan para sahabat dan tabi’in.
BAB III PENUTUP
Islam sebagai agama telah memancarkan berbagai fenomena, tidak hanya fenomena teologis dan ibadah, tetapi juga fenomena pemikiran dan keduniaan seperti politik dan sosia sosial. l. Seja Sejalan lan denga dengan n munc munculn ulnya ya berba berbaga gaii kemaj kemajuan uan,, ma maka ka dari dari itu kepad kepadaa umat umat 8
Rosihon Anwar dan Mukhtar Solihin, Ilmu Tasawuf , cet II(Bandung: Pustaka
7
manusia khususnya yangberiman kepada Allah agar berakhlak seperti Nabi Muhammad SAW. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa akhlak tasawuf memiliki peranan penting dalam perjalanan hidup manusia dimana akhlak tasawuf merupakan salah satu khazanah intelektual muslim dalam upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Ghazali, Imam. Ihya Ulum al-Din. Jilid III. Beirut: Dar al-Fikr. Anwar, Anwar, Rosihon, Rosihon, dan Mukhtar Mukhtar Solihin Solihin.. 2004. 2004. Ilmu Tasawuf . Bandung: Pustaka Setia.
8
Maskawaih, Ibn, 1934. Tahdzib al-Akhlaq wa Tathir al-Araq. Mesir: Al-Mathba’ah Mishriyah. Mutharri, Muthada. 1995. Falsafah Akhlak. Bandung: Pustaka Hidayah. Falsafah fah dan Mistis Mistisism ismee dalam dalam Islam. Islam. Jakarta: Bulan Nasuti Nasution, on, Harun. Harun. 1983. 1983. Falsa
Bintang. http//lurus.multiply.com/reviews/item/2.
9