LAPORAN PENDAHULUAN
HERNIA SCROTALIS
I.
KONS KO NSEP EP TEOR TEORI I
A. PENGERTI PENGERTIAN AN
Hernia merupakan prostusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek defek atau atau bagian bagian lemah lemah dari dari dindin dinding g rongga rongga bersan bersangkut gkutan.P an.Pada ada hernia hernia abdomen, isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo-aponeurotik dinding perut. (Nanda, NIC-NOC. 2!"# Hernia adalah$ suatu tonjolan %ang abnormal dari organ organ intra abdominal keluar dari &a'um abdomen tapi masih di &apai oleh peritonium. e&ara umum. Hernia Hernia merupak merupakan an prosku proskusi si atau atau penonjo penonjolan lan isi isi suatu suatu rongga rongga dari dari berbagai organ internal melalui pembukaan abnormal atau kelemahan pada otot %ang mengelilingin%a dan kelemahan pada jaringan ikat suatu organ tersebut ()riffith, !**+#.
B. ETIOLO ETIOLOGI GI
!. train a. erj erjaa otot otot %ang %ang san sanga gatt kuat kuat b. engangkat benda berat &. atu atuk k berke berkepa panj njan anga gan n d. atuk kro kronik nik e. engejan engejan se/aktu se/aktu miksi miksi (sepert (sepertii pada pembesaran pembesaran prostat prostatee %ang jinak# jinak#
f. engedan se/aktu defekasi 2. Peregangan otot abdomen karena meningkatn%a tekanan intra abdomen ". Obesitas0 lemak dapat menjadi pendorong timbuln%a hernia inguinalis direk paraumbilikalis dan hiatus hernia. +. ehamilan.
C. MANIFESTASI KLINIS
!. erupa benjolan keluar masuk1keras dan %ang tersering tampak benjolan di lipat paha 2. dan%a rasa n%eri pada daerah benjolan bila isin%a terjepit disertai perasaan mual ". 3erdapat gejala mual dan muntah atau distensi bila telah ada komplikasi +. ila pasien mnegejan atau batuk maka benjolan hernia akan bertambah besar
D. PATOFISIOLOGI
Hernia berkembang ketika intra abdominal mengalami pertumbuhan tekanan seperti tekanan pada saat mengangkat sesuatu %ang berat, pada saat buang air besar atau batuk%ang kuat atau bersin dan perpindahan bagian usus kedaerah otot abdominal, tekanan %ang berlebihan pada daerah abdominal itu tentu saja akan men%ebabkan suatu kelemahan mungkin disebabkan dinding abdominal %ang tipis atau tidak &ukup kuatn%a pada daerah tersebut dimana kondisi itu ada sejak atau terjadi dari proses perkembangan %ang &ukup lama, pembedahan abdominal dan kegemukan. Pertama-tama terjadi kerusakan %ang sangat ke&il pada dinding abdominal, kemudian terjadi hernia.arena organ-organ selalu selalu saja melakukan pekerjaan %ang berat dan berlangsung dalam /aktu %ang &ukup lama,
sehingga terjadilah penonjolan dan mengakibatkan kerusakan %ang sangat parah.sehingga akhirn%a men%ebabkan kantung %ang terdapat dalam perut menjadi atau mengalami kelemahan jika suplai darah terganggu maka berbaha%a dan dapat men%ebabkan ganggren.
E. KLASIFIKASI
!. enurut letakn%a $ a. Hernia hiatal dalah kondisi dimana kerongkongan (pipa tenggorokan# turun mele/ati difragma melalui &elah %ang disebut hiatus
sehingga
sebagian perut menonjol ke dada (toraks# b. Hernia epigastrik 3erjadi diantara pusar dan bagian ba/ah tulang rusuk di garis tengah perut. &. Hernia umbilikal erkembang di dalam dan sekitar umbilikus (pusar# %ang disebabkan bukaan pad dinding perut, %ang biasan%a menutup sebelum kelahiran, tidak menutup sepenuhn%a d. Hernia inguinalis
dalah hernia %ang paling umum terjadi dann mun&ul sebagai tonjolan di selangkangan atau skrotum. e. Hernia femoralis un&ul sebagai tonjolan di pangkal paha f.
Hernia insisional 4apat terjadi melalui luka pas&a operasi perut. Hernia ini mun&ul sebagai tonjolan di sekitar pusar %ang terjadi ketika otot sekitar pusar tidak menutup sepenuhn%a
g. Hernia nukleus pulposi Hernia %ang melibatkan &akram tulang belakang.4iantara setiap tulang belakang ada diskus inter'ertebralis %ang men%erap gon&angan &akram dan meningkatkan elastisitas dan mobilitas tulang belakang. arena akti'itas dan usia, terjadi herniasi diskus inter'ertebralis %ang men%ebabkan saraf terjepit . HNP umumn%a terjadi di punggung ba/ah pada tiga 'ertebra lumbal ba/ah 2. erdasarkan terjadin%a $ a. Hernia ba/aan atau kongenital elainan saat lahir b. Hernia dapatan atau akuisata Hernia %ang timbul kkarena berbagai faktor pemi&u ". enurut sifatn%a a. Hernia reponibel1redu&ibel 5aitu bila isi hernia dapat keluar masuk b. Hernia ireponibel
5aitu bila isi kantong hernia tidak dapat dikembalikan ke dalam rongga. &. Hernia strangulata atau inkarserata ila isi hernia terjepit oleh &in&in hernia.Hernia inkarserata berarti isi kantong terperangkap, tidak dapat kembali ke dalam rongga perut disertai akibatn%a %ang berupa gangguan pasase atau 'askularisasi.
F. PENATALAKSANAAN
1.
e&ara konser'atif (non operatif# a.
6eposisi hernia Hernia dikembalikan pada tempat semula bisa langsung dengan tangan.
b.
Penggunaan alat pen%angga dapat dipakai sebagai pengelolaan sementara, misaln%a pemakaian korset.
2.
e&ara operatif a. Hernioplast% emindahkan fasia pada dinding perut %ang lemah, hernioplast% sering dilakukan pada anak-anak c.
Hernioraph% Pada bedah elektif, kanalis dibuka, isi hernia dimasukkan
kantong
diikat, dan dilakukan basin% plast% atau tehnik %ang lain untuk memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis. Ini sering dilakukan pada orang de/asa. d.
Herniotom% eluruh hernia dipotong dan diangkat lalu dibuang. Ini dilakukan pada klien dengan hernia %ang sudah nekrosis.
G. KOMPLIKASI
kibat dari hernia dapat menimbulkan komplikasi sebagai berikut $ 1.
3erjadi perlengketan antara isi hernia dengan dinding kantung hernia sehingga isi kantung hernia tidak dapat dikembalikan lagi, keadaan ini
disebut hernia ingunalis lateralis ireponibins pada keadaan ini belum gangguan pen%aluran isi usus, isi hernia %ang men%ebabkan ireponibilis adalah omentum, karena mudah melekat pada dinding hernia. 2.
3erjadi tekanan terhadap &in&in hernia, akibat makin ben%akn%a usus %ang masuk &in&in hernia relatif semakin sempit dan menimbulkan gangguan isi perut, ini dsebut hernia inguinalis lateralis inkarserata.
3.
ila hernia dibiarkan maka akan timbul edema dan terjadi penekanan pembuluh darah sehingga terjadi nekrosis keadaan ini disebut hernia ingunalis lateralis stranggulasi, terjadi karena usus berputar (melintar# pada keadaan inkarserasi dan stranggulasi maka timbul gejala illeusmuntah, kembung dan obstipasi pada stranggulasi n%eri hebat daerah tonjolan menjadi lebih merah dan penderita sangat gelisah.
II.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Pengkajian pasien Post operatif(4oengoes, !***# meliputi $ !. irkulasi$ a. )ejala $ ri/a%at masalah jantung, )7, edemapulmonal, pen%akit 'as&ular perifer, atau stasis'as&ular (peningkatan risiko pembentukan trombus#. 2. Integritas ego$ a. )ejala $
perasaan &emas, takut, marah, apatis 0fa&tor-faktor stress multiple, misaln%a finan&ial,hubungan, ga%a hidup. b. 3anda $ 3idak dapat istirahat, peningkatan
ketegangan1peka rangsang 0
stimulasi simpatis. ". akanan 1 &airan$ a. )ejala $ insufisiensi
pan&reas14,
(predisposisi
untuk
hipoglikemia1ketoasidosis# 0 malnutrisi (termasukobesitas# 0 membrane mukosa %ang kering(pembatasan pemasukkan 1 periode puasa praoperasi#. +. Pernapasan b. )ejala $ infeksi, kondisi %ang kronis1batuk, merokok. 8. eamanan$ a. )ejala $ !# alergi1sensiti'e terhadap obat, makanan,plester, dan larutan. 2# 4efisiensi
immune(peningkaan
risiko
infeksisitemik
dan
penundaanpen%embuhan# 0 un&uln%a kanker 1 terapi kankerterbaru 0 6i/a%at keluarga tentang hipertermiamalignant1reaksi anestesi 0 6i/a%at pen%akit hepati& (efek dari detoksifikasi obat-obatan dandapat mengubah koagulasi# 0 6i/a%at transfuse darah 1 reaksi transfuse. b. 3anda $ men&uln%a proses infeksi %ang melelahkan 0 demam. 9. Pen%uluhan 1 Pembelajaran a. )ejala $ pengguanaan antikoagulasi, steroid,antibioti&, antihipertensi, kardiotonik
glokosid,antidisritmia,
bron&hodilator,
diureti&,
dekongestan,analgesi&, antiinflamasi, antikon'ulsan atau tran:uili;er dan juga obat %ang dijual bebas, atauobat-obatan rekreasional. Penggunaan
al&ohol (risiko akan kerusakanginjal, %ang mempengaruhi koagulasi dan pilihan anastesia, dan juga potensialbagi penarikan diri pas&a operasi#.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
!. )angguan rasa n%aman (n%eri# berhubungan dengan diskontuinitas jaringan akibat tindakan operasi. 2. 6esiko terjadi infeksi berhubungan dengan luka insisi bedah1operasi. ". )angguan pola tidur berhubungan dengan n%eri post operasi. +. Intoleransi akti'itas berhubungan dengan kelemahan umum.
C. RENCANA
KEPERAWATAN
!. )angguan rasa n%aman (n%eri# berhubungan dengan diskontuinitas jaringan akibat tindakan operasi. 3ujuan $ N%eri hilang atau berkurang riteria Hasil $ a. klien mengungkapkan rasa n%eri berkurang b. tanda-tanda 'ital normal &. pasien tampak tenang dan rileks. Pantau
IN3<6=
6ION> 'ital, engenal dan memudahkan dalam
intensitas1skala n%eri njurkan
klien
istirahat
melakukan tindakan kepera/atan. ditempat Istirahat untuk mengurangi intesitas
tidur tur posisi pasien sen%aman mungkin
n%eri posisi
%ang
tepat
mengurangi
penekanan dan men&egah ketegangan otot serta mengurangi n%eri. jarkan teknik relaksasi dan napas relaksasi mengurangi ketegangan dan dalam. olaborasi untuk pemberian analgetik
membuat perasaan lebih n%aman analgetik berguna untuk mengurangi n%eri sehingga pasien menjadi lebih n%aman.
2. 6esiko terjadin%a infeksi berhubungan dengan luka insisi bedah1operasi. 3ujuan $tidak ada infeksi riteria hasil $ a. tidak ada tanda-tanda infeksi seperti pus. b. luka bersih tidak lembab dan kotor. &. 3anda-tanda 'ital normal IN3<6=
6ION> 7ika ada peningkatan tanda-tanda 'ital besarkemungkinan
adan%a
gejala
infeksi karena tubuhberusaha intuk mela/an mikroorganisme asing %ang masuk maka terjadi peningkatan tanda >akukan
pera/atan
luka
'ital. dengan pera/atan luka dengan teknik asepti&
teknik aseptik men&egah risiko infeksi. >akukan pera/atan terhadap prosedur untuk mengurangi risiko inpasif seperti infus, kateter, drainase luka, dll. 7ika ditemukan
tanda
nosokomial.
infeksi penurunan
Hb
kolaborasi untuk pemeriksaan darah, jumlahleukosit seperti hb dan leukosit olaborasi
untuk
antibiotik. ".
infeksi
membuktikan infeksi pemberian antibioti&
dan
peningkatan
dari adan%a
men&egah
normal tanda-
tanda
perkembangan
mikroorganisme patogen.
)angguan pola tidur berhubungan dengan n%eri post operasi. 3ujuan $ pasien dapat tidur dengan n%aman riteria hasil $ a. pasienmengungkapkan kemampuan untuk tidur. b. pasien tidak merasa lelah ketika bangun tidur &. kualitas dan kuantitas tidur normal.
berikan
IN3<6=
6ION> untuk arena akti'itas fisik dan mental %ang
beristirahat 1 tidursejenak, anjurkan lama latihan
pada
mengakibatkan
siang dapat
mengakibatkan
hari,turunkanakti'itas mental 1 fisik akti'itas pada sore hari. Hindari
kelelahan
%ang
%ang
kebingungan,
terprogram
tanpa
stimulasi berlebihan %ang meningkatkan
penggunaan
/aktu tidur ?Pengikatan? 6isiko gangguan sensori, meningkatkan
se&ara terus menerus <'aluasi tingkat stress orientasi sesuai
agitasi dan menghambat /aktu istirahat. Peningkatan kebingungan, disorientasi
perkembangan hari demi hari.
dan tingkah laku %ang tidak kooperatif (sindromsundo/ner# dapat
melanggar
pola tidur %ang men&apai tidur pulas. lengkapi jad/al tidur dan ritoal se&ara Pengatan bah/a saatn%a tidur dan teratur.atakan pada pasien bah/a mempertahankan saat ini adalah /aktu untuk tidur.
kestabilan
lingkungan.Catatan $Penundaan
/aktu
tidur mungkin di indikasikan untuk memungkin pasien membuang kelebihan energi dan memfasilitas tidur. erikan makanan ke&il sore hari, susu eningkatkan relaksasi dengan perasan hangat, mandi dan masase punggung mengantuk 3urunkan jumlah minum pada sore enurunkan kebutuhan akan bangun hari. >akukan berkemih sebelum tidur
untuk pergi kekamar mandi1berkemih selama malam hari.
KOLABORASI
berikan
obat
ntidepresi, (
sesuai
indikasi
$ ungkin
efektif
sepertiamitriptilin Pseudodimensia
dalam
menangani
atau
depresi,
deksepin
(ene:uan# meningkatkan kemampuan untuk tidur,
dantrasolon (4es%rel#.
tetapi anti kolinergik dapat men&etuskan dan
memperburuk
kognitif
dalam
efeksamping tertentu (seperti hipotensi ortostatik#
%ang
%ang maksimal.
membatasi
manfaat
oral
hidrat0
oksa;epam
(era@#0 )unakan dengan hemat, hipnotik dosis
tria;olam (Hal&ion#. Hindari
rendah mungkin efektif dalam mengatasi
penggunaan
insomnia atau sindrom sundo/ner. difenhidramin ila digunakan untuk tidur, obat ini
(enadr%!#
sekarang obat
dikontraindikasikan
ini
karena
mempengaruhi
produksi
asetilkon %ang sudah dihambat dalam otak pasien dengan 43 ini. +.
Intoleransi akti'itas berhubungan dengan kelemahan umum. 3ujuan $ klien dapat melakukan akti'itas ringan atau total. riteriahasil $ a. perilaku menampakan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri. b. pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa akti'itas tanpa dibantu. &. oordinasi otot, tulang dan anggota gerak lain%a baik.
IN3<6=
%ang mengurangi
6ION> akti'itas %ang
tidak
diperlukan,dan energi terkumpul dapat digunakan untuk akti'itas seperlun%a
erikan
latihan
akti'itas
bertahap.
se&ar optimal. se&ara tahapan-tahapan membantu perlahan
proses dengan
%ang
diberikan
akti'itas
se&ara
menghemattenaga
namun tujuan %ang tepat, mobilisasi antu
pasien
dalam
dini. memenuhi mengurangi pemakaian energi sampai
kebutuhansesuai kebutuhan. etelah latihan dan akti'itas responspasien
kekuatan pasien pulih kembali. kaji menjaga kemungkinan adan%a respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan
D. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan adalah inisiatif dari ren&ana tindakan untuk men&apai tujuan %ang spesifik (>%er et al, !*A9#. Proses ini dimulai setelah ren&ana tindakan disusun dan ditujukan pada Bnursing orders untuk membantu klien men&apai tujuan %ang diharapkan. 3ujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien men&apai tujuan %ang telah ditetapkan, %ang men&akup peningkatan kesehatan,
pen&egahan
pen%akit,
pemulihan
kesehatan
dan
fasilitas
koping.Peren&anaan tindakan pera/atan akan dapat dilaksanakan dengan baik,
jika
klien
mempun%ai
keinginan
untuk
berpartisipasi
dalam
pelaksanaaan tindakan pera/atan. elama tahap pelaksanaan, pera/at terus melakukan pengumpulan data dan memilih tindakan pera/atan %ang paling sesuai dengan kebutuhan klien serta disesuaikan dengan kondisi %ang ada
E. EVALUASI
enurut Ignata'i&ius dan a%ne (!**!# e'aluasi adalah tindakan %ang intelektual untuk mlengkapi proses kepera/atan dengan mengindikasikan seberapa jauh diagnosa kepera/atan, ren&ana tindakan dan pelaksanaan telah berhasil di&apai. elalui e'aluasi memungkinkan pera/at untuk memonitor Dkealpaan? %ang terjadi selama tahap pengkajian, analisa, peren&anaan dan pelaksanaan tindakan. <'aluasi merupakan tahap proses kepera/atan dimana pengumpulan data dire'ie/ untuk menentukan apakah informasi %ang telah dikumpulkan sudah men&ukupi dan apakah perilaku %ang diobser'asi sudah sesuai. 4iagnosa juga perlu die'aluasi dalam hal keakuratan dan kelengkapann%a. dapun e'aluasi pada penderita batu ginjal (pra pembedahan# diharapkan penderita akan $ 1.
enunjukkan terpenuhin%a kebutuhan rasa n%aman atau tidak adan%a rasa n%eri
2.
tidak ada infeksi
3. pasien
dapat tidur dengan n%aman
.
klien dapat melakukan akti'itas ringan atau total.
DAFTAR PUSTAKA
4oenges at al (2#, Rencana Asuhan Keperawatan,
Pri&e E Filson (!**8#, Patofisologi-Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit ,