1
BAB I PENDAHULUAN
Hernia Hernia merupa merupakan kan penonjo penonjolan lan isi rongga rongga melalu melaluii defek defek atau atau bagian bagian lemah lemah dari dari dinding yang bersangkutan. Semua hernia terjadi melalui celah lemah atau kelemahan yang yang poten potensi sial al pada pada dindi dinding ng abdo abdome men n yang yang dice dicetu tusk skan an oleh oleh penin peningka gkata tan n tekan tekanan an intraabdomen yang berulang atau berkelanjutan. 1 Hernia Hernia dapat dapat terjadi terjadi akibat akibat kelain kelainan an kongeni kongenital tal maupun maupun didapat didapat.. Berdas Berdasark arkan an letakny letaknya, a, hernia hernia diberi diberi nama nama sesua sesuaii anatom anatominy inya, a, sepert sepertii hernia hernia diafr diafragm agma, a, inguin inguinal, al, umbilikalis, femoralis, dll. 1 sekitar 75% hernia terjadi di lipat paha, berupa hernia inguinal direk, indirek serta hernia femoralis, hernia insisional 1%, hernia !entralis 1 %, hernia umbilikalis "%, dan hernia lainnya sekitar " %.1 Hernia inguinalis adalah hernia yang melalui anulus inguinalis dan keluar ke rongga perut melalui anulus inguinalis eksternus. # Hernia inguinalis bisa mengenai segala usia, dan lebih banyak pada laki$laki daripada perempuan.1 Hernia dapat keluar masuk kedalam rongga abdomen yang disebut disebut hernia hernia reponibel, reponibel, hernia yang tidak dapat masuk kembali kembali ke rongga abdomen atau hernia ireponibel. Secara klinis, hernia ireponible yang disertai ganggua gangguan n pasase pasase usus usus disebu disebutt hernia hernia inkars inkarsera erata, ta, sedangk sedangkan an hernia hernia ireponi ireponibel bel yang yang disert disertai ai ganggua gangguan n !askul !askulari arisas sasii disebu disebutt hernia hernia strang strangula ulata. ta. peras perasii darura daruratt hernia hernia inkarserata merupakan operasi terbanyak nomor dua setelah operasi darurat appendisitis akut. Selain itu, hernia inkarserata merupakan penyebab obstruksi usus nomor satu di &ndonesia.1 'inggi ngginy nyaa
keja kejadi dian an hern hernia ia maka maka perl perlu u
kete ketepa pata tan n
dala dalam m
diag diagno nosi siss dan dan
penatalaksanaannya. (iagnosis dan penatalaksanaan yang tepat tergantung dari kemamp kemampuan uan dalam dalam melaku melakukan kan analis analisis is pada pada data data anamne anamnesis sis,, pemeri pemeriksa ksaan an fisik fisik dan pemeriksaan penunjang sehingga keputusan untuk melakukan tindakan bedah dapat segera diambil sebagai tatalaksana.
BAB II
2
LAPORAN KASUS
2.1 Identifikasi
)ama
* 'n. '
+enis elamin
* -aki$laki
mur
* 75 tahun
ebangsaan
* &ndonesia
/gama
* &slam
0ekerjaan
* Buruh
) 2
* 5.73.4
2S
* 171#15
2.2 Anamnesis Keluhan Utama
eluar benjolan di kantong kemaluan kanan yang tidak dapat masuk ke rongga perut 6 # jam S2S.
Ria!at Pe"#alanan Pen!akit
6 5 tahun S2S pasien mengaku muncul benjolan pada kantong kemaluan kanan. 0asien mengaku aalnya benjolan tersebut kecil di kantong kemaluan kanan yang dapat dapat masuk masuk kembal kembali, i, benjol benjolan an dapat dapat hilang hilang timbul. timbul. Benjol Benjolan an keluar keluar saat saat pasien pasien berjalan lama, batuk, mengedan dan bekerja mengangkat beban b eban yang berat. Benjolan tersebut dapat masuk saat berbaring. )yeri 8$9, mual 8$9, muntah 8$9 0asien tidak pernah memeriksakan ke dokter sebelumnya. 6 # jam S2S pasien pasien mengaku mengaku keluar keluar benjolan benjolan di kanton kantong g kemalu kemaluan an kanan kanan dan tidak tidak dapat dapat masuk masuk kembali kembali alaupun alaupun dengan dengan bantua bantuan n jari. jari. )yeri )yeri 8:9, 8:9, mual mual 8:9, 8:9, muntah 8:9, B/B 8:9, flatus 8:9.
Ria!at Pen!akit Dahulu
iayat iayat benjolan di kantong kemaluan kemaluan kanan yang dapat keluar masuk rongga perut sejak 6 5 tahun yang lalu.
3
Ria!at Pen!akit dalam Kelua"$a
iayat penyakit dengan keluhan yang sama dalam keluarga disangkal.
2.% Peme"iksaan &isik
eadaan mum
* 'ampak sakit sedang
esadaran
* ;ompos mentis
'ekanan (arah
* 1<4 mmHg
0ernafasan
* #< =menit
)adi
* >3 =menit regular, isi dan tegangan cukup
Suhu
* "<,5?;
Status 'ene"alis Kepala
: Normocephali
Mata
: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), reeks caha!a
("/"),
pupil isokor kanan kiri
#eher
: $em%esaran K&' (-/-), massa (-)
horaks
: simetris, retraksi (-), sela iga alam %atas normal
- *antung : '* + an ++ normal, murmur (-), gallop (-) - $aru
: uara naas vesikuler ("), ronkhi (-), .heeing (-)
0%omen
: (atar, -emas, )yeri 'ekan 8$9, 'ympani, Bising sus 8:9 )ormal
@kstremitas * /kral Hangat 8::9, @dema 8$$9, ;' A # detik
Status Lokalis: egio crotum etra: +nspeksi
: erapat %enjolan i kantung kemaluan se%elah kanan,
.arna sesuai $alpasi
.arna kulit, tiak kemerahan4
: 'enjolan %erukuran 6 >=3 cm, tiak tera%a hangat, ken!al, %atas atas
tiak jelas, suhu sama engan aerah sekitar,
n!eri aa an tiak a%omen4
'es husus * 'ransluminasi 8$9.
apat
imasukkan
kealam
rongga
5
2.( Peme"iksaan Penun#an$ Peme"iksaan La)*"at*"ium Hasil +eme"iksaan la)*"at*"ium +"e,*+e"asi tan$$al 1- Okt*)e" 21/
0emeriksaan Hemoglobin -eukosit 'rombosit Hematokrit Basofil @osinofil Batang Segmen -imfosit 2onosit Bleeding
Hasil 1",3 gdl 4C1".C">% # # 74 1" 3 5 menit
)ilai normal 13 1< gdl 5 1 C15. 3. C- 3$3>% $1% 1$"% #$5% 5$7% #$3% #$>% 1 < menit
time ;lotting
1# menit
1 15 menit
time 2./ Dia$n*sis Bandin$ , Hernia &nguinalis (e=tra &nkarserata
$ Hidrokel
2.0 Dia$n*sis Ke"#a
Hernia &nguinalis (e=tra inkarserata
2.- Penatalaksanaan a. 2edikamentosa $ &DE( - gtt FFmenit $ &njeksi ;eftria=one #=1gr&D $ (rip eterolac #ampulolf b. 'indakan perasi Hernioraphy c. @dukasi Hindari mengangkat barang yang berat ataupun aktifitas yang berat yang dapat
meningkatkan tekanan intra abdomen.
6
2. P"*$n*sis
Guo ad !itam
* (ubia ad Bonam
Guo ad functionam
* (ubia ad Bonam
2. &*ll* u+ 3an$$al 1- Okt*)e" 21/
&*ll* U+ S benjolan di skrotum
4am 11. 5IB
$ '( $ )adi
* 1<4 mmHg * >3 =menit
$
* #< =menit
$'
* "<,5;
/ Hernia inguinalis de=tra inkarserata 0 $ &DE( - gtt FFmenit $ &njeksi ;efota=ime #=1gr 8skin test9 $ infus 2etronodaIol "=5 mg $ injeksi keterolac "=1 ampul $ anitidin #=1 ampul $ /mlodipin 1=1mg 1- Okt*)e" 21/
S tidak ada keluhan
4am 1(. 5IB
$ '( * 1"> mmHg $ )adi * 4# =menit $ * #3 =menit $'
* "<,5;
/ 0ost Hernioraphy 0 $ &DE( - gtt FFmenit $ &njeksi ;eftria=one #=1gr&D $ (rip eterolac #ampulolf 1 Okt*)e" 21/
S nyeri luka bekas operasi $ '( * 13> mmHg $ )adi * > =menit
7
$ * ## =menit $'
* "<,";
/ 0ost Hernioraphy 0 $ &DE( - gtt FFmenit $ &njeksi ;eftria=one #=1gr&D $ (rip eterolac #ampulolf 1 Okt*)e" 21/
S )yeri luka bekas operasi $ '( $ )adi
* 1"7 mmHg * 7# =menit
$
* ## =menit
$'
* "<,5;
/ 0ost Hernioraphy 0 $ &DE( - gtt FFmenit $ &njeksi ;eftria=one #=1gr&D $ (rip eterolac #ampulolf $ 0ulang
BAB III LANDASAN 3EORI 2.1 Anat*mi
egion inguinal harus dipahami, pengetahuan tentanag region ini penting untuk terapi operatif hernia. Sebagai tambahan, pengetahuan tentangposisi relati!e dari saraf, pembuluh darah dan struktur !as deferen, aponeurosis dan fascia. " /. analis &nguinalis analis inguinalis pada orang deasa panjangnya kira$kira 3 cm dan terletak #$3 cm kearah caudal lagamentum inguinal. anal melebar diantara cincin internal dan eksternal. analis inguinalis mengandung salah satu !as deferens atau ligamentum uterus. Eunikulus spermatikus terdiri dari serat$serat otot cremaster, pleksus pampiniformis,
8
arteri testicularis n ramus genital ner!us genitofemoralis, ductus deferens, arteri cremaster, limfatik, dan prosesus !aginalis. 1," analis inguinalis harus dipahami dalam konteks anatomi tiga dimensi. analis inginalis berjalan dari lateral ke medial, dalam ke luar dan cepal ke caudal. analis inguinalis dibangun oleh aponeurosis obliJuus ekternus dibagian superficial, dinding inferior dibangun oleh ligamentum inguinal dan ligamentum lacunar. (inding posterior 8dasar9 kanalis inguinalis dibentuk oleh fascia transfersalis dan aponeurosis trans!erses abdominis. (asar kanalis inguinalils adalah bagian paling penting dari sudut pandang anatomi maupun bedah. " 0embuluh darah epigastric inferior menjadi batas superolateral dari trigonum Hesselbach. 'epi medial dari trigonum dibentuk oleh membrane rectus, dan ligamentum inguinal menjadi batas inferior. Hernia yang meleati trigonum Hesselbach disebut sebagai direct hernia, sedangkan hernia yang muncul lateral dari trigonum adalah hernia indirect. 1,3 B. /poneurosis bliJus @=ternal /poneurosis otot obliJuus eksternus dibentuk oleh dua lapisan* superficial dan profunda. Bersama dengan aponeorosis otot obliJus internus dan trans!ersus abdominis, mereka membentuk sarung rectus dan akhirnya linea alba. e=ternal obliJue aponeurosis menjadi batas superficial dari kanalis inguinalis. -igamentum inguinal terletak dari spina iliaca anterior superior ke tuberculum pubicum. "
;. tot bliJue internus tot obliJ abdominis internus menjadi tepi atas dari kanalis inguinalis . bagian medial dari internal obliJue aponeurosis menyatu dengan serat dari aponeurosis trans!ersus abdominis dekat tuberculum pubicum untuk membentuk conjoined tendon. adanya conjoined tendon yang sebenarnya teKah banyak diperdebatkan, tetapi diduga oleh banyak ahli bedah muncul pada 1% pasien. #," (. Eascia 'rans!ersalis Eascia trans!ersalis dianggap suatu
kelanjutan dari otot trans!ersalis dan
aponeurosisnya. Eascia trans!ersalis digambarkan oleh ;ooper memiliki # lapisan* L'he fascia trans!ersalis dapat dibagi menjadi dua bagian, satu terletak sedikit sebelum yang
9
lainnya, bagian dalam lebih tipis dari bagian luarK ia keluar dari tendon otot trans!ersalis pada bagian dalam dari spermatic cord dan berikatan ke linea semulunaris. "
Mambar Eascia 'rans!ersalis @. 0reperitoneal Space 0reperitoneal space terdiri dari jaringan lemak, lymphatics, pembuluh darah dan saraf. Saraf preperitoneal yang harus diperhatikan oleh ahli bedah adalah ner!us cutaneous femoral lateral dan ner!us genitofemoral. ner!us cutaneous femoral lateral berasal dari serabut -# dan -" dan kadang cabang dari ner!us femoralis. )er!us ini berjalan sepanjang permukaan anterior otot iliaca dan dibaah fascia iliaca dan dibaah atau melelui perlekatan sebelah lateral ligamentum inguinal pada spina iliaca anterior superior.1 )er!us genitofemoral biasanya berasal dari -# atau dari -1 dan -# dan kadang dari -". &a turun didepan otot psoas dan terbagi menjadi cabang genital dan femoral. ;abang genital masuk ke kanalis inguinalis melalui cincin dalam sedangkan cabang femoral masuk ke hiatus femoralis sebelah lateral dari arteri. ductus deferens berjalan melalui preperitoneal space dari caudal ke cepal dan medial ke lateral ke cincin interna inguinal. +aringan lemak, lymphatics, ditemukan di preperitoneal space, dan jumlah jaringan lemak sangat ber!ariasi. "
Mambar &nguinal /natomi anterior
Mambar /natomi &nguinal 0osterior 2.2 He"nia 2.2.1 Definisi (
Hernia merupakan protusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian yang lemah dari dinding yang bersangkutan. 0ada hernia abdomen, isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo$aponeurotik dinding perut.
1;
2.2.2 Anat*mi (
Hernia terdiri atas cincin,
kantong, dan
isi
hernia atau orifisium hernia dan
kantung
hernia.
rifisium adalah defek dari lapisan aponeurosis paling dalam dari abdomen, dan sakus
adalah
keluar
dari
kantung peritoneum.
olum dari kantung hernia berhubungan dengan orifisium. Hernia disebut eksterna jika kantung menonjol secara lengkap melalui dinding abdomen, dan interna jika sakus terletak di dalam ka!itas !iseral. &si hernia ber!ariasi, tetapi yang paling sering adalah organ dalam. 0ada abdomen isi terbanyak adalah usus halus dan omentum majus. emungkinan lainnya termasuk * 1. #. ". 3. 5.
sus besar dan apendiks (i!ertikulum 2eckel Desica rinaria !arium dengan atau tanpa tuba falopi ;airan asites
2.2.% Klasifikasi (6/
1. Berdasarkan terjadinya, hernia dibagi atas * a. Hernia baaan atau congenital 0ada hernia congenital, sebelumnya telah terbentuk kantong yang terjadi sebagai akibat dari gangguan proses perkembangan intrauterine. b. Hernia didapat atau akuisita 'erdapat dua tipe hernia akuisita* a9 Hernia primer * terjadi pada titik lemah yang terjadi alamiah, seperti pada * 1. Struktur yang menembus dinding abdomen * seperti pembuluh darah femoralis yang melalui kanalis femoralis. #. tot dan aponeurosis yang gagal untuk saling menutup secara normal, seperti pada regio lumbal
11
". +aringan fibrosa yang secara normal berkembang untuk menutup defek, seperti pada umbilikus b9 Hernia Sekunder * terjadi pada tempat pembedahan atau trauma pada dinding, seperti pada laparatomi dan trauma tembus. #. Berdasarkan letaknya, hernia dibagi atas * Hernia diafragma, hernia umbilikalis, hernia inguinalis, hernia femoralis, hernia epigastika, hernia lumbalis, dll. ". Hernia menurut riayat alamiah dan komplikasi yang terjadi * 3,/ iayat alamiah perkembangan hernia yaitu pembesaran progresif, regresi yang tidak spontan. 0engecualian untuk hernia umbilikalis kongenital pada neonates, dimana orifisium dapat menutup beberapa tahun setelah lahir. Seiring berjalannya aktu, hernia membesar dan kecenderungan untuk terjadi komplikasi yang mengancam jia semakin bertambah. Hernia dapat reponibel, ireponibel, obstruksi, strangulasi, atau terjadi inflamasi. a.
Hernia reponibel +ika isi hernia dapat keluar masuk, tetapi kantungnya menetap. &sinya tidak serta
merta muncul secara spontan, namun terjadi bila disokong gaya gra!itasi atau tekanan intraabdominal yang meningkat. sus keluar jika berdiri atau mengedan dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk perut, tidak ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus.
Mambar Hernia reponibel b.
Hernia &reponibel Bila isi kantong tidak dapat direposisi kembali kedalam rongga perut. &ni biasanya
disebabkan oleh perlekatan isi kantong pada peritoneum kantong hernia. Hernia ini disebut hernia akreta. (apat juga terjadi karena leher yang sempit dengan tepi yang kaku 8misalnya pada * femoral, umbilical9. 'idak ada keluhan rasa nyeri ataupun sumbatan usus. Hernia ireponibel mempunyai resiko yang lebih besar untuk terjadi obstruksi dan strangulasi daripada hernia reponibel.
12
Mambar Hernia &reponibel c.
Hernia &nkarserata Hernia inkarserata atau hernia obstruksi berisi usus, dimana lumennya tertutup.
Biasanya obstruksi terjadi pada leher kantong hernia. +ika obstruksi terjadi pada kedua tepi usus, cairan berakumulasi di dalamnya dan terjadi distensi 8closed loop obstruction9. Biasanya suplai darah masih baik, tetapi lama kelamaan dapat terjadi strangulasi. &stilah NinkarserataN terkadang dipakai untuk menggambarkan hernia yang ireponibel tetapi tidak terjadi strangulasi. leh sebab itu, hernia ireponibel yang mengalami obstruksi dapat juga disebut dengan inkarserata. perasi darurat untuk hernia inkarserata merupakan operasi terbanyak nomor dua setelah operasi darurat untuk apendisitis. Selain itu, hernia inkarserata merupakan penyebab obstruksi usus nomor satu di &ndonesia.
Mambar Hernia inkarserata dengan ileus obstruksi usus d.
Hernia Strangulata Suplai darah untuk isi hernia terputus. ejadian patologis selanjutnya adalah oklusi
!ena dan limfeK akumulasi cairan jaringan 8edema9 menyebabkan pembengkakan lebih lanjutK dan sebagai konsekuensinya peningkatan tekanan !ena. 'erjadi perdarahan !ena, dan berkembang menjadi lingkaran setan, dengan pembengkakan akhirnya mengganggu aliran
arteri.
+aringannya
mengalami
iskemi
dan
nekrosis.
+ika
isi
hernia
abdominal bukan usus, misalnya omentum, nekrosis yang terjadi bersifat steril, tetapi
13
strangulasi usus yang paling sering terjadi dan menyebabkan nekrosis yang terinfeksi 8gangren9. 2ukosa usus terlibat dan dinding usus menjadi permeabel terhadap bakteri, yang bertranslokasi dan masuk ke dalam kantong dan dari sana menuju pembuluh darah. sus yang infark dan rentan, mengalami perforasi 8biasanya pada leher pada kantong hernia9 dan cairan lumen yang mengandung bakteri keluar menuju rongga peritonial menyebabkan peritonitis. 'erjadi syok sepsis dengan gagal sirkulasi dan kematian. Bila strangulasi hanya menjepit sebagian dinding usus, hernianya disebut hernia ichter. &leus obstruksi mungkin parsial atau total, sedangkan benjolan hernia tidak ditemukan dan baru terdiagnosis pada aktu laparatomi.
Mambar Hernia Strangulata
2.% He"nia In$uinalis 2.%.1
Definisi
Hernia inguinalis adalah suatu keadaan dimana sebagian usus masuk melalui sebuah lubang pada dinding perut kedalam kanalis inguinalis.< Hernia inguinalis dibagi menjadi dua yaitu hernia inguinalis indireklateralis dan hernia inguinalis direkmedial.1 Hernia inguinalis indirek terjadi karena keluar dari rongga peritoneum melalui anulus inguinalis internus yang terletak dari pembuluh epigastrika inferior. Hernia kemudian masuk kedalam kanalis inguinalis dan jika cukup panjang, menonjol keluar daro
anulus
inguinalis
eksternus.
/pabila
hernia
ini
berlanjut,tonjolan
akan
15
sampaiskrotum sehingga disebut hernia skrotalis. antong hernia berada di dalam otot kremaster,terletak anteromedial terhadap !as deferens dan struktur lain dalam funikulus spermatikus.1 Hernia inguinalis direk menonjol langsung ke depan melalui segitiga hasselbach, daerah yang dibatasi oleh ligamentum inguinale di bagian inferior, pembuluh epigastrika inferior dibagian lateral dan tepi otot rektus di bagian medial. (asar segitiga hasselbach dibentuk oleh fasia trans!ersal yang diperkuat oleh serat aponeurosis otot trans!ersus abdominis yang kadang tidak sempurnasehingga daerahini berpotensi melemah. Hernia medialis,karena idak keluar melalui kanalis inguinallis dan tidak ke skrotum, umumnya tidak disertai strangulasi karena cincin hernia longgar.1 2.%.2 Eti*l*$i Secara fisiologis, kanalis inguinalis merupakan kanal atau saluran yang normal. 0ada fetus, bulan kedelapan dari kehamilan terjadi descensus testiculorum. 0enurunan testis yang sebelumnya terdapat di rongga retroperitoneal, dekat ginjal, akan masuk kedalam skrotum sehingga terjadi penonjolan peritoneum yang dikenal sebagai processus !aginalis peritonei. 0ada umumnya, ketika bayi lahir telah mengalami obliterasi sehingga isi rongga perut tidak dapat melalui kanal tersebut. Biasanya obliterasi terjadi di annulus inguinalis internus, kemudian hilang atau hanya berupa tali. 'etapi dalam beberapa hal sering belum menutup yang hasilnya ialah terdapatnya hernia didaerah tersebut. Setelah deasa kanal tersebut telah menutup. )amun karena daerah tersebut ialah titik lemah, maka pada keadaan yang menyebabkan peningkatan tekanan intraabdomen kanal itu dapat terbuka kembali dan timbul hernia inguinalis akuisita. Sementara di usia ini seseorang lebih produktif dan melakukan banyak akti!itas. Sehingga penyebab hernia pada orang deasa ialah sering mengangkat barang berat, juga bisa oleh karena kegemukan, atau karena pola makan yang tinggi lemak dan rendah serat sehingga sering mengedan pada saat B/B. Hernia pada orang tua terjadi karena faktor usia yang mengakibatkan semakin lemahnya tempat defek. Biasanya pada orang tua terjadi hernia medialis karena kelemahan trigonum Hesselbach. )amun dapat juga disebabkan karena penyakit$penyakit seperti batuk kronis atau hipertrofi prostat. . 72.%.%
Dia$n*sis
16
1. /namnesis eluhan biasanya berupa benjolan di lipat paha yang hilang timbul, muncul terutama pada aktu melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan tekanan intra$abdomen seperti mengangkat barang atau batuk, benjolan ini hilang pada aktu berbaring atau dimasukkan dengan tangan 8manual9. 'erdapat faktor$faktor yang berperan untuk terjadinya hernia. (apat terjadi gangguan passage usus 8obstruksi9 terutama pada hernia inkarserata. )yeri pada keadaan strangulasi, sering penderita datang ke dokter atau ke rumah sakit dengan keadaan ini. #. 0emeriksaan Eisik 0ada saat inspeksi ditemukan benjolan lunak di lipat paha di baah ligamentum inguinale di medial !ena femoralis dan lateral tuberkulum pubikum. 0erkusi didapatkan benjolan tersebut berbatas atas tidak jelas. 0erkusi terdengar tympani dan auskultasi bising usus 8:9.
Mejalatanda
bstruksi
usus
pada )ekrosisgangren pada
hernia inkarserata hernia strangulata )yeri olik 2enetap Suhu badan )ormal )ormalmeninggi (enyut nadi )ormalmeninggi 2eninggitinggi sekali -eukosit )ormal -eukositosis angsang peritoneum 'idak ada +elas Sakit Sedangberat Berat sekalitoksik 'abel 1. Hernia inkarserata dengan obstruksi usus dan hernia strangulata yang menyebabkan nekrosis atau ganggren
'eknik pemeriksaan
tiga teknik pemeriksaan sederhana yaitu finger test, Oiemen test dan 'umb test. ;ara pemeriksaannya sebagai berikut * Peme"iksaan &in$e" 3est 8
17
1. 2enggunakan jari ke # atau jari ke 5. 2. (imasukkan
leat
skrortum
melalui
anulus eksternus ke kanal inguinal. %. 0enderita disuruh batuk* •
Bila impuls diujung jari berarti Hernia Inguinalis Lateralis.
•
Bila impuls disamping jari Hernia Inguinnalis Medialis.
Peme"iksaan 9iemen 3est 8
1. 0osisi berbaring, bila ada benjolan masukkan dulu 8biasanya oleh penderita9. #. Hernia kanan diperiksa dengan tangan kanan. ". 0enderita disuruh batuk bila rangsangan pada * •
jari ke # * Hernia &nguinalis -ateralis.
•
jari ke " * hernia &ngunalis 2edialis.
•
jari ke 3 * Hernia Eemoralis.
Peme"iksaan 3hum) 3est 8
•
/nulus internus ditekan dengan ibu jari dan penderita disuruh mengejan Bila keluar benjolan berarti Hernia Inguinalis medialis.
•
Bila tidak keluar benjolan berarti Hernia Inguinalis Lateralis.
•
18
2.%.( Penatalaksanaan 0enatalaksanaan 14 onser!atif
0engobatan konser!atif terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan pemakaian penyangga atau penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi. eposisi eposisi tidak dilakukan pada hernia inguinalis strangulate, kecuali pada pasien anak$anak. reposisi dilakukan secara bimanual. 'angan kiri memegang isi hernia membentuk corong sedangkan tangan kanan mendorongnya kearah cincin hernia dengan tekanan lambat tapi menetap sampai terjadi reposisi. 0ada anak$anak inkarserasi lebih sering terjadi pada umur dibaah dua tahun. eposisi spontan lebih sering dan sebaliknya gangguan !italitas isi hernia jarang terjadi jika dibandingkan dengan orang deasa. Hal ini disebabkan oleh cincin hernia yang lebih elastis dibandingkan dengan orang deasa.
eposisi dilakukan dengan menidurkan anak dengan pemberian sedati!e dan kompres es diatas hernia. Bila usaha reposisi ini berhasil anak disiapkan untuk operasi pada hari berikutnya. +ika reposisi hernia tidak berhasil dalam aktu enam jam harus dilakukan operasi segera. 0ada tindakan reposisi ini posisi penderita dapat dilakukan denagn posisi seperti pada gambar *
Mambar * eposisi dengan posisi trendelenburg
19
2. Operatif $engo%atan operati merupakan satu-satun!a pengo%atan hernia inguinalis !ang rasional4 +nikasi operasi suah aa %egitu iagnosis itegakkan4 $rinsip asar operasi hernia aalah hernioraph!, !ang teriri ari herniotomi an hernioplasti4
a4
%4
herniotomi4
ikenal
%er%agai
metoe
hernioplasti
seperti
memperkecil anulus inguinalis internus engan jahitan terputus, menutup an memperkuat asia transversa, an menjahitkan pertemuan m4 tranversus internus a%ominis an m4 o%likus internus a%ominis !ang ikenal engan nama conjoint tenon ke ligamentum inguinale poupart menurut metoe 'assini, atau menjahitkan
asia
tranversa
m4 transversus
a%ominis,
m4o%likus internus a%ominis ke ligamentum cooper paa metoe Mc >a!4 'ila eek cukup %esar atau terjai resii %erulang iperlukan pemakaian %ahan sintesis seperti mersilene, prolene mesh atau marleks untuk menutup eek41
1
2.%./ K*m+likasi omplikasi hernia bergantung pada keadaan yang dialami oleh isi hernia. &si hernia
dapat tertahan di dalam kantong hernia pada hernia irreponibilis, hal ini terjadi jika hernia terlalu besar atau terdiri dari omentum, organ ekstraperitoneal, atau hernia akreta. (i sini tidak timbul gejala klinik kecuali berupa benjolan.1 (apat pula terjadi isi hernia tercekik oleh cincin hernia sehingga terjadi hernia strangulata yang menimbulkan obstruksi usus yang sederhana. +epitan cincin hernia akan menyebabkan gangguan perfusi jaringan isi hernia. 0ada permulaan terjadi bendungan !ena sehingga terjadi oedem organ atau struktur di dalam hernia dan transudasi ke dalam kantong hernia. 'imbulnya oedem menyebabkan jepitan pada cincin hernia makin bertambah sehingga akhirnya peredaran darah jaringan terganggu. &si hernia menjadi nekrosis dan kantong hernia akan berisi transudat berupa cairan serosanguinus. alau isi hernia terdiri dari usus, dapat terjadi perforasi yang akhirnya dapat menimbulkan abses lokal, fistel, atau peritonitis jika terjadi hubungan dengan rongga perut.1 Hernia inguinalis dapat menjadi inkarserata dan strangulata. 2ual, muntah, dan nyeri abdomen yang berat dapat terjadi pada hernia strangulata. Hernia strangulata merupakan suatu kondisi yang mengancam jia 8gaat darurat9 yang membutuhkan pembedahan segera.1
2;
BAB I: ANALISIS KASUS
-aki$laki usia 75 tahun beralamatkan di +alan tegal binangun lorong langgar ' #4 P 4 0laju ke &M( S( 0alembang B/& pada tanggal 171#15 dengan keluhan ada keluar benjolan di kantong kemaluan kanan yang tidak dapat masuk ke rongga perut. (ari anamnesis lebih lanjut diketahui baha 6 5 tahun S2S timbul benjolan pada kantong kemaluan kanan. 0asien mengaku benjolan di kantong kemaluan kanan masih dapat keluar masuk kembali dan terjadi hilang timbul. Benjolan keluar saat pasien berjalan lama, batuk, mengedan dan bekerja mengangkat beban yang berat. Benjolan tersebut dapat masuk saat berbaring. )yeri 8$9, mual 8$9, muntah 8$9. 6 # jam S2S pasien mengaku keluar benjolan di kantong kemaluan kanan dan tidak dapat masuk kembali alaupun dengan bantuan jari. )yeri 8:9, mual 8:9, muntah 8:9, B/B 8:9, flatus 8:9. 0ada pemeriksaan fisik status generalis, didapatkan pernapasan, nadi, tekanan darah, dan suhu dalam batas normal. (ari hasil pemeriksaan fisik status lokalis pada regio crotum etra : +nspeksi : erapat %enjolan i kantung kemaluan se%elah kanan, .arna sesuai .arna kulit, tiak kemerahan4 $alpasi: 'enjolan %erukuran 6 >=3 cm, tiak tera%a hangat, ken!al, %atas atas tiak jelas, suhu sama engan aerah sekitar, n!eri aa an %enjolan tiak apat imasukkan kealam rongga a%omen4 'es husus transluminasi 8$9.
(ari data$data diatas, dapat dipikirkan suatu hernia inguinalis de=tra inkarserata. Berdasarkan usia saat kejadian hernia merupakan hernia yang didapat dan hernia dipikirkan karena benjolan bersifat kenyal, dan batas atas tidak jelas, yang dapat dicurigai sebagai massa usus. -okasi benjolan yang mencapai scrotum, dapat dipikirkan suatu hernia inguinalis lateralis4 Hernia bersifat irreponibel karena tidak dapat keluar masuk
21
ca!um abdomen. 'erdapat tanda$tanda terjadi pasase usus berupa mual, muntah pada pasien ini, yang berarti hernia bersifat inkarserata. 0ada pemeriksaan fisik Benjolan yang bersifat kenyal dan berarna sama dengan sekitar dapat menyingkirkan pembesaran testis karena orchitis yang akan terlihat tanda$ tanda radang dan batasnya jelas. Batas atas benjolan yang tidak jelas juga dapat menyingkirkan benjolan$benjolan lain seperti tumor atau radang. 0emeriksaan khusus yang dilakukan adalah test transluminasi yang hasilnya negatif yang berarti baha benjolan tidak berisi cairan sehingga bisa menyingkirkan kemungkinan adanya hidrokel communican. 0emeriksaan penunjang lain adalah pemeriksaan laboratoriumK nilai leukosit yang normal dapat digunakan
untuk
menyingkirkan kemungkinan terjadinya peradangan pada regio inguinalis dan skrotalis. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang pasien ini didiagnosa dengan hernia inguinalis de=tra inkarserata. 0enatalaksanaan pada penderita yaitu dengan tatalaksana operatif. 0rognosis pasien Jou ad !itam dan Juo ad functionam adalah dubia ad bonam. arena pada pasien ini telah didiagnosis dan penatalaksanaan yang tepat.
22