LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA II SISTEM KARDIOVASKULAR
Oleh: Yohandita Suci Oktariani 1201021 Kelompok VI
Tanggal Praktikum : 8 November 2013 Dosen
: Adriani Susanty, M.Farm, M.Farm, Apt
Asisten
: 1. Nur Alimin 2. Muhammad zufli
Program Studi S1 Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau 2013
PERCOBAAN II SISTEM KARDIOVASKULAR KARDIOVASKULAR
Tujuan Percobaan
a. Mengenal anatomi system peredaran darah dan beberapa karakteristik darah manusia b. Mengenal fungsi system peredaran darah, baik darah sendiri maupun organ yang terlibat pada system ini c. Menyadari peran jantung dan darah menjaga homeostatis
Tinjauan Pustaka
Sistem Kardiovaskular terdiri dari struktur sebagai berikut : a) Jantung, yang berfungsi untuk memompa darah. b) Pembuluh darah yang berfungsi untuk mengalirkan darah menuju ke jaringan dan sebaliknya. c) Cairan darah yang berfungsi mengangkut O2 dan CO2, zat-zat makanan dsb ke jaringan dan sebaliknya.
A.
JANTUNG
Anatomi Jantung
Jantung (bahasa rongga organ berotot
Latin, yang
Cor)
memompa
adalah darah
sebuah
rongga,
lewat pembuluh
oleh
kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah. Ukuran jantung manusia kurang lebih sebesar kepalan tangan. Jantung
adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium. Jantung terletak di dalam rongga torakik, di balik tulang dada. Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri.
Jantung merupakan organ muskuler yang dapat berkontraksi secara ritmis, dan berfungsi
memompa
darah dalam sistem
sirkulasi. Secara struktural dinding jantung terdiri atas 3 lapisan (tunika) yaitu: a. Endokardium terletak pada lapisan subendotel. Sebelah dalam dibatasi
oleh endotel.
penyambung
Endokardium
tersusun
atas jaringan
jarang dan banyak mengandung
vena,
syaraf
(nervus), dan cabang-cabang sistem penghantar impuls. b. Miokardium terdiri atas sel-sel otot jantung. Sel-sel otot jantung dibagi dalam 2 kelompok; sel-sel kontraktil dan sel-sel yang menimbulkan dan menghantarkan impuls sehingga mengakibatkan denyut jantung. c. Epikardium merupakan membran serosa jantung, membentuk batas viseral perikardium. Sebelah luar diliputi oleh epitel selapis gepeng (mesotel). Jaringan adiposa yang umumnya meliputi jantung terkumpul dalam lapisan ini. Persyarafan
jantung
tersusun
atas
sistem
yang
menimbulkan dan menghantarkan impuls pada jantung. Sistem yang menimbulkan dan menghantarkan impuls dari jantung terdiri atas beberapa ventrikel
struktur
yang memungkinkan
bagi
atrium
dan
untuk berdenyut secara berurutan dan memungkinkan
jantung berfungsi sebagai pompa yang efisien. Sistem ini terdiri atas: a. Simpul sinoatrial (dari Keith dan Flack) sebagai alat pacu ( pace maker ) jantung.
b. Simpul atrioventrikuler (dari Tawara). c. Juga terdapat berkas atrioventrikuler (berkas His) yang berasal dari simpul atrioventrikuler dan berjalan ke ventrikel, bercabang dan mengirimkan cabang- cabang ke kedua ventrikel.
Otot jantung mempunyai kemampuan autostimulasi, tidak tergantung dari impuls syaraf. Sel-sel otot jantung yang telah diisolasi dapat berdenyut dengan iramanya sendiri. Pada otot jantung, sel-sel ini sangat erat berhubungan dan terjadi pertukaran informasi dengan adanya gap junction pada discus interkalaris. Bagian
parasimpatis
dan
simpatis
sistem
mempersyarafi jantung membentuk pleksus-pleksus
autonom
yang tersebar
luas pada basis jantung. Pada daerah- daerah yang dekat dengan simpul sinoatrial
dan syaraf ganglion dan serabut-serabut syaraf.
Syaraf-syaraf ini mempengaruhi irama jantung, dimana perangsangan bagian denyut
parasimpatis jantung,
(nervus
sedangkan
vagus) menimbulkan perlambatan perangsangan
syaraf
simpatis
mempercepat irama pace maker .
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol ), selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol ). Kedua atrium mengendur
dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua ventrikel juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan. Darah
yang
kehabisan
oksigen
dan
mengandung
banyak
karbondioksida dari seluruh tubuh mengalir melalui 2 vena berbesar ( vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan. Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler ) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan. Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah diantara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner . Darah dalam atrium kiri akan didorong ke dalam ventrikel kiri, yang selanjutnya akan memompa darah yang kaya akan oksigen ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru paru.
Fungsi Jantung
Secara umum fungsi jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh dan menampungnya kembali setelah dibersihkan organ paru-paru. Hal ini berarti bahwa fungsi jantung manusia adalah sebagai alat atau organ pemompa darah pada manusia. Pada saat itu jantung menyediakan oksigen darah yang cukup dan dialirkan ke seluruh tubuh, serta membersihkan tubuh darih hasil metabolisme (karbondioksida).
Sehingga
untuk
melaksanakan
fungsi
tersebut
jantung
mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan selanjutnya memompanya ke paru-paru, dengan cara darah pada jantung mengambil oksigen dan membuang karbondioksida. Pada jantung darah yang
kaya akan oksigen yang berasal dari paru-paru dipompa ke jaringan seluruh tubuh manusia.
B. Pembuluh Darah
Struktur Umum Pembuluh-Pembuluh Darah Pembuluh darah biasanya terdiri atas lapisan-lapisan sebagai berikut: a. Tunika intima (tunika interna) terdiri atas selapis sel endotel yang membatasi permukaan dalam pembuluh. Di bawah endotel adalah lapisan
subendotel, terdiri atas jaringan penyambung jarang halus
yang kadang-kadang mengandung sel otot polos yang berperan untuk kontraksi pembuluh darah. b. Tunika media terdiri dari sel-sel otot polos yang tersusun melingkar (sirkuler). Pada arteri, tunika media dipisahkan dari tunika intima oleh suatu membrana elastik interna. Membran ini terdiri atas elastin, biasanya berlubang-lubang sehingga zat-zat dapat berdifusi melalui lubanglubang yang terdapat dalam membran dan memberi makan pada selsel yang terletak jauh di dalam dinding pembuluh. Pada pembuluh besar, sering ditemukan membrana elstika externa yang lebih tipis yang memisahkan tunika media dari tunika adventitia yang terletak di luar. c. Tunika
adventitia
terdiri
atas
jaringan
penyambung
dengan
serabut-serabut elastin. Pada pembuluh yang lebih besar, vasa vasorum (pembuluh dalam pembuluh) bercabang-cabang luas dalam adventitia. d. Vasa vasorum memberikan metabolit-metabolit untuk adventitia dan
tunika media pembuluh-pembuluh besar, karena lapisan-
lapisannya terlalu tebal untuk diberi makanan oleh difusi dari aliran darah.
Arteri Berdasarkan ukurannya, arteri dapat diklasifikasikan menjadi :
a) arteri besar atau arteri elastis; b) arteri ukuran sedang, arteri muskuler, dan c) arteriola.
a) Arteri besar (arteri elastin) termasuk aorta dan cabang-cabang besarnya. Arteri besar juga dinamakan pengangkut karena fungsi utamanya adalah mengangkut darah. b) Arteri ukuran sedang dan kecil memiliki lapisan muskuler yang tebal. Sel-sel ini bercampur dengan sejumlah serabut elastin serta kolagen dan proteoglikan. Fungsi arteri ukuran sedang sebagai arteri penyalur yaitu untuk menyediakan darah pada berbagai organ. c) Arteriola merupakan pembuluh arteri yang paling kecil (halus), bergaris tengah kurang dari 0,5 mm dan relatif mempunyai lumen yang sempit. Memiliki tunika intima dengan tanpa lapisan subendotel dan umumnya tidak mempunyai membrana elastik interna. Lapisan media adalah lapisan sel-sel otot polos yang tersusun melingkar. Lapisan adventitia tipis, tidak berkembang dengan baik dan tidak menunjukkan adanya membrana elastik externa.
Vena o
Tunica intima: endothelium - selnya pipih selapis, subendothelium jaringan ikat tipis langsung berhubungan dengan tunica adventitia.
o
Tunica media: tidak ada.
o
Tunica adventitia: jaringan ikat longgar dengan serabut colagen yang membentuk berkas-berkas longitudinal, sel fibroblast tampak diantaranya. sel- sel otot polos tampak pula.
C. Darah
Darah dibentuk dari 2 bagian yaitu: elemen atau sel-sel darah, dan plasma. Elemen tersusun atas sel darah merah (eritrosit), sel darah
putih
(leukosit),
dan trombosit. Darah adalah jaringan penyambung
khusus yang terdiri atas sel-sel dan banyak irterstitial ekstrasel. Serum darah susunannya sama seperti plasma kecuali bahwa ia tidak mempunyai fibrinogen dan beberapa faktor-faktor protein yang diperlukan untuk pembentukan bekuan dan mengandung serotonin yang jumlahnya bertambah. Darah yang dikumpulkan dan dicegah dari pembekuan dengan menambahkan antikoagulan (heparin, sitrat, dan sebagainya), bila disentrifuge
akan
menggambarkan
terpisah,
menjadi
heterogenitasnya.
lapisan-lapisan
yang
Hasil yang diperoleh dengan
sedimentasi ini, yang dilakukan dalam tabung gelas ukuran standard adalah hematokrit. Hematokrit memungkinkan memperkirakan volume kumpulan eritrosit per unit volume darah. Nilai normalnya adalah 40-50% pada laki-laki dewasa, 35-45% pada perempuan dewasa, kira-kira 35% pada anak-anak sampai berusia 20 tahun, dan 45-60% pada bayi yang baru lahir. Cairan translusen, kekuningan dan sedikit kental yang terletak di atas bila hematrokrit diukur adalah plasma darah. Bentuk elemen darah terpisah dalam 2 lapisan yang mudah dibedakan. Lapisan bawah menyatakan
42-47% seluruh volume darah terdapat dalam tabung
hematrokit. Ia berwarna merah dan dibentuk dari entrosit. Lapisan tepat di atasnya (1% volume darah) yang berwarna
putih atau kelabu,
dinamakan buffy coat yang terdiri atas leukosit dan trombosit. Leukosit, sebagian diantaranya adalah fagositik, merupakan salah satu dari pertahanan utama terhadap infeksi dan beredar ke seluruh tubuh melalui sistem vaskuler darah. Dengan menembus kapiler,
sel-sel
ini
dinding
terkonsentrasi dengan cepat dalam jaringan dan
berpartisipasi pada peradangan. Sistem vaskuler darah juga merupakan alat transport oksigen (O 2) dan karbondioksida
(CO2);
yang pertama
hemoglobin eritrosit, sedangkan
terutama
yang terakhir,
terikat pada
selain terikat pada
protein eritrosit
(terutama hemoglobin), juga diangkut dalam bentuk
larutan dalam plasma sebagai CO2 atau dalam bentuk HCO3. Plasma mentransport metabolit-metabolit atau sintesisnya,
menyalurkannya
dari tempat absropsi
ke berbagai daerah organisma. Ia
juga mentransport sisa-sisa metabolisme, yang dibuang dari darah oleh organ-organ ekskresi. Darah, merupakan alat distribusi hormon-hormon, memungkinkan pertukaran pesan-pesan kimia antara organ-organ yang jauh
untuk
pengaturan osmotik.
fungsi
normal
distribusi
panas
sel.
Selanjutnya
ia berperanan
dan keseimbangan
asam-basa
dalam dan
Alat dan Bahan
Alat
Stethoscope
Sphygnomanometer
Benang
Kapas
Bahan
Gambar-gambar Anatomi Prosedur Kerja
(1) Anatomi a. Melengkapi gambar anatomi jantung yang telah disediakan b. Pembuluh darah, dengan menunjukkan arteri dalam tubuh manusia dan vena-vena utama dalam tubuh pada gambar yang telah disediakan
(2) Fisiologi a. Kecepatan jantung Pada daerah arteri yang superficial, letakkan jemari tangan pada bagian tersebut lalu hitung kecepatan denyut jantung pada posisi duduk, berdiri, berbaring kaki 90% tubuh, berdiri, kerja otak dan berlari selam 1
menit.
Setelah
itu
catat
kecepatan
denyut
jantung
dalam
denyut/menit. b. Bunyi jantung Letakkan stethoscope pada ruang antar rusuk kiri kelima untuk bunyi diastolic dan ruang antar rusuk kiri kedua untuk bunyi systolic. c. Tekanan darah Tekanan darah ditentukan dengan cara auskultasi dan perabaan denyut nadi. Tekanan darah ini juga diukur pada saat posisi duduk, berbaring,
berbaring kaki 90% tubuh, berdiri, kerja otak, gerak badan selama 1 menit.
Cara perabaan denyut nadi Tutup sekrup pentil pada bola karet yang dipegang dengan tangan kanan.Dengan ibu jari tangan kiri rabalah nadi pada pergelangan tangan yang akan diukur tekanannya.Berangsurangsur kembangkan ban dan dengan memompakan bola karet dan perhatika tekanan pada saat denyut nadi menghilang.Naikkan tekanan 10 mm lagi diatas tekana nadi. Kini turunkan tekanan berangsur-angsur dengan cara perlahan-lahan dengan cara membuka
sekrup
pentil.Tekanan
manometer
pada
saat
munculnya kembali denyut nadi untuk pertama kali adalah tekanan sistolik yang diukur.
Cara Auskultasi Setelah mengikat kan ban pada lengan atas, tempatkan bel stethoscope pada percabangan arteri branchial menjadi arteri ulnaric dan arteri radialis. Naikkan tekanan dalam ban, sehingga aliran dalam artei radialis dan arteri ulnaris dihambat. Lalu turunkan tekana secara perlahan-lahan dengan membuka sekrup pentil dan catat tekanan dimana bunyi terdengar untuk pertama kalinya. Hal ini merupakan tekanan sistolik. Turunkan terus tekana dalam ban sampai pada suatu bunyi tidak terdengar lagi. Tekanan yang terbaca pada saat bunyi hilang ini adalah tekanan diastolic. Lakukan pengulangan terhadap
2
anggota dari masing-
masing kelompok,seorang wanita dan seorang pria menurut posisi dan kegiatan yang tercantum dalam tabel dibawah. Catat data yang diperoleh dari seluruh kelas, Hitung rata-rata untuk seluruh kelas dan hitung deviasi bakunya. Dari data yang
terkumpul, amati apakah ada perbedaan antara tekana darah wanita dengan pria.
(3) Hyperemia a. Ikatkan seutas benang diatas sendi kedua pada sebuah jari tangan. Biarkan
beberapa
menit
kemudian
amati
perubahan
yang
terjadi.(perubahan warna, ukuran dan suhu). b. Rendam sebuah jari tangan dalam air panas (dengan suhu tertinggi yang dapat ditahan). Amati perubahan warna, ukuran dan suhu yang terjadi.
Hasil dan Pembahasan Anatomi
Jantung mempunyai 2 sisi yaitu sisi kanan dan sisi kiri. Di dalam jantung terdapat 4 ruangan, yaitu atrium kanan dan atrium kiri, ventrikel kanan dan ventrikel kiri. Atrium letaknya di bagian atas jantung sedangkan ventrikel berada di bagian bawah jantung. Atrium kiri berfungsi tempat penerimaan darah segar dari paru-paru, sedangkan atrium kanan tempat penerimaan darah yang tidak segar dari seluruh tubuh. Ventrikel kiri merupakan tempat pemompa darah ke seluruh tubuh dan ventrikel kanan tempat memompa darah ke paru-paru. Ada perbedaan struktur antara atrium dan ventrikel. Ventrikel ototnya lebih tebal dan kuat. Untuk mengakomodasi ventrikel untuk tidak mudah rusak saat memompa darah. Diantara ruang jantung terdapat lubang yang dihalangi oleh katup, katup ini merupakan fibrosa. Katub antara atrium dan ventrikel (kanan maupun kiri) disebut sebagai katup atrioventrikular, atau katup trikupidalis. Adapun katup antara ventrikel dan arteri besar disebut sebagai katup semilunaris.
Aorta merupakan pembukuh darah yang bertugas menyalurkan darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh.
Arteri
Suplai darah ke miokardium berasal dari dua arteri koroner besar yang berasal dari aorta tepat di bawah katub aorta. Arteri koroner kiri memperdarahi sebagian besar ventrikel kiri, dan arteri koroner kanan memperdarahi sebagian besar ventrikel kanan (Setiadi, 2007: 179).
Vena
Distrubusi vena koroner sesungguhnya parallel dengan distribusi arteri koroner. Sistem vena jantung mempunyai tiga bagian, yaitu (Setiadi, 2007: 181): Vena tabesian, merupakan sistem terkecil yang menyalurkan sebagian darah dari miokardium atrium kanan dan ventrikel kanan. Vena
kardiaka
anterior,
mempunyai
fungsi
yang
cukup
berarti,
mengosongkan sebagian besar isi vena ventrikel langsung ke atrium kanan. Sinus koronarius dan cabangnya, merupakan sistem vena yang paling besar dan paling penting, berfungsi menyalurkan pengembalian darah vena miokard ke dalam atrium kanan melalui ostinum sinus koronaruis yang bermuara di samping vena kava inferior.
Fisiologi
Hyperemia a. Ikatan seutas benang Warna
Biru / membiru
Suhu
Dingin
Ukuran
Membesar
b. Rendaman dengan air panas Warna
Merah pekat
Suhu
Hangat
Ukuran
Membesar
Kesimpulan
Sistem kardiovaskuler adalah suatu sistem organ yang bertugas untuk
menyampaikan nutrien (seperti asam amino dan elektrolit), hormon, sel darah dll dari dan menuju sel-sel tubuh manusia, yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan homeostasis.
Sistem kardiovaskuler terdiri dari tiga bagian utama yaitu jantung, darah
dan pembuluh darah, yang mana dari ketiga bagian itu saling berkaitan satu sama lain.
Jantung adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darah
lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Jantung adalah salah satu organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah.
Daftar Pustaka
Admin.2008. PemeriksaanJantung .http://medlinux.blogspot.com/2008/07/pem eriksaan-
jantung.html
Aulia 1989, Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia, akademi perawat Padang, pp. 1-3, tidak dipublikasikan
Benson, U.J., Gunstream, S.E., Talaro, A., and Talaro, K.P. (1999). Anatomy & Physiology Laboratory Textbook . 7th ed. New York: The McGraw-Hill Companies.
Junqeira, L.C. & Jose Carneiro (1980). Basic Histology. Lange Medical Publications, Clifornia.
Raven, P.H., and Johnson, G.B. (1986). Biology. Times Mirror/ Mosby College Publishing.
Syaifuddin. 2009. Edisi 2. Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Pertanyaan
(1) Sebutkan 2 kelainan klep jantung yang dapat menimbulkan bunyi yang abnormal. Jawaban :
1. Stenosis katup. Ini terjadi ketika pembukaan katup jantung lebih kecil dari normal karena sel ebarankaku atau menyatu. Pembukaan yang
menyempit dapat
membuat
memompadarahm
jantung
bekerja
sangat
keras
untuk
melaluinya.Hal ini dapat menyebab kan gagal jantung dan gejalalainnya. Semua empat katup dapat pulmonalis (mengeras, membatasialirandarah), kondisi stenosis tricuspid di sebut stenosis pulmonal, stenosis mitral atau stenosis aorta.
2. Insufisiensi katup. Juga disebut regurgitation, ketidak mampuan atau“ katup bocor “, ini terjadi ketika katup tidak menutup rapat. Jika katup tidak segel, darah akan bocor mundur di katup. Jantung harus bekerja keras untuk menebus katup bocor, dan kurang darah mengalir keseluruh tubuh.
(2) Sebutkan perbedaan antara struktuk arteri dan vena Jawaban : Arteri : merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung
ke seluruh tubuh. Arteri membawa darah yang kaya oksigen, kecuali arteri pulmonalis.
Arteri bersifat elastik karena mempunyai lapisan otot polos dan serabut
elastik
sehingga
dapat
berdenyut-denyut
sebagai
kompensasi terhadap tekanan jantung pada saat sistol.
Arteri yang lebih kecil dan arteriola lebih banyak mengandung lapisan otot sebagai respon terhadap pengendalian saraf vasomotor.
Arteri mendapatkan suplai darah dari pembuluh darah khusus yang
disebut vasa vasorum, dipersarafi oleh serabut saraf motorik yang disebut vasomotor. Arteri mempunyai diameter yang berbeda-beda, mulai yang besar
yaitu aorta kemudian bercabang menjadi arteri dan arteriola. Dinding arteri tebal karena membawa darah dengan tekanan yang
tinggi Di tubuh tidak berada di permukaan tetapi agak kedalam dibawah
permukaan. Berwarna cenderung merah karena cenderung membawa darah
yang mengandung oksigen kecuali arteri pulmonalis
Vena :
Vena merupakan pembuluh darah yang mengembalikan darah dari seluruh tubuh ke jantung sehingga dinamakan pula pembuluh balik.
Vena mempunyai tiga lapisan seperti arteri tetapi mempunyai lapisan otot polos yang lebih tipis, kurang kuat dan mudah kempes (kolaps).
Vena dilengkapi dengan katup vena yang berfungsi mencegah aliran balik darah ke bagian sebelumnya karena pengaruh gravitasi.
Katup vena berbentuk lipatan setengah bulat yang terbuat dari lapisan dalam vena yaitu lapisan endotelium yang diperkuat oleh jaringan fibrosa.
(3) Bila
catup
bicuspidus
memperlihatkan
kebocoran,
bahagaimana
pengeruhnya terhadap tekanan sistolik ? apa alasannya ? Jawaban :
Tekanan sistolik adalah tekanan darah pada saat terjadi kontraksi otot jantung. Istilah ini secara khusus digunakan untuk merujuk pada
tekanan arterial maksimum saat terjadi kontraksi pada lobus ventrikular kiri dari jantung. Rentang waktu terjadinya kontraksi disebut systole. Pada format penulisan angka tekanan darah, umumnya, tekanan sistolik merupakan angka pertama. Sebagai contoh, tekanan darah pada angka 120/80 menunjukkan tekanan sistolik pada nilai 120 mmHg. Bila katup bicuspidus mengalami kebocoran maka dapat menyebabkan gagal jantung dan gejala lainnya. Stenosis katup. Hal ini terjadi ketika membuka katup jantung lebih kecil dari normal karena selebaran kaku atau menyatu. Pembukaan menyempit dapat membuat jantung bekerja sangat keras untuk memompa darah melalui itu. Hal ini dapat menyebabkan gagal jantung dan gejala lainnya.
(4) Gaya apa yang menyebabkan darah tetap mengalir pada saat ventrikel dalam keadaan relaks? Jawaban :
Relaksasi isovolumetrik vertikel adalah periode selama vertikel rileks dan katup AV dan katup memaruh bulan masih tertutup. Volume ventrikel tidak berubah selama periode ini (isovolumetri).
(5) Bagaimana tekanan darah dalam keadaan schock anafilatic dan toksemia kehamilan? Mengapa demikian? Jawab : Shock anaphylactic adalah suatu syndrom klinis yang ditandai
dengan adanya hipotensi, tacycardia, kulit yang dingin, pucat basah, hiperventilasi, perubahan status mental, penurunan produksi urine yang diakibatkan oleh reaksi anafilaksis. Dan membuat tekanan
darah
menjadi
rendah
(turun).
Reaksi
anafilaksis
merupakan sindrom klinis akibat reaksi imunologis(reaksi alergi) yang bersifat sistemik, cepat dan hebat yang dapat menyebabkan gangguan respirasi, sirkulasi, pencernaan dan kulit. Toksemia kehamilan adalah penyakit darah tinggi atau keracunan
kandungan. Karena tekanan darah yang tinggi (naik) membuat bayi menjadi lemas.dalam kandungan.
(6) Apa yang menyebabkan terjadinya perbedaan tekanan darah pada posisi duduk, berbaring, berbaring kaki 90% tubuh, berlari selama 1 menit, dan otak sedang bekerja. Jawaban :
Tekanan darah akan berubah-ubah sesuai dengan kegiatan dan posisi orang coba. Tekanan darah pada saat rileks atau santai akan lebih baik atau normal karena pada saat itu tekanan darah berjalan dengan normal tanpa ada faktor yang dapat mengganggu tekanan darah tersebut.