ANATOMI MERPATI ( C olumba olumba dom dome estica) sti ca)
Oleh : Nama : Safrina Rahmah Nasution NIM : B1A015019 Rombongan : I Kelompok : 4 Asisten : Iis Islamiyah
LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS BIOLOGI PURWOKERTO 2016
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Menurut Radiopoetro (1977), Aves merupakan hewan vertebrate yang tubuhnya ditutupi oleh bulu, yang tidak dimiliki oleh hewan lain. Aves adalah vertebrate yang dapat terbang karena sayap yang dimilikinya. Sayap tersebut merupakan modifikasi anggota gerak anterior yang berasal dari elemen-elemen tengah dan distal. Bulu-bulunya, terutama di sayap, telah tumbuh semakin lebar, ringan, kuat dan bersusun rapat. Unggas yang dapat terbang dengan jarak j auh seperti merpati memiliki beberapa perbedaan morfologi tubuh dengan unggas yang dapat terbang dalam jarak pendek seperti ayam atau unggas yang sama sekali tidak dapat terbang seperti kalkun. Perbedaan tersebut diantaranya terdapat pada mekanisme respirasi, morfologi bulu, otot, dan tulang dari unggas tersebut (Nasution, 2013). Merpati merupakan spesies yang paling terkenal dalam keluarga Columbidae, dan merupakan salah satu kekayaan fauna di Indonesia yang memiliki keragaman fenotiphe (sifat kualiltatif dan kuantitatif) yang masih tinggi (Hamid, 2015). Tubuh merpati (Columba domestica) dibedakan atas caput, cervix, truncus dan cauda. Hal ini sesuai dengan pernyataan Djuhanda (1982) yang menyatakan bahwa badan merpati (Columba domestica) terbagi atas caput, cervix, truncus dan cauda. Bagian kepala terdiri atas paruh, merupakan struktur yang dibangun dari zat tanduk, mata (palpebra superior dan palpebra inferior), membran nictitans, lubang telinga luar dan nares externa yang terdapat suatu penebalan kulit yang disebut cerome yang dapat membuka dan menutup lubang hidung. Anggota badan (extrimitas) yang seluruhnya tertutup bulu kecuali pada paruh dan kakinya. Columba domestica diambil sebagai bahan praktikum karena mempunyai tubuh yang relatif besar sehingga mudah diamati. Preparat yang terdapat bulu yang menutupi tubuhnya. Disamping itu, juga mempunyai organ-organ yang lengkap untuk mewakili class aves. B. Tujuan
Mengamati dan mempelajari morfologi dan anatomi merpati (Columba domestica).
II. MATERI DAN METODE A. Materi
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah bak preparat, pinset, pisau, gunting bedah, jarum penusuk dan tissue. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah merpati (Columba domestica), air kran dan klorofrom.
B. Metode
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut : 1. Burung dibius menggunakan kloroform, kemudian diletakkan pada bak preparat. 2. Pangkal paruh dibuka selebar-lebarnya, hingga terlihat bagian-bagian dari cavum oris. 3. Bulu-bulu pada bagian dada dibasahi terlebih dahulu dengan air kemudian dicabuti. 4. Kulit yang membalut daerah dada, tembolok dan leher dilepas. 5. Pembedahan dilakukan pada bagian origo otot, yaitu bagian carina sterni, pembedahan dilakukan dengan hati-hati Karen akan mengenai musculus pectoralis minor yang terletak di bawahnya. 6. Musculus pectoralis mayor dibuka, kemudian pembedahan perut dimulai dari depan kloaka menuju ke depan yaitu pada daerah kanan dan kiri basis sterni dengan memotong rusuk-rusuk sampai ke tulang fruktula. Hati-hati dalam pembedahan pada daerah perut, dada dan leher karena terdapat kantung-kantung udara. 7. Organ dalam burung merpati diamati, organ pencernaan dan juga organ genitalnya.
B. Pembahasan
Burung merpati ( Columba domestica ) tidak diketahui jelas asal usulnya. Sejarah mencatat bahwa burung ini telah dipelihara orang ejak 3000 tahun sebelum masehi, yaitu oleh dinasti kelima kerajaan Mesir Kuno. Burung ini bersifat monogamy dan pasangannya akan tetap sampai mati (Soeseno, 1996). Tubuh merpati (Columba domestica) dibedakan atas caput, cervix, truncus dan cauda. Hal ini sesuai dengan pernyataan Djuhanda (1982) yang menyatakan bahwa badan merpati (Columba domestica) terbagi atas caput, cervix, truncus dan cauda. Bagian kepala terdiri atas paruh, merupakan struktur yang dibangun dari zat tanduk, mata (palpebra superior dan palpebra inferior), membran nictitans, lubang telinga luar dan nares externa yang terdapat suatu penebalan kulit yang disebut cerome yang dapat membuka dan menutup lubang hidung. Anggota badan (extrimitas) yang seluruhnya tertutup bulu kecuali pada paruh dan kakinya. Klasifikasi Columba domestica menurut Jasin (1989) adalah sebagai berikut : Phylum
: Chordata
Subphylum
: Vertebrata
Class
: Aves
Ordo
: Columbiformes
Famili
: Columbidae
Genus
: Columba
Species
: Columba domestica
Berdasarkan letaknya bulu terbagi menjadi 3 macam yaitu remiges, tetrices, retrices. Remiges berupa bulu besar yang terdapat pada sayap, bentuknya simetris, digunakan untuk terbang. Tectrises berupa bulu-bulu kecil yang menutupi tubuh burung. Rectrises adalah bulu-bulu ekor, bentuknya simetris, digunakan sebagai kemudi saat terbang. Berdasarkan strukturnya, bulun terbagi menjadi 3 macam, yaitu: plumae, plumulae dan filoplumae. Plumae terdiri dari calamus, rachis, rami, radii dan radioli. Filoplumae hanya terdiri calamus dan rami saja. Plumulae merupakan bulu yang lebih kecil dari plumae, mempunyai calamus yang pendek, vexillumnya tidak kukuh karena tidak ada radioli. Filoplumae disebut juga bulu rambut karena bentuknya seperti rambut yang hanya dibangun oleh calamus dan rami. Keseluruhannya membentuk bendera bulu atau vexillum. Plumulae merupakan bulu yang sangat halus (Djuhanda, 1982).
Sistem respirasi pada Columba domestica terdiri atas trakhea yang melanjut sebagai dua buah bronchi pada rinx (alat suara). Paru-paru dilengkapi dengan kantung-kantung udara (ada sembilan buah, empat berpasangan dan satu median). Fase aktif respirasi itu adalah ekspirasi dan fase inspirasinya yaitu inhalasi (Brotowidjoyo, 1993). Merpati (Columba domestica) memiliki tiga macam otot pada bagian ventral yaitu musculus pectoralis mayor, musculus pectoralis minor dan musculus coraco brachialis. Musculus pectoralis mayor yaitu otot paling besar yang origonya terdapat pada carina sterni dan basi sterni, sedangkan insertionya terdapat pada tulang humerus yang berfungsi untuk menarik sayap ke bawah. Muscullus pectoralis minor origonya terdapat pada sternum dan insertionya terdapat pada humerus otot ini berfungsi untuk mengangkat sayap. Sedangkan muscullus coraco brachialis dapat sepasang otot yang bekerja secara antagonis, keduanya mempunyai origo pada tulang coraco brachialis dan insertionya pada tulang humerus. Muscullus coraco brachialis berfungsi
untuk
memutar
sayap.
Musculus
coraco
brachialis
terdapat
foramentrioceus, terdapat beberapa tulang humerus, coracoid dan scapula (Djuhanda, 1982). Sistem pencernaan pada burung merpati (Columba domestica) terdiri dari mulut, oesophagus, lambung, usus halus, usus besar dan berakhir di cloaca. Kelenjar pencernaan burung merpati diantaranya adalah pancreas dan hati. Burung merpati tidak memiliki vesica felea, karena burung merpati merupakan hewan pemakan biji bijian yang tidak mengandung banyak lemak sehingga tidak memiliki vesica felea yang berfungsi untuk mengemulsi lemak. Organ-organ pencernaan pada burung terbagi atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan pada burung terdiri dari paruh dan merupakan modifikasi dari gigi, rongga mulut, pharink yang berupa saluran pendek, oesophagus yang dibagian tengahnya pada pangkal leher melebar menjadi tembolok yang merupakan tempat penyimpanan sementara lalu menuju lambung. Lambung terbagi menjadi dua, lambung kelenjar dan lambung otot. Pencernaan berlanjut ke usus halus yang terdiri dari duodenum, jejunum, ileum lalu menuju usus besar dan bermuara pada kloaka. Duodenum berbentuk seperti huruf U dan dibagian proksimal dan distalnya terdapat pancreas, ductus sisticus bermuara ke duodenum bagian distal yang membawa empedu dari hati langsung ke sistem saluran pencernaan. Jejunum dan ileum yaitu usus halus sesudah duodenum,
usus bagian-bagiannya tidak nyata, rectum adalah usus kasar yang bermuara di cloaca (Walter & Sayles, 1959). Ginjal merupakan salah satu alat ekskresi pada burung merpati. Ginjal terletak di sebelah dorsal. Ginjal pada semua vertebrata terdiri atas unit-unit yang disebut tubulus ginjal atau nefron yang ujungnya buntu dan menerima filtrat dari darah (Villee et al.,1988). Saluran keluar pada merpati mengarah ke posterior yaitu ureter yang bermuara ke vesica urinaria. Langkah pertama dalam pembentukan urin adalah penyaringan atau filtrasi. Sisa-sisa dan materi lain dibawa ke aliran darah oleh arteria renalis dan arteriola ke glomerulus. Langkah kedua yaitu penghisapan differensial oleh sel-sel tubulus convoluted proximal dan loop of handle serta tubulus convoluted distalis (Jasin, 1989). Pada sistem reproduksinya, hewan jantan memiliki sepasang testis yang bulat, berwarna putih, melekat disebelah anterior dari ren dengan suatu alat penggantung. Testis sebelah kanan lebih kecil daripada yang kiri. Dari masing-masing testis terjulur saluran vasa deferrens sejajar dengan ureter yang berasal dari ren. Pada sebagian besar aves memiliki vesicular seminalis yang merupakan gelembung kecil bersifat kelenjar sebagai tempat menampung sementara sperma sebelum dituangkan melalui papil yang terletak pada kloaka. Di dalam cloaca pada beberapa species memiliki penis sebagai alat untuk menuangkan sperma ke kloaka hewan betina. Pada hewan betina terdapat sepasang ovari, hanya yang dextrum mengalami otrophis (mengecil dan tidak bekerja lagi). Dari ovari menjulur oviduct panjang berkelokkelok, berlubang pada bagian cranial dengan suatu bentuk corong. Lubang oviduct itu disebut ostium opdominalis. Dinding oviduct selanjutnya tersusun atas muskulus dan epithelium yang bersifat glandulair, yang memberi sekresi yang kelak membungkus telur, yakni albumen sebagai putih telur, membran tipis disebelah luar albumen dan cangkok yang berbahan zat kapur yang dibuat oleh kelenjar di sebelah caudal. Uterus yang sebenarnya belum ada (Jasin, 1989).
IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. terbagi Burung merpati (Columba domestica) merupakan kelas aves yang tubuhnya atas caput, cervix, truncus dan cauda. 2. Bulu pada merpati (Columba domestica) berdasarkan letaknya dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu remiges, rectrises dan tectrises. 3. Sistem pencernaan pada merpati (Columba domestica) terdiri dari oesophagus, lambung, pylorus, duodenum, jejunum, ileum, rectum dan cloaca. 4. Sistem otot pada tubuh Columba domestica pada dasarnya kaku, otot sematamata tersusun atas otot kepala, otot leher dan otot anggota badan.
B. Saran
Sebaiknya diktat gambar yang digunakan menggunakan gambar yang lebih bagus dan jelas. Sehingga memudahkan praktikan dalam memahami anatomi dan morfologi merpati.
DAFTAR REFERENSI
Brotowidjoyo, M. D. 1994. Zoology Dasar. Erlangga, Jakarta. Djuhanda, T. 1982. Anatomi dari 4 Spesies Hewan Vertebrata. Amrico, Bandung. Hamid, A., Ellen J. S., dan Suparmin F. 2015. Pola Tingkah Laku Makan Burung Merpat i(columba domestica) jantan yang dipelihara secara intensif. Jurnal Peternakan,1(1), pp. 1-12. Jasin, M. 1989. Sistematika Hewan Avertebrata dan Vertebrata. Sinar Wijaya, Surabaya. Nasution, I., Shinta M., dan Hamny. 2013. Rasio Ketebalan Dinding Terhadap Diameter Tulang Humerus Ayam Kampung ( gallus domesticus) dan Burung Merpati (columba domestica). Jurnal Medika Veterinaria, 7(1), pp. 1-3. Radiopoetro. 1977. Zoologi. Jakarta: Erlangga Soeseno, A. 1996. Burung Hias Aneka Jenis dan Perawatannya. Penebar Swadaya, Jakarta. Villee, Walker, Barnes. 1988. General Zoology 6th Edition. W. B. Saunders Company, London. Walter, H. E, Leonard P. Sayles. 1959. Biology of the Vertebrates. The Macmilan Company, New York.