BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pemilihan Kasus
B. Metode Penyusunan dan Pengumpulan Data
Dengan melaksanakan praktek ini memperoleh data-data yang sangat berguna dalam penyusunan laporan ini, data-data tersebut diperoleh dengan cara sebagai berikut :
Interview ( wawancara )
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara bertatap muka secara langsung dengan pasien dan keluarga yang ada hubungannya dengan masalah kesehatan pasien.
Observasi ( pengamatan )
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara melakukan pemeriksaan fisik secara langsung dan melakukan pengamatan kepada pasien yang sedang sakit. Dengan maksud untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas dan terperinci tentang penyakit pasien.
Data - data harus lengkap dan dapat dipercaya
Sumber – sumber komunikasi suatu data, melihat data – data yang datanya harus lengkap dan juga harus dipercaya. Oleh sebab itu, para penulis hendaklah berusaha meperoleh data – data yang sama dari beberapa sumber.
C. Sistematika Penyusunan laporan kasus
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang Pemilihan kasus
Alasan Memilih kasus
Metode Penyusunan dan Pengumpulan Data
Sistematika Penyusunan laporan kasus.
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PKL
Latar Belakang PKL
Pengertian PKL Dalam Pola PSG
Defisini Istilah
Maksud dan Tujuan Prakerin
Manfaat PKL
BAB III TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT
Sejarah Singkat Rumah Sakit
Visi Misi RSUD Cibinong
Struktur Rumah Sakit
Ruang Lingkup Rumah Sakit
BAB IV TINJAUAN TEORITIS
Definisi
Klasifikasi
Etiologi
Patofisiologi
Pathway
Manifestasi Klinis
Komplikasi
Pemeriksaan Penunjang
Askep Standar
BAB V PENUTUP
Kesimpulan
Saran – saran
Kesan dan Pesan
Daftar Pusaka
BAB II
TINJAUAN UMUM PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Latar Belakang Prakerin PSG
Pada dasarnya Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) dimaksud untuk menerapkan apa yang telah diajarkan dan didapatkan di sekolah baik teori maupun praktek. Maka sekarang ini pemerintah menggalakan masalah keterampilan di bidang asisten perawat yang bisa diandalkan. Kemudian dengan didirikannya SMK, maka kita dapat mewujudkan generasi muda yang terampil
Dengan diadakannya praktek kerja lapangan dalam pola Pendidikan Sistem Ganda ( PSG ), dapat menambah ilmu pengetahuan bagi siswa, bagaimana dapat menciptakan tenaga kerja yang bermutu, terampil, disiplin, serbaguna dan dapat diandalkan bagi dunia kesehatan. Dan diharapkan Rumah Sakit dapat bekerja sama dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang terlatih.
B. Pengertian PKL Dalam Pola PSG
Praktek kerja Lapangan yang disingkat dengan "PKL" merupakan bagian dari program pembelajaran yang harus dilaksanakan oleh setiap peserta didik di Dunia kerja, sebagai wujud nyata dari pelaksanaan system pendidikan di SMK yaitu Pendidikan System Ganda (PSG). Program PKL disusun bersama diantara sekolah dan dunia kerja dalam rangka memenuhi kebutuhan peserta didik dan sebagai kontribusi dunia kerja terhadap pengembangan program pendidikan SMK.
Dengan PKL peserta didik dapat menguasai sepenuhnya aspek-aspek yang dituntut kurikulum, dan disamping itu mengenal lebih dini dunia kerja yang menjadi dunianya kelak setelah menamatkan pendidikanya.
C. Defisini Istilah
Dalam menyusun Laporan ini kami menentukan istilah kata dan kami berusaha untuk memberikan penjelasan tentang istilah tersebut. Pelaksanaan Praktek Kerja lapangan ( PKL ), arti dari istilah itu sendiri adalah pelaksanaan dari pada teori yang sudah dipelajari di sekolah.
Istilah Pendidikan Sistem Ganda ( PSG ) yaitu pendidikan yang dilakukan dua kali lipat atau ganda yaitu di sekolah dan di dunia usaha/kerja.
D. MAKSUD DAN TUJUAN PKL
Pemenuhan kopetensi sesuai tuntutan kurikulum.
Penguasaan kopetensi dengan pembelajaran di sekolah sangat ditentukan oleh fasilitas pembelajaran kopetensi di luar sekolah (Dunia Kerja Mitra). Keterlaksanaan pembelajaran kopetensi tersebut bukan diserahkan sepenuhnya ke Dunia Kerja, tetapi sekolah perlu memberi arahan tentang apa yang seharusnya dibelajarkan kepada peserta didik.
Implementasi kopetensi ke dalam dunia kerja.
Kemampuan-kemampuan yang sudah dimiliki peserta didik, melalui latihan dan praktik di sekolah perlu diimplementasikan secara nyata sehingga tumbuh kesadaran bahwa apa yang sudah dimilikinya berguna bagi dirinya dan orang lain. Dengan begitu peserta didik akan lebih percaya diri karena orang lain dapat memahami apa yang dipahaminya dan pengetahuannya diterima oleh masyarakat.
Penumbuhan etos kerja/pengalaman kerja .
SMK sebagai lembaga pendidikan yang diharapkan dapat mengantarkan tamatannya ke dunia kerja perlu memperkenalkan lebih dini lingkungan sosial yang berlaku d Dunia Kerja.Pengalaman berinteraksi dengan lingkungan Dunia Kerja dan terlibat langsung didalamnya, diharapkan dapat membangn sikap kerja dan kepribadian yang utuh sebagai pekerja.
Desain program / Pelaksanaan PKL
Perencanaan program PKL tidak terlepas dari implementasi silabus ke dalam pembelajaran, yang membutuhkan metode, strategi dan evaluasi pelaksanaan yang seesuai.
E. MANFAAT PKL
Bagi Siswa
Melatih kedisiplinan dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas serta menambah pengalaman dan wawasan tentang dunia usaha.
Dapat memperoleh suatu keterampilan dan keahlian melalui kegiatan bekerja langsung di dunia usaha.
Dapat mengetahui perkembangan Rumah sakit dan Kesehatan
.
Bagi Sekolah
Mampu menghasilkan kualitas siswa dan siswi yang professional sesuai dengan yang diharapkan.
Memberi kemungkinan siswa untuk mengembangkan pengetahuan.
Meningkatkan kualitas kerja siswa yang baik antara SMK KESEHATAN TRIPLE "J" dengan lembaga kesehatan.
Bagi Rumah Sakit
Menghasilkan tenaga kerja yang bermutu dan serbaguna sebagai pengetahuan yang luas sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh lapangan kerja.
Dapat membantu pekerjaan di Rumah Sakit
BAB III
TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT
Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong
Visi dan Misi RSUD Cibinong
Struktur organisasi RSUD Cibinong
Ruang Lingkup RSUD Cibinong
BAB IV
TINJAUAN TEORITIS
DEFINISI
Gangren adalah kematian jaringan, biasanya berhubungan dengan berhentinya aliran darah ke daerah yang terkena.
KLASIFIKASI
Ganggren dapat diklasifikasikan sebagai kering atau basah. Ganggren kering meluas secara lambat dengan hanya sedikit gejala, ganggren kering sering dijumpai di ekstremitas umumnya terjadi akibat hipoksia lama. Gangren basah adalah suatu daerah dimana terdapat jaringan mati yang cepat peluasannya, sering ditemukan di oragan-organ dalam, dan berkaitan dengan infasi bakteri kedalam jaringan yang mati tersebut. Ganggren ini menimbulkan bau yang kuat dan biasanya disertai oleh manifestasi sistemik.Ganggren basah dapat timbul dari ganggren kering.
Ganggren gas adalah jenis ganggren khusus yang terjadi sebagai respon terhadap infeksi jaringan oleh suatu jenis bakteri aerob yang di sebut klostridium ganggren jenis ini paling sering terjadi setelah trauma, ganggren gas cepat meluas ke jaringan di sekitarnya sebagai akibat di keluarkan nya toksin-toksin oleh bakteri yang membunuh sel-sel di sekitarnya. Sel-sel otot sangat rentan terhadap toksin ini dan apabila terkena akan mengeluarkan gas hydrogen sulfide yang khas, ganggren jenis ini dapat mematikan.
Ganggren diabetik di temukan pada sekitar 4% di Indonesia, ganggren diabetic merupakan dampak jangka lama arterios kleropis dan emboli thrombus kecil. Infeksi dan luka sukar sembuh dan mudah mengalami nekrosis.
Angiopati arteriol yang menyebabkan perfusi jaringan kaki kurang baik sehingga mekanisme radang jadi tidak efektif.
Lingkungan gula darah yang subur untuk perkembangan bakteri pathogen
Terbukanya pintas arteri-vena di sukkutif, aliran nutriyen akan memimtas tempat infeksi.
ETIOLOGI
Gas gangren terjadi akibat infeksi oleh bakteri klostridium, yang merupakan Bakterian- aerob (tumbuh bila tidak ada oksigen). Selama pertumbuhannya, klostridium menghasilkan gas,sehingga infeksinya disebut gas gangren.
Gas gangren biasanya terjadi di bagian tubuh yang mengalami cedera atau pada luka operasi. Sekitar 30% kasus terjadi secara spontan.
Bakteri klostridium menghasilkan berbagai racun, 4 diantaranya (alfa, beta, epsilon, iota) menyebabkan gejala-gejala yang bisa berakibat fatal. Selain itu, terjadi kematian jaringan (nekrosis), penghancuran sel darah (hemolisis), vasokonstriksi dan kebocoran pembuluh darah. Racun tersebut menyebabkan penghancuran jaringan lokal dan gejala-gejala sistemik.
PATOFISIOLOGI
Terjadinya masalah kaki diawali adanya hiperglikemia pada penyandang DM yang menyebabkan kelainan neuropati dan kelainan pada pembuluh darah. Neuropati, baik neuropati sensorik maupun motorik dan autonomik akan mengakibatkan berbagai perubahan pada kulit dan otot yang kemudian menyebabkan terjadinya perubahan distribusi tekanan pada telapak kaki dan selanjutnya akan mempermuda terjadinya ulkus. Adanya kerentanan terhadap infeksi menyebabkan infeksi mudah merebak menjadi infeksi yang luas. Faktor aliran darah yang kurang juga akan lebih lanjut menambah rumitnya pengelolaan kaki diabetes.
PATHWAY
MANIFESTASI KLINIS
Biasanya di manifestasikan dengan nyeri berat tiba-tiba yang terjadi 1 sampai 4 hari setelah cedera, nyeri disebabkan oleh gas dan edema pada jaringan cedera. Di sekeliling luka tampak normal berwarna terang dan tegang tapi kemudian menjadi gelap, bau busuk cairan keluar dari luka. Gas dan cairan yang tertahan meningkatnya tekanan setempat dan mengganggu pasokan darah dab drainase otot yang trlihat menjadi dan nekrotik.
KOMPLIKASI
Dry Gangren
Dry gangren terjadi ketika ada memperlambat atau hambatan dalam aliran darah ke bagian tubuh seperti jari-jari kaki dan jari-jari.
1 Dan tipe 2 diabetes mellitus tipe mengarah pada kering gangren karena gula darah tinggi dan kerusakan diabetes menyebabkan pembuluh darah yang membawa darah ke jari tangan dan kaki.
Arteriosklerosis mengarah ke dinding-dinding arteri yang menebal atau pembentukan plak kolesterol dan mempersempit diameter pembuluh kecil yang mengarah ke gangrene.
Demikian pula, penyakit arteri perifer mengarah ke lemak dalam arteri dan berhenti darah dari mengalir ke jari tangan dan kaki yang mengarah ke gangrene.
Dry gangren biasanya terbatas untuk bagian terpengaruh dan ada adalah sebuah kawasan di kulit yang sehat hanya di luar daerah yang terkena dampak. Wilayah yang terlibat berubah dingin, kering, dan hitam dan akhirnya jatuh. Ini disebut mumifikasi daerah.
Basah Gangren
Basah gangren terlihat setelah cedera serius atau gigitan embun beku atau bahkan daerah yang dibakar menjadi terinfeksi dan infeksi mengambil akar ke dalam jaringan.Infeksi menyebabkan pembengkakan jaringan dan ini blok suplai darah ke daerah yang terkena dampak membuat lebih buruk infeksi dan gangren progresif.
Basah gangren dapat menyebar lebih cepat menuju komplikasi yang mengancam jiwa seperti syok septik jika tidak diperlakukan segera.
Gas Gangren
Gangren juga dapat disebabkan oleh bakteri khusus yang disebut Clostridium. Ini disebut gas gangren. Ini adalah infeksi umum yang dilihat selama perang.
Necrotising nekrotikans disebabkan ketika bakteri menyebar ke dalam kulit dan menyerang lebih dalam jaringan.
Gangren Internal
Gangren dapat juga mempengaruhi organ-organ internal ketika aliran darah ke mereka terhalang. Ini disebut gangren internal dan dapat mempengaruhi kandung empedu atau usus yang terperangkap dalam hernia
Fournier's Gangren
Ketika gangren mempengaruhi penis dan alat kelamin disebut Fournier's gangrene.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Glukosa darah:200-1000mg/dl
2. Asam lemak bebas: kadar lipid dan kolesterol meningkat
3. Insulin darah
4. Tes laboratorium
5. Foto rontgen
ASKEP STANDAR
Adapun diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien gangren kaki diabetik adalah sebagai berikut :
Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan melemahnya / menurunnya aliran darah ke daerah gangren akibat adanya obstruksi pembuluh darah.
Gangguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren pada ekstrimitas.
Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan iskemik jaringan.
Keterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada luka.
Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan yang kurang.
Potensial terjadinya penyebaran infeksi ( sepsis ) berhubungan dengan tingginya kadar gula darah.
Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya.
Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi.
Gangguan gambaran diri berhubungan dengan perubahan bentuk salah satu anggota tubuh.
Ganguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki.
BAB V
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.O
Umur : 57 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pensiun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Indonesia
Status Perkawinan : Kawin
Alamat : Kp Babakan Waru
Tanggal Masuk : 28 January 2016
Diagnosa Medis : Ganggren DM Pedis Dextra
RIWAYAT PENYAKIT
KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan luka bernanah di punggung kaki sebelah kanan ± 10 hari, klien mengatakan demam, klien mengatakan nyeri di punggung kaki di daerah kaki kanan ± 10 hari
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Klien mulai sakit ini sudah 1 bulan yang lalu,sudah berobat kepoli penyakit dalam dan di rujuk ke poli bedah untuk di operasi
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Keluarga klien mengatakan ibu klien pernah mengalami penyakit seperti itu bahkan lebih parah.
RIWAYAT ALERGI
Klien tidak mempunyai riwayat alergi seperti makanan dan obat- obatan .
PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN UMUM PASIEN
Penampilan : kurang rapih
Kesadaran : composmetis
Vital Sign : TD:120/70,Rr:22x/mnt,suhu:39°c,Nadi:80x/mnt
KEPALA
Bentuk kepala simetris, tidak ada ketombe, tidak ada kotoran kepala, rambut berwarna putih, tidak ada lesi,tidak ada nyeri tekan.
KULIT
Warna kulit pasien coklat, turgor kulit cepat kembali, di kulit ekstremitas bawah ada lesi, tidak ada odema,ada peradangan di ekstermitas bawah.
PENGLIHATAN
Bola mata pasien simetris, pergerakan bola mata normal, reflex pupil terhadap cahaya normal, kornea bening, tidak ada ikterik, ketajaman penglihatan sudah berkurang.
PENCIUMAN
Bentuk hidung pasien simetris, fungsi penciuman baik tidak ada peradangan, tidak ada polip .
PENDENGARAN/TELINGA
Bentuk daun telinga simetris, letaknya simetris, tidak ada peradangan, fungsi pendengaran baik, tidak ada serumen, tidak ada cairan.
MULUT
Bibir pasien warnanya merah, lidah normal, gigi pasien bersih, bibir tidak berdarah, tidak ada tonsillitis, lidah tidak tremor, fungsi pengecapan baik, mucosa pasien warnanya bening, tidak ada stomatitis.
LEHER
Tidak ada benjolan, tidak ada kekakuan, tidak ada nyeri tekan, pergerakan bisa bergerak fleksi, tenggorokan tidak nyeri, trachea normal, tidak ada gangguan bicara.
DADA/PERNAFASAN
Bentuk dada pasien simetris, bentuk dan pergerakan diding dada simetris, frekuensi pernafasan 22x/mnt, bunyi nafas normal, tidak ada nyeri tekan pada daerah dada, irama jantung teratur, tidak ada bunyi tambahan.
ABDOMEN
Bentuk abdomen pasien simetris, datar, tidak ada nyeri tekan pada epigastrik, ada peningkatan peristaltic usus,tidak ada odema.
SISTEM REPRODUKSI
Tidak ada radang pada genetalia, tidak ada lesi, tidak ada pengeluaran cairan.
EKSTREMITAS ATAS/BAWAH
Di bagian ekstremitas bawah terdapat luka ganggren di bagian kaki sebelah kanan, luka bernanah dan berbau busuk, terasa nyeri di bagian luka(skala nyeri 7), keterbatasan gerak pada kaki yang terdapat luka.
KEBUTUHAN FISIK, PSIKOLOGIS, SOSIAL, SPIRITUAL
AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT
Aktivitas tergantung penuh sama keluarga seperti makan, minum ,mandi dan mengambil air wudhu.
PERSONAL HYGIENE
Penampilannya selalu rapih tetapi semua tergantung keluarganya, kebersihan kuku (pendek dan bersih).
NUTRISI
Nafsu makan masih normal, pasien terpasang infus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi klien.
ELIMINASI
BAK klien memakai selang kateter karena sulitnya berjalan untuk kekamar mandi untuk BAK, BAB pun memakai pispot.
SEKSUALITAS
Status menikah, usia 57 tahun
PSIKOSOSIAL
Hubungan dengan keluarga sangat baik, sedangkan sama perawat beliau sangat acuh.
SPIRITUAL
Beliau sangat taat sama beribadahnya meskipun kakinya sakit, beliau selalu membaca al-quran.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
DARAH LENGKAP
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 28 January 2016
Hb :8,7(N 11,0-16.3/µl)
Glukosa sewaktu :297(70-200mg/dl)
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 28 January 2016
Hb :9.5(N 11,0-16.3/µl)
Glukosa sewaktu :285(70-200mg/dl)
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 28 January 2016
Hb :10,8(N 11,0-16.3/µl)
Glukosa sewaktu :200(70-200mg/dl)
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 28 January 2016
Hb :12(N 11,0-16.3/µl)
Glukosa sewaktu :178(70-200mg/dl)
DATA FOKUS
Nama Pasein : Tn.O Nama siswa : Ryan Fahry Rozy
No.Rekam Medik : 11048632 NIS : 9998954294
Ruang Rawat : Bougenvil atas
Data Subjektif
Data Objektif
Klien mengatakan luka bernanah di punggung kaki sebelah kanan ± 10 hari
Klien mengatakan demam
Klien mengatakan nyeri di punggung kaki di daerah kaki kanan ± 10 hari
Keluarga klien mengatakan ibu klien pernah mengalami penyakit seperti itu bahkan lebih parah.
Skala nyeri 7
Suhu 39°c
Gds 324
TTV: Td:120/60MmHg
N :80x/mnt
S :38°C
Rr:22x/mnt
ANALISA DATA
Nama Pasein : Tn.O Nama siswa : Ryan Fahry Rozy
No.Rekam Medik : 11048632 NIS : 9998954294
Ruang Rawat : Bougenvil atas
No
Data
Masalah
Etiologi
1
Ds :klien mengatakan nyeri
Do :skala nyeri 7
Gangguan rasa nyaman : nyeri
Adanya luka ganggren
2
Ds :klien mengatakan demam
Do :suhu 39°c
Peningkatan suhu tubuh
Adanya infeksi di luka ganggren
3
Do : Klien mengatakan luka bernanah di punggung kaki sebelah kanan ± 10 hari
Kerusakan integritas kulit
Adanya luka ganggren
4
Ds:Keluarga klien mengatakan ibu klien pernah mengalami penyakit seperti itu bahkan lebih parah.
Do: GDS:324Mg/dl
Resiko penyebaran infeksi
Gula darah yang meningkat
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Pasein : Tn.O Nama siswa : Ryan Fahry Rozy
No.Rekam Medik : 11048632 NIS : 9998954294
Ruang Rawat : Bougenvil atas
No
Masalah/Diagnosa
Tgl.Ditemukan
Tgl.Teratasi
1
Gangguan rasa nyaman : nyeri b/d Adanya luka ganggren
2
Kerusakan integritas kulit b/d Adanya luka ganggren
3
Peningkatan suhu tubuh b/d Adanya infeksi di luka ganggren
4
Resiko penyebaran infeksi b/d Gula darah yang meningkat
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Pasein : Tn.O Nama siswa : Ryan Fahry Rozy
No.Rekam Medik : 11048632 NIS : 9998954294
Ruang Rawat : Bougenvil atas
TGL
NDx dan Data Penunjang
Tujuan
Rencana Tindakan
Rasional
28/01/2016
NDx 1
Ds :klien mengatakan nyeri
Do :skala nyeri 7
Agar nyeri hilang
KH:skala nyeri 0
Kolaborasi pemberian obat anal getik
Anjurkan banyak istirahat
Anjurkan banyak minum sehari 2L
Beri posisi senyaman mungkin
Beri kompres Nacl
Beri teknik relaksasi
Agar nyeri berkurang
Agar nyeri berkurang
Agar nyeri berkurang
Agar nyeri berkurang
Agar nyeri berkurang
Agar nyeri berkurang
28/01/2016
NDx 2
Do : Klien mengatakan luka bernanah di punggung kaki sebelah kanan ± 10 hari
Agar nanah berkurang
KH: nanah hilang
Kolaborasi ganti perban
Kolaborasi pemberian obat anti biotik
Perawatan luka bersih
Observasi luka
Tamburkan luka dengan obat antibiotic
Kompres Nacl
Agar tidak ada pus
Agar tidak ada infeksi
Agar mengetahui luka sudah kering
Agar tidak ada infeksi
Agar bersih
28/01/2016
NDx 3
Ds :klien mengatakan demam
Do :suhu 39°c
Agar suhu kembali normal
KH:36,5-37,5°c
Kolaborasi pemberian obat anti piretik
Anjurkan kompres dengan air hangat
Anjurkan minum sehari 2L
Anjurkan banyak istirahat
Anjurkan pakaian tipis
Kolaborasi pemberian infus
Agar suhu kembali normal
Agar suhu kembali normal
Agar nutrisi cairan terpenuhi
Agar suhu kembali normal
Agar suhu kembali normal
Agar suhu kembali normal
28/01/2016
NDx 4
Ds:Keluarga klien mengatakan ibu klien pernah mengalami penyakit seperti itu bahkan lebih parah.
Do: GDS:324Mg/dl
Agar gula darah menurun
Cek GDS
Anjurkan Jangan Minum manis
Anjurkan puasa
Untuk mengetahui gula darah
Untuk mengetahui gula darah
Untuk mengetahui gula darah
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Pasein : Tn.O Nama siswa : Ryan Fahry Rozy
No.Rekam Medik : 11048632 NIS : 9998954294
Ruang Rawat : Bougenvil atas
TGL
KODE NDx
JAM
TINDAKAN DAN HASIL
28/01/2016
I
06.45
Kolaborasi pemberian obat analgetik
H: skala nyeri 7
II
07.15
Observasi luka
H:luka terlihat banyak pus dan belatung
III
07.50
Observasi TTV
TD :120/70MmHg
N :80x/mnt
S :39°c
Rr :22x/mnt
II
08.25
Kolaborasi ganti perban
H:pus sudah hilang
IV
09.00
Cek GDS
H:324
III
09.35
Kolaborasi pemberian obat antipiretik
H:suhu 38,8°c
I
10.15
Anjurkan banyak minum sehari 2L
H:asupan cairan belum terpenuhi
IV
10.25
Anjurkan jangan minum air manis
H:305Mg/dl
III
10.50
Anjurkan kompres dengan air hangat
H:suhu 38,5°c
I
11.30
Berikan posisi klien senyaman mungkin
H:skala nyeri 7
II
11.45
Kolaborasi pemberian obat antibiotic
H:masih terdapat infeksi
III
12.15
Anjurkan minum sehari 2L
H:nutrisi cairan belum terpenuhi
IV
12.30
Anjurkan puasa
H:Gds 297Mg/dl
II
12.45
Perawatan luka bersih
H:pus masih ada
I
13.05
Anjurkan banyak istirahat
H:skala nyeri 6
III
13.20
Anjurkan banyak istirahat
H:suhu 37,8°c
29/01/2016
I
06.45
Kolaborasi pemberian obat analgetik
H:skala nyeri 5
II
07.15
Observasi luka
H:luka terlihat banyak pus dan belatung
III
07.50
Observasi TTV
H: TD :130/90MmHg
N :82x/mnt
S :37,5°c
Rr :22x/mnt
II
08.25
Kolaborasi ganti perban
H:pus sedikit hilang
IV
09.00
Cek GDS
H:300Mg/dl
III
09.35
Kolaborasi pemberian obat antipiretik
H:suhu 37,8°c
I
10.15
Anjurkan banyak minum sehari 2L
H:asupan cairan belum terpenuhi
IV
10.25
Anjurkan jangan minum manis
H:295Mg/dl
III
10.50
Anjurkan kompres air hangat
H:suhu 38,0°c
I
11.30
Berikan posisi klien senyaman mungkin
H:skala nyeri 6
II
11.45
Kolaborasi pemberian antibiotic
H:masih terdapat infeksi
III
12.15
Anjurkan minum sehari 2L
H:nutrisi cairan belum terpenuhi
IV
12.30
Anjurkan puasa
H:GDS 285
II
12.45
Perawatan luka bersih
H:pus masih ada
I
13.05
Anjurkan banyak istirahat
H:skala nyeri 5
III
13.20
Anjurkan banyak istirahat
H:suhu 37,5°c
30/01/2016
I
06.30
Kolaborasi pemberian obat analgetik
H:skala nyeri 4
IV
07.15
Cek GDS
H:267Mg/dl
II
07.45
Observasi luka
H:luka terlihat banyak pus dan berlatung sudah tidak ada
IV
08.10
Anjurkan jangan meminum air manis
H:230Mg/dl
II
08.35
Kolaborasi ganti perban
H:pus sedikit hilang
I
08.55
Anjurkan minum sehari 2L
H:asupan cairan sudah terpenuhi
II
09.20
Kolaborasi pemberian obat antibiotik
H:sudah tidak ada infeksi
I
09.45
Anjurkan banyak istirahat
H:skala nyeri 3
IV
10.15
Anjurkan puasa
H:GDS 200Mg/dl
I
10.30
Beri posisi senyaman mungkin
H:skala nyeri 2
II
11.50
Perawatan luka bersih
H:pus masih terlihat
01/02/2016
IV
06.55
Cek GDS
H:GDS 210 Mg/dl
I
07.20
Kolaborasi pemberian obat anal getik
H:skala nyeri 0
II
08.35
Observari luka
H:pus sedikit hilang
IV
09.15
Anjurkan jangan meminum air manis
H:GDS 190 Mg/dl
II
09.40
Kolaborasi ganti perban
H:pus sudah tidak ada
IV
10.30
Anjurkan puasa
H:GDS 178 Mg/dl
II
11.15
Kolaborasi pemberian anti biotik
H:Sudah tidak ada infeksi
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasein : Tn.O Nama siswa : Ryan Fahry Rozy
No.Rekam Medik : 11048632 NIS : 9998954294
Ruang Rawat : Bougenvil atas
TGL
KODE NDx
JAM
EVALUASI/SOAP
28/01/2016
I
14.30
S : Klien mengatakan nyeri
O : skala nyeri 5
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
Kolaborasi pemberian obat anal getik
Anjurkan banyak istirahat
Anjurkan banyak minum sehari 2L
Beri posisi senyaman mungkin
Beri kompres Nacl
Beri teknik relaksasi
II
14.30
S : Klien mengatakan luka bernanah
O : pus masih banyak
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
Kolaborasi ganti perban
Kolaborasi pemberian obat anti biotik
Perawatan luka bersih
Observasi luka
Tamburkan luka dengan obat antibiotic
Kompres Nacl
III
14.30
S : Klien mengatakan masih demam
O : suhu 37,8°c
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
Kolaborasi pemberian obat anti piretik
Anjurkan kompres dengan air hangat
Anjurkan minum sehari 2L
Anjurkan banyak istirahat
Anjurkan pakaian tipis
Kolaborasi pemberian infus
IV
14.30
S : Klien mengatakan lemas
O : GDS 297
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
Cek GDS
Anjurkan Jangan Minum manis
Anjurkan puasa
29/01/2016
I
14.30
S : Klien mengatakan nyeri
O : skala nyeri 5
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
Kolaborasi pemberian obat anal getik
Anjurkan banyak istirahat
Anjurkan banyak minum sehari 2L
Beri posisi senyaman mungkin
Beri kompres Nacl
Beri teknik relaksasi
II
14.30
S : Klien mengatakan luka masih rembes
O : pus masih banyak
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
Kolaborasi ganti perban
Kolaborasi pemberian obat anti biotik
Perawatan luka bersih
Observasi luka
Tamburkan luka dengan obat antibiotic
Kompres Nacl
III
14.30
S : Klien sudah tidak mengatakan demam
O : suhu 37,5°c
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
IV
14.30
S : Klien mengatakan lemas
O : GDS 285
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
Cek GDS
Anjurkan Jangan Minum manis
Anjurkan puasa
30/01/2016
I
14.30
S : Klien mengatakan nyeri
O : skala nyeri 2
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
Kolaborasi pemberian obat anal getik
Anjurkan banyak istirahat
Anjurkan banyak minum sehari 2L
Beri posisi senyaman mungkin
Beri kompres Nacl
Beri teknik relaksasi
II
14.30
S : Klien mengatakan luka masih rembes
O : pus masih terlihat
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
Kolaborasi ganti perban
Kolaborasi pemberian obat anti biotik
Perawatan luka bersih
Observasi luka
Tamburkan luka dengan obat antibiotic
Kompres Nacl
IV
14.30
S : Klien mengatakan lemas
O : GDS 200
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
Cek GDS
Anjurkan Jangan Minum manis
Anjurkan puasa
01/02/2016
I
14.30
S : Klien mengatakan sudah tidak nyeri
O : skala nyeri 0
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
II
14.30
S : Klien mengatakan luka sudah tidak rembes
O : pus sudah tidak ada
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
IV
14.30
S : Klien mengatakan sudah tidak lemas
O : GDS 178
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
BAB VI
PENUTUP
KESIMPULAN
Kesimpulan Teori
Dari hasil praktek kerja lapangan yang penulis lakukan kurang lebih satu bulan, maka laporan ini dapat penulis simpulkan bahwa ganggren merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh bakteri clostridium yang menghasilkan racun alfa,beta,iota,epsilon. Dan bisa disebabkan oleh penyakit diabetes militus yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah dan menyebabkan kematian jaringan yang ada di kaki sehingga aliran darah tersumbat.
Kesimpulan PKL
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan bagian dari program pembelajaran yanh harus dilakukan oleh setiap peserta didik di dunia kerja, sebagai wujud nyata dari pelaksanaan sistem pendidik di SMK yaitu Pendidikan Sistem Ganda(PSG).
SARAN
Berdasarkan data-data yang diperoleh dan disimpulkan secara keseluruhan, maka penulis mempunyai saran yang ingin disampaikan kepada pihak Rumah Sakit yaitu:
Lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat yang mempunyai uang ataupun tidak mempunyai keuangan secara menyeluruh tanpa membedakan, karena setiap orang memiliki hak jaminan kesehatan yang sama.
Perawat senior lebih sabar dalam mengajarkan siswa untuk melakukan tindakan
Perawat senior harusnya selalu tersenyum kepada pasien. Khusus nya pasien BPJS.
Perlunya kepercayaan yang lebih kepada siswa untuk melakukan tindakan dan memberikan bimbingan lebih bagi siswa yang sedang melakukan Pendidikan Sistem Ganda.
Berdasarkan data-data yang diperoleh dan disimpulkan secara keseluruhan, maka penulis mempunyai saran yang ingin disampaikan kepada pihak Sekolah yaitu:
Sebaiknya tahun besok jadwal PKL itu lebih terarah agar tidak menggangu proses belajar di kelas tiga.
Sebaiknya untuk kost'an itu dicarikan agar siswa tidak bingung.
Sebaiknya untuk bimbingan PKL. Guru pembimbing ke rumah sakit tersebut, kalau misalnya tidak bisa sebaiknya guru produktif lainnya.
KESAN
Sistem Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Rumah Sakit Daerah Umum Cibinong penulis memiliki banyak pengalaman yang baru yang sangat berguna untuk di aplikasikan kembali di sekolah ataupun nanti akan masuk dunia pekerjaan. Disana penulis mendapat pembelajaran yang sangat bermanfaat sekali terutama kedisplinan dalam berkerja dan bertanggung jawab yang besar terhadap tindakan yang diberikan kepada pasien. Perawat-perawat disana pun berbaik hati memberikan pembelajaran yang baru yang sangat bermanfaat oleh karena itu penulis mendapatkan ilmu yang banyak yang berada dengan di sekolah. Perawat-perawat khususnya di ruangan Bougenvil Atas dan Seruni Bawah waktu yang saya tempati untuk belajar , perawatnya baik dan gokil –gokil, disana seperti keluarga.