LAPORAN PENDAHULUAN “SELULITIS” DI RUANG 14 RSSA MALANG Disusun untuk memenuhi Tugas Kepaniteraan klinik Departemen Surgical
Disusun Oleh : TEGUH FITRIYANTO 14000!00011111 PSI" A "el#$%#&
PROGRAM PROFESI NERS 'URUSAN 'URUS AN ILMU ILM U "EPERA( "EPER A(A ATAN TAN FA"ULTAS "EDO"TERAN UNI)ERSITA UNI)ERSI TAS S *RA(I'AYA *RA(I'AYA
MALANG +01,
1- Pen.e/in Seluliis Selulitis berasal dari kata ”cellule ” cellule”” yaitu susunan tingkat sel, dan kata “itis “ itis”” yaitu peradang peradangan, an, yang berarti adanya adanya peradang peradangan an yang ternyata pada suatu tingkatan tingkatan sel. Pengertian lain dari selulitis adalah suatu kelainan kulit berupa infiltrat yang difus di daerah
subkutan dengan tanda – tanda radang akut. Selulitis merupakan inflamasi jaringan subkutan dimana prses inflamasi yang umumnya dianggap sebagai penyebab adalah bakteri S.aureus dan atau Streptcccus !"utta#in,$%&&'. Selulitis adalah infeksi bakteri yang menyebar kedalam bidang jaringan !(runner dan Suddarth, $%%%'. Selulitis adalah infeksi streptkkus, stapilkkus akut dari kulit dan jaringan subkutan biasanya disebabkan leh in)asi bakteri melalui suatu area yang rbek pada kulit, meskipun demikian hal ini dapat terjadi tanpa bukti sisi entri dan ini biasanya terjadi pada ekstremitas ba*ah !Tucker, $%%+'. stilah selulitis digunakan suatu penyebaran edematus dari inflamasi akut pada permukaan jaringan lunak dan bersifat difus !-e)ille, $%%'. Selulitis dapat terjadi pada semua tempat dimana terdapat jaringan lunak dan jaringan ikat lnggar, terutama pada muka dan leher, karena biasanya pertahanan terhadap infeksi pada daerah tersebut kurang sempurna /adi selulitis adalah infeksi pada lapisan kulit yang lebih dalam yang disebabkan leh bakteri Stapilokokus
aureus, Strepkokus
grup
A danStreptokokus
karakteristik sebagai berikut 0 a. Peradangan supuratif sampai di jaringan subkutis b. "engenai pembuluh limfe permukaan c. Plak eritematus, batas tidak jelas dan cepat meluas Pe/2e3n 2ses 3n seluliis
+- "lsii&si Seluliis Selulitis dapat diglngkan menjadi0
piogenes.
Dengan
a. Selulitis Sirkumskripta Serus 1kut Selulitis yang terbatas pada daerah tertentu yaitu satu atau dua spasia fasial, yang tidak jelas batasnya.nfeksi bakteri mengandung serus, knsistensinya sangat lunak dan spngius.Penamaannya berdasarkan ruang anatmi atau spasia yang terlibat. b. Selulitis Sirkumskripta Supurartif 1kut Prsesnya hampir sama dengan selulitis sirkumskripta serus akut, hanya infeksi bakteri tersebut juga mengandung suppurasi yang purulen. Penamaan berdasarkan spasia yang dikenainya./ika terbentuk eksudat yang purulen, mengindikasikan tubuh bertendensi membatasi penyebaran infeksi dan mekanisme resistensi lkal tubuh dalam mengntrl infeksi. c. Selulitis Difus 1kut Dibagi lagi menjadi beberapa kelas, yaitu0 •
2ud*ig3s 1ngina
•
Selulitis yang berasal dari inframylhyid,
•
Selulitis Senatr3s Difus Peripharingeal
•
Selulitis 4asialis Difus
•
4ascitis -ecrti5ing dan gambaran atypical lainnya
•
Selulitis Krnis Selulitis krnis adalah suatu prses infeksi yang berjalan lambat karena terbatasnya )irulensi bakteri yang berasal dari fkus gigi. (iasanya terjadi pada pasien dengan selulitis sirkumskripta yang tidak mendapatkan pera*atan yang adekuat atau tanpa drainase.
•
Selulitis Difus yang Sering Dijumpai Selulitis difus yang paling sering dijumpai adalah Phlegmne 6 1ngina 2ud*ig3s. 1ngina 2ud*ig3s merupakan suatu selulitis difus yang mengenai spasia
sublingual, submental dan submandibular bilateral, kadang7kadang sampai mengenai spasia pharingeal. Selulitis dimulai dari dasar mulut. Seringkali bilateral,
tetapi
bila
hanya
mengenai
satu
sisi6
unilateral
disebut
Pseudphlegmn.
!-Ei#l#.i Penyebab selulitis paling sering pada rang de*asa adalah Staphylococcus aureus dan Streptokokus beta hemolitikusgrup A sedangkan penyebab selulitis pada anak adalah Haemophilus
influenzatipe
b !8ib',
Streptokokus
beta
hemolitikusgrup
A,
dan
Staphylococcus aureus. Streptococcuss beta hemolitikusgroup B adalah penyebab yang jarang pada selulitis.9 Selulitis pada rang de*asa imunkmpeten banyak disebabkan leh Streptococcus pyogenes dan Staphylococcus aureus sedangkan pada ulkus diabetikum dan ulkus dekubitus biasanya disebabkan leh rganisme campuran antara kkus gram psitif dan gram negatif aerb maupun anaerb. (akteri mencapai dermis melalui jalur eksternal maupun hematgen. Pada imunkmpeten perlu ada kerusakan barrier kulit, sedangkan pada imunkprmais lebih sering melalui aliran darah !buku kuning'. :nset timbulnya penyakit ini pada semua usia
!- F&#/ Resi Seluliis Terdapat beberapa faktr yang memperparah resik dari perkembangan selulitis, antara lain 0 a' ;sia. Semakin tua usia, kefektifan sistem sirkulasi dalam menghantarkan darah berkurang pada bagian tubuh tertentu. Sehingga abrasi kulit ptensi mengalami infeksi seperti selulitis pada bagian yang sirkulasi darahnya memprihatinkan. b' "elemahnya sistem immun !Immunodeficiency '. Dengan sistem immune yang melemah maka semakin mempermudah terjadinya infeksi. <nth pada penderita
leukemia lymphotik kronis dan infeksi HIV . Penggunaan bat pelemah immun !bagi rang yang baru transplantasi rgan' juga mempermudah infeksi. c' Diabetes mellitus. Tidak hanya gula darah meningkat dalam darah namun juga mengurangi sistem immun tubuh dan menambah resik terinfeksi. Diabetes mengurangi sirkulasi darah pada ekstremitas ba*ah dan ptensial membuat luka pada kaki dan menjadi jalan masuk bagi bakteri penginfeksi. d'
nfeksi jamur krnis pada telapak atau jari kaki nfeksi jamur kaki juga dapat membuka celah kulit sehingga menambah resik bakteri penginfeksi masuk
g' Penggunaan sterid krnik. <nthnya penggunaan krtiksterid. h' =igitan > sengatan serangga, he*an, atau gigitan manusia. i'
Penyalahgunaan
bat
dan
alkhl.
"engurangi
sistem
immun
sehingga
mempermudah bakteri penginfeksi berkembang. j'
"alnutrisi. Sedangkan lingkungan trpis, panas, banyak debu dan ktran, mempermudah timbulnya penyakit ini
4- P#isi#l#.i (akteri patgenyang menembus lapisan epidermis kulit menimbulkan infeksi pada permukaan kulit atau menimbulkan peradangan. Selulitis biasanya disebabkan leh infeksi bakteri pada luka, luka bakar, atau infeksi kulit lainnya, terutama leh Streptococcus grup 1 dan Staphylococcus aureus, tetapi dapat pula timbul pada pejamu !hst' dengan tanggap imun yang lemah !immunodeficiency ' atau menyertai erisipelas. Penyakit ini cenderung menyebar ke rngga jaringan dan dataran cekung karena pelepasan sejumlah besar hialurnidase yang memecahkan 5at dasar plisakarida. Selain itu juga terjadi fibrinlitik yang mencernakan barier fibrin dan lesitinase yang menghancurkan membran sel leh bakteri. Penyakit infeksi sering berjangkit pada rang gemuk, rendah gi5i, rang tua dan pada rang dengan diabetes mellitus yang pengbatannya tidak adekuat. Selulitis yang tidak berkmplikasi paling sering disebabkan leh streptkkus grup 1, streptkkus lain atau Stafilkkus aureus
Menin katn a
Immunodefcienc
Sirkulasi darah menurun
Ineksi amur kulit Membuka celah
"brasi kulit
Diabetes Mellitus
Cacar, ruam kulit
Pemben kakan
Peningkatan kadar gula darah
Luka Terbuka
L m hedema Kulit terluka
Sirkulasi darah ada ekstremitas #isiko terluka P$% bakteri
Ineksi Stre tococus ru ", Defsiensi pengetahuan
Kurangnya paparan inormasi
Selulitis
Kerusakan Interitas !aringan
Interitas !aringan tidak utuh
Mekanisme
Kalor
Dolor
#ubor
Proses a ositosis
"kselerasi' Deakselerasi sara !aringan sekitar
(i otermi
(i ertermi
*yeri akut
)angguan rasa nyaman
&ungsiolesa
Tumor (iperplasia arin an ikat
Intoleransi arin an' or an
$dem arin an
Intoleransi
%ritema lokal )an
uan Citra Penekanan
)angguan rasa nyaman
,- Mniessi "linis =ambaran klinis tergantung akut atau tidaknya infeksi. ;mumnya semua bentuk ditandai dengan kemerahan dengan batas jelas, nyeri tekan dan bengkak. Penyebaran perluasan kemerahan dapat timbul secara cepat di sekitar luka atau ulkus disertai dengan demam dan lesu. Pada keadaan akut, kadang7kadang timbul bula. Dapat dijumpai limfadenpati limfangitis. Tanpa pengbatan yang efektif dapat terjadi supurasi lkal !flegmn, nekrsis atau gangren'. Selulitis biasanya didahului leh gejala sistemik seperti demam, menggigil, dan malaise. Daerah yang terkena terdapat kardinal peradangan yaitu rubr !eritema', clr !hangat', dlr !nyeri' dan tumr !pembengkakan'. 2esi tampak merah gelap, tidak berbatas tegas pada tepi lesi tidak dapat diraba atau tidak meninggi. Pada infeksi yang berat dapat ditemukan pula )esikel, bula, pustul, atau jaringan neurtik. Ditemukan pembesaran kelenjar getah bening reginal dan limfangitis ascenden. Pada pemeriksaan darah tepi biasanya ditemukan leuksitsis. Peride inkubasi sekitar beberapa hari, tidak terlalu lama. =ejala prdrmal berupa0 malaise
anreksia?
demam,
menggigil
dan
berkembang
dengan
cepat,
sebelum
menimbulkan gejala7gejala khasnya. Pasien imunkmprmais rentan mengalami infeksi *alau dengan patgen yang patgenisitas rendah. Terdapat gejala berupa nyeri yang
,- Mniessi "linis =ambaran klinis tergantung akut atau tidaknya infeksi. ;mumnya semua bentuk ditandai dengan kemerahan dengan batas jelas, nyeri tekan dan bengkak. Penyebaran perluasan kemerahan dapat timbul secara cepat di sekitar luka atau ulkus disertai dengan demam dan lesu. Pada keadaan akut, kadang7kadang timbul bula. Dapat dijumpai limfadenpati limfangitis. Tanpa pengbatan yang efektif dapat terjadi supurasi lkal !flegmn, nekrsis atau gangren'. Selulitis biasanya didahului leh gejala sistemik seperti demam, menggigil, dan malaise. Daerah yang terkena terdapat kardinal peradangan yaitu rubr !eritema', clr !hangat', dlr !nyeri' dan tumr !pembengkakan'. 2esi tampak merah gelap, tidak berbatas tegas pada tepi lesi tidak dapat diraba atau tidak meninggi. Pada infeksi yang berat dapat ditemukan pula )esikel, bula, pustul, atau jaringan neurtik. Ditemukan pembesaran kelenjar getah bening reginal dan limfangitis ascenden. Pada pemeriksaan darah tepi biasanya ditemukan leuksitsis. Peride inkubasi sekitar beberapa hari, tidak terlalu lama. =ejala prdrmal berupa0 malaise
anreksia?
demam,
menggigil
dan
berkembang
dengan
cepat,
sebelum
menimbulkan gejala7gejala khasnya. Pasien imunkmprmais rentan mengalami infeksi *alau dengan patgen yang patgenisitas rendah. Terdapat gejala berupa nyeri yang terlkalisasi dan nyeri tekan. /ika tidak dibati, gejala akan menjalar ke sekitar lesi terutama ke prksimal. Kalau sering residif di tempat yang sama dapat terjadi elefantiasis. 2kasi selulitis pada anak biasanya di kepala dan leher, sedangkan pada rang de*asa paling sering di ekstremitas karena berhubungan dengan ri*ayat seringnya trauma di ekstremitas. Pada penggunaan salah bat, sering berlkasi di lengan atas. Kmplikasi jarang ditemukan, tetapi termasuk glmerulnefritis akut !jika disebabkan leh strain nefritgenik
streptcccus,
limfadenitis,
endkarditis
bakterial
subakut'.
Kerusakan
pembuluh limfe dapat menyebabkan selulitis rekurens.
5- Pe$e/i&sn Di.n#si& Pemeriksaan 2abratrium a. <(< !Complete Blood Count ', menunjukkan kenaikan jumlah leuksit dan rata7rata sedimentasi eritrsit. Sehingga mengindikasikan adanya infeksi bakteri. b. (;- le)el, Kreatinin le)el c. Kultur darah, dilaksanakan bila infeksi tergeneralisasi telah diduga d. "engkultur dan membuat apusan =ram, dilakukan secara terbatas pada daerah penampakan luka namun sangat membantu pada area abses atau terdapat bula. e. Pemeriksaan labratrium tidak dilaksanakan apabila penderita belum memenuhi beberapa kriteria? seperti area kulit yang terkena kecil, tidak terasa sakit, tidak
adatanda sistemik !demam, dingin, dehidrasi, takipnea, takikardia, hiptensi', dan tidak ada faktr resik. Pemeriksaan maging a. Plain-filmadiography , tidak diperlukan pada kasus yang tidak lengkap !seperti kriteria yang telah disebutkan' b.
- Penl&snn Me3is
.&Pada pengbatan umum kasus selulitis, faktr hygiene perrangan dan lingkungan harus diperhatikan. .$ Sistemik (erbagai bat dapat digunakan sebagai pengbatan selulitis .$.& Penisilin = prkain dan semisintetiknya a. Penisilin = prkain Dsisnya &,$ juta6 hari, .". Dsis anak &%%%% unit6kg((6hari. Penisilin merupakan bat pilihan !drug f chice', *alaupun di rumah sakit kta7kta besr perlu dipertimbangkan kemungkinan adanya resistensi. :bat ini tidak dipakai lagi karena tidak praktis, diberikan " dengan dsis tinggi, dan semakin sering terjadi syk anafilaktik. b. 1mpisilin Dsisnya EC%% mg, diberikan & jam sebelum makan. Dsis anak C%7&%% mg6kg((6hari dibagi dalam dsis. c. 1mksisilin Dsisnya sama dengan ampsilin, dsis anak $C7C% mg6kg((6hari dibagi dalam B dsis. Kelebihannya lebih praktis karena dapat diberikan setelah makan. /uga cepat absrbsi dibandingkan dengan ampisilin sehingga knsentrasi dalam plasma lebih tinggi. d. =lngan bat penisilin resisten7penisilinase Fang termasuk glngan bat ini, cnthnya0 ksasilin, diklksasilin, fluklksasilin. Dsis klksasilin B E $C% mg6hari sebelum makan. Dsis fluklksasilin untuk anak7 anak adalah 9,$C7&&,$C mg6kg((6hari dibagi dalam dsis. .$.$ 2inkmisin dan Klindamisin Dsis linkmisin B E C%% mg sehari. Klindamisin diabsrbsi lebih baik karena itu dsisnya lebih kecil, yakni E B%%7C% mg sehari. Dsis linkmisin untuk anak yaitu B%79% mg6kg((6hari dibagi dalam B7 dsis, sedangkan klindamisin +7&9 mg6kg((6hari atau sapai $% mg6kg((6hari pada infeksi berat, dibagi dalam B7 dsis. :bat ini efektif untuk piderma disamping glngan bat penisilin resisten7penisilinase. Afek samping yang disebut di kepustakaan berupa clitis pseudmembransa, belum pernah ditemukan. 2inkmisin gar tidak dipakai lagi dan diganti dengan klindamisin karena ptensi antibakterialnya lebih besar, efek sampingnya lebih sedikit, pada pemberian per ral tidak terlalu dihambat leh adanya makanan dalam lambung.
.$.B Aritrmisin Dsisnya E C%% mg sehari per s. Afekti)itasnya kurang dibandingkan dengan linkmisin6klindamisin dan bat glngan resisten7penisilinase. Sering memberi rasa tak
enak dilambung. Dsis linkmisin untuk anak yaitu B%7C% mg6kg((6hari dibagi dalam B7 dsis. .$. Sefalsprin Pada selulitis yang berat atau yang tidak member respn dengan bat7batan tersebut diatas, dapat dipakai sefalsprin. 1da generasi yang berkhasiat untuk kuman psitif7gram ialah generasi , juga generasi G.<nthya sefadrksil dari generasi dengan dsis untuk rang de*asa$ E C%% m sehari atau $ E &%%% mg sehari !per ral', sedangkan dsis untuk anak $C7C% mg6kg((6hari dibagi dalam $ dsis.
-! T#%i&l (ermacam7macam bat tpikal dapat digunakan untuk pengbatan selulitis. :bat tpical anti mikrbial hendaknya yang tidak dipakai secara sistemik agar kelak tidak terjadi resistensi dan hipersensiti)itas, cnthnya ialah basitrasin, nemisin, dan mupirsin. -emisin juga berkhasiat untuk kuman negatif7gram. -emisin, yang di negeri barat dikatakan sering menyebabkan sensitisasi, jarang ditemukan. Teramisin dan klramfenikl tidak begitu efektif, banyak digunakan karena harganya murah. :bat7bat tersebut digunakan sebagai salap atau krim. Sebagai bat tpical juga kmpres terbuka, cnthnya0 larutan permangas kalikus &6C%%%, larutan ri)anl &H dan ydium p)idn ,C H yang dilarutkan &% E. yang terakhir ini lebih efektif, hanya pada sebagian kecil mengalami sensitisasi karena ydium. @i)anl mempunyai kekurangan karena mengtri sprei dan mengiritasi kulit. Pada kasus yang berat, dengan kematian jaringan B% H ! necrotizing fasciitis' serta memiliki gangguan medis lainnya, hal yang harus dilakukan adalah perasi pengangkatan pada jaringan yang mati ditambah terapi antibitik secara infuse, pengangkatan kulit, jaringan, dan tt dalam jumlah yang banyak, dan dalam beberapa kasus, tangan atau kaki yang terkena harus diamputasi.
-4 Penl&snn "e%e/6n a. ;ntuk mengurangi edema dan nyeri, direkmendasikan untuk ele)asi 6 meninggikan dan mengistirahatkan ekstremitas yang mengalami keluhan. b. Perlu dipertimbangkan hspitalisasi untuk mnitring ketat dan pemberian antibitik intra)ena pada kasus yang berat, pada bayi, pasien usia lanjut, dan pasien dengan imunkmprmis. c. Pada kndisi yang sangat parah dengan nekrsis luas disertai supurasi, perlu dipertimbangkan dilakukan debridement insisi dan drainase secara bedah. d. "emberikan edukasi kepada penderita yaitu diberikan infrmasi mengenai pera*atan kulit dan higiene kulit yang benar, misalnya mandi teratur, minimal $ kali sehari, jika terdapat luka hindari kntaminasi dengan ktran.
7- "#$%li&si •
(akteremia
•
-anah atau lcal 1bscess
•
Superinfeksi leh bakteri gram negati)e
•
2ymphangitis
•
Trmbphlebitis
•
Allulitis pada muka atau 4acial cellulites pada anak menyebabkan meningitis sebesar +H.
•
Dimana dapat menyebabkan kematian jaringan !=angrene', dan dimana harus melakukan amputasi yang mana mempunyai resik kematian hingga $CH.
8- Asuhn "e%e/6n 8-1- Pen.&9in •
•
dentitas "enyerang sering pada lingkungan yang kurang bersih @i*ayat Penyakit a. Keluhan utama Pasien biasanya mengeluh nyeri pada luka, t erkadang disertai demam, menggigil dan malaise b. @i*ayat penyakit dahulu Ditanyakan penyebab luka pada pasien dan pernahkah sebelumnya mengidap penyakit seperti ini, adakah alergi yang dimiliki dan ri*at pemakaian bat. c. @i*ayat penyakit sekarang Terdapat luka pada bagian tubuh tertentu dengan karakteristik ber*arna merah, terasa lembut, bengkak, hangat, terasa nyeri, kulit menegang dan mengilap d. @i*ayat penyakit keluarga (iasanya dikeluarga pasien terdapat ri*ayat mengidap penyakit selulitis atau
• •
•
a. b. c. d. e. f. g.
penyekit kulit lainnya Keadaan emsi psiklgi 0 Pasien tampak tenang,dan emsinal stabil Keadaan scial eknmi 0 (iasanya menyerang pada scial eknmi yang sederhana Pemeriksaan fisik Keadaan umum 0 2emah TD 0 8iptensi68ipertensi -adi 0 (radikardi Suhu 0 8ipertermi @@ 0 -rmal6"eningkat Kepala 0 Dilihat kebersihan, bentuk, adakah edem atau tidak "ata 0 Tidak anemis, tidak ikterus, reflek cahaya !I' 8idung 0 Tidak ada pernafasan cuping "ulut 0 Kebersihan, tidak pucat Telinga 0 Tidak ada serumen 2eher 0 Tidak ada pembesaran kelenjar /antung 0 Denyut jantung meningkat
h. Akstremitas 0 1dakah luka pada ekstremitas i. ntegumen 0 =ejala a*al berupa kemerahan dan nyeri tekan yang terasa di suatu daerah yang kecil di kulit. Kulit yang terinfeksi menjadi panas dan bengkak, dan tampak seperti kulit jeruk yang mengelupas !peau dJrange'. Pada kulit yang terinfeksi bisa ditemukan lepuhan kecil berisi cairan !)esikel' atau lepuhan besar berisi cairan !bula', yang bisa pecah. 8-+ Di.n#s n.$un.&in $un;ul a. -yeri berhubungan dengan iritasi kulit, gangguan integritas kulit, iskemik jaringan. b. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren pada ekstrimitas. c. Defisiensi Pengetahuan berhubungan dengan prses penyakit d. =angguan gambaran diri berhubungan dengan perubahan bentuk salah satu anggta tubuh. e. 8ipertermi 8-! Ren;n "e%e/6n &' -yeri akut berhubungan dengan inflamasi jaringan. Tujuan 0 nyeri berkurang atau hilang. Kriteria
hasil
0pasien
menampakkan
ketenangan,
ekspresi
muka
rileks
ketidaknyamanan dalam batas yang dapat ditleransi. nter)ensi0 a. Kaji intensitas nyeri menggunakan skala 6 peringkat nyeri b. Pertahankan ekstrimitas yang dipengaruhi
dalam psisi yang ditemukan
c. /elaskan kebutuhan akan imbilisasi – $ jam d. (erikan anal gesik jika diperlukan, kaji keefektifan e. ;bah
psisi
sesering
mungkin,
pertahankan
garis
tubuh
untuk
menccegah penekanan dan kelelahan. f.
(antuan dan
ajarkan penanganan terhadap nyeri,
penggunaan imajinasi,
relaksasi dan lainnya. g. Tingkatkan akti)itas distraksi.
$' Kerusakan ingritas jaringan berhubungan dengan gangguan sirkulasi Tujuan 0 menunjukkan regenerasi jaringan. Kriteria hasil 0 2esi mulai pulih dan area bebas dari infeksi lanjut, kulit bersih, kering dan area sekitar bebas dari edema, suhu nrmal. nter)ensi0 a. Kaji kerusakan, ukuran, kedalaman *arna cairan b. Pertahankan istirahat di tempat tidur dengan peningkatan ekstremitas dan mbilitasasi.
c. Pertahankan teknik aseptic d. =unakan kmpres dan balutan e. Pantau suhu lapran, laran dkter jika ada peningkatan.
B' Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya infrmasi Tujuan 0 pasien mengerti tentang pera*atan dirumah Kriteria hasil 0 melaksanakan pera*atan luka dengan benar menggunakan tindakan ke*aspadaan aseptic yang tepat. "engekspresikan
pemahaman
perkembangan
yang diharapkan tanpa infeksi dan jad*al bat. nter)ensi0 a. Demnstasikan pera*atan luka dan balutan, ubah prsedur, tekankan pentingnya teknik aseptic. b. Diskusikan tentang mempertahankan peninggian dan imbilisasi ekstrimitas yang ditentukan c. Drng melakukan akti)itas untuk mentleransi penggunaan alat penykng. d. /elaskan tanda7tanda dan gejala untuk dilaprkan ke dkter e. Diskusikan jad*al pengbatan f.
Tekankan pentingnya diet nutrisi.
DAFTAR PUSTA"A
Djuanda, 1dhi. Ilmu Penyakit $ulit dan $elamin.$%%+. Adisi ketujuh. /akarta0 4akultas Kedkteran ;ni)ersitas ndnesia. Denges.$%%%.
@encana
asuhan
kepera*atan?
pedman
untuk
perencanaan
danpendkumentasian pera*atan pasien. /akarta0 A=< Arn 2/. $%%+. Cellulitis and Soft-!issue Infections. 1merican <llege f Physicians. 4it5patrick, Thmas (.$%%+.%ermatology in &eneral "edicine, se'enth edition. -e* Frk0 "c=ra*8ill 8erchline TA. $%&&. Cellulitis. Lright State ;ni)ersity, :hi, ;nited State f 1merica. Kert*ign S. $%&&. () Besar $elompok Penyakit $ulit . ;nsri press, Palembang, ndnesia, hal0 &97&
"c-amara D@, Tleyjeh ", (erbari A4, et al. $%%. Incidence of lo*er e+tremity cellulitis, apopulationbased stud inlmstedcounty#"innesota. +$!'0+&7$& "rris, 1D. $%%+. Cellulitis and erysipelas. ;ni)ersity 8spital f Lales,
1riff.
$%%+. Asuhan
$epera*atan
$lien
%engan
&angguan
Sistem
Persarafan./akarta0 Salemba "edika. "utta#in 1riff. $%%+. Asuhan $epera*atan $lien %engan &angguan Sistem Persarafan./akarta0 Salemba "edika. Smelt5er <. Su5anne, (runner > Suddarth. $%%$. Buku A/ar $epera*atan "edikal Bedah. A=< 0 /akarta S*art5 "-. $%%. Cellulitis. -e* Angland /urnal f "edicine. BC%0%7&$ Llff K, /hnsn @1, 0itspatricks.$%%+. color atlas and synopsis of clinically dermatology . -e* Frk0 "c=ra*8ill.