Menjadikan Puasa Sebagai Penawar *
َا ِتيّئ ْس ن م و ،اُِف َْ أ ِ ور ْش ن ِم بال ذ ع و ،ه غْف ْ و ، يعْ و ،ده ْ ح ِِلل ْد ح إ و ،لَ إ َ إَ َ أ دْ أَش و ،َ ِ اَ َ ْض ْ ن م و ،َ ض َم َ ل ه د ْ ْ ن م ،ِااْ َ أ سر و ه د ْ ًد مح َ أ دْ ش َأ ( ْمْ َْ أ و إ ن َ و ِقَا ل ُق م آ ن ا َأ )ا :ى :ىعا َا ا و ج ْو ز ا ْ م َ خ ٍو دة و ف منْ ُ قَك َخ ُك رب ُق ا َأ )ا :ا:ضًا َْ أ َا و ُْك ْي َ َا ل إ اَْر و ب ُ ء ل ُق و ء ا و ًَث ااج ا رْ م ب (اير ْو ُك اْ َ ْأ ُ َك ْ ْص د د س َْ ُ و ل ُق م آ ن ا َأ ا ) :َ َ ج ج َ َ و (اظي ًز َْ ز َا ْد َ َق َْ س ر و ل ط ْ ن م ْو ُبكُذ ْ ُك َ ْ فْغ و ،س و َْي ل ىٍ دح م ْ د ْد ْي خ و ،ِل ََ َ َ ك ن ْ َأ َ :عْد ما بَأ اِر ىٍ ََ ُ و ،ٌ ََ ٍ ْ بد ُ و ،ٌ ْ د بٍ َ د ْح م ُ و ،ا َا دْح م ْر م ش Ma'asyiral Muslimin, Jama'ah Jum'at Rahimakumullah, Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kepada kita nikmat iman dan islam sebagai nikmat yang terbesar dan teragung di dunia ini. Kemudian tidak lupa pula dari mimbar Jum'at ini khatib menghimbau seluruh jama'ah Jum'at dan diri kami sendiri untuk senantiasa senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah . Terutama di bulan yang penuh berkah ini, bulan Ramadhan, bulan yang telah dikhususkan oleh Allah kepada orang-orang yang beriman untuk menempa diri menjadi insan-insan bertakwa. Sebagaimana firman Allah ,
ْ منِ نَ ليَِّاَعَ بَ تُِك َ كَ ُ َ ّصِ اُ ُ َعَ بَ تُِوا كُمَ اَنءَ ليَِّا ََُّأيَ ْ ْ َ وت ُقَّ َْ َ ِ ّ ُ ََ ُ َ
" Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (Al-Baqarah: 183)
Ma'asyiral Muslimin, Jama'ah Jum'at Rahimakumullah, Dari Abdullah ibn Amr bahwa Rasulullah bersabda, “ Puasa dan al-Qur`an memberi syafaat kepada hamba pada hari kiamat. Puasa berkata, 'Yaa Rabbi, saya menahan dia dari makan dan syahwatnya di siang hari, maka berilah kepadaku syafa’at untuknya'. al-Qur`an berkata, 'Saya menah menahann annya ya dari dari ti tidur dur di mala malam m hari hari maka maka beril berilah ah kepad kepadak aku u syafa’ syafa’at at untukn untuknya' ya'.. Maka Maka keduanya pun memberi syafaat.” (Shahih Targhib wat Tarhib) Sungguh antara al-Qur`an dan puasa mempunyai hubungan yang sangat erat, karena salah satu hikmah yang paling agung dan yang paling penting dari disyariatkannya puasa di siang hari
Ramadhan adalah untuk menyiapkan hati agar bisa mentadabburi (merenungi) al-Qur`an pada waktu membacanya membacanya di saat qiyamullail (tarawih). (tarawih). Tapi yang kita lihat, banyak manusia menyia– nyiakan kebaikan yang agung ini dimana mereka berlebih-lebihan dalam makan dan minum di waktu berbuka, di saat makan malam dan di waktu sahur. Akibat kekenyangan di waktu sahur menj me njadi adikan kan kantuk kantuk dan ma mala lass berib beribada adah h di siang siang hari hari sehin sehingga gga tidak tidakla lah h puasa puasa itu itu terasa terasa melainkan hanya tidur yang panjang. Kemudian di waktu berbuka puasa kebanyakan makan menj me njadi adikan kan puasa puasa di siang siang hari hari tidak tidak teras terasaa me melai lainka nkan n hanya hanya me menun nunda da waktu waktu ma makan kan dan akhirnya menjadikan malas mengerjakan shalat malam dan membaca al-Qur`an di malam hari.
Ma'asyiral Muslimin, Jama'ah Jum'at Rahimakumullah, Tujuan puasa secara umum adalah untuk menjaga tubuh dan secara khusus untuk menjaga hati Sesungguhnya pada dari racun-racun makanan dan minuman. Inilah kandungan sabda Nabi , “Sesungguhnya puasa itu ada penawar.” Senada dengan itu diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud ia berkata,
ْ ع م ا : س و س يي ل ى لُ ْ رس َاَق س و س يي ل ىّ م ُا َْ ْ ن مو ،ْ َ ف ن ص َْأ و ، ص َ َ أ َ ،ْو يََ ة ء ا ُك ْ م طَا س ن م ،ِ ا ء جا و َ َ ،ْ ص با ْي َ َع ،ْط ْ
Suatu ketika kami bersama Nabi lalu beliau bersabda : “Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu, maka hendaknya dia menikah, karena sesungguhnya menikah itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barang-siapa belum mampu, maka hendaknya dia berpuasa, karena puasa merupakan perisai baginya”. (HR. al-Bukhari dan Muslim) Pengertian puasa pada dua hadits di atas bukanlah hanya dengan menahan diri dari makan dan minum beberapa saat, kemudian melampiaskannya dengan makan yang lebih banyak baik di waktu berbuka atau di waktu sahur. Puasa semacam ini dengan tanpa ragu, bukanlah puasa yang bermanfaat. bermanfaat. Puasa yang bermanfaat bermanfaat bagi pelakunya adalah yang dilalui tanpa rasa kenyang pada waktu berbuka, di malam hari serta di waktu sahur. Diriwayatkan dari Miqdam Ibn Ma’di Karib dimana beliau mendengar bahwa Rasulullah bersabda, “Tiada tempat yang paling buruk yang dipenuhi oleh manusia daripada perutnya. Cukup bagi manusia manusia beberapa beberapa suap saja untuk untuk menegakk menegakkan an tulang tulang belakang belakangnya, nya, dan jika jika tidak tidak maka maka sepertiga (dari perutnya) untuk makanannya, sepertiga lagi untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk nafasnya.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Hakim) Hadits ini adalah sumber dasar yang menghimpun seluruh dasar ilmu kedokteran. Diriwayatkan bahwa Ibnu Abi Masawaih, seorang dokter, pada saat membaca hadits ini dalam kitab Abi Khaitsamah Khaitsamah -rahimahullah-rahimahullah- beliau berkata, “Kalau orang-orang menggunakan hadits ini, niscaya mereka terbebas dari berbagai penyakit dan derita dan pasti tempat-tempat berobat dan apotek akan sepi.” Ilmu kedokteran modern dan pengobatan alternatif telah menetapkan urgensinya puasa dalam rangka menjernihkan menjernihkan hati dan peranannya baik dalam bidang kerohanian atau juga dalam bidang jasmaniyah. Itu dikarenakan jikalau hati istirahat dari berbagai racun makanan dan minuman maka akan jernih dan lembut. Maka jelaslah puasa yang sebenarnya bukanlah sekedar memindahkan memindahkan waktu makan dan minum dari siang hari menjadi malam hari dan diwaktu sahur.
.ْ َ َأ ْ ع يَ َ ْ َ ق َ ْ ع ْ ن ْ ن ل م َا عوج ْ َك ْآُق ْ ُ َك و ْ ل بار ن ْيْ ْي وْ ُ َك و ْ ل فْغْس َوأ ْ َْ ُ ْ ُ َ أ Khutbah Kedua
ه َْ َ و ُ ن ّْ د َى ه ظ يّ ـ ح ن ْ و د با َْ س َر س ْْأَر ل دْ حَح َْ ُ ْ لُ ْ س ر ًدحم َ أ د ْ ش َوأ ل إ إإ َ أ دْ ش َأ (( ْم َأ و إ نَ و ِقَا ل ُ ق مء ن ا أ ا )): اعا ل َا :ْدعما بَأ ،ن ْيعْج َأ ِحاب َْأ و أَى أ وٍ دحم َى Ma'asyiral Muslimin, Jama'ah Jum'at Rahimakumullah, Demikianlah salah satu hikmah disyariatkannya puasa, yang sebenarnya tanpa harus bersusah payah merujuk dan meluangkan meluangkan waktu untuk banyak membaca tulisan-tulisan tulisan-tulisan mengenai hikmahhikmah puasa. Cukuplah bagi kita firman Allah ,
ْ ْ ْ ْ َ وُ َ َُُك إإِ ُ َُّخَ واُصومُ ََأَ
“ Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (al-Baqarah: 184)
Itu adalah risalah dari Tuhan semesta alam, di mana membawa sangat banyak sekali arahan dan bimbingan. Allah telah menetapkan bagi kita kaidah yang sangat agung ini yaitu: “Bahwa puasa itu lebih baik bagi kita.” Sebagian kebaikan puasa telah terbukti dengan pembuktian melalui pengalam pengalaman an dan juga melalui melalui pembukti pembuktian an para ulama yang telah telah menguku mengukuhkan hkan pentingn pentingnya ya hubungan antara puasa dengan fikiran, pemahaman dan tadabbur.
Ma'asyiral Muslimin, Jama'ah Jum'at Rahimakumullah, Para generasi pendahulu kita dari kalangan orang-orang yang beriman begitu memahami hal ini sehingga mereka banyak merasakan kelaparan daripada kekenyangan. Ibnu Umar berkata, “Saya belum pernah kenyang semenjak saya masuk Islam.” Al-Mar Al-Marwazi wazi -rahimah -rahimahulla ullahh- berkata, berkata, “Saya “Saya bertanya bertanya kepada kepada Abu Abdillah Abdillah (Imam (Imam Ahmad), Ahmad), 'Mun 'Mungk gkin inka kah h sese seseor oran ang g me mene nemu muka kan n hati hatiny nyaa lemb lembut ut wakt waktu u keny kenyan ang? g?'' Im Imam am Ahma Ahmad d -rahimahullah- menjawab, 'Saya kira tidak.'” Muhammad Ibn Wasi’ -rahimahullah- berkata, “Barangsiapa sedikit makanannya dia akan faham dan akan lebih faham, jernih dan lembut. Sungguh banyak makan itu membuat malas untuk melakukan hal-hal yang diperlukan.” Sulaiman ad-Darani -rahimahullah- berkata, “Jikalau kamu menginginkan keperluan dunia atau akhirat, maka janganlah makan kecuali kalau sudah selesai, karena makan mengubah akal.” Abu Imran Imran al-Jauni al-Jauni -rahimah -rahimahulla ullahh- berkata, berkata, “Telah “Telah tersebar tersebar bahwa bahwa barangsi barangsiapa apa yang ingin ingin hatinya terang maka sedikitkanlah makan.”
Sufyan ats-Tsauri -rahimahullah- menulis untuk Utsman Ibn Zaidah, “Kalau anda ingin badan anda sehat dan tidur sedikit, maka sedikitkanlah makan.” Ibrahim bin Adham -rahimahullah- berkata, “Barangsiapa menguasai perutnya, maka dia telah menguasai agamanya. Barangsiapa bisa mengendalikan rasa laparnya maka dia memiliki akhlaq yang baik.” Hasan Hasan Ibn Yahya Yahya al-Khusy al-Khusyani ani -rahima -rahimahull hullahah- berkata, berkata, “Barang “Barangsiap siapaa ingin ingin bercucura bercucuran n air matanya dan lembut hatinya, maka hendaklah dia makan dan minum untuk setengah perutnya.” Imam Syaf Imam Syafi’ i’ii -rah -rahim imah ahul ulla lahh- berk berkat ata, a, “Sun “Sungg gguh uh,, keny kenyan ang g itu itu me memb mbua uatt bada badan n ma mala las, s, menghilangkan kecerdasan, mendatangkan kantuk dan melemahkan diri dari beribadah.”
ا يْ سو َْي م ء ن ا َأ ّ َى ص َك َ م و ل إ ،ْ ِيْ بإ َى آو ،ْي ِْ بَى إ ْي اَ ،ٍد ح م َى آو ،ٍد حَى م ،ْي ِْ بَى إ بار اَ ،ٍد ح م َى آو ،ٍد حم َى ْ ِ بار .يْد م ْدي إ .يْد م ْدي إ ،ْ ِيْ بإ َى آو اْ ْ و َا ْ ـْـفغْ َ إا وُ ف َْأ اْ َ َ ابر ،ِت اْ و يْن ْْ فـ ـ .ِار َ او ة خ و ياْ د اا آبر ،ن ْ ِاس ن م ن ُ ك َ ح و ْ ع ِ زوْ ن م ُبذ ْ ع اإ .ى .ىغ و فَا عو َىقو د ُ َْ اإ ى و .ْنياع ّ ر ل ْدح َ أ اْ خ آو . ط س ْ يج و ق ة ء اُ و ِيا .وس ْح و َى آ وٍ د مح ّاي َى ل
*
Hubungan Antara Antara Tadabbur Tadabbur Alqur'an Alqur'an Dengan Dengan Puasa , http://www.alsofwah.or.id/? Diada iadapt ptas asii dari dari tulis tulisaan “ Hubungan pilih=lihatquran&id=124 ”