BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan merupakan salah satu pangan bergizi, selain sumber protein juga sumber asam lemak esensial yang menunjang perbaikan kualitas sumberdaya manusia. Untuk mendukung pengadaan ikan sebagai pangan tidak hanya mengandalkan hasil laut, tetapi juga perlu digalakkan usaha perikanan budidaya. Berbagai macam bahan gizi pakan ikan/makanan yang sangat penting bagi kebutuhan ikan. Ikan merupakan salah satu jenis organisme air sumber pangan bagi manusia yang banyak mengandung protein. Agar dapat dibudidayakan dalam waktu yang relatif tidak terlalu lama maka dalam proses pembudidayaannya selain menggunakan pakan alami juga memberikan pakan buatan. Pakan buatan yang diberikan pada ikan harus mengandung zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan ikan tersebut. Saat ini dengan semakin meningkatnya ilmu pengetahuan tentang nutrisi ikan maka pabrik pakan buatan ikan menyusun formulasi pakan sesuai dengan kebutuhan gizi setiap jenis ikan yang akan dibudidayakan. Nutrien atau kandungan zat gizi dalam bahan pakan di bagi menjadi enam bagian yaitu : energi, protein dan asam amino, lipid l ipid dan asam lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral.
52
53
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum teknik dasar formulasi pakan ikan yaitu : 1. Untuk mengatahui cara menghitung formulasi pakan dengan berbagai metode. 2. Untuk mengatahui komposisi gizi dari masing-masing bahan baku pakan yang tersedia. 3. Untuk mengetahui cara cepat dan tepat dalam menghitung formulasi .
1.3 Manfaat Praktikum
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum teknik dasar formulasi pakan ikan diantaranya : 1. Praktikan
mampu membuat formulasi pakan sesuai dengan yang
dibutuhkan oleh ikan tertentu. 2. Praktikan memahami cara menghitung formulasi pakan dengan berbgai
metode.
53
63
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Tinjauan Umum Formulasi Pakan
Komposisi bahan dalam pakan buatan disusun berdasarkan kebutuhan zat gizi setiap jenis ikan maupun udang. Komposisi ini sering disebut formulasi pakan. Formulasi yang baik berarti mengandung semua zat gizi yang diperlukan ikan dan secara ekonomis murah serta mudah diperoleh sehingga dapat meinberikan keuntungan. Penyusunan formulasi pakan terutama memperhatikan penghitungan nilai kandungan protein karena zat gizi ini merupakan komponen utama untuk pertumbuhan mbuh ikan. Setelah diketahui kandungan protein dari pakan yang akan dibuat maka langkah selanjutnya adalah perhitungan untuk komponen zatzat gizi lainnya. Berikut ini diberikan beberapa contoh cara menghitung/menyusun formulasi pakan dengan cara/mecode tersebut. Contoh-contoh ini dapat diperluas sendiri tergantung keinginan atau ketersediaan bahan baku. Cara yang digunakan dalam penyusunan pakan yaitu metode bujur sangkar ( pearson pearson square methode), methode ), metode coba-coba (trial (trial and error methode ), dan berbagai metode dengan program komputer (Suprijatna et al., 2005). Aspek yang perlu diperhatikan dalam membuat formulasi pakan adalah ketersediaan bahan pakan, kualitas pada bahan pakan, harga bahan pakan, banyaknya bahan pakan yang dapat digunakan dalam formula pakan, jenis unggas, dan juga umur unggas (Rahayu et al., 2011). Berikut ini diberikan beberapa contoh cara menghitung/menyusun formulasi pakan dengan cara/mecode tersebut. Contoh-contoh ini dapat diperluas sendiri tergantung keinginan atau ketersediaan bahan baku.
64
2.1.1 Metode Percent Square
Metoda segiempat kuadrat adalah suatu metode yang pertama kali dibuat oleh ahli pakan ternak dalam menyusun pakan ternak yang bernama Pearsons.. Metode ini ternyata dapat diadaptasi oleh para ahli pakan ikan dan digunakan untuk menyusun formulasi pakan ikan.Dalam menyusun formulasi pakan ikan dengan metode ini didasari pada pembagian kadar protein bahan-bahan pakan ikan. Berdasarkan tingkat kandungan protein, bahan-bahan pakan ikan initerbagi atas dua bagian yaitu :
Protein Basal, yaitu bahan baku pakan ikan, baik yang berasal dari nabati, hewani dan limbah yang mempunyai kandungan protein kurang dari 20%.
Protein Suplement, yaitu bahan baku pakan ikan, baik yang berasal dari nabati, hewani dan limbah yang mempunyai kandungan protein lebih dari 20%.
Dalam metode segi empat ini langkah pertama adalah melakukan pemilihan bahan baku yang akan digunakan untuk membuat pakan ikan. Disarankan untuk memilih bahan baku pembuatan pakan ikan ini tidak hanya dari satu sumber bahan saja saj a tetapi menggunakan beberapa bahan baku dari sumber nabati, hewani atau limbah hasil pertanian. Misalnya kita akan membuat pakan ikan dengan kadar protein 35% dengan menggunakan bahan baku terdiri dari tepung ikan, dedak halus, tepung jagung, tepung terigu dan tepung kedelai. Metode ini berpegang pada empat sudut dari segi empat, perhitungan yang digunakan hanya pengolahan dasar seperti kurang dan tambah saja. Metode ini cukup sederhana, mudah dan banyak digunakan sebelum ada alat hitung seperti sekarang (Rasyaf, 2007). Prosedur kegiatan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut (Kartadisastra, 2002) : a. Gambar kotak segi empat b. Tentukan tingkat protein yang diinginkan di tengah-tengah kotak tersebut
65
c.
Kelompokkan bahan-bahan sesuai dengan sumber protein(SP) dan sumber karbohidrat(SK) kemudian hitung masing-masing rata-rata sumber tersebut.
d. Tempatkan kelompok SK sebelah atas pojok kiri dan SP pada pojok kiri bagian bawah e. Kurangkan jumlah SK dan SP pada protein yang diinginkan secara diagonal dan tempatkan hasilnya di sudut kanan (hasil tetap positif. f.
Jumlahkan kedua hasil pengurangan tersebut
g.
Kalikan tiap bahan baku dalam kelompok sesuai dengan proporsinya bahan.
Metode ini disebut persen square karena dibuat dalam 100% dan diilustrasikan dengan bangun bujur sangkar dibawah ini:
Prot. Suplemen (A) atau Proten yang lebih dari X
Bagian yg dibutuhkan
Persentase Penggunaan
Prot yg dibutuhkan dikurangi Prot basal (X – B) B)
(X- B)
(X- B) x100 %
Prot Suplemen dikurangi Prot yg dibutuhkan
(A – X) X)
(A – X) x100 %
Y
Y
Y
Y
Protein yang Dibutuhkan (X) Protein basal (B) atau Proten yang kurang dari X
(A – X) X) Jumlah (Y) = (X – B) B) + (A – X) X)
Gambar 1.Rumus umum metode percent square
Jumlah 100%
66
2.1.2 Simultan
Metode aljabar merupakan suatu metode penyusunan formulasi yang didasari pada perhitungan matematika yang bahan bakunya dikelompokkan menjadi X dan Y. X merupakan jumlah berat bahan baku dari kelompok sumber protein utama (protein suplement) dan Y merupakan jumlah berat kelompok sumber protein basal. Perhitungannya menggunakan rumus aljabar sehingga didapat formulasi pakan ikan sesuai dengan kebutuhan. Pada persamaan aljabar dalam matematika ada dua metode yang digunakan dalam mencari nilai pada komponen X dan Y yaitu metode substitusi dan metode eliminasi. Metode substitusi adalah suatu metode mencari nilai x dan y dengan cara mengganti dengan beberapa persamaan sedangkan metode eliminasi adalah suatu metode mencari nilai x dan y dengan cara menghilangkan salah satu komponen dalam persamaan tersebut.Berikut adalah prinsip dari metode persamaan simultan : AX + BY = Z
A = kandungan protein bahan x (per seratus) B = kandungan protein bahan y (per seratus) X = jumlah penggunaan bahan x (gram) Y = jumlah penggunaan bahan y (gram) Z = jumlah protein yang dibutuhkan (gram) 2.1.3 Trial and and Erorr
Metode coba-coba (Trial and Error) merupakan metode yang banyak digunakan oleh pembuat pakan skala kecil dimana metode ini relatif sangatmudah dalam membuat formulasipakan ikan. Metode ini prinsipnyaadalah semua bahan baku yang akan digunakan harus berjumlah 100%. Jika bahan baku yang dipilih dipili h untuk penyusunan formulasi sudah ditetapkan maka langkah selanjutnya adalah mengalikan antara jumlah bahan baku dengan kandungan protein bahan baku. Langkah tersebut dilakukan sampai diperoleh kandungan protein pakan sesuai
67
dengan yang diinginkan. Dalam metode ini maka si pembuat formula harus sudah mengetahui dan memahami kebutuhan bahan baku yang akan digunakan tersebut sesuai dengan kebutuhan ikan dan kebiasaan makan setiap jenis ikan serta kandungan optimal setiap bahan baku yang akan digunakan dalam formulasi tersebut. Para peneliti yang menggunakan metode ini biasanya menggunakan rumus matematika biasa yang digunakan dalam persamaam kuadrat atau dengan menggunakan perkalian biasa atau menggunakan metode berat yaitu menghitung dengan caramencoba dan mencoba lagi berdasarkan satuan berat. Dasar metode ini adalah menentukan dahulu bahan makanan yang akan digunakan, kemudian mencoba-coba atau diduga-duga presentase tiap bahan dan kandungan nutrisinya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ternak tersebut. Bila hasil perhitungan lebih atau kurang, maka presentasi pemakaian tiap bahan pakan ditambah atau dikurangi hingga relatif mendekati kebutuhan nutrisi tersebut (Rasyaf, 2006). Metode ini merepotkan bila kandungan nutrisi yang kita ikut sertakan lebih dari sepuluh bahan. Metode ini mempunyai kelebihan mudah dilakukan oleh semua peternak yang mahir dalam hitung-menghitung. Kelemahan metode ini adalah bagi mereka yang belum pernah melakukannya, maka untuk memperoleh satu formula ransum memerlukan waktu yang lama (Rasyaf, 2007). Prinsip dari metode trial and error merupakan metode coba-coba karena dalam metode ini dihitung berbagai macam bahan yang akan dipakai dalam bentuk tabel.
68
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum
Praktikum teknik dasar formulasi pakan ikan dilaksanakan pada hari Rabu, 23 April 2014 , pukul 14.30 – 15.300 15.300 WIB bertempat di Laboratorium Nutrisi Ikan FPIK UNPAD.
3.2 Prosedur Kerja
Tetapkan Kebutuhan Kebutuha n Gizi Pakan yang akan diformulasi berdarkan tujuan peruntukan pelet yang akan dibuat. Tetapkan bahan Pakan yang akan digunakan sesuai peruntukannya berikut komposisi gizinya dalam bentuk tabel. Lakukan Perhitungan awal berdasarkan kandungan protein. Cek ulang hasil perhitungan berdasarkan variabel lain seperti kandungan energi, harga, batasan serat, lemak, dan sebagainya. Susun ulang bahan baku yang akan digunakan berikut jumlah penggunaannya penggunaannya (Kg) dan komposisi gizinya. Gambar 2 .Bagan Alir Prosedur Kerja Teknik Dasar Formulasi Pakan Ikan 3.3 Analisis Data
Analisislah bahan baku atau carilah berbagai referensi yang berkaitan dengan kandungan protein protein dari bahan baku yang yang tersedia. Misalkan diketahui tepung ikan 60% dan dedak 9,6%.Gambarlah sebuah bujur sangkar dan letakkan nilai kandungan protein yang iinginkan tepat ditengah-tengah garis diagonal bujur sangkar tersebut.Pada sisi kiri bujur sangkar cantumkan dua jenis bahan baku yang tersedia berikut nilai nilai kandungan proteinnya. proteinnya. Pada sisi kiri atas adalah bahan
69
baku yang memiliki nilai kandungan protein lebih tinggi (yaitu tepung ikan), sedangkan pada sisi kiri bawah adalah yang memiliki nilai kandungan protein lebih rendah (yaitu dedak). Lakukan perhitungan dengan melakukan pengurangan untuk setiap kandungan protein bahan baku antara nilai yang lebih le bih besar dengan nilai kandungan protein yang diinginkan diinginkan (yang ada ditengah-tengah garis diagonal). diagonal). Hasilnya merupakan bagian dari masing-masing komponen bahan baku pakan tersebut.Lakukan penjumlahan masing-masing komponen komponen bahan baku tersebut. Lakukan perhitungan Formulasi yang cepat dan tepat dari soal-soal yang diberikan.Adapun metode perhitungan formulasi pakan dapat dilakukan beberapa cara, antara lain komputer.
persen square, persamaan simultan, trial error, & program
64
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil.
4.1.1
Data Formulasi Pakan Dengan Metode Percent Square
a.Campuran 5 kg dedak padi dan b kg bungkil kelapa mengandung15% protein. Berapa b ? Dedak padi
11,5 %
Bungkil Kelapa
21 %
3,5 % = 5 kg
6% = b
6 b = 5 . 3,5 6 b = 17,5 b =
b.Campuran 4 kg dedak dedak padi 3,5 kg bungkil bungkil kelapa dan c kg tepung ikan mengandung 23% 23% protein. Berapa c ?Buatlah Formulasi pakan pakan ikan dengan bahan 60%
59,75 -23= 36,75 36,75 .100% = 49,8 % (c ) 73,75
(11,5 . 4 )+ (21 . 3,5 ) 2 = 119,5 = 59,75 % 2
60- 23 =37 .100%=50,2 % 73,75 Presentase penngguna=36,75+73,75 penngguna=36,75+73,75
65
Campuran dedak +bungkil kelapa 4+3,5 =7,5 49,8 = c 50,2 7,5 50,2 c = 373,5 C= 373,5 =7,4 50,2
4.1.2 Data Formulasi Formulasi Pakan Dengan Metode Simultan Simultan
a.Kandungan protein per kg tepung ikan setara dengan A. kg kg bungkil kedele 43% 43/100. (x) =0,6 43X = 60 X = 1,39 kg B. kg bungkil kelapa 21% 21/100. (x) =0,6 21X = 60 X = 2,85 kg C. kg tepung darah 80% 80/100. (x) =0,6 80X = 60 X =0,75 kg D. kg jagung 9,6% 9,6/100. (x) =0,6 9,6X = 60 X =6,25 kg E. kg dedak padi 11,5%
66
11,5/100. (x) =0,6 11,5X = 60 X =5 ,21 kg b.Protein 5 kg jagung dapat diganti dengan protein dari campuran 1,75 1,75 kg dedak padi dan q kg bungkil bungkil kedele. Berapa q ? AX + BY = Z
( 5000 . 9,6 )
(11,5 . 1750) + (43 . y ) = 48000 gr 20125
+ 43y = 48000 gr 43y
= 48000 – 20125 20125 / 1000 y = 0,648 kg
Jumlah kedelai yang dibutuhkan adalah 0,648 kg 4.1.3 Data Formulasi Pakan Dengan Metode Trial and Erorr
Terlampir 4.2
Pembahasan
4.2.1 Formulasi Pakan Dengan Dengan Metode Percent Percent Square
Dalam metode segi empat ini langkah pertama adalah melakukan pemilihan bahan baku yang akan digunakan untuk membuat pakan ikan. Disarankan untuk memilih bahan baku pembuatan pakan ikan ini tidak hanya dari satu sumber bahan saja saj a tetapi menggunakan beberapa bahan baku dari sumber nabati, hewani atau limbah hasil pertanian. Dari data diatas kita akan membuat membuat pakan ikan dengan kadar protein 35% dengan menggunakan bahan baku terdiri dari dedak padi dan bungkil kelapa. Maka dengan menggunakan metode segiempat ini kita mengatahui bahwa bahan baku yang telah dipilih dipili h berdasarkan kadar protein dari setiap s etiap bahan baku tersebut
67
yaitu ; - Bahan baku kelompok protein Basal Basal : Dedak Padi 60 % - Bahan baku kelompok protein Suplemen: Bungkil Kelapa 21 % dan tepung ikan 23% Melakukan perhitungan rata-rata kandungan bahan baku dari protein basal dan protein suplemen dengan cara melakukan penjumlahan semua bahan baku yang berasal dari protein basal dan membagi dengan berapa macam ma cam jumlah bahan baku protein basal. Jika dalam komposisi bahan baku pembuatan pakan ikan akan ditambahkan
bahan
tambahan
maka
jumlah
bahan
baku
utama
harus
dikurangi dengan jumlah bahan tambahan yang akan digunakan.Begitu juga dengan bahan baku suplemen dilakukan penjumlahan kadar protein suplemen kemudian dibagi dengan berapa macam jumlah bahan baku protein suplemen. Dari soal nomer 2 kita dapat menemukan bahwa nilai dari berat yang diperlukan untuk bungkil kelapa adalah sebesar 2,9 kg nilai tersebut dapat dilihat sekitar 58 % dari nilai protein basal yang dibutuhkan.Sedangkan pada nomer 3 dengan menyusun formuilasi pakan pakan dengan metode percent square dapat diketahui diketahui bahwa nilai c adalah 7,4 kg dimana merupakan total dari penyusunan formulasi pakan berupa Campuran 4 kg dedak padi +3,5 kg bungkil kelapa+ 7,4 kg tepung ikan dimana dikatuhui total protein yang terkandung dalam formulasi pakan sebesar 23% protein. 4.2.2 Formulasi Pakan Pakan Dengan Metode Metode Simultan
Dari data di atas di ketahui bahwa metode aljabar merupakan suatu metode penyusunan formulasi yang didasari pada perhitungan matematika yang bahan bakunya dikelompokkan dikelompokkan menjadi X dan Y. X merupakan jumlah berat bahan baku dari kelompok sumber protein utama (protein suplement) dan Y merupakan jumlah berat kelompok sumber protein basal. Setelah menghitung menggunakan metode tersebut dapat diketahui kandungan protein per kilogram tepung ikan
68
setara dengan 1,39 kg bungkil kedele, 2,85 2,85 kg bungkil bungkil kelapa, 0,75 kg tepung tepung darah, 6,25 kg jagung, dan 5,21 kg dedak padi. Padal soal b kita juga dapet mengatahui bahwa 5 kilogram protein jagung dapat diganti dengan dengan protein dari campuran 1,75 kg dedak padi dan 0,648 kg bungkil kedele melalui perhitungan dengan metode simultan. Perhitungannya menggunakan rumus simultan sehingga didapat formulasi pakan ikan sesuai dengan kebutuhan. Pada persamaan aljabar dalam matematika ada dua metode yang digunakan dalam mencari nilai pada komponen X dan Y yaitu metode substitusi dan metode eliminasi. Metode substitusi adalah suatu metode mencari nilai x dan y dengan cara mengganti dengan beberapa persamaan sedangkan metode eliminasi adalah suatu metode mencari nilai x dan y dengan cara menghilangkan salah satu komponen dalam persamaan tersebut. Berdasarkan perhitungan tersebut terbukti bahwa formulasi pakan dengan menggunakan metode aljabar dapat dengan mudah dibuat dengan kelebihan dapat menggunakan bahan baku sesuai dengan kebutuhan ikan atau kebiasaan makan ikan dan kebutuhan optimal pemakaian bahan baku.
4.4.3 Formulasi Pakan Pakan Dengan Metode Metode Trial and Erorr Erorr
Hal yang dilakukan pada metode coba-coba ini adalah dengan memasukkan jumlah bahan baku yang akan digunakan dalam formulasi pakan sampai semua bahan baku yang digunakan berjumlah 100%. Dalam mengisi kolom jumlah bahan baku harus mempertimbangkan kadar protein bahan baku, jenis ikan yang akan mengkonsumsi bahan baku, macam-macam bahan baku, harga dan kebutuhan optimal bahan baku untuk setiap jenis ikan berdasarkan kebiasaan makannya. Dari hasil coba-coba tersebut baru diperoleh kadar protein semua bahan baku adalah 132.30%,85.45%, 132.30%,85.45%, 24.56%, 37.7%, 37.7%, 31.125%, 30,935 30,935 padahal kadar protein pakan yang diinginkan adalah 22,22% maka beberapa hasil data di atas mengalami kelebihan kebutuhan protein ,adapun satu perhitungn yang mendekati namum masih ada kelebihan protein yang diingnkan sebesar 2,34 %, maka dari bahan baku yang digunakan harus dikurangi bahan baku yang kadar proteinnya
69
lebih rendah dan dan menambah jumlah bahan baku baku yang kadar proteinnya rendah rendah sampai benar-benar diperoleh nilai kadar protein sebesar 22,22%. Maka komposisi pakan ikan kadar 22,22% harus diperbaiki. Metode ini jarang digunakan dalam perhitungan yang disebabkan masih banyaknya kesalahan dari pengguna metode ini.Hal ini mengalami banyak kesalahan yang mungkin disebabkan oleh kurang mahirnya pengguna metode dan kurang tepatmnya pemilihan formulasi yang digunakan. Formulasi pakan yang telahdibuat tersebut dapat memberikan pertumbuhan yang optimal pada ikan budidaya jika pakan yang dibuat tersebut mempunyaiperbandingan/rasio protein energi berkisar antara 8 – 10. Nilaiperbandingan antara protein dan energi (digestible energi) dapatdilakukan perhitungan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan teknik dasar formulasi pakan ikan ,maka disimpulkan: Perhitungan jumlah bahan baku yang akan digunakan untuk membuat pakan ikan tersebut dinamakan menyusun formulasi pakan. Setelah mengetahui tentang jenis-jenis bahan baku yang akan digunakan untuk membuat pakan, kandungan zat gizi dari bahan-bahan baku tersebut dan cara menyusun formulasi/ramuan pakan buatan barulah kita dapat membuat pakan buatan. Dari han baku pembuatan pakan ikan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu bahan baku nabati dan bahan baku hewani. Zat gizi yang dibutuhkan oleh ikan adalah protein,lemak, karbohidrat, vitamin, mineral dan air. Pakan buatan dapat berbentuk pellet, tepung, remeh atau crumble dan pasta. Metode yang bisa digunakan untuk menyusun formulasi pakan antara lain Metode Percobaan dan Kesalahan, Persamaan Aljabar dan Metode Segi Empat Person.
5.2 Saran
Teknik dasar formulasi pakan ikan Dalam meramu pakan buatan harus tetap selau memperhatikan kandungan kualitas atau nilai gizi maupun efek negatif anti nutrisi yang terkandung di dalam bahan penyusun.. Manajemen pemberian pakan juga juga perlu diperhatikan agar pakan yang diberikan sesuai dengan jumlah konsumsi ikan atau tidak berlebihan (mubazir). Sehingga perlu diterapakan manjemen yang baik yaitu dengan menghitung persentase pakan yang diberikan sesui dengan bobot ikan yang diketahui dengan melakukan sampling secara berkala.
91
DAFTAR PUSTAKA
Anggorodi. R. 1997. Ilmu Makanan Ternak Umum. Gadjah Mada University Press. Jogjakarta. Anshory Irfan , 1984. Bahan Pakan dan Formulasi Ransum. Jakarta J akarta : Erlangga Dwidjo. J. P.1997. Teknik Penyusunan Ransum. Penebar Swadaya. Jakarta. Kaswari. T. 2008. Diktat Nutrisi Ternak dasar. Fakultas Peternakan Universitas Jambi. Jambi. Parning,
Mika,
Marlan,
(2000).
Penuntun
Belajar
Bahan
Pakan
dan
Formulasi Ransum. Jakarta : Yudistira. Purba, Michael. 2003. Kimia 2000. Erlangga. Jakarta. Ucoep Haroen et.al. (2008), Bahan Ajar Nutrisi Ternak Unggas. Fakultas Peternakan Universitas Jambi, Jamb
92
DAFTAR GAMBAR
halaman 1. Rumus umum metode percent square 2. Bagan Alir Prosedur Kerja Teknik Dasar Formulasi Pakan Ikan
93