LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN RASA NYAMAN NYERI
A. DEFI DEFINI NISI SI
Menurut Mc. Cofery (1979), mendenisikan nyeri sebagai suatu keada eadaan an yang ang memp mempen enga garu ruhi hi sese seseor oran ang g yang ang keber eberad adaa aann nnya ya diketahui hanya jika orang tersebut pernah mengaaminya. Menurut !epera"atan, nyeri adaah apapun yang menyakitkan tubuh yang dikatakan indi#idu yang mengaaminya, yang ada kapan pun indi#idu mengatakannya. Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkatkan akibat adanya kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. (Judith M. Wilkinson Wilkinson 2002). Menurut International Assoiation !or "tudy o! #ain (IA"#)$ nyeri adalah sensori suby subyekt ekti! i! dan dan emos emosio iona nall yang yang tida tidak k meny menyena enangk ngkan an yang yang dida didapat pat terka terkait it denga dengan n kerusakan kerusakan jaringan jaringan aktual maupun potensial$ potensial$ atau menggambarkan menggambarkan kondisi terjadinya terjadinya kerusakan. B. ET ETIO IOLO LOGI GI NYER NYERII
Adapun %tiologi Nyeri yaitu& '. raum raumaa pada jaring jaringan an tubuh$ misalny misalnyaa kerusa kerusakkan kkan jaring jaringan an akibat bedah bedah atau atau idera 2. Iske Iskemi mik k jarin jaringa gan$ n$ . "pasmus "pasmus *tot *tot meru merupaka pakan n suatu suatu keadaan keadaan kont kontrak raksi si yang yang tak tak disada disadari ri atau atau tak terkendali$ dan sering menimbulkan rasa sakit. "pasme biasanya terjadi pada otot yang kelelahan dan bekerja berlebihan$ khususnya ketika otot teregang berlebihan atau diam menahan beban pada posisi yang tetap dalam +aktu yang lama. ,. In!lam In!lamasi asi pembe pembengka ngkakan kan jaringa jaringan n mengaki mengakibat batkan kan penin peningkat gkatan an tek anan anan lokal lokal dan juga karena ada pengeluaran -at histamin dan -at kimia bioakti! lainnya. . post post operasi operasi sete setelah lah dilak dilakukan ukan pembe pembedaha dahan n
$anda $anda dan gejaa %espon periaku terhadap nyeri dapat mencakup& •
'ernyataan 'ernyataan #erba (Mengaduh, Menangis, esak a*as, Mendengkur) Mendengkur)
•
+kspresi "ajah (Meringis, Menggeetukkan gigi, Menggigit bibir)
•
erakan erakan tubuh (eisah, (eisah, -mobiisasi -mobiisasi,, !etegangan etegangan otot, otot, peningkat peningkatan an gerakan jari tangan
•
!ontak !ontak dengan dengan orang ain/inter ain/interaksi aksi sosia (Menghinda (Menghindari ri percakap percakapan, an, Menghindari kontak sosia,
•
'enurunan rentang perhatian, 0okus pd akti#itas menghiangkan nyeri)
•
-ndi#idu yang mengaami nyeri dengan a"itan mendadak dapat bereaksi sangat berbeda terhadap nyeri yang berangsung seama beberapa menit atau menjadi kronis. yeri dapat menyebabkan keetihan dan membuat indi#idu terau etih untuk merintih atau menangis. 'asien dapat tidur, bahkan dengan nyeri hebat. 'asien dapat tampak rieks dan teribat daam akti#itas karena menjadi mahir daam mengaihkan perhatian terhadap nyeri.
C. FISIOLOGI NYERI /eseptor nyeri adalah organ tubuh yang ber!ungsi untuk menerima rangsang
nyeri. *rgan tubuh yang berperan sebagai reseptor nyeri adalah ujung syara! bebas dalam kulit yang berespon hanya terhadap stimulus kuat yang seara potensial merusak. /eseptor nyeri disebut juga nosireceptor,seara anatomis reseptor nyeri (nosireceptor ) ada yang bermielien dan ada juga yang tidak bermielin dari syara! peri!er. erdasarkan letaknya$ nosireseptor dapat dikelompokkan dalam beberapa bagaian tubuh yaitu pada kulit (Kutaneus)$ somatik dalam (deep somatic)$ dan pada daerah 1iseral$ karena letaknya yang berbedabeda inilah$ nyeri yang timbul juga memiliki sensasi yang berbeda. Nosireceptor kutaneus berasal dari kulit dan sub kutan$ nyeri yang berasal dari daerah ini biasanya mudah untuk dialokasi dan dide!inisikan. /eseptor jaringan kulit (kutaneus) terbagi dalam dua komponen yaitu & a. /eseptor A delta Merupakan serabut komponen epat (keepatan tranmisi 30 m4det) yang memungkinkan timbulnya nyeri tajam yang akan epat hilang apabila penyebab nyeri dihilangkan b. "erabut 5 Merupakan serabut komponen lambat (keepatan tranmisi 0$ m4det) yang terdapat pada daerah yang lebih dalam$ nyeri biasanya bersi!at tumpul dan sulit dilokalisasi "truktur reseptor nyeri somatik dalam meliputi reseptor nyeri yang terdapat pada tulang$ pembuluh darah$ syara!$ otot$ dan jaringan penyangga lainnya. 6arena struktur reseptornya komplek$ nyeri yang timbul merupakan nyeri yang tumpul dan sulit dilokalisasi. /eseptor nyeri jenis ketiga adalah reseptor 1iseral$ reseptor ini meliputi organ organ 1iseral seperti jantung$ hati$ usus$ ginjal dan sebagainya. Nyeri yang timbul pada reseptor ini biasanya tidak sensiti! terhadap pemotongan organ$ tetapi sangat sensiti! terhadap penekanan$ iskemia dan in!lamasi.
D. PATOFISIOLOGI
#ada saat sel sara! rusak akibat trauma jaringan$ maka terbentuklah -at-at kimia seperti radikinin$ serotonin dan en-im proteotik. 6emudian -at-at tersebut merangsang dan merusak ujung sara! reseptor nyeri dan rangsangan tersebut akan dihantarkan ke hypothalamus melalui sara! asenden. "edangkan di korteks nyeri akan di persiapkan sehingga indi1idu mengalami nyeri. "elain dihantarkan ke hypotalamus nyeri dapat menurunkan stimulasi terhadap reseptor mekanin sensiti1e pada termosensiti! sehingga dapat juga menyebabkan atau mengalami nyeri (+ahit hayatin$N.mubarak$2007)
'atosioogi nyeri ini dapat digambarkan sebagai berikut &. osiseptor mencakup ujungujung sara* bebas yang berespon terhadap berbagai rangsangan termasuk tekanan mekanis, de*ormasi, suhu yang ekstrim, dan berbagai bahan kimia. 'ada rangsangan yang intensi*, reseptorreseptor ain misanya badan 'acini dan Meissner juga mengirim in*ormasi yang dipersepsikan sebagai nyeri. 2at3at kimia yang memperparah nyeri antara ain adaah histamin, bradikini, serotonin, beberapa prostagandin, ion kaium, dan ion hydrogen. Masingmasing 3at tersebut tertimbun di tempat cedera, hipoksia, atau kematian se. yeri cepat (*ast pain) disaurkan ke korda spinais oeh serat 4 deta, nyeri ambat (so" pain) disaurkan ke korda spinais oeh serat C ambat. eratserat C tampak mengeuarkan neurotransmitter substansi ' se"aktu bersinaps di korda spinais. eteah di korda spinais, sebagian besar serat nyeri bersinaps di neuronneuron tanduk dorsa dari segmen. amun, sebagian serat berjaan ke atas atau ke ba"ah beberapa segmen di korda spinais sebeum bersinaps. eteah mengakti*kan sese di korda spinais, in*ormasi mengenai rangsangan nyeri
diikirim
oeh
satu
dari
dua
jaras
ke
otak
traktus
neospinotaamikus atau traktus paeospinotaamikus (Cor"in, 5666 & 55). -n*ormasi yang di ba"a ke korda spinais daam seratserat 4 deta di saurkan ke otak meaui seratserat traktus neospinotaamikus. ebagian dari serat tersebut berakhir di reticuar acti#ating system dan menyiagakan indi#idu terhadap adanya nyeri, tetapi sebagian besar berjaan ke thaamus. 8ari thaamus, sinyasinya dikirim ke korteks sensorik somatic tempat okasi nyeri ditentukan dengan pasti (Cor"in, 5666 & 55). -n*ormasi yang diba"a ke korda spinais oeh seratserat C, dan sebagian oeh serat 4 deta, disaurkan ke otak meaui seratserat traktus
paeospinotaamikus.
eratserat
ini
berjaan
ke
daerah
reticuar dibatang otak, dan ke daerah di mesense*aon yang disebut daerah grisea periakuaduktus. erat serat paeospinotaamikus yang berjaan
meaui
daerah
reticuar
beranjut
untuk
mengakti*kan
hipotaamus dan system imbik. yeri yang di ba"a daam traktus paeospinotaamik
memiiki
okaisasi
yang
di*us
dan
berperan
menyebabkan distress emosi yang berkaitan dengan nyeri (Cor"in, 5666 & 55).
E. SIFAT-SIFAT NYERI
'. Nyeri melelahkan dan membutuhkan banyak energi. 2. Nyeri bersi!at subjekti! dan indi1idual. . Nyeri tidak dapat dinilai seara objekti! seperti sinar 8 dan lab darah. ,. #era+at hanya dapat mengkaji nyeri pasien dengan melihat perubahan !isiologis$ tingkah laku$ dan dari pernyataan klien. . 9anya pasien yang mengetahui kapan nyeri timbul dan seperti apa rasanya. 3. Nyeri merupakan mekanisme pertahanan !isiologis. 7. Nyeri merupakan tanda peringatan adanya suatu kerusakan jaringan. :. Nyeri menga+ali ketidakmampuan. ;. #ersepsi yang salah tentang nyeri menyebabkan manajemen nyeri yang tidak optimal. <. TEORI PENGONTROLAN NYERI ( GATE CONTROL THEORY ) eori gate control dari Mel-ak dan Wall (';3) mengusulkan bah+a impuls nyeri dapat diatur atau dihambat oleh mekanisme pertahanan di sepanjang sistem sara! pusat. eori ini mengatakan bah+a impuls nyeri dihantarkan saat sebuah pertahanan dibuka dan impuls dihambat saat sebuah pertahanan tertutup. =paya menutup pertahanan tersebut merupakan dasar teori menghilangkan nyeri. "uatu keseimbangan akti1itas dari neuron sensori dan serabut kontrol desenden dari otak mengatur proses pertahanan. Neuron deltaA dan 5 melepaskan substansi 5 melepaskan substansi # untuk mentranmisi impuls melalui mekanisme pertahanan. "elain itu$ terdapat mekanoreseptor $ neuron betaA yang lebih tebal$ yang lebih epat yang melepaskan neurotransmiter penghambat. Apabila masukan yang dominan berasal dari serabut betaA$ maka akan menutup mekanisme pertahanan. >iyakini mekanisme penutupan ini dapat terlihat saat seorang pera+at menggosok punggung klien dengan lembut. #esan yang dihasilkan akan menstimulasi mekanoreseptor, apabila masukan yang dominan berasal dari serabut delta A dan serabut 5$ maka akan membuka pertahanan tersebut dan klien mempersepsikan sensasi nyeri. ahkan jika impuls nyeri dihantarkan ke otak$ terdapat pusat kortek yang lebih tinggi di otak yang memodi!ikasi nyeri. Alur
sara! desenden melepaskan opiat endogen$ seperti endorfin dan dinorfin$ suatu pembunuh nyeri alami yang berasal dari tubuh. Neuromedulator ini menutup mekanisme pertahanan dengan menghambat pelepasan substansi #. tehnik distraksi$ konseling dan pemberian plasebo merupakan upaya untuk melepaskan endor!in (#otter$ 200)
G. RESPON TEHADAP NYERI 1. Respon Psio!o"is respon psikologis sangat berkaitan dengan pemahaman klien terhadap nyeri
yang terjadi atau arti nyeri bagi klien. Arti nyeri bagi setiap indi1idu berbedabeda a. b. . d. e. !. g. h. i. j. k. l. m. n. o. #.
antara lain & ahaya atau merusak 6omplikasi seperti in!eksi #enyakit yang berulang #enyakit baru #enyakit yang !atal #eningkatan ketidakmampuan 6ehilangan mobilitas Menjadi tua "embuh #erlu untuk penyembuhan 9ukuman untuk berdosa antangan #enghargaan terhadap penderitaan orang lain "esuatu yang harus ditoleransi ebas dari tanggung ja+ab yang tidak dikehendaki Respon $isio!o"is %e&'p n*e&i . S%i+,!si Si+p%i(n*e&i &in"n moderat n superficial ) ') >ilatasi saluran bronkhial dan peningkatan respirasi rate 2) #eningkatan heart rate ) ?asokonstriksi peri!er$ peningkatan # ,) #eningkatan nilai gula darah ) >iaphoresis 3) #eningkatan kekuatan otot 7) >ilatasi pupil :) #enurunan motilitas @I /. S%i+,!,s P&si+p%i (n*e&i /e&% n !+) ') Muka puat 2) *tot mengeras ) #enurunan 9/ dan # ,) Na!as epat dan irreguler ) Nausea dan 1omitus 3) 6elelahan dan keletihan
0. Respon %in"' !, %e&'p n*e&i /espon perilaku terhadap nyeri dapat menakup& a. #ernyataan 1erbal (Mengaduh$ Menangis$ "esak Na!as$ Mendengkur)
b. %kspresi +ajah (Meringis$ Menggeletukkan gigi$ Menggigit bibir)
. @erakan tubuh (@elisah$ Imobilisasi$ 6etegangan otot$ peningkatan gerakan jari tangan d. 6ontak dengan
orang
lain4interaksi
sosial
(Menghindari
perakapan$
Menghindari kontak sosial$ #enurunan rentang perhatian$
Menurut Meinhart dan M5a!!ery mendiskripsikan !ase pengalaman nyeri& 1. Fse n%isipsi %e&i se/e!,+ n*e&i i%e&i+.
nyeri
datang.
6eberadaan enke!alin
dan
endorphin
membantu
menjelaskan bagaimana orang yang berbeda merasakan tingkat nyeri dari stimulus yang sama. 6adar endorphin tiap indi1idu$ indi1idu dengan endorphin tinggi sedikit merasakan nyeri dan indi1idu dengan sedikit endorphin merasakan nyeri lebih besar.
0. Fse i/% ($%e&+%')
I. 2LASIFI2ASI NYERI 1. Be&s&n s,+/e&n*
a. 5utaneus4 super!iial$ yaitu nyeri yang mengenai kulit atau jaringan subkutan. iasanya bersi!at burning (seperti terbakar). 5ontoh& erkena ujung pisau atau tergunting b. >eep somati4 nyeri dalam$ yaitu nyeri yang munul dari ligament$ pembuluh darah$ tendon dan sara!$ nyeri menyebar dan lebih lama daripada utaneus. 5ontoh& "prain sendi . ?iseral (pada organ dalam)$ stimulasi reseptor nyeri dalam rongga abdomen$ ranium dan thorak. iasanya terjadi karena spasme otot$ ishemia$ regangan jaringan.
#. Be&s&n Pen*e//n*
a.
0. Be&s&n !+3 ,&si
a. Nyeri akut Nyeri yang terjadi segera setelah tubuh mengalami edera$ atau inter1ensi bedah dan memiliki a+itan yang epat$ dengan intensitas ber1ariasi dari berat sampai ringan.
Pe&/en n*e&i ,% n n*e&i &onis
Nyeri akut '. Bamanya dalam hitungan menit (lamanya ' detik
Nyeri kronik '. Bamanya dalam hitungan bulan (C 3 bulan).
sampai kurang dari 3 bulan). 2. >itandai dengan peningkatan
2.
#$ nadi$ dan respirasi. . /espon pasien& !okus pada
. idak ada keluhan nyeri.
nyeri$ menyatakan nyeri dengan menangis atau mengerang.
,. idak ada akti!itas !isik sebagai respon terhadap nyeri.
,. ingkah laku menggosok bagian yang nyeri. ,. erdasarkan lokasi4 letak a. /adiating pain Nyeri menyebar dari sumber nyeri ke jaringan di dekatnya (ontoh& ardia pain). b. /e!!ered pain Nyeri di rasakan pada bagian tubuh tertentu yang diperkirakan berasal dari jaringan penyebab. . Intraable pain Nyeri yang sangat susah dihilangkan (ontoh& nyeri kanker maligna). d. #hantom pain "ensasi nyeri dirasakan pada bagian tubuh yang hilang (ontoh& bagian tubuh yang di amputasi) atau bagian tubuh yang lumpuh karena injury medulla spinalis.
4. FA2TOR YANG MEMPENGARUHI RESPON NYERI 1. Usi
Anak belum bisa mengungkapkan nyeri$ sehingga pera+at harus mengkaji respon nyeri pada anak. #ada orang de+asa kadang melaporkan nyeri jika sudah patologis dan mengalami perubahan !ungsi. #ada lansia enderung memendam nyeri yang dialami$ karena mereka menganggap nyeri adalah hal yang alamiah yang harus dijalani dan mereka takut kalau mengalami penyakit berat atau meninggal jika nyeri diperiksakan. #. 4enis 2e!+in
@ill (';;0) mengungkapkan lakilaki dan +anita tidak berbeda seara signi!ikan dalam merespon nyeri$ justru lebih dipengaruhi !aktor budaya (ontoh& tidak pantas kalau lakilaki mengeluh nyeri$ +anita boleh mengeluh nyeri).
0.
2,!%,&
*rang belajar dari budayanya$ bagaimana seharusnya mereka meresapon nyeri (ontoh& suatu daerah yang menganut keperayaan bah+a nyeri adalah akibat dari kesalahannya sendiri). 5. Mn n*e&i
erhubungan dengan bagaimana pengalaman seseorang terhadap nyeri dan bagaimana mengatasinya. 6. Pe&'%in
Menurut @ill (';;0)$ perhatian yang meningkat dihubungkan dengan nyeri yang meningkat$ sedangkan upaya distraksi dihubungkan dengan respon nyeri yang menurun. eknik relaksasi$ guided imagery merupakan teknik untuk mengatasi nyeri. 7. Ansie%s
5emas meningkatkan persepsi terhadap nyeri dan nyeri bisa menyebabkan seseorang emas. 8. Pen"!+n +s !!,
"eseorang yang pernah berhasil mengatasi nyeri di masa lampau dan saat ini nyeri yang lama timbul kembali$ maka ia akan lebih mudah mengatasi nyerinya. Mudah tidaknya seseorang mengatasi nyeri tergantung pengalaman di masa lalu dalam mengatasi nyeri.
9. Po! opin"
#ola koping adapti! akan mempermudah seseorang mengatasi nyeri dan sebaliknya koping maladapti! akan menyulitkan seseorang dalam mengatasi nyeri. :. S,ppo&% e!,&" n sosi!
Indi1idu yang mengalami nyeri seringkali bergantung kepada anggota keluarga atau teman dekat untuk memperoleh dukungan$ bantuan dan perlindungan.
2. INTENSITAS NYERI
Intensitas nyeri adalah gambaran tentang seberapa parah nyeri dirasakan oleh indi1idu$ pengukuran intensitas nyeri sangat subjekti! dan indi1idual dan kemungkinan nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan sangat berbeda oleh dua orang yang berbeda oleh dua orang yang berbeda. #engukuran nyeri dengan pendekatan objekti! yang paling mungkin adalah menggunakan respon !isiologik tubuh terhadap nyeri itu sendiri. Namun$ pengukuran dengan tehnik ini juga tidak dapat memberikan gambaran pasti tentang nyeri itu sendiri (amsuri$ 2007). Menurut smelt-er$ ".5 bare .@ (2002) adalah sebagai berikut &
2e%e&n"n
0
&idak nyeri
' & Nyeri ringan & seara obyekti! klien dapat berkomunikasi1dengan baik. ,3 & Nyeri sedang & "eara obyekti! klien mendesis$ menyeringai$ dapat menunjukkan lokasi nyeri$ dapat mendeskripsikannya$ dapat mengikuti perintah dengan baik. 7.; & Nyeri berat & seara obyekti! klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan$ dapat menunjukkan lokasi nyeri$ tidak dapat mendeskripsikannya$ tidak dapat diatasi dengan alih posisi na!as panjang dan distraksi '0& Nyeri sangat berat & #asien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi$ memukul
) Skala Wajah
6arakteristik paling subyekti! pada nyeri adlah tingkat keparahan atau intensitas nyeri tersebut. 6lien seringkali diminta untuk mendeskripsikan nyeri sebagai yang ringan$ sedang atau parah. Namun$ makna istilahistilah ini berbeda bagi pera+at dan klien. >ari +aktu ke +aktu in!ormasi jenis ini juga sulit untuk dipastikan. "kala deskriti! merupakan alat pengukuran tingkat keparahan nyeri yang lebih obyekti!. "kala pendeskripsi 1erbal (Verbal Descriptor Scale, ?>") merupakan sebuah garis yang terdiri dari tiga sampai lima kata pendeskripsi yang tersusun dengan jarak yang sama di sepanjang garis.
#endeskripsi ini diranking dari Dtidak terasa nyeriE sampai Dnyeri yang tidak tertahankanE. #era+at menunjukkan klien skala tersebut dan meminta klien untuk memilih intensitas nyeri trbaru yang ia rasakan. #era+at juga menanyakan seberapa jauh
nyeri terasa paling menyakitkan dan seberapa jauh nyeri terasa paling tidak menyakitkan. Alat ?>" ini memungkinkan klien memilih sebuah kategori untuk mendeskripsikan nyeri. "kala penilaian numerik ( Numerical rating scales$ N/") lebih digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsi kata. >alam hal ini$ klien menilai nyeri dengan menggunakan skala 0'0. "kala paling e!ekti! digunakan saat mengkaji intensitas nyeri sebelum dan setelah inter1ensi terapeutik. Apabila digunakan skala untuk menilai nyeri$ maka direkomendasikan patokan '0 m (A95#/$ ';;2). "kala nyeri harus diranang sehingga skala tersebut mudah digunakan dan tidak mengkomsumsi banyak +aktu saat klien melengkapinya. Apabila klien dapat membaa dan memahami skala$ maka deskripsi nyeri akan lebih akurat. "kala deskriti! berman!aat bukan saja dalam upaya mengkaji tingkat keparahan nyeri$ tapi juga$ menge1aluasi perubahan kondisi klien. #era+at dapat menggunakan setelah terapi atau saat gejala menjadi lebih memburuk atau menilai apakah nyeri mengalami penurunan atau peningkatan (#otter$ 200).
L. MANIFESTASI 2LINIS
'.
@angguam idur
2.
#osisi Menghindari Nyeri
.
@erakan Menghindari Nyeri
,.
#uat
.
#erubahan Na!su Makan
M. 2OMPLI2ASI
'.
%dema #ulmonal
2.
6ejang
.
Masalah Mobilisasi
,.
9ipertensi
.
9ipo1olemik
3.
9ipertermia
N. MANAGEMENT NYERI 1. Mn"e+en% F&+o!o"i %e&i&i %s
a. Analgesik non opioids ermasuk nonsteroidal anti in!lamatory drugs ( N"AI>" )$ seperti& Aspirin$ aetaminophen$ dan ibupro!en. Menurut Amerian #ain "oiety$ obat obatan ini bekerja pada sara! peri!er di daerah luka dan menurunkan tingkat4 le1el in!lamasi. b. Analgesik opioids Analgesik opioids termasuk opium deri1ate$ seperti mor!in dan kodein. *batobat ini bekerja dengan ara mengubah mood$ perhatian$ perasaan pasien menjadi lebih baik$ dan lebih nyaman +alaupun terdapat nyeri.
. Analgesik adju1ant. Analgesik adju1ant adalah terapi pengobatan selain menggunakan analgesi$ tetapi dapat mengurangi tipetipe nyeri kronik. 5ontohnya >ia-epam (?alium) yang dapat menggunakan rasa nyeri pada saat terjadi spasme otot membantu bisa tidur nyenyak. #. Mn"e+en% non F&+o!o"i %e&i&i %s
a. Inter1ensi !isik ujuan dari inter1ensi !isik adalah& ') Membuat nyaman. 2) Mengurangi dis!ungsi !isik. ) Menormalkan respon !isiologis. ,) Mengurangi ketakutan. b. 5utaneous "timulation Fang termasuk utaneous stimulation& ') #emijatan4massage 2) 6ompres panas4dingin ) Asupressure ,) 5ontralateral "timulation . Immobilisasi iasanya korban tidur di splint yang biasanya diterapkan pada saat kontraktur atau terjadi ketidakseimbangan otot. "plint ini harus diubah posisinya tiap 0 menit untuk menegah terjadinya penyakit baru seperti diubitus.
d. %N" ransutaneous eletrie ner1e stimulation (%N") adalah nonin1asi1e$ teknik ontrol nyeri nonalgesi untuk klien dengan nyeri akut ataupun kronik. e. Akupuntur Akupuntur telah diterapkan di 5hina dan mendapat perhatian tinggi dari Amerika =tara. iasanya digunakan untuk nyeri akut. !.
#laebo #laebo adalah salah satu bentuk treatment seperti medikasi atau tindakan kepera+atan ya ng menghasilkan e!ek pada klien$ bah+a tindakan yang dilakukan atau yang diberikan pera+at dapat menyembuhkan penyakit.
g. >istraksi 5ontoh dari distraksi adalah pada saat klien dipindahkan dari ruang bedah mungkin tidak merasakan nyeri saat melihat pertandingan sepak bola di tele1isi$ tapi nyeri akan dirasakan lagi pada saat pertandingan itu sudah selesai.
h. 9ypnosis 9ypnosis digunakan untuk mem!okuskan konsentrasi dan meminimalisir distraksi. i.
/elaksasi Maammaam teknik relaksasi & meditasi$ yoga$ dan latihan relaksasi progresi!. eknik ini tidak dilakukan pada pasien yang nyeri akut karena
ketidakmampuan berkonsentrasi. Batihan relaksasi progresi! menakup latihan ontrol na!as$ kontraksi$ dan relaksasi otot.
O. 2ONSEP ASUHAN 2EPERA;ATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN NYAMAN NYERI
1. PENG2A4IAN
#engkajian nyeri akurat penting untuk upaya penatalaksanaan nyeri yang a!ekti!. 6arena nyeri merupakan pengalaman yang subjekti! dan dirasakan seara berbeda pada masingmasing
indi1idu$
maka pera+at
perlu
mengkaji semua
!ator yang
mempengaruhi nyeri$ seperti !ator !isiologis$ psikologis$ perilaku$ emosional$ dan sosiokultural. #engkajian nyeri terdiri atas dua komponen utama$ yakni (a) ri+ayat nyeri untuk mendapatkan data dari klien dan (b) obser1asi langsung pada respon perilaku dan !isiologis klien. ujuan pengkajian adalah untuk mendapatkan pemahaman objekti! terhadap pengalaman subjek. #engkajian dapat dilakukan dengan ara #G/" &
# (pemiu) yaitu !aktor yang mempengaruhi ga+at atau ringannya nyeri.
G (Huality) dari nyeri$ apakah rasa tajam$ tumpul atau tersayat.
/ (region) yaitu daerah perjalanan nyeri.
" (se1erty) adalah keparahan atau intensits nyeri.
(time) adalah lama4+aktu serangan atau !rekuensi nyeri.
1. Ri<*% N*e&i
"aat mengkaji ri+ayat nyeri$ pera+at sebaiknya memberikan klien kesempatan untuk mengungkapkan ara pandang mereka terhadap nyeri dan situasi tersebut dengan katakata mereka sendiri. Bangkah ini akan membantu pera+at memahami makna nyeri bagi klien dan bagaimana ia berkoping terhadap aspek$ antara lain & a. Bokasi =ntuk menentukan lokasi nyeri yang spesi!ik$ minta klien menunjukkan area nyerinya. b. Intensitas Nyeri #enggunaan skala intensitas nyeri adalah metode yang mudah dan terperaya untuk menentukan intensitas nyeri pasien. "kala nyeri yang paling sering digunakan adalah rentang 0 atau 0'0. 6eterangan 0
& idak nyeri
' & Nyeri ringan (seara obyekti! klien dapat berkomunikasi dengan baik).
,3
& Nyeri sedang (seara obyekti! klien mendesis$ menyeringai$ dapat menunjukkan lokasi nyeri$ dapat mendeskribsikan nyeri$ dapat mengikuti perintah dengan baik).
7;
& Nyeri berat (seara obyekti! klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan$ dapat menunjukkan lokasi nyeri$ tidak dapat mendeskripsikan nyeri$ tidak dapat diatasi dengan alih posisi$ napas panjang dan distraksi.
'0
&Nyeri sangat berat (klien sudah tidak bisa berkomunikasi).
. 6ualitas Nyeri erkadang nyeri bisa terasa seperti DdipukulpukulE atau Dditusuk tusukE. #era+at perlu menatat katakata yang digunakan klien untuk menggambarkan nyerinya sebab in!ormasi yang akurat dapat berpengaruh besar pada diagnosis dan etiologi nyeri serta pilihan tindakan yang diambil. d. #ola #ola nyeri meliputi& +aktu a+itan$ durasi4lamanya nyeri dan kekambuhan atau inter1al nyeri. 6arenanya$ pera+at perlu mengkaji kapan nyeri dimulai$ berapa lama nyeri berlangsung$ apakah nyeri berulang dan kapan nyeri terakhir kali munul. e.
/espon a!ekti! #era+at perlu mengkaji adanya perasaan ansietas$ takut$ lelah$ depresi atau perasaan gagal pada diri klien.
#. O/se&=si &espons pe&i!, n $isio!o"is
anyak
respons non1erbal4perilaku yang bisa dijadikan indikator nyeri
diantaranya&
a. %kspresi +ajah& ') Menutup mata rapatrapat 2) Membuka mata lebarlebar ) Menggigit bibir ba+ah
b. ?okalisasi& ') Menangis 2) erteriak . Imobilisasi (bagian tubuh yang mengalami nyeri akan
digerakan tubuh
tanpa tujuan yang jelas)& ') Menendangnendang 2) Membolakbalikkan tubuh diatas kasur
"edangkan respons !isiologis untuk nyeri ber1ariasi$ bergantung pada sumber dan durasi nyeri. #ada a+al a+itan nyeri akut$ respons !isiologis& ') #eningkatan tekanan darah 2) Nadi dan pernapasan ) >ia!oresis ,) >ilatasi pupil akibat terstimulasinya sistem sara! simpatis. Akan tetapi$ jika nyeri berlangsung lama dan sara! simpatis telah beradaptasi$ respon !isiologis tersebut mungkin akan berkurang atau bahkan tidak ada. 6arenanya$ penting bagi pera+at untuk mengkaji lebih dari satu respons tersebut merupakan indikator yang buruk untuk nyeri.
#. DIAGNOSA 2EPERA;ATAN
'. Nyeri akut berhubungan dengan agen edera !isik. 2. Nyeri kronis berhubungan dengan kerusakan jaringan. . Intoleransi akti1itas b.d kelelahan ,. @angguan pola tidur b.d ketidaknyaman !isik . Nutrisi kurang dari kebutuhan b.d intake kurang 3. >e!isit pera+atan diri b.d gangguan mobilitas !isik 7. Ansietas b.d krisis situasional
0. PERENCANAAN 2EPERA;ATAN A. N*e&i A,%
ujuan& "etelah dilakukan selama '2, jam tindakan diharapkan nyeri berkurang. 6riteria hasil&
Nyeri berkurang
%kspresi +ajah tenang
andatanda 1ital (>& '204:0 mm9g$ N& 30'00 4menit$ /& '320 4menit).
6lien dapat istirahat dan tidur normal sesuai dengan usianya.
Inter1ensi /asional '. #antau karakteristik nyeri$ atatan '. ?ariasi penampilan dan perilaku pasien laporan 1erbal$ petunjuk non1erbal
karena nyeri terjadi sebagai temuan
dan respon hemodinamik
pengkajian
2. Ambil gambar lengkap terhadap 2. Nyeri sebagai pengalaman subjekti! dan
nyeri dari pasien termasuk lokasi
harus digambarkan oleh pasien. antu
dan
pasien
intensitas
lamanya$
untuk
kualitas( dangkal atau menyebar)
membandingkan
dan penyebaran
nyeri
menilai
nyeri
dengan
dengan
pengalaman
. Anjurkan pasien untuk melaporkan . #enundaan pelaporan nyeri menghambat nyeri dengan segera
peredaran nyeri4memerlukan peningkatan
,. antu melakukan teknik relaksasi
dosis obat. "elain itu nyeri berat dapat
misalnya & na!as dalam perlahan
menyebabkan syok dengan merangsang
perilaku distraksi
system syara! simpatis$ mengakibatkan
. ?isualisasi
dan
bimbingan
kerusakan
imajinasi
lanjut
sesudah
penggunaan
obat
narkotik 7. erikan
mengganggu
diagnosti serta hilangnya nyeri
3. #eriksa tandatanda 1ital sebelum ,. Membantu atau
dan
dalam
persepsi4respon nyeri . Memberikan
obat
analgesi
sesuai
indikasi
penurunan
ontrol
situasi$
meningkatkan perilaku positi! 3. 9ipotensi4depresi
perna!asan
dapat
terjadi sebagai akibat pemberian narkotik 7. Membantu proses penyembuhan pasien B. N*e&i &onis
ujuan& "etelah dilakukan selama 22, jam tindakan diharapkan
nyeri teratasi
sebagian. 6riteria hasil&
"kala nyeri dalam rentang '.
/aut muka tidak menahan nyeri.
6lien sudah tidak memegangi area yang nyeri.
Inter1ensi '. 5atat karakteristik nyeri
/asionalisasi '. Mempermudah dalam tindakan
2. erikan posisi semi !o+ler . Ajarkan teknik relaksasi
pengobatan kepada klien 2. Membantu
,. 6olaborasi pemberian obat analgesi
sesuai
nyaman
dengan
memberikan kepada
rasa klien
menambah pengetahuan pasien
indikasi
dalam mengurangi rasa nyeri . Membantu
pasien
dalam
mengurangi rasa nyeri 5. E>ALUASI
%1aluasi terhadap masalah nyeri dilakukan dengan menilai kemampuan dalam merespon rangsangan nyeri$ di antaranya hilangnya perasaan nyeri$ menurunnya intensitas nyeri$ adanya respon !isiologis yang baik dan pasien mampu melakukan akti!itas seharihari tanpa keluhan nyeri.
"etelah dilakukan implementasi sesuai dengan batas +aktu dan kondisi pasien maka diharapakan a. pasien menunjukan +ajah rileks b.pasien dapat tidur atau beristirahat . pasien mengatakan skala nyerinya berkurang
DAFTAR PUSTA2A
A.#otter$dkk.200. Buku Ajar Fundamental Keperaatan!Konsep proses dan praktik" jakarta&%@5
9idayat$A.A-i- Alimul.200:. #engantar kebutu$an Dasar %anusia! Aplikasi Konsep dan #roses Keperaatan"Jakarta&"alemba Medika. http&44nerseduation.blogspot.om420'240'4laporanpendahuluannyeri.html http&44nurseedypoltekkes.blogspot.om420'4034laporanpendahuluangangguanrasa.html http&44tataeine.blogspot.om420'4034lpnyeri.html
LEMBAR PENGESAHAN
Baporan #endahuluan dan laporan kasus ini telah disahkan dan disetujui oleh pembimbing lahan dan pembimbing akademik pada &
9ari4anggal & angsal4/uangan &
Mengetahui$
#embimbing Bahan$
#embimbing Akademik