LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN ABSES PEDIS DEXTRA
I.
KONSEP MEDIS A. DEFI DEFINI NISI SI
Abses (Latin: abscessus) abscessus) merupakan kumpulan nanah (netrofil yang telah mati) yang terakumulasi terakumulasi di sebuah kavitas jaringan karena adanya adanya proses proses infeksi infeksi (biasanya oleh bakteri atau parasit) atau karena adanya benda asing (misalnya serp serpih ihan an,, luka luka pelu peluru ru,, atau atau jaru jarum m sunt suntik ik). ). Pros Proses es ini ini meru merupa paka kan n reak reaksi si perlindungan oleh jaringan untuk mencegah penyebaranperluasan infeksi ke bagian tubuh yang lain. Abses adalah infeksi kulit dan subkutis dengan gejala berupa kantong berisi nanah. (!iregar, "##$).
Abses adalah pengumpulan nanah yang terlokalisir sebagai akibat dari infeksi infeksi yang melibatkan organisme piogenik, piogenik, nanah merupakan suatu campuran campuran dari jaringan nekrotik, bakteri, dan sel darah putih yang sudah mati yang dicairkan oleh en%im autolitik (&orison, "##' dalam urarif *usuma, "#+')
Abses (misalnya (misalnya bisul) biasanya merupakan merupakan titik mata-, yang kemudian pecah rongga abses kolaps dan terjadi obliterasi karena fibrosis, meninggalkan jaringan parut yang kecil (/arrison, "##0)
Pedis Pedis adalah adalah anggot anggotaa badan badan yang yang menopa menopang ng tubuh tubuh dan dipaka dipakaii untuk untuk berjalan (dari pangkal paha ke ba1ah) (&ansjoer,"##2). (&ansjoer,"##2).
3ari pengertian diatas dapat disimpulkan abses pedis adalah infeksi kulit yang disebabkan disebabkan oleh bakteri parasit atau karena adanya benda asing (misalnya (misalnya
luka luka peluru peluru maupun maupun jarum jarum suntik suntik)) dan mengan mengandun dung g nanah nanah yang yang merupa merupakan kan campuran dari jaringan nekrotik, bakteri, dan sel darah putih yang sudah mati yang dicairkan oleh en%im autolitik yang timbul di kaki.
B. ETIO ETIOLO LOGI GI
&enurut !iregar ("##$) abses dapat disebabkan karena adanya: 1.
4nfeksi mikrobial !alah satu penyebab penyebab yang paling sering ditemukan ditemukan pada proses radang radang ialah infeksi mikrobial. 5irus menyebabkan kematian sel dengan cara multiplikasi intraseluler. 6akteri melepaskan eksotoksin yang spesifik yaitu suatu sintesis kimia1i kimia1i yang yang secara secara spesifi spesifik k menga1 menga1ali ali proses proses radang radang atau melepa melepaska skan n
2.
endotoksin yang ada hubungannya dengan dinding sel. 7eaksi hipersentivitas 7eaksi 7eaksi hiperse hipersenti ntivit vitas as terjad terjadii bila bila peruba perubahan han kondis kondisii respons respons imunol imunologi ogi mengakibatkan tidak sesuainya atau berlebihannya reaksi imun yang akan
3.
merusak jaringan. Agen fisik *erusakan jaringan yang terjadi pada proses radang dapat melalui trauma
4.
fisik, ultraviolet atau radiasi ion, terbakar atau dingin yang berlebih (frosbite). 6ahan kimia iritan dan korosif 6ahan kimia1i yang menyebabkan korosif (bahan oksidan, asam, basa) akan merusa merusak k jaringa jaringan n yang yang kemudi kemudian an akan akan mempro memprovok vokasi asi terjadi terjadinya nya proses proses radang radang.. 3isamp 3isamping ing itu, itu, agen agen penyeb penyebab ab infeks infeksii dapat dapat melepa melepaska skan n bahan bahan kimia1i spesifik yang mengiritasi dan langsung mengakibatkan radang.
C. FAKTO FAKTOR R PREDISPOS PREDISPOSISI ISI
8aktor predisposisi dari abses yaitu : +. Penurunan daya tahan tubuh. ". *urang gi%i. '. Anemia. $. 3iabetes
0. *eganasan(kanker) 9. Penyakit lainya 2. /igienis jelek . *egemukan ;.
arier kronik !taphilococcus Aureus. +". !ebagai komplikasi dari dermatitis atopi,. ekscoriasis, scabies, pedikulosis.
D. MANIFEST MANIFESTA ASI KLINIS KLINIS
Abses bisa terbentuk terbentuk diseluruh bagian tubuh, termasuk di kaki. &enurut &enurut !melt !melt%e %err 6are 6are ("## ("##+) +),, geja gejala la dari dari abses abses terg tergant antun ung g kepa kepada da loka lokasi si dan dan pengaruhnya terhadap fungsi suatu organ organ saraf.
yeri ye yeri tekan ?eraba raba han hanga gatt Pem Pembeng bengak akak akan an *emerahan 3emam !uatu abses yang terbentuk tepat diba1ah kulit biasanya tampak
sebaga sebagaii benjola benjolan. n. Adapu Adapun n lokasi lokasi abses abses antara antara lain ketiak, ketiak, telinga telinga,, dan tungkai ba1ah. @ika abses akan pecah, maka daerah pusat benjolan akan lebih putih karena kulit diatasnya menipis. !uatu abses di dalam tubuh, sebelu sebelum m menimb menimbulk ulkan an gejala gejala seringk seringkali ali terleb terlebih ih tumbuh tumbuh lebih lebih besar besar.. Paling Paling sering, abses akan menimbulka menimbulkan n yeri tekan dengan massa yang ber1arna merah, hangat pada permukaan abses , dan lembut. +. Abses Abses yang yang prog progre resif sif,, aka akan n tim timbu bull
titi titik k pada pada
kepa kepala la abse absess
sehingga Anda dapat melihat materi dalam dan kemudian secara spontan akan terbuka (pecah).
". !eba !ebagi gian an besa besarr akan akan teru teruss bert bertam amba bah h buru buruk k tanp tanpaa pera pera1a 1ata tan. n. 4nfeksi dapat menyebar ke jaringan di ba1ah kulit dan bahkan ke aliran darah. @ika infeksi menyebar ke jaringan yang lebih dalam, Anda mungkin mengalami demam dan mulai merasa sakit. Abses dalam mungkin lebih menyebarkan infeksi keseluruh tubuh.
E. PEMERI PEMERIKSA KSAAN AN PENUNJAN PENUNJANG G
•
Pemeriksaan laboratorium +. Pada Pada pemerik pemeriksaan saan laborato laboratorium rium biasany biasanyaa ditemu ditemukan kan peningk peningkatan atan sel darah putih(leukosit) putih(leukosit) yang diakibatkan diakibatkan oleh terjadinnya terjadinnya inflamasi atau infeksi pada skrotum. ". !elai !elain n itu dapa dapatt dilaku dilakuka kan n
•
*ult *ultur ur urin urin dan pe1a pe1arn rnaan aan gram gram untu untuk k
mengetahui kuman penyebab infeksi. '. Analisa Analisa urin urin untuk untuk melihat melihat apakah disertai disertai pyuria pyuria atau atau tidak tidak $. *ultur *ultur darah bila dicurig dicurigai ai telah terjadi infeksi infeksi sistemik pada penderi penderita ta Pemeriksaan pencitraan B!<, >?, !can, atau &74 dan rongsen dilakukan untuk menentukan lokasi dan ukuran abes
F. PATOFISIO OFISIOLOG LOGI I
Pros Proses es abse absess meru merupa paka kan n reak reaksi si perli perlind ndun unga gan n oleh oleh jarin jaringan gan untu untuk k mencegah penyebaran atau perluasan infeksi ke bagian lain tubuh. Crganisme atau benda asing membunuh selDsel lokal yang pada akhirnya menyebabkan pelepasan sitokin. sitokin. !itokin !itokin tersebut tersebut memicu sebuah respon inflamasi (peradangan), (peradangan), yang menarik kedatangan sejumlah besar selDsel darah putih (leukosit) ke area tersebut dan meningkatkan aliran darah setempat.
!truktur akhir dari suatu abses adalah dibentuknya dinding abses, atau kapsul, oleh selDsel sehat di sekeliling abses sebagai upaya untuk mencegah pus menginfeksi struktur lain di sekitarnya. &eskipun demikian, seringkali proses enka enkaps psul ulas asii
ters terseb ebut ut just justru ru cend cender erun ung g
meng mengha hala lang ngii
selD selDse sell
imun imun untu untuk k
menjangkau menjangkau penyebab peradangan peradangan (agen infeksi atau benda asing) dan mela1an bakteriDbakteri yang terdapat dalam pus.Abses harus dibedakan dengan empyema empyema.. =mpy =mpyema ema meng mengac acu u pada pada akum akumul ulasi asi nana nanah h di dalam dalam kavitas yang yang telah ada sebelumnya secara normal, sedangkan abses mengacu pada akumulasi nanah di dalam kavitas yang baru terbentuk melalui proses terjadinya abses tersebut. Abses Abses adalah adalah suatu suatu penimb penimbuna unan n nanah, nanah, biasany biasanyaa terjadi terjadi akibat akibat suatu suatu infeksi bakteri. @ika bakteri menyusup ke dalam jaringan yang sehat, maka akan terjadi infeksi. !ebagian sel mati dan hancur, meninggalkan rongga yang berisi jaringan dan selDsel yang terinfeksi. !elDsel darah putih yang merupakan pertahanan tubuh dalam mela1an infeksi, bergerak ke dalam dala m rongga tersebut dan setelah menelan bakteri, sel darah putih akan mati. !el darah putih yang mati inilah yang membentuk nanah, yang mengisi rongga ters ebut. Akibat penimbunan nanah ini, maka jaringan di sekitarnya akan terdorong. @aringan pada akhirnya tumbuh di sekeliling abses dan menjadi dinding pembatas abses, hal ini merupakan mekanisme tubuh untuk mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut. @ika suatu abses pecah di dalam maka infeksi bisa menyebar di dalam tubuh maupun diba1ah permukaan kulit, tergantung kepada lokasi abses ( Price, "##0 ) G. PATHW PATHWA AY
II. II.
KONS KO NSEP EP ASUHA SUHAN N KEPE KEPERA RAW WATAN A. PENG PENGKA KAJI JIAN AN
+.
4dentitas Abses bisa menyerang siapa saja dan dari golongan usia berapa saja, namun yang paling sering diserang adalah bayi dan anakDanak.
".
7i1ayat *esehatan
a. *eluhan utama yeri, panas, bengkak, dan kemerahan kemerahan pada area abses. b. 7i1ayat kesehatan sekarang +) Abses Abses di kulit kulit atau diba1ah diba1ah kulit kulit sangat mudah mudah dikenali dikenali,, sedangkan sedangkan abses dalam seringkali sulit ditemukan. ") 7i1aya 7i1ayatt trauma, trauma, sepert sepertii tertusu tertusuk k jarum yang yang tidak steril steril atau terkena terkena peluru, dll. ') 7i1ay i1ayat at infe infek ksi (su (suhu ting tinggi gi))
seb sebelum elumny nyaa
yang ang
seca secara ra cepa cepatt
menu menunj njuk ukka kan n rasa rasa sakit sakit diik diikut utii adany adanyaa eksu eksuda datt tetap tetapii tida tidak k bisa bisa dikeluarkan. c. 7i1ayat kesehatan keluarga 7i1ayat penyakit menular dan kronis, seperti ?6> dan diabetes mellitus. d.
3ata tergantung pada tipe,lokasi,durasi dari proses infektif dan organDorgan yang terkena +) Aktif Aktifita itass 4 istir istirah ahat at
9) yeri yeri keny kenyam amana anan n atau lebih) tetapi mungkin normal pada lansia mengganggu pasien, kadang sub normal (diba1ah '9,0E>), menggigil, luka yang sulitlama s embuh, drainase purulen, lokalisasi eritema, ruam eritema makuler. ) !eFu eFualit alitas as
Peme!"#$$% F!#!"
Pada pemeriksaan fisik ditemukan : a. b. c. d. e. f.
Luka Luka terb terbuk ukaa atau atau tert tertutu utup p Crgan jaringan terinfeksi &assa &assa eksu eksuda datt deng dengan an berm bermata ata Perada Peradanga ngan n dan ber1ar ber1arna na pink pink hingga hingga kemer kemeraha ahan n Abses Abses superfi superficial cial deng dengan an ukura ukuran n bervar bervariasi iasi 7asa 7asa sakit sakit dan bila bila dipalp dipalpasi asi akan akan terasa terasa fluk fluktua tuakti ktif f B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
?ahap selanjutnya yang harus dilakukan setelah memperoleh data melalui pengkajian adalah merumuskan diagnosa. Pengertian dari diagnosa kepera1atan itu itu sendi sendiri ri adal adalah ah sebua sebuah h perny pernyat ataan aan sing singka katt dalam dalam pert pertim imba bang ngan an pera pera1a 1att menggambarkan respon klien pada masalah kesehatan aktual dan resiko. &enurut /erdman ("##2), diagnosa kepera1atan untuk abses adalah : a. Pre op operasi +) Ansie Ansieta tass ketak ketakut utan an b. 4ntra Cperasi +) *erusa *erusakan kan 4ntegr 4ntegritas itas *ulit *ulit c. Post Cperas rasi +). /ipotermi
C. IMPLEM IMPLEMENT ENTA ASI
Pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. ?ujuan dari pelaksanaan yaitu mencap mencapai ai tujuan tujuan yang yang telah telah diteta ditetapka pkan, n, pening peningkat katan an keseha kesehatan tan,, pencega pencegahan han penyakit, pemulihan kesehatan dan memfasilitasi koping. Pelaks Pelaksana anaan an *epera1 *epera1atan atan untuk untuk abses abses adalah adalah 3raina 3rainase se abses abses dengan dengan menggunak menggunakan an pembedahan pembedahan diindikasikan diindikasikan apabila apabila abses telah berkembang berkembang dari peradangan serosa yang keras menjadi tahap nanah yang lebih lunak, *arena serin sering g kali kali abse absess diseb disebab abka kan n oleh oleh bakt bakteri eri Staphyloco Staphylococcus ccus aureus aureus,, antibi antibioti otik k antista antistafilo filokok kokus us seperti seperti fluclo flucloFac Facilli illin n atau dicloF dicloFacil acillin lin sering sering diguna digunakan kan,, kompres hangat bisa membantu mempercepat penyembuhan serta mengurangi peradangan dan pembengkakan.
D. E&A E&ALUASI LUASI
=valuasi =valuasi adalah tindakan intelektual intelektual untuk untuk melengkapi melengkapi proses kepera1atan kepera1atan yang menandakan seberapa jauh diagnosa kepera1atan, rencana tindakan, dan
pelaksanaan sudah berhasil. =valuasi *epera1atan pada klien dengan abses adalah : a. b. c. d.
*lien *lien melap melapork orkan an rasa rasa nyer nyerii berku berkuran rang g 7asa nyaman klien terpenuhi 3aera 3aerah h abse absess tidak tidak terd terdapa apatt pus pus ?idak ditemu emukan ada adanya tanda G tanda infeksi ( pemb embengkakan kan,
demam,kemerahan ) e. ?ida ?idak k terj terjad adii komp kompli likas kasi. i.
DAFTAR PUSTAKA
>arpen >arpenito ito,, Lynda Lynda @uall @uall &oyet, &oyet, 6uku 6uku !aku !aku 3iagno 3iagnosis sis *epera1 *epera1ata atan, n, +' th =dition, Penerbit 6uku *edokteran =<>, @akarta, "#+'
/arrison. PrinsipDprinsip ilmu penyakit dalam. dalam . =ditor dalam bahasa 4nggris : kurt @. Lessebacher. =t. Al : editor bahasa 4ndnesia Ahmad /. Asdie. =disi +'. jakarta : =<>. "##0.
anda 4nternational, 3iagnosis *epera1atan : 3efinisi dan *lasifikasi, Penerbit 6uku *edokteran =<>, @akarta, "#+"
urarif, Amin /uda /ardi *usuma, Aplikasi Asuhan *epera1atan 6erd 6erdasa asark rkan an 3iag 3iagno nosa sa &edis &edis A3 A3A A 4>D 4>DC> C>,, &edi &ediact actio ion n Publishing, @akarta, "#+'
!iregar, 7,!. Atlas 7,!. Atlas Berwarna Saripati Kulit . =ditor /uria1ati /artanta. =disi ". @akarta:=<>,"##$.
!u%anne, !u%anne, >, !melt%er, 6renda 6renda < 6are. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah 6runer and !uddarth. Ali 6ahasa Agung Haluyo. ( et,al) =ditor bahasa 4ndonesia :&onica =ster. =disi jakarta : =<>,"##2.
3oenges, &.=, "###, 7encana Asuhan *epera1atan Pedoman Bntuk Perencanaan /8<3an /8< 3an Pendokumentasian Pera1atan Pasien (terjemahan), edisi ', =<>, 38A383@akarta 38A383 @akarta