MIND MAPPING DENGAN POST CRANIOTOMY PADA An.N DI RUANG JEUMPA 2 RSUDZA BANDA ACEH Craniotomi adalah operasi membuka tengkorak (tempurung kepala) untuk mengetahui dan memperbaiki kerusakan yang diakibatkan oleh adanya akumulasi darah dalam ruang epidural diantara tulang tengkorak dan duramater yang mengakibatkan laserasi arteri meningeal medialis.
An.N
mengatakan tidak RPK : Keluarga mengatakan ada anggota keluaraga yang memiliki riwayat penyakit seperti pasien
RPS : Ps merupakan pasien korban gempa Etiologi Etiologi epidural hematom :
POST CRANIOTOMY
Trauma benda tajam Pukulan benda tumpul Kecelakaan lalu lintas Terjatuh Kecelakaan kerja Indikasi kraniotomy : Penurunan kesadaran tiba-tiba Adanya tanda herniasi/lateralisasi Adanya cedera sistemik yang memerlukan operasi emergensi, dimana CT Scan Kepala tidak bisa dilakukan.
takengon yang dirujuk ke RSUDZA pada tanggal tanggal 3 juli juli 2013 dengan penurunan penurunan kesa kesada dara ran n sete setela lah h tert tertim impa pa deng dengan an reruntuhan bangunan.
Patofisiologi
Trauma Fraktur Cranium Pecahnya Pembuluh darah
Manifestasi Klinik
Perdarahan
Penurunan kesadaran dan nyeri kepala sebentar, kemudian membaik Beberapa waktu kemudian timbul gejala yang berat dan sifatnya progresif seperti : nyeri kepala hebat, pusing, penurunan kesadaran. kesadaran. Pada kepala terdapat hematoma subkutan, pipil anisokor. Kelemahan respon motorik kontralateral (berlawanan dengan tempat hematoma) Refleks hiperaktif atau sangat cepat Bila hematoma semakin meluas akan timbul gejala deserebrasi dan gangguan tanda vital dan fungsi pernafasan.
Menurunnya Menurunnya Perfusi Cerebral Peningkatan TIK Iskhemia Herniasi cerebri Metabolisme Anaerob Penekanan batang otak Penimbunan asam laktat Pompa Natrium dan Kalium terganggu Edema Jaringan Otak
Pemeriksaan Penunjang CT Scan MRI X-Ray AGD
MIND MAPPING DENGAN POST CRANIOTOMY PADA An.N DI RUANG JEUMPA 2 RSUDZA BANDA ACEH Pengkajian sekunder
Therapy
1.IVFD RL 30 tts/mnt 2.Ceftriaxon 500 mg/12 jam 3.Metronidazol 200 mg/8 jam 4.Citicoline 200 mg/12jam 5.Novalgin 1/3 amp/8 jam 6.PCT 3x cth
Pengkajian sekunder (4 Juli 2013) Hematologi : Hb : 11,2 gr/dl (13,0-17,0 gr/dl) Hem: 33(40-55%) Leukosit : 12,7 x 103/µl/mm3(4,1-10,5 x 103/µl/mm3) Trombosit : 115 (150-400) Kreatinin darah : 0,4 (0,6-1,1 mg/dl) Ureum darah : 30 (20-45 mg/dl)
Pemeriksaan Radiologi: Tampak perifokal edema dengan hyperdense berdensitas darah di dalamnya disertai pneuotocale system ventrikel sempitdi lobus temporoparietooeceplas
MIND MAPPING DENGAN POST CRANIOTOMY PADA An.N DI RUANG JEUMPA 2 RSUDZA BANDA ACEH
Diagnosa 1 : Kerusakan integritas kulit dan jaringan b.d luka insisi kraniotomy
Tujuan & Kriteria Hasil A. Tujuan Tercapainya proses penyembuhan luka B. Kriteria Hasil 1.Tidak adanya edema di sekitar kulit 2.Luka mengering
Intervensi 1. Kaji kulit yang terluka 2. Pertahankan alat-alat tenun tetap bersih dan tegang. 3.Berikan perawatan kulit/ganti perban pada daerah yang rusak / lecet setiap 24 jam dengan menggunakan Nacl 0,9%
Implementasi. 1. Mengkaji kulit pasien yang terdapat luka 2.Mempertahankan alat-alat tenun tetap bersih dan tegang. 3.Memberikan perawatan kulit/ganti perban pada daerah yang rusak/ lecet setiap 24 jam dengan menggunakan Nacl 0,9%
Diagnosa2 : Gangguan mobilitas fisik bd kelemahan
Tujuan & Kriteria Hasil A. Tuj ua n Kebutuhan dasar pasien dapat terpenuhi secara adekuat B. Kriteria Hasil 1. Mempertahankan & meningkatakan kekuatan otot 2. Mampu melakukan ROM aktif dan pasif secara bertahap 3. Kebersihan terjaga 4. Nutrisi terpenuhi sesuai dengan kebutuhan
Diagnosa 3: Risiko terjadinya kerusakan integritas kulit (dekubitus) bd tirah baring yang terlalu lama
Tujuan & Kriteria Hasil A. Tujuan: Tidak terjadi kerusakan integritas kulit B. KH: Kulit utuh dan Tidak ada lecet
Intervensi 1.
Dorong keluarga untuk menyeka pasien dengan air hangat/dingin sesuai kebutuhan.
2.
Ubah posisi setiap 2 jam (mika/miki)
3.
Berikan penkes kepada keluarga tentang efek tirah baring lama dan luka dekubitus.
Intervensi ;
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pantau tingkat kemampuan mobilitas pasien Pantau TTV Pasien Pantau kekuatan otot Ubah posisi setiap dua jam Lakukan ROM aktif dan pasif libatkan keluarga dalam memobilisasi pasien
Implementasi 1.
mendorong keluarga untuk menyeka pasien dengan air hangat/dingin sesuai kebutuhan.
2.
mengubah posisi setiap 2 jam (mika/miki)
3.
memberikan penkes kepada keluarga tentang efek
Implementasi ;
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Memantau tingkat kemampuan mobilitas pasien Memantau TTV Pasien Memantau kekuatan otot Mengubah posisi setiap dua jam Melakukan ROM aktif dan pasif Melibatkan keluarga dalam memobilisasi pasien
MIND MAPPING DENGAN POST CRANIOTOMY PADA An.N DI RUANG JEUMPA 2 RSUDZA BANDA ACEH
Evaluasi Diagnosa Kep. 1 Hr 1 S : Keluaraga mengatakan luka operasi di kepala ps O : terlihat luka insisi post craniotomy A: Masalah kerusakan integritas kulit belum teratasi P :Menerapkan intervensi I : Mengkaji kulit pasien yang terluka E : Balutan perban kering,, luka terlihat mengering.
Evaluasi Diagnosa Kep. 1 Hr 2 S: O: Balutan perban kering, luka terlihat mengering A: Masalah belum teratasi P: Intervensi dilanjutkan I: Mempertahankan seprai/linen tetap bersih E : seprai pasien dalam keadaan bersih dan kering
Evaluasi Diagnosa Kep. 1 Hr 2 S: O: Balutan perban kering, luka terlihat mengering A: Masalah belum teratasi P: Intervensi dilanjutkan I : Memberikan perawatan kulit/ganti perban pada daerah yang rusak/ lecet setiap 24 jam dengan menggunakan
Evaluasi Diagnosa Kep. 2 Hr 1
S : keluarga mengatakan pasien tidak mampu menggerakkan tangan kanannya O : pasien bedrest total A: Masalah belum teratasi P: Memantau tingkat kemampuan mobilitas pasien Memantau TTV Pasien E : pasien tidak mampu untuk bergerak RR : 20x/i, N : 74 x/i, T : 36,0 0C
Evaluasi Diagnosa Kep. 2 Hr 2
S : keluarga mengatakan pasien masih tidak mampu menggerakkan tangan kanannya O : pasien bedrest total A: Masalah belum teratasi P :Intervensi dilanjutkan I: 1. memantau kekuatan otot 2. mengubah posisi setiap dua jam E : tangan kanan pasien tidak mampu untuk bergerak dan menahan jika diberikan beban, pasien sering diubah posisi oleh orang tuanya Evaluasi Diagnosa Kep. 2 Hr 2
S : keluarga mengatakan pasien masih tidak mampu menggerakkan tangan kanannya O : pasien bedrest total A: Masalah belum teratasi
Evaluasi Diagnosa Kep. 1 Hr1 S: keluarga mengatakan pada bagian punggung pasien merah O: Tampak pada bagian punggung pasien sedikit kemerahan A: Masalah belum teratasi P: intervensi dilanjutkan I: - Mendorong keluarga untuk menyeka pasien dengan air hangat/dingin sesuai kebutuhan. E: - Keluarga menyeka pasien sesuai kebutuhan
Evaluasi Diagnosa Kep. 1 Hr 2 S: keluarga mengatakan pada bagian punggung pasien merah O: Tampak pada bagian punggung pasien sedikit kemerahan A: Masalah belum teratasi P: intervensi dilanjutkan I: - mengubah posisi setiap 2 jam (mika/miki) E: - Keluarga sering mengubah posisi pasien
Evaluasi Diagnosa Kep. 1 Hr 3 S: keluarga mengatakan pada bagian punggung pasien merah O: Tampak pada bagian punggung pasien sedikit kemerahan A: Masalah belum teratasi P: intervensi dilanjutkan
MIND MAPPING DENGAN POST CRANIOTOMY PADA An.N DI RUANG JEUMPA 2 RSUDZA BANDA ACEH
MIND MAPPING DENGAN POST CRANIOTOMY PADA An.N DI RUANG JEUMPA 2 RSUDZA BANDA ACEH