LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN RASA AMAN DAN NYAMAN: NYERI DI RUANG FLAMBOYAN 4 RSUD KOTA SALATIGA
Disusun untuk memenuhi tugas Kebutuhan Dasar Manusia III Disusun Oleh : Rindu Yulian Pu!a P"#$4%#'&%$
PRODI DIII KEPERA(ATAN SEMARANG POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG %')%
A" KONSEP DASAR GANGGUAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN #" De*inisi Nyeri merupakan suatu perasaan atau pengalaman sensori dan emosional yang
tidak menyenangkan, yang bersumber dari kerusakan aktual atau potensial dari jaringan. Untuk nyeri akut, sifatnya tiba-tiba dengan slow onset yang berlangsung kurang dari enam bulan. edangkan nyeri kronis, sifatnya konstan dan berlangsung lebih dari enam bulan. ingkatnya, antara nyeri akut dan kronis yang membedakan adalah durasinya! kurang dan lebih dari enam bulan. ( NANDA, 2008) Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan ekstensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya. (Tamsuri, 2007) Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkatkan akibat adanya kerusakan jaringan yang a"tual atau potensial. (Judith M. Wilkinson, 2002) Nyeri adalah perasaan yang tidak nyaman yang sangat subyektif dan hanya orang yang mengalaminya yang dapat menjelaskan dan menge#aluasi perasaan tersebut (Long, !!") %" Ei+l+,i
$dapun %tiologi Nyeri yaitu! &. 'embengkakan (aringan ). pasmus *tot +ketegangan otot meningkat . Kehamilan . Inflamasi /. Keletihan 0. Kanker
'" Tanda dan Ge-ala a. 'osisi yang memperlihatkan pasien 'asien tampak takut bergerak, dan berusaha merusak posisi yang
memberikan rasa nyaman b. %kspresi umum - 1ampak meringis, merintih - 2emas, wajah pu"at - Ketakutan bila nyeri timbul mendadak - Keluar keringat dingin
-
Kedua rahang dikatupkan erat-erat dan kedua tangan tampak dalam
posisi menggenggam - 'asien tampak mengeliat karena kesakitan ". 'asien dengan nyeri perlu diperhatikan saat pengkajian adalah - 3okasi nyeri - 4aktu timbulnya nyeri - 5eaksi fisik6psikologis pasien terhadap nyeri - Karakteristik nyeri - 7aktor pen"etus timbulnya nyeri - 2ara-"ara yang pernah dilakukan untuk mengatasi nyeri
4" Fa.+!/*a.+! 0an, 1e12en,a!uhi n0e!i a. Usia Usia merupakan #ariabel penting yang mempengaruhi nyeri, khususnya pada
anak-anak dan lansia. 'erbedaan perkembangan, yang ditemukan di antara kelompok usia ini dapat mempengaruhi bagaimana anak-anak dan lansia bereaksi terhadap nyeri. b. Kebudayaan Keyakinan dan nilai-nilai budaya mempengaruhi "ara indi#idu mengatasi nyeri. Indi#idu mempelajari apa yang diharapkan dan apa yang diterima oleh kebudayaan mereka. 8al ini meliputi bagaimana bereaksi terhadap nyeri. ". Makna nyeri Makna seseorang yang dikaitkan dengan nyeri mempengaruhi pengalaman nyeri dan "ara seseorang beradaptasi terhadap nyeri. Indi#idu akan mempersepsikan nyeri dengan "ara berbeda-beda, apabaila nyeri tersebut memberi kesan an"aman, suatu kehilangan, hukuman dan tantangan. Misalnya seorang wanita yang sedang bersalin akan mempersepsikan nyeri berbeda dengan wanita yang nyeri akibat pukulan. d. 'erhatian 1ingkat perhatian seseorang dalam memfokuskan perhatiannya terhadap nyeri dapat mempengaruhi persepsi nyeri. e. $nsietas $nsieta seringkali meningkatkan persepsi nyeri, tetapi nyeri juga dapat menimbulkan ansietas. f. Keletihan 5asa kelelahan menyebabkan sensasi nyeri semakin intensif dan menurunkan kemampuan koping. g. 'engalaman sebelumnya 'engalaman nyeri sebelumnya tidak selalu berarti bahwa indi#idu tersebut akan menerima nyeri dengan lebih mudah pada masa yang akan datang. $pabila indi#idu sejak lama sering mengalami serangkaian episode nyeri yang berat, maka ansietas6rasa takut dapat mun"ul. ebaliknya, apabila indi#idu merasakan nyeri
tetapi kemudian nyeri tersebut dengan berhasil dihilangkan, akan lebih mudah bagi indi#idu untuk menginterprestasikan rasa nyeri. h. Dukungan keluarga dan sosial 7aktor lain yang bermakna mempengarui respon nyeri adalah kehadiran orangorang terdekat klien dan bagaimana sikap mereka terhadap klien. (#al$illo dan %lasku&rd, !!). 3" Klasi*i.asi n0e!i a. Klasifikasi Nyeri se"ara umum & Nyeri $kut %tiologi yang bisa digunakan dari N$ND$ adalah nyeri akut berhubungan dengan agen injuri +biologis, kimiawi, fisik, psikologi. 1andanya adalah perubahan otot, perubahan mood6minat, perubahan tekanan darah, nadi, frekuensi nafas, diaporesis, perubahan wajah, fokus pada diri sendiri, reaksi melindungi diri atau bagian yang sakit, gangguan tidur, dll. Utamanya adalah klien menyatakan se"ara #erbal tentang rasa sakitnya. ) Nyeri Kronik Intinya sama dengan nyeri akut. ekali lagi perbedaannya adalah di durasi waktu nyerinya. %tiologi menurut N$ND$ adalah ketidakmampuan fisik kronis dan ketidakmampuan psikologis kronis. edangkan tandagejalanya! depresi, anoreksia, perubahan raut wajah, kelemahan, menjadi sangat peka +sensitif, tidak "ukup istirahat, fokus diri, dll +sama dengan nyeri
akut. Mempunyai selang waktu yang lebih
lama dan dapat
berlangsung lebih dari enam bulan (NANDA, 2008) b. Nyeri berdasarkan intensitasnya & Nyeri berat +9-&: ) Nyeri sedang +-0 Nyeri ringan +:- ". Nyeri berdasarkan tempatnya & 'eripheral pain, yaitu nyeri yang terasa pada permukaan tubuh misalnya pada kulit, mukosa ) Deep pain, yaitu nyeri yang terasa pada permukaan tubuh yang lebihdalam atau pada organ-organ tubuh #is"eral
5efered pain, yakni nyeri dalam yang disebabkan karena penyakit organ6struktur dalam tubuh yang ditransmisikan kebagian tubuh didaerah yang berbeda, bukan daerah asal nyeri. 2entral pain, yaitu nyeri yang terjadi karena perangsangan p a d a sistem saraf pusat, spinal "ord, batang otak, talamus dan lain-lain. d. Nyeri berdasarkan sifatnya & In"idental pain, yaitu nyeri yang timbul sewaktu-waktu lalu menghilang. ) teady pain, yaitu nyeri yang timbul dan menetap serta dirasakan dalam waktu lama 'ro;ymal pain, yaitu nyeri yang dirasakan berintensitas tinggi dan kuat sekali. Nyeri tersebut biasanya < &:-&/ menit, lalu menghilang,kemudian timbul lagi ('ingio, 20) " Pah5a0s
Malnutrisi
Kerusakan
Kurangnya nutrisi masuk
saluran
=angguan
pen"ernaan
makanan
yg
di"erna ke sel
el kekurangan nutrisi
1erjadinya mual dan refluks
'erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan 5esiko yang timbul -
3emah
Ga16a! #"# im*l& D&s+ri*ti$& ain Distr&ss +al&, Num&ri+ ain Distr&ss +al&. -isual
Analog +al&
Ga16a! #"% %a+& ating +al&
B" KONSEP ASUHAN KEPERA(ATAN #" Pen,.a-ian
a. 'engkajian dengan mnemonik untuk pengkajian nyeri
' > 'ro#oking atau pemi"u, yaitu faktor yang memi"u timbulnya nyeri
? > ?uality atau kualitas nyeri +misal! tumpul, tajam
5 > 5egion atau daerah, yaitu daerah perjalanan ke daerah lain
> e#erity atau keganasan yaitu intensitas nyeri
1 > 1ime atau waktu, yaitu serangan, lamanya, kekerapan, dan sebab
b. 5iwayat nyeri, meliputibeberapa aspek antara lain! L+.asi
Untuk menentukan lokasi nyeri yang spesifik, meminta klien menunjukkan area nyerinya. 'engkajian ini bisa dilakukan dengan bantuan gambar tubuh. Klian menandai bagian tubuh yang mengalami nyeri. Ini sangat bermanfaat, terutama untuk klien yang memiliki lebih dari satu sumber.
Inensias N0e!i
'enggunaan skala intensitas nyeri adalah metode yang mudah dan diper"aya untuk menentukan intensitas nyeri pasien. dengan rentang skala dari :-/ atau :-&:. P+la
'ola nyeri meliputi waktu awitan, durasi kekambuhan atau inter#al nyeri Fa.+! P!esi2iasi
1erkadang, akti#itas tertentu dapat memi"u mun"ulnya nyeri. ebagai "ontoh akti#itas fisik berat dapat menimbulkan nyeri dada. elain itu faktor lingkungan +lingkungan yang sangat dingin atau panas, stresor fisik dan emosional Ge-ala 0an, Men0e!ai
=ejala ini meliputi mual, muntah, pusing dan diare. Su16e! K+2in,
etiap indi#idu memiliki strategi koping yang berbeda dalam mengahadapi nyeri. trategi tersebut dapat dipengaruhi oleh pengalaman nyeri sebelumnya.
Res2+n A*e.i*
5espons afektif klien terhadap nyeri ber#ariasi, bergantung pada situasi, derajat dan durasi nyeri, interpretasi tentang nyeri dan lainya. Mengkaji adanya perasaan ansietas, takut, lelah, depresi, atau perasaan gagal dalm diri klien. (/1al, Wahi1 Mu1arak dan Nurul #haatin 3 2007 hal 24) ". *bser#asi respons perilaku dan fisiologis
@anyak respons non-#erbal yang bisa dijadikan indikator nyeri. alah satunya yang paling utama adalah ekspresi wajah. 'erilaku seperti menutup mata rapat-rapat atau membukanya lebar-lebar, menggigiti bibir bawah. elain ekspresi wajah, respons perilaku lainya adalah #okalisasi+misal berteriak, menangis, erangan, imobilisasi bagian tubuh yang mengalami nyeri, gerakan tubuh tanpa tujuan +misal menendang-nendang, membolak-balikan tubuh di atas kasur. edangkan respons fisiologis untuk nyeri ber#ariasi, tergantung pada sumber dan durasi nyeri. Dapat meliputi peningkatan tekanan darah, nadi dan pernafasan, dilatasi pupil akibat terstimulasinya sistem saraf simpatis (/1al, Wahi1 Mu1arak dan Nurul #haatin 3 2007 hal 25) 7+.alisasi: mengaduh, menangis, sesak nafas, mendengkur. E.s2!esi 5a-ah: meringis, menggeletukan dahi, mengeryitkan dahi, menutup mata atau mulut rapat-rapat bahkan sebaliknya, menggigit bibir. Ge!a.an u6uh: gelisah, imobilisasi, ketegangan otot, peningkatan gerakan jari dan tangan, gerakan ritmik atau menggosok, gerakan melindungi bagian tubuh. Ine!a.si s+sial: menghindari per"akapan, fokus pada akti#itas untuk menghilangkan nyeri, menghindari kontak sosial, penurunan rentang perhatian ott&r, *&rr32005 hal 522) (
%" Dia,n+sa Ke2e!a5aan
a. Nyeri yang berhubungan dengan !
2edera fisik atau trauma
'eningkatan asam lambung
'enuruna suplai darah ke jaringan
b. Nyeri kronik yang berhubungan dengan!
(aringan parut
Kontrol nyeri yang tidak adekuat
". =angguan pola tidur yang berhubungan dengan!
Nyeri punggung bagian bawah
3ingkungan yang ramai ( ott&r, *&rr32005 hal 52)
N+
&
Dia,n+sa
Tu-uan
Ke2e!a5aan Nyeri b.d
peningkatan asam lambung
Ine!8ensi
etelah dilakukan tindakan - *bser#asi 11A pasien - Kaji pasien dengan '?51. keperawatan );)jam - Memberikan kompres hangat diharapkan kondisi pasien untuk pasien membaik dengan kriteria - $jarkan teknik relaks dengan hasil ! - keadaan
11A
normal - skala nyeri
pasien
tarik nafas dalam. - Kolaborasi dengan memberikan
pasien
dokter
therapy
8)
blo"ker
berkurang dari 0 menjadi ) - mengurangi
nyeri
yang
diderita pasien - pasien dapat merasa relaks bahkan
nyeri
tidak
terasa. - kebutuhan therapy pasien dapat terpenuhi.
)
=angguan
'ola
etelah dilakukan tindakan - *bser#asi 11A pasienB - $tur posisi pasien senyaman 1idur b.d lingkungan );) jam diharapkan mungkin yang ramai kondisi pasien membaik - Meminimalisir keramaian dengan kriteria hasil ! didalam ruangan dengan - Keadaan 11A pasien membatasi jumlah normal pengunjung yang datang - 'asien dapat memenuhi kebutuhan istirahat dan tidurnya dengan baik - Kebutuhan therapy pasien dapat terpenuhi.
DAFTAR PUSTAKA
'otter .'$ C 'erry $.=.)::0. %undam&ntal 6&*&raatan.t.3ouis Mosby 2ompany!'hiladhelphia, 3ippin"ott 'otter .'$ C 'erry $.=. %undam&ntals o Nursing 3 #ons&*ts, ro+&ss, and ra+ti+&. (akarta! %=2, )::/. %d Aol ) 2arpenito-Moyet, 3ynda (uall. 9uku aku Diagnosis 6&*&raatan. (akarta! %=2, )::0. %d &: $kbar, akhlis. La*oran &ndahuluan N&ri. gilargi.blogspot."om. Diakses pada tanggal &: (uni ):& ingio. N&ri, Dislokasi dan 6om*likasi. id.s"ribd."om. Diakses pada tanggal &: (uni ):&
La2+!an Pendahuluan Ke6uuhan Dasa! Manusia Pe1enuhan
Ke6uuhan Rasa A1an dan N0a1an: N0e!i Na1a Mahasis5a
: Rindu Yulian Pu!a
NIM
: P #$4%#'&%$
Men0eu-ui9
'embimbing $kademik,
'embimbing Klinik,
alatiga, & (uni ):& Pen0usun9
5indu Eulian 'utra NIM '.&9):&&:)9