LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH SUHU LINGKUNGAN TERHADAP DENYUT JANTUNG Daphnia JANTUNG Daphnia sp. sp.
KELOMPOK I
Oleh: 1. ". . #.
Mega Tri Asih Gila$g N%&al A'(illah I$(rie D)i A$(ar)a*i Sria$a
1!!"!#!1 1!!"!#!#1 1!!"!#!+ 1!!"!#!##
JURUSAN ,IOLOGI -AKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIERSITAS NEGERI SURA,AYA SURA,AYA "!1/ ,A, I PENDAHULUAN
A. La*ar ,ela0a$g
Daphnia sp. dapat dijumpai dijumpai pada kolam atau danau. Daphnia danau. Daphnia merupakan salah satu spesies dari Crustacea berupa plankton yang hidup di air tawar Tubuhnya transparan dan tidak berwarna. Alat gerak utamanya adalah antena yang mengatur gerakan ke atas dan bawah. Daphnia bawah. Daphnia selalu selalu ditemukan di tempat hidupnya dalam posisi kepala di atas. Kepala terbentuk sebagai persatuan persatuan segmen-segm segmen-segmen, en, kadang-kadang kadang-kadang bersatu bersatu dengan dada membent membentuk uk cephal cephaloto otorak raks. s. Beberap Beberapaa faktor faktor ekologi ekologi member memberika ikan n pengar pengaruh uh terhadap terhadap kehidupan kehidupan Daphnia diantaranya Daphnia diantaranya yaitu suhu lingkungan. erta lingkungan ph yang netral berkisar pada !h "-# merupakan habitat yang sesuai untuk pertumbuhan daphnia secara optimum $usanto, "%#%&. 'antun 'antung g Daphnia sp. Daphnia sp. meruapakan struktur globular kecil dibagian anterodorsal tubuh. Kecepatan denyut jantungnya dipengaruhi beberapa faktor antara lain akti(itas, ukuran dan umur, umur, cahaya, cahaya, temperatur temperatur $suhu&, )bat-obat )bat-obat $senyawa $senyawa kimia&. kimia&. !erubahan !erubahan suhu lingkungan lingkungan dapat mempengaruhi mempengaruhi denyut denyut jantung jantung Daphnia Daphnia sp. sp. Daphnia Daphnia merupakan merupakan sala salah h satu satu hewa hewan n poiki poikilo lote term rm.. !eru !eruba baha han n suhu suhu memb memberi erika kan n penga pengaru ruh h terh terhad adap ap konform konformasi asi protei protein n dan akti(i akti(itas tas en*im en*im sehing sehingga ga suhu suhu tubuh tubuh yang yang konstan konstan sangat sangat dibu dibutu tuhk hkan an hewa hewan. n. +eak +eaksi si dalam dalam sel sel terg tergan anggu ggu seir seirin ing g denga dengan n akti( akti(it itas as en*i en*im. m. !engamatan yang dilakukan di bawah mikroskop dapat secara jelas melihat kerja denyut jantung Daphnia, karena dinding dinding tubuh tubuh Daphnia Daphnia sp. transparan sehingga organ-organ internalnya akan tampak jelas $usanto, "%#%&. )leh karena itu, untuk mengetahui cara mengukur frekuensi denyut jantung dan mengidenti mengidentifikasi fikasi frekuensi frekuensi denyut denyut jantung jantung dan pengaruh pengaruh suhu terhadap denyut denyut jantung jantung Daphnis sp. maka dilakukan percobaan pengaruh suhu lingkungan terhadap denyut jantung Daphnia jantung Daphnia sp.
,. R2sa$ Masalah
+umusan masalah praktikum ini, yaitu
". Bagaimana cara mengukur frekuensi denyut jantung Daphnia sp. . Bagaimana frekuensi denyut jantung dan pengaruh suhu terhadap denyut jantung Daphnia sp.
3. T4a$
/ari rumusan masalah tersebut maka tujuan dari praktikum ini, yaitu ". 0engetahui cara mengukur frekuensi denyut jantung Daphnia sp. . 0engidentifikasi frekuensi denyut jantung dan pengaruh suhu terhadap denyut jantung Daphnia sp.
,A, II KAJIAN PUSTAKA
A. Ter2%reglasi Pa(a He)a$ P%i0il%*er2 5E0s%*er26
1ksoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari lingkungan $menyerap panas lingkungan&. uhu tubuh hewan eksoterm cenderung berfluktuasi, tergantung pada suhu lingkungan. 2ewan dalam kelompok ini adalah anggota in(ertebrata, ikan, amphibia, dan reptilia. uhu tubuh hewan poikiloterm atau eksoterm ditentukan oleh keseimbangan kondisi
suhu
lingkungan
dan
berubah-ubah
seperti
berubah-ubahnya
kondisi
suhulingkungan. !ada hewan poikiloterm air, suhu tubuhnya sangat ditentukan oleh keseimbangan konduktif dan konfektif dengan air mediumnya dan suhu tubuhnya mirip dengan suhu air. 2ewan memproduksi panas internal secara metabolik, dan ini mungkin meningkatkan suhu tubuh di atas memiliki insulasi sehingga perbedaan suhu hewan dengan air sangat kecil $3oenarso, 445&. Ada beberapa cara untuk mencapai keseimbangan ini. alah satu cara dengan lingkungan adalah memperluas permukaan tubuh sehingga dapat meningkatkan panas yang masuk dari radiasi matahari. 2al ini dilakukan dengan mengarahkan permukaan kulitnya tegak lurus dengan sinar matahari. /engan cara ini dapat menyerap panas jauh lebih tinggi daripada suhu udara lingkungannya. Bila suhu tubuh yang cocok telah tercapai, biasanya hewan air ini akan berpindah ketempat yang lebih teduh. 2al ini berarti dapat dipahami bahwa hewan poikiloterm yang biasanya didefinisikan sebagai hewan yang menyesuaikan suhu tubuhnya dengan fluktuasi suhu lingkungannya dan dianggap tidak melakukan usaha untuk mempertahankan suhu tubuhnya ternyata kurang tepat, sebab banyak usaha yang dilakukan oleh poikiloterm untuk mempertahankan suhu tubuhnya. 2ewan poikioterm yang hidup di air suhu tubuhnya sangat ditentukan oleh keseimbangan konduksi dan kon(eksi dengan kondisi air sekelilingnya kenaikan suhu akan mempengaruhi laju metaboisme dan meningkatkan aju respirasi, hewan poikioterm yang hidup diakuatik adalah Daphniasp. merupakan hewan yang sangat sensitif terhadap
perubahan lingkungan sehingga sangat mudah untuk diamati dan digunakan sebagai hewan uji hayati. Daphnia sp adalah sejenis *ooplankton yang hidup di air tawar mendiami kolamkolam atau danau-danau. Daphnia sp dapat hidup di air tawar dan hidup didaerah tropis dan sub tropis kehidupan Daphnia sp dipengaruhi oleh beberapa faktor ekologi perairan antara lain suhu,oksigen, terlarut dan Daphniasp. hidup pada kisran ph cukup besar tetapi nilai yang optimal untuk kehidupannya sukar ditentukan, lingkungan ph yang netral dan relatif basah yaitu pada ph "-# baik untuk Daphnia sp.
,. Me0a$is2e Pe$gelara$ pa$as
Termoregulasi adalah pemeliharaan suhu tubuh yang membuat sel-sel mampu berfungsi secara efisien. 0ekanisme pengeluaran pan as terdapat empat proses fisik yang bertanggung jawab atas perolehan panas dan kehilangan panas yaitu ". Konduksi yaitu perpindahan langsung gerakan termal $panas& antara molekul-molekul lingkungan dengan molekul-molekul permukaan tubuh misalnya seekor hewan duduk dalam koam air dingin atau diatas batu yang panas akan selalu dihantarkan dari benda bersuhu lebih tinggi ke benda bersuhu lebih rendah. . Kon(eksi yaitu perpindahn panas melalui pergerakan udara atau cairan melewati permukaan tubuh seperti ketika tiupan angin turut menghilangkan panas dari permukaan tubuh hewan yang berkuit kering. 6. +adiasi yaitu pancaran gelombang elektromagnetik yang dihasilkan oleh semua benda yang lebih hangat dari suhu yang absolute nol termasuk tubuh hewan dan matahari contohnya hewan menyerap panas radiasi dari matahari. 7. 1(aporasi atau penguapan adalah kehilangan panas dari permukaan cairan yang hilang berupa molekulnya yang berubah menjadi gas e(aporasi air dari seekor hewan memberi efek pendinginan yang signifikan pada permukaan hewan itu. Kon(eksi dan e(aporasi merupakan penyebab kehilangan panas yang paling ber(ariasi. $Campbell, 447&.
3. -a0*%r7-a0*%r Ya$g Me2pe$garhi Sh T'h
0enurut 3oenarso $445& faktor yang mempengaruhi suhu tubuh adalah ". Kecepatan metabolisme basal Kecepatan metabolisme basal tiap indi(idu berbeda-beda. 2al ini memberi dampak jumlah panas yang diproduksi tubuh menjadi berbeda pula. ebagaimana disebutkan pada uraian sebelumnya, sangat terkait dengan laju metabolisme. . +angsangan saraf simpatis +angsangan saraf simpatis dapat menyebabkan kecepatan metabolisme menjadi "448 lebih cepat. /isamping itu, rangsangan saraf simpatis dapat mencegah lemak coklat yang tertimbun dalam jaringan untuk dimetabolisme. 2amper seluruh metabolisme lemak coklat adalah produksi panas. 9mumnya, rangsangan saraf simpatis ini dipengaruhi stress indi(idu yang menyebabkan peningkatan produksi epineprin dan norepineprin yang meningkatkan metabolisme. 6. 2ormone pertumbuhan 2ormone pertumbuhan $ growth hormone & dapat menyebabkan peningkatan kecepatan metabolisme sebesar "5-48. Akibatnya, produksi panas tubuh juga meningkat. a. 2ormone tiroid :ungsi tiroksin adalah meningkatkan akti(itas hamper semua reaksi kimia dalam tubuh sehingga peningkatan kadar tiroksin dapat mempengaruhi laju metabolisme menjadi 54-"448 diatas normal. b. 2ormone kelamin 2ormone kelamin pria dapat meningkatkan kecepatan metabolisme basal kirakira "4-"58 kecepatan normal, menyebabkan peningkatan produksi panas. !ada perempuan,
fluktuasi
suhu
lebih
ber(ariasi
dari
pada
laki-laki
karena
pengeluaranhormone progesterone pada masa o(ulasi meningkatkan suhu tubuh sekitar 4,6 ; 4,<=C di atas suhu basal. 7. /emam $ peradangan & !roses peradangan dan demam dapat menyebabkan peningkatan metabolisme sebesar "48 untuk tiap peningkatan suhu "4=C.
5. tatus gi*i 0alnutrisi yang cukup lama dapat menurunkan kecepatan metabolisme 4 ; 648. 2al ini terjadi karena di dalam sel tidak ada *at makanan yang dibutuhkan untuk mengadakan metabolisme. /engan demikian, orang yang mengalami mal nutrisi mudah mengalami penurunan suhu tubuh $hipotermia&. elain itu, indi(idu dengan lapisan lemak tebal cenderung tidak mudah mengalami hipotermia karena lemak merupakan isolator yang cukup baik, dalam arti lemak menyalurkan panas dengan kecepatan sepertiga kecepatan jaringan yang lain. <. Akti(itas Akti(itas selain merangsang peningkatan laju metabolisme, mengakibatkan gesekan antar komponen otot > organ yang menghasilkan energi termal. ?atihan $akti(itas& dapat meningkatkan suhu tubuh hingga 6#,6 ; 74,4 =C. @. 3angguan organ Kerusakan organ seperti trauma atau keganasan pada hipotalamus, dapat menyebabkan mekanisme regulasi suhu tubuh mengalami gangguan. Berbagai *at pirogen yang dikeluarkan pada saai terjadi infeksi dapat merangsang peningkatan suhu tubuh. Kelainan kulit berupa jumlah kelenjar keringat yang sedikit juga dapat menyebabkan mekanisme pengaturan suhu tubuh terganggu. #. ?ingkungan uhu tubuh dapat mengalami pertukaran dengan lingkungan, artinya panas tubuh dapat hilang atau berkurang akibat lingkungan yang lebih dingin. Begitu juga sebaliknya, lingkungan dapat mempengaruhi suhu tubuh manusia. !erpindahan suhu antara manusia dan lingkungan terjadi sebagian besar melalui kulit. !roses kehilangan panas melalui kulit dimungkinkan karena panas diedarkan melalui pembuluh darah dan juga disuplai langsung ke fleksus arteri kecil melalui anastomosis arterio(enosa yang mengandung banyak otot. Kecepatan aliran dalamfleksus arterio(enosa yang cukup tinggi $kadang mencapai 648 total curah jantung& akan menyebabkan konduksi panas dari inti tubuh ke kulit menjadi sangat efisien. /engan demikian, kulit merupakan radiator panas yang efektif untuk keseimbangan suhu tubuh $3oenarso, 445&.
D. Pe$garh Per'aha$ Sh
!erubahan suhu memiliki pengaruh besar terhadap berbagai proses fisiologis. /alam batas tertentu, peningkatan suhu akan mempercepat banyak proses fisiologis. 0isalnya pengaruh suhu terhadap kecepatan denyut jantung atau konsumsi oksigen. /alam batas batas toleransi hewan, kecepatan denyut jantung atau konsumsi oksigen akan meningkatkan suhu lingkungan. uatu metode untuk menghitung pengaruh suhu terhadap kecepatan reaksi adalah perkiraan "4 yaitu peningkatan kecepatan proses yang disebabkan oleh peningkatan suhu "44 C. ecara umum peningkatan suhu tubuh hewan "44 C, menyebabkan kecepatan denyut jantung atau konsumsi oksigen antara harga " dan , dan sebaliknya bila suhu tubuh diturunkan "44 C, maka kecepatan denyut jantung atau konsumsi oksigen akan turun menjadi setengahnya. Bila kecepatan kali, maka "4 , bila kecepatannya 6 kali, maka "46 dan seterusnya. stilah ini bukan hanya konsumsi oksigen saja, tetapi untuk semua proses yang dipengaruhi oleh suhu. !ada suhu sekitar "4DC di bawah atau di atas suhu normal suatu jasad hidup dapat mengakibatkan penurunan atau kenaikan akti(itas jasad hidup tersebut menjadi kurang lebihdua kali pada suhu normalnya. edangkan perubahan suhu yang tiba-tiba akan mengakibatkan terjadinya kejutan atau shock biasanya dikaitkan dengan koefisien akti(itas E F, perbandingan suatu akti(itas yang disebabkan oleh kenaikan suhu "4DC, atau dinyatakan dengan rumus
81! 9 A 5 * 1!6 %3 A 5 *!6%3
E. Daphnia sp
Ga2'ar 1. Anatomi Daphnia sp. 5s2'er : I2age7G%%gle6
Ga2'ar ". 0ikroskopik Daphnia sp. 5s2'er : I2age7G%%gle6
!ada hewan poikiloterm yang hidup di air suhu tubuhnya sangat ditentukan oleh keseimbangan konduksi dan kon(eksi dengan kondisi air di sekelilingnya, kenaikan suhu akan mempengaruhi laju metabolisme dan meningkatkan laju respirasi. 2ewan poikiloterm yang hidup di akuatik adalah Daphnia sp. merupakan hewan yang sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan sehingga sangat mudah untuk diamati dan digunakan sebagai hewan uji hayati. 2ewan ini adalah sejenis *ooplankton yang hidup di air tawar yang mendiami kolam-kolam atau danau-danau. Daphnia sp. merupakan jenis udang-udangan dan termasuk ke dalam sub filum Crustasea golongan Branchiopoda. 2ewan ini disebut dengan kutu air karena cara bergeraknya menyerupai seekor kutu, yakni meloncat-loncat. Daphnia sp.hidup pada selang suhu "#-7=C. elang suhu ini merupakan selang suhu optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan Daphnia sp. /iluar selang tersebut, Daphnia spakan cenderung dorman. Daphnia spmembutuhkan p2 sedikit alkalin yaitu antara <,@ sampai %,. eperti halnya makhluk
akuatik lainnya, p2 tinggi dan kandungan amonia yang tinggi dapat bersifat mematikan bagi Daphnia sp$0ukoginta, 446&. )leh karena itu tingkat amonia perlu dijaga dengan baik dalam suatu sistem budidaya spesies ini. eluruh spesies Daphnia spdiketahui sangat sensitif terhadap ion-ion logam seperti 0n, Gn, dan C9, dan bahan racun terlarut lain seperti pestisida, bahan pemutih, dan deterjen. Daphnia spmerupakan filter feeder , artinya mereka HmemfilterH air untuk medapatkan pakannya berupa mahluk-mahluk bersel tunggal seperti alga dan jenis proto*oa lain serta detritus organic $0ukoginta, 446&. elain itu, mereka juga membutuhkan (itamin dan mineral dari dalam air. 0ineral yang harus ada dalam air adalah kalsium. 9nsur ini sangat dibutuhkan dalam pembentukan cangkangnya. )lehkarena itu, dalam wadah pembiakan akan lebih baik apabila di tambahkan potongan batu kapur, karang $koral& batu apung dan sejenisnya. elain dapat meningkatkan p2 bahan tersebut akan memberikan suplai kalsium yang cukup bagi Daphnia sp. Beberapa jenis kotoran hewan yang sering dijadikan media tumbuh Daphnia spseringkali telah mengandung kalsium dalam jumlah cukup sehingga dalam kondisi demikian kalsium tidak perlu lagi ditambahkan.
-. -a0*%r ; -a0*%r
0enurut !angkey $44%& beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan denyut jantung Daphnia sp.adalah ". Akti(itas. /alam keadaan tenang dan tidak banyak bergerak akan mempengaruhi denyut jantung pada Daphnia sp.yaitu menjadi semakin lambat. 9kuran dan umur. Daphnia sp. yang memiliki ukuran tubuh lebih besar cenderung mempunyai denyut jantung yang lebih lambat. . Cahaya. !ada keadaan gelap denyut jantung Daphnia sp. akan mengalami penurunan sedangkan pada daerah yang cukup cahaya denyut jantung Daphnia sp. akan mengalami peningkatan.
6. Temperatur. /enyut jantung Daphnia sp.akan bertambah tinggi apabila suhu meningkat. 7. )bat-obat $senyawa kimia&. Gat kimia akan menyebabkan akti(itas denyut jantung Daphnia sp.menjadi tinggi atau meningkat.
G. Psa* Ter2%reglasi
!usat termoregulasi terdapat di hipotalamus yaitu ". 2ipotalamus anterior yang berfungsi sebagai regulator terhadap suhu panas, stiulasi pada hipotalamus anterior akan menyebab kan hipotermia, penurunan termogenesisanoreksia,
apati,peningkatan
T2,
peningkatan
termolisi
yaitu(asodilatasi perifer, berkeringat, peningkatan respirasi. . 2ipotalamus posterior yang berfungsi sebagai regulator terhadap suhu dingin stimulasi
pada hipotalamus postteriaor akan menyebabkan hipertermia ,
peningkatan termogenesis seperti menggigil, rasa lapar, peningkatan T2, penurunan termolisis yaitu (asokontriksi perifer, curling up, memakai baju tebal $1rnawati, 44%&.
,A, III METODE PER3O,AAN
A. Je$is Pe$eli*ia$
'enis penelitian pada praktikum yang telah dilakulan merupakan jenis penelitian eksperimental, karena menggunakan beberapa (ariabel, antara lain (ariabel kontrol, (ariabel respon dan (ariabel manipulasi.
,. aria'el
".
Iariabel kontrol
jenis Daphnia sp. , waktu
.
perhitungan denyut jantung Daphnia sp. Iariabel manipulasi suhu lingkungan $air& yaitu "4oC,
6.
"5oC, 4oC dan 5oC Iariabel respon
:rekuensi denyut jantung
Daphnia sp. Koefisien kecepatan denyut jantung Daphnia sp. 3. Ala* (a$ ,aha$
". Alat
0ikroskop 3elas obyek 3elas beker 3elas arloji !ipet tetes Termometer tatif Termos Stopwatch
. Bahan
Daphnia sp. 1s batu Air biasa Air hangat
,. Pr%se(r Ker4a
". 0enyiapkan 7 gelas beker yang berisi air biasa .
0emasukkan 7 gelas gelas beker yang berisi air biasa dan Daphnia sp ke dalam tiap-tiap gelas beker besar.
6. 0erancang sedemikian rupa thermometer pada statif untuk memantau perubahan suhu pada gelas beker besar yang diletakan diatas statif 7. 0engkondisikan air pada gelas beker dengna suhu awal masing-masing "4oC, "5oC, 4oC dan 5oC 5. mengambil seekor Daphnia sp dari masing-masing gelas beker dengna suhu berbeda dan meletakkna pada gelas arloji sambil mengamatinya dibawah mikroskop. <. 0engusahakan
Daphnia
sp
tidak
mengalami
kekeringna
dengan
menambahkan sedikit air dan tidak terlalu banyak air agar Daphnia sp tidak mudah bergerak. @. 0engatur posisi tubuh Daphnia sp miring hingga jantungnya tampak jelas dan mudah mengikuti detak jantungnya. #. 0enghitung jumlah denyut jantung setiap "5 detik menggunakan stopwatch. %. 0embuat 6 kali pengulangan denyut jantung dan merata-rata hasilnya. !ada setiap kali pengukuran suhu tetap dan pada suhu yang dikehendaki. "4. 0engembalikan Daphnia sp pada suhu yang dikehendaki. "". 0enaikan suhu menjadi "4oC leih tinggi dari suhu awal $suhu menjadi 4oC, 5oC, 64oC dan 65oC& ". 0engambil Daphnia sp pada suhu baru tersebut dan meletakkanya pada gelas arloji serta mengamatinya dibawah mikroskop. "6. 0elakukan langkah <-% pada masing-masing suhu akhir. 3. Ra$=a$ga$ Per=%'aa$
0engkultur Dapnia sp pada suhu awal $"44C, "54C, 44C, 54C&.
0emindahkan seekor Daphnia dari suhu "44C ke gelas arloji dengan menggunakan pipet tetes
0enghitung denyut jantung setiap "5 menit sebanyak 6 kali ulangan
0eletakan seekor Daphnia pada gelas benda, mengamati dibawah mikroskop
0emindahkan Daphnia ke tempat "44C lebih tinggi
0engukur denyut jantung Daphnia dengan cara yang sama. 0engulangi langkah ini semua untuk Daphnia yang berada di suhu "54C, 44C, 54C.
,A, I HASIL DAN PEM,AHASAN
A. HASIL
Berdasarkan praktikum pengamatan detak jantung /aphnia sp di atas, diperoleh data yang dapat dilihat dalam Tabel ". Ta'el 1. !engaruh uhu Terhadap :rekuensi /enyut 'antung Daphnia p. -rer0e$si (e$<* 5 0ali> 1/
-rer0e$si (e$<* 5 0ali>
(e*i0
1/ (e*i06
Sh
81!
a)al
"
6
+ata-rata
"
6
J
1!
65
67
67
67.6
4
7
75
76
76.6
.5%
1/
7<
7
76
76.<
5
54
7<
7<
[email protected]
6.46
"!
75
7<
76
77.<
64
7<
7<
75
75.<
6.4"
"/
7
75
75
77
65
75
7@
7<
7<
7.7<
Gra?i0 1. !engaruh suhu lingkungan terhadap :rekuensi /enyut 'antung Daphnia
sp.
Gra?i0 ". !engaruh uhu ?ingkungan Terhadap Koefisien Kecepatan /enyut 'antung
Daphnia sp. ,. A$alisis
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada praktikum Daphnia sp. dapat dilihat bahwa Daphnia sp. yang diberi suhu awal "4=C mempunyai jumlah denyut rata-rata 67,6. Kemudian Daphnia sp. tersebut diberi kejutan dengan kenaikan suhu menjadi 4=C, diperoleh hasil jumlah denyut rata-rata menjadi lebih tinggi yaitu 76,6. !ada Daphnia sp. sp. yang diberi suhu awal "5=C mempunyai jumlah denyut rata-rata 76.<. Kemudian Daphnia sp. sp. tersebut diberi kejutan dengan kenaikan suhu menjadi 5=C, jumlah denyut rata-rata menjadi lebih tinggi yaitu 7@,6. !ada Daphnia sp. sp. yang diberi suhu awal 4=C mempunyai jumlah denyut rata-rata 77.<. Kemudian Daphnia sp. sp tersebut diberi kejutan dengan kenaikan suhu menjadi 64=C, ternyata jumlah denyut rata-rata menjadi lebih tinggi yaitu 75.<. !ada Daphnia sp. yang diberi suhu awal 5=C mempunyai jumlah denyut rata-rata 77. Kemudian Daphnia sp. tersebut diberi kejutan dengan kenaikan suhu menjadi 65=C, jumlah denyut rata-rata menjadi lebih tinggi yaitu 7<. etelah diperoleh rata-rata denyut jantung pada suhu awal dan suhu akhir kemudian melakukan perhitungan akhir untuk menentukan koefisien kecepatan denyut jantung pada $"4& yaitu dengan membagi suhu akhir dengan suhu awal. /ari perhitungan yang telah dilakukan diperoleh hasil pada suhu "4oC - 4 oC suhu "5oC 5oC suhu 4oC - 64oC dan suhu 5oC - 65oC masing-masing sebesar .5% 6.46
6.4" 7.7<. hasil tersebut menunjukkan bahwa pada suhu dingin atau rendah kecepatan denyut jantung Daphnia sp lebih lambat dari pada saat suhu tinggi. 3. Pe2'ahasa$
/ari analisis data tabel dan grafik di atas, ternyata dapat dilihat bahwa respon frekuensi denyut jantung Daphnia sp. sebagian besar mengalami peningkatan dari suhu lingkungan rendah menuju ke suhu lingkungan tinggi. +espon denyut jantung Daphnia sp. tersebut terjadi karena Daphnia sp. merupakan hewan poikiloterm atau dapat juga disebut ektoterm karena suhu tubuhnya ditentukan dan dipengaruhi oleh suhu lingkungan eksternal yaitu apabila suhu lingkungan berubah maka suhu tubuh pada Daphnia sp. juga berubah seiring dengan suhu lingkungan, 2al ini digunakan Daphnia sp. untuk menyesuaikan diri agar metabolisme dalam tubuh tetap berjalan dan dapat bertahan hidup. elain itu, sebagai hewan poikiloterm, suhu tubuhnya dipengaruhi oleh keseimbangan konduksi dan kon(eksi dengan kondisi suhu air di lingkungannya. ehubungan bahwa Daphnia sp. merupakan hewan poikiloterm atau ektoterm, maka pada suhu lingkungan yang semakin meningkat, Daphnia sp. juga akan melakukan adaptasi morfologis yang serupa dengan hewan ektoterm umumnya yaitu dengan mempertinggi konduktan dan mempercepat aliran darah agar panas mudah terlepas dari tubuh, karena afinitas hemoglobin dalam mengikat oksigen turun. 0ekanisme adaptasi fisiologi ini juga mempengaruhi peningkatan frekuensi denyut jantung pada Daphnia sp.. 2ewan ini dapat memperoleh energi panas dari lingkungan. /an energi tersebut digunakan untuk proses metabolisme. Daphnia sp. mempunyai jantung dibagian anterodorsal dengan struktur globular kecil yang kecepatan denyut jantungnya dipengaruhi oleh suhu. ehingga suhu tubuh yang semakin tinggi akan mengakibatkan molekul-molekul memiliki energi kinetik yang semakin tinggi. )leh sebab itu, energi kinetik semakin besar dan kemungkinan terjadi tumbukan antara molekul yang satu dengan yang lain semakin besar, 2al tersebut akan berakibat pada proses meningkatnya frekuensi denyut jantung. elain itu kenaikan suhu juga berpengaruh pada metabolisme Daphnia sp. yakni semakin tinggi suhu maka metabolisme akan semakin meningkat, sehingga dapat meningkatkan frekuensi detak jantung. ebenarnya hal tersebut terjadi pada batas tertentu saja dan terkait dengan en*im yan merupakan pengatur metabolisme dalam tubuh, yang mempunyai suhu optimum dalam kerjanya. Apabila suhu lingkungan atau suhu tubuh meningkat sampai diatas batas optimum en*im bekerja
$ di atas 74LC&, maka en*im-en*im yang bekerja mengalami denaturalisasi sehingga tidak dapat mengerjakan fungsinya, begitu juga ketika suhu lingkungan menurun drastis maka en*im-en*im tidak dapat bekerja dengan baik atau mengalami inaktif. Daphnia sp. sendiri dapat hidup secara optimal pada selang suhu "# ; 7 LC dan membutuhkan p2 sedikit alkali, yaitu antara p2 <,@ ; %,. Apabila diluar suhu dan p2 tersebut, Daphnia sp. mengalami dorman dan mati $0ukoginta,446&
!ada
praktikum yang telah dilakukan praktikan, suhu yang diberikan masih di atas suhu minimum dan belum melewati suhu maksimum sehingga denyut jantung tetap meningkat dan tidak mengganggu kerja metabolisme. Ketika Daphnia sp. dikejutkan $shocking& dengan penambahan suhu "4LC lebih tinggi dari suhu awal, maka secara fisiologis Daphnia sp. akan berusaha beradaptasi dengan lingkungan bersuhu tinggi tersebut melalui peningkatan metabolisme tubuh, sehingga dapat
meningkatkan
denyut jantung Daphnia sp. )leh karena itu, hasil pengamatan ditunjukan dengan bentuk grafik yang meningkat. :rekuensi denyut jantung Daphnia sp. diukur dengan cara meletakkan Daphnia sp. pada gelas arloji dengan suhu yang telah ditentukan $"44C, "54C, 44C, 54C&. Kemudian mengamati denyut jantung dibawah mikroskop dan menghitung jumlah denyut jantung Daphnia sp. setiap "5 detik dengan 6 kali pengulangan, sehingga didapatkan hasil rata- rata. . ebenarnya selain suhu, kecepatan denyut jantung Daphnia sp. juga dipengaruhi oleh umur dan ukuran tubuh Daphnia sp. itu sendiri. 0enurut Materman $"%<4& mengemukakan bahwa hewan kecil memiliki frekuensi denyut jantung yang lebih cepat dari pada hewan dewasa, baik itu pada suhu atau temperatur panas, sedang, dingin, maupun alkoholik. 2al ini disebabkan adanya kecepatan metabolik yang dimiliki hewan kecil tersebut. 0enurut Bekker, '.0., and Krijgsman, B.'. $"%5"& mekanisme kerja jantung Daphnia sp. berbanding, langsung dengan kebutuhan oksigen per unit berat badannya /ilihat dari struktur Daphnia sp. memiliki ukuran tubuh yang amat kecil, sehingga pada Daphnia sp. memiliki luas permukaan yang luas sehingga dalam pelepasan panas dia lebih tidak efisien, sedang pada dasarnya denyut jantung juga dipengaruhi oleh suhu dan suhu dapat diserap dan dilepas oleh tubuh, maka jika terjadi perubahan suhu pada lingkungan mengakibatkan dapnia beradaptasi yang membuat akti(itas denyut jantung semakin cepat. Apabila suhu semakin meningkat metabolisme dalam tubuh akan terpicu dikarenakan pula oleh kerja en*im dalam metabolisme. !ada praktikum yang telah dilakukan oleh praktikan
sesuai dengan teori yaitu apabila suhu lingkungan bertambah atau meningkat maka berpengaruh terhadap peningkatan frekuensi denyut jantung Daphnia sp.
,A, SIMPULAN DAN SARAN
A.
Si2pla$ Kecepatan denyut jantung Daphnia sp. dipengaruhi oleh suhu lingkungan.
:rekuensi denyut jantung Daphnia sp. diukur dengan cara meletakkan Daphnia sp. pada gelas arloji dengan suhu yang telah ditentukan $"44C, "54C, 44C, 54C& kemudian mengamati denyut jantung yang sudah nampak
dibawah
mikroskop dan menghitung jumlah denyut setiap "5 detik dengan tiga kali pengulangan, sehingga didapatkan hasil rata-rata. emakin bertambah suhu lingkungan frekuensi denyut jantung Daphnia sp. semakin cepat. 2al ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh suhu ,.
lingkungan terhadap denyut jantung Daphnia sp . Sara$ aran yang diberikan untuk pengamatan pengaruh suhu lingkungan terhadap denyut jantung Daphnia sp. yaitu menggunakan Daphnia sp. dengan ukuran yang
besar sehingga memudahkan praktikan untuk melihat denyut
jantung. Konsentrasi dan kecermatan praktikan juga diperlukan agar dapat menghitung frekuensi denyut jantung tiap "5 detik pada perlakuan suhu yang berbeda, sehingga didapatkan data yang (alid.
DA-TAR PUSTAKA
Bekker, '.0., and Krijgsman, B.'. "%5". !hysiological n(estigations into thr 2eart :unction of /aphnia. J.Physiol. Iol""5 7%-5@ Campbell, +eece, 0icchell. 447. Biologi Jilid 3. 'akarta 1rlangga. 1rnawati, /. 44%. Hubungan asio !nduk Jantan dan Betina Daphnia sp."erhadap #fisiensi 3oenarso, /armaji. 445. $isiologi Hewan. 'akarta 9ni(ersitas Terbuka.
!angkey, 2enneke. 44%. N/aphnia dan !enggunaannya.O Jurnal Perikanan dan %elautan. Iolume 5. 2alaman 66-6<. 0okoginta, ng. 446. Budidaya Pakan &lami &ir "awar , 0odul Budidaya Daphnia. /irektorat !endidikan 0enengah Kejuruan-/ikdasmen /epdiknas. oegiri,P. "%##. 'oologi (mum. 1rlangga 'akarta Matterman, T.2. "%<4. "he Physiology of )rustacea *olume !. Pew Qork Academic !ress.
LAMPIRAN 1. 81! 9 @1 @" " 1/ 9 1 # " 1/
9 "/B
". 81! 9 @1 @" " 1/ 9 #C #+ " 1/
9 !
. 81! 9 @1 @" " 1/
9 ##C #/C " 1/
#. 81! 9 @1 @" " 1/ 9 ## #C " 1/
9 !1
9 ##C
Gambar 1. $oto +ikroskopis Daphnia sp. Dok. Pribadi-
Gambar 2. $oto +ikroskopis Daphnia sp. Dok. Pribadi-