SELULITIS A. PENGERTIAN IAN Selulitis adalah infeksi streptokokus, stapilokokus akut dari kulit dan jaringan subkutan biasanyadisebabkan biasanyadisebabkan oleh oleh invasi bakteri melalu melaluii suatu area yang robek pada kulit, meskipun demikian demikian hal ini ini dapat dapat terjadi terjadi tanpa bukti sisi sisi entri dan ini biasanya terjadi pada ekstrimitas bawah (Tucker, 1998! Selulitis adalah inflamasi supuratif yang juga melibatkan sebagian
"aringan
subkutan (mansjoer, #$$$! Selulitis adalah infeksi bakteri yang menyebar kedalam bidang jaringan (%runner dan Suddarth, #$$$! "adi selulitis adalah infeksi pada kulit yang disebabkan oleh bakteri stapilokokus stapilokokus aureus, streptokokus grup & dan streptokokus piogenes! Seluli Selulitis tis adala adalah h infek infeksi si pada pada lapisa lapisan n kulit kulit yang yang lebih lebih dalam! dalam! 'enga 'engan n karakt karakteri eristi stik k sebagai berikut ) *eradangan supuratif sampai di jaringan subkutis ) +engenai pembuluh limfe permukaan ) *lak eritematus, eritematus, batas tidak jelas jelas dan cepat meluas meluas B. ETIOLOGI +enuru +enurutt &lpe &lpers rs &nn &nn (#$$ (#$$,, peny penyeba ebab b selul seluliti itis s antara antara lain lain Streptococcus grup grup %, Haemophylus influen-a, Haemophylus influen-a, Pneumokokus, Pneumokokus, Staphylococcus Staphylococcus aereus dan Streptococcus grup Streptococcus grup &! +eskipun +eskipun ada beberapa beberapa bakteri bakteri yang yang dapat dapat menyebab menyebabkab kab seluliti selulitis, s, penyebab penyebab yang yang paling sering dijumpai adalah Staphylococcus dan Streptococcus, (+edicastore, (+edicastore, #$1$! Selulitis terjadi manakala bakteri tersebut masuk melalui kulit yang bercelah terutama celah antara selaput jari kaki, pergelangan kaki, dan tumit, kulit terbuka, bekas sayatan pembedah pembedahan an (lymphadenectomy , lymphadenectomy , mastectomy , postvenectomy postvenectomy ! ! .alaupu .alaupun n seluliti selulitis s dapat dapat terjadi di kulit bagian manapun, lokasi paling sering terjadi adalah di kaki, khususnya di kulit daerah tulang kering dan punggung kaki! *ada anak/anak usia di bawah tahun, bakteri Hemop Hemophil hilus us influ influenz enzae ae dapat dapat menye menyebab babkan kan seluli selulitis tis,, khusus khususny nya a di daerah daerah wajah wajah dan lengan! 0osfanty, (#$$9 menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang memperparah resiko dari perkembangan selulitis, antara lain 1!
sia Semakin tua usia, kefektifan sistem sirkulasi dalam menghantarkan darah berkurang pada bagian tubuh tertentu! Sehingga abrasi kulit potensi mengalami infeksi seperti selulitis pada bagian yang sirkulasi darahnya memprihatinka!
#!
+elemahnya sistem immun (Immunodeficiency 'engan sistem immune yang melemah maka semakin mempermudah terjadinya infeksi! 2ontoh pada penderita leukemia lymphotik kronis dan infeksi HIV ! *enggunaan obat pelemah immun (bagi orang yang baru transplantasi organ juga mempermudah infeksi!
3!
'iabetes mellitus Tidak hanya gula darah meningkat dalam darah namun juga mengurangi sistem immun tubuh dan menambah resiko terinfeksi! 'iabetes mengurangi sirkulasi darah pada ekstremitas bawah dan potensial membuat luka pada kaki dan menjadi jalan masuk bagi bakteri penginfeksi!
4!
2acar dan ruam saraf 5arena penyakit ini menimbulkan luka terbuka yang dapat menjadi jalan masuk bakteri penginfeksi!
6!
*embangkakan kronis pada lengan dan tungkai (lymphedema *embengkakan jaringan membuat kulit terbuka dan menjadi jalan masuk bagi bakteri penginfeksi!
!
7nfeksi jamur kronis pada telapak atau jari kaki 7nfeksi jamur kaki juga dapat membuka celah kulit sehingga menambah resiko bakteri penginfeksi masuk
!
*enggunaan steroid kronik 2ontohnya penggunaan corticosteroid !
8!
igitan : sengat serangga, hewan, atau gigitan manusia
9!
*enyalahgunaan obat dan alkohol +engurangi sistem immun sehingga mempermudah bakteri penginfeksi berkembang!
1$! +alnutrisi Sedangkan lingkungan tropis, panas, banyak debu dan kotoran, mempermudah timbulnya penyakit ini!
C. PATOFISIOLOGI %akteri pathogen yang menembus lapisan luar menimbulkan infeksi pada permukaan kulit atau menimbulkan peradangan! *enyakit infeksi sering berjangkit pada orang gemuk, rendah gi-i, orang tua dan pada orang dengan diabetes mellitus yang pengobatannya tidak adekuat! ambaran klinis eritema lokal pada kulit dan sistem vena serta limfatik pada ke dua ekstremitas atas dan bawah! *ada pemeriksaan ditemukan kemerahan yang karakteristi hangat, nyeri tekan, demam dan bakterimia! Selulitis yang tidak berkomplikasi paling sering disebabkan oleh streptokokus grup &, streptokokus lain atau staphilokokus aereus, kecuali jika luka yang terkait berkembang
bakterimia, etiologi microbial yang pasti sulit ditentukan, untuk abses lokalisata yang mempunyai gejala sebagai lesi kultur pus atau bahan yang diaspirasi diperlukan! +eskipun etiologi abses ini biasanya adalah stapilokokus, abses ini kadang disebabkan oleh campuran bakteri aerob dan anaerob yang lebih kompleks! %au busuk dan pewarnaan gram pus menunjukkan adanya organisme campuran! lkus kulit yang tidak nyeri sering terjadi! ;esi ini dangkal dan berindurasi dan dapat mengalami infeksi!
D. MANIFESTASI KLINIS +enurut +ansjoer (#$$$ manifestasi klinis selulitis adalah 5erusakan kronik pada kulit sistem
vena dan limfatik pada kedua ekstrimitas,
kelainan
kulit
berupa
infiltrat
difus
subkutan, eritema local, nyeri yang cepat menyebar dan infitratif ke jaringan dibawahnya, %engkak, merah dan hangat nyeri tekan, Supurasi dan lekositosis
E.
PEMERIKSAAN PENUNJANG 1! *emeriksaan ;aboratorium a! 2%2 (Complete Blood Count , menunjukkan kenaikan jumlah leukosit dan rata/ b! c! d! e!
rata sedimentasi eritrosit! Sehingga mengindikasikan adanya infeksi bakteri! %= level 5reatinin level 5ultur darah, dilaksanakan bila infeksi tergeneralisasi telah diduga +engkultur dan membuat apusan ram, dilakukan secara terbatas pada daerah
penampakan luka namun sangat membantu pada area abses atau terdapat bula! f! *emeriksaan laboratorium tidak dilaksanakan apabila penderita belum memenuhi beberapa kriteria> seperti area kulit yang terkena kecil, tidak terasa sakit, tidak ada tanda sistemik (demam, dingin, dehidrasi, takipnea, takikardia, hipotensi, dan tidak ada faktor resiko! #! *emeriksaan 7maging a! Plainfilm !adiography , tidak diperlukan pada kasus yang tidak lengkap (seperti kriteria yang telah disebutkan b! 2T (Computed "omography %aik *lain/film !adiography maupun 2T keduanya dapat digunakan saat tata klinis menyarankan subjucent osteomyelitis! c! +07 (#agnetic !esonance Imaging , Sangat membantu pada diagnosis infeksi selulitis akut yang parah, mengidentifikasi pyomyositis, necrotizing fascitiis, dan infeksi selulitis dengan atau tanpa pembentukan abses pada subkutaneus! F.
KOMPLIKASI •
%akteremia
•
=anah atau local &bscess
•
Superinfeksi oleh bakteri gram negative
•
;ymphangitis
•
Trombophlebitis
•
•
'imana dapat menyebabkan kematian jaringan (angrene, dan dimana harus melakukan amputasi yang mana mempunyai resiko kematian hingga #6@!
G. PENATALAKSANAAN 1 *ada pengobatan umum kasus selulitis, faktor hygiene perorangan dan lingkungan harus diperhatikan! # Sistemik %erbagai obat dapat digunakan sebagai pengobatan selulitis
*enisilin prokain dan semisintetiknya a *enisilin prokain 'osisnya 1,# jutaA hari, 7!+! 'osis anak 1$$$$ unitAkg%%Ahari! *enisilin merupakan obat pilihan (drug of choice, walaupun di rumah sakit kota/kota besr perlu dipertimbangkan kemungkinan adanya resistensi! Bbat ini tidak dipakai lagi karena tidak praktis, diberikan 7+ dengan dosis tinggi, dan semakin sering terjadi syok anafilaktik! b &mpisilin 'osisnya 4C6$$ mg, diberikan 1 jam sebelum makan! 'osis anak 6$/1$$ mgAkg%%Ahari dibagi dalam 4 dosis! c &moksisilin 'osisnya sama dengan ampsilin, dosis anak #6/6$ mgAkg%%Ahari dibagi dalam 3 dosis! 5elebihannya lebih praktis karena dapat diberikan setelah makan! "uga cepat absorbsi dibandingkan dengan ampisilin sehingga konsentrasi dalam plasma lebih tinggi! d olongan obat penisilin resisten/penisilinase Dang termasuk
golongan obat
ini,
contohnya
oksasilin,
dikloksasilin,
flukloksasilin! 'osis kloksasilin 3 C #6$ mgAhari sebelum makan! 'osis flukloksasilin untuk anak/anak adalah ,#6/11,#6 mgAkg%%Ahari dibagi dalam 4 dosis!
;inkomisin dan 5lindamisin 'osis linkomisin 3 C 6$$ mg sehari! 5lindamisin diabsorbsi lebih baik karena itu dosisnya lebih kecil, yakni 4 C 3$$/46$ mg sehari! 'osis linkomisin untuk anak
yaitu 3$/$ mgAkg%%Ahari dibagi dalam 3/4 dosis, sedangkan klindamisin 8/1 mgAkg%%Ahari atau sapai #$ mgAkg%%Ahari pada infeksi berat, dibagi dalam 3/4 dosis! Bbat ini efektif untuk pioderma disamping golongan obat penisilin resisten/ penisilinase!
yang disebut
di kepustakaan
berupa colitis
pseudomembranosa, belum pernah ditemukan! ;inkomisin gar tidak dipakai lagi dan diganti dengan klindamisin karena potensi antibakterialnya lebih besar, efek sampingnya lebih sedikit, pada pemberian per oral tidak terlalu dihambat oleh adanya makanan dalam lambung!
Sefalosporin *ada selulitis yang berat atau yang tidak member respon dengan obat/obatan tersebut diatas, dapat dipakai sefalosporin! &da 4 generasi yang berkhasiat untuk kuman positif/gram ialah generasi 7, juga generasi 7E! 2ontohya sefadroksil dari generasi 7 dengan dosis untuk orang dewasa# C 6$$ m sehari atau # C 1$$$ mg sehari (per oral, sedangkan dosis untuk anak #6/6$ mgAkg%%Ahari dibagi dalam # dosis!
3 Topikal %ermacam/macam obat topikal dapat digunakan untuk pengboatan selulitis! Bbat topical anti mikrobial hendaknya yang tidak dipakai secara sistemik agar kelak tidak terjadi resistensi dan hipersensitivitas, contohnya ialah basitrasin, neomisin, dan mupirosin! =eomisin juga berkhasiat untuk kuman negatif/gram! =eomisin, yang di negeri barat dikatakan sering menyebabkan sensitisasi, jarang ditemukan! Teramisin dan kloramfenikol tidak begitu efektif, banyak digunakan karena harganya murah! Bbat/obat tersebut digunakan sebagai salap atau krim! Sebagai obat topical juga kompres terbuka, contohnya larutan permangas kalikus 1A6$$$, larutan rivanol 1@ dan yodium povidon ,6 @ yang dilarutkan 1$ C! yang terakhir ini lebih efektif, hanya pada sebagian kecil mengalami sensitisasi karena yodium! 0ivanol mempunyai kekurangan karena mengotori sprei dan mengiritasi kulit!
4 *ada kasus yang berat, dengan kematian jaringan 3$ @ ( necrotizing fasciitis serta memiliki gangguan medis lainnya, hal yang harus dilakukan adalah operasi
pengangkatan pada jaringan yang mati ditambah terapi antibiotik secara infuse, pengangkatan kulit, jaringan, dan otot dalam jumlah yang banyak, dan dalam beberapa kasus, tangan atau kaki yang terkena harus diamputasi!
H. ASUHAN KEPERAWATAN Pengkajian 1! 7dentitas +enyerang sering pada lingkungan yang kurang bersih #! 0iwayat *enyakit a.
5eluhan utama *asien biasanya mengeluh nyeri pada luka, terkadang disertai demam, menggigil dan malaise
b.
0iwayat penyakit dahulu 'itanyakan penyebab luka pada pasien dan pernahkah sebelumnya mengidap penyakit seperti ini, adakah alergi yang dimiliki dan riwat pemakaian obat!
c! 0iwayat penyakit sekarang Terdapat luka pada bagian tubuh tertentu dengan karakteristik berwarna merah, terasa lembut, bengkak, hangat, terasa nyeri, kulit menegang dan mengilap d! 0iwayat penyakit keluarga %iasanya dikeluarga pasien terdapat riwayat mengidap penyakit selulitis atau penyekit kulit lainnya 3! 5eadaan emosi psikologi *asien tampak tenang,dan emosional stabil 4! 5eadaan social ekonomi %iasanya menyerang pada social ekonomi yang sederhana 6! *emeriksaan fisik 5eadaan umum ;emah T'
+enurun (F 1#$A8$ mmGg
=adi
Turun (F 9$
Suhu
+eningkat (H 3,6$
00
=ormal
a! 5epala
'ilihat kebersihan, bentuk, adakah oedem atau tidak
b!
Tidak anemis, tidak ikterus, reflek cahaya (I
+ata
c.
Gidung
d!
+ulut
5ebersihan, tidak pucat
e!
Telinga
Tidak ada serumen
f!
;eher
Tidak ada pernafasan cuping
Tidak ada pembesaran kelenjar
g! "antung
'enyut jantung meningkat
h!
&dakah luka pada ekstremitas
i!
ejala awal berupa kemerahan dan nyeri tekan yang terasa di
7ntegumen
suatu daerah yang kecil di kulit! 5ulit yang terinfeksi menjadi panas dan bengkak, dan tampak seperti kulit jeruk yang mengelupas (peau dJorange! *ada kulit yang terinfeksi bisa ditemukan lepuhan kecil berisi cairan (vesikel atau lepuhan besar berisi cairan (bula, yang bisa pecah!
Diagnoa !an In"e#$eni Ke%e#a&a"an 1! angguaan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan inflamasi jaringan! Tujuan nyeri berkurang atau hilang! 5riteria
hasil
pasien
menampakkan
ketenangan,
ekspresi
muka
rileks
ketidaknyamanan dalam batas yang dapat ditoleransi! 7ntervensi a! 5aji intensitas nyeri menggunakan skala A peringkat nyeri b! *ertahankan ekstrimitas yang dipengaruhi
dalam posisi yang ditemukan
c! "elaskan kebutuhan akan imobilisasi 49 K # jam d! %erikan anal gesik jika diperlukan, kaji keefektifan e! bah
posisi
sesering
mungkin,
pertahankan
garis
tubuh
untuk
menccegah penekanan dan kelelahan! f! %antuan dan ajarkan penanganan terhadap nyeri,
penggunaan imajinasi,
relaksasi dan lainnya! g! Tingkatkan aktivitas distraksi! #! 5erusakan ingritas kulit berhubungan dengan perubahan turgor! Tujuan menunjukkan regenerasi jaringan! 5riteria hasil ;esi mulai pulih dan area bebas dari infeksi lanjut, kulit bersih, kering dan area sekitar bebas dari edema, suhu normal! 7ntervensi a! 5aji kerusakan, ukuran, kedalaman warna cairan b! *ertahankan istirahat di tempat tidur dengan peningkatan ekstremitas dan mobilitasasi! c! *ertahankan teknik aseptic d! unakan kompres dan balutan
e! *antau suhu laporan, laoran dokter jika ada peningkatan! 3! 5urang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi Tujuan pasien mengerti tentang perawatan dirumah 5riteria hasil melaksanakan perawatan luka dengan benar menggunakan tindakan kewaspadaan aseptic yang tepat! +engekspresikan
pemahaman
perkembangan
yang diharapkan tanpa infeksi dan jadwal obat! 7ntervensi a! 'emonstasikan perawatan luka dan balutan, ubah prosedur, tekankan pentingnya teknik aseptic! b! 'iskusikan tentang mempertahankan peninggian dan imobilisasi ekstrimitas yang ditentukan c! 'orong melakukan aktivitas untuk mentoleransi penggunaan alat penyokong! d! "elaskan tanda/tanda dan gejala untuk dilaporkan ke dokter e! 'iskusikan jadwal pengobatan f! Tekankan pentingnya diet nutrisi!
DAFTAR PUSTAKA &rif, mansjoer (1999! 5apita selekta kedokteran! "akarta <2 'oenges (#$$$! 0encana asuhan keperawatan> pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien! "akarta <2 ?it-patrick! (#$$6! 2linical 'ermatology hal $3/1#!6th ed! ?it-patrick! (#$$! 'ermatology in general medicine hal 1893!th ed!