Departemen Keperawatan Dasar Dasar
LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA NUTRISI DAN CAIRAN RSUD HAJI MAKASSAR
Oleh: FITRIANTO, S.Kep NIM: 70900118020
PRESEPTOR LAHAN
PRESEPTOR INSTITUSI
(...........................................)
(...........................................)
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR 2018
LAPORAN PENDAHULUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA KATEGORI: FISIOLOGIS SUBKATEGORI: NUTRISI DAN CAIRAN
I.
Konsep Kebutuhan Nutrisi dan Cairan A. Definisi
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan zat sisa. Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.Secara umum faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untuk kebutuhan metabolisme basal, faktor patofisiologi seperti adanya enyakit tertentu yang mengganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhan nutrisi, faktor sosio-ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi. Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu: cairan intraseluler dan cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berada di dalam sel di seluruh tubuh, sedangkan cairan ekstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri dari tiga kelompok yaitu: cairan intravaskuler (plasma), cairan interstitial dan cairan transeluler.
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari (pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut).Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan.Cairan dan Elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya, jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya. B. Fisiologi
Fisiologi Nutrisi: Makanan akan diproses tubuh melalui tahap-tahap berikut ini: 1. Ingesti, adalah proses masuknya makanan kedalam tubuh yang dimulai dari koordinasi otot-otot lengan dan tangan untuk membawa makanan ke mulut melaui proses mengunyah dan proses menelan. 2. Digesti, merupakan rangkaian kegiatan fisik dan kimia pada makanan yang dibawa kedalam tubuh.Terjadi penyederhanaan zat makanan sehingga dapat diabsorpsi oleh saluran intestinal.Saluran yang berperan antara lain: mulut, pharing, esophagus, lambung, usus halus, usus besar. 3. Absorpsi, adalah proses dimana nutrien yang telah berbentuk paling sederhana diserap oleh usus. Nutrien yang diserap berupa :glukosa karbohidrat, asam amino (protein), asam lemak dan gliserol (lemak),
tanpa kecuali vitamin, mineral dan air. Setelah diserap oleh usus nutrien akan dilanjutkan ke saluran darah dan getah bening. 4. Metabolisme, merupakan bagian akhir dalam penggunaan makanan di tubuh. Proses ini meliputi semua perubahan kimia yg dialami zat makanan sejak diserap oleh usus hingga dikeluarkan oleh tubuh sebagai sampah. Fisiologi cairan tubuh normalnya berpindah antara kedua kompartemen atau ruang utama dalam upaya untuk mempertahankan keseimbangan nilai cairan.Hilangnya cairan intra seluler (CES) ke dalam ruang yang tidak mempengaruhi keseimbangan antara cairan intra seluler dengan ekstra seluler, (CIS) dan (CES) disebut sebagai perpindahan cairan ruang ketiga.Efek dari perpindahan cairan ruang ketiga yaitu ditandai dengan pening,
peningkatan
frekuensi
jantung,
penurunan
tekanan
darah,
penurunan tekanan intra sentral (TIS), edema, peningkatan berat badan, dan ketidakseimbangan dalam masukan dan haluaran cairan. Pergerakan cairan didalam tubuh sesaat setelah minum meliputi: 1. Absorbsi: cairan diabsorbsi ke dalam plasma dari rongga saluran cerna 2. Sirkulasi: cairan bersikulasi didalam pembuluh darah, dan kemudian dialirkan ke sel di seluruh tubuh 3. Ekskresi: Ginjal membuang kelebihan cairan dan elektrolit (sisa-sisa metabolisme) dari selurh tubuh melalui urin C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
1. Kebutuhan Nutrisi a. Keseimbangan Metabolisme dan energi tubuh
1) Metablisme
berarti
perubahan
yang
menyangkut
segala
transportasi kimiawi serta energi yang terjadi dalam tubuh. 2) Jumlah energi yang dibebaskan oleh katabolisme zat makanan dalam tubuh sama dengan energi yang dibebaskan bila zat makanan dibakar di luar tubuh. 3) Energi output = kerja luar + Simpanan energi + Panas b. Dampak gangguan pemasukan nutrisi Dampak gangguan pemasukan nutrisi tergantung pada macam dan tipe nutrisi yang meliputi lamanya pemasukan yang inadekuat atau konsumsi yang berlebihan dan juga umur seseorang. c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola diet : 1) Kebudayaan 2) Agama 3) Kesukaan seseorang terhadap makanan 4) Sikap dan emosi 5) Letak geografi 6) Faktor ekonomi 2. Keseimbangan Cairan a. Usia Berkaitan dengan permukaan tubuh, metabolisme yang diperlukan, berat badan, dan perkembangan. b. Temperatur Panas yang berlebihan menyebabkan kertingat dimana seseorang dapai kehilangan NaCl melalui keringat.
c. Diit Pada saat tubuh mengeluarkan nutrisi, tubuh akan memesan cadangan energi. Proses ini akan menimbulkan pergerakan cairan dari insterstitial ke intraseluler. d. Stress Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, konsentrasi darah dan glikolisis otot. Metabolisme ini dapat menimbulkan retensi sodium dan air. Proses ini meningkatkan produksi ADH dan menurunkan produksi urine. e. Olah Raga Olah raga menyebabkan peningkatan kehilangan air kasat mata melalui keringat. D. Macam-macam Gangguan
Gangguan Pemenuhan Nutrisi: 1. Protein Calorie Malnutrition (PCM/PEM) Suatu kondisi status nutrisi buruk akibat kurangnya kualitas dan kuantitas konsumsi nutrisi, dengan kategori sebagai berikut : a. PCM/ PEM ringan : BB < 80 % BB Normal sesuai umur. b. PCM/ PEM sedang : BB 60 % BB Normal sesuai umur s/d 80 % BB Normal. c. PCM/ PEM berat : BB < 60 % BB Normal sesuai umur. 2. Kwashiorkor Malnutrisi yang terjadi akibat diet protein yang tidak adekuat pada bayi ketika sudah tidak mendapatkan ASI.
3. Marasmus Sindrom akibat defisiensi kalori dan protein. Defisiensi kalori berkibat: kelaparan, hilangnya jaringan-jaringn tubuh, BB kurang dari normal, diare. PCM juga dapat terjadi akibat kurang baiknya penanganan klien selama menjalani proses perawatan di berbagai fasilitas kesehatan. Gangguan Keseimbangan Cairan 1. Hipovolemia Kekurangan volume cairan terjadi saat air dan elektrolit yang hilang berada di dalam proporsi isotonic.kadar elektrolit dalam serum tetap tidak berubah, kecuali jika terjadi ketidakseimbangan lain.pasien yang beresiko kekurangan volume cairan ini adalah pa sien yang mengalami kekurangan
cairan
dan
elektrolit
melalui
saluran
gastrointestinal,misalnya akibat muntah, pengisap lambung, diare, atau fustula. Penyebab lain dapat meliputi perdarahan, pemberian obat-obatan diuretic, keringat yang banyak, demam, dan penurunan asupan per oral. 2. Hipervolemi Kelebihan volume cairan terjadi saat air dan natrium dipertahankan dalam proporsi isotonic sehingga menyebabkan hipervolemi tanpa disertai perubahan kadar elektrolit serum.pasien yang berisiko kelebihan volume cairan ini meliputi pasien yang menderita gagal jantung kongestif, gagal ginjal, dan sirosis.
II. Rencana Asuhan Pasien Dengan Gangguan Nutrisi dan Cairan A. Pengkajian
1. Identitas Terdiri nama, umur, jenis kelamin, suku bangsa, pekerjaan, alamat, pendidikan, tanggal MRS dan diagnosa medis. 2. Riwayat Kesehatan a. Keluhan Utama Berdasarkan PQRST, penyebab dari kekurangan cairan, seberapa parah gangguan kekurangan cairan yang terjadi gangguan
kekurangan
cairan
yang
terjadi,
seberapa jauh
kapan
gangguan
kekurangan cairan mulai di rasakan pasien. b. Riwayat Penyakit Dahulu Meliputi riwayat penyakit menular,penyakit keturunan dan alergi obat-obatan atau makanan. c. Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat
Kebiasaan
Status Ekonomi
d. Pola Nutrisi dan Metabolisme
Pemenuhan Nutrisi
Cairan
Keadaan yang mengganggu nutrisi
Status gizi
e. Pola Eliminasi
DefekasiFrekuensi, feases konsentrasi, warna, bau
Urine / Miksi.Frekuensi, konsentrasi urine,warna, bau
f. Pola tidur dan istirahat.
Lamanya tidur
Suasana lingkungan
g. Pola aktifitas sehari-hari h. Pola hubungan dan peran
Interaksi dengan orang lain.
Interaksi dengan keluarga.
i.
Pola persepsi dan konsep diri
j.
Pola sensoris kognitif
k. Pola reproduksi seksual l.
Pola penanggulangan stress
m. Pola tata nilai dan kepercayaan 3. Pemeriksaan Fisik a. Status kesehatan umum Keadaan penyakit Kesadaran
: Ringan, sedang, berat, akut, kronik.
: Apakah kompesmetis, apatis, soporus, prekoma,koma
Suara bicara
:Apakah Jelas, serak, aphasia.
Pernapasan
: Apakah Meningkat/Menurun.
Suhu tubuh
:Apakah Meningkat/Menurun.
Nadi
:Apakah Meningkat/Menurun, kuat, lemah.
Tekanan darah
: Apakah Meningkat/Menurun.
b. Sistem Intergumen
Kulit
: Apakah pucat,oedem.
Turgor
: Apakah Baik atau Jelek.
Rambut
: Apakah kusam,kusut,rontok.
Kuku
: Apakah Cyianosis, pucat.
c. Kepala Ada
tidaknya
ubun-ubun
terlihat
cekung,
sakit
kepala,
kepalapusing/pening. d. Muka Apakah simetris,raut muka terlihat layu dan lemas. e. Mata Apakah konjungtifa pucat,simestris. f. Telinga Apakah simestris g. Hidung Apakah simestris, polip. h. Mulut + Gigi Apakah simestris, mukosa binir kering atau basah,apakah ada caries gigi. i.
Leher Apakah ada pembesaran limfe,vena jugluralis.
j.
Thoraks Apakah simestris
k. Paru
Apakah ada nyeri, whizzing,rhongki, timpani l.
Abdomen Apakah abdomen terlihat membucit, datar atau menonjol. Adakah nyeri tekan,bisung usus atau menunjukkkan obstruksi.
4. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium Darah lengkap B. Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul
Diagnosa 1: Defisit Nutrisi 1. Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolism 2. Batasan karakteristik: ketidakmampuan mengabsorbsi makanan 3. Faktor yang berhubungan: berat badan menurun minimal 10% di bawah rentang ideal Diagnosa 2: Diare 1. Definisi: Pengeluaran feses yang sering, lunak dan tidak berbentuk 2. Batasan karakteristik: inflamasi gastrointestinal 3. Factor yang berhubungan: defekasi lebih dari tiga kali dalam 24 jam, feses lembek dan cair C. Perencanaan Diagnosa 1: Defisit Nutrisi Luaran Keperawatan: Nutrisi meningkat Intervensi Keperawatan:
1. Manajemen nutrisi: pastikan makanan yang disajikan dengan cara yang menarik dan pada suhu yang cocok untuk dikonsumsi 2. Terapi nutrisi: a. Ciptakan lingkungan yang membuat suasana yang menyenangkan dan menenangkan b. Berikan perawatan mulut sebelum makan sesuai kebutuhan 3. Bantuan peningkatan berat badan: monitor mual dan muntah Diagnosa 2: Diare Luaran Keperawatan: Diare menurun Intervensi Keperawatan: 1. Manajemen diare: a. Instruksikan pasien atau keluarga untuk mencatat warna, volume, frekuensi dan konsistensi tinja b. Amati turgor kulit secara berkala 2. Manajemen saluran cerna: a. Instruksikan pasien mengenai makanan tinggi serat dengan cara yang tepat b. Berikan air hangat setelah makan dengan cara yang tepat 3. Pengurangan perut kembung: monitor bising usus
Daftar Pustaka
Nazar,
Khairun.
2015.
http://khairunnazar.blogspot.com/2015/03/laporan-
pendahuluan-kdm-nutrisi-lengkap.html Alam, Arham. 2011.
http://andizayyanarham.blogspot.com/2011/10/pemenuhan-
kebutuhan-nutrisi.html Mil. 2008.https://sp4669.wordpress.com/2008/07/24/anatomi-fisiologi-cairan-tubuh/ Hadi, Safwah. 2012. https://jendelaperawat.blogspot.com/2012/02/fisiologi-cairantubuh-manusia.html Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia: Jakarta Selatan. Gloria M. Bulechek, dkk. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC).